Anda di halaman 1dari 23

TUGAS TUTORIAL 3

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD PDGK4104

OLEH

AFRINA DEVITA
856225784

TUTOR PEMBIMBING
Dr. Ryan Hidayat Rafiola, M.Pd., Kons

UPBJJ BUKITTINGGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PGSD BI
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
TUGAS TUTORIAL KE-1/2/3*
KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH: PDGK4104/PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD/3sks
PROGRAM STUDI PGSD

Nama Penulis : Dr. Ryan Hidayat Rafiola, M.Pd., Kons


Nama Penelaah : AFRINA DEVITA
Status : Baru
Pengembangan
Tahun : 2022
Pengembangan

Skor Sumber Tugas


No Uraian Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial

1. Guru dapat memahami dan mampu melaksanakan 40 Modul


tugas-tugasnya dengan baik didalam dunia
Pendidikan agar tercapainya tujuan pendidikan, oleh
karena itu coba saudara jelaskan beserta contoh
bagaimana strategi, cara mengevaluasi penilaian,
langkah-langkah dan tindaklanjutnya dari hasil
pembelajaran yang diberikan sesuai dengan
perkembangan peserta didik sekolah dasar.
 Strategi

Strategi pembelajaran merupakan gabungan dari


beberapa rangkaian kegiatan, cara
mengorganisasikan materi pelajaran siswa, bahan,
peralatan dan waktu yang digunakan untuk
proses pembelajaran dalam mencapai tujuan
kegiatan pembelajaran yang telah ditentukan. Setiap
guru ingin siswa aktif mengikuti kegiatan
pembelajaran. Keaktifan siswa dalam pelajaran
adalah wujud semangat dan antusiasme mengikuti
pembelajaran. Selain itu, siswa yang aktif di dalam
kelas dapat dijadikan indikator bahwa mereka sudah
siap mengikuti pembelajaran.

Siswa yang aktif dalam kelas adalah siswa yang aktif


mengikuti pembelajaran, mau membemrikan
pendapatnya, memberikan jawaban saat ditanya, dan
juga berani bertanya saat mengalami kendala dalam
pembelajaran. Bukan yang hanya aktif berbicara atau
bertingkah sehingga membuat kelas menjadi gaduh.
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran aktif?
Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang
menggunakan metode-metode atau cara-cara jitu
untuk membuat semua siswa terlibat dalam proses
pembelajaran seperti bertanya, memperhatikan,
menjawab pertanyaan, mengerjakan tugas dari guru,
dan memberikan pendapat dalam diskusi.

Untuk memancing siswa supaya aktif dan terlibat


dalam pembelajaran diperlukan strategi-strategi,
metode-metode, dan cara-cara khusus seperti di
bawah ini:

