Anda di halaman 1dari 9

HISTORIA: Jurnal Pendidik Sejarah, Vol. I No.

13 (Juli 2019)

PENGARUH DIGITALISASI TERHADAP POLA PERILAKU


KONSUMEN
(Studi kasus walexa.id)

Fadhil Muhammad Faiz


Mahasiswa Pendidikan Sejarah, FKIP, UHAMKA
Fadhilmf54@gmail.com

Abstract: This article discusses the patterns of consumer behavior in the


digital era. The method used is qualitative, descriptive, interview
and literature study. This article summarizes a number of things.
First, that there are different behavioral patterns among people
before and after the digital era. With the advancements in
technology that are now online, people have begun to abandon
conventional methods and switch to digital. Second, that the
presence of digitalization has had a positive impact on business
people and consumers. From BPS data that there are more than
50% of Indonesia's population using the internet, of course we
have to deal with this by adapting to technological progress. In
essence, technology facilitates all human activities and currently
technology is very influential on all aspects of human life. One of
them is economy. As a result of digitalization, the human behavior
patterns as homo economicus also change.

Key Word: digitization, economics, behavior.

Abstrak: Artikel ini membahas tentang pola perilaku konsumen di era


digital. Metode yang digunakan adalah kualitatif, deskriptif,
wawancara dan studi pustaka. Artikel ini menyimpulkan beberapa
hal. Pertama, bahwa ada pola perilaku yang berbeda di kalangan
masyarakat sebelum dan setelah era digital. Dengan kemajuan
teknologi yang sekarang serba online masyarakat mulai
meninggalkan metode konvensional dan beralih ke digital. Kedua,
bahwa dengan adanya digitalisasi ini membawa dampak positif
terhadap para pelaku usaha dan konsumen. Dari data BPS bahwa
ada 50% lebih penduduk Indonesia pengguna internet, tentunya
hal ini harus kita sikapi dengan beradaptasi terhadap kemajuan
teknologi. Pada hakikatnya teknologi mempermudah segala
aktivitas manusia dan saat ini teknologi sangat berpengaruh
terhadap semua aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah
ekonomi. Akibat terjadinya digitaliasi tersebut maka berubah pula
pola perilaku manusia sebaia homo economicus.

Kata Kunci: Digitalisasi, Ekonomi, Perilaku


Fadhil Muhammad Faiz
Pengaruh Digitalisasi Terhadap Pola Perilaku Konsumen.
(Studi Kasus Walexa.id)

