Anda di halaman 1dari 8

Efek Social Media sebagai Sarana Digital Marketing oleh UMKM dalam

Menarik Minat Beli Konsumen


Studi Kasus pada Erigo Apparel
Systematic Literature Review
Oleh :
M Aliuddin Fakhri Rahmawan
NIM. 08040321093
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini semakin pesat. Pada era digital
seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari
perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian
besar kebutuhan manusia. Teknologi telah dapat digunakan oleh manusia untuk
mempermudah melakukan apapun tugas dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang
membawa peradaban manusia memasuki era digital. Era digital telah membawa berbagai
perubahan yang baik sebagai dampak positif yang bisa gunakan sebaik-baiknya. Namun
dalam waktu yang bersamaan, era digital juga membawa banyak dampak negatif, sehingga
menjadi tantangan baru dalam kehidupan manusia di era digital ini. Tantangan pada era
digital telah pula masuk ke dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan, keamanan, dan teknologi informasi itu sendiri.
Era digital terlahir dengan kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi
informasi komputer. Media baru era digital memiliki karakteristik dapat dimanipulasi,
bersifat jaringan atau internet. Media massa beralih ke media baru atau internet karena ada
pergeseran budaya dalam sebuah penyampaian informasi. Kemampuan media era digital ini
lebih memudahkan masyarakat dalam menerima informasi lebih cepat. Dengan media
internet membuat media massa berbondong-bondong pindah haluan. Semakin canggihnya
teknologi digital masa kini membuat perubahan besar terhadap dunia, lahirnya berbagai
macam teknologi digital yang semakin maju telah banyak bermunculan. Berbagai kalangan
telah dimudahkan dalam mengakses suatu informasi melalui banyak cara, serta dapat
menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas dan terkendali.
Pemanfaatkan teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK) semaksimal mungkin
menjadi tujuan utama untuk mendapatkan pengetahuan baru, dan menciptakan nilai-nilai baru
dengan membuat hubungan antara "manusia dan mesin" dan antara dunia "nyata dan dunia
maya", sebagai cara yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah di masyarakat,
serta menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat dan mempertahankan
pertumbuhan ekonomi yang sehat. Untuk mewujudkan masyarakat semacam itu melalui
digitalisasi, penting untuk mengatasi tantangan-tantangan ini melalui pelibatan berbagai
pemangku kepentingan di berbagai tingkatan untuk berbagi visi bersama di masa depan.
Jepang mencanangkan Society 5.0, dengan konsep dasar dan aktivitas tipikal untuk Society
5.0 di Jepang meliputi Transformasi Digital dengan era baru, di mana globalisasi dan evolusi
yang cepat pada teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI) dan
robotika sehingga membawa perubahan signifikan bagi masyarakat, lingkungan dan nilai-
nilai di masyarakat menjadi semakin beragam dan kompleks.
Digital Pengganti sistem tradisional perubahan aktivitas individu mulai mempengaruhi
proses transaksi yang dilakukannya, setiap individu tidak bergantung lagi kepada uang
tradisional tetapi sudah menggunakan uang maya dan pada masanya nanti semua terkoneksi
ke arah ini. Aktivitas serba digital dan elektronik dengan data sebagai peranan utamanya,
individu tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu, mereka bisa melakukan transaksi secara
elektronik dimana saja, dengan siapa saja dan kapan saja. Beberapa transformasi teknologi
yang sudah dimanfaatkan untuk krgiatan masyarakat antara lain :
a. Transaksi digital
Transaksi ini melibatkan beberapa pihak ketiga sebagai media perantara transaksi,
bisa Bank dalam bentuk nyata maupun virtual. Proses transaksi berlangsung memlaui
berbagai macam kegiatan seperti penjualan, pembelian, lelang, pembayaran dan
pemesanan yang dilakukan dengan sarana seperti e-banking, sms-banking, internet
banking, e-money dan pembayaran lainnya melalaui outlet yang memiliki sarana akses
pembayaran.
b. Aktivitas digital
e-learning, e-tiket, e-kursus, e-auction, e-library, e-paymen, ojek Online (Gojek) dan
aktivitas digital lain dimasyarakat yang terhubung ke jaringan interent. Setiap orang yang
pemanfaatkan sarana ini tidak bergantung lagi pada kativitas fisik, mereka dapat
melakukanya dari lokasi dan wilayah yang tidak terbatas.
