Jawaban :
Contoh :
Dampak positif sistem ekonomi kapitalis adalah mendorong aktifitas ekonomi secara
signifikan, persaingan bebas akan mewujudkan produksi dan harga ketingkat wajar dan
rasional dan mendorong motifasi pelaku ekonoki mencapai presentasi terbaik.
Dampak negatif sistem ekonomi kapitalis adalah akan terjadi penumpukan harta, akan
menimbulkan sifat individualisme yang berlebihan, kurangnya sifat kerja sama antar
sesama masyarakat.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah konsep pengelolaan ekonomi diperkenalkan oleh John Maynard
Keynes, yang kemudian umum dipakai dunia sejak peristiwa Depresiasi Besar (Great
Depression) terjadi pasca Perang Dunia I tahun 1929. Menurut Keynes, pemerintah suatu
negara sebenarnya punya hak mengatur pengeluaran dan pemasukan sebuah negara
dengan menetapkan pajak dan membuat kebijakan demi ekonomi makro negara.
Dari segi definisinya, pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan yang diambil
pemerintah demi menjaga pemasukan dan pengeluaran negara tetap stabil sehingga
perekonomian negara bisa bertumbuh baik. Lebih spesifik lagi, menurut OJK pengertian
kebijakan fiskal adalah kebijakan tentang perpajakan, penerimaan, utang piutang, dan
belanja pemerintah dengan tujuan ekonomi tertentu.
Penerapan kebijakan fiskal di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda,
melalui Indische Comptabiliteitswet tahun 1944. Undang-undang tersebut kemudian
diadaptasi pemerintah guna menyusun kebijakan fiskal di Indonesia mulai Proklamasi
sampai tahun 1997 - 2003.
Pasca tahun 2003 hingga saat ini, kebijakan fiskal di Indonesia sudah tidak disadur lagi
dari ICW 1944, melainkan berdasarkan pada analisa perekonomian negara dengan
berlandaskan pada UUD 1945. Pihak yang memiliki wewenang membuat kebijakan fiskal
di Indonesia adalah Kementerian Keuangan RI bersama-sama dengan Presiden.
Contoh :
- Penetapan harga jual maksimum untuk barang tertentu, yang disebut dengan
kebijakan HET. Barang dengan HET umumnya adalah obat-obatan dan
sembako.
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka
menunjang aktivitas ekonomi melalui berbagai hal yang berkaitan dengan penetapan
jumlah peredaran uang di masyarakat.
Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ketersediaan uang suatu
negara. Karena persediaan uang negara mempengaruhi berbagai aktivitas ekonomi,
seperti inflasi, suku bunga bank, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, penanggung jawab dan pelaksana kebijakan moneter di Indonesia yaitu
Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia. Hal ini didasari pada Undang-Undang
No. 23 Tahun 1999 mengenai Kebijakan Moneter Bank Indonesia.
Selain kebijakan moneter, terdapat kebijakan fiskal yang juga berguna dalam menjaga
stabilitas ekonomi Indonesia. Bedanya, kebijakan fiskal merupakan keputusan yang
berfokus pada pendapatan dan pengeluaran negara. Penerapan kebijakan fiskal dapat
dilihat melalui pengelolaan pajak dan APBN. Sementara, kebijakan moneter di Indonesia
bisa diperhatikan melalui kebijakan diskonto, suku bunga bank, dan sebagainya.
Contoh :
- Bank Indonesia mengadakan kredit langsung
Pemberian kredit langsung kepada berbagai sektor atau proyek yang memerlukan dana
secara mendesak. Hal ini dapat meningkatkan jumlah uang yang beredar karena harus
membiayai kegiatan dengan segera.
- Fasilitas Overdraft
Bantuan yang diberikan berupa pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tinggi. Hal ini
diharapkan mampu mengontrol peredaran uang agar tetap stabil.
- Menerbitkan Surat Utang Negara
Dalam hal ini, pemerintah berusaha menghimpun dana dari masyarakat agar uang yang
beredar di masyarakat mengalami penurunan.
- Dilakukan oleh Bank Indonesia dengan cara proses pinjam meminjam dana
secara langsung Pasar Uang Antar Bank dalam periode 7 hari. Hal ini
dilakukan sebagai upaya mendukung instrumen kegiatan operasi pasar terbuka.