PENDAHULUAN Digitalisai membuat semua


Dalam era digitalisasi ini terkoneksi, itu artinya penyebaran
kemajuan teknologi tidak bisa kita pemasaran akan semakin luas sesuai
hindari. Kehadirannya tidak perlu dengan usaha dan kerja keras.
kita permasalahkan jika kita Semakin luas pemasaran maka akan
mempermasalahkan kemajuan semakin memperbanyak keuntungan.
teknologi maka konsekuensinya Digitalisasi ini ibarat dengan gadis
adalah kita akan tertinggal oleh cantik yang beranjak dewasa, dilirik
zaman. oleh banyak orang. Artinya dengan
Kehadiran tekonologi pada adanya digitalisasi perubahan
hakikatnya mempermudah kehidupan konvensional menjadi online menjadi
manusia. Perkembangan dunia solusi bagi para pelaku usaha untuk
teknologi yang berlaju dengan sangat memperluas pasar.
cepat membawa perubahan yang Populasi di Indonesia pada
sangat luar biasa bagi kebudayaan tahun 2018 adalah 264,16 juta jiwa
umat manusia, pekerjaan-pekerjaan dimana menurut data APJII (Asosiasi
yang dahulunya membutuhkan fisik Penyelerenggara Jasa Internet
yang kuat, kini relatif digantikan oleh Indonesia) 64,8% atau sebesar 171,1
perangkat mesin. Kemajuan juta jiwa adalah pengguna internet.
teknologi pada era ini sangat Tentunya dengan semaraknya
memberikan kebermanfaatannya perkembangan di Indonesia
pada kehidupan manusia. mengubah perilaku konsumen dalam
(Dwiningrum, 2012 :171) memenuhi kebutuhan ekonominya.
Melesatnya perkembangan Kehadiran ekonomi digital tentu
teknologi ini mempengaruhi setiap mempermudah manusia dalam
lini kehidupan manusia. Salah memenuhi kebutuhannya. Dan siapa
satunya adalah ekonomi, yang tidak tertarik dengan itu ? hanya
perkembangan teknologi membawa dengan menyentuh layar ponsel kita
dampak pada perekonomia dan bisa mencari barang atau jasa apa
kemudian lahirlah ekonomi digital. yang akan kita gunakan.
Ekonomi digital mengubah Kemajuan ini membuat
kebudayaan masyarakat yang tadinya semuanya menjadi praktis. Sehingga
masih konvensional menjadi layanan timbul sebuah permasalahan baru
internet. Mungkin dahulu nenek yang akan kita bahas di artikel ini
moyang kita hanya berangan-angan yaitu “bagaimana digitalisasi
apa yang diinginkannya muncul di mempengaruhi pola perilaku
hadapannya tanpa harus kemana- konsumen?” untuk menjawab
mana. Di era saat ini kita hanya permasalahan tersebut penulis akan
menggunakan layanan internet dan memulai dari yang pertama, manusia
mengusap tangan kita di layar sebagai makhluk ekonomi. Yang
smartphone, maka apa yang kita kedua era digitalisasi dan yang
inginkan bisa hadir didepan kita ketiga, pola perilaku konsumen di era
dalam hitungan menit. digital.
Fadhil Muhammad Faiz
Pengaruh Digitalisasi Terhadap Pola Perilaku Konsumen.
(Studi Kasus Walexa.id)

dan bebas dalam menentukan pilihan


METODOLOGI PENELITIAN untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam artikel ini penulis Pada hakikatnya manusia
menggunakan metode kualitatif, sebagai makhluk ekonomi akan
deskriptif. Dengan sumber-sumber berorientasi pada materi dan akan
yang terpecercaya yaitu wawancara, terus mengejar kebutuhannya selama
buku, dan jurnal. manusia masih hidup. Manusia
Metodologi penelitian sebagai makhluk ekonomi memiliki
merupakan cara ilmiah untuk ciri-ciri sebagai berikut : a) tidak
mendapatkan data dengan tujuan pernah puas. b) banyak keinginan. c)
tertentu yang didasarkan pada ciri- melakukan tindakan ekonomi
ciri keilmuan yaitu rasional, empiris berdasarkan kepentingan. d)
dan sistematis. (Sugiyono, 2012:2) melakukan tindakan ekonomi secara
Metodologi penelitian efisien. e) melakukan kegiatan
deskriptif merupakan penelitian yang ekonomi untuk mencapai suatu
bermaksud mengadakan pemeriksaan tujuan.
dan pengukuran-pengukuran Pada hakikatnya ada 3
terhadap gejala tertentu. Dalam kebutuhan manusia sebagai makhluk
penelitian semacam ini landasan teori ekonomi yakni, a) kebutuhan primer,
mulai diperlukan tetapi bukan kebutuhan ini adalah kebutuhan
digunakan sebagai landasan untuk utama mansuia tanpa terkecuali,
menentukan kriteria pengukuran karena kebutuhan ini meliputi
terhadap gejala yang diamati dan sandang, pangan dan papan. b)
akan diukur. (Fathoni 2006 : 97) kebutuhan sekunder, kebutuhan ini
adalah sebagai pelengkap dari
PEMBAHASAN kebutuhan primer. Artinya kebutuhan
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ini dilakukan setelah kebutuhan
EKONOMI primer terpenuhi, misalkan
Manusia adalah makhluk kebutuhan primer nya adalah nasi
ciptaan Allah yang sempurna, yang maka kebutuhan sekundernya adalah
diberikan akal untuk berpikir. Salah piring. c) kebutuhan tersier,
satu fungsi akal adalah untuk berpikir kebutuhan ini bersifat tambahan atau
bagaimana cara manusia memenuhi dengan kata lain pemuas kebutuhan
kebutuhannya. Kebutuhan manusia kita, contohnya seperti mobil, motor
tentunya beranekaragam dan akan dll.
terus bertambah karena pada Berdasarkan ciri dan tiga
hakikatnya manusia memiliki rasa kebutuhan manusia tersebut maka
yang tidak pernah puas. (Rochmawan kita bisa membedakan antara
2008 : 4) kebutuhan dan keinginan. Jika
Oleh karena itu lah manusia kebutuhan merupakan keinginan
bisa dikatan sebagai Homo manusia untuk mendapatkan sesuatu
Economicus (manusia ekonomi), guna mempertahankan hidupnya
yaitu sosok manusia yang rasional maka keinginan merupakan sesuatu
Fadhil Muhammad Faiz
Pengaruh Digitalisasi Terhadap Pola Perilaku Konsumen.
(Studi Kasus Walexa.id)