1. Memperbanyak praktik, tidak hanya teori


Praktik langsung ataau membuat proyek-proyek
tertentu merupakan salah satu contoh
pembelajaran aktif. Saat siswa hanya mendengar
Guru Pintar menyampaikan materi dengan
metode ceramah saja, siswa akan merasa bosan
atau bahkan mengantuk. Jika melakukan praktik
langsung, siswa dituntut untuk selalu aktif dalam
bertanya, aktif dalam menemukan berbagai
macam sumber atau referensi supaya praktik
yang mereka lakukan berhasil. Dalam kegiatan
yang melibatkan siswa secara langsung seperti
akan membuat siswa yang pendiam dan pemalu
sekalipun tergugah untuk menjadi lebih aktif dari
sebelumnya.
2. Menggunakan model pembelajaran jigsaw
Apakah model pembelajaran Jigsaw? Jigsaw
merupakan model pembelajaran yang membuat
siswa harus berdiskusi dengan teman-temannya
dalam sebuah kelompok kecil. Setiap kelompok
kecil akan mendiskusikan tema yang sama.
Setelah memahami tema dari kelompoknya, Guru
Pintar akan membentuk kelompok kecil baru
yang beranggotakan perwakilan dari kelompok-
kelompok kecil sebelumnya. Dalam kelompok
kecil yang baru ini, masing-masing siswa akan
diminta untuk menjelaskan kembali materi yang
sudah mereka diskusikan dalam kelompok
sebelumnya. Dengan demikian siswa dituntut
untuk aktif membagikan informasi atau
penegetahan yang didapat dari diskusi
sebelumnya sekaligus aktif mendengarkan
informasi atau pengetahuan baru yang
disampaikan oleh temannya.
3. Memberikan apresiasi atau reward
Setiap siswa ingin mendapatkan penghargaan
dan pengakuan baik dari Guru Pintar atau dari
lingkungan sekitar. Cara membuat siswa aktif di
kelas yang dapat Guru Pintar lakukan adalah
dengan memberikan apresiasi
atau reward kepada siswa. Hal ini dapat Guru
Pintar jadikan stimulus semua siswa terlibat aktif
dalam pembelajaran di kelas. Dengan demikian
akan membuat siswa terpacu untuk melakukan
yang terbaik termasuk aktif dan memberikan
kontribusi dalam kelas yang dinamis. Bentuk
apresiasi atau reward tidak harus berbentu
benda. Guru Pintar dapat memberikan pujian-
pujian yang kontruktif atau memberikan reward
berupa poin-poin di mana siswa dengan jumlah
poin-poin tertentu dapat memiliki keistimewaan
seperti menjadi pemimpin kelas atau
menjadi student of the month.
4. Diskusi kelompok
Di dalam kelompok, Guru dapat membuat aturan-
aturan yang mengharuskan semua anggotanya
aktif dalam diskusi. Tidak ada yang mendominasi
dan tidak ada yang hanya pasif mendengarkan
saja. Tunjuk ketua kelompok yang mampu
menghidupkan diskusi dan mengontrol
anggotanya sehingga diskusi dapat berjalan
dengan kondusif. Diskusi memiliki beberapa
manfaat dalam pembelajaran. Selain dapat
meningkatkan keaktifan siswa, diskusi akan
melatih siswa dalam berpikir kritis dan juga
membangun rasa percaya diri.
 Evaluasi
Dalam kegiatan belajar, guru harus
memerhatikan evaluasi program pembelajaran
yang akan diterapkan dalam kelas. Evaluasi
pembelajaran yang akan dilakukan guru adalah
salah satu unsur penting dalam proses belajar
mengajar. Evaluasi ini akan dilakukan guru
setelah proses belajar atau transfer
knowledge melalui tugas dan materi yang diajar
telah selesai dilakukan.
Di dalam konteks pembelajaran sistem evaluasi
menjdai tolak ukur untuk manialai sejauh
mana pemahaman sisiwa terhadap materi yang
diajarkan, yang dimana sistem evaluasi tidak
hanya berbentuk tugas, mid atau ulangan
melainkan juga guru-guru menilai siswa dari
segi evektif, kongnitif dan psikomotorik.

Ketiga hal tersebut adalah sistem penilaian


dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilan
di dalam pembelajaran, di dalam melakukan
evaluasi harus berdasarkan aspek kompetensi
karea tujuan yang ingin dicapai dari suatu
materi tersebut itulah yang perlu di evaluasi.
Dalam hal ini, evaluasi yang sering dipahami
dalam dunia pendidikan yaitu sebatas
penilaian kemampuan akademik siswa saja.
Adapun penilaian yang dilakukan guru bisa
secara formatif dan sumatif. Ketika penilaian
telah selesai dilakukan, maka evaluasi juga
telah selesai dilaksanakan. Pemahaman tentang
penilaian sebagai evaluasi pembelajaran
kurang tepat adanya. Hal ini dikarenakan
pelaksanaan penilaian yang dilakukan guru
saat proses belajar hanya terbatas, yaitu
mengenai pencapaian tujuan pembelajaran
sudah tercapai atau tidak.
Evaluasi pembelajaran tidak hanya berurusan
pada nilai yang akan diukur berdasarkan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-
soal yang telah diberikan guru, tetapi evaluasi
program juga akan mengkaji banyak faktor.
Oleh karena itu, evaluasi program sangat
penting untuk diperkenalkan kepada seluruh
guru, karena evaluasi memiliki peran yang
sangat penting dalam mengembangkan mutu
pendidikan di Indonesia.
Evaluasi dimaknai sebagai suatu riset dalam
untuk menganalisis, mengumpulkan, serta
menyajikan informasi yang bermanfaat
mengenai objek evaluasi tersebut. Evaluasi
juga bisa dikatakan sebagai penilaian, baik
penilaian yang baik ataupun buruk.

