PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi (IPTEK) dan informasi pada era globalisasi
seperti saat ini, akan mempengaruhi kehidupan manusia sehari-hari. Dengan kemajuan IPTEK
seperti saat ini manusia bisa lebih mudah untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari. Tak terkecuali dengan kebutuhan manusia akan informasi, manusia
membutuhkan informasi untuk mengetahui banyak sesuatu.
Pada era globalisasi ini informasi telah dibagi dalam berbagai bidang, salah-satu diantaranya
yaitu informasi geografis. Informasi geografis talah dimodifikasi dalam suatu sistem, karena
didalamnya mengandung berbagai macam komponen-komponen kerja.
Geographic information system/sistem informasi geografi yaitu sistem khusus pengelola data
yang mempunyai informasi spasial (bereferensi keruangan), atau dalam arti sempit yaitu sistem
komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan
menampilakan informasi keruangan.
Tentunya banyak manfaat yang bisa diambil apabila bisa menguasai sistem informasi
geografi (SIG) dengan baik, diantaranya dalam perencanaan pola pembangunan kota/wilayah.
SIG bermanfaat sebagai alat acuan perencanaan pembangunan agar pembangunan dapat
terencana lebih awal dan tidak tumbuh semerawut (tidak teratur) serta tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan(pembangunan berkelanjutan).
1.2 Rumusan Masalah
Ø Bagaimanakah pengertian dari sistem informasi geografis.
Ø Apa sajakah komponen-komponen sistem informasi geografis.
Ø Apa sajakah jenis data dalam sistem informasi geografis.
Ø Apa sajakah tahapan-tahapan sistem informasi geografis.
Ø Bagaimanakah hasil dari sistem informasi geografis.
Ø Bagaimanakah pemanfaatan sistem informasi geografis dalam perencanaan tata ruang kota atau
wilayah.
1.3 Tujuan
Ø Untuk mengetahui pengertian dari sistem informasi geografis.
Ø Untuk mengetahui komponen-komponen sistem informasi geografis.
Ø Untuk mengetahui jenis data dalam sistem informasi geografis.
Ø Untuk mengetahui tahapan-tahapan sistem informasi geografis.
Ø Untuk mengetahui hasil dari sistem informasi geografis.
Ø Untuk mengetahui pemanfaatan sistem informasi geografis dalam perencanaan tata ruang kota
atau wilayah.
1.4 Manfaat
Ø Dapat mengetahui pengertian dari sistem informasi geografis.
Ø Dapat mengetahui komponen-komponen sistem informasi geografis.
Ø Dapat mengetahui jenis data dalam sistem informasi geografis.
Ø Dapat mengetahui tahapan-tahapan sistem informasi geografis.
Ø Dapat mengetahui hasil dari sistem informasi geografis.
Ø Dapat mengetahui pemanfaatan sistem informasi geografis dalam perencanaan tata ruang kota atau
wilayah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.3 Jenis Data
Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu :
a. Data Spasial
Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi.
Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan
dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai
tertentu.
b. Data Non Spasial (Atribut)
Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi-
informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang
saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.
2.4 Tahapan Sistem Informasi Geografis (SIG)
Tahapan kerja sistem informasi geografis melalui tiga langkah yaitu input (masukan), proses
(manipulasi dan analisis), serta output (keluaran yang berupa hasil data).
a. Input (masukan)
Subsistem ini berperan memasukan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat
diterima dan dipakai dalam SIG. Semua data dasar geografi diubah dahulu menjadi data digital
sebelum dimasukan ke komputer.
Data dasar yang dimasukan dalam SIG diperoleh dari tiga sumber yaitu data lapangan
(terestris), data peta, dan data pengidraan jauh.
Untuk memasukan data spasial ke dalam SIG dapat dilakukan dengan dua cara yaitun
digitasi dan pemindaian. Digitasi adalah proses konversi data spasial dari data hardcopy atau
kertas cetak ke format digital. Sedangkan pemindaian adalah proses memasukan data
dengan scanner.
b. Proses (manipulasi dan analisis data)
Proses data dalam SIG meliputi memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data yang
telah tersimpan dalam komputer. Menipulasi data merupakan aktivitas yang meliputi membuat
basis data baru, menghapus basis data, membuat tabel basis data, mengisi dan menyisipkan data
ke dalam tabel, mengubah dan mengedit data, serta membuat indeks untuk setiap tabel atau basis
data.
c. Output (keluaran)
Data yang sudah dianalisis dalam SIG dapat memberikan informasi kepada para
pengguna. SIG dapat menghasilkan keluaran (output) data geografi dalam bentuk peta tematik,
tabel, grafik laporan, dan lain-lain.
