Ideologi politik membawa pengaruh signifikan terhadap cara pandang pengelolaan
negara, termasuk dalam hal ekonomi
Gagasan-gagasan Negara-bangsa menurut ideologi Sosialisme dan
Liberalisme 1) Sosialisme: Sosialisme adalah sebuah ideologi yang mengadvokasi kepemilikan kolektif atau publik atas sumber daya ekonomi dan produksi. Dalam konsep negara-bangsa menurut sosialisme, negara berperan sebagai pemimpin dalam mengatur dan mengelola sumber daya dan kegiatan ekonomi untuk kepentingan bersama. Pemerintah sosialis cenderung berusaha mencapai kesetaraan ekonomi dan sosial bagi seluruh warganya. 2) Liberalisme: Liberalisme adalah ideologi yang mengutamakan kebebasan individu, termasuk kebebasan ekonomi. Dalam konsep negara-bangsa menurut liberalisme, negara berperan terbatas dalam campur tangan dalam urusan ekonomi. Pemerintahan liberal cenderung memperkuat hak-hak individu, kebebasan berusaha, dan mempromosikan sistem pasar yang bebas.
Pandangan relasi masyarakat dan negara (pemerintah) menurut sosialisme dan
liberalisme:
a. Sosialisme: Dalam pandangan sosialisme, masyarakat dan negara saling terkait
dan bergantung satu sama lain. Negara dianggap sebagai alat untuk melindungi dan memperjuangkan kepentingan rakyat. Pemerintah sosialis cenderung memiliki peran aktif dalam mengendalikan dan mengatur perekonomian serta memastikan keadilan sosial. b. Liberalisme: Dalam pandangan liberalisme, negara dan masyarakat memiliki peran yang terpisah dan lebih mandiri. Masyarakat dianggap memiliki kebebasan individual dan hak-hak yang harus dihormati oleh negara. Pemerintah liberal cenderung memiliki peran terbatas dalam mengurangi campur tangan dalam urusan ekonomi dan lebih fokus pada pemeliharaan keamanan, keadilan, dan hak- hak individu.
Perbedaan sistem ekonomi menurut perspektif Sosialisme dan Liberalisme: 1)
Sosialisme: Sistem ekonomi sosialis cenderung menekankan kepemilikan kolektif atau publik atas sumber daya ekonomi. Pemerintah berperan besar dalam mengendalikan dan mengatur produksi serta distribusi sumber daya, dengan tujuan mencapai kesetaraan sosial dan mengurangi kesenjangan ekonomi. 2) Liberalisme: Sistem ekonomi liberal cenderung mengedepankan kebebasan individu dalam berusaha dan berinteraksi dalam pasar. Pemerintah memiliki peran yang terbatas dalam campur tangan ekonomi, dan pasar bebas dianggap sebagai mekanisme yang efisien dalam mengatur produksi, harga, dan alokasi sumber daya.
Contoh kasus kebijakan ekonomi Indonesia yang "bernuansa" Sosialis dan
Liberalis: Kebijakan ekonomi yang "bernuansa" Sosialis: Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) merupakan contoh kebijakan ekonomi Indonesia yang berfokus pada pemerataan dan kesetaraan sosial. Program ini mencakmup pemberian akses dan dukungan kepada masyarakat miskin untuk meningkatkan kesejahteraan mereka melalui pelatihan keterampilan, pemberian modal usaha, dan pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal.
Kebijakan ekonomi yang "bernuansa" Liberalis: Program Kebijakan Ekonomi
Paket atau Paket Kebijakan Ekonomi adalah contoh kebijakan ekonomi Indonesia yang lebih mengedepankan deregulasi dan penyederhanaan regulasi untuk memperbaiki iklim investasi dan mendorong pertumbuhan sektor swasta. Hal ini termasuk upaya dalam mempercepat perizinan usaha, memperbaiki sistem perpajakan, dan memfasilitasi investasi asing.