Anda di halaman 1dari 2

NAMA : TONI GUNAWAN

NIM : 044041511

UPBJJ : UT BENGKULU

1. Dua hal mendasar dalam ilmu ekonomi yaitu :

1. Bagaimana sumber daya yang terbatas dihadapkan pada berbagai pilihan sehingga
harus diambil keputusan tentang apa, bagaimana dan untuk siapa barang-barang dan jasa
diproduksi. Hal ini bermakna bahwa setiap perekonomian memiliki banyak pilihan
untuk memproduksi jenis barang atau jasa, namun memiliki keterbatasan sumber daya sehingga
tidak semua jenis barang dan jasa harus diproduksi sendiri oleh perekonomian tersebut.
Selanjutnya bagaimana barang dan jasa diproduksi, apakah menggunakan tenaga kerja atau
lebih intensif modal serta kemampuan teknologi juga sangat berpengaruh terhadap cara suatu
produk dihasilkan. Setelah mengetahui bagaimana barang dan jasa diproduksi
maka selanjutnya menentukan untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi. Perekonomian
harus mampu mengidentifikasikan sumber daya apa yang dimiliki, berbagai pilihan
atau kemungkinan yang ada dan pengambilan keputusan yang tepat.
2. Kapan pilihan-pilihan yang dibuat dapat memaksimalkan kepentingan pribadi
sekaligus untuk memaksimalkan kepentingan sosial. Dalam ilmu ekonomi ketika seseorang
mengambil keputusan terhadap sebuah pilihan maka pilihan tersebut merupakan yang terbaik
baginya. Namun, sering kali ketika mengambil keputusan tersebut seseorang tidak berpikir
tentang pengaruh keputusannya terhadap orang lain, sehingga dapat dikatakan bahwa
keputusan untuk memenuhi self-interest yang diambil seseorang berpengaruh terhadap social
interest.

2. Pandangan mahzab klasik terhadap perekonomian yaitu mengenai perlunya campur tangan
pemerintah yang minimal dalam perekonomian. Dengan kata lain, peran pemerintah tidak
banyak dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Mahzab klasik percaya dengan kekuatan pasar, bahwa
pasar dapat memperbaiki distorsi yang terjadi di dalam perekonomian, pasar dapat menciptakan suatu
perekonomian yang efisien. Oleh karena itulah pemikiran ekonomi klasik ini disebut juga sebagai
sistem ekonomi pasar/liberal/kapitalis. Pendapat kaum klasik mengenai perlunya pemerintah suatu
negara berperan minimal dalam perekonomian ini kontradiktif dengan pendapat Keynes.

Mazhab Keynes justru berpendapat bahwa Pemerintah memainkan peranan sangat penting untuk
menjaga kestabilan perekonomian karena Keynes tidak percaya bahwa pasar dapat mengatur dirinya
sendiri (self regulated). Keynes merekomendasikan agar perekonomian tidak dilepaskan begitu saja
kepada mekanisme pasar. Intervensi Pemerintah terhadap perekonomian dalam batas tertentu, justru
diperlukan. Misalnya, ketika terjadi pengangguran besar-besaran, Pemerintah perlu mengambil
kebijakan meningkatkan jumlah pengeluaran karena dengan jumlah pengeluaran yang lebih besar,
Pemerintah akan meningkatkan pendapatan masyarakat, yang berarti akan meningkatkan daya beli
masyarakat sehingga pada akhirnya perekonomian akan kembali bergerak dan pengangguran dapat
terserap di dunia kerja

3. Pemerintah perlu memilih kebijakan ekonomi yang tepat sebab untuk menjaga perekonomian agar
tetap stabil, mencapai alokasi sumber daya yang efisien dan terciptanya distribusi pendapatan yang
lebih merata. Kondisi tersebut akan meminimalisasi terjadinya ketidakpastian dalam perekonomian yang
berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara agregat.

Salah satu kondisi yang berbeda di era globalisasi yaitu kondisi perekonomian suatu negara tidak
terlepas dari kondisi ekonomi yang terjadi di negara lain. Sehingga tidak hanya pemerintah yang dapat
memengaruhi perekonomian, tetapi juga faktor eksternal. Pemilihan kebijakan ekonomi yang tepat
membutuhkan pertimbangan yang matang, dengan mengantisipasi berbagai dampak faktor eksternal,
yaitu luar negeri. Kondisi ini merupakan konsekuensi dari terbukanya perekonomian dunia.

4. Pendekatan pendapatan tidak digunakan dalam perhitungan PDB di Indonesia sebab adanya
kesulitan dalam penghimpunan data. Apabila menggunakan pendekatan pendapatan maka
kecenderungan yang ditunjukkan oleh pelaku ekonomi adalah cenderung tidak jujur dalam
mengungkapkan nominal pendapatannya, sehingga hasil perhitungan PDB dengan pendekatan
pendapatan tidak menggambarkan kinerja ekonomi yang sebenarnya. Pendekatan pendapatan juga
memiliki kekurangan yaitu tidak adanya penghitungan pendapatan perusahaan milik perseorangan atau
keluarga.

Anda mungkin juga menyukai