Anda di halaman 1dari 11

BISNIS GLOBAL

KELOMPOK 2
KEBIJAKAN POLITIK EKONOMI INDIVIDUALISME

(Tinjauan Latar Belakang dan Relevansi Terhadap Strategi Bisnis


Perusahaan Global)

OLEH :

ARI NUGRAHA KRISNA TRI M. A022222007


RAHMAT HIDAYATULLAH A022222002

PROGRAM STUDI MAGISTER SAINS MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN
PEMBAHASAN

A. POLITIK EKONOMI
istilah ekonomi politik sendiri pertama kali sudah muncul pada
abad ke-16 oleh penulis Prancis bernama Antoyne de Montcheitien
(1575-1621) dalam bukunya yang berjudul “Treatise on Political
Economy”. Pada abad 16 para ahli ekonomi politik mengembangkan
ide tentang perlunya peran negara untuk menstimulasi kegiatan
ekonomi, dimana pasar belum berkembang pada saat itu. Sehingga
peran negara untuk dapat membuka wilayah baru perdagangan,
memberikan perlindungan, dan menyediakan pengawasan untuk
produk yang bermutu.

Politik dan ekonomi pada dasarnya diambil dari bahasa Yunani


yaitu polis atau sebuah kota atau unit politik dan oikonomike yang
maknanya menuju manajemen rumah tangga. istilah ekonomi politik
pada dasarnya interaksi antara kedua bidang ekonomi dan politik,
yang pada awalnya lebih fokus kepada ilmu untuk mengelola
perekonomian dengan ilmu untuk mengelola pemerintahan. Dapat
dikatakan bahwa politik ekonomi adalah campur tangannya
pemerintah dalam proses ekonomi.

Menurut Caporaso Dan Levine (1993) Pada awalnya politik


ekonomi dimaksudkan untuk memberi saran pada penguasa dalam
mengelola masalah masalah ekonomi. Selanjutnya lebih diartikan
sebagai analisis ekonomi terhadap masalah-masalah politik. Kajian ini
juga mempelajari institusi politik sebagai entitas yang bersinggungan
dengan pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi
pengambilan keputusan dan pilihan. Rachbini (2001) Ekonomi Politik
adalah disiplin ilmu yang komprehensif, lahir dari berbagai upaya yang
dilakukan untuk menemukan sinergi, mengisi kekosongan (cross
fertilization), yang tidak akan dijumpai dalam satu disiplin saja baik
ekonomi maupun politik.

1
Tetapi pada akhir abad ke 18, pandangan itu mulai berubah dan
ditentang, dimana pemerintah dianggap bukan sebagai agen yang
baik untuk mengatur kegiatan ekonomi, tetapi malah merintangi upaya
untuk memeroleh kesejahteraan. hal tersebut memicu munculnya
suatu pemahaman baru yang biasa disebut dengan individualisme.

B. POLITIK EKONOMI INDIVIDUALISME


Politik ekonomi individualisme adalah pandangan atau ideologi
yang menekankan pada kebebasan individu dalam mengambil
keputusan ekonomi dan menentukan jalannya pasar bebas, dengan
keyakinan bahwa masyarakat akan memperoleh keuntungan yang
maksimal jika setiap individu dibiarkan bebas untuk mengejar
kepentingan pribadinya tanpa terlalu banyak campur tangan dari
pemerintah. Dalam politik ekonomi individualisme, pasar bebas
dianggap sebagai mekanisme yang paling efektif untuk
mengalokasikan sumber daya dan mencapai kemakmuran sosial.
Dalam konteks politik ekonomi individualisme, pemerintah
dianggap hanya perlu memberikan perlindungan hukum dan
mengatasi kegagalan pasar, seperti monopoli dan eksternalitas
negatif, sementara pihak swasta harus bertanggung jawab dalam
mengelola ekonomi. Pandangan individualisme juga menekankan
pada perlunya menghindari campur tangan pemerintah yang
berlebihan dalam pasar, karena hal tersebut dianggap dapat
menghambat inovasi dan kreativitas dari individu. paham
individualisme melahirkan dua pahaman baru yaitu kapitalisme dan
neoliberalisme.
Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana kepemilikan dan
pengendalian sumber daya ekonomi terpusat pada individu atau
perusahaan. Dalam sistem ini, pasar bebas berfungsi sebagai
mekanisme utama untuk menentukan harga dan alokasi sumber daya.
Dalam sistem ekonomi kapitalisme, kepemilikan dan pengendalian