7 Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Melakukan


Evaluasi Program Pembelajaran
1. Analisis Kebutuhan
Dalam hal ini, analisis yang dilakukan guru
untuk membantu mereka dalam
mengidentifikasi kebutuhan dan
mempermudah mereka dalam menentukan
skala prioritas pemecahannya. Analisis yang
akan dilakukan guru seperti dalam
menentukan kebutuhan siswa, baik secara
individu maupun kelompok.
2. Menentukan Tujuan Penilaian
Selain itu, guru juga harus menentukan tujuan
penilaian. Tujuan penilaian tersebut harus
dirumuskan secara jelas dan tegas, karena
berperan penting dalam menentukan arah,
ruang lingkup materi ajar, model pembelajaran
yang akan digunakan, serta karakter alat
penilaian. Tujuan penilaian harus dirumuskan
sesuai dengan jenis penilaian yang akan
dilakukan guru, seperti penilaian formatif,
sumatif, penempatan, atau diagnostik. Adapun
rumusan dalam tujuan penilaian harus
memerhatikan domain hasil belajar siswa.
3. Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil Belajar
Guru harus mengidentifikasi kompetensi dan
hasil belajar siswa sesuai dengan kompetensi
yang ada dalam kurikulum yang berlaku, yang
dimulai dari standar kompetensi, kompetensi
dasar, hasil belajar siswa hingga indikator
pembelajaran.
4. Menyusun Kisi-Kisi
Dalam hal ini, penyusunan kisi-kisi yang
dipersiapkan guru yaitu terkait penilaian yang
relevan dengan materi pelajaran yang sudah
disampaikan oleh guru kepada siswa. Fungsi
dari kisi-kisi tersebut yaitu sebagai pedoman
untuk menulis soal atau merakit soal dalam tes
siswa. Kisi-kisi tersebut juga harus disusun
berdasarkan silabus, sehingga guru terlebih
dulu harus menganalisis silabus sebelum
menyusun kisi-kisi.
5. Mengembangkan Draf Instrumen
Draf instrumen penilaian yang disusun guru
bisa berupa tes maupun non-tes. Dalam bentuk
tes, berarti guru harus membuat soal dengan
pertanyaan yang jelas dan terfokus. Sedangkan
dalam bentuk non-tes, guru dapat membuatnya
dalam bentuk angket, lembar observasi,
kegiatan wawancara, dan studi dokumentasi.
6. Uji Coba dan Analisis Soal
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui soal-
soal yang perlu diubah, diperbaiki, bahkan soal
yang harus dibuang, serta soal mana yang baik
untuk digunakan selanjutnya. Soal yang baik
merupakan soal yang sudah mengalami uji
coba dan revisi yang didasarkan atas analisis
empiris dan rasional.
7. Revisi dan Merakit Soal
Jika soal telah diuji dan dianalisis, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan revisi
yang sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran
soal dan daya pembeda. Dengan demikian,
akan terdapat soal yang bisa diperbaiki dari
penyampaian bahasa, pokok soal, ataupun
harus direvisi total.
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan
ketika sedang melakukan evaluasi program
pembelajaran. Untuk menyusun evaluasi
pembelajaran, Anda harus memastikan bahwa
hasil belajar yang dimiliki siswa sesuai dengan
proses belajarnya selama ini.

 Langkah-langkah dan tindak lanjut


1. Menyusun rencana evaluasi hasil belajar
Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan,
terlebih dahulu harus disusun perencanaannya
secara baik dan matang. Perencanaan evaluasi
hasil belajar umumnya mencakup 6 jenis
kegiatan,yaitu:

a. Merumuskan tujuan dilaksanakannya


evaluasi.
b. Menetapkan aspek-aspek yang akan
dievaluasi, misalnya aspek kognitif, apektif
ataukah psikomotor.
c. Memilih dan menentukan teknik yang akan
dipergunakan dalam pelaksanaan evaluasi.
d. Menyusun alat-alat pengukur yang akan
dipergunakan dalam pengukuran dan
penilaian hasil belajar peserta didik.
e. Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria
yang akan dijadikan pegangan atau patokan
dalam memberikan intrepretasi terhadap data
hasil evaluasi
f. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi
hasil belajar.

2. Menghimpun data
Dalam evaluasi hasil belajar, wujud nyata dari
kegiatan menghimpun data adalah melaksanakan
pengukuran, misalnya dengan menggunakan tes
(tes formatif, sumatif maupun sub sumatif)
ataupun juga dengan teknik non tes (seperti :
wawancara, angket maupun pengamatan).

3. Melakukan verifikasi data


Setelah menghimpun data melalui tes maupun
non tes, selanjutnya guru perlu melakukan
verifikasi (penyaringan) hasil tes tersebut.
Verifikasi tersebut dimaksudkan untuk
memisahkan data yang “baik” (data yang
mendukung kegiatan evaluasi) dengan data yang
“kurang baik” (data yang tidak mendukung
kegiatan evaluasi).

