Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Tentang

“KELANGKAAN”

DI SUSUN OLEH :

SINDY

Kelas : X5

SMA NEGERI 1 BANTAN

JL.SOEKARNO-HATTA SELATBARU

KECAMATAN BANTAN

2022 M / 1443 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat  menyelesaikan
makalah bertema “Kelangkaan”.

Dalam menyelesaikan makalah ini, kami mendapatkan begitu banyak


bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih
kepada siapa saja yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat dalam segala bentuk


belajar mengajar, Sehingga dapat mempermudah pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Namun makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu saya mengharap
kritik dan sarannya yang akan menjadikan makalah ini lebih baik.

Bengkalis, 19 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Pembuatan Makalah..........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebutuhan....................................................................................2
B. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan........................................................2
C. Macam-macam Alat Pemuas Kebutuhan.......................................................2
D. Jenis-jenis Kegunaan Barang.........................................................................3
E. Karakteristik Jasa...........................................................................................4
F. Macam-macam Jasa.......................................................................................5
G. Pengertian Kelangkaan .................................................................................6
H. Faktor Penyebab Kelangkaan........................................................................8
I. Cara Mengatasi Kelangkaan .........................................................................9
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persoalan ekonomi yang paling mendasar terjadi saat ini adalah kebutuhan dan
keinginan manusia yang tidak terbatas dengan ketersediaan sumber daya yang terbatas.
Kebutuhan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan hidup manusia
menjadi lebih baik, sedangkan keinginan merupakan kebutuhan manusia yang dapat
ditunda baik dalam waktu yang terbatas maupun dengan waktu yang tidak terbatas.
Didalam perkembangannya, kebutuhan manusia dimulai dari kebutuhan yang
paling sederhana kemudian meningkat pada kebutuhan yang lebih komplek. Sudah
menjadi sifat dasar manusia bahwa manusia tidak pernah puas dari apa yang pernah
diperoleh sebelumnya, sehingga manusia selalu berusaha mencari cara atau berinovasi
agar kebutuhannya dapat tercukupi dengan baik.
Sayangnya, kebutuhan manusia yang meningkat menyebabkan masalah
kelangkaan ekonomi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kebutuhan?
2. Apa faktor yang mempengaruhi kebutuhan?
3. Apa pengertian kelangkaan?
4. Apa faktor penyebab kelangkaan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kebutuhan
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan
3. Untuk mengetahui pengertian kelangkaan
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kelangkaan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam kehidupan,
yang dapat terpenuhi dengan cara memiliki / menggunakan barang dan jasa.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan


a. Kondisi Fisik
b. Kondisi Ekonomi Seseorang
c. tingkat Pendidikan
d. Jenis Kelamin
e. Agama, lingkungan dan Kebudayaan (Kebiasaan)
f. Umur
g. Selera

C. Macam-Macam Alat Pemuas Kebutuhan


a. Barang Menurut Sifatnya/Langka Tidaknya
1) Barang ekonomis
barang yang jumlahnya terbatas bila dibandingkan dengan kebutuhan manusia,
sehingga untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan, baik tenaga maupun uang.
Misalnya makanan, minuman, pakaian, rumah, dan air mineral yang semuanya harus
kamu dapatkan dengan melakukan pengorbanan. Pengorbanan itu misalnya kamu
harus membayar dengan sejumlah harga tertentu.

2) Barang bebas
barang yang tersedia dan tidak terbatas jumlahnya, sehingga untuk memperolehnya
tanpa mengeluarkan pengorbanan. Misalnya air, udara, sinar matahari, angin, dan
hujan yang dapat kamu peroleh tanpa melakukan pengobanan.

b. Barang Menurut Fungsinya (Tujuan Penggunaannya)


1) Barang konsumsi
Barang yang langsung dapat memenuhi kebutuhan manusia (barang jadi). Barang
konsumsi disebut juga barang siap pakai, misalnya sepatu, baju, kaos, dan televisi.
2) Barang produksi/barang modal
Adalah barang yang tidak langsung memenuhi kebutuhan manusia/konsumen,
tetapi merupakan alat pembantu dalam proses produksi. Misalnya mesin produksi,
gedung/bangunan pabrik, tanah, dan bahan baku.

2
c. Barang Menurut Wujudnya
1) Barang konkret/nyata/material
Alat pemuas kebutuhan manusia yang berupa zat, dapat diraba dan dilihat.
Misalnya rumah, makanan, sepeda motor, mobil, dan perhiasan.
2) Barang abstrak/immaterial
3) Alat pemuas kebutuhan manusia yang tidak dapat diraba dan dilihat tetapi dapat
dirasakan, atau lebih dikenal dengan jasa. Misalnya nama baik (goodwill), hak
cipta, dan merk dagang.

d. Barang Menurut Cara Penggunaannya


1) Barang substitusi
Barang yang dapat saling mengantikan, artinya bila tidak ada barang yang
satu, maka dapat digantikan dengan barang yang lainnya. Misalnya baju dengan
kaos, teh dengan kopi, mobil dengan sepeda motor, dan kompor dengan tungku.

