Anda di halaman 1dari 10

Pemrograman dan Tindak Lanjut Penilaian

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Model Penilaian Kelas


Dosen Pengampu
Athok Fuadi, M.Pd.

Di susun oleh:
YA’LU M. HUBBIK
(208200093)

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi
atau bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap
spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses
pembelajaran. Teknik yang digunakan untuk menilai kompetensi sikap adalah
melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal,
untuk menilai kompetensi pengetahuan adalah melalui tes tertulis observasi
terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan sedangkan penilaian kompetensi
keterampilan melalui unjuk kerja / kinerja / praktik, proyek, produk dan portofolio
dan tertulis. Seorang guru memerlukan keterampilan mengembangan instrumen
untuk melakukan penilaian tersebut. Selanjutnya setelah instrumen digunakan,
tentunya harus dianalisa dan hasilnya digunakan untuk menentukan program
tindak lanjut penilaian dimana dalam pembelajaran selalu dijumpai adanya peserta
didik yang mengalami kesulitan dalam mencapai kompetensi dasar dan ada pula
peserta didik yang telah mencapai kompetensi lebih cepat dari peserta didik lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Progam Tindak Lanjut?
2. Apa tujuan diadakannya Progam Tindak Lanjut?
3. Bagaimana menentukan masalah-masalah belajar?
4. Apa sajakah yang termasuk faktor-faktor  masalah belajar?
5. Bagaimanakah langkah kegiatan di dalam tindak lanjut evaluasi hasil
pembelajaran?
C.    Tujuan
Bertujuan untuk: Mendeskripsikan dan mengeksplementasikan program dan
tindak lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Progam Tindak Lanjut Penilaian
Evaluasi Program dan Tindak Lanjut adalah salah satu komponen manajemen
program yang esensial dalam program bimbingan dan konseling.Evaluasi
merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu
program substansi pendidikan, pada kurikulum berbasis kompetensi, komponen
penilaiannya dikenal dengan penilaian berbasis kelas.
Hasil penilaian sikap perlu dimanfaatkan dan ditindak lanjuti. Hasil
pengukuran dan penilaian sikap siswa dalam kelas, tujuan utamanya bukanlah
untuk dilaporkan dalam bentuk angka, seperti nilai penguasaan pengetahuan
(domain kognitif) atau keterampilan (domain psikomotor). Secara terperinci, hasil
pengukuran dan peniIaian sikap dalam kelas dapat dimanfaatkan untuk hal-hal
sebagai berikut:
1. Pembinaan sikap siswa, baik secara pribadi maupun klasikal, perlu
memperhatikan teori pembentukan dan perubahan sikap. Sebagian dari
teori itu telah dijelaskan penilaian bagian awal dari naskah pedoman ini.
2. Perbaikan proses pembelajaran, misalnya secara umum siswa
menunjukkan sikap negatif terhadap pokok bahasan atau mata pelajaran
tertentu, ada kemungkinan siswa belum dapat menyerap dengan benar
materi pelajaran dan belum dapat memahami dengan benar konsep-
konsepnya.Dalam hal ini, guru perlu mengkaji lebih mendalam dan
mungkin purlu memberikan perhatian khusus dan penekanan-penekanan
tertentu dalam proses pembelajaran.
3. Peningkatan profesionalitas guru. Hasil pengukuran dan penilaian sikap
dapat dimanfaatkan pula dalam rangka pembinaan profesionalisme guru.
Berdasarkan hasil pengukuran dan penilaian sikap, guru dapat
memperoleh informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya
berdasarkan persepsi siswa. Informasi tersebut sangat bermanfaat dalam
rangka melakukan upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas
pribadi dan kemampuan profesional guru.
B.  Tujuan Progam Tindak Lanjut
Tujuan dari kegiatan tindak lanjut adalah untuk mengoptimalkan hasil belajar
siswa. Berikut ini beberapa kegiatan tindak lanjut yang dapat dilakukan guru
dalam upaya mengoptimalkan penguasaan siswa.
1. Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah (PR)
Dalam memberikan tugas dan latihan guru perlu memperhatikan
waktu yang tersedia dan kemampuan yang dimiliki siswa.Setiap
pemberian tugas kepada siswa harus berorientasi pada kompetensi
yang harus dicapai dan memberikan manfaat bagi siswa.
2. Membahas kembali materi pelajaran yang belum dikuasai siswa
Sebagai tindaklanjut dari adanya kemampuan yang belum dikuasai
siswa, guru hendaknyamerancang kegiatan untuk membantu siswa
menguasai kemampuan yang belum dikuasanya.
3. Membaca materi dari sumber lain
Kegiatan ini dapat ditugaskan kepada siswa yang belum ataupun
yang sudah menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.
4. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
Guru sebaiknya memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka
mampu memperbaiki kekurangannya. Bimbingan tersebut dapat
berupa arahan atau petunjuk yang jelas kepada siswa sehingga tugas
yang diberikan dapat diselesaikan secara maksimal.
5. Menginformasikan topik yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya
Hal ini dilakukan untuk membimbing atau mengarahkan siswa
dalam kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran.
C. Cara-Cara Menentukan Masalah-Masalah Belajar
Program pembelajaran merupakan hal yang kompleks. Belajar di sekolah
terkait dengan beberapa hal. Dalam bertindak belajar, siswa berhubungan dengan
guru, bahan belajar, pemerolehan pengetahuan dan pengalaman, dan tata cara
