Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SIKAP MENTAL MANUSIA MODERN

Disusun Oleh :

Fadhil M Faiz
XII IPS 1

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 KOTA


TANGERANG SELATAN TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
tugas makalah sosiologi yang berjudul Sikap Mental Manusia Modern tepat pada
waktunya.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada orang-orang yang terlibat membantu


dalam pembuatan makalah ini, khususnya kepada :
1. Bapak Drs. H. Ridwan Fahmi Lubis, selaku kepala MAN 1 Kota Tangerang Seatan.
2. Ibu Sri Irawati, S.Pd, selaku guru sosiologi kami.
3. Ibu dan ayah, yang selalu memberikan motivasi/dorongan kepada kami.
4. Teman teman sekalian yang turut serta membantu kami.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Seperti halnya pepatah tak ada gading yang tak retak , oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Akhir kata, kami ucapkan sekali lagi banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta
kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

Aamiin

Tangerang Selatan, 19 September 2016

PENYUSUN

ii
DAFTAR ISI

Judul/cover .................................................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Rajin ..................................................................................................... 2
2.2 Tepat Waktu ......................................................................................... 2
2.3 Berani Mengambil Resiko .................................................................... 2
2.4 Disiplin ................................................................................................. 3
2.5 Kompetitif ............................................................................................ 4
2.6 Adil ....................................................................................................... 5
2.7 Jujur ...................................................................................................... 7
2.8 Toleran.................................................................................................. 8
2.9 Peduli Lingkungan ............................................................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 12
3.2 Saran ..................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agar modernisasi berjalan lancar, perlu dukungan kebudayaan masyarakat.
Kebudayaan suatu masyarakat dapat menjadi pendorong sekaligus penghambat proses
modernisasi. Karena itu, sikap mental dan nilai budaya suatu masyarakat sangat
menentukan diterima atau ditolaknya suatu perubahan atau modernisasi. Sikap mental
yang dapat menjadi pendorong proses modernisasi antara lain adalah rajin, tapat
waktu, berani mengambil resiko, disiplin, kompetitif, adil, jujur, toleran, dan peduli
lingkungan

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apakah definisi rajin, tapat waktu, berani mengambil resiko, disiplin, kompetitif,
adil, jujur, toleran, dan peduli lingkungan ?
b. Apa sajakah macam-macam dari rajin, tapat waktu, berani mengambil resiko,
disiplin, kompetitif, adil, jujur, toleran, dan peduli lingkungan?
c. Apa saja contoh dari rajin, tapat waktu, berani mengambil resiko, disiplin,
kompetitif, adil, jujur, toleran, dan peduli lingkungan?
d. Apa saja manfaat dari rajin, tapat waktu, berani mengambil resiko, disiplin,
kompetitif, adil, jujur, toleran, dan peduli lingkungan?
e. Apa saja dampak dari rajin, tapat waktu, berani mengambil resiko, disiplin,
kompetitif, adil, jujur, toleran, dan peduli lingkungan?

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin kami peroleh dari pembuatan makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui definisi rajin, tapat waktu, berani mengambil resiko, disiplin,
kompetitif, adil, jujur, toleran, dan peduli lingkungan.
b. Untuk mengetahui macam-macam dari rajin, tapat waktu, berani mengambil
resiko, disiplin, kompetitif, adil, jujur, toleran, dan peduli lingkungan teori dan
bentuk perubahan sosial.
c. Untuk mengetahui contoh dari rajin, tapat waktu, berani mengambil resiko,
disiplin, kompetitif, adil, jujur, toleran, dan peduli lingkungan
d. Untuk mengetahui manfaat dari rajin, tapat waktu, berani mengambil resiko,
disiplin, kompetitif, adil, jujur, toleran, dan peduli lingkungan.
e. Untuk mengetahui dampak dari rajin, tapat waktu, berani mengambil resiko,
disiplin, kompetitif, adil, jujur, toleran, dan peduli lingkungan.

1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah :
a. Dapat mengetahui definisi, macam-macam, contoh, dampak, dan manfaat dari
sikap rajin, tapat waktu, berani mengambil resiko, disiplin, kompetitif, adil, jujur,
toleran, dan peduli lingkungan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rajin
a. Pengertian Rajin
Rajin merupakan suatu pengertian dimana seseorang harus mengerjakan sesautu
yang harus dikerjakan sesaui dengan apa yang telah dipikirkan. Rajin itu
memiliki makna penting dalam kehidupan ini, terkadang rajin itu juga berarti
memberikan seluruh kehidupan ini dengan kesibukan yang telah di jadwalkan.
Rajin itu memiliki keistimewaan, yaitu mendapatkan apa yang diinginkan dan
apa yang telah di rencanakan. Sehingga rajin itu akan menjadi rajin pangkal
pandai.
b. Contoh Rajin
1. Rajin belajar
2. Rajin membantu
3. Rajin bekerja
4. Rajin berdoa
5. Rajin beribadah
c. Manfaat Rajin
1. Tidak ada beban karena seorang yg rajin biasanya langsung menyekesaian
semua tuagsnya
2. Semua menjadi lebih ringan
3. Cenderung pintar
4. Lebih banyak teman
5. Jika disuruh melakukan apapun, tidak khawatir, karena semua pasti beres
6. Bisa diandalkan
7. Dapat dipercaya

