Anda di halaman 1dari 15

MASALAH EKONOMI INDONESIA

DAN SOLUSINYA

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas UTS Pada Mata Kuliah: Perekonomian Indonesia

Disusun oleh/Kelas: IPS.C

Ya’lu M. Hubbik (208200093)

Dosen Pengampu:

Fatkhul Sani Rohana, M.Sc.

TADRIS IMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PROGRAM SARJANA IAIN

PONOROGO

OKTOBER 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebuah Negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai macam permasalahan
yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara–negara yang
memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia. Masalah tenaga kerja,
pengangguran, kenaikan harga (inflasi) dan kemiskinan, hal tersebut di Indonesia sudah
menjadi masalah pokok bangsa ini dan membutuhkan solusi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah tersebut agar tidak menghambat langkah Negara Indonesia
untuk menjadi negara yang lebih maju.
Meskipun di dunia ini terdapat beraneka ragam sistem ekonomi yang dianut oleh
masing-masing negara, pada hakekatnya persoalan yang dihadapi oleh setiap sistem
ekonomi tersebut adalah sama. Dalam rangka mencapai kemakmuran ekonomi bagi
rakyatnya, setiap sistem ekonomi yang dianut oleh setiap negara akan menghadapi
persoalan ekonomi yang sama.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa saja Masalah-masalah Ekonomi yang ada?
2. Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Ekonomi Tersebut?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Masalah-masalah ekonomi
2. Mengetahui cara-cara mengatasi masalah ekonomi
3. Menambah ilmu pengetahuan khususnya di bidang ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masalah Ekonomi


Masalah Ekonomi adalah masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari hari
baik masalah dalam jual beli, tawar menawar ataupun ekspor impor. Dalam kehidupan
sekarang terutama di Indonesia terdapat beberapa masalah ekonomi yang terjadi
diantaranya pengangguran, kemiskinan, harga, profit, inflasi, hutang, sistem ekonomi,
ekonomi politik, kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi. Untuk lebih memahami
masalah masalah eonomi tersebut, saya akan menjelaskan satu persatu masalah
ekonomi yang sering terjadi.
Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
B. Penyebab Masalah Ekonomi di Indonesia
Faktor-Faktor Penyebab Masalah Ekonomi 
1. Kemiskinan
Ketidakmampuan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
2. Kesejahteraan 
Merupakan kebalikan dari kemiskinan. Permasalahan ini sangat populer dalam
ekonomi karena sifat manusia yang selalu tidak merasa cukup, ingin menjadi orang
kaya, sejahtera, dan banyak uang. Semua itu terpaku pada sepatah kata:
“kemakmuran”. Ini juga menjadi problem yang harus segera di selesaikan.
3. Pengangguran
Dari tahun ke tahun jumlah pengangguran semakin banyak, ini dikarenakan
sedikitnya lapangan kerja yang ada.
4. Kelangkaan Bahan Pokok
Semakin tingginya harga kebutuhan pokok dipasaran mengakibatkan bahan pokok
tersebut menjadi langka.
C. Jenis-jenis Masalah Ekonomi di Indonesia
Pokok masalah ekonomi di Indonesia dilihat dari jenis ekonomi klasik ada tiga, yaitu:
produksi, konsumsi dan distribusi.
1. Masalah Produksi
Produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau membuat barang.
Perngertian tersebut merupakan pengertian umum yang kita kenal sehari-hai.
Adapun dalam ilmu ekonomi, prpduksi mencakup semua kegiatan yang bertujuan
untuk menambah nilai guan barang. Kegiatan produksi dilakuakn manusia dengan
menempuh pengubahan bentuk maupun tanpa negubah bentuk. Perbuatan manusia
untuk menambah nilai guna barang tanpa mengubah bentuk disebut produksi jasa.
Produksi jasa dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. produksi jasa yang langsung dapat disunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
Misalnya produksi jasa yang langsung dapat digunakan untuk
memjenuhi kebutuhan manusia antara lain, pendidikan, pengobatan,
angkutan penumpang, dan kecantikan.
2. produksi jasa yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna.
Sedangkan produksi jasa yang ditujukan untuk meningkatkan nilai
guna misalnya asuransi dan jasa pergudangan.
Adapun perbuiatan manusia untuk menambah nilai guna barang dengan
mengubah bentuk atau sifat bahan dasar yang disebut produksi barang. Produksi
barang dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Produksi barang komsumsi.
Barang komsumsi adalah barang yang dapat langsung digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2. Produksi barang modal.
Adapun barang modal yaitu barang yang berguna untuk
menghasilkan barang lain untuk mencukupi kebutuhan manusia. Barang
modal haruslah sesuai dan harus melalui serangkaian proses produksi
terlebih dahulu sebelum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
Menurut kaum klasik, permasalahan produksi yang dialami manusia adalah
bagaimana usaha untuk mencipatakan barang dan jasa yang dibutuhakan oleh
orang banyak. Kaum klasik hanya menitik beratkan pada kuantitas benda (barang
dan jasa) yang harus diproduksi, kaum klasik tidak begitu memperhatikan
perbedaan kebutuhan pada selera masing-masing individu yang berbeda.
2. Masalah Distribusi
Kaum klasik menyatakan bahwa distribusi dapat dilakukan secara langsung.
Distribusi yaitu distribusi yang dilakukan tanpa melalui jasa perantara. Dengan
kata lain, produsen dapat langsung menemui konsumen untuk menawarkan barang
atau jasa yang dihasilkan. Selain distribusi secara langsung, kaum klasik
juga menyebutkan keberadaan pasar sebagai salah satu sarana distribusi, pasar
menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk memperjual belikan
barang.
3. Masalah Komsumsi
Kesesuaian antara barang yang diproduksi dengan kebutuhan masyarakat
yang merupakan permasalahan konsumsi. Oleh karena itu, produsen harus
memperhatkan kebutuhan, keinginan, dan kemauan konsumen sebelum
menentukan produksi.
Suatu barang menjadi tidak berguna apabila tidak sesuai dengan kebutuhan,
selera, dan daya beli masyarakat. Kegiatan produksi dan distribusi harus
memperhatikan ketiga hal tersebut.
Sedangkan apabila dilihat dari permasalahan ekonomi modern yang terdiri
dari pilihan tentang barang dan jasa apa (what) yang harus diproduksi dan berapa
(how many/how much) jumlah yang diproduksi, bagaimana (how) serta untuk
siapa (for whom) barang itu di produksi, faktor-faktor produksi yang tersedia harus
diolah untuk disesuaikan dan harus menghasilkan barang atau jasa yang
dibutuhkan sesuai dengan keinginan. Siapa pihak yang akan membutuhkan atau
mengolah faktor-faktor produksi menjadi barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan, serta untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan atau bagaimana
barang atau jasa tersebut di distribusikan.
a) Apa dan Berapa yang Diproduksi (What)
Masalah ini menyangkut jenis barang dan jumlah yang akan
diproduksi. karena sumber daya terbatas, masyarakat harus
memutuskan barang apa yang akan diproduksi apakah kita akan
memproduksi makanan, obat-obatan atau mesin-mesin industri, buku-
buku atau video, TV atau mainan anak, dan seterusnya. sangat tidak
mungkin untuk memproduksinya semua jenis benda pemuas
kebutuhan tersebut sejumlah yang diinginkan oleh masyarakat.
setelah ditentukan apa yang akan diproduksi masyarakat harus
memutuskan berapa jumlah barang tersebut harus diproduksi
sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya yang harus
dialokasikan untuk makanan, berapa untuk obat-obatan, berapa untuk
mesin-mesin industri, dan seterusnya. jika kita ingin memproduksi
lebih banyak makanan, artinya sumber daya untuk memproduksi
obat-obatan akan berkurang. dan sebaliknya.
Keputusan mengenai barang apa yang harus diproduksi,
harus dipertimbangkan dengan cermat, dalam pengalokasian dana
pembangunan, terutama dalam memproduksi barang-barang, kita