4. Mengolah dan menganalisi data


Mengolah dan menganalisis hasil evaluasi
dilakukan dengan maksud untuk memberikan
makna terhadap data yang telah berhasil
dihimpun dalam kegiatan evaluasi. Dalam
mengolah dan menganalisis data hasil evaluasi
itu dapat dipergunakan teknik statistik dan/atau
teknik non statistik, tergantung kepada jenis data
yang akan diolah dan dianalisis

5. Memberikan interpretasi dan menarik


kesimpulan
Penafsiran atau interpretasi terhadap data hasil
evaluasi belajar pada hakekatnya merupakan
verbalisasi dari makna yang terkandung dalam
data yang telah mengalami pengolahan dan
penganalisisan. Atas dasar interpretasi terhadap
terhadap data hasil evaluasi itu pada akhirnya
dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan
tertentu, misalnya siswa telah atau belum tuntas
dalam pembelajaran.

6. Tindak lanjut hasil evaluasi


Bertitik tolak dari data hasil evaluasi yang telah
disusun, diatur, diolah dan dianalisis dan
disimpulkan sehingga dapat diketahui makna
yang terkandung didalamnya maka pada
akhirnya evaluator akan dapat mengambil
keputusan atau merumuskan kebijakan-
kebijakan yang dipandang perlu sebagai tindak
lanjut dari kegiatan evaluasi tersebut.

Kegiatan tindak lanjut yang dimaksud adalah guru


menindaklanjuti hasil analisis dan menginterpretasi
terhadap pembelajaran yang akan dilaksanakan
selanjutnya.
2. Kita merupakan makhluk individu dan sosial yang 30 Modul
memiliki potensi kecerdasan intelektual dan
kecerdasan emosional dalam beraktivitas dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk memaksimalkan
potensi tersebut, kita dapat melaksanakan dengan
melalui proses yang Panjang dalam perkembangan
psikologisnya, jelaskan secara implementatif
bagaimana cara meningkatkan dan mengembangkan
sumber daya siswa sekolah dasar?

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia


memang bukan perkara mudah. Sebab, di dalam
kegiatan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia terdapat pembentukan personal.
Pembentukan personal tersebut mencakup
peningkatan kualitas, baik dalam hal keterampilan,
loyalitas, hingga kemampuan individu dalam
berusaha.

PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan, pasal 35 menetapkan bahwa; “tenaga
kependidikan pada SD/ MI atau bentuk lain yang
sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala
sekolah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan,
dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah”. Pada
kenyataannya, Sumber Daya Manusia (SDM) di SD
( pendidik dan tenaga kepandidikan) terdiri dari
guru, kepala sekoah dan penjaga sekolah yang
merangkap sebagai tenaga kebersihan. Umunya
tenaga administrasi dan pustakawan tidak ada di SD.

Menurut PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar


Nasional Pendidikan, pasal 38 ayat 2. Kriteria untuk
menjadi kepala SD/MI adalah sebagai berikut :

1. Berstatus sebagai guru SD/MI.


2. Memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagi agen pembelajaran sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku
3. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-
kurangnya 5 tahun di SD/MI
4. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan
kewirausahaan di bidang kependidikan.

Standar Kopetensi kepala sekolah di pilah menjadi 4


rumpun sebagai berikut :

1. Kompetensi kpepribadian
2. Kompetisi manajerial
3. Kompetensi Supervisi
4. Kompetisi sosial

Sarana dan prasarana sekolah merupakan salah


satu sumber daya sekolah yang dapat digunakan
untuk meningkatkan mutu pendidikan. Ketersediaan
sarana prasarana sekolah merupakan salah satu
faktor penunjang dalam pencapaian tujuan sekolah
(Rohmawati, 2015). Dalam hal ini, sarana prasarana
merupakan perlengkapan dan peralatan penunjang
pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan
sekolah. Indikator sarana prasarana dikatakan efektif
dalam pemanfaatannya dapat dilihat dari
tercapainya tujuan, sarana prasarana yang tersedia,
relevan penggunaan antar media dan pembahasan
materi. Pendidik dan tenaga kependidikan
merupakan sumber daya manusia yang memiliki
peran penting dalam menciptakan iklim lingkungan
yang baik selama proses pembelajaran. Dalam hal ini,
pendidik merupakan guru, sedangkan tenaga
kependidikan adalah staf bagian tata usaha dan
karyawan non pengajar lainnya. Pendidik dan tenaga
kependidikan yang sesuai dengan standar dan
melakukan tugasnya secara efektif akan menciptakan
proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
sekolah yang akan dicapai.

