Anda di halaman 1dari 9

Pokok Permasalahan Ekonomi dan Sistem Ekonomi

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan bahwa ilmu ekonomi sangat berguna dan bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari. Demikian ilmu pengatahuan menempatkan kedudukannya
sejajar dengan ilmu lain. Peranan pemerintah dalam perekonomian negara di bagi menjadi 2,
yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Dimana pada jangka panjang pemerintah harus
menghantarkan masyarakat kepada kemakmuran, kesejahteraan lahir dan batin, serta harus
menghadapi masalah jangka panjang seperti masalah pertumbuhan ekonomi. Sedangkan
dalam jangka pendek pemerintah di tuntut untuk selalu dapat membantu menciptakan iklim
usaha yang kondusif mendukung semua pihak. Sedangkan dipihak lain masih harus
menghadapi masalah-masalah ekonomi jangka pendek yang terkenal dengan istilah ‘tiga
penyakit pokok ekonomi. Dan sesungguhnya keberhasilan pemerintah dalam jangka panjang
tidak terlepas dari kemampuan menangani masalah-masalah ekonomi jangka pendek ini.
Sistem Ekonomi sangat berpengaruh besar pada keberhasilan pemerintah dalam
mencapai misi memakmurkan dan mensejahterakan perekonomian masyarakatnya.Bahkan
tidak hanya pemerintah, pihak swasta pun menggunakan sistem ekonomi demi tercapainya
kemakmuran dan kesejahteraan baik untuk diri sendiri ataupun pihak-pihak lainnya.
Dengan adanya keterkaitan ini maka masalah ekonomi dan sistem ekonomi dapat
mempengaruhi kegiatan ekonomi.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja permasalahan pokok ekonomi?


2. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi?
3. Apa sajakah macam-macam sistem ekonomi?

BAB II
PEMBAHASAN

PERMASALAHAN POKOK EKONOMI


Permasalahan pokok ekonomi dibagi dua menjadi masalah ekonomi klasik dan masalah
ekonomi modern.
A. Permasalahan Ekonomi Modern

1. Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to produce)


Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua barang
dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dapat diproduksi. Suatu masyarakat ekonomi harus
menentukan barang dan jasa apa saja yang akan diproduksi, barang dan jasa mana yang akan
diprioritaskan, barang dan jasa apa yang akan diproduksi kemudian, serta barang dan jasa apa
yang tidak dapat diproduksi. Ini merupakan masalah bagaimana mengalokasikan sumber
daya yang ada (sumber daya alam, manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Menentukan cara barang diproduksi (how to produce)
Metode produksi atau teknologi mana yang akan digunakan ? Di sini, diperlukan penggunaan
metode produksi atau teknologi yang paling efisien, artinya yang dapat menghasilkan suatu
barang dan jasa dengan pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah. Ilmu ekonomi
memandang teknologi sebagai faktor penting dalam proses produksi. Namun, masih banyak
faktor penting yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan manajerial,
iklim, kemampuan finansial, dan sikap mental.
3. Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (to whom) ,
Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah masalah tentang keadilan
dan pemerataan distribusi. Bagaimana memberi balas jasa atas warga yang bekerja lebih
banyak daripada yang lainnya.Masalah distribusi juga terkat dengan pertanyaan bagaimana
memberi jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan hasil produksi di dalam
ekonomi, sekalipun tidak ikut berproduksi seperti anak-anak sekolah dan orang tua jompo.
Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan
masyarakat yang bersangkutan. Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu
berhak mendapatkan barang dan jasa secara adil dalam jumlah yang sama, tetapi bagi
masyarakat utilitarian yang dimaksud dengan adil adalah pembagian barang atau jasa sesuai
dengan kebutuhan masing-masing .