2.2 Tepat Waktu


a. Pengertian Tepat Waktu
Tepat waktu adalah mengerjakan apa yang harus kita kerjakan tepat pada
waktunya. Tentu saja dengan tepat waktu kita bisa mendapatkan keuntungan
tersendiri. Ada beberapa alasan mengapa tepat waktu itu penting. Pertama,
dalam suatu perjanjian tepat waktu bisa sebagai cara untuk menghormati janji
yang telah kita buat dengan orang lain. Dengan datang terlambat, secara tidak
langsung seperti melanggar janji yang juga bisa berpotensi merugikan orang
lain. Alasan kedua adalah tepat waktu seringkali juga terkait dengan
menghormati suatu otoritas. Misalnya sekolah, atau instansi tempat kita bekerja,
adalah otoritas yang mau tidak mau harus diikuti dan dihormati siapapun yang
ingin menjadi bagian darinya. Ketiga, terkait dengan sebuah undangan yang
memiliki batasan waktu. Datang tepat waktu merupakan salah satu cerminan
penghargaan untuk si pengundang.
b. Contoh Perilaku Tepat Waktu
1. Datang kesekolah sesuai waktu yang telah ditentukan.
2. Mengerjakan PR pada tepat waktunya,
3. Andi mempunyai janji betemu dengan Lika jam 07.00 di rumah Lika, Maka
jam 07.00 Andi sudah harus di rumah Lika.
4. Mengerjakan Shalat tepat pada waktunya, tidak menunda-nunda.
c. Manfaat Perilaku Tepat Waktu
1. Dihargai oleh orang lain.
2. Dipercaya oleh orang lain.

2.3 Berani Mengambil Resiko


a. Pengertian Berani Mengambil Resiko
Berani Mengambil Resiko adalah sikap berani mengambil bahaya, akibat atau
konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung
atau kejadian yang akan datang
2
b. Contoh
1. Seorang petugas pemandam kebakaran memasuki rumah yang penuh dengan
api dan menyelamatkan seorang ibu yang terjebak di dalamnya
2. Kita menemukan peluang yang lebih baik tapi terdapat banyak resiko yang
terjadi maka segeralah ambil
3. Berani melakukan perubahan.

c. Manfaat
1. Meningkatkan kualitas keberanian diri
2. Peluang menuju kesuksesan besar
3. Menjadi tolak ukur pendirian seseorang

2.4 Disiplin
a. Pengertian Disiplin
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya
termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Macam-macam Disiplin
1. Disiplin Diri Pribadi
Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya
sesuatu yang harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap
seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin diri merupakan kunci bagi
kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh disiplin diri pribadi
yaitu tidak pernah meninggalkan Ibadan lepada Tuhan Yang Maha Kuasa
2. Disiplin Sosial
Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan
masyarakat atau dalam hubunganya dengan. Contoh prilaku disiplin social
hdala melaksanakan siskaling kerja bakti. Senantiasa menjaga nama baik
masyarakat dan sebagaiannya.
3. Disiplin Nasional
Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan
dalam disiplin nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin
nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam
perbuatan berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar maupun melalui
pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.

c. Contoh Perilaku Disiplin


1. Tidur dan bangun tepat waktu
2. Merapikan mainan setelah bermain
3. Merapihkan kamar setelah abis tidur
4. Menyebrang jalan di tempat penyebrangan
5. Dating sekolah tepat pada waktunya
6. Melaksanakan aturan sekolah
7. Menjaga keamanan dan kebersihan sekolah

d. Manfaat Disiplin
1. Menumbuhkan kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada
orang lain. Sikap ini memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya
kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Jadinya, anak akan mudah
menyelami perasaan orang lain juga.
2. Menumbuhkan kepedulian
Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain.Disiplin
membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab,
mampu memecahkan masalah dengan baik ,cepat dan mudah.
3. Mengajarkan keteraturan