2.5 Hasil Sistem Informasi Geografis (SIG)
Setelah melalui beberapa tahapan. Sistem informasi geografis dapat menghasilkan bebrapa hal
yang sanagt berguna. Diantaranya,
a. Peta rencana pola kota
Selain itu banyak hal yang bisa dihasilkan dari sistem informasi geografis. Diataranya
peta umum, tabel, peta tematik, dan lain-lain.
BAB III
HASIL ANALISIS
Dalam bidang perencanaan wilayah dan kota, ilmu sistem informasi geografis
(SIG) memiliki peranan yang sangat penting. Menata ruang suatu wilayah membutuhkan
dukungan data dan informasi, baik spasial maupun nonspasial, yang akurat dan terkini, terutama
data dan informasi tematik yang mengilustrasikan kondisi suatu wilayah. Perubahan kondisi
wilayah pada daerah yang akan disusun rencana tata ruangnya, perlu dipahami dengan baik oleh
para perencana, karena kualitas rencana tata ruang sangat ditentukan oleh pemahaman para
perencana terhadap kondisi fisik wilayah perencanaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah berkembang dengan pesat, sebagian
data dan informasi spasial yang diperlukan dalam perencanaan tata ruang dapat dibangun dalam
sebuah sistem informasi yang berbasis pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan
sebutan Sistem Informasi Geografis (SIG). Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan
data geografis, dalam SIG dimungkinkan penggabungan berbagai basis data dan informasi yang
dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun survai lapangan, yang kemudian dituangkan
dalam layer-layer peta. Sistem informasi yang meng-overlay-kan beberapa layer tematik diatas
peta dasar sungguh membantu proses analisa wilayah dan pemahaman kondisi wilayah bagi para
perencana, serta dapat menghemat waktu karena sebagian proses dilakukan oleh piranti lunak,
sehingga dengan SIG proses perencanaan tata ruang dapat lebih efisien dan efektif.
Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya
jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang serba kompleks. Perkembangan tersebut
mendorong perlunya informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat
dikembangkan. Adapun manfaat SIG dalam bidang perencanaan wilayah dan kota diantaranya
adalah sebagai berikut.
Ø Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian, perkebunan, tata
guna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana.
Ø Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kawasan
industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan.
Ø Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem
informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.
Ø Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu
daerah.
Ø Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute
alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan kemacetan dan
kecelakaaan.
Ø Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk suatu
wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya,
pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan,
pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit,
sarana hiburan dan perkantoran.
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi (IPTEK) dan informasi pada era globalisasi
seperti saat ini manusia lebih mudah untuk mendapatkan segala kebutuhannya. Saat ini informasi
telah dibagi dalam berbagai bidang, salah-satu diantaranya yaitu informasi geografis. Sistem
informasi geografis yaitu sistem khusus pengelola data yang mempunyai informasi spasial.
(bereferensi keruangan), atau dalam arti sempit yaitu sistem komputer yang memiliki
kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilakan informasi
keruangan.
Tentunya banyak manfaat dari sistem informasi geografi (SIG) diantaranya adalah
perencanaan pola pembangunan kota/wilayah. Dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,
ilmu sistem informasi geografis (SIG) memiliki peranan yang sangat penting. Menata ruang suatu
wilayah membutuhkan dukungan data dan informasi, baik spasial maupun nonspasial, yang
akurat dan terkini, terutama data dan informasi tematik yang mengilustrasikan kondisi suatu
wilayah.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi pembaca
Ø Bisa belajar lebih baik mengenai sistem informasi goegrafis.
Ø Bisa memanfaatkan sistem informasi geografis dengan maksimal.
Ø Bisa menyampaikan saran maupun kritik apabila menemukan kesalahan pada makalah ini.
4.2.2 Bagi guru pembingbing
Ø Bisa menyampaikan saran maupun kritik apabila menemukan kesalahan pada makalah ini.
Ø Memberikan solusi untuk menyelesaikan suatu kesalahan.
Ø Mengapresiasi makalah ini dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
n Lina, Eka dan Titik Budiyati. 2013. Geografi SMA/MA Kelas XII. Klaten: Viva Pakarindo.
n https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis
n http://www.kaskus.co.id/thread/521d02e841cb17350d000005/manfaat-sistem-informasi-geografis-
sig-bagi-perencanaan-wilayah-dan-kota/