2) Barang komplementer
Barang yang dapat saling melengkapi, artinya cara penggunaannya
digabungkan dengan barang yang lain. Misalnya baju dengan celana, kopi dengan
gula, mobil dengan bensin, dan kompor dengan minyak tanah.

e. Barang Menurut Cara Pengerjaannya


1) Barang mentah/bahan mentah
Barang yang baru dihasilkan oleh alam, misalnya hasil pertanian, dan hasil
perkebunan.

2) Barang setengah jadi


Barang yang masih dalam proses produksi, misalnya tepung, kain, dan kulit.

3) Barang jadi
Barang yang telah selesai mengalami proses produksi dan langsung dapat
dikonsumsi, misalnya sepatu, kaos kaki, tas, dan pakaian.

D. Jenis-Jenis Kegunaan Barang Atau Benda


a. Element utility (faedah elemen)
artinya benda berguna karena mempunyai zat asli yang dibutuhkan. Misalnya umbi-
umbian, buah-buahan, dan sayur-sayuran.

3
b. Time utility (faedah waktu)
artinya benda akan lebih berfaedah bila digunakan pada waktu yang tepat. Sebagai contoh
menimbun gabah untuk persiapan pada masa paceklik dan payung pada saat musim
hujan.

c. Place utility (faedah tempat)


artinya benda yang setelah dipindahkan tempatnya akan lebih berfaedah bagi manusia.
Misalnya pasir di sungai dipindahkan ke kota dan kayu di hutan dipindahkan ke kota
dipakai sebagai bahan bangunan.

d. Form utility (faedah bentuk)


artinya benda setelah diubah bentuknya dapat lebih berfaedah bagi manusia. Misalnya
kayu diubah mejadi mebel, kain diubah menjadi baju/celana, gandum diubah menjadi
roti, dan sebagainya.

e. Ownership utility (faedah hak milik)


artinya benda yang dapat berfaedah setelah dimiliki. Misalnya mobil yang masih di toko
setelah dibeli oleh konsumen akan menjadi lebih berguna.

E. Karaktenstik Jasa
Beberapa Karakteristik Utama Dari Jasa Menurut Kotler (1 993:230)
a. Intangibility (Tidak berwujud)
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud karma tidak bisa dindentifikasi oleh ke lima indera
manusia, seperti: dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum terjadi proses
transaksi pembelian.

b. Inseparability (Tidak dapat dipisahkan)


Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang maupun
mesin, disamping itu apakah sumber itu hadir atau tidak, produk fisik yang berwujud
tetap ada.

c. Variability (Berubah-ubah)
Jasa dapat mudah berubah-ubah karena jasa ini tergantung pada siapa yang menyajikan,
kapan, dan dimana disajikan.

d. Perishability (Daya tahan)


Jasa tidak dapat disimpan dan tidak memiliki daya than yang lama karena sifatnya
tergantung dari fluktuasi pennintaan.

4
F. Macam-Macam Jasa
Macam-Macam Jasa Menurut Converse (1992:233)
a. Personalized services
Personal services adalah jasa yang sangat mengutamakan pelayanan orang dan
perlengkapannya, seperti tukang cukur, salon kecantikan, laundry, foto. Sementara itu,
yang sangat perlu diperhatikan dalam pemasaran jasa antara lain adalah, lokasi yang baik,
menyediakan fasilitas dan suasana yang menarik, serta nama baik yang bersangkutan.
Dalam marketing personal services diusahakan supaya timbul semacam patronage motive
yaitu keinginan untuk menjadi langganan tetap. Contohnya patronage ini bisa timbul di
dalam usaha laundries, karena kebersihan, layanan yang ramah tamah serta baik, dan
sebagainya.

b. Financial services
Financial services terdiri dari:
1) Banking services (Bank).
2) Insurance services (Asuransi).
3) Investment securities (Lembaga penanaman modal).
4) Public utility and Transportation services.
Perusahaan public utility mempunyai monopoli secara alamiah, misalnya perusahaan
listrik, air minum. Para pemakainya terdiri dari: Domestic consumer (konsumen lokal),
Commercial and office (perkantoran dan perdagangan), Municipalities (kota praja,
pemda).
Sedangkan dalam transportation services, meliputi: angkutan kereta api, kendaraan
umum, pesawat udara, dsb. Pelayanan disini ditujukan untuk angkutan penumpang dan
angkutan barang.

c. Entertainment
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah usaha-usaha dibidang olahraga, bioskop,
gedung-gedung pertunjukan, dan usaha-usaha hiburan lainnya. Metode marketing yang
dipakai adalah sistem penyaluran langsung dimana karcis dijual di loket-loket.
d. Hotel services
Hotel merupakan salah satu sarana dalam bidang kepariwisataan. Dalam hal ini hotel
perlu mengadakan kegiatan bersama dengan tempat-tempat rekreasi, hiburan, travel biro,
dan sebagainya.