3
Anak jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola
waktunya dengan baik
4. Menumbuhkan ketenangan
Menurut penelitian menunjukkan bayi yang tenang/jarang menangis ternyata
lebih mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di tahap
selanjutnya bahkan ia bisa cepat berinteraksi dengan orang lain.
5. Menumbuhkan percaya diri
Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk
melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri.
6. Menumbuhkan kemandirian
Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan
sendiri. Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungan dengan baik.Disiplin
merupakan bimbingan yang tepat pada anak untuk sanggup menentukan
pilihan yang bijak.
7. Menumbuhkan keakraban
Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena
kemampuannya beradaptasi lebih terasah.
8. Membantu perkembangan otak
Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat, disini ia
menjadi peniru perilaku yang piawai. ia mampu mencontoh dengan sempurna
tingkah laku orang tua yang disiplin dengan sendirinya akan membentuk
kebiasaan dan sikap yang positif.
9. Membantu anak yang sulit
Kadang-kadang kita lupa pada anak yang berkebutuhan khusus yang
memerlukan penangan khusus, melalui disiplin yang menekankan keteraturan
anak berkebutuhan khusus bisa hidup lebih baik.
10. Menumbuhkan kepatuhan
Hasilnya anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orangtua atas kemauan
sendiri.
2.5 Kompetitif
a. Pengertian Kompetitif
Kompetitif adalah suatu hal yang berhubungan dengan sebuah persaingan /
kompetisi. Dalam hal ini kompetitif dapat diposisikan sebagai suatu kondisi
perebutan atau keadaan berkompetisi yang terjadi / dialami oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam memenangkan sebuah persaingan
b. Contoh Kompetitif
1. Mencontoh dari orang yang terbaik dan mengambil yang terbaiknya.
2. Melihat contoh kerja yang terbaik dan melakukan dengan lebih baik lagi.
3. Bila orang lain belum melakukan terobosan yang positif, maka kita harus
mendahuluinya.
4. Belajar dengan sungguh-sungguh agar menjadi yang terbaik.

c. Manfaat Kompetitif
1. Tetap waspada
Tanpa adanya kompetisi Anda akan selalu terlena dalam keadaan nyaman,
tidak ada kehawatiran, ini akan membuat Anda rentan dan rawan dari
kesalahan yang akan dibayar mahal, dengan adanya kompetisi disekitar, kita
dapat tetap menjaga dan membuka mata untuk menangkap setiap detil
kejadian sehingga Anda tetap berada diatas permainan. Persaingan membuat
Anda melihat sesuatu yang biasa Anda lihat secara normal.
2. Membantu menilai kekuatan dan kelemahan
Dengan kompetisi, Anda mempunyai cara untuk mengukur seberapa baik
atau seberapa burukkah yang Anda lakukan. Mengetahui apa yang baik dan
apa yang tidak adalah sangat penting, karena sukses adalah tentang
menonjolkan kekuatan dan menyembunyikan semua kelemahan anda.
Seberapa baik Anda melakukannya menentukan seberapa jauh Anda pergi.
3. Membuat Anda kreatif

4
Tanpa kompetisi, kita mungkin masih berada di zaman batu. Lihatlah di
sekitar Anda, semua yang Anda lihat adalah hasil dari beberapa jenis
kompetisi. Melihat seberapa jauh kemanusiaan telah datang. Apakah itu
tentang bisnis atau kehidupan pribadi Anda, kreativitas membawa yang
terbaik ke dalam diri kita semua. Tanpa persaingan, kita akan berakhir
menetap untuk jauh kurang dari apa yang kita benar-benar mampu.
4. Membantu mengelola kesuksesan & kegagalan
Dengan kondisi lingkungan yang saling bersaing, Anda akan akan mengalami
penderitaan seiring dengan keberhasilan. Bagaimana Anda mengatasi dan
membentuk karakter Anda. Jika semuanya selalu berjalan sesuai dengan apa
yang kita inginkan, apakah ada pelajaran yang pernah kita pelajari? Plus,
kehidupan akan terasa cukup membosankan dan sangat cepat! Persaingan
memaksa kita untuk menghadapi kedua sisi koin, dan hal inilah mengapa
olahraga merupakan pengalaman penting bagi anak-anak untuk tumbuh
dewasa. Ini membantu mereka dalam berurusan dengan menang dan kalah
dan bagaimana mereka bereaksi, yang merupakan keterampilan penting untuk
dimiliki untuk mengatur kehidupan Anda di masa dewasa.
5. Meningkatkan kualitas
Setiap persaingan akan memaksa Anda untuk meningkatkan kualitas Anda.
Memperbaiki dan bergerak ke depan merupakan bagian dari evolusi, dan
dengan persaingan memastikan bahwa Anda terlibat dalam permainan di
setiap saat. Semakin baik apa yang Anda dapatkan, maka apresiasi akan Anda
temukan di sekitar Anda, yang merupakan salah satu pencarian kita yang
terus-menurus yaitu penerimaan.
6. Menjadikan lebih tekun
Ketika Anda melihat seseorang lebih maju dari Anda dan Anda akan
melakukan apapun yang diperlukan untuk mengejar mereka itulah inti dari
ketekunan. Anda tidak menyerah sampai Anda berada di atas. Tanpa
persaingan, kita tidak punya alasan untuk bertahan. Kita tidak akan tahu batas
kita dan seberapa jauh kita dapat menjangkau mereka. Ingat hadiah dari
ketekunan adalah tak ternilai.
7. Perencanaan jangka panjang
Ketika Anda tekun, Anda wajib untuk mempunyai rencana. Anda harus
memiliki arah dan tujuan. Tanpa kompetisi, Anda tidak akan tahu dimana
garis finish-nya. Bagaimana Anda sampai di sana ? Mempunyai peta yang
jelas dan ringkas apa yang perlu Anda lakukan untuk mencapai titik yang
Anda inginkan, hal ini penting jika Anda ingin mencapai sesuatu dalam hidup
Anda. Bersaing mendorong Anda untuk memiliki rencana untuk
melaksanakannya, karena itulah satu-satunya cara Anda untuk dapat benar-
benar berada dalam permainan dan memiliki kesempatan untuk
memenangkannya.