B. Masalah Ekonomi Klasik


Pada tahun 1870 berkembang teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith. para
penganut teori tersebut mengemukakan bahwa permasalahan ekonomi merupakan satu
kesatuan proses yang terdiri dari proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
kesejahteraan/kemakmuran masyarakat dipengaruhi oleh :
1. Masalah Pokok Ekonomi
a. Konsumsi, setiap kebutuhan manusia atau masyarakat didesak oleh kebutuhan-kebutuhan
atau keinginannya dalam menentukan jenis barang-barang dan jasa yang hendak digunakan
atau dikonsumsi.
b. Produksi, masalah produksi berkaitan erat dengan produk (barang dan jasa) apa yang akan
diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi, menggunakan berapa tenaga kerja. Dalam
kegiatan produksi, tidak terlepas dari cara penggunaan bahan mentah, peralatan (modal),
tenaga kerja, dan teknologi yang menentukan kapasitas produksi atau kemampuan
memproduksi barang dan jasa.
c. Distribusi, msalah distribusi adalah bagaimana menyalurkan barang dan jasa dari produsen
sampai ke konsumen serta saluran distribusi apa yang akan digunakan. misalnya lewat
distributor, agen, atau saluran lainnya
d. Pertumbuhan, masalah pertumbuhan ekonomi menyangkut bertambahnya pendapatan
nasional, di antaranya bertambahnya pendapatan/ masyarakat. Pertumbuhan juga berkaitan
erat dengan kelangsungan hidup manusia. Pokok masalahnya adalah bagaimana kehidupan
ekonomi berjalan terus menerus dengan sumber daya alam yang semakin berkurang,
sementara pertambahan penduduk dan kebutuhan masyarakat terus meningkat.

2. Masalah Ekonomi Lokal Dan Masalah Ekonomi Global

a. Masalah Ekonomi Lokal


Masalah ekonomi dapat dipelajari dari berbagai sudut pandang yang dianalisis berdasarkan
pendekatan letak geografis, menimbulkan konsep ekonomi regional (regional econimics) atau
ekonomi lokal yang menyelidiki tata ruang sumber-sumber yang langka serta hubungannya
dengan pengaruh terhadap lokasi berbagai macam usaha kegiatan baik ekonomi maupun
social. Ilmu ekonomi ini berguna karena dapat memberikan petunjuk mengenai arah
kebijakan dan manfaat dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi lokal atau dapat
dikelompokkan menjadi dua permasalahan yaitu sebagai berikut:
1) Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi
Masalah ini berhubungan dengan bagaimana mengatur perekonomian dari waktu ke
waktu (bulan, triwulan, semester, dan tahun). Ada tiga permasalahan yang sering muncul,
yaitu:
a) Inflasi berhubungan dengan masalah kestabilan harga- harga barang dan jasa.
b) Pengangguran atau kesempatan kerja.
c) Ketidakstabilan neraca pembayaran suatu Negara.
2) Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi
Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi yaitu bagaimana
mengendalikan perekonomian supaya terjadi keseimbangan antara pertumbuhan penduduk,
pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Masalah jangka
panjang juga mengatur untuk dapat menghindari masaJah ekonomi tersebut dalam waktu
yang lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, dua puluh tahun, dan seterusnya)
Masalah ekonomi jangka pendek, misalnya inflasi atau kenaikan tingkat harga umum
secara terus menerus, sebagai akibat keadaan jumlah uang yang beredar lebih banyak
dibandingkan dengan mengatur jumlah barang, dapat diatasi dengan mengatur jumlah uang
yang beredar. Mengurangi jumlah uang yang beredar dapat dilakukan dengan menaikkan
tingkat suku bunga bank, dengan harapan orang yang meminjam berkurang dan yang
menabung meningkat, sehingga jumlah uang yang beredar berkurang. Disamping itu, juga
dapat ditempuh dengan cara pemerintah menjual surat- surat berharga, misalnya setifikat
Bank Indonesia, kepada masyarakat dengan harapan uang yang beredar di masyarakat dapat
di tarik oleh bank. Untuk mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Kebijakan uang ketat (tight money policy) contoh: Politik diskonto (menaikkan dan
menurunkan tingkat bunga), pasar terbuka (kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk
menjual surat- surat berharga berupa SBI), meningkatkan kas rasio yaitu perbandingan antara
modal dengan dana pinjaman, kredit selektif (kebijaksanaan bank sentral untuk memperketat
pemberian kredit).
b) Kebijakan fiskal yaitu menentukan tarif pajak yang tingi dengan harapan pajak yang ditarik
pemerintah banyak, sehingga uang yang beredar sedikit. Dapat pula dengan anggaran surplus
yaitu penerimaan pemerintah lebih banyak dibandingkan pengeluarannya
c) Kebijaksanaan bidang produksi yaitu dengan cara mempertinggi jumlah produksi, membeli
subsidi kepada produse, sehingga produksi lebih produktif untuk menghasilkan jumlah
produksi lebih banyak. Pemerintah dapat pula mendorong pengusaha untuk menanamkan
modalnya (invenstasi) baru.
d) Kebijaksanaan perdagangan interaksional yaitu dengan cara menurunkan biaya impor,
dengan harapan barang dan jasa yang beredar di masyarakat dalam negeri melimpah.
e) Kebijaksanaan bidang harga yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam menetapkan harga
maksimum bagi barang dan jasa.
Ketidakstabilan neraca pembayaran atau difisit surplus neraca pembayaran merupakan
masalah ekonomi suatu Negara. Pengertian neraca pembayaran adalah catatan transaksi-
transaksi internasional.
Defisit neraca pembayaran tidak berarti buruk dalam jangka pendek sebab, hal ini
merupakan kondisi aliran modal ke luar lebih banyak dibandingkan modal yang masuk.
Masalah ini dapat diselesaikan dengan meningkatkan penerimaan ekspor yang lebih besar
dibandingkan kewajiban membayar impor, akan tetapi dalam jangka panjang merupakan
masalah. Begitu pula sebaliknya, apabila neraca pembayaran surplus berkepanjangan tidak
baik, neraca pembayaran akan baik apabiia dibeianjakan. Devisa yang terakumulasi hanya
akan mendorong tingkat harga umum naik.

b. Masalah Ekonomi Global


Akhir- akhir ini mungkin kalian sering mendengar kata global atau globalisasi. Secara
sederhana, kata globalisasi mengandung pengertian menyatunya negara- negara di dunia
menjadi negara yang sangat besar. Globalisasi terjadi akibat berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi komunikasi dan sarana transportasi, sehingga batas- batas negar
menjadi kurang berarti secara ekonomi. Pengaruh globalisasi dapat kalian rasakan dari segi
budaya musik yang didengarkan remaja Singapura, Jepang. Amerika, bahakan negara-negar
di Afrika. Begitu pula jenis mode pakaian, dan makanan yang hampir sama di berbagai
negara. Masalah ini dialami pula di bidang ekonomi, yang dikenal dengan globalisasi
ekonomi; mengandung pengertian semakin menyatunya kegiatan ekonomi antara negara di
dunia. Berbagai contoh dapat kalian lihat terciptanya globalisasi ekonomi. diantaranya
sebagai berikut.

1) Bidang Produksi
Dewasa ini kalian akan sering mengalami kesulitan dalam menentukan dimana produk
tersebut dibuat. Misalnya untuk produk pakaian yang dibuat di Perancis, kapasnya dari Cina,
kainnya dibuat di Indonesia, kancingnya dari Itali, benangnya dari Amerika, dirancang dan
dibuat di Perancis. Dengan keadaan seperti itu, dapatkah produk tersebut buatan Perancis?
Masalah serupa dapat kalian temukan pada industri- industri mobil, elektronik, computer,
pesawat terbang, dan sebagainya. Hal itu terjadi karena sangat jarang suatu negara yang dapat
memproduksi suatu barang dari hulu sampai hilir. Di samping itu, penggunaan bahan dari
negara lain juga dilakukan dengan alas an efisiensi; apabila salah satu bahan diproduksi
sendiri biayanya terlalu mahal.
2) Bidang Tenaga Kerja
Mungkin kalian sering mendengar bahwa di Jakarta banyak terdapat orang asing bekerja pada
suatu kantor atau banyak tenaga i kerja kita yang bekerja di luar negeri. Hal ini dapat saja
terjadi, dan sekarang menjadi wajar, karena siapa pun apabial ada kesempatan dan memenuhi
syarat maka ia dapat bekerja dimana pun. Misalnya sebuah perusahaan di Indonesia
memperkerjakan orang Philipina karena kemampuannya berbahasa Inggris, atau
memperkerjakan orang Jepang karena etos kerjanya yang tinggi.
3) Bidang modal
Globalisasi ekonomi memudahkan pengusaha mendapatkan modal untuk memperluas
perusahaannya. Misalnya perusahaan tambak ikan di Indonesia memerlukan modal untuk
memperluas tambaknya, dapat saja meminjam modal dari Hongkong, karena tingkat bunga di
Indonesia dianggap terlalu mahal.
Masalah ekonomi global semakin kompleks seiring dengan dorongan perdagangan bebas.
Negara berkembangan semakin ketinggalan dalam banyak hal; misalnya masuknya barang-
barang negara maju mudah (tanpa proteksi), akan menimbulkan ketergantungan, kualitas
sumber daya manusia yang ketinggalan, produk- produk dalam negeri yang tidak laku karena
kualitas, dan harga produk luar yang lebih baik.
Bagaimana akibat dari masalah ekonomi global dan perdagangan bebas itu terhadap masalah
ekonomi nasional? Jawabannya dapat beraneka ragam. Salah satunya adalah pereknomonian
nasional kalah dalam bersaing. Oleh karena itu, agar tidak ketinggalan, harus memenangkan
persaingan. Ada tiga cara untuk memenangkan persaingan yaitu:
a) Meningkatkan efisiensi yaitu dengan cara melakukan penghematan di segala bidangdan
sector kegiatan ekonomi; misalnya menghilangkan biaya yang tidak perlu (efisiensi
ekonomis), dan pengalokasian sumber daya yang terbaik (efisiensi teknis)
b) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu meningkatkan kemampuan.
keterampilan, etos kerja yang tinggi, ulet. dan tidak mudah menyerah. Berbagai cara dapat
dilakukan. seperti melalui pendidikan. pemagangan, latihan kerja. dan lain- lain.
c) Mengadakan progam penelitian dan pengembangan (research and development) atau
litbang. Dengan tujuan untuk: perbaikan, penyesuaian ide- ide serta pengembangan yang
berakhir dengan suatu produk yan lebih bermanfaat. Penelitian dan pengembangan berkaitan
erat dengan penemuan (invention) yang mencakup penemuan metode- metode baru, teknik-
teknik produksi baru, dan produk- produk baru, serta pembahanian (innovation) yaitu
membawa penemuan baru ke masyarakat (pasar). Perekonomian yang efisien akan mampu
memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi dana harga yang murah, sedangkan
sumberdaya yang berkualitas dan penelitian yang baik akan memungkinkan perekonomian
untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan kemungkinan lebih murah.