5
G. Pengertian Kelangkaan
Kelangkaan atau scarcity adalah keadaan timpang antara kebutuhan manusia yang
tidak terbatas, dihadapkan pada sarana ekonomi yang terbatas. Kelangkaan (scarcity) ada
karena orang ingin memiliki lebih banyak barang dan jasa yang diproduksi dari
sumberdaya yang tersedia.
Sumber daya yang terbatas (tidak cukup dibandingkan banyaknya kebutuhan
manusia), untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Apakah Anda menginginkan
sebuah rumah yang mewah, mobil baru, bahkan makanan yang lezat setiap hari?.
Meskipun semua keinginan tersebut telah Anda penuhi, pasti akan muncul keinginan-
keinginan yang lain. Pada umumnya keinginan mausia adalah tidak terbatas,
sedangkan sumberdaya yangdigunakan sebagai alat pemuas keinginan tersebut terbatas
adanya. Kondisi inilah yang pada akhirnya menimbulkan masalah kelangkaan. Banyak
para ekonomi yang berpendapat bahwa permasalahan utama dalam ilmu ekonomi
adalah mengatasi kelangkaan, yaitu bagaimana manusia menggunakan sumberdaya yang
terbatas untuk memenuhi keinginannya yang tidak terbatas. Kelangkaan akan terjadi
apabila jumlah yang diinginkan melebihi jumlah yang tersedia pada harga sebesar nol,
sehingga menuntut manusia untuk melalukan pilihan. Keinginan manusia adalah tidak
terbatas. Hal inilah yang menyebabkan kebutuhan manusia menjadi beragam adanya.
Dalam hal ini ketika sebuah keinginan tersebut menuntut adanya pemenuhan, maka ia
akan menjadi sebuah kebutuhan. Contoh, ketika kita lapar maka kita ingin makan. Dalam
kasus ini, ketika keinginan makan tersebut menuntut adanya pemenuhan maka menjadi
kebutuhan untuk makan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan adanya
alat pemuas kebutuhan, yaitu barang dan jasa.
Barang dan jasa yang digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan dihasilkan
dari sumber daya atau faktor produksi. Akibat keterbatasan sumberdaya maka barang
dan jasa yang tersedia juga terbatas, atau akibat sumberdaya langka maka barang dan jasa
juga langka. Barang dan jasa dikatakan langka jika jumlah yang diinginkan melebihi
jumlah yang tersedia. Kelangkaan berbeda dengan kekurangan barang dan jasa.
Perhatikan ilustrasi berikut ini:
Ilustrasi 1:
Seorang guru menggunakan keilmuan yang ia miliki dan sumberdaya lain yang
langka seperti kemampuan mengajar, waktu dan tenaganya dalam mengajar untuk
mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang diperoleh tersebut ditukarkan dengan
tempat tinggal, pakaian, makanan, dan ribuan barang dan jasa lainnya untuk
memenuhi keinginan guru tersebut.
Ilustrasi 2:
Hujan deras yang mengguyur beberapa kota di pulau jawa selama dua hari telah
menimbulkan musibah banjir dan berdampak pada lumpuhnya jalur transportasi antar

6
kota. Akibatnya distribusi bahan pangan, khususnya komoditas beras ke berbagai kota,
khususnya Surabaya terhenti. Situasi ini mengakibatkan jumlah persediaan beras di Kota
Surabaya menipis dan beras pun sulit dijumpai di pasar.

Ilustrasi pertama merupakan contoh kasus kelangkaan. Kasus yang dialami oleh
guru tersebut mencerminkan kelangkaan. Sumber daya yang dimiliki oleh guru, seperti
keilmuan, kemampuan mengajar, waktu dan tenaga adalah terbatas, sedangkan
keinginan yang dimiliki guru tersebut tidak terbatas, maka munculah masalah
kelangkaan. Permasalahan kelangkaan tersebut dapat diatasi dengan membuat pilihan.
Pembuatan pilihan dalam kondisi yang serba langka mengharuskan guru tersebut
kehilangan kesempatan untuk memperoleh barang dan jasa tertentu.
Adapun ilustrasi yang kedua bukan merupakan kelangkaan melainkan
kekurangan barang dan jasa dalam hal ini kekurangan beras. Akibat
terputusnya jalur transportasi, distribusi beras ke Kota Surabaya terhambat sehingga
jumlah persediaan beras pun menipis. Dalam hal ini masyarakat di Kota Surabaya
mengalami kekurangan beras bukan kelangkaan beras.
Dengan demikian perbedaaan utama antara kelangkaan dan kekurangan terletak
pada ada tidaknya keputusan untuk membuat pilihan. Barang dan jasa langka karena
sumber daya langka. Keterbatasan sumber daya berakibat tidak semua keinginan dapat
terpenuhi, maka kita harus membuat pilihan dan setiap pilihan yang kita ambil
mengandung biaya peluang, yaitu hilangnya kesempatan untuk memperoleh barang
dan jasa tertentu. Inilah yang disebut dengan kelangkaan. Sementara dalam kasus
kekurangan tidak menuntut adanya keputusan untuk membuat pilihan. Kekurangan
jumlah barang dan jasa akan berdampak pada naiknya harga barang tersebut. Adapun
implikasi perilaku atas kekurangan tersebut adalah mengurangi jumlah barang yang
dikonsumsi.

Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya
untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena
jumlah kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan
bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan
alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan
kebutuhan yang harus dipenuhi. Kelangkaan mengandung dua pengertian:
1. Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
2. Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.

Masalah kelangkaan selalu dihadapi merupakan masalah bagaimana seseorang


dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas yang

7
terbatas. Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena
masal ekonomi yang sebenarnya adalah bagaimana kita mampu menyeimbangkan antara
keinginan yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Apabila suatu
sumber daya dapat digunakan untuk menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhan dalam
jumlah tidak terbatas, maka sumber daya tersebut dikatakan tidak mengalami kelangkaan

H. Faktor Penyebab Kelangkaan


a. Keterbatasan sumber daya
Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja
jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan. Walaupun
sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau tersedia secara bebas, tetap saja akan
berkurang dan lama-kelamaan akan habis.

b. Perbedaan letak geografis


Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap daerah. Ada daerah yang
sangat subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang. Namun, ada pula daerah
yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber daya
menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya
yang melimpah.

c. Pertambahan jumlah penduduk


Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan
produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert
Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan
seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4,
5, dan seterusnya).

d. Keterbatasan kemampuan produksi


Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Misalnya
kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah, atau bosan.
Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi juga
ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju,
perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara
berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada
perkembangan teknologinya.

8
e. Bencana alam
Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan
kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah
manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain
telah membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat
usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam
tersebut

f. Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia


Manusia harus berhati-hati menggunakan SDA yang tersedia. Jangan karena kesalahan
manusia, sumber daya yang tersedia menjadi rusak. Misalnya penebangan hutan yang
tidak terencana dengan baik mengakibatkan hutan menjadi gundul dan mengakibatkan
banjir

g. Keterbatasan manusia untuk mengolah sumber daya yang ada


Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah Sumber Daya terjadi karena
kekurangan ilmu pengetahuan dan teknologi, modal dan faktor-faktor yang lain

h. Peningkatan Kebutuhan manusia yang lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan


penyediaan sarana kebutuhan

I. Cara Mengatasi Kelangkaan


Ada beberapa cara untuk mengatasi kelangkaan antara lain:
1. Menghemat penggunaan sumber daya alam
2. Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik
3. Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi)
4. Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam, sehingga lebih
bermanfaat bagi kehidupan manusia
Terbatasnya sumber ekonomi membuat manusia melakukan segala usaha bahkan
jika perlu dengan pengorbanan tertentu misalnya menghabiskan dana, tenaga, dan pikiran
yang tidak sedikit, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Adapun penyebab kelangkaan sumber ekonomi itu, antara lain, kelangkaan sumber
alam, tenaga kerja, serta modal dan teknologi.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kelangkaan atau scarcity adalah keadaan timpang antara kebutuhan manusia yang
tidak terbatas, dihadapkan pada sarana ekonomi yang terbatas. Kelangkaan (scarcity) ada
karena orang ingin memiliki lebih banyak barang dan jasa yang diproduksi dari
sumberdaya yang tersedia.

Faktor Penyebab Kelangkaan :


 Keterbatasan sumber daya
 Perbedaan letak geografis
 Pertambahan jumlah penduduk
 Keterbatasan kemampuan produksi
 Bencana alam
 Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia
 Keterbatasan manusia untuk mengolah sumber daya yang ada
 Peningkatan Kebutuhan manusia yang lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan
penyediaan sarana kebutuhan

B. Saran
Mulai sekarang marilah bersama-sama menggunakan barang yang memang kita
butuhkan bukan untuk memenuhi keinginan, agar kelangkaan itu tidak terjadi.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://peb-2013.blogspot.co.id/2015/03/kelangkaan-dan-faktor-penyebab.html
http://351999.blogspot.co.id/2015/06/kebutuhan-kelangkaan-barang-jasa.html
http://www.astalog.com/6766/jelaskan-cara-cara-mengatasi-kelangkaan-ekonomi.htm

11

Anda mungkin juga menyukai