2.6 Adil
a. Pengertian Adil
Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus,
dan tulus. Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari
diskriminasi, ketidakjujuran. Dengan demikian orang yang adil adalah orang
yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum
negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku. Dengan demikian,
orang yang adil selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang tidak memihak
kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku,
bangsa maupun agama. Penilaian, kesaksian dan keputusan hukum hendaknya
berdasar pada kebenaran walaupun kepada diri sendiri, saat di mana berperilaku
adil terasa berat dan sulit. Kedua, keadilan adalah milik seluruh umat manusia
tanpa memandang suku, agama, status jabatan ataupun strata sosial. Ketiga, di
bidang yang selain persoalan hukum, keadilan bermakna bahwa seseorang harus
dapat membuat penilaian obyektif dan kritis kepada siapapun. Mengakui adanya
kebenaran, kebaikan dan hal-hal positif yang dimiliki kalangan lain yang berbeda
agama, suku dan bangsa dan dengan lapang dada membuka diri untuk belajar
serta dengan bijaksana memandang kelemahan dan sisi-sisi negatif mereka.

5
Perilaku adil, sebagaimana disinggung di muka, merupakan salah satu tiket untuk
mendapat kepercayaan orang; untuk mendapatkan reputasi yang baik. Karena
dengan reputasi yang baik itulah kita akan memiliki otoritas untuk berbagi dan
menyampaikan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dengan orang lain. Tanpa itu,
kebaikan apapun yang kita bagi dan sampaikan hanya akan masuk ke telinga kiri
dan keluar melalui telinga kanan. Karena, perilaku adil itu identik dengan
konsistensi antara perilaku dan perkataan.
b. Macam-Macam Adil
1. Berlaku adil kepada Allah swt,
Maksud dari berlaku adil kepada Allah adalah menjadikan Allah sebagai
satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Allah swt berfirman dalam Q.S.
Ads-Dzariaat ayat 56 yang artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Kita harus yakin bahwa nikmat yang kita terima selama hidup di dunia ini
adalah pemberian dari Allah swt. Maka berbuat adil dalam arti berlaku
proporsional kepada Allah adalah dengan memenuhi hak-Nya. Dalam hadit
qudsi Allah swt berfirman, yant artinya : Aku tidak akan memerhatikan hak
hamba-Ku, sebelum menunaikan ak-Ku. HR. Thabrani
Hak Allah swt adalah disembah, dan kewajiban kita adalah menyembahnya.
Ini bisa dilakukan dengan menjalankan segala perintah-Nya, dan menjauhi
segala larangan-Nya.
2. Berlaku adil kepada diri sendiri
Maksud dari perilaku adil terhadap diri sendiri adalah meletakkan diri pribadi
pada tempat yang bak dan juga tempat yang benar. Dimana kita harus
memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan norma-
norma syariat. Contoh berlaku adil terhadap diri sendiri, makan makanan
yang halal dan baik. Istirahat yang cukup, tidak menyiksa diri sendiri seperti
mentato, minum alkohol, narkoba, dan lain sebagainya.
3. Berlaku adil kepada orang lain
Maksud dari berlaku adil kepada orang lain artinya adalah meletakkan orang
lain pada tempat yang seharusnya. Berperilaku adil kepada orang lain harus
kita lakukan, dan itu kita lakukan kepada semuanya tidak terkecuali bahkan
kepada musuh atau orang yang kita benci sesuai dengan Q.S. Al-Maidah ayat
8 yang sudah saya bahas di atas tadi. Contoh berlaku adil kepada orang lain
yaitu, tidak menghukum orang lain dengan berlebihan (tidak sesuai dengan
besar kesalahannya), tidak mengejek dan menghina karena kita pasti juga
tidak mau bila di ejek atau dihina oleh orang lain.
4. Berlaku adil kepada makhluk hidup yang lain (hewan dan tumbuhan) serta
lingkungan
Maksud dari berlaku adil yang ke empat ini adalah kita harus menyayangin
dan merawat hewan atau tumbuhan serta lingkungan yang ada disekitar kita.
Terlebih lagi apabila kita memelihara hewan seperti burung, kelinci, kucing
atau yang lainnya maka kita harus berbuat adil, diantaranya dengan
merawatnya dengan sebaik-baiknya, memberikan makan dan minum setiap
hari, tidak menyiksanya dan lain sebagainya.
c. Manfaat Adil
1. Menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, karena adil
lebih dekat dengan taqwa (Q.S. Al-Maidah ayat 8)
2. Menjadi pemimpin dan teladan sekaligus pengayom bagi orang lain
3. Disegani dan dipercaya oleh masyarakat sekitar
4. Menumbuhkan rasa kepuasan, aman dan nyaman bagi orang lain
5. Menciptakan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat
6. Mempererat tali persaudaraan dan pesatuan
7. Doanya cepat dikabulkan oleh Allah swt, dan juga mendapatkan
perlindungan/pertolongan (naungan) dari Allah swt ketika di akhirat nanti,
jika kita menjadi pemimpin yang adil