2
sumber daya ekonomi terpusat pada individu atau perusahaan. Di
bawah kapitalisme, pasar bebas berfungsi sebagai mekanisme utama
untuk menentukan harga dan alokasi sumber daya.
Neoliberalisme adalah suatu paham yang menekankan pada
pengurangan peran pemerintah dalam regulasi ekonomi dan
peningkatan peran pasar. Neoliberalisme sering dianggap sebagai
bentuk lanjutan dari kapitalisme. Dalam sistem neoliberalisme, pasar
dianggap sebagai mekanisme yang paling efisien dalam
mengalokasikan sumber daya dan menentukan harga, sementara
pemerintah lebih banyak berperan dalam menciptakan kondisi yang
menguntungkan bagi pasar.
Salah satu perbedaan utama antara kapitalisme dan
neoliberalisme adalah bahwa dalam kapitalisme, pemerintah
memainkan peran yang lebih kecil dalam mengatur ekonomi dan
terkadang bahkan tidak terlibat sama sekali dalam urusan ekonomi.
Sedangkan dalam neoliberalisme, pemerintah tetap memainkan
peran sebagai pengatur dan pengawas pasar, tetapi tetap
memberikan ruang yang lebih besar bagi sektor swasta dalam
mengambil keputusan ekonomi.
Di sisi lain, kapitalisme cenderung menempatkan fokus pada
pencapaian keuntungan yang optimal, sedangkan neoliberalisme
menekankan pada kebebasan individu dan pasar dalam mengambil
keputusan ekonomi. Dalam kapitalisme, kebebasan dan hak individu
sangat terbatas, karena sektor swasta memiliki pengaruh yang lebih
besar dalam mengambil keputusan ekonomi. Sedangkan dalam
neoliberalisme, individu dianggap memiliki hak untuk memilih dan
mengambil keputusan ekonomi yang dianggap terbaik untuk dirinya
sendiri.
Namun, baik kapitalisme maupun neoliberalisme sama-sama
menganut prinsip politik ekonomi individualisme, yaitu menekankan
pada kebebasan individu dalam mengambil keputusan ekonomi dan

3
menempatkan pasar sebagai mekanisme utama untuk mengatur
alokasi sumber daya dan harga.

C. PENERAPAN DAN KEBIJAKAN INDIVIDUALISME


Penerapan kebijakan ekonomi individualisme biasanya meliputi
beberapa aspek, antara lain:
1. Deregulasi: Negara memperlonggar aturan dan regulasi yang
mengatur aktivitas bisnis dan pasar. Hal ini dilakukan dengan
tujuan membebaskan pasar dari intervensi pemerintah yang
dianggap dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
2. Privatisasi: Pemerintah menjual atau melepaskan aset-aset milik
negara ke sektor swasta, seperti perusahaan energi,
transportasi, dan layanan publik. Privatisasi ini dilakukan dengan
tujuan meningkatkan efisiensi dan kinerja sektor swasta serta
mengurangi ketergantungan pada pemerintah.
3. Liberalisasi perdagangan: Negara membuka pasar domestiknya
untuk perdagangan internasional dan mengurangi tarif dan
hambatan perdagangan lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan
meningkatkan daya saing dan mempercepat pertumbuhan
ekonomi.
4. Penghematan anggaran: Pemerintah melakukan penghematan
anggaran dengan mengurangi pengeluaran untuk program
sosial, pendidikan, dan kesehatan. Hal ini dilakukan dengan
tujuan mengurangi defisit anggaran dan utang publik.
5. Kebijakan moneter: Pemerintah mengadopsi kebijakan moneter
yang ketat dan berfokus pada menjaga stabilitas harga dan nilai
tukar mata uang nasional.
Saat perusahaan masuk ke negara yang menerapkan politik
ekonomi individualisme, terdapat beberapa risiko yang mungkin
terjadi, di antaranya:

