Ridha Shoffanatush S
Identitas Buku
2
Kepengarangan
o Latar Tempat :
1) Pasar
“ ... sebuah boneka menyerupai anak perempuan yang tergantung di pinggir pasar.”
2) Sekolah
“ ... bertengkar dengan teman di sekolah.”
3) Kos-kosan
“ Tika ke kos-kosannya Bu Tia ...”
4) Gua
“Saya tinggal di dalam sebuah gua,”
5) Lorong
“.... melewati lorong-lorong luas ruangan lainnya.”
o Latar Waktu :
1) Pagi
“ Tepat pukul sembilan pagi, “
2) Malam
“ Malam ini, hujan turun begitu deras “
3) Siang
“ .... menghampiri kami pada suatu siang.”
o Latar Suasana :
1) Kehilangan
“ saat merasa kehilangan kalian, sahabat-sahabat terbaikku.” (hal 11)
2) Kesal
“ dengan kesal mulutku bergumam ketus kepada kalian...” (hal 15)
3) Marah
“ Tak tahu harus marah pada siapa,” (hal 39)
4) Ketakutan
“ sekilas kulihat wajahnya yang sangat ketakutan...”
7
o Sudut Pandang
1. “Baru kali ini aku bertemu sosok dua anak perempuan kembar.” (hal 82)
“ Si ompong yang paling kecil itu sombong nya minta ampun.” (hal 131)
Kita harus kuat dan tegar dalam menghadapi masalah.
“ Wanita ini benar-benar kuat dan tegar,” (hal 121)
Setiap yang kita lakukan harus difikir baik-baik agar tidak ada penyesalan di hari nanti.
“ Aku sangat ingin memutar balik waktu, mengembalikan kehidupan kita.” (hal 342)
Sinopsis
Risa merasa kehilangan sahabat-sahabat hantunya yaitu Peter, Hans, Hendrick,
Janshen, Marianne, dan Norma. Tanpa seucap kata mereka tiba-tiba pergi menghilang dari
kehidupannya. Ia merasa bingung atas menghilangnya sahabat-sahabat hantunya, dan ia tak tahu
menahu dimana kesalahannya yang membuat mereka pergi meninggalkannya.
Ia pun sempat berpikir, menghilangnya sahabat-sahabat hantunya karena kesibukkan
mereka yang luar biasa, setelah menjadi terkenal dari sebelumnya. Ia sebelumnya menceritakan
mereka pada novelnya yang pertama dan yang kedua, yang berjudul “Danur” dan “Maddah”
sehingga mungkin tidak sedikit para pembaca novelnya sering memanggil-manggil mereka kapan
dan dimana saja. Sehingga membuat mereka terganggu.
Ia pun menyesal dan mau tak mau harus menerima risiko yang ada, karena telah
membuka gerbang yang selama ini ia tutup rapat, yaitu gerbang dialog kehidupan ia yang terpisah
alam. Ia merasa kehilangan dan rindu yang sangat dalam pada sahabat-sahabat hantunya.
Namun saat mereka pergi meninggalkannya, berkat mereka ia bertemu dengan
banyak teman-teman hantu barunya. Yang pertama ia temui di jalan raya di Kota Bandung yaitu
Karina. Ia anak perempuan kecil yang sering membawa boneka cantik yang mempunyai rambut
pirang dan memakai gaun yang indah. Karina meninggal karena tertabrak truk saat menolong
ayah tirinya yang sering menyiksanya yang akan tertabrak.
Lalu yang kedua Risa temui adalah si kembar Mara dan Dara. Ia kenal dengan Mara
dan Dara karena dikenalkan oleh Sara Wijayanto yang merupakan teman Risa dan sesama
indigo juga. Mara dan Dara meninggal karena kekejaman bangsa Jepang. Ia diangkat oleh
keluarga tentara Belanda yang baik, setelah ibu kandung nya yang merupakan bangsa pribumi
membuang mereka karena ayahnya yang bangsa Belanda tersebut tak mau mengakui anaknya.
Yang ketiga adalah Kartika. Karena ekonomi yang kurang, ia pergi ke kota bersama
bibi nya dan melanjutkan sekolah disana. Ia membantu bibinya menjadi buruh cuci disalah satu
kamar kost dekat rumahnya. Ia bertemu dengan Andre, dan saat itulah ia mencintai Andre.
Kartika meninggal karena diperkosa dan dibunuh oleh Andre yaitu pria yang ia cinta.
Yang keempat adalah Elsja. Risa menemui Elsja sedang duduk-duduk ditrotoar jalan di
Bandung. Elsja adalah orang Belanda, ia menjalin cinta dengan orang pribumi. Namun keluarganya
tak menyetujui hubungan itu. Ia disekap di ruang bawah tanah karena desas-desus kedatangan
bangsa Jepang yang akan membunuh bangsa Belanda dan juga agar Elsja tidak bisa kabur dan
menemui kekasihnya. Ia meninggal karena kelaparan selama 15 hari ia tidak diberi makan, karena
orangtua nya telah dibunuh bangsa Jepang. Bangsa Jepang dan juga kekasihnya tidak mengetahui
keberadaan Elsja yang dikurung di ruang bawah tanah.
Yang kelima adalah Toro. Ia meninggal di tembak oleh tentara Belanda. Saat itu ia
sedang melempari batu kearah rumah mewah bangsa Belanda yaitu tuan Federick. Tuan Federick
ialah yang telah menghamili adik kesayangannya Lina, dan ia pergi ke tempat asalnya ke
Netherland. Ia membalas dendam adiknya, yang sedang mengandung anak dari tuan Federick.
Karena tuan Fedrick kabur, Lina putus asa dan mengakhiri hidupnya.
Yang keenam, Annete, Philf dan Sonja. Sonja dan Philf adalah anak yang diasuh
oleh Annate. Namun Philf tidak suka diasuh oleh Annete. Hingga akhirnya Philf menerima
Annete disaat bangsa Jepang datang ke Indonesia, dan disaat ayahnya pergi bertugas
melawan tentara Jepang. Bangsa Jepang dengan tanpa belas kasih membakar hidup-hidup
Annete, Philf, dan Sonja.
Setelah beberapa lama Risa ditinggal pergi oleh sahabat-sahabat hantunya, ia
yakin tidak ada gunanya mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ia mengaku terlalu larut
dalam situasi ini. Sunyaruri yang ia anggap alam baru penuh tantangan tak begitu ia sukai. Ia
lebih suka hidupnya bersama kalian seperti dulu. Ia akan mencari kemana perginya kehidupan
menyenangkan itu. Ia berpikir jika memang mereka harus pergi, ia harap itu terjadi. Karena
kalian sudah pulang ketempat seharusnya, menemui segala sesuatu yang selama ini mereka
cari dan rindukan.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
1. Dilengkapi dengan gambar-gambar unik.
2. Ceritanya membuat pembaca menjadi penasaran.
3. Ceritanya sangat menarik.
Kekurangan
1. Terlalu seram untuk pembaca membuat ketakutan.
2. Cover bukunya seram.
3. Cerita akhirnya tidak dijelaskan sahabat-sahabat nya kembali atau tidak.
Kesimpulan
Novel Sunyaruri ini menceritakan seorang Risa Saraswati yang kehilangan sahabat-
sahabat kecil nya karena sahabat-sahabatnya mempunyai teman baru. Risa sangat kesepian
karena tidak ada sahabat- sahabatnya yang sering menghiburnya. Disini dia menceritakan kembali
kenangan-kenangan apa saja yang dia lakukan bersama kelima sahabatnya. Dia sangat
merindukan kelima sahabatnya.