Anda di halaman 1dari 63

Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Jurnal belajar pada mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Biologi berisi


catatan refleksi/materi yang telah didapatkan selama mengikuti perkuliahan,
mereview jurnal terkait materi yang dipelajari, pelajaran yang dapat diambil
dalam, hal-hal yang perlu dikaji lebih dalam terkait materi yang belum terlalu
dipahami. Tujuan penulisan jurnal belajar ini adalah membantu mempersiapkan
diri secara fisik dan mental sebagai mahasiswa serta untuk membiasakan diri
untuk mencatat dan mengarsipkan hal-hal penting terutama yang berkaitan
dengan akademik. Melalui jurnal belajar ini, diharapkan keterlibatan mahasiswa
secara optimal dalam mempelajari materi belajar dapat terpenuhi.

Mata kuliah Strategi Pembelajaran merupakan salah satu mata kuliah


wajib yang diprogramkan mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Halu
Oleo pada semester ganjil. Identitas mata kuliah ini adalah sebagai berikut:

Mata kuliah : Evaluasi Pembelajaran Biologi

Sandi / Kode : PBI61021

Disajikan pada jenjang : S1, Pendidikan Biologi

Semester / Tahun Akademik : 4 / 2020-2021

Dosen Pembina : Dr. H. Safilu, M.Si

Selama kurang lebih enam bulan telah dilakukan kegiatan perkuliahan


sebanyak 14 kali pertemuan dengan 12 jurnal belajar. Uraian jurnal kegiatan
belajar tersebut adalah sebagai berikut:
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Pertemuan :1

Hari/Tanggal : Kamis, 18 Maret 2021

Topik : Kontrak Kuliah dan Evaluasi Pembelajaran

Penyaji Topik : Dr. Safilu, M.Si

A. Kegiatan yang Dilakukan


Pada pertemuan 1 ini, kegiatan yang dilakukan adalah penyampaian
tentang kontrak perkuliahan mata kuliah Evaluasi Pembelajaran ini dan
penjelasan terkait kontrak kuliah dan materi evaluasi pembelajaran.

B. Refleksi diri
1. catatan refleksi / materi yang telah didapatkan
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan 1
ini, ada beberapa materi yang didapatkan setelah perkuliahan yaitu
aturan perkuliahan /kontrak kuliah yang harus dilaksanakan oleh
mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah ini diantranya:
a. Mahasiswa harus mengikuti perkuliahan maksimal 85% jika tidak
maka mahasiswa tersebut tidak bisa mengikuti ujian final,
b. Membuat jurnal belajar,
c. Mahasiswa meriview jurnal kemudian membuat pertanyaan dan
menjawabnya yang kemudian dimuat dalam jurnal belajar.

Selain itu ada beberapa materi yang bisa dipahami selama mengikuti
perkuliahan diantaranya :
a. Evaluasi Pembelajaran adalah suatu proses pembelajaran yang telah
dilakukan dalam periode pelaksanaan pembelajaran tertentu,
meliputi perencanaan, proses dan hasil belajar (domain Kognitif,
keterampilan, dan sikap) setelah dilakukan tes / non tes,
pengukuran, dan penilaian
b. Fungsi Evaluasi Pembelajaran
1) Siswa
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

 Hasit tes/ non tes untuk mengambil keputusan berhasil


atau gagal
 Keberhasilan berdasarkan kesuksesan dalam tes
 Partisipasi dalam mendukung siswa yang kurang berhasil
 Menerima atau menolak kelas khusus tergantung dari hasil
evaluasi
 Siswa dengan skor yang rendah akan mengambil sikap
melanjutkan/drop out
2) Guru
 Insentif dan sanksi berdasarkan hasil evaluasi
 Motivasi bagi guru agar tidak mengalami tekanan dalam
melaksanakan pembelajaran
 Guru dapat merancang pembelajaran berarti mampu
memberikan pengalaman belajar, dan membuat belajar
merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa.
3) Sekolah
 Dapat membandingkan kualitas pembelajaran di sekolah
baik tingkat daerah maupun nasional
 Sanksi bagi sekolah jika hasil evaluasi tidak berhasil
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
 Dapat mengembangkan program spesifik untuk
mengembangkan kualitas pembelajaran
 Sebagai dasar dalam merencanakan pembelajaran
selanjutnya
4) Masyarakat
 Orang tua siswa atau tetangganya akan menjauhi sekolah
yang memiliki penampilan buruk
 Orang tua siswa akan mencari alternatif untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran anaknya
 Orang tua akan berusaha untuk membantu meningkatkan
performance sekolah
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

5) Negara Pemerintah
 Pelaku usaha dan Kalangan keluarga akan memilih
sekolah yang memiliki performance tes yang tinggi
 Score hasil ranking menentukan Kedudukan sekolah di
daerah dan kepentingan publikasi di media
 Sekolah yang memiliki performance rendah akan
diidentifikasi dan terus dimonitoring oleh negara atau
pemerintah
c. Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Tujuan evaluasi pembelajaran untuk menentukan
perencanaan, proses, dan hasil belajar (domain Pembelajaran) telah
mencapai pembelajaran atau belum serta. penyebabnya.

2. Hasil Mereview Jurnal dengan Mengajukan Pertanyaan dan


Menjawabnyaà

Setelah membaca jurnal “Resume Ruang Lingkup dan Fungsi


Evaluasi Pembelajaran” ada beberapa pertanyaan yang menjadi point-point
penting yang bisa diambil dalam jurnal tersebut diantaranya:
a. Apa pengertian evaluasi pembelajaran?
b. Evaluasi pembelajaran memiliki 4 fungsi. Apa saja fungsi evaluasi
pembelajaran tersebut?
c. Apa tujuan evaluasi pembelajaran?
d. Apa saja ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotorik?

Jawab:

a. Pengertian Evaluasi Pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis


dari pengumpulan, analisis, dan interprestasi informasi /data untuk
menentukan sejauh mana siswa telah mancapai tujuan pembelajaran
b. Fungsi evaluasi pembelajara fungsi formatif, fungsi sumatif , fungsi
diagnostik, fungsi seleksi dan penempatan
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

c. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui kedudukan


peserta didik didalam kelas atau kelompok. Dengan demikian guru
dapat mengklasifikasikan apakah peserta didik termasuk kelompok
yang pandai, sedang, cukup, atau kurang dikelasnya dibandingkan
dengan peserta didik lainnya.
d. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran terdiri atas
1) Ranah kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau memori,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dua aspek
pertama disebut tingkat kognitif rendah dan empat aspek
berikutnya termasuk tingkat kognitif tinggi.
2) Ranah afektif Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek yaitu, penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi dan internalisasi.
3) Ranah psikomotorik Berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan
dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik,
yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
onseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan
kompleks, dan gerakan ekspresif

3. Pelajaran yang dapat diambil

Setelah mengikuti perkuliahan, saya dapat mengambil beberapa


pelajaran diantaranya aturan sistem perkuliahan yang harus dilaksanakan,
mengambil manfaat dari beberapa materi yang telah dijelaskan, dan pelajaran
yang tidak kalah pentingnya adalah saya bisa mengambil faedah bahwa
belajar evaluasi pembelajaran biologi itu sangat bermanfaat sebagai bekal
dikemudian hari nanti saat sudah berprofesi sebagai seorang guru sekaligus
juga merupakan jawaban dari keresahan saya selama ini tentang makna
belajar yang sebenarnya yang jauh dirasakan di sekolah dasar dan menengah.

4. Hal-hal yang ingin masih dikaji

Beberapa hal yang ingin masih dikaji terkait materi perkuliahan akan
dikaji lebih dalam lagi pada sumber belajar yang lain.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Pertemuan :2

Hari/Tanggal : Kamis, 25 Maret 2021

Topik : Prinsip Evaluasi Pembelajaran

Penyaji Topik : Dr. H. Safilu, M.Si

A. Kegiatan yang Dilakukan


Pada pertemuan 2 ini, kegiatan yang dilakukan adalah
penyampaian materi dalam bentuk ceramah daring terkait prinsip
evaluasi pembelajaran.