4
1. Regulasi pasar yang ketat: Negara yang menerapkan politik
ekonomi individualisme cenderung memiliki regulasi pasar yang
ketat, sehingga perusahaan harus mematuhi aturan yang ketat
untuk beroperasi di pasar tersebut.
2. Persaingan yang tinggi: Persaingan di pasar negara yang
menganut politik ekonomi individualisme cenderung sangat
ketat, sehingga perusahaan harus bersaing dengan pesaing
lokal dan internasional yang kuat.
3. Kesulitan beradaptasi dengan budaya lokal: Perusahaan yang
memasuki pasar di negara yang menerapkan politik ekonomi
individualisme mungkin kesulitan beradaptasi dengan budaya
lokal, terutama jika ada perbedaan budaya yang signifikan
antara negara tersebut dengan negara asal perusahaan.
4. Rendahnya dukungan pemerintah: Negara yang menerapkan
politik ekonomi individualisme cenderung memiliki pemerintahan
yang kurang campur tangan dalam urusan ekonomi, sehingga
perusahaan harus menghadapi berbagai tantangan dan risiko
tanpa dukungan pemerintah.
5. Resiko politik: Risiko politik seperti perubahan kebijakan
pemerintah, ketidakstabilan politik, atau konflik internasional
dapat mempengaruhi operasi perusahaan di negara yang
menerapkan politik ekonomi individualisme.
6. Resiko keamanan: Perusahaan yang masuk ke pasar negara
yang menerapkan politik ekonomi individualisme juga dapat
menghadapi risiko keamanan seperti tindakan kriminal atau
terorisme yang dapat mengancam keamanan dan keselamatan
perusahaan dan karyawan.
Politik ekonomi individualisme telah diadopsi oleh banyak negara
di seluruh dunia, terutama sejak akhir abad ke-20. Beberapa negara
yang menerapkan politik ekonomi individualisme antara lain Amerika
Serikat, Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.

5
Sebagai contoh, berikut beberapa kebijakan ekonomi
individualisme terbaru di Amerika Serikat antara lain:
1. Tax Cuts and Jobs Act: Kebijakan ini dikeluarkan pada tahun
2017, yang menurunkan pajak perusahaan dan pajak
penghasilan individu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.
2. Trade War: Kebijakan ini diterapkan oleh Presiden Donald
Trump, yang melibatkan perang dagang dengan Cina dengan
meningkatkan tarif pada impor barang dari Cina. Tujuannya
adalah untuk melindungi bisnis domestik dan menciptakan
lapangan kerja baru di Amerika Serikat.
3. Deregulasi: Presiden Trump meluncurkan serangkaian upaya
untuk menghapus banyak regulasi pemerintah yang mengatur
bisnis dan industri, dengan tujuan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.
4. Privatisasi: Pemerintah Trump mengumumkan beberapa
program privatisasi, termasuk proposal untuk mengembalikan
layanan pos kepada sektor swasta dan menjual aset milik
pemerintah lainnya.

D. STRATEGI PERUSAHAAN
Saat memasuki pasar di negara yang menganut politik ekonomi
individualisme, perusahaan global dapat menerapkan beberapa
pendekatan berikut:

1. Menerapkan strategi pasar bebas: Dalam politik ekonomi


individualisme, pasar dianggap sebagai mekanisme utama untuk
mengatur harga dan mengalokasikan sumber daya. Oleh karena
itu, perusahaan global dapat menerapkan strategi pasar bebas
dalam memasuki pasar negara yang menganut politik ekonomi
individualisme.