yang ingin kita miliki, namun jika Sistem digital ini menggunakan
kita tidak mendapatkannya bahasa Biner yang terdiri dari
kehidupan kita tidak akan terancam. biangan angka 0 dan 1 yang
Kebutuhan tentunya harus di kemudian lebih di kenal dengan
istilah bits. Tentunya dengan
utamakan dibandingkan dengann
penemuan sistem ini memperbaruhi
keinginan, contoh pakaian adalah dari penemuan sebelumnya yang
kebutuhan pokok tapi merek adalah masih menggunakan sistem analog.
pelengkapnya, artinya apa ? artinya Jika sistem analog menghasilkan
adalah kita bebas menggunakan sinyal tiruan asli dari sinyal yang
pakaian apa saja yang kita mau utuh didapat dari alam sehingga
selama itu sesuai dengan norma, kualitas sinyal yang di hasilkan
tetapi merek yang berkelas adalah terkadang kurang baik karena ada
suatu hal pelengkap saja, jika kita gangguan degradasi sinyal dan noise,
tidak memakai merek yang berkelas maka sistem digital hadir
menghilangkan faktor pengganggu
maka konidisi kita pun sebenarnya
tersebut dengan cara mengubah
tidak akan terancam. sinyal asli menyajid bits sehingga
Manusia tentunya memiliki hasilnya lebih jernih dan tidak delay.
cara dalam memenuhi kebutuhannya (Carlin 2010. 229 – 230)
yang meliputi produksi, distribusi Perubahan sistem analog ke
dan konsumsi, produksi merupakan digital ini adalah sebuah “New Era”
usaha untuk menghasilkan barang bagi kehidupan saat ini. Semua yang
atau jasa kepada masyarakat guna bersifat rumit dengan lahirnya sistem
mendapatkan keuntungan, distribusi digital semua menjadi ringkas.
Sistem digital merupakan sistem
merupakan kegiatan penyaluran
yang cenderung memanfaatkan
barang dari produsen kepada pengoprasian secara otomatis dengan
konsumen, sedangkan konsumsi komputerisasi.
merupakan orang yang membeli Digitalisasi juga dapat di
barang atau jasa. definisikan sebagai penyederhanaan
Dalam Islam tujuan konsumsi informasi dalam bentuk bits.
adalah memaksimalkan maslahah, (Spurgeon, 2008:114).
yakni mendatangkan kemanfaatan Perkembangan digitalisasi memang
dan menolak yang merusak. Itu sudah tidak bisa kita hindarkan dan
artinya setiap individu berhak sangat berpengaruh dalam segala
aspek kehidupan. Salah satunya
menilai apakah barang atau jasa yang
adalah ekonomi. Ekonomi
kita gunakan baik atau tidak untuk merupakan suatu aktivitas manusia
kita (Qarhawy 2005:36) yang berkaitan dengan produksi,
distribusi, dan konsumsi barang atau
ERA EKONOMI DIGITAL jasa atau bisa juga dikatakan sebagai
Manusia Sebelum mengetahui manajemen rumah tangga.
Ekonomi Digital, kita haru mengenal (Sholahuddin, 2007 : 3).
lebih dekat dengan digital itu sendiri. Dengan adanya digitalisasi
Digital berasal dari bahasa Yunani kebutuhan-kebutuhan ekonomi
yakni Digitus yang artinya jari menjadi mudah. Dan pada tahun
jemari. (Aji, 2016) 1995 Don Tapscott mencetuskan
Fadhil Muhammad Faiz
Pengaruh Digitalisasi Terhadap Pola Perilaku Konsumen.
(Studi Kasus Walexa.id)