B. Refleksi Diri
1. Catatan Refleksi / Materi yang telah didapatkan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan 2
ini, ada beberapa materi yang bisa dipahami selama mengikuti
perkuliahan diantara
a. Prinsip dalam evaluasi pembelajaran terdiri atas :
1) Kontinuitas Evaluasi dalam pembelajaran bukan hanya
dilakukan saat ujian tengah semester atau akhir semester saja.
Lebih dari itu, jika Bapak/Ibu Guru ingin melihat perubahan
nilai dari siswa harus dilakukan secara berkesinambungan.
Artinya, sejak dari tahap penyusunan rencana pembelajaran
hingga pelaporannya tetap harus dipantau secara kontinyu.
2) Komprehensif Tidak jarang beberapa guru hanya fokus pada
aspek kognitif dari siswanya. Padahal, dua aspek lainnya
yakni kognitif dan afektif turut berperan besar dalam proses
evaluasi pembelajaran. Sebagai guru memang tidak hanya
dituntut bagaimana siswa bisa paham sebuah materi. Guru
juga dituntut bagaimana bisa membentuk karakter siswa yang
baik hingga bisa memiliki dampak positif di kehidupannya.
Oleh karena itu evaluasi pembelajaran yang baik dilakukan
dari proses belajar hingga hasil belajar dari siswa.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

3) Kooperatif Sejatinya, proses evaluasi pembelajaran yang


dilakukan harus berkoordinasi dengan berbagai elemen yang
turut andil dalam perkembangan siswa. Mulai dari kepala
sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, hingga
petugas administrasi. Bahkan, sangat dianjurkan juga
bekerjasama dengan siswa itu sendiri karena ini bertujuan
supaya seluruh elemen yang terlibat dalam evaluasi
pembelajaran merasa dihargai atas kerjasama yang dilakukan.
4) Objektif Penilaian hasil dalam evaluasi belajar haruslah
bersifat objektif. Artinya, faktor-faktor subyektif seperti
hubungan guru dengan siswa dan faktor perasaan karena
merasa tidak tega atau yang lainnya tidak boleh dimasukkan
ke dalam evaluasi. Jika siswa tersebut mendapat nilai yang
kurang baik, berarti harus dimasukkan nilai tersebut dengan
pemberian catatan untuk memotivasi siswa dan
pemberitahuan kepada orang tua.
5) Praktis Prinsip evaluasi pembelajaran harus bersifat praktis.
Artinya, kegiatan tersebut harus menghemat biaya, waktu,
dan tenaga. Pada prinsip ini sangat menekankan kemudahan
guru untuk menyusun instrumen penilaian yang mudah
digunakan tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga
memungkinkan digunakan oleh guru lain. Seiring dengan
kepraktisan tersebut, jangan sampai menghilangkan esensi
evaluasi pembelajaran itu sendiri yakni mencapai
keoptimalan dari tujuan belajar.

2. Hasil Mereview Jurnal dengan Mengajukan Pertanyaan dan


Menjawabnya
Setelah membaca jurnal “Prinsip Kontinuitas dalam Evaluasi
Proses Pembelajaran” ada beberapa pertanyaan yang menjadi point-point
penting yang bisa diambil dalam jurnal tersebut diantaranya:
a. Mengapa keberadaan prinsip evaluasi bagi seorang guru atau dosen
mempunyai arti yang penting?
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

b. Kesalahan utama yang sering terjadi di antara para pendidik adalah


evaluasi hanya dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti pada akhir
unit, pertengahan, dan/atau akhir suatu program pengajaran. Apa
akibatnya dari kesalahan ini?

Jawab :

a. Keberadaan prinsip evaluasi bagi seorang guru atau dosen


mempunyai arti yang penting karena dengan memahami prinsip
evaluasi dapat menjadi petunjuk atau keyakinan bagi dirinya atau
yang lain guna merealisasikan evaluasi dengan cara yang benar
b. Akibat yang terjadi adalah minimnya informasi tentang peserta
didik sehingga menyebabkan banyaknya perlakuan prediksi
pendidik menjadi bias dalam menentukan posisi mereka pada
kegiatan kelasnya. Dalam pengembangan instruksional, evaluasi
hendaknya dilakukan semaksimal mungkin dalam suatu kegiatan.
Ini dianjurkan untuk mendapatkan informasi yang banyak tentang
kegiatan peserta didik di kelas dan selanjutnya digunakan untuk
menilai tingkat keterlaksanaan program seperti yang direncanakan.

3. Pelajaran yang dapat diambil

Setelah mengikuti perkuliahan, saya dapat mengambil pelajaran


diantaranya mengambil manfaat dari beberapa materi yang telah
dijelaskan.

4. Hal-hal yang ingin masih dikaji


Beberapa hal yang ingin masih dikaji terkait materi perkuliahan
adalah penjelasan lebih lanjut tentang prinsip evaluasi pembelajaran dari
beberapa sumber lainnya.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Pertemuan :3

Hari/Tanggal : Kamis, 1 April 2021

Topik : Kegunaan Tes dalam Evaluasi Pembelajaran

Penyaji Topik : Dr. H. Safilu, M.Si

A. Kegiatan yang Dilakukan


Pada pertemuan 3 ini, kegiatan yang dilakukan adalah penyampaian
materi dalam bentuk ceramah daring yang masih ada kaitannya dengan
kegunaan tes dalam evaluasi pembelajaran

B. Refleksi Diri
1. Catatan Refleksi / Materi yang telah didapatkan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan 3
ini, ada beberapa materi yang bisa dipahami selama mengikuti
perkuliahan diantaranya :
a. Kegunaan tes dalam evaluasi pembelajaran terdiri atas:
1) Seleksi
Tes menjadi ukuran untuk mengambil keputusan tidak
hanya untuk menentukan apakah seseorang diterima atau
ditolak dalam suatu proses seleksi tetapi juga dapat
meramalkan keberhasilan/kegagalan dalam suatu kegiatan
tertentu pada masa yang akan datang dengan resiko terendah
2) Penempatan
Tes bertujuan untuk menentukan yang tepat bagi
seorang untuk dapat berprestasi dalam suatu proses
pembelajaran
3) Diagnosis dan Remedial
Tes bertujuan utk mengukur kelebihan dan kelemahan
dalam suatu program pendidikan/pembelajaran, sehingga
sebelum dilakukan remedial maka seharusnya didahului tes
diagnostik.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

4) Umpan Balik
Tes bertujuan untuk mendapatkan umpan balik
berdasarkan Skor seseorang dengan kelompoknya atau
berdasarkan kedudukan skor seseorang dengan kriteria yang
ditentukan sebelum tes digunakanı
5) Memotivasi dan Membimbing Belajar
Tes dapat digunakan memotivasi belajar siswa atau
menjadi dasar seorang guru untuk membimbing siswa
6) Perbaikan program pembelajaran
Tes dpt digunakan untuk meninjau kembali program
pembelajaran yang telah disusun.
7) Pengembangan Ilmu
Hasil tes dpt digunakan utk pengembangan dan dasar
dalam melaksanakan proses pembelajaran

2. Hasil Mereview Jurnal dengan Mengajukan Pertanyaan dan


Menjawabnya
Setelah membaca jurnal “Problematika Sistem Evaluasi
Pembelajaran” ada beberapa pertanyaan yang menjadi point-point
penting yang bisa diambil dalam jurnal tersebut diantaranya:
a. Apa kegunaan tes dalam kegiatan pembelajaran?

Jawab:

a. Secara garis besar kegunaan tes dalam kegiatan pembelajaran adalah:


 Mengetahui kemajuan kemampuan belajar murid. Dalam
evaluasi formatif, hasil dari evaluasi selanjutnya digunakan
untuk memperbaiki cara belajar siswa.
 Mengetahui status akademis seseorang siswa dalam
kelasnya.
 Mengetahui penguasaan, kekuatan dalam kelemahan
seseorang siswa atas suatu unit pelajaran.
 Menegtahui efisiensi metode mengajar yang digunakan
guru.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

 Menunjang pelaksanaan BK di sekolah.


 Memberi laporan kepada siswa dan orang tua
 Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan promosi
siswa.
 Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan pengurusan
(streaming)
 Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan
perencanaan pendidikan, serta
 Memberi informasi kepada masyarakat yang memerlukan,
dan
 Merupakan feedback bagi siswa, guru dan program
pengajaran.
 Sebagai alat motivasi belajar mengajar
 Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum
sekolah yang bersangkutan

3. Pelajaran yang dapat diambil

Setelah mengikuti perkuliahan, saya dapat mengambil pelajaran


diantaranya mengambil manfaat dari beberapa materi yang telah
dijelaskan.

4. Hal-hal yang ingin masih dikaji

Beberapa hal yang ingin masih dikaji terkait materi perkuliahan


adalah penjelasan lebih lanjut tentang kegunaan tes dalam evaluasi
pembelajaran dari sumber lain.

Pertemuan :4
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Hari/Tanggal : Kamis, 8 April 2021

Topik : Tugas Makalah Pentingnya Tes Dan Melaksanakan Tes yang


Bertujuan Untuk Memotivasi dan Membimbing Belajar

Penyaji Topik : Dr.H. Safilu, M.Si

A. Kegiatan yang Dilakukan


Pada pertemuan 4 ini, kegiatan yang dilakukan adalah materi
dalam bentuk pemberian tugas makalah pentingnya tes dan melaksanakan
tes yang bertujuan untuk memotivasi dan membimbing. Tugas dibuat
berdasrkan review jurnal “Melaksanakan Tes Yang Bertujuan Untuk
Memotivasi Dan Membimbing Belajar Siswa” dapat dilihat sebagai
berikut.