6
2.7 Jujur
a. Pengertian Jujur
Jujur adalah sikap seseorang yang menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya
secara benar dan apa adanya, tidak menambah-nambah ataupun tidak
mengkurang-kurangi. Jadi sifat jujur merupakan sifat yang disampaikan sebenar-
benarnya sesuai kenyataan, dan jika sebaliknya atau tidak disampaikan sesuai
kenyataan maka itu dinamakan berbohong atau dusta.
b. Macam-Macam Jujur
1. Jujur dalam Niat dan Kehendak
Yakni motivasi atau dukungan bagi setiap gerak dan langkah seseorang
dalam rangka menaati perintah Allah SWT dan ingin mencapai RidhoNya.
Jujur yang sesungguhnya berbeda dengan berpura-pura jujur. Orang yang
bertindak pura-pura jujur merupakan orang yang tidak ikhlas dalam berbuat.
2. Jujur dalam Ucapan
Yakni memberitahukan sesuatu sesuai dengan realita yang tengah terjadi,
kecuali untuk kemaslahatan yang dibenarkan syari'at seperti dalam kondisi
Perang, mendamaikan orang yang tengah bersengketa dan semisalnya. Setiap
hamba memiliki kewajiban untuk menjaga lisan, yakni dengan berbicara
secara jujur dan dianjurkan untuk menghindari kata sindiran karena dengan
hal tersebut adalah sepadan dengan kebohongan, kecuali saat tengah
dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat tertentu, tidak berkata kecuali
dengan benar dan jujur.
3. Jujur dalam Perbuatan
Yakni seimbang antara lahir dan batin hingga tidaklah berbeda antara amal
lahir dan amal batin. Jujur dalam perbuatan juga memiliki arti melaksanakan
suatu pekerjaan sesuai dengan yang diridhoi oleh Allah SWT dan
melaksanakannya secara terus-menerus dan ikhlas.

c. Contoh Jujur
1. Menyimpan Rahasia Orang
Dalam hidup ini banyak sekali hal yang harus dibicarakan, tetapi ada pula
yang tidak boleh dibicarakan kepada orang lain atau lebih jelasnya harus
dirahasiakan. Seperti halnya jika Anda sedang diberitahu oleh seseorang
mengenai sesuatu yang tidak seharusnya diketahui oleh orang lain, maka
wajib bagi Anda untuk menjaga sesuatu itu dan tidak membicarakannya
kepada orang lain. Bila saja Anda mengetahui keburukan seseorang maka
hendaknya lebih baik dirahasiakan saja hal tersebut dan jangan dibeberkan
atau dibicarakan kepada orang lain. Allah menyukai seorang hamba yang bisa
menjaga rahasia dan pandai mengatur omongan supaya keluar ucapan yang
baik-baik saja. Sebagai pepatahnya sering terucap " Mulutmu adalah
harimau-mu, ucapan-mu menandakan akhlakmu "
2. Melaksanakan Amanah Seseorang
Kadang-kadang orang lain menitipkan sesuatu kepada kita, baik itu berupa
pesan, uang, barang, atau yang lain untuk disampaikan kepada orang lain
yang mana hal ini tidak berhak untuk kita ambil atau mungkin barang itu
hanya sekedar dititipkan sampai pada saatnya diambil kembali. Bila terjadi
hal seperti itu, maka solusi tepat agar kita tidak menjadi orang yang buruk
adalah harus selalu menjaga dan melaksanakan apa yang disampaikan
pemberi amanah. Ketika amanah yang diberikan oleh seseorang dapat
terlaksana dengan baik, artinya anda dapat memegang amanah dan
menjalankan kepribadian yang jujur sesuai tata perilaku yang baik
3. Menjadi Siswa Yang Jujur dalam Ulangan
Sebagai siswa yang sama seperti yang lain, tentu tidak jarang menjumpai
anak yang mencontek bila sedang mengerjakan ulangan. Hal ini wajar, tapi
tidak baik dan harus segera diusahakan agar tidak dilakukan lagi supaya
besok kelak menjadi pribadi yang baik dan jujur. Sebenarnya mengerjakan
ulangan secara mandiri dan terima hasil apa adanya itu jauh lebih baik dari
pada hasil memuaskan namun dari teman-teman. Jika hasil kurang

