Anda di halaman 1dari 2

Bencana Gempa Bumi yang Menimpa Saudaraku

Desa Huta adalah desa yang ramai tetapi tentram. Tiba-tiba terjadi gempa yang sangat dasyat

mengguncang warga desa Huta. Banyak rumah hancur terkena dorongan ombak yang kuat. Gempa

sangat banyak menelan korban jiwa diantaranya anak-anak balita yang belum sekolah maupun sudah

sekolah. Bantuan belum juga datang. Para korban gempa kelaparan, kehausan, dan banyak diantara

mereka yang sakit. Pemerintah tidak mempedulikan rakyatnya yang sedang kesusahan. Setidaknya

mereka mengirimkan sumbangan makanan ataupun obat-obatan.

“ Dikabarkan bahwa seorang anak laki-laki, umur antara 5-7 tahun lebih, memakai kalung yang terdapat

foto seorang anak perempuan meninggal dunia. Dia meninggal karena tertimpa runtuhan bangunan.

Tulang belakangnya patah. ………” kata seorang reporter di TV.

Setelah mendengar berita tersebut, Rina teringat dengan adiknya yang melarikan diri entah

kemana. Karena Rina mengira bahwa yang di sebutkan reporter tersebut adalah adik Rina, Rina

langsung pergi ke lokasi kejadian. Dia tidak peduli kalau dia harus meninggal demi adik tersayang.

Sesampainya di desa Huta, Rima menangis tersedu-sedu melihat lokasi gempa hancur berat. Banyak

sekali korban tidak berdosa meninggal.

“ Rico... Rico... Kamu dimana??” teriak Rina dengan keras memanggil nama adiknya

“ Kamu mencari siapa nak?” Tanya seorang ibu kepada Rina

“ Saya mencari adik saya yang meninggal di sini. Dia bernama Rico. Umurnya 5 tahun. Dia autis. Apakah

ibu melihat adik saya?”

Ibu itu mengangguk dan menunjukkan tempat dimana semua korban jiwa di tempatkan.

Sesampainya disana, Rina mencari-cari dan bertanya-tanya dengan orang-orang disekitar situ.

“ Pak, apakah ada korban berjenis laki-laki bernama Rico umurnya 5 tahun lebih. Dia memakai kalung

bergambar foto anak perempuan. Apakah bapak melihatnya?” Tanya Rina dengan tergesah-gesah

Bapak itu mengangguk dan menunjukkan seorang mayat yang sesuai dengan cirri-ciri yang dikatakan

Rina. Dengan cepat Rina berlari kearah mayat tersebut. Rupanya bukan. Itu bukan adiknya. Rina

mencari kesana-kemari Rina pun sempat naik ke dalam gedung-gedung yang runtuh hanya untuk mencari

adiknya. Tiba-tiba Rina mendengar suara minta tolong. Dengan cepat Rina memanggil orang

disekitarnya untuk membantu menolong seseorang didalam runtuhan bangunan itu. Tak lama keluarlah

seorang anak laki-laki yang rupanya itu bukan Rico. Rina mencari kesana-kemari. Dia pun sampai ke

taman. Tempat yang disukai Rico. Di taman dia mencari-cari Rico.

“ Rico... Rico... Kamu dimana?! Ini kakak, Rico! Ayo keluar sebelum gempa susulan datang!” Teriak Rina

dengan sekuat-kuatnya
“ Kakak… Kakak… Aku takut… Tolong kakak…” kata seorang anak laki-laki

Rina langsung berlari ketempat suara itu berasal. Dan dia menemukan Rico. Adik yang paling ia

sayang. Dia bersembunyi dibawah sebuah luncuran/perosotan. Dia sangat ketakutan da gemetaran.

Ketika melihat Rina, Rico langsung berteriak menyebut nama kakaknya dan berlari memeluk Rina itu.

Mereka langsung ketempat pengungsian. Karena mereka takut akan gempa susulan

Anda mungkin juga menyukai