MAKALAH PENTINGNYA TES DAN MELAKSANAKAN TES YANG


BERTUJUAN UNTUK MEMOTIVASI DAN MEMBIMBING BELAJAR

A. Penyusunan Tes Hasil Belajar

Sebuah tes yang baik merupakan suatu tes yang dapat memberikan
informasi yang tepat dan terpercaya. Sehingga untuk dapat menghasilkan
suatu tes yang baik maka terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam penyusunan sebuah tes hasil belajar, antara lain berkaitan dengan
prinsip-prinsip pengukuran tes hasil belajar, tujuan dari diadakannya tes hasil
belajar dan langkah-langkah penyusunan tes yang baik.

Pada dasarnya tujuan utama yang ingin dicapai melalui pemberian tes
hasil belajar yaitu untuk mengetahui sejauhmana peserta didik menguasai
materi pelajaran yang diberikan, diharapkan dengan mengetahui hasil belajar
peserta didik maka baik peserta didik maupun pendidik dapat mengetahui
sejauhmana keberhasilan mereka dalam belajar dan mengajar, sehingga dapat
diambil tindakan-tindakan yang tepat dalam rangka memperbaiki dan
meningkatkan kualitas belajar peserta didik dan kualitas mengajar pendidik.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Upaya mengatasi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan


penyusunan tes tersebut maka kiranya terdapat beberapa hal yang dapat
dilakukan. Pertama, agar suatu tes dapat dengan tepat mengukur apa yang
hendak diukur, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
suatu tes hendaknya disusun berdasarkan tujuan instruksional yang telah
ditetapkan, perlu diusahakan agar soal-soal tes yang diberikan dapat dengan
tepat mewakili materi yang telah diberikan, jenis pertanyaan tes perlu disusun
dengan tepat sehingga dapat dengan tepat mengukur kemampuan peserta
didik, suatu bentuk tes hendaknya dapat disusun sesuai dengan tujuan
penggunaan hasilnya. Kedua, agar suatu tes dapat menghasilkan hasil yang
reliabel maka dapat dilakukan dengan memperbanyak pertanyaan dan dengan
perbaikan mutu setiap pertanyaan tersebut. Tes yang lebih lama
pelaksanaannya memungkinkan adanya sampel tingkah laku yang lebih tepat
untuk diukur, dan tes yang disusun dengan teliti akan memberikan gambaran
yang lebih dapat dipercaya tentang penampilan belajar selama tes diadakan.
Ketiga, agar suatu tes dapat dengan mudah dilaksanakan, maka terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: suatu tes harus memuat petunjuk-
petunjuk yang jelas bagaimana suatu tes tersebut dapat dikerjakan, pertanyaan
dalam tes hendaknya tidak membingungkan peserta didik, tes yang disusun
hendaknya dapat dengan mudah dilakukan pemeriksaannya, kemudian
hendaknya suatu tes disusun dengan mempertimbangkan waktu, tenaga, dan
ongkos yang tersedia. Secara singkat dapat dikatakan bahwa untuk mengatasi
beberapa permasalahan dalam penyusunan tes dapat dilakukan dengan
memahami prinsip-prinsip penyusunan tes yang benar.

B. Motivasi Peserta didik dalam Belajar

Menurut Morgan yang ditulis kembali oleh S. Nasution15, dikatakan bahwa


manusia hidup itu memiliki berbagai kebutuhan:

1. Kebutuhan Untuk Berbuat Sesuatu Aktivitas


Hal ini bagi anak akan sangat penting, karena perbuatan itu
sendiri mengandung suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan
konsep ini, maka orang tua yang memaksa anak untuk diam di rumah
saja, adalah bertentangan dengan hakikat anak. Activities in it self is a
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

pleasure. Hal ini dapat dihubungkan dengan suatu kegiatan belajar


bahwa pekerjaan atau belajar itu akan berhasil kalau disertai dengan
rasa gembira.
2. Kebutuhan Untuk Menyenangkan Orang Lain
Banyak orang yang dalam kehidupannya memiliki motivasi
untuk banyak berbuat sesuatu demi kesenangan orang lain. Harga diri
seseorang dapat dinilai dari berhasil tidaknya usaha untuk memberikan
kesenangan pada orang lain. Hal ini sudah barang tentu merupakan
kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi orang yang melakukan
kegiatan tersebut. Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai kegiatan,
misalnya anak-anak itu rela bekerja atau para peserta didik itu
rajin/rela belajar apabila diberikan motivasi untuk melakukan suatu
kegiatan belajar untuk orang yang disukainya (misalnya bekerja,
belajar demi orang tua, belajar demi seseorang calon teman hidupnya).
3. Kebutuhan Untuk Mencapai Hasil
Suatu pekerjaan atau kegiatan belajar itu akan berhasil baik,
kalau disertai dengan ―pujian‖. Aspek ―pujian‖ ini merupakan
dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan belajar dengan giat.
Apabila hasil pekerjaan atau usaha belajar tidak dihiraukan orang
lain/pendidik atau orang tua misalnya, boleh jadi kegiatan anak
menjadi berkurang. Dalam kegiatan belajar mengajar istilahnya perlu
dikembangkan unsur reinforcement. Pujian atau reinforcement ini
harus selalu dikaitkan dengan prestasi anak yang baik. Anak-anak
harus diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk melakukan sesuatu
dengan hasil yang optimal, sehingga ada “sense of success”. Dalam
kegiatan belajar mengajar maka kegiatan ini harus dimulai dari yang
mudah/sederhana dan bertahap menuju sesuatu yang semakin
sulit/kompleks.
4. Kebutuhan Untuk Mengatasi Kesulitan
Suatu kesulitan atau hambatan, mungkin cacat, mungkin
menimbulkan rasa rendah diri, namun hal ini menjadi dorongan untuk
mencari kompensasi dengan usaha yang tekun dan luar biasa, sehingga
tercapai kelebihan/keunggulan dalam bidang tertentu. Sikap anak
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

terhadap kesulitan atau hambatan ini sebenarnya banyak bergantung


pada keadaan dan sikap lingkungan. Sehubungan dengan itu maka
peranan motivasi sangat penting dalam upaya menciptakan kondisi-
kondisi tertentu yang lebih kondusif bagi mereka untuk berusaha agar
memperoleh keunggulan. Kebutuhan manusia yang senantiasa akan
selalu berubah, tentunya akan memengaruhi motivasi seseorang
karena motivasi selalu terkait dengan kebutuhan yang bersifat
dinamis, sesuai dengan keinginan dan perhatian manusia.
Teori tentang motivasi ini lahir dan awal perkembangannya
ada di kalangan para psikolog. Menurut ahli ilmu jiwa, dijelaskan
bahwa dalam motivasi itu ada suatu hierarki atau tingkatan-
tingkatannya, yakni dari atas ke bawah.
Dalam hal ini terdapat beberapa teori motivasi yang selalu
berhubungan dengan kebutuhan:
a. Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat
dan sebagainya.
b. Kebutuhan akan keamanan (security), yakni rasa aman, bebas dari
rasa takut dan kecemasan.
c. Kebutuhan akan cinta dan kasih: kasih, rasa diterima dalam suatu
masyarakat atau golongan (keluarga, sekolah, kelompok).
d. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan
bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan,
sosial, pembentukan pribadi. Dengan istilah lain, kebutuhan untuk
berusaha ke arah kemandirian dan aktualisasi diri

Motivasi yang ada pada diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang


lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapainya).
c. Menunjukkan minat terhadap bemacam-macam masalah.
d. Lebih senang bekerja mandiri.
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).


g. Tidak mudah melepaskan hal-hal yang diyakini itu.
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