7
memuaskan tapi hasil mengerjakan sendiri, coba evaluasi diri dan lakukan
belajar dengan lebih serius pada saat sebelum ulangan lagi agar pada saat
kemudian pada waktu ada ulangan bisa mengerjakan soal dengan lebih
percaya diri sehingga hasilnya tentu akan lebih memuaskan dan itupun dari
usaha sendiri yang mana tentu jauh membanggakan. Beda dengan mencontek
terus, jika mencontek terus nanti dampaknya akan menjadikan diri semakin
sulit mengevaluasi apa kekurangan dan hasilnya akan jauh mengecewakan.
4. Selalu Jujur Dalam Hal Apapun
Pada contoh terakhir ini memang bisa dikatakan sulit. Tapi kalau ada
kemauan, niat dan mau melakukan secara bertahap sedikit demi sedikit maka
nanti lama-kelamaan kepercayaan bahwa jujur itu sulit akan menjadi luntur
sedikit demi sedikit dan akhirnya akhlak akan menjadi baik dan jujur dalam
hal apapun dapat dilakukan dengan mudah. Pokoknya usaha dulu, masalah
hasil lihat belakangan saja. Ingat !!! Lebih baik sudah berusaha bukan, dari
pada belum berusaha sama sekali.
d. Manfaat Jujur
1. Menjadi Orang Yang Dipercaya
Manfaat pertama tentu tak asing lagi bagi kita semua. Orang yang mau
berusaha menjadi jujur, kelak dirinya akan menjadi orang yang dipercaya
oleh banyak orang disekitarnya. Bahkan suatu saat karena kejujuran tersebut,
seseorang itu akan memperoleh suatu penghormatan yang tanpa disadari
kedatangannya. Seperti halnya diberi suatu kedudukan di suatu daerah
tersebut atau lainnya.
2. Disayang Allah dan Orang Sekitar
Jika Anda sudah merasa memiliki sifat jujur, jangan kawatir tidak
mempunyai teman. Teman atau kawan orang yang jujur akan banyak, karena
orang yang jujur pasti akan baik dan tidak pernah merugikan jika diajak
dalam berbisnis atau sebagainya. Beda halnya dengan orang yang suka
berbohong. Kejujuran itu juga termasuk dalam hal yang mulia dan disukai
oleh Allah beserta orang-orang sekitar. Faktanya dapat kita lihat sendiri pada
kehidupan sehari-hari.
3. Mudah Dalam Mendapatkan Pertolongan dan Pekerjaan
Sudah saya paparkan diatas dengan lengkap bahwa orang jujur itu disayang
orang sekitar dan Allah, oleh karena itu disaat orang yang jujur membutuhkan
pekerjaan atau pertolongan (entah apapun itu) tentu akan banyak kawan yang
menolongnya. Allah juga akan memudahkan segala sesuatu yang diperlukan
oleh orang yang jujur untuk terwujud. Jadi, pertolongan atau apapun
kesulitan itu bentuknya akan mudah didapat atau terselesaikan ketika orang
tersebut memiliki sifat baik terutama jujur.
e. Dampak Jujur
diberikan kepercayaan oleh orang lain, perasaan hati tenang dan tentram,
memiliki banyak teman.

