MASYARAKAT DIGITAL
kristianti
E-Mail : chrisstianty33@gmail.com
Administrasi Bisnis Politeknik LP3I Jakarta Kampus Cimone
Jl. Gatot Subroto KM. 2, Cimone, Kec Karawaci, Kota Tangerang, Banten, Indonesia.
ABSTRAK
Era digital berdampak signifikan pada perilaku dan pola pikir masyarakat, terutama generasi
muda. Namun, kepekaan sosial Generasi Z dalam menghadapi masalah sosial terbukti rendah
dalam beberapa penelitian. Generasi ini memiliki karakteristik yang berbeda dan sering disebut
sebagai generasi (boundary-less) yang memiliki akses luas ke berbagai sumber informasi dan
platform digital. Untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian sosial di era digital,
pendidikan moral tentang penggunaan media digital, pengembangan literasi digital,
perlindungan privasi, penyebaran informasi yang benar, keterampilan kritis, dan partisipasi
aktif dalam gerakan sosial perlu dilakukan. Dengan demikian, manfaat media digital dapat
dimaksimalkan dan dampak negatifnya dapat dikurangi, menciptakan masyarakat digital yang
sadar, bertanggung jawab, dan peduli. Membangun kesadaran dan kepedulian sosial sangat
penting dalam era masyarakat digital. Masyarakat perlu memahami efek dan kesulitan yang
dihadapi saat menggunakan media digital. Meningkatkan literasi digital dan media sosial
membantu orang memahami dan mengelola informasi dengan lebih baik, serta
mengidentifikasi konten yang salah atau merugikan. Partisipasi langsung dalam kegiatan
sosial-kemasyarakatan yang mendukung masalah sosial, seperti kampanye lingkungan atau
amal, diharapkan dari masyarakat. Dengan demikian, melalui pendidikan, literasi digital,
perlindungan privasi, keterampilan kritis, dan partisipasi aktif, kita dapat membangun
kesadaran dan kepedulian sosial yang diperlukan di era masyarakat digital. Hal ini akan
menciptakan masyarakat yang lebih sadar, bertanggung jawab, dan peduli terhadap isu-isu
sosial yang dihadapi dalam dunia digital yang terus berkembang.
Kata kunci : Era digital, kesadaran sosial, kepedulian sosial, generasi Z, akses informasi,
platform digital, media sosial.
ABSTRAK
The digital age has a significant impact on the behavior and thinking of people, especially the
younger generation. However, the social sensitivity of Generation Z in the face of social
problems has been shown to be low in some studies. This generation has different
characteristics and is often referred to as the (boundary-less) generation that has broad access
to a variety of information sources and digital platforms. To increase social awareness and
concern in the digital age, moral education on the use of digital media, the development of
digital literacy, privacy protection, the correct dissemination of information, critical skills, and
active participation in social movements need to be done. Thus, the benefits of digital media
can be maximized and its negative impact minimized, creating a conscious, responsible, and
caring digital society. Building social awareness and concern is crucial in the advanced digital
age of society. People need to understand the effects and difficulties they face when using
digital media. Improving digital literacy and social media helps people better understand and
manage information, as well as identify misleading or harmful content. Direct participation in
social-social activities that support social issues, such as environmental campaigns or
charities, is expected from the community. Thus, through education, digital literacy, privacy
protection, critical skills, and active participation, we can build the social awareness and care
needed in the digital age of society. This will create a society that is more conscious,
responsible, and caring about the social issues faced in the ever-expanding digital world.
Keyword : Generation Z,Information sources,Digital platforms,Social awareness,concern,Sosial
media.
PENDAHULUAN
Perilaku dan pola pikir masyarakat, terutama generasi muda, sangat dipengaruhi oleh
era digital. Oleh karena itu, di era digital, upaya harus dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran sosial dan kepedulian sosial. Studi menunjukkan bahwa Generasi Z kurang peka
terhadap masalah sosial di lingkungannya. Menurut para ahli, Gen Z memiliki banyak fitur
yang berbeda dari generasi sebelumnya. Generasi ini disebut sebagai generasi tanpa batas
(Ryan Jenkins:2017).