c. Perusahaan Digital
Munculnya perusahaan yang menyediakan akses memallaui media digital menjadikan
teknologi ini semakin mutlak dibutuhkan masyarakat, layana seperti ojek Online (Gojek),
Grabb dan sejenisnya membawa perubahan besar dimasyarakat. Beberapa perusahaan
lain harus tutup dan merugi dengan muncul perusahaan digital ini seperti perusahaan
penerbitan, perusahaan periklanan, perusahaan dagang dan perusahaan tradisional
lainnya yang mulai banyak ditinggalkan oleh pelanggannya menuju pada pemanfaatan
teknologi digital.
Perkembangan penggunaan media internet sebagai sarana komunikasi ini pun menjadi
semakin pesat setelah internet mulai dapat diakses melalui telephone seluler dan bahkan
kemudian muncul istilah telepon cerdas (smartphone). Dengan hadirnya Smartphone,
fasilitas yang disediakan dalam berkomunikasipun pun semakin beraneka macam, mulai
dari sms, mms, chatting, email, browsing serta fasilitas sosial media.
Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah medium di internet yang
memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama,
berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain membentuk ikatan sosial secara virtual.
Dalam media sosial, tiga bentuk yang merujuk pada makna bersosial adalah pengenalan
(cognition), komunikasi (communicate) dan kerjasama (co-operation). Menurut Boyd
dalam Nasrullah (2015) media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang
memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi,
dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki
kekuatan pada user-generated content (UGC) dimana konten dihasilkan oleh pengguna,
bukan oleh editor sebagaimana di instansi media massa.
Intinya, dengan sosial media dapat dilakukan berbagai aktifitas dua arah dalam
berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi, dan saling berkenalan dalam bentuk tulisan,
visual maupun audiovisual. Sosial media diawali dari tiga hal, yaitu sharing,
collaborating dan connecting (Puntoadi, 2011). Dalam perkembangan teknologi yang
sangat pesat sekarang banyak sekali dampak yang dirasakan pada saat maraknya
penggunaan media sosial, baik dampak negatif maupun dampak positif. Dampak negatif
pada penggunaan media sosial yang harus diantisipasi antara lain :
a. Ancaman pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena akses data yang
mudah dan menyebabkan orang plagiatis akan melakukan kecurangan.
b. Ancaman terjadinya pikiran pintas dimana anak-anak seperti terlatih untuk berpikir
pendek dan kurang konsentrasi.
c. Ancaman penyalahgunaan pengetahuan untuk melakukan tindak pidana seperti
menerobos sistem perbankan, dan lain-lain (menurunnya moralitas).
d. Tidak mengefektifkan teknologi informasi sebagai media atau sarana belajar,
misalnya seperti selain men-download e-book, tetapi juga mencetaknya, tidak hanya
mengunjungi perpustakaan digital, tetapi juga masih mengunjungi gedung
perpustakaan, dan lain-lain.
Adapun dampak positif dari adanya media sosial antara lain :
a. Masyarakat mampu mengasah kemampuan bersosial di era milenial yang serba
digital.
b. Memperluas jaringan pertemanan secara virtual atau maya tanpa diperlukan tatap
muka secara langsung.
c. Sebagai sarana motivasi untuk menambah wawasan dan pengembangan diri
berdasarkan interaksi dengan teman teman baru.
Dampak positif dari media sosial ini dapat dirasakan dan dimanfaatkan oleh UMKM
untuk menjalankan serta mengembangkan usahanya. Definisi dari UMKM yaitu usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung.
Negara-negara berkembang yang mulai mengubah orientasinya ketika melihat
pengalaman-pengalaman di negara-negara tentang peranan dan sumbangsih UMKM
dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha mikro kecil menengah (UMKM) memainkan peran-
peran penting didalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di Negara-
negara sedang berkembang (NSB), tetapi juga di 20 Negara-negara maju. Di Negara-
negara maju, UMKM sangat penting tidak hanya karena kelompok usaha tersebut
menyerap paling banyak tenaga kerja dibandingkan dengan usaha besar. Di Negara-
negara sedang berkembang, khususnya Asia, Afrika, dan Amerika Latin, UMKM juga
berperan sangat penting khususnya dari perspektif kesempatan kerja dan sumber
pendapatan bagi kelompok miskin, distribusi pendapatan dan pengurangan kemiskinan.