2.8 Toleran
a. Pengertian Toleran
Toleransi adalah membiarkan orang lain berpendapat lain,melakukan hal yang
tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidasi. istilah dalam
konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang
adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat
diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi
beragama, di mana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat menghormati
keberadaan agama atau kepercayaan lainnya yang berbeda Namun kadang
toleransi beragama sering disalah artikan, dengan ikut upacara ibadah agama
tertentu, bukan itu yg dimaksud, misal dgn memakai atribut salah satu agama
tertentu, dll. Toleransi yg benar adalah memberikan kenyamanan mereka dalam
melaksanakan ibadahnya. bukan mencampur adukkan agama. Istilah toleransi
8
juga digunakan dengan menggunakan definisi "kelompok" yang lebih luas,
misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih
banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi, baik dari kaum
liberal maupun konservatif.
b. Macam-Macam Toleransi
1. Toleransi dalam jual beli
Dari Muhammad bin Al Mukadir, dari Jabir bin Abdullah RA bahwa
Rasulullah SAW bersabda, Allah mengasihi orang yang murah hati apabila
menjual, apabila membeli, dan apabila menagih. (Shahih Bukhari Hadits No.
2076 dalam Fathul Baari karangan Ibnu Hajari Al asqalani). Maksud murah
hati adalah tidak bersitegang atau yang sepertinya, bukan berarti tidak
melakukan perhitungan saat melakukan jual beli. apabila menagih, yakni
meminta untuk melunasi utangnya dengan cara yang ramah dan tidak
memaksa. Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk bersifat lapang dan murah
hati dalam kehidupan sosial (muamalah), serta menunjukan akhlak mulia satu
sama lain. Hadits ini juga memotivasi agar tidak menusahkan ketika menagih
utang serta senantiasa memberi maaf kepada mereka.
2. Toleransi Dalam Hutang dan Tagihan.
Dari Az-Zuhri, dari Ubaidillah bin Abdullah bahwasannya ia mendengar Dari
Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, Pernah ada seorang
pedagang memberi utang kepada manusia. Apabila ia melihat orang yang
kesulitan, maka dia berkata kepada para pelayannya, Berilah kemudahan
baginya, mudah-mudahan Allah memberi kemudahan bagi kita. Maka Allah
memberi kemudahan baginya. (Shahi Bukhari Hadits No. 983 dalam Fathul
Baari karangan Ibnu Hajari Al asqalani). Dalam hadits ini dikatakan bahwa
kebaikan yang sedikit tapi dilakukan dengan ikhlas karena allah, maka akan
dapat menghapus keburukan yang banyak. Selain itu, bahwa pahala itudapat
diperoleh oleh orang yang memerintahkan kebaikan meskipun ia tidak
mengerjakannya sendiri secara langsung. Termasuk cara menagih yang bagus
adalah toleran dalam menagih, menerima kekurangan sedikit yang ada
padanya. Menuntutnya dengan mudah, tidak menjilat (rentenir), tidak
mempersulit orang dan memaafkan mereka.
3. Toleransi Dengan Ilmu
Toleransi dengan ilmu di sini yaitu dengan cara menyebarkan ilmu dan ini
termasuk pintu toleransi yang paling utama dan lebih baik daripada toleransi
dengan harta, sebab ilmu lebih mulia daripada harta. Maka seyogyanya
seorang alim menyebarkan ilmu kepada setiap orang yang bertanya
tentangnya bahkan mengeluarkannya secara keseluruhan, bila ia ditanya
tentang suatu masalah. Maka dia memperinci jawabannya dengan perincian
yang memuaskan dan menyebutkan sisi-sisi dalilnya, dia tidak cukup
menjawab pertanyaan si penanya, namun dia menyebutkan contoh kasus
serupa dengan kaitan-kaitannya serta faedah-faedah yang dapat memuaskan
dan mencukupinya. Para sahabat yang mulia Radliyallahu anhum pernah
bertanya kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tentang orang yang
berwudlu dengan air laut, maka beliau menjawab. "Laut itu suci airnya lagi
halal bangkainya" (Hadits Riwayat Ashabus Sunan dan Malik, lihat takhrijnya
secara rinci dalam Ash-Shahihah 480) Beliau menjawab pertanyaan mereka
dan memberikan kepada mereka ketarangan tambahan yang mungkin
sewaktu-waktu lebih mereka butuhkan daripada apa yang mereka
pertanyakan.
4. Toleransi dalam bertetangga
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Demi Allah,
seseorang itu belum sempurna imannya (diulang sampai tiga kali). Ada
seorang sahabat yang bertanya, Siapakah orang yang belum sempurna
imannya itu? Beliau menjawab, Orang yang tetangganya tidak aman
karena gangguannya. (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam hadits tersebut,
Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar hidup rukun dan damai

9
dengan tetangga. Bahkan dikatakan dalam hadits tersebut, belum sempurna
iman kita jika tetangga kita tertaganggu karena tingkah laku kita. Islam sangat
mengatur bagaimana adab bertetangga yang baik agar tercipta kehidupan yang
rukun dan damai. Kaitannya dengan ini, sikap toleransi mempunyai peranan
yang sangat penting dalam kehidupan bertetangga. Dengan adanya sikap
toleransi dengan sesama tetangga maka akan timbul sikap saling menghargai
dan menghormati, tidak akan ada tetangga yang merasa tertaganggu oleh
tetangga lainnya karena masing-masing terpenuhi haknya dengan baik
c. Contoh Toleransi
1. Menghormati budaya orang lain
2. Tidak memaksakan dalam hal memilih agama
3. Menghormati hari raya agama lain tetapi tidak ikut serta merayakannya
d. Manfaat Toleransi
1. Meghindari Peperangan atau Perpecahan
Belajar menghargai setiap pendapat antar individu bisa menjadi modal
penting untuk menghindarkan perpecahan di dalam kehidupan masyarakat.
Toleransi beragama adalah satu wujud nyata dari sikap menghargai dan
toleransi di kehidupan bermasyarakat. Unsur agama memang menjadi satu
hal yang krusial di mata msyarakat dan sering terjadi konflik.
2. Mempererat Hubungan Antar Manusia
Tidak hanya menghidarkan gejolak perpecahan, sikap toleransi juga bisa
membuat hubungan antar manusia menjadi lebih erat. Kegiatan bertukar
pikiran dan pendapat untuk menghasilkan satu keputusan adalah tanda bahwa
masyarakat sudah bisa menjalankan hidup bertoleransi.
3. Memperkuat Iman
Setiap agama mengajarkan sikap toleransi antar umat lain yang beragama
berbeda. Iman adalah satu tonggak dalam menciptakan masyarakat
bertoleransi. Menerapkan Iman dalam setiap tindakan juga satu tanda bahwa
sikap toleransi berhasil diaplikasikan.
4. Menimbulkan Rasa Cinta Terhadap Negara
Manfaat Dari Sikap Toleransi Dalam Kehidupan Sehari-Hari lainnya adalah
bisa meningkatkan rasa cinta kepada negeri sendiri. Landasan utama negara
besar dan kuat adalah adanya sikap rasa toleransi antar masyarakat. Nantinya
sikap nasionalisme akan mengikuti muncul dari belakang setelah sikap
toleransi berhasil diterapkan dalam hidup.
5. Dapat Menyelesaikan Masalah Dengan Cara Musyawarah
Masyarakat Indonesia sudah mengenal kata musyawarah, namun dalam
kenyataannya masih ada beberapa masalah yang sulit diselesaikan dengan
musyawarah. Kurangnya sikap menghargai dan toleransi menjadi pemicu
terjadinya konflik. Maka dari itu dibutuhkan sikap toleransi di kehidupan
sehari-hari supaya pemutusan satu masalah bisa melalui langkah musyawarah
mufakat.
6. Dapat Mengendalikan Sikap Egois
Kurangnya sikap toleransi antar manusia bisa diakibatkan adanya rasa egois
yang terlalu tinggi. Dibutuhkan pengendalian rasa egois disetiap insan
manusia agar nantinya tidak terjadinya konflik atas nama persoalan pribadi.
e. Dampak Positif Toleran
1. Sebagai keragaman budaya di tengah kehidupan sosial masyarakat Indonesia
2. Melatih kita agar bisa saling menghormati
3. kita bisa mengambil hikmah atau mencontoh kebiasaan baik yang
sering dilakukan oleh suatu suku, agama atau ras
4. melatih untuk menghargai perbedaan dan rasa toleransi
5. memotivasi anak bangsa untuk tetap bersatu walau berada di
tengah perbedaan
6. kita bisa memperoleh ilmu pegetahuan lebih banyak karena pergaulan
kita yang beragam