Generasi Z menghabiskan banyak waktu berinteraksi secara online melalui aplikasi
teknologi, situs web, dan media sosial, karena mereka memiliki akses yang luas ke berbagai
sumber informasi dan platform digital. Namun, Generasi Z, yang terdiri dari orang-orang yang
lahir antara tahun 1997 dan 2012, tumbuh dan berkembang di tengah kemajuan yang pesat
dalam teknologi digital. Sulit bagi mereka untuk membangun kesadaran dan kepedulian sosial
yang kuat di tengah kemajuan teknologi ini. Karena mereka adalah generasi yang tumbuh
dalam era transformasi digital yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari,
termasuk cara mereka berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia di sekitar mereka, penting
untuk memahami dan membangun kesadaran sosial dan kepedulian sosial Generasi Z di era
masyarakat digital. Generasi Z juga dikenal sebagai digital natives karena mereka adalah
generasi yang lahir di masa kecanggihan. Karena mereka adalah generasi yang lahir pada masa
kecanggihan, Generasi Z juga dikenal sebagai digital natives. Mereka juga merupakan generasi
teknologi, dan mereka dilahirkan antara tahun 1998 dan 2009 (Tapscott, 2008). Dengan kata
lain, generasi Z membesar di dunia di mana teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan
mereka sejak awal (Mahani & Nazlinda, 2010:2).
Generasi Z sering terpapar pada filter gelembung atau gelembung informasi yang
menyajikan konten yang sesuai dengan minat dan perspektif mereka di era teknologi modern.
Ini dapat menyebabkan kurangnya paparan terhadap pandangan dan masalah sosial yang lebih
luas. Oleh karena itu, sangat penting bagi Generasi Z untuk memperluas pemahaman dan
kesadaran mereka tentang masalah sosial yang ada di luar minat pribadi mereka.
Lima karakteristik utama membedakan Gen Z dari generasi sebelumnya ditemukan dalam
artikel yang ditulis oleh Bruce Tulgan dan RainmakerThinking, Inc. berjudul "Meet Generation
Z: The Second Generation within The Giant Millenial Cohort", yang didasarkan pada penelitian
longitudinal yang dilakukan dari tahun 2003 hingga 2013.
1. Media sosial dapat memberikan gambaran tentang masa depan generasi Z karena
mereka adalah generasi yang tidak pernah belajar hidup di dunia yang sangat terpisah
dari orang lain. Media sosial menegasikan bahwa seseorang tidak dapat berbicara
dengan siapa pun kapan pun dan di mana pun.
2. Selain itu, karena semua orang memiliki kemampuan untuk terhubung, berkomunikasi,
dan berinteraksi satu sama lain, media sosial berfungsi sebagai penghalang bagi
keterasingan. Ini berkaitan dengan karakteristik. Hubungan Gen Z dengan orang lain
adalah yang paling penting.
3. Karena kemampuan yang berbeda dari generasi sebelumnya, keterampilan seperti
komunikasi interpersonal, budaya kerja, keterampilan teknis, dan pemikiran kritis harus
ditingkatkan dari generasi sebelumnya.
4. Gen Z memiliki pola pikir global karena mereka dapat terhubung dengan orang-orang
dari seluruh dunia melalui internet, sehingga mereka tidak memiliki banyak waktu
untuk menjelajah.
5. Generasi ini mudah menerima berbagai perspektif dan cara berpikir, yang membuat
mereka mudah menerima perbedaan pendapat. Namun, pada akhirnya, Generasi Z
menghadapi kesulitan untuk mendefinisikan dirinya sendiri. Identitas diri mereka
sering berubah sesuai dengan berbagai hal yang mempengaruhi cara mereka berpikir
dan bertindak.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini melakukan penelitian kualitatif dengan dua metode pengumpulan data:
analisis jurnal dan wawancara. Untuk mengumpulkan data, peneliti akan mengumpulkan jurnal
yang relevan untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya tentang kesadaran sosial dan kepedulian sosial di era modern.
Selain itu, peneliti akan melakukan wawancara dengan narasumber yang dipilih secara
purposive. Narasumber ini dapat termasuk orang-orang yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang relevan dalam konteks masyarakat digital, terutama mereka yang bekerja
dalam dunia pendidikan. Narasumber ini dapat termasuk guru, pendidik, atau pengajar yang
memiliki pemahaman yang mendalam tentang masalah sosial yang muncul di era digital dan
bagaimana meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang masalah tersebut.
a) Identitas narasumber :
Nama : Alya nisrina Azhar
Usia : 23 tahun
b) percakapan
penulis : “Menurut anda kenapa penting bagi masyarakat untuk memiliki
kesadaran dan kepedulian sosial di era digital?”