C. Tes Hasil Belajar Membantu Meningkatkan Motivasi Peserta didik


dalam Belajar

Tes yang dilaksanakan secara berkala akan dapat memotivasi peserta


didik dalam belajar dengan menyediakan tujuan-tujuan belajar jangka pendek
yang mengarahkan cara belajar dengan menjelaskan kepada peserta didik
hasil belajar yang diharapkan, dan menyediakan umpan balik baginya tentang
kemajuan belajar yang dicapainya. Antisipasi mengenai akan adanya tes
memperbesar kegiatan belajar dan sifat serta corak tes yang ditunggu-tunggu
menyalurkan dan mengarahkan corak belajar yang dilakukan. Walaupun
pengaruh tes serupa ini kadang-kadang dianggap tidak baik, misalnya jika tes
hanya mengukur hasil ingatan mengenai fakta, pengaruh demikian tidak harus
dianggap negatif. Sumbangan tes itu terhadap perbaikan belajar akan sangat
bergantung pada seberapa tes itu dapat mencerminkan hasil belajar yang
diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dan pada cara pengajar
menggunakan hasil tes tersebut. Jika tes itu menekankan pada aplikasi
prinsip-prinsip‖ seperti yang dilakukan dalam pengajaran maka dapatlah
diharapkan bahwa peserta didik peserta didik akan mengarahkan usahanya
belajar pada cara mengaplikasikan prinsip-prinsip. Kemudian jika hasil tes
secepat-cepatnya diumumkan kepada peserta didik peserta didik, maka umpan
balik tentang kemahiran dan kelemahan mereka mengaplikasikan prinsip-
prinsip akan lebih menjelaskan hakikat tujuan belajar dan menunjukkan
perubahan yang diperlukan untuk mencapai mutu penampilan yang efektif.
Individu dikatakan belajar atau tidak sangat bergantung kepada kebutuhan
dan motivasinya. Jadi tes yang disusun dengan baik itu akan memberikan
motivasi kepada peserta didik agar belajar dapat mencapai tujuan pengajaran
dengan menimbulkan semangat belajar yang lebih tinggi, dengan lebih
mengarahkan mereka pada tujuan belajar yang diinginkan dan dengan
menyediakan usaha mencapai pengetahuan yang segera tentang hasil tes. Hal
ini sesuai dengan fungsi motivasi dalam belajar yang bertujuan menstimulasi
dan memfasilitasi aktivitas belajar
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Masalah yang seringkali ditemukan berkaitan dengan usaha pemberian


tes untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar adalah: Pertama,
kurang dikomunikasikannya manfaat diberikannya tes kepada peserta didik
akibatnya para peserta didik tidak menganggap bahwa tes yang diberikan
tersebut sebagai sesuatu yang dapat membantu mereka, namun sebaliknya
mereka menganggap bahwa tes yang dilaksanakan justru dianggap hanya
sebatas rutinitas yang membebani mereka selama belajar . Untuk mengatasi
hal ini maka perlu dilakukan penekanan kepada peserta didik mengenai arti
penting tes tersebut bagi mereka, para peserta didik perlu memahami bahwa
tujuan utama diberikannya tes adalah untuk membantu mereka dalam belajar,
sehingga apabila peserta didik dapat memahami bahwa tes yang diberikan
kepada mereka adalah merupakan sarana yang menolong mereka maka fungsi
tes sebagai motivator dan pengarah dalam belajar akan tercapai. Kedua,
berkaitan dengan masalah pelaksanaan tes, sering kali pelaksanaan tes yang
ditunda-tunda akan dapat mengurangi motivasi peserta didik dalam belajar
karena dampak dari penundaan tes ini adalah timbulnya rasa kecewa bagi
peserta didik yang memang telah benar-benar belajar untuk menghadapi tes,
untuk mengatasi hal ini maka tentunya pihak pendidik mata pelajaran harus
berusaha agar pelaksanaan tes dapat dilaksanakan tepat pada waktunya.
Ketiga, berkaitan dengan umpan balik dari hasil tes tersebut, sering kali
pendidik mata pelajaran tidak dapat memberitahukan hasil tes yang
dikerjakan peserta didik dengan segera, sehingga pada akhirnya peserta didik
mengalami penurunan motivasi belajar karena peserta didik tersebut tidak
dapat mengetahui dengan segera sejauhmana ia telah berhasil mengerjakan tes
tersebut, hal ini sesuai dengan yang dikatakan Saifuddin Azwar bahwa: Hasil
tes yang baik dan segera diketahui oleh peserta didik akan menjadi
pengalaman yang menyenangkan yang akan memperkuat untuk belajar
kembali, untuk mengatasi hal ini maka tentunya diperlukan usaha dari
pendidik mata pelajaran agar dapat memberitahukan hasil tes tersebut dengan
segera kepada peserta didik. Keempat, berkaitan dengan pandangan bahwa
motivator ekstrinsik seperti tes dianggap kurang baik dibandingkan motivator
instrinsik. Sebagaimana teori psikologi menyatakan bahwa, motivator
ekstrinsik biasanya tidak dapat bertahan lama dan efeknya segera hilang
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

bilamana tujuan telah tercapai. Karena itu motivator instrinsik dianggap lebih
baik dan lebih tahan lama. Untuk meluruskan pandangan yang menganggap
bahwa motivasi ekstrinsik seperti tes dianggap kurang baik, maka diperlukan
pemahaman yang lebih dalam berkaitan dengan tujuan belajar, dimana dalam
masalah belajar menurut Ebel (1979) sebagaimana dikutip Saifuddin Azwar
bahwa, Tidaklah penting untuk membedakan mana yang didorong oleh
motivasi instrinsik dan mana yang didorong oleh motivasi ekstrinsik karena
yang pokok adalah tercapainya tujuan belajar itu sendiri. Sehingga apabila
belajar dapat terjadi dengan memberikan motivasi ekstrinsik, maka justru
motivasi inilah yang perlu dimanipulasi dan digunakan sehingga memberikan
efek maksimal terhadap usaha dalam belajar. Apalagi kalau disadari bahwa
pemberian motivasi ekstrinsik adalah jauh lebih mudah daripada membangun
motivasi instrinsik dalam diri seseorang.

Secara umum dapatlah dikatakan bahwa untuk meningkatkan motivasi


peserta didik dalam belajar melalui pemberian tes maka diperlukan usaha
lebih dari pihak pendidik mata pelajaran untuk merencanakan, menyusun,
melaksanakan dan mengevaluasi pemberian tes hasil belajar tersebut serta
memahami pentingnya peranan tes dalam meningkatkan motivasi peserta
didik dalam belajar .

Pertemuan :5
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Hari/Tanggal : Kamis, 15 April 2021

Topik : Kegunaan Tes dalam Pembelajaran (Lanjutan)

Penyaji Topik : Dr. H. Safilu, M.Si

A. Kegiatan yang Dilakukan


Pada pertemuan 5 kegiatan yang dilakukan adalah penyampaian
materi dalam bentuk ceramah daring tentang kegunaan tes dalam
pembelajaran.

B. Refleksi Diri
1. Catatan Refleksi / Materi yang telah didapatkan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada
pertemuan 5 ini, ada beberapa materi yang bisa dipahami selama
mengikuti perkuliahan diantaranya :
a. Cara merencanakan pembuatan tes terdapat 8 langkah-langkah
yaitu :
1) Pengambilan Sampel dan Pemilihan Butir Soal

Pengambilan sampel butir soal hendak dapat mewakili


komposisi materi dan domain pembelajaran yang ada pada
setiap materi

Caranya:

 Kuasai kurikulum
 Analisis materi ajar yang harus tahu tujuan pembelajaran,
bagaimana kedalaman dan keluasan materi, berapa persen
materi 1-6 sehingga dapat mengalokasi waktu dari jumlah
jam pembelajaran dalam kurikulum, butir soal harus
mewakili domain pelajaran kurikulum (kognitif, sikap,
dan keterampilan)
 Harus ada sampel butir soal
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

2) Tipe tes yang digunakan sesuai dengan domain yang akan diukur dan
menggunakan rubrik penilaian agar lebih spesifik terhadap materi yg
dimaksud.
3) Domain yang akan diukur
 Hendaknya Sesuai dengan pembelajaran yang ada dalam
kurikulum yang berlaku
 Soal tes sudah dibuat bersama dengan tujuan pembelajaran
 Menujukan sikap sosial mengenai materi yang dibahas, contoh :
bekerja sama dan kooperatif tentang (materi)
 Format butir soal
a) Format A (Pilihan ganda biasa).
b) format B (Pilihan ganda analisis hubungan antar hal)
c) Format C (Pilihan ganda analisis kasus)
d) Format D (Pilihan ganda kompleks)
e) Format E (Pilihan ganda yang menggunakan diagram,
gambar, grafik, dan tabel)
4) Jumlah Butir Soal
a) Jumlah butir soal hendaknya direncanakan:
b) Jumlah keseluruhan
c) Jumlah untuk setiap topik
d) Jumlah untuk setiap format
e) Jumlah setiap kategori tingkat kesukaran
f) Jumlah setiap domain pembelajaran
5) Distribusi Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran sekitar 0.5 sesuai dengan tujuan tes
6) Pertimbangan lain
 Open book atau tidak
 Frekuensi tes
 Sebelum disampaikan atau tidak
7) Kisi-kisi tes (spesifikasi tes)
 Pokok bahasan yang diuji
 Domain pembelajaran yang diuji
 Tingkat kesukaran.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

2. Hasil Mereview Jurnal dengan Mengajukan Pertanyaan dan


Menjawabnya

Setelah membaca jurnal “Problematika Sistem Evaluasi


Pembelajaran” ada beberapa pertanyaan yang menjadi point-point
penting yang bisa diambil dalam jurnal tersebut diantaranya:

a. Apa kegunaan dari tes evaluasi pembelajaran?