10
7. keragaman suku, ras dan agama membuka mata kita sebagai makhluk
sosial bahwa kita tidak hidup sendiri, melainkan membutuhkan bantuan
orang lain
8. setiap kelebihan dan kemampuan yang di miliki oleh masing-masing
suku, agama maupun ras secara tidak langsung membantu pembangunan
negeri
9. membuktikan kepada dunia bahwa indonesia merupakan negara yang
kaya dan beragam

2.9 Peduli Lingkungan


a. Pengertian
peduli lingkungan adalah penanaman dan penumbuhkembangan sikap atau watak
untuk peduli terhadap lingkungan yang kita diami dengan bergai kegitan seperti
membuang sampah pada tempatnya, mengadakan satu hari bersih sampah dan
pembuatan jadwal menyapu di kelas. Faktor yang menjadi kendala pembudayaan
sikap peduli lingkungan meliputi faktor lingkungan dan faktor hubungan anak
dengan masyarakat. Untuk membiasakan anak selalu peduli terhadap lingkungan
perlu pendidikan karakter ini dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Dengan pendidikan karakter peduli lingkungan ini anak mempunyai
bekal pengetahuan tentang pentingnya menjaga lingkungan agar anak menjadi
manusia yang sehat jasmani dan rohani.
b. Contoh Peduli Lingkungan
1. Tidak membuang sampah sembaranga
2. Melakukan reboisasi
3. Merawat tanaman yang hampir punah
4. Melakukan kampanye 1000 pohon
5. Mengembangkan teknologi perkembangbiakan tanaman
6. Tidak menebang pohon sembarangan
7. Tidak melakukan penggundulan hutan
8. Mengolah tanah dengan cara yang baik
9. Tidak memberikan zat-zat yang berbahaya bagi tumbuhan
10. Menjaga dan melestarikan tanaman yang dilindungi
c. Manfaat Peduli Lingkungan
1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat
2. Lingkungan menjadi lebih segar/sejuk.
3. Bebas dari pencemaran polusi udara
4. Lebih mudah mendapatkan air bersih, karena lingkungan yang bersih
membuat kualitas air menjadi baik dan dapat di minum.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Penutup
Sikap mental yang dapat menjadi pendorong proses modernisasi antara lain adalah
rajin, tapat waktu, berani mengambil resiko, disiplin, kompetitif, adil, jujur, toleran,
dan peduli lingkungan ternyata sangat mendukung dalam kehidupan modern seperti
saat ini, sikap inilah yang akan membangun karakter manusia modern.

3.2 Saran
Dalam kenyataannya, modernisasi tidak dapat terelakkan lagi sehingga mau
tidak mau kita harus menerima modernisasi tersebut. Modernisasi yang masuk
pada lingkungan kita pasti membawa dampak baik positif maupun negatif.
Sehingga saya menyarankan agar dengan adanya modernisasi harus membawa
dampak positif lebih besar dengan memanfaatkan teknologi tepat guna demi
tercapainya masyarakat yang lebih maju, modern, dan membawa perubahan
kearah yang lebih maju dengan sikap mental manusia modern tersebut.

12
DAFTAR PUSTAKA

Lauer, Robert H. 2001. Prespektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: PT Asdi


Mahasatya.
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
https://akarsejarah.wordpress.com/2012/07/30/berani-mengambil-risiko/
Hengky, Wila. 1982. Pengantar Sosiologi, Surabaya. Usaha Nasional
Shadily, Hasan. 1963. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta, PT. Pembangunan
Susanto, Phil Astrid S. 1999. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta. Putra
A. Bardin
Ciremai, Anak. (2010). Makalah Modernisasi dan Globalisasi.

13

Anda mungkin juga menyukai