Ustdz alya : “Dengan kesadaran dan kepedulian sosial, kita dapat mengurangi
dampak negatif dan meningkatkan kualitas interaksi sosial online. Cara
melakukannya adalah dengan menghargai perbedaan, menghindari
perilaku tidak etis, berpartisipasi dalam gerakan sosial online, dan
membangun keterampilan komunikasi yang baik.”
Ustdz alya : “Di era masyarakat digital, kurangnya kesadaran diri, kurangnya
interaksi, filter bubble, ketergantungan pada teknologi, dan kurangnya
pemahaman adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi
kurangnya kesadaran dan kepedulian sosial.”
Ustdz alya : “Informasi yang tidak valid, pengabaian privasi dan keamanan data,
kesenjangan digital, perilaku tidak etis dan pelecehan online, dan
overload data adalah tantangan utama dalam membangun kesadaran dan
kepedulian sosial di era masyarakat digital. Masyarakat perlu
mengembangkan kemampuan kritis, menjaga privasi dan keamanan
data, mengatasi kesenjangan akses digital, mendorong perilaku etis, dan
mengelola data dengan baik.”
penulis : “Apakah Pendidikan memiliki peran penting dalam membangun
kesadaran dan kepedulian sosial di era masyarakat digital?”
penulis : Mengapa penting bagi individu di era masyarakat digital untuk peduli
terhadap privasi dan keamanan data pribadi mereka?
Ustdz alya : sangat penting bagi masyarkat untuk peduli terhadap privasi dan
menjaga keamanan data pribadi mereka agar menghindari adanya
penyalahgunaan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ternyata membangun kesadaran dan kepedulian
sosial di era masyarakat digital memegang peranan yang sangat penting dalam menghadapi
tantangan dan dampak negatif yang muncul akibat perkembangan teknologi dan media digital.
Kesadaran sosial membantu individu untuk memahami implikasi sosial dari perilaku mereka
di dunia digital, seperti pengaruh terhadap orang lain, penyebaran informasi yang akurat, dan
penghormatan terhadap privasi dan keamanan data pribadi. Secara keseluruhan, hasil penelitian
menunjukkan bahwa membangun kesadaran dan kepedulian sosial di era masyarakat digital
sangat penting dalam menjaga keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat digital. Hal ini
melibatkan pemahaman tentang implikasi sosial dari penggunaan media digital, sikap proaktif
dalam menghadapi tantangan dan dampak negatif, serta peran pendidikan dalam membangun
literasi digital dan nilai-nilai sosial yang relevan. Dengan meningkatkan kesadaran dan
kepedulian sosial di kalangan masyarakat digital, kita dapat menciptakan lingkungan digital
yang lebih positif, inklusif, dan berdaya guna bagi semua individu.
Kesadaran sosial, juga dikenal sebagai kesadaran sosial, adalah upaya seseorang untuk
menganalisa, mengingat, dan menggunakan informasi tentang kejadian atau peristiwa sosial
untuk membuat mereka lebih peka terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar mereka. Selain itu,
orang dapat menjadi lebih berinisiatif dalam bertindak di lingkungannya. Dengan kesadaran
sosial, seseorang lebih mampu berempati dengan baik dan mampu mengidentifikasi sinyal
sosial yang tersirat yang menunjukkan kebutuhan orang lain. Dengan kesadaran sosial,
seseorang lebih mampu memperhatikan perspektif orang lain, lebih peka terhadap perasaan
orang lain, dan lebih mampu mendengarkan dan menerima pendapat orang lain.
Selain itu, kesadaran sosial, yang didasarkan pada nilai sosial dan norma yang berlaku
sebagai pedoman masyarakat, memiliki potensi untuk menciptakan ketertiban di masyarakat
dan membuat kehidupan lebih harmonis. Setiap anggota masyarakat memiliki kebiasaan atau
perilaku tertentu dalam memperhatikan informasi yang didapatkan dari lingkungannya.
Terdapat perspektif yang membedakan suatu aspek kognitif yang dimiliki setiap orang dan
dapat mempengaruhi kesadaran sosial mereka dalam interaksi sosial (Emmons, 1989).