Jawab:

a. Kegunaan dari tes evaluasi pembelajaran dari beberapa ahli adalah


untuk mengetahui kemampuan peserta didik apakah sudah memenuhi
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) atau belum. Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) merupakan klasifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) digunakan sebagai pedoman dalam penentuan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Selain itu, juga untuk
mengetahui sampai sejauh mana daya serap peserta didik terhadap
produk bahasan yang pendidik terapkan.

3. Pelajaran yang dapat diambil

Setelah mengikuti perkuliahan, saya dapat mengambil pelajaran


diantaranya mengambil manfaat dari beberapa materi yang telah
dijelaskan.

4. Hal-hal yang ingin masih dikaji

Beberapa hal yang ingin masih dikaji terkait materi perkuliahan adalah
penjelasan lebih lanjut tentang kegunaan tes dalam evaluasi pembelajaran
dari sumber lain.

TUGAS MERENCANAKAN TES


Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

“TOPIK : EKOSISTEM”

Langkah-langkah merencanakan tes dengan topik fotosintesis dapat


dilakukan dengan 8 langkah sebagai berikut.

1) Pengambulan Sampel dan Pemilihan Butir


a. Menguasai Kurikulum : Kurikulum yang digunakan yaitu
kurikulum 2013
b. Analisis Materi Ajar :
 Tujuan Materi Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat :
o Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam
aliran energi
o Mendeskripsikan daur biogeokimia
o Mendeskripsikan pemanfaatan komponen ekossistem
 Kedalaman dan Keluasan Materi
o Komponen biotik
o Komponen abiotik
o Interaksi
o Homeostatis
o Rantai makanan
o Jaring-jaring makanan
o Daur biogeokimia
 Komposisi Sub-Materi
o Materi A : Komponen Ekosistem = 50 %
o Materi B : Aliran Energi dan Daur Materi; dan Materi
C : Rantai Makan dan Jaring-Jaring Makanan = 30 %
o Materi D : Daur Biogeokimia = 20 %
 Sampel Butir Soal
Materi A : Komponen Ekosistem
1. Dalam suatu ekosistem terdapat komponen-komponen
berikut.
1) Bakteri
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

2) Tanaman kacang
3) Cahaya
4) Detritus
5) Nitrogen
6) air
7) O
8) Rayap
Berikut yang tergolong komponen biotik adalah
a. 1), 3), 5), 7)
b. 2), 4), 6), 8)
c. 1), 2), 3), 4)
d. 1), 2), 4), 8)
e. 1), 2), 8)

2. Berdasarkan data komponen pada nomor 1, untuk melangsungkan


fotosintesis diperlukan komponen nomor.....

a. 1, 2, 3, 4 b. 2, 3, 5, 6 c. 5, 6, 7, 8

d. 1, 3, 5, 7 e. 2, 4, 6, 8

3. Organisme yang dikategorikan sebagai produsen adalah yang memiliki


kemampuan.....

a. mengubah senyawa organik menjadi zat-zat anorganik


b. mengubah zat-zat anorganik menjadi senyawa organik
c. mengoksidasi senyawa organik menghasilkan energi
d. mengubah energi kimia menjadi energi cahaya
e. mengubah energi kimia menjadi energi kinetik

4. Berikut yang tergolong interaksi intra spesifik dari contoh berikut adalah
interaksi antara ....

a. bunga dengan kumbang b. padi dengan gulma c. rayap dengan semut

d. lebah pekerja dengan ratunya e. hiu dengan remora

5. Interaksi kompetisi terjadi karena alasan berikut, kecuali....


Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

a. berebut habitat b. berebut pasangan c. berebut teritorial

d. berebut makanan c. berebut musuh

6. Beberapa ekosistem yang ada di muka bumi membentuk.....

a. bioma b. populasi c. biosfer d. habitat e. Komunitas

7. Pada ekosistem laut daerah komponen biotik tingkat produsennya paling


banyak adalah.....

a. abisal b. batial c. fotik d. afotik e. Termoklin

8. Detritivor dan dekomposer memiliki peranan penting dalam degradasi


sampah. Berikut yang tergolong detritivor dan dekomposer adalah....

a. rayap dan jamur b. jamur dan bakteri c. rayap dan cacing

d. bakteri dan cumi-cumi e. padi dan wereng

9. Organisme yang mampu mensintesis zat makanannya sendiri disebut.......

a. Autotrof b. Heterotrof c. Kemototrof d. Sintetotrof e. Fototrof

Materi B : Aliran Energi, Rantai Makan dan Jaring-Jaring Makanan

1. Dekomposer memiliki kedudukan dan peranan yang strategis dalam ekosistem


karena ....

a. Mampu menyediakan senyawa organik bagi organisme lain

b. Sebagai komponen abiotik adalam ekosistem

c. Mendegradasi senyawa organik menjadi zat-zat anorganik

d. Dapat mengubah energi cahaya menjadi energi kimia

e. Sebagai habitat bagi organisme lain

2. Perpindahan materi dan energi melalui serangkaian organisme dalam


peristiwa makan dan dimakan membentuk garis lurus membentuk....
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

a. piramida ekologi b. rantai makanan c. jaring-jaring makanan

d. daur biogeokimia e. arus energi

3. Berikut yang membedakan rantai makanan perumput dan rantai makanan


detritus adalah....

a. jumlah organisme penyusun rantai makanan tersebut

b. arah aliran energinya

c. jumlah tingkat trofi pada rantai makanan tersebut

d. komponen yang menduduki tingkat trofi terakhir

e. komponen yang menduduki tingkat trofi pertama

4. Peristiwa yang menunjukkan hubungan antara komponen abiotik dengan


komponen biotik dalam ekosistem adalah.....

a. cahaya matahari memengaruhi suhu udara

b. jumlah uap air memengaruhi kelembapan udara

c. perbedaan suhu udara memengaruhi laju pelapukan batuan

d. bakteri nitrogen membantu pertum buhan tanaman kacang tanah

e. air memengaruhi kecepatan pertum buhan tanaman

5. Bila beberapa rantai makanan saling berhubungan terbentuk jalinan yang


kompleks yang akan membentuk......

a. Rantai makanan b. Lingkaran makanan c. Juring-juring makanan

d. Jaring-jaring makanan e. Daur makanan

6. Pada ekosistem air zooplankton merupakan ....

a. produsen b. konsumen tingkat II c. konsumen tingkat I

d. konsumen tingkat III e. pengurai


Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

7. Organisme yang dapat berfungsi sebagai produsen dalam suatu ekosistem air
tawar adalah......

a. larva crustacea b. alga biru c. bakteri d. zooplankton e. Cacing

Materi C : Daur Biogeokimia

1. Hutan memiliki peranan penting dalam daur hidrologi, karena hutan....

a. dapat menyimpan cadangan keaneka ragaman tumbuhan

b. merupakan daerah resapan air hujan

c. merupakan komponen penyedia bahan kayu

d. banyak mata air

e. dapat mencegah bahaya erosi

2. Dalam daur nitrogen perubahan nitrit menjadi nitrat memerlukan bantuan


bakteri....

a. Nitrosomona b. Nitrosococcus c. Nitrobacter

d. Rhizobium e. Clostridium

3. Alasan yang mendasari denitrifikasi merugikan adalah karena ....

a. menambah nitrat dalam tanah

b. menurunkan nitrat dalam tanah

c. mengubah nitrit menjadi nitrat

d. mengubah amoniak menjadi nitrit

e. mengubah nitrogen bebas menjadi amoniak

4. Unsur fosfor (P) bagi makhluk hidup memiliki peran penting sebagai .....

a. komponen karbohidrat b. komponen lemak c. komponen protein

d. komponen vitamin e. sumber energi utama


Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

2. Tipe tes yang digunakan

 Ojektif (pilihan ganda) dengan 5 pilihan (a,b,c,d,dan e)

3. Domain yang akan diukur :

a. Domain sikap : Bekerja sama dan kooperatif dalam melakukan pengamatan


tentang ekosistem bersama teman kelompok, menunjukan sikap jujur dalam
mengerjakan soal yang diberikan
b. Domain pengetahuan : mampu menjelaskan tentang: pengertian ekosiste, aliran
energi dan daur hidup, rantai makanan dan jaring-jaring makanan, daur
biogeokimia, serta mengklasifikasikan komponen ekosistem.
c. Domain keterampilan : mampu menjawab soal dengan benar dan tepat,
menulis laporan singkat tentang komponen ekosistem, aliran energi dan daur
materi, rantai makanan, dan daur biogeokimia, serta mampu menjawab soal
dengan benar dan tepat.