Di zaman sekarang dengan perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin
canggih, pemilihan penggunaan pemasaran melalui media sosial menjadi pilihan utama
yang dilakukan oleh pelaku usaha, sekarang ini penggunaan media sosial telah menjadi
pilar utama dalam penyampaian informasi. Salah satu kelebihan media sosial adalah
memiliki banyak potensi untuk kemajuan suatu usaha. Begitu tertariknya masyarakat
Indonesia terhadap layanan media sosial membuat berbagai platform terus berdatangan
ke Indonesia. Berbagai platform media sosial baru terus diperkenalkan, dan menariknya
selalu menemukan pangsa pasar yang pas di Indonesia.
Media sosial juga dapat mempunyai fungsi potensial dalam bisnis yaitu
mengidentifikasi pelanggannya, mengadakan komunikasi timbal balik, membagikan
informasi untuk dapat mengetahui obyek yang disukai pelanggan, kehadiran pelanggan,
hubungan antar pelanggan berdasarkan lokasi dan pola interaksi, reputasi perusahaan di
mata pelanggan dan membentuk kelompok antar pelanggan. Distribusi yang didukung
oleh teknologi pun mampu meningkatkan kuantitas produk untuk sampai ke tangan
konsumen. Media sosial yang saat ini menjadi tren anak-anak muda mengekspresikan
diri menjadi peluang besar sebagai media iklan maupun promosi bisnis. Media sosial
seperti Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp, dan lain sebagainya sekarang banyak
dimanfaatkan untuk media bisnis, baik dari produk produk yang sudah ternama hingga
produk buatan sendiri. Dengan internet para pelaku usaha dapat memberikan efisiensi
anggaran pemasaran, internet memiliki jangkauan yang luas, akses mudah dan biaya
murah. Hal ini terbukti dengan banyaknya usaha yang mencoba menawarkan berbagai
macam produk menggunakan media sosial. Salah satu pelaku usaha UMKM yang sukses
di industri fashion serta menggunakan media sosial dalam kegiatan usahanya yaitu Erigo.
Erigo adalah merek pakaian atau clothing line yang berfokus pada produk pakaian
pria dan wanita yang ingin tampil trendi, semi formal, santai dan nyaman. Erigo
merupakan salah satu clothing company terbesar di tanah air dan sudah berdiri pada Juni
2013. Erigo sendiri didirikan oleh Muhammad Sadad dengan konsep clothing street style
dan travelling. Untuk meluaskan pasarnya, Erigo terus memperluas jenis produknya tak
hanya berfokus pada baju chothing saja dengn produk seperti hawaii shirt, joggerpants,
jaket, sepatu, slide sandal dan masih banyak lagi produk yang ditawarkan.
Dari segi pemasaran clothing line Erigo juga melakukan kegiatan pemasaran sebagai
pola penyebaran informasi produknya kepada konsumen. Dalam perkembangan clothing
line, para pelaku usaha seperti Erigo harus bekerja keras demi mempertahankan
eksistensi merek ditengah persaingan pasar clothing line yang cukup kompetitif. Usaha
yang dibutuhkan yaitu strategi komunikasi pemasaran yang baik dan efektif agar dapat
bersaing dengan para kompetitor. Seiring berjalannya waktu teknologi telah berkembang
semakin maju dan membuat perubahan dalam strategi pemasaran yang dulunya
konvensional menjadi modern. Digital marketing ialah aktivitas pemasaran modern
dengan menggunakan media internet seperti website, blog, email, ataupun platform
media sosial.
Menurut latar belakang yang telah dijabarkan, maka penulis akan melakukan
pembahasan mengenai efek social media sebagai sarana digital marketing pada Erigo.
Hasil dari artikel ini berbentuk studi kepustakaan atau literature review. Rumusan
masalah diambil sebagai poin pembahasan yang mengacu pada latar belakang tersebut
yaitu bagaimana efek s social media sebagai sarana digital marketing dalam menarik
minat beli konsumen pada Erigo.