Sarana pendidikan mencakup semua peralatan


dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang  dalam proses
pendidikan seperti gedung, ruang kelas, alat, media,
meja, kursi dan sebagainya. Adapun yang disebut
dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang
secara tidak secara langsung menunjang jalannya
proses pendidikan seperti halaman, kebun sekolah,
taman sekolah, jalan dan lain-lain.

Pengelolaan sarana prasarana dapat diartikan


sebagai kegiatan menata, mulai dari merencanakan
kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, dan
penyaluran, pendayagunaan, pemeliharaan,
penginventarisasi dan penghapusan serta penataan
secara tepat guna dan tepat sasaran. Pada garis
besarnya pengelolaan sarana prasarana meliputi 5
hal, yakni : (1) penentuan kebutuhan, (2) proses
pengadaan, (3) pemakaian, (4) pencatatan, dan (5)
pertanggungjawaban.

3. Coba saudara/i rancang program dan bahan ajar yang dapat 30 Modul
di berikan kepada siswa di sekolah dasar.

* lingkari salah satu nomor sesuai tugas tutorial


** coret yang tidak sesuai

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SDN 1 Lewo


Kelas/Semester : IV (Empat)/ I (Satu)
Tema : 2. Selalu Berhemat
Energi
Sub Tema : 1. Sumber
Energi Pembelajaran ke 4

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berakhlak
mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5. Mengidentifikasi berbagai Membandingkan perubahan bentuk
sumber energi, perubahan bentuk energi pada benda-benda yang ada di
energi, dan sumber energi alternatif sekitar.
(angin, air, matahari, panas bumi,
bahan bakar organik dan nuklir)
dalam kehidupan
sehari-hari
4.5. Menyajikan laporan hasil Membuat laporan tentang
pengamatan dan penelusuran informasi perubahan bentuk energi.
tentang
berbagai perubahan bentuk energi
PPKn

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1.2. Menghargai kebersamaan Saling menghargai dengan teman
dalam keberagaman sebagai satu kelompok tanpa membedakan
anugerah Tuhan Tuhan Yang agama.
Maha Esa di
lingkungan rumah dan sekolah
2.2. Menunjukkan perilaku patuh Melaksanakan kegiatan
pada tata tertib dan aturan yang pembelajaran dengan disiplin dari
berlaku dalam kehidupan sehari-hari awal sampai akhir.
di rumah sekolah
dan masyarakat sekitar
3.2. Mengidentifikasi pelaksanaan Memberikan contoh pelaksanaan
kewajiban dan hak sebagai warga kewajiban dan hak dalam
masyarakat dalam kehidupan sehari- penggunaan sumber energi listrik.
hari
4.2. Menyajikan hasil identifikasi Menyajikan kewajiban yang sudah
pelaksanaan kewajiban dan hak dilaksanakan dan hak yang sudah
sebagai warga masyarakat dalam diterima dalam penggunaan sumber
kehidupan energi listrik.
sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi peserta didik dapat membandingkan perubahan bentuk
energi pada benda-benda di sekitar dengan benar.
2. Melalui percobaan perubahan bentuk energi peserta didik dapat membuat
laporan perubahan bentuk energi dengan sistematis.
3. Melalui diskusi peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan
kewajiban dan hak terhadap sumber energi listrik dengan benar.
4. Melalui diskusi peserta didik dapat menyajikan kewajiban yang sudah
dilaksanakan dan hak yang sudah diterima dalam penggunaan sumber energi
listrik dengan tepat.
D. Materi Pembelajaran (Terlampir)
1. Perubahan bentuk energi
2. Kewajiban dan hak dalam penggunaan sumber energi
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Problem Based
Learning Pendekatan : Saintifik
Metode pembelajaran : diskusi, percobaan, pengamatan, tanya jawab

F. Langkah-langkah
Pembelajaran Pendahuluan
(10 menit)
1. Guru bersama peserta didik saling memberi dan menjawab salam
serta menyampaikan kabarnya masing-masing.
2. Peserta didik dicek kehadiran dengan melakukan presensi oleh guru. Kemudian
dilanjutkan dengan berdoa, doa dipimpin oleh peserta didik yang datang paling
awal.
3. Peserta didik menyiapkan diri agar siap untuk belajar serta memeriksa
kerapihan diri dan bersikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran.
4. Peserta didik menyanyikan lagu “Halo-Halo Bandung” dan mengucapkan
yel-yel semangat.
5. Peserta didik menyimak apersepsi dari guru tentang pelajaran yang
sebelumnya yaitu tentang jenis sumber energi.
6. Peserta didik menyimak tentang kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan
kegiatan pembelajaran hari ini
Kegiatan inti (50 menit)
Mengorientasikan peserta didik pada masalah
1. Peserta didik menyimak suatu permasalahan yang disajikan guru lewat video
tentang “polemik bengkaknya tagihan listrik”
2. Peserta didik bersama guru bertanya jawab tentang permasalahan yang ada dalam
video.
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan


pemecahan permasalahan tentang polemik bengkaknya tagihan listrik.
2. Guru membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok

Membimbing penyelidikan kelompok


1. Peserta didik berdiskusi tentang permasalahan bengkaknya tagihan listrik,
kewajiban dan hak sebagai warga negara terhadap penggunaan sumber energi listrik,
perubahan bentuk energi dan melakukan percobaan tentang perubahan bentuk
energi yang ada di LKPD
2. Guru membimbing peserta didik dalam diskusi dan percobaan

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


1. Peserta didik membuat laporan dari hasil percobaan dan hasil diskusi.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan hasil percobaan
yang sudah dibuat secara bergantian
4. Peserta didik kelompok lain menanggapi kelompok yang melakukan presentasi
5. Guru menguatkan hasil presentasi dan tanggapan peserta didik

Penutup (10 menit)


1. Peserta didik mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan oleh guru
2. Sebelum pembelajaran ditutup peserta didik melakukan refleksi kesimpulan
kegiatan hari ini.
3. Peserta didik melakukan analisis kelebihan dan kekurangan kegiatan
pembelajaran.
4. Guru menguatkan dengan memberikan kesimpulan hasil pembelajaran hari ini
5. Guru memberikan tindak lanjut berupa kegiatan yang harus dilakukan bersama
orang tua di rumah (melengkapi tabel tentang aturan hemat energi di rumah)
6. Peserta didik bersama guru berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.
7. Guru memberi salam penutup dan menutup pembelajaran hari ini.

G. PENILAIAN
1. Sikap
a. Lembar observasi

Kerja Tanggun Percay


No Nama Disiplin Mandiri
Sama g Jawab a Diri
1
2
3
4
5
Ket : Diisi dengan penilaian kualitatif A, B, atau C
b. Rubrik penilaian

Aspek
Deskrips Penskora
yang
i n
dinilai
 Melaksanakan Jika kedua point
C
kegiatan tidak dilakukan
Disiplin pembelajaran dari B Jika 1 point dilakukan
awal sampai akhir
A Jika 2 point dilakukan
 Menyelesaikan tugas
tepat waktu
Jika kedua point
C
Kerja sama  Terlibat aktif dalam diskusi tidak dilakukan
B Jika 1 point dilakukan
 Membantu dalam
mengerjakan A Jika 2 point dilakukan
tugas kelompok
 Mengerjakan tugas Jika kedua point
C
Tanggun dengan baik tidak dilakukan
g jawab  Menerima resiko atas B Jika 1 point dilakukan
perbuatan yang A Jika 2 point dilakukan
dilakukan
 Mampu mengerjakan Jika kedua point
C
tugas secara mandiri tidak dilakukan
Mandiri  Tidak banyak bertanya B Jika 1 point dilakukan
pada teman atau guru saat A Jika 2 point dilakukan
mengerjakan tugas
 Tampil dengan suara Jika kedua point
C
Percaya diri yang lantang dan jelas tidak dilakukan
 Tidak menunjukkan B Jika 1 point dilakukan
rasa takut A Jika 2 point dilakukan
2. Pengetahuan (Terlampir)
Kisi-Kisi Penulisan Soal

Indikator
Kompeten Pencapai Mater Indikat Bentu Nomo
No si i or Leve k r
an l
Dasar Kompeten poko soal soal soal
si k
1 IPA
3.5. Memban- Perub Disajikan C4 Isia 1
n
Mengident dingkan a- han gambar 4

if ikasi perubahan bentu benda.