4. Format Butir Soal

a. Format A (pilihan ganda biasa)


1) Organisme yang dikategorikan sebagai produsen adalah yang
memiliki kemampuan.....
a. mengubah senyawa organik menjadi zat-zat anorganik
b. mengubah zat-zat anorganik menjadi senyawa organik
c. mengoksidasi senyawa organik menghasilkan energi
d. mengubah energi kimia menjadi energi cahaya
e. mengubah energi kimia menjadi energi kinetik
2) Beberapa ekosistem yang ada di muka bumi membentuk.....
a. bioma b. populasi c. biosfer d. habitat e. Komunitas
3) Pada ekosistem laut daerah komponen biotik tingkat produsennya
paling banyak adalah.....
a. abisal b. batial c. fotik
d. afotik e.Termoklin
4) Organisme yang mampu mensintesis zat makanannya sendiri
disebut.......
a. Autotrof b. Heterotrof c. Kemototrof
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

d. Sintetotrof e. Fototrof
5) Pada ekosistem air zooplankton merupakan ....
a. produsen b. konsumen tingkat II c. konsumen tingkat I
d. konsumen tingkat III e. pengurai
6) Organisme yang dapat berfungsi seba gai produsen dalam suatu
ekosistem air tawar adalah......
a. larva crustacea b. alga biru c. bakteri
d. zooplankton e. Cacing
7) Dalam daur nitrogen perubahan nitrit menjadi nitrat memerlukan
bantuan bakteri....
a. Nitrosomona b. Nitrosococcus c. Nitrobacter
d. Rhizobium e. Clostridium
8) Unsur fosfor (P) bagi makhluk hidup memiliki peran penting sebagai
.....
a. komponen karbohidrat
b. komponen lemak
c. komponen protein
d. komponen vitamin
e. sumber energi utama

b. Format B (Pilihan Ganda Analisis)

1) Berikut yang tergolong interaksi intra spesifik dari contoh berikut adalah
interaksi antara ....
a. bunga dengan kumbang
b. padi dengan gulma
c. Rayap dengan semut
d. lebah pekerja dengan ratunya
e. hiu dengan remora
2) Interaksi kompetisi terjadi karena alasan berikut, kecuali....
a. berebut habitat b. berebut pasangan c. berebut teritorial
d. berebut makanan c. berebut musuh
3) Perpindahan materi dan energi melalui serangkaian organisme dalam
peristiwa makan dan dimakan membentuk garis lurus membentuk....
a. piramida ekologi b. rantai makanan c. jaring-jaring makanan
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

d. daur biogeokimia e. arus energi


4) Peristiwa yang menunjukkan hubungan antara komponen abiotik dengan
kom ponen biotik dalam ekosistem adalah.....
a. cahaya matahari memengaruhi suhu udara
b. jumlah uap air memengaruhi kelembapan udara
c. perbedaan suhu udara memengaruhi laju pelapukan batuan
d. bakteri nitrogen membantu pertum buhan tanaman kacang tanah
e. air memengaruhi kecepatan pertum buhan tanaman
5) Bila beberapa rantai makanan saling berhubungan terbentuk jalinan yang
kompleks yang akan membentuk......
a. Rantai makanan b. Lingkaran makanan c. Juring-juring makanan
d. Jaring-jaring makanan e. Daur makanan

c. Format C (Pilihan Ganda Analisis Kasus)

1) Berdasarkan data komponen pada nomor 1, untuk melangsungkan


fotosintesis diperlukan komponen nomor.....
a. 1, 2, 3, 4 b. 2, 3, 5, 6 c. 5, 6, 7, 8
d. 1, 3, 5, 7 e. 2, 4, 6, 8
2) Detritivor dan dekomposer memiliki peranan penting dalam degradasi
sampah. Berikut yang tergolong detritivor dan dekomposer adalah....
a. rayap dan jamur b. jamur dan bakteri c. rayap dan cacing
d. bakteri dan cumi-cumi e. padi dan wereng
3) Dekomposer memiliki kedudukan dan peranan yang strategis dalam
ekosistem karena ....
a. Mampu menyediakan senyawa organik bagi organisme lain
b. Sebagai komponen abiotik adalam ekosistem
c. Mendegradasi senyawa organik menjadi zat-zat anorganik
d. Dapat mengubah energi cahaya menjadi energi kimia
e. Sebagai habitat bagi organisme lain
4) Berikut yang membedakan rantai makanan perumput dan rantai makanan
detritus adalah....
a. jumlah organisme penyusun rantai makanan tersebut
b. arah aliran energinya
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

c. jumlah tingkat trofi pada rantai makanan tersebut


d. komponen yang menduduki tingkat trofi terakhir
e. komponen yang menduduki tingkat trofi pertama
5) Hutan memiliki peranan penting dalam daur hidrologi, karena hutan....
a. dapat menyimpan cadangan keaneka ragaman tumbuhan
b. merupakan daerah resapan air hujan
c. merupakan komponen penyedia bahan kayu
d. banyak mata air
e. dapat mencegah bahaya erosi
6) Alasan yang mendasari denitrifikasi merugikan adalah karena ....
a. menambah nitrat dalam tanah
b. menurunkan nitrat dalam tanah
c. mengubah nitrit menjadi nitrat
d. mengubah amoniak menjadi nitrit
e. mengubah nitrogen bebas menjadi amoniak

d. Format D (Pilihan Ganda Kompleks)

1) Dalam suatu ekosistem terdapat komponen-komponen berikut.


1. Bakteri
2. Tanaman kacang
3. Cahaya
4. Detritus
5. Nitrogen
6. air
7. O
8. Rayap
Berikut yang tergolong komponen biotik adalah
a. 1, 3, 5, 7
b. 2, 4, 6, 8
c. 1, 2, 3, 4
d. 1, 2, 4, 8
e. 1, 2, 8
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

5. Jumlah Butir Soal

a. Jumlah keseluruhan soal : 20 soal


b. Jumlah untuk setiap topik :
1) Materi A : Komponen Ekosistem = 9 soal
2) Materi B : Aliran Energi, Rantai Makan dan Jaring-Jaring Makanan = 7 soal
3) Materi C : Daur Biogeokimia = 4 soal
c. Jumlah untuk setiap format
1) Format A = 8 soal
2) Format B = 5 soal
3) Format C = 6 soal
4) Format D = 1 soal
d. Jumlah setiap kategori tingkat kesukaran
1) Kategori mudah = 7 soal
2) Kategori sedang = 7 soal
3) Kategori sukar = 6 soal
e. Jumlah setiap domain pembelajaran
1) Domain afektif = 20 soal (observasi saat siswa menjawab soal)
2) Domain kognitif = 20 soal (semua soal yang diajukan untuk mengetahui
pengetahuan siswa)
3) Domain psikomotorik = 20 soal (observasi saat siswa menjawab soal)

6. Distribusi tingkat kesukaran

1) Kategori mudah (0,8)


2) Kategori sedang (0,6)
3) Kategori sukar (0,5)

7. Pertimbangan lain

 Tes yang diberikan dissampaikan sebelum tes dilaksanakan agar siswa


memiliki waktu untuk mempelajari materi yang telah diajarkan

8. Kisi-Kisi Tes (Spesifikasi Tes)

a. Organisme yang dikategorikan sebagai produsen adalah yang memiliki


kemampuan mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

b. Secara garis besar komponen ekosistem terdiri atas komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen abiotik merupakan komponen ekosistem yang
bersifat tak hidup yang meliputi tanah, air, udara, suhu, sinar, kelembaban,
altitude, dan latitude. Sedangkan komponen ekosistem yang bersifat hidup
dinamakan komponen biotik yang meliputi produsen, konsumen, detritivor dan
dekomposer.
c. Komponen yang berperan dalam proses fotosintesis diantaranya : cahaya
matahari, klorofil, karbon dioksida (CO2), dan air (H2O)
d. Organisme yang dikategorikan sebagai produsen adalah yang memiliki
kemampuan mengubah zat-zat anorganik menjadi senyawa organik
e. Interaksi intraspesifik, yaitu interaksi antarindividu dalam satu spesies Sebagai
contoh misalnya dalam koloni lebah madu(Aphis sp) atau pada koloni rayap
(Termit). Pada masingmasingkoloni terdapat pembagian kerja yang sangat
rapiantara ratu, prajurit, maupun pekerja. Interaksi pada kolonirayap dan lebah
ini lebih bersifat saling membantu dan menguntungkan
f. Interaksi kompetisi adalah interaksi antara 2 individu (berbeda atau satu
spesies) berupa persaingan. Interaksi ini dapat terjadi karena terdapat
kepentingan yang sama antar individu yang bersaing (kompetitor). Misal :
persaingan mendapatkan makanan, daerah atau wilayah kekuasaan, tempat
tinggal, dan berebut pasangan.
g. Beberapa ekosistem yang ada di muka bumi membentuk satu ekosistem yang
lebih besar yang disebut dengan biosfer
h. Komponen biotik untuk ekosistem laut yang tingkat produsennya paling
banyak terdapat pada daerah fotik. Hal ini disebabkan karena zona fotik ini
merupakan zona yang masih bisa ditembus oleh cahaya matahari,
memungkinkan kesuburan fitoplankton yang menjadi sumber makanan utama
bagi ekosistem laut.
i. Detrivitor adalah organisme pemakan detritus. Contohnya : luwing, cacing
tanah, rayap dan teripang. Sedangkan dekomposer adalah organisme pengurai
sampah organik menjadi zat-zat anorganik. Contohnya : bakteri dan jamur.
j. Organisme yang mampu mensintesis zat makanannya sendiri disebut
organisme autotrof
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