6
2. Mengutamakan kebebasan individu: Dalam politik ekonomi
individualisme, kebebasan individu sangat dihargai. Oleh karena
itu, perusahaan global dapat menerapkan strategi pemasaran
yang menekankan pada kebebasan individu, seperti produk
yang memberikan fleksibilitas atau pilihan untuk konsumen.

3. Menerapkan strategi penjualan yang agresif: Dalam politik


ekonomi individualisme, persaingan pasar sangat dihargai. Oleh
karena itu, perusahaan global dapat menerapkan strategi
penjualan yang agresif untuk mengalahkan pesaing dan
memenangkan pangsa pasar.

4. Fokus pada keuntungan: Dalam politik ekonomi individualisme,


pencapaian keuntungan yang optimal merupakan tujuan utama.
Oleh karena itu, perusahaan global dapat fokus pada strategi
penjualan atau produksi yang dapat menghasilkan keuntungan
yang maksimal.

Contoh konkret dari penerapan pendekatan tersebut adalah


Apple dan McDonald's, dua perusahaan global yang sukses
memasuki pasar di berbagai negara yang menganut politik ekonomi
individualisme. Apple menerapkan strategi pasar bebas dengan
memasuki pasar global dan menawarkan produk teknologi berkualitas
tinggi yang menekankan pada kebebasan dan kemudahan
penggunaan. Sementara itu, McDonald's menerapkan strategi
penjualan yang agresif dengan membuka gerai di banyak negara dan
menawarkan produk cepat saji yang terjangkau dan dapat diakses
dengan mudah.

KESIMPULAN
Politik ekonomi individualisme adalah pandangan atau ideologi yang
menekankan pada kebebasan individu dalam mengambil keputusan
ekonomi dan menentukan jalannya pasar bebas, dengan keyakinan bahwa

7
masyarakat akan memperoleh keuntungan yang maksimal jika setiap
individu dibiarkan bebas untuk mengejar kepentingan pribadinya tanpa
terlalu banyak campur tangan dari pemerintah.

Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana kepemilikan dan


pengendalian sumber daya ekonomi terpusat pada individu atau
perusahaan. Sedangkan neoliberalisme adalah suatu paham yang
menekankan pada pengurangan peran pemerintah dalam regulasi ekonomi
dan peningkatan peran pasar.

pandangan ini memiliki kritikannya, yaitu bahwa politik ekonomi


individualisme cenderung mengabaikan kepentingan kolektif dan dapat
memperburuk ketimpangan sosial, karena hanya memperkuat kekuatan
pihak yang lebih kuat dan mampu dalam mengelola ekonomi. Kritik ini
menganggap bahwa pemerintah harus memiliki peran yang lebih besar
dalam mengatur dan mengelola ekonomi untuk mewujudkan kepentingan
publik yang lebih luas.

8
DAFTAR PUSTAKA

CNBC. (2019). US-China trade war in 2019: Here’s what happened.

Congressional Research Service. (2018). The 2017 Tax Revision (P.L. 115-
97): Comparison to 2017 Tax Law.

Friedman, M. (1962). Capitalism and Freedom.

Harvey, D. (2005). A Brief History of Neoliberalism

Marx, K. (1867). Das Kapital

Rachbini, Didick J. 2002. Ekonomi Politik: Paradigma dan Teori Pilihan


Publik. Jakarta. Penerbit Ghalia Indonesia.

Smith, A. (1776). An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of
Nations.

The White House. (2017). Cutting the Red Tape: President Donald J.
Trump’s Regulatory Reform Agenda.

9
Lampiran kegiatan kerja kelompok 2

10

Anda mungkin juga menyukai