berbagai bentuk k Peserta

sumber energi pada energi didik dapat

energi, benda- menentuka

perubaha benda yang n 2 benda

n bentuk ada di yang

energi, sekitar. mengalami

dan perubahan

sumber bentuk

energi energi

alternatif yang sama


Disajikan 3 C5 Isia 2
(angin, air, n
pernyataan
matahari,
tentang
panas
perubahan
bumi,
bentuk
bahan
energi.
bakar
Peserta
organik
didik
dan
menilai
nuklir)
apakah
dalam pernyataan
kehidup tersebut
an benar
sehari-hari atau salah
2 PPKn
Memberi- Kewa- Disajikan C2 Isia 3
3.2.
n
kan contoh jiban suatu
Mengident
pelaksa- dan gambar.
i fikasi
naan hak Peserta
pelaksana
kewaji-ban dalam didik
an
dan hak peng- memberika
kewajiban
dalam gunaa n contoh
dan hak
penggu- n pelaksanaa
sebagai
naan sumbe n kewajiban
warga
sumber r berdasarka
masyarak
energi energi n masalah
at dalam
listrik. listrik tersebut.
kehidupan
Disajikan 3 C5 Isia 2
sehari- n
pernyataan.
hari
Peserta
didik
memilih
pernyataan
yang
melaksanak
an
kewajiban.
Kunci Pedoman Penskoran

No Kunci jawaban Penskora


n
1 Nomor 2 dan 3 2
2 Benar, benar, salah 3
3 Mematikan alat elektronik jika tidak 3
digunakan,
mematikan televisi jika tidak ditonton
4 Ceklist, tidak, ceklist, tidak 2
Jumlah 10
skor
Nilai akhir = jumlah skor x 10 100
Perlu
Aspek yang Dinilai Baik Sekali Baik Cukup
Bimbinga
n
IPA
 Laporan dibuat Memenuh Memenuh Memenuh Belum
dengan sistematis i 3 poin i 2 poin i 1 poin memenuh
 Isi laporan i kriteria
menjelaskan
perubahan bentuk
energi dengan tepat
 Laporan
disajikan
dengan baik
PPKn
 Menyajikan hak Memenuhi Memenuh Memenuhi Belum
yang didapat dari 2 poin i 2 poin 2 poin memenuh
menggunakan dengan dengan dengan i kriteria
listrik sangat tepat cukup
 Menyajikan kewajiban tepat tepat
yang sudah
dilaksanakan
3. Keterampilan

H. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


Media : laptop, proyektor, lampu, kompor,
setrika Alat dan bahan : kertas, lilin, jarum, korek api,
gunting Sumber belajar :

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas IV


Tema 2 "Selalu Berhemat Energi", Sub Tema 1 "Sumber Energi", Jakart : 2017.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Guru Kurikulum 2013 Kelas IV
Tema 2 "Selalu Berhemat Energi", Sub Tema 1"Sumber Energi", Jakart : 2017.
Santika. Perubahan energi https://www.youtube.com/watch?v=S5YbLmsRj9M.
2020 Risma Ris. Perubahan bentuk energi. https://www.youtube.com/watch?
v=BzzmrVm-kks. 2020.
KompasTV. Penjelasan PLN Terkait Tagihan Listrik Naik.
https://www.youtube.com/watch?v=xqR4wY4ia-U&t=173s.
2020.

Mengetahui, Tasikmalaya, Juni 2021


Kepala SDN 12 PPK Wali Kelas IV A

ISNANIAR, S.Pd.Sd
NIP. AFRINA DEVITA, S.Pd.
196608082007012009
BAHAN AJAR

Kelas : IV (Empat)
Tema : 2. Selalu Berhemat Energi
Sub Tema : 1. Sumber
Energi Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui diskusi peserta didik dapat membandingkan perubahan bentuk


energi pada benda-benda di sekitar dengan benar.
2. Melalui percobaan perubahan bentuk energi peserta didik dapat membuat
laporan perubahan bentuk energi dengan sistematis.
3. Melalui diskusi peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan kewajiban
dan hak terhadap sumber energi listrik dengan benar.
4. Melalui diskusi peserta didik dapat menyajikan kewajiban yang sudah
dilaksanakan dan hak yang sudah diterima dalam penggunaan sumber energi
listrik dengan tepat.
Indikato
Jenis
No Kompetensi Dasar r Materi Bahan
Pencapai
Ajar
an
Kompetensi
1 IPA
Membandingk Perubahan Uraian materi
3.5. Mengidentifikasi
an perubahan bentuk energi
berbagai sumber energi,
bentuk energi
perubahan bentuk energi,
pada benda-
dan sumber energi alternatif
benda yang
(angin, air, matahari, panas
ada di sekitar.
bumi, bahan bakar organik
dan nuklir) dalam
Membuat
kehidupan sehari-hari
laporan
4.5. Menyajikan laporan
tentang
hasil pengamatan dan
perubahan
penelusuran informasi
bentuk energi.
tentang berbagai
perubahan bentuk energi
2 PPKn
Memberika Hak dan Uraian materi
3.2. Mengidentifikasi
n contoh kewajiban
pelaksanaan kewajiban dan
pelaksanaan dalam
hak sebagai warga
kewajiban penggunaan
masyarakat dalam
dan hak sumber energi
kehidupan sehari-hari
dalam
penggunaan
sumber
energi
listrik
4.2. Menyajikan hasil
identifikasi pelaksanaan Menyajikan
kewajiban dan hak kewajiban
sebagai warga yang sudah
masyarakat dalam dilaksanakan
kehidupan sehari-hari dan hak yang
sudah
diterima
dalam
penggunaan
sumber energi
listrik.
BAHAN AJAR