evaluasi belajar. Di samping itu, siswa secara intern menghadapi disiplin,
kebiasaan dan semangat belajarnya sendiri.
1. Pengamatan Perilaku Belajar
Guru selaku pembelajar bertindak membelajarkan,dengan
mengajar. Guru selaku pengamat,melakukan pengamatan terhadap
perilaku siswa dalam pengamatan tersebut guru juga mewawancarai
siswa atau teman belajarnya. Jadi  ada perbedaan peran guru, yaitu
peran membelajarkan dan peran pengamat untuk menemukan
masalah-masalah belajar.bila masalah siswa ditemukan, maka sebagai
pendidik, guru berusaha membantu memecahkan msalah belajar.
2. Analisis hasil belajar
Analisis hasil belajar siswa merupakan pekerjaan khusus. Hal ini
pada tempatnya dikuasai dan dikerjakan oleh guru. Dalam
menganalisis hasil belajar guru memulai sejak awal semester,
sejalan dengan desain instuksional.
3. Tes Hasil Belajar
Pada saat proses pembelajaran dilakukan tes hasil belajar.adapaun
jenis tes yang digunakan umumnya digolongkan sebagai tes lisan dan
tes tertulis. Tes tertulis terdiri dari tes essay dan tes objektif.
D. Faktor-Faktor Masalah Belajar
Masalah belajar yang dialami oleh siswa di sebabkan faktor, antara lain :
1. Faktor Internal
Faktor yang  berasal dari siswa itu sendiri, tanpa adanya dorongan
dari luar dalam hal belajar yang di lakukanya selama ini. Faktor intern
yang dialami dan dihayati oleh siswa yang berpengaruh pada proses
belajar seperti:
 Sikap terhadap Belajar
 Motivasi Belajar
 Konsentrasi Belajar
 Mengolah Bahan Belajar
 Menyimpan Perolehan Hasil Belajar
 Kebiasaan belajar
2. Faktor Ekternal
  Proses belajar didorong oleh motivasi intrinsik siswa Dengan kata
lain aktivitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran
disusun dengan baik. Program pembelajar sebagai rekayasa
pendidikan guru disekolah merupakan faktor ekstern belajar.Faktor-
faktor ekstern tersebut adalah sebagai berikut:
 Guru sebagai Pembina Siswa Belajar
 Prasarana dan Sarana  Pembelajaran
  Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah
 Kebijakan Penilaian
 Kurikulum Sekolah
E. Langkah Kegiatan Di Dalam Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pembelajaran
Kegiatan dalam tindak lanjut evaluasi hasil pembelajaran berdasarkan hasil-
hasil evaluasi yang telah dilakukan, guru dapat merancang kegiatan tindak lanjut
yang perlu dilakukan baik berupa perbaikan (remedial) bagi siswa-siswa tertentu,
maupun berupa penyempurnaan program pembelajaran.Penjelasan lebih lanjut
tentang kegiatan tersebut dapat diuraikan berdasarkan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Identifikasi kelebihan dan kelemahan laporan hasil evaluasi
pembelajaran.
Laporan hasil pembelajaran perlu dilihat dan dipelajari oleh
pengambil kebijakan pendidikan. Dengan melihat hasil laporan
tersebut maka dapat diidentifikasi apakah pembelajaran selama ini
sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dengan mengetahui hasil
laporan maka kelemahan-kelemahan yang terjadi di dalam proses
pembelajaran akan teridentifikasi secara baik.
2. Peningkatan hasil belajar
Setelah mengetahui berbagai bentuk kegagalan yang ada maka
perlu diadakan peningkatanpembelajaran. Proses pembelajaran yang
maksimal akan mengakibatkan hasil belajar yang baik. Atau
dengan solusi yang kita ajukan haruslah mengarah pada upaya untuk
menanggulangi kegagalan dan menguatkan pendukung keberhasilan
belajar peserta didik.
3. Merancang program pembelajaran remidi (perbaikan).
Program pembelajaran remidi diberikan hanya untuk kompetensi
tertentu yang belum dikuasai oleh peserta didik. Program ini
dilakukan setelah peserta didik setelah peserta didik mengikuti tes
atau ujian kompetensi tertentu, tetapi peserta didik tersebut
mendapatkan sekor nilai di bawah standar minimal yang telah
ditetapkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Progam Tindak Lanjut sering kalai membuat siswa lebih termotivasi dalam
hal belajar. Adanya progam tindak lanjut memberikan ruang lingkup siswa untuk
memahami ulang apa yang di pahami pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Adapun masalah-masalah belajar baik di karenakan factor internal
maupun factor ekternal, progam tindka lanjut dapat pula berperan dalam
penanganan masalah-masalah belajar siswa. Adanya progam tindka lanjut
guru lebih mudah mengenali siswa, baik dari perilaku, cara belajar ataupun
penanganan guru dalam menghadapi siswa yang  mengalami masalah belajar.
B. Saran
Seorang guru sebaiknya mampu mengidentifikasi masalah dan
memberikan solusi terhadap masalah-masalah belajar yang dialami oleh
siswanya agar peroses belajar mengajar tetap berjalan dengan lancar dan
tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan (2007). Panduan penilaian kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Jakarta: Badan Standar Nasional
Pembelajaran.
Carin, A.A. & Sund, R.B. (1989). Teaching science through discovery (6-th ed).
Columbus: Merrill Publishing Company.
Kunandar. Penilaian Autentik: (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai Dengan
Contoh. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Cet. 3, 2014.
Aedi, Nur. Pengawasan Pendidikan: Tinjauan Teori dan Praktik.  Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2014.
Mulyasa, E., Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi, dan Implementasi.
Bandung, Remaja Rosda Karya, 2014.

Anda mungkin juga menyukai