Kontroversi dalam pemikiran ekonomi merupakan hal yang lumrah, dan sering kali
dibutuhkan untuk memajukan pemikiran ekonomi secara keseluruhan. Namun,
penting untuk menghindari konflik yang tidak perlu dan tetap berdiskusi dengan
terbuka dan objektif.
Secara umum, Merkantilis dan Fisiokrat memiliki pandangan yang berbeda tentang
peran uang dalam perekonomian. Bagi Merkantilis, uang dianggap sebagai sumber
kekayaan yang harus diperoleh dan diakumulasi secara aktif, sedangkan bagi
Fisiokrat, uang hanya dianggap sebagai alat tukar yang digunakan untuk
mempermudah transaksi ekonomi. Namun, kedua kelompok memandang bahwa
kemakmuran ekonomi sangat penting dan harus menjadi tujuan utama dalam
pengambilan kebijakan ekonomi.
Dalam arti yang lebih luas, istilah "invisible hand" juga merujuk pada gagasan bahwa
kekuatan pasar dapat mengarah pada hasil yang diinginkan secara sosial, meskipun
individu yang terlibat dalam pasar hanya mementingkan kepentingan diri sendiri.
Dalam hal ini, "invisible hand" menggambarkan bagaimana pasar dapat
mempromosikan kepentingan umum tanpa perlu campur tangan pemerintah secara
langsung.
Namun, penting untuk dicatat bahwa konsep "invisible hand" tidak berarti bahwa
pemerintah tidak memiliki peran sama sekali dalam perekonomian. Pemerintah
masih diperlukan untuk memastikan bahwa pasar bekerja dengan baik, untuk
melindungi hak milik dan hak kontrak, serta untuk mengatasi kegagalan pasar yang
terjadi, seperti monopoli atau eksternalitas negatif.
Oleh karena itu, sementara perekonomian dapat berjalan secara efisien tanpa
campur tangan pemerintah secara langsung, pemerintah masih harus memainkan
peran penting dalam menentukan kerangka regulasi yang tepat untuk mendukung
fungsi pasar yang efektif dan efisien.