A. Perubahan Bentuk Energi


Energi merupakan kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha atau kerja.
Perubahan energi adalah berubahnya suatu bentuk energi ke bentuk energi
lainnya. Perubahan bentuk energi berdasarkan hukum kekekalan energi yaitu
energi tidak dapat dihilangkan atau diciptakan, tetapi energi dapat dirubah dari
bentuk energi satu ke bentuk energi lainnya.
Bentuk-bentuk energi : energi matahari, energi angin, energi air, energi listrik,
energi panas, energi cahaya, energi bunyi, energi kimia, energi gerak, energi otot.

Contoh perubahan energi matahari


1. Energi matahari menjadi energi panas, contoh dalam kegiatan mejemur pakaian,
menjemur kerupuk, menjemur ikan
2. Energi matahari menjadi energi cahaya, contoh matahari menerangi bumi,
matahari membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis.
3. Energi matahari menjadi energi listrik yaitu melalui panel surya.
Contoh perubahan energi listrik
1. Energi listrik menjadi energi panas, contoh : pada setrika, kompor listrik,
penanak nasi, pengering rambut, dispenser
2. Energi listrik menjadi energi gerak, contoh : pada kipas angin, blender, mesin cuci
3. Energi listrik menjadi energi bunyi, contoh : pada radio, bel listrik
4. Energi listrik menjadi energi cahaya, contoh : pada lampu
5. Energi listrik menjadi energi cahaya dan bunyi, contoh : pada televisi
6. Energi listrik menjadi kimia, contoh : pada charger
Contoh perubahan energi angin
1. Energi angin menjadi energi gerak, contoh dalam kegiatan menggerakkan kapal di
laut, kincir angin, benda yang bergerak tertiup angin.

Contoh perubahan energi air


1. Energi air menjadi energi gerak, contoh pada kincir air,
Contoh perubahan energi kimia
1. Energi kimia menjadi energi gerak, contoh pada makanan yang dimakan
manusia untuk beraktivitas, bahan bakar kendaraan bermotor yang
menggerakkan kendaraan.
2. Energi kimia menjadi energi cahaya, contoh pada senter.

3. Energi kimia menjadi energi cahaya dan bunyi, contoh pada HP.
4. Energi kimia menjadi energi panas dan cahaya, pada lilin.
B. Hak dan Kewajiban Terhadap Sumber Energi
Salah satu sumber energi yang banyak digunakan di sekitar kita adalah listrik.
Sumber energi listrik digunakan manusia sehari-hari untuk membantu aktivitasnya.
Listrik merupakan sumber energi yang membantu kita melakukan aktivitas sehari-
hari. Dengan adanya energi listrik, kita dapat menyalakan lampu, televisi, radio,
setrika listrik dan lain- lain. Kita semua berhak mendapatkan energi listrik.
Kewajiban kita adalah menghemat penggunaannya.
Banyak orang sadar bahwa begitu banyak tantangan yang harus dihadapi untuk
menciptakan masa depan dunia yang berkelanjutan. Kita harus membuat perubahan
sejak hari ini untuk masa depan planet bumi dan bagian dari perubahan itu adalah
mencari cara untuk menghemat energi untuk pemanfaatannya di rumah kita. Ada
berbagai cara untuk menghemat energi, hal-hal yang dapat dilakukan untuk
melakukan penghematan energi adalah
1. Mencabut peralatan listrik ketika tidak digunakan
2. Mematikan lampu saat tidur, ketika siang hari atau ketika kita tidak
menggunakannya
3. Mengganti lampu dengan lampu hemat energi.
4. Mengganti peralatan komputer dengan laptop.
5. Mematikan televisi apabila tidak ditonton.
6. Menyalakan barang elektronik ketika kita butuhkan.
7. Menggunakan listrik dengan bijak.

Anda mungkin juga menyukai