harus mengajukan alasan mengapa barang itu di produksi.
kita harus dapat menjawab mengapa pembangunan diarahkan
ke sektor pertanian? mengapa bukan ke sektor industri, misalnya
setelah memprioritaskan ke sektor pertanian, selanjutnya harus
ditentukan apakah kita akan memproduksi bahan pangan atau bahan
untuk diekspor.
Jika kita sudah diputuskan barang apa yang diproduksi, maka
masalah berikutnya adalah berapa jumlah tergantung pada kondisi
ekonomi dan system ekonomi Negara yang bersangkutan
b) Bagaimana Cara Memproduksinya (How)
Masalah dalam hal ini adalah teknologi dan metode industri
apa yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, berapa jumlah
tenaga kerja, jenis mesin apa, serta bahan mentah apa yang akan
digunakan. produksi dengan teknologi pada karya banyak
menggunakan tenaga manusia, tetapi jumlah produksinya terbatas.
Jika kita digunakan adalah teknologi pada modal maka yang menjadi
masalah adalah dari mana akan diperoleh modalnya.
Masalah kedua yang harus ditangani adalah bagaimana
mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil
guna dan berdaya guna. Hal ini berkaitan dengan masalah metode
produksi ini adalah bagaimana melakukan proses produksi tersebut
seefisien mungkin sehingga produksi dapat berjalan dengan baik dan
menghasilkan keuntungan, baik dalam jangka pendek maupun dalan
jangka yang panjang.
c) Siapa Pelaku Produksi (Who)
Di Indonesia dikenal tiga elemen [roduksi yaitu pemerintah,
swasta, dan koperasi. Pemerintah meupakan pengatur kegiatan secara
menyeluruh.
Pemerintah mengatur kegiatan produksi sebagaiman telah
diatur oleh UUD 1945 pasal32 ayat 2. Dengan demikian permasalahn
mengenai siapa pelaku produksi menyangkut mana yang memiliki
kewenangan untuk melakuakn produksi. Adanya spealisasi produksi
selain untuk memenuhi kebutuhan masyarkat secara merat, juga
untuk menerapkan prinsio efiseinsi dalam mengolah sumber daya
serta menghindari terjadinya monopoli oleh individu atu kelompok.
d) Untuk Siapa Diproduksi (Who)
Permasalahan ini adalah, siapa yang memerlukan barang
tersebut dan siapa saja yang menikmati hasilnya. dengan kata lain,
bagaimana cara pendistribusiaanya.
Apakah barang-barang yang diproduksi tersebut akan
didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan, atau
kelompok tertentu dari masyarakat.
D. Cara Mengatasi Masalah Ekonomi di Indonesia
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran. Melalui sistem ekonomi
ini kita bisa menerapkannya sesuai dengan keadaan ekonomi suatu negara sehingga
masalah ekonomi dapat ditekan.
1. Sistem Ekonomi Tradisional 
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara
bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang
biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya.
Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri
oleh masyarakat itu sendiri. Lantas apa tugas pemerintah dalam sistem ekonomi
tradisional ini.?
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas
memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban
umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa,
bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.
Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang
belum maju, dan mulai ditinggalkan.
1) Ciri-cirinya:
 belum ada pembagian kerja
 tukar menukar dengan system barter
 hasil produksi dan system distribusi terbentuk karena kebiasaan/tradisi
 produksi yang dihasilkan / dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri
 kehidupan masyarakat yang bersifat kekeluargaan diatur secara bersama-
sama
 alam merupakan sumber kemakmuran
2) Kebaikannya/kelebihannya:
 masing-masing individu mempunyai keterikatan, sehingga rasa
kekeluargaan dan kegotong royongan terlihat dan dirasakan oleh anggota
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
3) Keburukan/kelemahannya:
 pola tradisi akan mengakibatkan kurang berkembang pola berfikir
masyarakat
 hasil produksi terbatas karena mengandalkan tenaga manusia dan factor
alam
 pengakuan adanya hak milik, kebebasan dan hak asasi manusia
berdasarkan hukum adat.
2. Sistem Ekonomi Terpusat 
Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala
kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah
secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando
dari pusat.
Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa
barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan
untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak
dapat berkembang.
Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara
yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi
rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan.
1) Ciri-cirinya:
 semua alat dan sumber produksi adalah milik Negara, maka hak milik
perseorangan tidak ada
 kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintah pusat
produksi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang paling
mendesak
2) Kebaikannya:
 pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perekonomian
 pemerintah bebas menentukan barang yang akan diproduksi sesuai
dengan kebutuhan masyarakat
 pemerintah mengatur distribusi barang produksi mudah melakukan
mengendalian dan pengawasan
 pelaksanaan pembangunan bias lebih cepat
3) Kelemahannya:
 setiap orang tidak memiliki apa-apa, kecuali barang yang sudah dibagi
 pemerintah dominan mengatur seluruh kegiatan, sehingga potensi,
inisiatif, dan daya kreasi tidak berkembang
 segala apa yang diperintahkan pemerintah harus dilaksanakan
3. Sistem Ekonomi Pasar 
Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan
bebas sesuai dengan mekanisme pasar.
Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong
masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen
memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat
dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan
daya beli konsumen.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara
bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak
tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui
peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem
ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.