B. Metode Penelitian
Dalam artikel ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif serta kajian
pustaka atau library research. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang membahas serta
mengangkat makna dari suatu individu maupun kelompok masyarakat yang berasal dari
masalah sosial. Metode kualitatif sendiri digunakan untuk meneliti masalah sosial,
fenomena sosial serta tingkah laku seseorang serta dapat mengungkap makna
tersembunyi di balik fenomena yang terjadi di masyarakat.
Studi kepustakaan atau literature review merupakan salah satu teknik dalam
mengumpulkan data yang dilakukan dengan proses pengadaan studi atau kajian telaah
dari buku atau literasi lain yang relevan dengan topik penelitian. Kegiatan tersebut
dilakukan bertujuan untuk memeroleh data, pemahaman, serta sumber yang berhubungan
dengan topik permasalahan peneliti. Dalam artikel ini, penulis melakukan kajian pustaka
yang berkaitan dengan social media sebagai sarana digital marketing. Penulis juga
menggunakan artikel jurnal internasional yang telah terakreditasi. Artikel dan jurnal yang
digunakan telah bersumber dari scopus serta google schoolar. Untuk metode pendekatan,
penulis menggunakan metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic and
Meta Analysis). Metode PRISMA yang digunakan akan dijelaskan pada tabel dibawah

ini.
Gambar 1 Metode PRISMA

Tahap awal yang dilakukan penulis yaitu mencari artikel jurnal yang dipublikasi di
website Scopus dan Google Scholar. Pencarian awal di website Scopus dengan kata kunci
yang sesuai dengan pembahasan mendapatkan hasil sebanyak 1065 dan 7 di website
Google Scholar. Total yang diperoleh sebanyak 1072. Tahap kedua yaitu penyaringan
berdasarkan tahun publikasi, jenis artikel jurnal, publikasi tahap final, bersumber dari
jurnal, berbahasa inggris, dan akses terbuka. Tahap penyaringan selanjutnya yaitu
berdasarkan area subjek pembahasan pada artikel jurnal. Jumlah artikel setelah melalui
proses penyaringan sebanyak 99 artikel jurnal. Tahap penyaringan ketiga berdasarkan
kata kunci yang relevan dan negara asal penulis dan menghasilkan jumlah sebanyak 37
artikel. Tahapan yang terakhir yaitu proses screening berdasarkan judul dan abstrak serta
uji kelayakan dan relevansi akan suatu topik yang akan dibahas.
C. Diskusi dan Pembahasan
Erigo adalah merek pakaian atau clothing line yang berfokus pada produk pakaian
pria dan wanita yang ingin tampil trendi, semi formal, santai dan nyaman. Erigo
merupakan salah satu clothing company terbesar di tanah air dan sudah berdiri pada Juni
2013. Erigo sendiri didirikan oleh Muhammad Sadad dengan konsep clothing street style
dan travelling. Untuk meluaskan pasarnya, Erigo terus memperluas jenis produknya tak
hanya berfokus pada baju chothing saja dengn produk seperti hawaii shirt, joggerpants,
jaket, sepatu, slide sandal dan masih banyak lagi produk yang ditawarkan.
Prestasi yang didapatkan Erigo juga tidak terlepas dari pentingnya peranan kegiatan
pemasaran yang dilakukan dimana salah satunya melalui penggunaan platform media
sosial. Salah satu platform media sosial yang booming pada tahun 2020 serta diakses
oleh banyak masyarakat Indonesia ialah media sosial Tiktok. Dengan lebih dari 5,2 juta
like yang telah diberikan oleh pengguna media sosial Tiktok kepada Erigo serta rentang
100k-5M views dari pengguna terhadap setiap konten video pada media sosial Tiktok
membuat platform ini menjadi tempat branding produk serta public relation yang cukup
baik bagi Erigo kepada pengguna platform. Erigo melalui Tiktok dalam penggunaannya
hampir sebagian besar berisi tentang interactive content (model, tips outfit, story telling,
brand ambassadors) dimana hal tersebut pola baru dalam menarik ketertarikan pengguna
media sosial Tiktok terhadap produk Erigo.
Berdasarkan penelitian sebelumnya mengenai penggunaan media sosial sebagai
sarana digital marketing
D. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai