Disusun Oleh :
Muzayyanah, M.Pd
2119068803
Muzayyanah adalah dosen tetap sejak tahun (2018) pada Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Cirebon dengan mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi, Metode Kuantitatif
Pengambilan Keputusan , Manajemen Koperasi dan UKM. Penulis pernah bekerja sebagai
Dosen di Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam di STAIMA Ciwaringin Cirebon tahun (2017).
A. KONSEP DASAR EKONOMI
1. Ruang Lingkup Ekonomi
Suatu ucapan yang sering kali terdengar pada saat kecil (atau bisa
juga hingga saat ini) ialah ”saya ingin/minta” minum. Seperti halnya
orang lain tentu anda juga menginginkan barang atau jasa tertentu,
seperti makanan, pakaian, rumah, kesehatan dan rekreasi. Karena
uang/pendapatan anda mungkin tidak mencukupi untuk memenuhi
semua kebutuhan/keinginan tersebut, terpaksa anda harus membuat
pilihan mana yang terlebih dahulu harus dipenuhi. Demikian halnya
negara juga menghadapi masalah pilihan tersebut karena
ketidakmampuannya menyediakan sejumlah barang ataupun jasa yang
masyarakat inginkan atau butuhkan. Keinginan/kebutuhan saudara,
dan juga masyarakat, bisa dipenuhi melalui upaya mental dan fisik. Dapat
disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu yang
membahas tentang bagaimana usaha manusia baik sebagai individu
ataupun kelompok masyarakat melakukan pilihan (Choice) dalam rangka
menggunakan sumberdaya yang terbatas dengan tujuan supaya
kebutuhannya dapat terpenuhi (yang sangat tidak terbatas jumlahnya)
akan barang maupun jasa. Dapat dikatakan bahwa setiap orang pasti
akan terlibat dalam suatu aktivitas ekonomi. Dengan demikian, setiap
orang sangat perlu untuk mempelajari lebih lanjut ilmu ekonomi pada
sekolah formal ataupun non formal. Pada tingkat Perguruan Tinggi,
pembelajaran ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi beberapa kelompok
berikut.
a. Ilmu ekonomi murni (ilmu ekonomi teori), dimana dapat dibagi
menjadi beberapa bagian.
1) Pengantar ilmu ekonomi
2) Teori ekonomi makro
3) Teori ekonomi mikro
b. Ilmu ekonomi terapan, dimana dapat dibagi lagi menjadi
beberapa bagian.
1) Ekonomi moneter
2) Ekonomi internasional
3) Ekonomi perbankan
4) Ekonomi perusahaan
5) Ekonomi pertanian
6) Ekonomi teknik
7) Dan lain sebagainya
c. Ilmu yang sifatnya penunjang, antara lain sebagai berikut.
1) Statistika 2) Matematika
2. Pokok Permasalahan Ekonomi
Telah disebutkan bahwa, masalah pokok dalam perekonomian
timbul karena adanya kelangkaan (scarcity), dalam sumber daya,
sementara kebutuhan manusia tidak terbatas. Berdasarkan teorinya,
masalah perekonomian berikut ini.
2.1 Masalah Pokok pada Ekonomi Klasik
Teori ekonomi klasik berkembang pada tahun 1870 dengan
tokohnya Adam Smith. Berdasarkan teori tersebut terdapat tiga
permasalahan pokok ekonomi diantaranya masalah produksi,
konsumsi dan juga distribusi. Berikut penjelasan ketiga masalah
pokok ekonomi klasik tersebut.
1) Masalah Produksi Produksi adalah salah satu bentuk kegiatan
ekonomi dalam rangka menghasilkan sejumlah barang dan jasa atau
dapat dikatakan pula menambah kegunaan suatu barang yang
bertujuan supaya kebutuhan manusia terpenuhi. Adapun masalah
produksi ini sangat erat kaitannya dengan apa dan untuk siapa barang
dan jasa itu diproduksi, berapa banyak tenaga kerja yang
dipergunakan. Kegiatan produksi barang/jasa seorang produsen
membutuhkan beberapa sumber ekonomi, antara lain SDA, SDM dan
entrepreneurship.
2) Masalah Distribusi Distribusi merupakan kegiatan penyaluran
barang dan jasa hasil produksi dari pihak produsen kepada pihak
konsumen. Masalah distribusi ini menyangkut bagaimana cara
menyalurkan barang dan jasa tersebut dari tangan produsen sampai
kepada konsumen. Kegiatan distribusi tersebut dapat dilakukan
dengan dua cara, antara lain sebagai berikut :
a. Distribusi secara langsung, adalah kegiatan menyalurkan barang
langsung dari produsen kepada konsumen tanpa adanya perantara.