Ciri-cirinya:

 setiap manusia baik sebagai produsen maupun konsumen dianggap sebagai


homo ekonomikus
 pengakuan adanya hak milik pribadi
 pengakuan terhadap kebebasan dan hak-hak asasi manusia secara formal
kedaulatan konsumen dan kebebasan konsumen
 system pasar dan persaingan bebas motif mencari laba terpusat pada
kepentingan diri sendiri peranan pemerintah terbatas

Kebaikannya :

 setiap orang diberi kebebasan dan kesempatan untuk berusaha sebaik-baiknya


 setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi
 setiap orang bebas memilih bidang usaha yang disukainya
 persaingan dapat menyebabkan adanya dorongan untuk maju
 produksi barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan pasar
tidak ada paksaan dari pemerintah

Kelemahannya :

 adanya kebebasan berusaha mengakibatkan yang kuat semakin kuat dan yang
lemah semakin terdesak dan akhirnya pailit atau mati
 menimbulkan monopoloi yang merugikan manusia
 menimbulkan eksploitasi ( penindasan ) tidak adanya pemerataan pendapatan
 stabilitas perekonomian tidak terjamin, sering menimbulkan krisis.
4. Sistem Ekonomi Campuran 
Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara
berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui.
Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara
yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.
Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara sistem
ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar

E. Solusi Permasalahan Ekonomi di Indonesia


Sebagai salah satu negara berkembang, negara Indonesia tak terlepas dari titik
permasalahan. Seperti di bidnag ekonomi yang selalu saja ada permasalahan baru yang
memang harus diselesaikan sebelum nantinya bertambah banyak problematika yang
ada. Dari setiap problem yang ada juga dipengaruhi oleh suatu sebab-sebab tertentu
hingga berakibat pada pada permasalahan bersangkutan. Meskipun begitu, terdapat
banyak usaha sekaligus upaya yang dapat dilakukan. Berbicara pada problematika yang
ada di Indonesia dalam sisi ekonomi memang telah dipengaruhi oleh suatu kasus.
Beberapa hal yang menjadi sebab tersebut antaranya ialah:

 Kasus pengangguran dari tidak diterima di suatu tempat kerja hingga yang kena
PHK atau pemutusan hubungan kerja.

 Pertumbuhan ekonomi yang lambat seperti pada hasil panen yang kurang optimal,
nilai jual dari produk-produk dalam negeri yang kalah dengan produk luar,
konsumsi produk luar yang lebih diminati.

 Besar pasak dari pada tiang atau pemasukan yang diperoleh tak mencukupi
kebutuhan tiap-tiap pihak. Hal ini bisa dikarenakan adanya upah yang tak
sebanding, jumlah keluarga yang banyak hingga lainnya.

 Ada beragam kasus yang menjadi sebab dari perekonomian negara Indonesia
terkendala, sedari kondisi dari pihak individu maupun keluarga dengan segala
background. Dari kasus ini, upaya tindak lanjut perlu dilakukan. Seperti contohnya
dengan cara mengatasi masalah ekonomi di Indonesia berikut ini:

 Membuka lapangan kerja baru serta memperluas jaringan ketenagakerjaan hingga


nantinya tiap-tiap lowongan pekerjaan bisa diisi dengan segera atas pihak-pihak
yang membutuhkan itu.
 Perlu ada program KB atau keluarga berencana agar lebih mengurangi jumlah
penduduk yang nantinya bisa berefek pada pemenuhan kebutuhan yang lebih
terhandle.