PENGERTIAN SISTEM EKONOMI


Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh
karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara
menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang
bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di
dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas
tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai
subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau
objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu
sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda
alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau
bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi
lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme
yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur
hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud bisa
berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu
sistem yang menjalin hubungan antar manusia.
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari
aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai
tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi
adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen,
produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu
kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut
McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi
untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI


Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang
yang sesuai dengan situasi kondisi serta ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem
ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat atau
komando, sistem ekonomi pasar dan sitem ekonomi campuran.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh
masyarakat zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan, dan
kebiasaan masyarakat setempat sangat berpengaruh kuat. Dalam bidang produksi, biasanya
mereka hanya memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh karena itu, sistem ekonomi
tradisional ini sangat sederhana sehingga tidak lagi bisa menjawab permasalahan ekonomi
yang semakin berkembang.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional, sebagai berikut:
a) aturan yang dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan;
b) kehidupan masyarakatnya sangat sederhana;
c) kehidupan gotong-royong dan kekeluargaan sangat dominan;
d) teknologi produksi yang digunakan masih sangat sederhana;
e) modal yang digunakan sedikit;
f) transaksi jual beli dilakukan dengan cara barter;
g) kegiatan produksi sepenuhnya bergantung pada alam dan tenaga kerja;
h) hasil produksi terbatas hanya untuk keluarga atau kelompoknya saja.
2. Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando
Sistem ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi sosialis atau
terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang menghendaki
pengaturan perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara terpusat. Oleh karena itu,
dalam sistem ekonomi ini peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat
dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia adalah
seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital.
Dalam sistem ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan oleh
pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian.
Semua permasalahan perekonomian yang meliputi what, how, dan for whom semuanya
dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat sehingga semua alat produksi dikuasai
oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando banyak dianut oleh negara-negara di Eropa
Timur dan Cina.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri Sistem Ekonomi Terpusat adalah
sebagai berikut:
a) semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat;
b) kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh negara;
c) semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau pihak
swasta tidak diakui.
Sistem ekonomi sosialis memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh
sistem ekonomi ini, diantaranya :
a) Tingkat inflasi dan pengangguran dapat ditangani dengan baik , sebab perekonomian di
kendalikan oleh pemerintah pusat;
b) Kegiatan produksi dan distribusi dapat dilaksanakan dengan mudah, sebab pemerintah
memiliki seluruh sumber daya dan faktor-faktor produksi;
c) Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
Kelemahan Sistem Ekonomi Terpusat, diantaranya sebagai berikut :
a) menghambat kreativitas masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomian sebab
kegiatan perekonomian telah diatur dan ditentukan oleh pemerintah pusat;
b) terjadinya monopoli yang merugikan masyarakat;
c) terjadinya ketidaksesuaian barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang disebabkan oleh
sulitnya pemerintah daam menghitung semua kebutuhan masyarakat.
Contoh negara yang dapat dikatakan mendekati sistem ekonomi komando adalah Kuba,
Rusia, Korea Utara, dan RRC, walaupun RRC saat ini mulai meninggalkan sistem ekonomi
komando dalam perekonomiannya.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Dalam beberapa buku sumber, istilah sistem ekonomi pasar disebut juga sebagai laissez-
faire. Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya “biarlah mereka melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan mereka”. Selain di istilahkan laissez-faire, Sistem ekonomi