sebuah konsep yang dinamai konsep harus bisa menguasai mesin jika
ekonomi digital. masih ingin mendapatkan pekerjaan
Konsep ekonomi digital kecuali pekerjaan-pekerjaan seperti
pertama kali diperkenalkan oleh Don pekerjaan kreatif. Karena itu, kita
Tapscott, yaitu sebuah sosiopolitik harus mempersiapkan diri akan
dan sistem ekonomi yang perubahan ini, karena perubahan ini
mempunyai karakteristik sebagai adalah sebuah keniscayaan.
sebuah ruang intelijen, meliputi
informasi, berbagai akses instrumen, POLA PERILAKU KONSUMEN
kapasitas, dan pemrosesan informasi. DI ERA DIGITAL.
Komponen ekonomi digital yang Pada era digital saat ini,
berhasil diidentifikasi pertama
perubahan terjadi sangat signifikan
kalinya yaitu industri teknologi,
informasi, dan komunikasi (TIK), sehingga kita sebagai masyarakat di
aktivitas e-commerce, serta distribusi tuntut untuk bisa beradaptasi dengan
digital barang dan jasa. (Sayekti, perubahan tersebut. Kemajuan
2018) teknologi membawa berbagai
Dengan hadirnya ekonomi manfaat bagi kehidupan kita terlebih
digital tentu menghadirkan tantangan sejak munculnya aplikasi mobile.
baru bagi para pelaku usaha. Bagi Tentunya hal itu dapat
pelaku usaha yang bisa beradaptasi mempermudah kehidupan kita dalam
dengan ekonomi digital ini maka memenuhi kebutuhan kita sebagai
keuntungan yang besar akan
homo economicus atau makhluk
menghampirinya, tapi bagi pelaku
usaha yang tidak bisa beradaptasi ekonomi.
dengan ekonomi digital maka Dengan adanya kemajuan
usahanya akan seperti lari di tempat teknologi tersebut tentunya
atau bahkan gulung tikar. berpengaruh terhadap para pelaku
Selain tantangan ekonomi bisnis yang dahulunya
digital juga membawa dampak bagi mempromosikan produknya
perekonomian Indonesia. Pada tahun menggunakan metode konvensional
2017 BPS mengeluarkan data dimana seperti media cetak beralih
pasar digital memberikan kontribusi menggunakan metode digital seperti
terhadap PDB sebesar 3,61%. Selain
memasarkan iklan di web, facebook,
itu juga kemunculan ekonomi digital
ini juga membuat beberapa toko ritel line, youtube dll. hal ini juga di
mengubah menjadi toko online ungkapkan oleh Abdul Rojak pemilik
karena seiring dengan kehadiran e- walexa.id yang merintis usaha sablon
commerce. Persaingan di era di kota Tangerang Selatan “Pemsaran
ekonomi digital ini lebih cendrung sekarang haruslah mengikuti
costumer oriented and competition perubahan zaman jika konsumen kita
oriented. lebih cendrung menggunakan
Selain itu, dengan adanya koneksi internet maka kita harus
ekonomi digital membawa
mengiklankan disana agar apa yang
perubahan budaya kerja. Tenaga-
tenaga manusia akan tergantikan oleh kita jual mereka bisa
mesin, dunia baru telah di mulai mengetahuinya”
manusia di masa yang akan datang
Fadhil Muhammad Faiz
Pengaruh Digitalisasi Terhadap Pola Perilaku Konsumen.
(Studi Kasus Walexa.id)