k. Dekomposer memiliki kedudukan dan peranan yang strategis dalam ekosistem


karena bertindak sebagai organisme pengurai sampah organik menjadi zat-zat
anorganik
l. Perpindahan materi dan energi melalui serangkaian organisme dalam peristiwa
makan dan dimakan membentuk garis lurus membentuk rantai makanan
m. Perbedaan dari rantai makanan perumput dan rantai makanan detritus dapat
dilihat dari rantai makanan perumput adalah rantai makan yang diawali dengan
produsen contonya daun 》ulat 》burung 》elang, Sedangkan dettritus adalah
rantai makanan yang diawali dengan pengurai contohnya bangkai hewan /
tumbuhan 》belatung 》katak 》ular sawah.
n. Peristiwa yang menunjukkan hubungan antara komponen abiotik dengan
komponen biotik dalam ekosistem dikenal dengan peristiwa rantai makanan
o. Bila beberapa rantai makanan saling berhubungan terbentuk jalinan yang
kompleks yang akan membentuk jaring-jaring makanan
p. Pada ekosistem air zooplankton merupakan konsumer primer dengan peran
sebagai konsumen tingkat pertama pada rantai makanan yang menghubungkan
antara produsen primer (fitoplankton) dengan organisme tingkat atas atau
konsumen tingkat atas
q. Organisme yang dapat berfungsi sebagai produsen dalam suatu ekosistem air
tawar adalah fitoplankton dan algae serta beberapa ganggang.
r. Hutan memiliki peranan penting dalam daur hidrologi, karena hutan
merupakan daerah resapan air hujan
s. Dalam daur nitrogen perubahan nitrit menjadi nitrat memerlukan bantuan
bakteri nitrifikasi yaitu bakteri nitrobacter.
t. Alasan yang mendasari denitrifikasi merugikan adalah karena karena proses
denitrifikasi mengurangi kadar nitrat.
u. Unsur fosfor (P) bagi makhluk hidup memiliki peran penting sebagai
komponen protein, dan juga berguna untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi.
v. Interaksi predasi merupakan interaksi antara organisme pemangsa predator
dengan mangsanya. Contohnya interaksi antara seekor harimau dengan seekor
Kijang dan interaksi antara kucing dengan tikus
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

w. Simbiosis komensalisme merupakan hubungan simbiotik yang menguntungkan


salah satu pihak tetapi pihak lain tidak dirugikan, contohnya ikan hiu dengan
ikan remora.
x. Jika antar komponen dalam ekosistem terjadi hubungan yang dinamis,
perubahan dalam batas tertentu tidak akan menimbulkan gangguan dalam
ekosistem tersebut dan dapat mencapai kondisi homeostatis
y. Banyaknya energi matahari yang ditangkap oleh produsen berbeda-beda
jumlahnya dipengaruhi oleh ketinggian dari permukaan laut dan penutupan
oleh tumbuhan suatu wilayah
z. Produktivitas yang mengatur energi yang tersimpan dalam tubuh konsumen
disebut produktivitas sekunder
aa. Daur yang melibatkan unsur-unsur senyawa kimia dan mengalami perpindahan
melalui serangkaian organisme yang disebut daur biogeokimia
bb. Secara garis besar daur hidrologi dibedakan menjadi tiga macam yaitu daur
hidrologi pendek, daur hidrologi sedang, dan daur hidrologi panjang
cc. Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak mampu menghasilkan zat
makanan sendiri dan hidupnya bergantung pada organisme lain
dd. Organisme kemoautotrof adalah organisme yang mensintesis makanannya
memanfaatkan energi hasil reaksi kimia, contoh : bakteri besi
ee. Organisme fotoautotrof adalah organisme yang mensintesis makanannya
memerlukan bantuan energi cahaya, contohnya: semua tumbuhan hijau, bakteri
hijau, dan bakteri ungu.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Pertemuan :6

Hari/Tanggal : Kamis, 22 April 2021

Topik : Penilaian Prestasi dan Instruksi

Penyaji Topik : Dr. H. Safilu, M.Si

A. Kegiatan yang Dilakukan

Pada pertemuan 6 kegiatan yang dilakukan adalah penyampaian


materi dalam bentuk ceramah daring tentang penilaian prestasi dan
instruksi.

B. Refleksi Diri
1. Catatan Refleksi / Materi yang telah didapatkan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan 6


ini, ada beberapa materi yang bisa dipahami selama mengikuti
perkuliahan diantaranya :

a. Learning Assesment terbagi atas 3 yaitu


 Performance Assesment
 Alternative Assesment
 Authenthic Assesment
b. Tujuan Pembelajaran akan efektif jika :
 Tes harus dirancang/didesain untuk mencapai seperangkat
tujuan pembelajaran
 Tes harus sesuai dengan hasil belajar yang diinginkan oleh
mata pelajaran tersebut
 Tes dirancang sesuai dengan karakteristik siswa
 Apabila tes tersebut dapat memberi informasi yang berarti,
bebas, dan relevan
 Tes tersebut harus membuat siswa berpikir kembali
 Assignment akan efektif jika dapat menunjukan
kelemahan siswa
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

 Tes harus dpt memberi informasi


c. Untuk mengetahui karakteristik siswa maka dapat digunakan
penilaian Placement Assessment
d. Formative Assesment → Adanya kuis/pertanyaan/ulangan Harian
untuk mengetahui kemajuan siswa yang kapan saja dilakukan.

2. Hasil Mereview Jurnal dengan Mengajukan Pertanyaan dan


Menjawabnya

Setelah membaca jurnal “Prestasi Siswa Dalam Kaedah


Penilaian Di Sekolah Dasar” ada beberapa pertanyaan yang menjadi
point-point penting yang bisa diambil dalam jurnal tersebut
diantaranya:

a. Mengapa penilaian prestasi melalui tes mudah kalau dilakukan


dengan perencanaan yang matang?
b. Jelaskan tentang perencanaan penilaian prestasi untuk dimensi
pengetahuan dan dimensi proses kognitif perlu kaedah yang sesuai
dari guru sebagai evaluato!

Jawab:

a. Penilaian prestasi melalui tes mudah kalau dilakukan dengan


perencanaan yang matang karena pengetahuan lebih mudah disusun
dari pada tes tentang sikap. Tes disusun setelah tujuan instruksional
pembelajaran, yang berarti bahwa perencanaan tes dilakukan sebelum
pembelajaran dimulai.
b. Fungsi sebagai evaluator guru dijeskan oleh Supardi (2013) bahwa
guru sebagai evaluator dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang
baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek
ekstrinsik. Untuk memenuhi hal tersebut yakni sebuah kaedah yang
matang dan baik dari guru dalam merencanakan penilaian prestasi
belajar siswa. Namun, kenyataan yang sesungguhnya memperlihatkan
bahwa saat ini telah terjadi reduksi guru yang menjalankan tugasnya
secara proporsional, hal ini diakibatkan oleh kurangnya pemahaman
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

dan penghayatan secara mendalam terhadap tugas seorang guru yang


sesungguhnya. Studi ini memastikan bagaimana kaedah guru dalam
penilaian prestasi terhadap siswa melalui tes yang disusun

3. Pelajaran yang dapat diambil

Setelah mengikuti perkuliahan, saya dapat mengambil pelajaran


diantaranya mengambil manfaat dari beberapa materi yang telah dijelaskan.

4. Hal-hal yang ingin masih dikaji

Beberapa hal yang ingin masih dikaji terkait materi perkuliahan adalah
penjelasan lebih lanjut tentang penilaian prestasi dan instruksi dari sumber
lain.

Pertemuan : 8
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Hari/Tanggal : Kamis, 27 Mei 2021

Topik : Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Belajar, Tes Tertulis, Tes


Lisan, dan Tes Perbuatan

Penyaji Topik : Dr. H. Safilu, M.Si

A. Kegiatan yang Dilakukan

Pada pertemuan 8 kegiatan yang dilakukan adalah penyampaian materi


dalam bentuk ceramah daring tentang teknik pemeriksaan hasil tes belajar,
tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.