pasar disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis. Istilah ini muncul dikarenakan dalam sistem
ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight Liberalisme” (sistem persaingan bebas), artinya siapa
yang memiliki dan mampu menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien akan
dapat memenangkan pertarungan dalam bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan
modal sebagai syarat dalam memenangkan pertarungan ekonomi disebut Kapitalisme.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang
terkenal berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation. Adam
Smith menyatakan bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya
diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Teori ini kemudian dikenal
dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi pasar merupakan suatu tata cara
pengaturan kehidupan pereekonomian yang didasarkan kepada Mekanisme pasar yaitu
interaksi antara permintaan dan penawaran suatu barang yang kegiatannya tergantung
pada kekuatan modal yang dimiliki oleh setiap individu.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar, di antaranya sebagai berikut:
a) setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi;
b) perekonomian diatur oleh mekanisme pasar;
c) peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu untuk
menguasai sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi;
d) peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil;
e) hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan yang
dilindungi sepenuhnya oleh negara;
f) setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan;
g) kegiatan perekonomian selalu berdasarkan keadaan pasar.
Sistem ekonomi pasar memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh
sistem ekonomi ini, diantaranya :
a) Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan perekonomian, sebab
masyarakat diberi kebebasan dalam menentukan kegiatan perekonomian;
b) Kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab terjadinya persaingan yang ketat;
c) Efisiensi dan efektivitas penggunaan faktor-faktor produksi dapat tercapau dengan baik,
sebab tindakan ekonomi yang dilakukan didasarkan kepada motif pencrian keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Kelemahan sistem ekonomi pasar, diantaranya sebagai berikut:
a) Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan prinsip yang belaku adalah free
fight liberalism, dimana kunci untuk memenangkan persaingan adalah modal;
b) Tidak tertutup kemungkinan munculnya monopoli yang merugikan masyarakat;
c) Terapat kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan golongan pekerja sehingga yang
kaya lebih kaya dan yang miskin bertambah miskin.
Contoh negara yang sistem ekonominya mendekati sistem ekonomi pasar adalah
Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa lainnya seperti Perancis, Kanada, Albania,
Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark,
Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania,
Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania,
Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan
United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-
Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino. Juga beberapa negara di
kawasan Asia seperti Hongkong , Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura ,
India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Sistem
ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh
mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih
liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde,
Côte D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik,
Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan suatu tata cara kehidupan perekonomian yang
dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan
yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiana ekonomi yang ingin mereka jalankan.
Sistem ekonomi campuran sering kali disebut sebagai perpaduan antara sistem ekonomi
pasar dan sistem ekonomi komando, maksudnya pemeintah dan masyarakat atau pihak
swasta bekerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi sehingga perekonomian tidak
lepas kendali. Kegiatan perekonomian pada sistem ini diserahkan kepada kekuatan pasar.
Sistem ekonomi campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas upaya untuk
menghapus kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi
terpusat. Pemikiran selanjutnya mengenai sistem ekonomi campuran didasarkan pada fakta
di lapangan yaitu tidak ada satu negara yang menerapkan sistem ekonomi pasar atau sistem
ekonomi komando secara murni. Atau sebaiknya, di suatu negara yang menganut sistem
ekonomi pasar, pemerintah masih turut mengendaikan beberapa sektor yang di anggap
menguasai hajat hidup orang banyak.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran, di antaranya sebagai berikut:
a) hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembatasan dari
pemerintah;
b) kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak
untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya;
c) kepentingan umum lebih diutamakan;
d) campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
e) pelaku ekonomi terdiri atas individu, pemerintah dan swasta.
f)

Anda mungkin juga menyukai