Sheldon (1996) kemudian menjelaskan bahwa berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kesadaran sosial masyarakat, kesadaran lingkungan sosial dapat membantu
seseorang mengakses informasi sosial yang diperlukan untuk membangun pertengahan dengan
orang lain dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan sosial. Alfred Adler menginuka
kepeedulian sosial dalam istilah asli Gcmeinschaftsgefiihl, yang berarti rasa persatuan dengan
semua orang. Hal ini menunjukkan secara tidak langsung bahwa semua orang terlibat dalam
komunitas sosial (Feist & Feist, 2008). Menurut Crandall (dalam Kristian Holm Carlsen, 2000),
kepedulian sosial terdiri dari minat dan kepedulian seseorang terhadap orang lain. Menurut
Wardhani (2010), kepedulian sosial adalah keinginan seseorang untuk membantu orang lain.
Lingkungan dekat seseorang sangat memengaruhi tingkat kepedulian sosial mereka.
Kepedulian sosial berarti memperhatikan sesuatu. Dengan demikian, kepedulian sosial berarti
memperhatikan atau memperhatikan urusan orang lain. Kepedulian sosial tidak berarti
mencampuri urusan orang lain; sebaliknya, itu berarti membantu menyelesaikan masalah untuk
kebaikan dan perdamaian (Triatinini, 2011).
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan untuk membangun kesadaran dan
kepedulian sosial di era masyarakat digital pertama-tama, kita harus menyadari bahwa
penggunaan media dalam kehidupan sehari-hari memiliki dampak yang luas. Media
memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama di era komputer
dan internet saat ini. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat
menggunakan media di era komputer dan internet:
1. Keadaban Publik: Keadaban publik mencakup kepedulian sosial dan sikap toleran
dalam berinteraksi di internet. Ini penting untuk menghindari efek negatif dari
penggunaan media seperti hoaks dan ujaran kebencian
2. Literasi Digital: Literasi digital juga penting untuk penggunaan media di era digital. Ini
mencakup kemampuan untuk memilah informasi yang benar dari yang salah. Dengan
literasi digital yang baik, orang dapat menggunakan media dengan baik dan
menghindari efek negatifnya.
4. Kesadaran digital juga penting untuk penggunaan media di era digital. Dengan
kesadaran digital yang baik, masyarakat dapat menggunakan media secara efektif dan
menghindari gangguan.
Dapat kesimpulan bahwa di era digital, penggunaan media memerlukan keadaban publik,
literasi digital, pemberdayaan masyarakat, dan kesadaran digital yang baik. Hal ini penting
untuk menghindari efek negatif dari penggunaan media dan untuk memanfaatkannya dengan
cara yang produktif.
Selain itu, Pendidikan moral tentang cara menggunakan media digital di sekolah juga
penting. Dalam hal media digital, etika mencakup hal-hal seperti penggunaan yang
bertanggung jawab, menjaga privasi orang lain, menghindari pelecehan atau pelecehan online,
dan menghindari penyebaran konten negatif atau merugikan.
Pendidikan juga dapat mengajarkan konsep pengelolaan waktu dan penggunaan media
digital yang sehat. Dalam era modern yang serba digital, sangat mudah untuk menjadi
kecanduan media sosial dan perangkat digital lainnya. Seseorang dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara hidup online
dan offline serta bagaimana mengelola waktu dengan baik. Melibatkan komunitas dalam upaya
meningkatkan kesadaran dan kepedulian sosial juga penting. Sekolah, pemerintah, organisasi
masyarakat, dan individu dapat bekerja sama untuk membuat program pendidikan dan kegiatan
sosial yang meningkatkan pengetahuan tentang efek media digital dan mendorong orang untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Jadi, pendidikan
memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian sosial di era
masyarakat digital. Dengan pendidikan yang holistik yang berfokus pada literasi digital, etika
media, pengelolaan waktu yang sehat, dan keterlibatan komunitas, diharapkan kita dapat
membangun masyarakat digital yang lebih sadar, bertanggung jawab, dan peduli terhadap
sesama, sehingga kita dapat memaksimalkan manfaat media digital dan mengurangi dampak
negatifnya.