Sebagai contoh seorang penjual ayam geprek memproduksi jualannya
sendiri dan menjualnya secara langsung kepada konsumen.
b. Distribusi secara tidak langsung, adalah kegiatan menyalurkan
barang dan jasa dari tangan produsen kepada konsumen melalui pihak
perantara. Adapun perantara yang biasanya ditemui meliputi
pedagang grosir, pedagang retailer, makelar, eksportir, importir, dan
penyalur yang lain.
3) Masalah Konsumsi merupakan kegiatan menggunakan barang dan
jasa yang dihasilkan oleh produsen atau kegiatan mengurangi nilai
guna suatu barang dan jasa. Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh
manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut
: a) faktor dari dalam (intern), yang meliputi sikap dan kepribadian
seseorang, motivasi dalam diri, pendapatan seseorang, selera dan
watak yang dimiliki. b) faktor luar (ekstern), yang meliputi faktor
kebudayaan, keluarga, adat istiadat yang berlaku, lingkungan
masyarakat dan status sosial yang ada serta pemerintah. Dengan
perkembangan zaman yang ada, dapat kita rasakan bahwa kebutuhan
semakin beraneka ragam dan sangat kompleks. Kegiatan ekonomi
yang terjadi pada masyarakat modern meliputi tiga jenis kegiatan
antara lain produksi, konsumsi dan perdagangan. Oleh karena itu
dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan dan
masyarakat, secara keseluruhan akan selalu menghadapi tiga
persoalan-persoalan ekonomi. Ketiga persoalan tersebut adalah: What,
How dan For Whom: a. What: pertanyaan ini menyangkut masalah
komoditi apa yang akan dihasilkan, dan berapa banyak? Dengan kata
lain berapa banyak barang dan jasa apa yang akan dihasilkan, serta
kapan? Haruskah kita membuat lebih banyak makanan dari pakaian,
atau sebaliknya. Pilihan mana yang kita ambil, nasi dan ikan bakar
hari ini atau daging dan roti hari ini. b. How: Pertanyaan ini
menyangkut masalah bagaimana atau dengan apa komoditi
dihasilkan, apakah dengan menggunakan modal lebih banyak atau
tenaga kerja lebih banyak, apakah menggunakan teknologi sederhana
atau menggunakan teknologi canggih. Hal ini sangat tergantung pada
tingkat persaingan di pasar. 5 c. For Whom: Pertanyaan ini
menyangkut masalah untuk siapa barang tersebut dihasilkan. Apabila
dilihat dari sisi pendapatan, masyarakat dapat dikelompokkan ke
dalam tiga kelompok yaitu masyarakat; (1) golongan berpenghasilan
tinggi, (2) golongan berpenghasilan menengah dan (3 golongan
berpenghasilan rendah. Masyarakat berpenghasilan rendah lebih
memilih membeli barang yang harganya murah, tanpa memperhatikan
mutu barang tersebut, sementara masyarakat yang berpenghasilan
menengah memilih barang yang harganya sedang, dan masyarakat
yang berpenghasilan tinggi akan memilih barang-barang yang
berkualitas tinggi walaupun harganya mahal.
2.2. Sistem Perekonomian
Masing-masing negara tentu juga menghadapi masalah ekonomi
yang sudah kita bahas di atas, namun hanya cara pemecahannya
saja yang berbeda. Hal tersebut berdasarkan sistem ekonomi yang
dianut oleh negara tersebut. sistem ekonomi tersebut dapat
dikelompokkan menjadi beberapa, dapat dirinci sebagai berikut:
a. Sistem ekonomi tradisional Dalam suatu sistem ekonomi
tradisional kehidupan ekonomi hanya berdasarkan tradisi, kebiasaan,
adat dan agama. Negara yang menganut sistem ekonomi tradisional
sifatnya turun temurun. Masalah yang dipecahkan dengan
menggunakan dasar pola yang telah dijalankan masa lalu. Misalnya,
tanah pertanian yang ditanami tanaman seperti yang selalu ditanam
masa lalu secara turun temurun.
