PENDAHULUAN
Indonesia memiliki cita-cita untuk menjadi negara emas pada tahun 2045, yang
menandakan transformasi menjadi masyarakat maju dalam segala aspek. Namun, tantangan
di era digital semakin kompleks, salah satunya adalah maraknya kasus cyberbullying dan
cyberstalking yang dapat menghambat terwujudnya Indonesia emas. Generasi Z, yang lahir
antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, memiliki peran penting dalam mengatasi
masalah ini. Dalam esai ini, kita akan membahas bagaimana Generasi Z dapat berkontribusi
dalam melawan cyberbullying dan cyberstalking guna mewujudkan visi Indonesia emas pada
tahun 2045. Perkembangan teknologi internet membawa perubahan pada gaya hidup generasi
Z. Berbagai aplikasi tercetus untuk memudahkan penyebaran informasi dan komunikasi.
Namun, kemudahan akses dan kebebasan pada negara demokrasi kerap disalahartikan bagi
beberapa orang terkhusus para remaja.Perilaku mengedit foto tanpa izin ataupun memberi
komentar tidak senonoh mulai dianggap lumrah. Tentu jika hal ini terus-menerus menjadi
konsumsi publik, maka penurunan moral dan angka penyimpangan dapat melonjak. Untuk
menggali informasi tentang bentuk kejahatan cyber bullying yang dialami oleh korban serta
mencegah terjadinya penindasan secara lisan melalui kritik atau komentar di media sosial.
PEMBAHASAN
Sebelum membahas peran Generasi Z, kita perlu memahami lebih dalam tentang
cyberbullying dan cyberstalking. Cyberbullying merujuk pada tindakan mengintimidasi,
mengancam, atau merendahkan seseorang melalui platform digital seperti media sosial, pesan
teks, atau komentar online. Sementara itu, cyberstalking melibatkan penindakan atau
penguntitan online yang sering kali berujung pada ancaman dan pelecehan. Keduanya
memiliki dampak serius terhadap kesejahteraan mental dan emosional korban.
Peran yang aktif dari Generasi Z dalam mengatasi cyberbullying dan cyberstalking
akan memberikan dampak positif terhadap pencapaian Indonesia emas 2045. Lingkungan
daring yang aman dan positif akan mendorong inovasi, kolaborasi, dan pertumbuhan yang
berkelanjutan. Selain itu, upaya mereka dalam membantu korban dan membangun kesadaran
akan menghasilkan masyarakat yang lebih empati dan peduli, yang merupakan fondasi
penting dalam membangun Indonesia emas.
KESIMPULAN