Kepedulian sosial di era digital juga melibatkan sikap proaktif dalam menghadapi
tantangan dan dampak negatif media digital. Salah satu aspek penting adalah kesadaran tentang
privasi dan keamanan data pribadi saat menggunakan media online. Dalam lingkungan digital
yang terhubung secara luas, kita perlu memahami dan melindungi informasi pribadi kita agar
tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengatur pengaturan privasi pada platform media sosial dan aplikasi yang kita gunakan, serta
berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi dengan orang yang tidak kita kenal secara baik.
Selain itu, dalam era masyarakat digital yang sering kali dipenuhi dengan informasi yang
tersebar luas, kita juga perlu menjadi cerdas dalam mengidentifikasi dan menghindari
penyebaran informasi palsu atau hoaks. Penyebaran berita palsu dapat menyebabkan
kepanikan, kerugian finansial, atau bahkan konflik sosial. Oleh karena itu, penting bagi kita
untuk memverifikasi kebenaran informasi sebelum membagikannya, menggunakan sumber
yang terpercaya, dan tidak terjebak dalam penyebaran informasi yang tidak terverifikasi.
Selanjutnya, kita juga perlu mengembangkan keterampilan kritis dalam memahami konten
media digital. Dalam era informasi yang begitu cepat dan berlimpah, kita harus mampu
membedakan antara fakta, opini, dan propaganda. Dengan memahami sumber informasi,
konteks, dan niat di balik konten yang kita konsumsi, kita dapat mengambil keputusan yang
lebih cerdas dan tidak terjebak dalam persepsi yang salah atau bias.
Membangun kesadaran dan kepedulian sosial di era digital juga melibatkan partisipasi
aktif dalam kampanye dan gerakan sosial yang relevan. Media digital dapat menjadi platform
yang kuat untuk menggalang dukungan, mengampanyekan isu-isu penting, dan berbagi
informasi yang bermanfaat. Dengan memanfaatkan media secara positif, kita dapat berperan
dalam perubahan sosial yang lebih baik dan memberikan kontribusi nyata terhadap
masyarakat.
Dalam keseluruhan, kesadaran dan kepedulian sosial di era masyarakat digital
melibatkan tindakan proaktif untuk melindungi privasi dan keamanan pribadi, menghindari
penyebaran informasi palsu, mengembangkan keterampilan kritis dalam memahami konten
media digital, dan berpartisipasi aktif dalam kampanye sosial yang bermanfaat. Dengan
mengadopsi sikap ini, kita dapat memaksimalkan manfaat media digital dan mengurangi
dampak negatifnya, serta membangun masyarakat digital yang lebih sadar, bertanggung
jawab, dan peduli terhadap kepentingan bersama.
KESIMPULAN
Membangun kesadaran dan kepedulian sosial sangat penting dalam era masyarakat
digital yang semakin maju. Pentingnya kesadaran sosial dan kepedulian di era masyarakat
digital. Sangat penting bagi masyarakat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
efek dan kesulitan yang dihadapi saat menggunakan media digital.
Pendidikan juga sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian sosial
di era digital. Pendidikan yang baik dapat membuat orang lebih memahami sikap sosial, bela
negara, literasi digital, dan keterampilan kritis untuk menggunakan media digital.
SARAN
Upaya untuk meningkatkan literasi digital dan media sosial akan membantu orang
memahami dan mengelola informasi dengan lebih baik dan menemukan konten yang salah atau
merugikan. Diharapkan bahwa masyarakat akan terlibat secara langsung dalam kegiatan sosial-
kemasyarakatan yang mendukung masalah sosial, seperti berpartisipasi dalam kampanye
lingkungan atau amal. Selain itu, meningkatkan kesadaran etika dan moral akan memberikan
landasan kuat bagi individu untuk berinteraksi secara positif dan bertanggung jawab di dunia
maya. Meningkatkan kepekaan sosial generasi muda termasuk mengajarkan nilai-nilai seperti
toleransi, empati, dan kesadaran akan masalah sosial penting. Terakhir, diharapkan bahwa
program pendidikan dan kegiatan sosial yang inklusif di sekolah dapat mendorong siswa untuk
memiliki kepedulian sosial yang kuat sejak usia dini. Diharapkan kesadaran dan kepedulian
sosial akan meningkat dengan menerapkan rekomendasi ini.
DAFTAR PUSTAKA