Tentunya semua ini dilakukan mempermudah masyarakat dalam


karena adanya perubahan perilaku mencari suatu produk sekarang
konsumen. Perilaku konsumen masyarakat hanya perlu
merupakan proses seseorang dalam mengaktifkan internetnya dan
mencari, membeli, menggunakan, membuka search engine seperti
mengevaluasi dan bertindak setelah google ataupun yang lainnya
mengkonsumsi barang atau jasa yang kemudian tinggal cari apa yang
diharapkan dapat memenuhi dicari. Yang kedua adalah pemilihan,
kebutuhannya. (Ristiyanti prasetijo memilih sebuah produk pastinya
dan Jhon J. O. I. Ilhalauw, 2005:9) membutuhkan banyak pertimbangan,
Diera saat ini para pelaku kalau dulu kita memilih produk
konsumen terbagi menjadi 2, yakni dengan melihat produknya secara
tradisional dan digital. Perbedaannya langsung maka kini kita bisa
adalah jika pembeli digital (online) melihatnya di layar ponsel atau
menggunakan internet atau media laptop kita, dan untuk
sosial mempelajari produk yang akan mempertimbangkannya biasanya
dibelinya dengan cara menanyakan masyarakat melihat rating dan
via media sosial ataupun cukup testimoni dan penjualnya. Yang
dengan membaca di deskripsinya ketiga adalah pembelian, jika dahulu
saja. Sedangkan para pembeli kita dalam melakukan pembayaran
konvensional dalam melakukan harus bertemu langsung dengan
pembelian ia akan mendatangi toko penjual maka sekarang tidak lagi
dan berkomunikasi secara langsung seperti itu, kita cukup menggunakan
terhadap penjualnya. alat transaksi elektronik seperti e-
Menurut Renen Zsiladro ada banking, m-banking ataupun yang
perbedaan karakter antara pembeli lainnya, tentu ini lebih praktik. Yang
online dengan offline. Jika pembeli keempat adalah penggunaan, dengan
offline biasanya memiliki budaya adanya digital semua bisa lebih cepat
untuk mengantri, menerima dan praktis karena hal itu juga para
permasalahan, loyal dan sabar. Justru konsumen dalam hal penggunaan
berbanding terbalik dengan pembeli barang lebih cendrung cepat ganti,
online yang cendrung tidak sabar, berdeda dengan dulu yang dimana
tidak suka keterlambatan, dan tidak kalau mau ganti haru berpikir tentang
loyal. cuaca, jarak dll. dan yang terakhir
Selain itu ada juga 5 butir yang adalah pengevaluasian, di era digital
menjadi perbandingan para perilaku ini dimana kita hanya melihat barang
konsumen sebelum dan susudah hanya dari sebuah layar tanpe
adanya digitalisasi. Yang pertama menyentuhnya tentu dalam
adalah pencarian, dulu dalam mengevaluasi barang tersebut kita
mencari produk masih terbatas harus menunggunya datang ke
orang-orang hanya mendapakan tempat tujuan setelah itu baru kita
informasi di koran, baliho, poster dll. bisa menilai tentang barang tersebut
dengan adanya era digital saat ini
Fadhil Muhammad Faiz
Pengaruh Digitalisasi Terhadap Pola Perilaku Konsumen.
(Studi Kasus Walexa.id)