b. Sistem ekonomi komando (sosialis-komunis) Dengan sistem
ekonomi komando ini semua masalah ekonomi yang ada apa (what),
bagaimana (how) dan untuk siapa (for whom) diatasi langsung oleh
pemerintah pusat. Dalam hal ini pemerintah pusat secara langsung
menetapkan jumlah alokasi dari sumberdaya yang dipergunakan,
menentukan berapa jumlah barang yang nantinya akan diproduksi
berserta jenisnya. Dalam hal ini individu sama sekali tidak mempunyai
kekuasaan dan kebebasan menggunakan sumberdaya yang ada.
c. Sistem ekonomi liberal (pasar) Dalam sistem ini, keputusan dalam
menggunakan sumberdaya langsung ditentukan oleh individu
(produsen) sendiri. Hal ini disebabkan karena hak milik dari individu
sudah diakui. Dengan demikian produsen menggunakan sumberdaya
seefisien mungkin sehingga biaya yang digunakan serendahrendahnya
untuk menghasilkan sejumlah tertentu barang.
d. Sistem campuran Sistem ekonomi campuran mengambil kebaikan
dari sistem ekonomi yang ada. Perlu diketahui bahwa tidak ada satu
sitem ekonomi yang secara murni menganut sistem ekonomi liberal
(pasar) ataupun terpusat (komando). Di negara berkembang khususnya
banyak kita temukan sistem ekonomi campuran. Pada dasarnya
Indonesia menggunakan sistem ekonomi campuran ini, yang kita kenal
dengan istilah sistem ekonomi pancasila atau disebut sebagai suatu
sistem skonomi pasar terkendali. Dalam hal ini sistem ekonomi
Indonesia ada kepemilikan kekayaan oleh pribadi atau swasta, akan
tetapi hanya dalam rangka memenuhi fungsi secara sosialnya. Dengan
demikian hak dari pemilik perorangan diakui akan tetapi tidak boleh
terlepas dari fungsi sosialnya, dalam hal ini harus dipergunakan demi
kebaikan bersama. Sistem ekonomi Indonesia berdasarkan UUD pasal
33 ayat 1, 2 dan 3 serta Pancasila.
3. Definisi Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi sebagai suatu disiplin ilmu, telah berusia lebih dari
dua abad. Bermula sejak tahun 1776 ketika Adam Smith menulis buku
yang berjudul „The Wealth of Nations”. Setelah itu, ilmu ekonomi
berkembang dalam banyak tahapan, Karl Marx melakukan kritik besar-
besaran tentang kapitalisme dalam bukunya yang berjudul “Das Kapital”
buku ini beredar luas pada tahun 1867, Selanjutnya John Maynard
Keynes pada tahun 1935 dengan bukunya yang berjudul “The General
Theory of Employment, Interest and Money”. Beberapa pandangan
ketiga tokoh tersebut masih tetap mendapat perhatian dalam pemikiran
ahli-ahli ekonomi pada masa kini. Beberapa pakar ekonomi
mendefinisikan ilmu ekonomi:
Alfred Marshal, Ilmu Ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan
tentang sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia
yang tak terbatas.
Walter Nicholson, Ilmu ekonomi adalah bagian dari ilmu sosial yang
mempelajari perilaku manusia dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhannya
Paul A. Samuelson, Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang prilaku
orang dan masyarakat dalam memilih menggunakan sumber daya yang
langkah dan memiliki berbagai alternatif penggunaan, dalam upaya
memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkannya baik
saat ini maupun di masa yang akan datang kepada berbagai individu dan
kelompok yang ada dalam masyarakat. Terdapat dua hal pokok yang
dapat ditarik dari pengertian di atas yaitu: Pertama, sumber pemuas
kebutuhan manusia itu terbatas adanya, sebab kebutuhan manusia
relatif tidak terbatas jumlahnya. Suatu kenyataan bahwa tidak ada suatu
golongan masyarakat atau bangsa yang dapat memproduksi semua
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat atau bangsa tersebut.
Tidak ada manusia yang dapat membelanjakan uang melebihi besarnya
pendapatannya (kecuali dengan cara berutang atau merampok), dan tidak
ada orang yang dapat menggunakan waktunya lebih dari 24 jam sehari.
Kedua, bagaimana cara yang terbaik untuk menetapkan pilihan di antara
berbagai alternatif yang ada. Para pakar ekonomi mengatakan bahwa
bagaimana caranya sumber daya yang ada dialokasikan.
Berdasarkan uraian definisi tersebut maka ilmu ekonomi dapat
dikatakan bahwa ilmu yang mempelajari Upaya-Upaya pengalokasian
sumber daya yg tersedia utk mencapai kepuasan atau kemakmuran masyarakat.