 Adanya batasan untuk konsumsi produk-produk luar dan lebih menumbuhkan


kecintaan terhadap produk dalam negeri. Perihal ini turut menumbuhkan nilai
ekonomi dari pihak bersangkutan.

 Meningkatkan relasi usaha maupun bisnis pada jaringan kerja. Seperti contohnya
dengan membatasi berdirinya gedung-gedung dari tanah persawahan, yangmana
hasil sawah tersebut akan menjadi padi dan tak perlu membeli beras dari luar.
Berlaku pula untuk bidang usaha lainya.

 Membangun hubungan dalam sektor ekonomi dengan negara lain. Seperti


contohnya dengan menjual produk negeri ke luar negeri.

Usaha dimana perbaikan ekonomi pastinya selalu perlu agar pertumbuhan yang
kian lebih baik lebih terwujud. Secara pastinya dari nilai-nilai finansial yang turut
membaik dari satu pihak hingga instansi turut memberikan pengaruh baik dari
perekonomian dalam negeri. Di samping itu, tindakan pengupayaan perbaikan ekonomi
memang harus didukung secara kompak atau bersama-sama.
Dapat diartikan pula bahwa dalam memenuhi permasalahan dalam sektor
ekonomi turut didukung secara bersama. Yang mana cara mengatasi masalah ekonomi
di Indonesia ini memang harus diterapkan secara publik dengan adanya arahan hingga
program-program yang turut membantu. Sampai pada nantinya secara sadar dapat
mendorong diri untuk memenuhi kebaikan finansial san pertumbuhan ekonomi yang
semakin lebih baik dari sebelumnya.
Cara lain mengatasi masalah ekonomi adalah  melaui peningkatan kualitas
SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.
Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi untuk mengatasi masalah
tersebut ;
1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi,
sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public,
seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan,
dan telepon.
3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi
pendapatan masyarakat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Masalah
ekonomi pasti dihadapi oleh setiap negara.
Masalah ekonomi terdiri dari masalah ekonomi klasik dan masalah ekonomi
modern. Masalah ekonomi klasik terdiri dari masalah produksi, konsumsi dan
distribusi. Permasalahn ekonomi modern terdiri dari pilihan tentang barang dan jasa
apa (what) yang harus diproduksi dan berapa (how many? / how much) jumlah yang
diproduksi, bagaiman (how) serta untuk siapa (for whom) barabng itu di produksi.
Faktor-Faktor Penyebab Masalah Ekonomi antara lain Kemiskinan,
Kesejahteraan Pengangguran, dan Kelangkaan Bahan Pokok.
B. Saran
Untuk mengatasi masalah ekonomi perlu adanya sistem ekonomi yang sesuai
bagi suatu negara. Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang
tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang
bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional,
sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran.

DAFTAR PUSTAKA

Deliarnov. (1995). Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Utama.

Gregory Stuart. (1982). Comparative Economic System. Boston.

Hamid, Edy Suandi. (2005). Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press.

Hamid, Edy Suandi. (2004). Sistem Ekonomi, Utang Luar Negeri, dan Politik-Ekonomi.
Yogyakarta: UII Press.Hudiyanto. (2004). Ke luar dari Ayun Pendulum
Kapitalisme-Sosialisme. Yogyakarta: UMY Press.

Hudiyanto. (2001). Ekonomi Indonesia: Sistem dan Kebijakan. Yogyakarta: PPE UMY.

Ma'arif, Syafi'i, Dr Candra Muzaffar dan Kapitalisme 3 K, dalam majalah Prospek, FIS-
UNY, edisi Desember 2004.

Mubyarto. (2000). Membangun Sistem Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.


Mubyarto. (2002). Ekonomi Pancasila. Yogyakarta: BPFE.

Mubyarto. (2000). Reformasi Sistem Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.

Anda mungkin juga menyukai