apakah sesuai dengan yang di layar fantastis apabila kita bisa


ponsel atau tidak. memasarkan usaha kita ke seluruh
Tentunya perubahan pola pengguna internet di Indonesia.
perilaku konsumen ini juga dirasakan Semakin hari kegiatan promosi
oleh Abdul Rojak pemilik walexa.id. di walexa.id semakin baik, sehingga
walexa.id adalah sebuah usaha dalam kini walexa.id memiliki 7 anak usaha
bidang fashion yang beralamat di Jl. lainnya di media sosial baik itu di
Koceak Kulon Kel.Keranggan lazada, tokopedia, bukalapal dan
RT.03/01 No. 88 Kec Setu Kota lainnya, dan kemajuan walexa.id ini
Tangerang Selatan. Usaha ini telah ia membuka peluang tenaga kerja,
rintih sejak tahun 2016 pada saat itu sehingga karyawan yang dimiliki
jumlah karyawannya masih 1 orang oleh walexa.id saat ini adalah 11
karena keterbatasan modal dan orang. Dan keuntungan di walexa.id
lainnya. bisa mencapai 150juta/bulan. Angka
Abdul Rojak menyadari bahwa yang menggiurkan tentunya bagi
perilaku konsumen yang bisnis online. Kenapa keuntungannya
konvensional sudah mulai bisa begitu banyak ? karena
beradaptasi dengan era digital oleh walexa.id memasarkan produknya
karena itu Abdul Rojak memulai fokus kepada digital. Walexa.id
bisnis baru yang berbasis pada sangat gencar sekali melakukan
pemasaran digital. Awal usahanya publikasi terkait dengan produk-
adalah sablon kaos dimana pada produknya di media masa. Tentunya
tahun 2016 keuntungannya hanya mereka menjual dengan produk-
mencapai 5-7 juta perbulan. produk masa kini yang di gandrungi
Tetapi dengan seiring oleh banyak orang.
perubahan jaman dan pengguna Perilaku konsumen yang
internet setap tahunnya semakin berubah menjadi menjelajah pasar
meningkat, menurut data wearesocial tanpa batas tentunya bukan tanpa
pengguna internet di dunia sudah alasan. Para pelanggan walexa.id
mencapai 4,021 miliar orang. Di mengaku dengan adanya Digitalisasi
Indonesia sendiri artinya sudah ini membuat semuanya praktis
mencapai 132 Juta orang, itu artinya termasuk transaksi. Dari 10
lebih dari 50% penduduk Indonesia responden semuanya mengatakan
adalah pengguna internet. lebih senang menggunakan ponsel
Data tersebut adalah data untuk memesan sesuatu karena cepat,
pertimbangan bisnis online bagi para tidak ribet, tidak terkendala oleh
pelaku usaha termasuk pak Rojak. jarak. hal tersebut tentu membuat era
Jika bisnis konvensional usahanya baru yang kita sebut sebagai “New
hanya diketahui oleh penduduk Era Digital”.
sekitar maka jika kita alihkan ke Tentunya dengan adanya
online atau digital maka usaha kita perubahan perilaku konsumen ini
bisa di ketahui oleh maksimal 132 para pelaku usaha harus siap
Juta orang. Angka yang begitu bersaing dengan pelaku usaha yang
Fadhil Muhammad Faiz
Pengaruh Digitalisasi Terhadap Pola Perilaku Konsumen.
(Studi Kasus Walexa.id)

lainnya. Karena di era sekarang Komponen ekonomi digital yang


konsumen bisa mengunjungi toko ke berhasil diidentifikasi pertama
toko dengan cepat untuk mencari kalinya yaitu industri teknologi,
produk terbaik pilihannya melalui informasi, dan komunikasi (TIK),
ponsel dan koneksi internet. Tidak aktivitas e-commerce, serta distribusi
ada lagi batasan jarak yang ada digital barang dan jasa.
hanyalah keterbatasan quota dan Sekarang semua serba digital
koneksi internet. termasuk dalam mempromosikan
barang atau jasa, jika dahulu kita
SIMPULAN mempromosikannya via media cetak
Diera digitalisasi ini manusia hari ini kita bisa mempromosikannya
hendak dituntut untuk mudah dan di layanan internet. Tentu jumlah
cepat beradaptasi dengan zaman dan pengguna internet yang begitu
teknologi yang baru. Karena jika kita banyak sangat menguntungkan bagi
ingin menguasai dunia kita harus para pelaku bisnis di Indonesia.
terlebih dahulu menguasai teknologi. Perubahan dari Konvensional
Teknologi saat ini ibarat garam menuju digital tentunya berpengaruh
dalam sebuah soup, jika kurang maka terhadap perilaku konsumen.
kita akan merasakan kejanggalan dari Perilaku konsumen merupakan
hidup ini. proses seseorang dalam mencari,
Pada hakikatnya teknologi membeli, menggunakan,
dapat mempermudah cara hidup kita. mengevaluasi dan bertindak setelah
Contoh dahulu kita berpergian mengkonsumsi barang atau jasa yang
dengan jalan kaki atau menunggangi diharapkan dapat memenuhi
seekor kuda hari ini kita bisa kebutuhannya. Dalam hal mencari
berpergian dengan menggunakan sekarang manusia bisa bebas mencari
motor, mobil dll. contoh lain dahulu sesuatu yang di cari dengan search
kita ingin membeli produk yang di engine, dalam hal membeli dengan
produksi di Inggris, hari ini kita bisa adanya e-commerce semua bisa
mendapatkannya hanya dengan bertransaki secara online tanpa harus
sebuah ponsel dan koneksi internet. datang ke toko, toko sekarang seperti
Tentunya dengan kemajuan hanya sebuah formalitas saja tapi
seperti saat ini berpengaruh terhadap dalam aktivitas transaksinya semua
seluruh aspek kehidupan kita, salah menggunakan digital. Dalam hal
satunya ialah ekonomi. Konsep menggunakan konsumen sekarang
ekonomi digital pertama kali lebih cendrung tidak awet dan
diperkenalkan oleh Don Tapscott, cendrung mudah berganti-ganti hal
yaitu sebuah sosiopolitik dan sistem ini di karenakan jarak toko hanya
ekonomi yang mempunyai sebatas sentuhan jari jemari saja jadi
karakteristik sebagai sebuah ruang tidak merasa direpotkan untuk pergi
intelijen, meliputi informasi, ke tokonya secara langsung, dan
berbagai akses instrumen, kapasitas, dalam mengevaluasi biasanya kita
dan pemrosesan informasi. bisa lakukan setelah barang sampai
Fadhil Muhammad Faiz
Pengaruh Digitalisasi Terhadap Pola Perilaku Konsumen.
(Studi Kasus Walexa.id)

ke tempat tujuan apakah sesuai atau Sugiyono. 2012. Metode Penelitian


tidak dengan yang di gambar dll. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Rating dalam perusahaan Bandung : Alfabeta
tentunya penting bagi konsumen saat
ini, biasanya mereka melihat rating Sumber Jurnal
sebagai pertimbangan kualitas Nidya Waras Sayekti. 2018.
barang di suatu perusahaan atau toko. Tantangan Perkembangan
Semakin bagus ratingnya makan Ekonomi Digital Di Indonesia.
tingkat kepercayaan konsumen untuk Jurnal Info Singkat. X(5):20
membeli produk tersebut biasanya Rustam Aji. 2016. Digitalisasi, Era
semakin meningkat. Selain itu pula Tantangan Media (Analisis
testimoni merupakan seuatu Kritis Kesiapan Fakultas
keharusan yang di liat oleh Dakwah Dan Komunikasi
konsumen terdahap perusahaan atau Menyongsong Era Digital).
toko yang fungsinya untuk Islamic Communication Journal.
memastikan apakah toko atau 1(1):44.
perusahaan ini jujur atau tidak.

REFERENSI
Sumber Buku
Dwiningrum, S. I. A. 2012. Ilmu
Sosial & Budaya Dasar.
Yogyakarta: UNY.
Fathoni, Abdurrahmat. 2006.
Manajemen Sumber Daya
Manusia, Bandung : Rineka
Cipta.
Prasetijo, Ristiyanti dan Jhon J. O. I.
Ilhalauw. 2005. Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: Andi
Yogya.
Qarhawy, Yusuf. Al. (2005). Fiqh
Prioritas. Jakarta: Robbani Press
Rochmawan, Laksono Tri. 2008.
Pengantar Ekonomi Mikro.
Semarang : Anindya
Sholahudin, M. 2007. Asas-Asas
Ekonomi Islam. Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada.
Spurgeon, Christiana. 2008.
Advertising and New Media.
London : Rouledge

Anda mungkin juga menyukai