B. Refleksi Diri

1. Catatan Refleksi / Materi yang telah didapatkan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan 8 ini,


ada beberapa materi yang bisa dipahami selama mengikuti perkuliahan
diantaranya :

a. Teknik pemeriksaan tes hasil belajar terdiri atas tiga jenis teknik.
Adapun tiga jenis teknik melakukan pemeriksaan hasil tes hasil belajar
yaitu teknik pemeriksaan hasil tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.
b. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis Bentuk tes ada yang berupa tes
nonverbal (perbuatan) dan verbal. Tes nonverbal dipakai untuk
mengukur kemampuan psikomotor. Tes verbal dapat berupa tes
tertulis dan dapat berupa tes lisan. Tes tulis dapat dikategorikan
menjadi dua yaitu tes obyektif dan non obyektif. Kedua tes tersebut
memiliki karakteristik yang berbeda, sudah barang tentu teknik
pemeriksaan hasilnya pun berbeda.[3] Tes hasil belajar yang
diselenggarakan secara tertulis dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu tes hasil belajar bentuk uraian dan tes hasil belajar dalam bentuk
objektif. Kedua tes tersebut memiliki karakteristik yang berbeda,
sudah tentu teknik pemeriksaan hasilnya pun juga akan berbeda.
Dalam melaksanakan teknik pemeriksaan hasil tes hasil belajar bentuk
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

uraian, sebelum melakukan pemeriksaan, sebaiknya tester segera


membuat pedoman jawaban atas butir-butir soal yang telah disusun
sebagai pegangan dalam pemeriksaan. Pada saat pemeriksaan, tester
membandingkan antara jawaban yang diberikan dengan pedoman yang
sebelumnya disusun. Pedoman jawaban betul atas butir-butir soal yang
telah disusun itulah yang selanjutnya akan digunakan sebagai
pegangan atau patokan dalam pemeriksaan atau pengkoreksian
terhadap hasil-hasil tes uraian. Sedangkan Dalam melakukan teknik
pemeriksaan hasil tes hasil belajar bentuk objektif, adapun beberapa
macam kunci jawaban yang dapat dipergunakan untuk mengkoreksi
jawaban tes objektif yaitu kunci berdamping (strip keys) adapun cara
menggunaannya adalah dengan meletakkan kunci jawaban tersebut
berjajar dengan lembar jawaban yang diperiksa; kunci sistem karbon
(carbon system keys), kunci jawaban ini diletakkan di atas lembaran
karbon.`
c. Dalam melakukan teknik pemeriksaan dalam rangka menilai hasil tes
lisan, pemeriksaan tehadap jawaban-jawaban testeer hendaknya
dikendalikan oleh pedoman yang pasti, misalnya.
 Kelengkapan jawaban yang diberikan oleh testeer. Pernyataan tersebut
mengandung makna: apakah jawaban-jawaban yang diberikan oleh
testee sudah memenuhi atau mencangkup semua unsur yang
seharusnya ada, sesuai dengan pedoman jawaban betul yang telah
disusun oleh tester.
 Kelancaran testee dalam memberiakn jawaban-jawaban. Maksudnya:
apakah dalam memberikan jawaban-jawaban lisan atau soal-soal
(pertanyaan-pertanyaan) yang diajukan kepada teste itu cukup lancar
sehingga mencerminkan tingkat kedalaman atau tingkat pemahaman
testee terhadap materi pertanyaan yang diajukan kepadanya. c.
Kebenaran jawaban yang diberikan. Jawaban panjang lembar dan
diemukakan secara lancar di hadapan tester, belum tentu merupakan
jawaban yang benar. Karena itu tester harus benar-benar
memperhatikan jawaban-jawaban testee tersebut, apakah jawaban
testee itu mengandung kadar kebenaran yang tinggi atau sebaliknya.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

 Kemampuan testee dalam mempertahankan pendapatnya. Maksudnya,


apakah jawaban yang diberikan testee itu diberikan dengan penuh
keyakinan akan kebenarannya ataukah tidak. Jawaban lisan yang
disampaikan denga nada ragu-ragu merupakan salah satu indikator
bahwa testee kurang menguasai materi yang ditanyakan dalam tes lisan
tersebut.
 Berapa persen kira-kira, pertanyaan lisan yang termasuk kategori sukar,
sedang, dan mudah dapat dijawab dengan benar oleh testee.
d. Teknik Pemeriksaan hasil tes perbuatan. Jika pada tes tertulis
pemeriksaan hasilnya dilakukan dengan membaca lembar-lembar
jawaban testee, dan pada teslisan pemeriksaan itu dilakukan lewat
jawaban-jawaban lisan yang diberikan oleh testee terhadap butir-butir
soal atau pertanyaan yang diajukan secara lisan kepada mereka, maka
tes perbuatan, “pemeriksaan” hasil-hasilnya dilakukan dengan
menggunakan observasi (pengamatan). Penilaian perbuatan atau unjuk
kerja adalah penilaian tindakan atau tes praktek yang secara efektif
dapat digunakan untuk kepentingan pengumpulan berbagai informasi
tentang bentuk-bentuk perilaku yang diharapkan muncul dalam diri
murid (keterampilan).

2. Hasil Mereview Jurnal dengan Menga`jukan Pertanyaan dan


Menjawabnya

Setelah membaca jurnal “Tekhnik Pemeriksaan Jawaban, Pemberian


Skor, Konversi Nilai dan Standar Penilaian” ada beberapa pertanyaan yang
menjadi point-point penting yang bisa diambil dalam jurnal tersebut
diantaranya:

a. Teknik pemeriksaan test tertulis tidaklah sama. Jelaskan letak perbedaannya!


b. Apa kelebihan tes objektif atau soal pilihan ganda?
c. Apa kelemahan dari tes uraian atau essay?

Jawab:
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

a. Teknik pemeriksaan test tertulis tidaklah sama, tergantung pada jenis soal.
Soal pilihan ganda dan soal essay berbeda cara mengoreksinya. Untuk
memeriksa soal pilihan ganda, guru hanya mencocokkan pilihan jawaban
siswa dengan kunci jawaban yang telah dibuat. Jika pilihan jawaban siswa
sama dengan kunci jawaban, berarti jawaban siswa benar. Tetapi jika pilihan
jawaban siswa tidak sama dengan kunci jawaban, berarti jawaban siswa salah.
Teknik pemeriksaan lembar jawaban soal pilihan ganda bisa juga dengan
melubangi lembar jawaban yang masih kosong sesuai kunci jawaban,
kemudian lembar jawaban yang telah dilubangi ditempelkan pada lembar
jawaban siswa sehingga terlihat jawaban siswa pada kolom yang dilubangi,
maka itulah jawaban siswa yang benar sesuai dengan kunci jawaban. Berbeda
dengan pemeriksaan soal essay lebih sulit dan perlu waktu lama untuk
pemeriksaannya. Guru harus membuat sistem scoring terlebih dahulu. Guru
harus membaca setiap butir jawaban siswa. Semakin banyak jumlah siswanya,
semakin lama waktu yang diperlukan untuk mengoreksi jawaban soal essay.
b. Kelebihan tes objektif atau soal pilihan ganda adalah hasil tes dapat diperiksa
dengan cepat dan akurat serta mempunyai ketepatan hasil yang tinggi.
c. Kelemahan dari tes uraian atau essay adalah pemeriksaan hasil jawaban
memerlukan waktu yang lebih lama bila dibandingkan pemeriksaan soal
pilihan ganda atau objektif tes. Semakin banyak jawaban tes uraian yang akan
diperiksa maka waktu yang diperlukan untuk mengoreksinya semakin lama
pula. Jawaban siswa dari tes uraian biasanya beragam, sehingga perlu
ketelitian dan kejelian dalam menganalisa jawaban siswa.

3. Pelajaran yang dapat diambil

Setelah mengikuti perkuliahan, saya dapat mengambil pelajaran


diantaranya mengambil manfaat dari beberapa materi yang telah dijelaskan.

4. Hal-hal yang ingin masih dikaji

Beberapa hal yang ingin masih dikaji terkait materi perkuliahan adalah
penjelasan lebih lanjut tentang teknik pemeriksaan hasil tes belajar, tes
tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan dari sumber lain.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Pertemuan : 9

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Juni 2021

Topik : Teknik Pemberian Skor Tes Uraian dan Objektif


Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Penyaji Topik : Dr. H. Safilu, M.Si

A. Kegiatan yang Dilakukan

Pada pertemuan 9 kegiatan yang dilakukan adalah penyampaian materi


dalam bentuk ceramah daring tentang teknik pemberian skor tes uraian dan
objektif.

B. Refleksi Diri

1. Catatan Refleksi / Materi yang telah didapatkan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan 9 ini,


ada beberapa materi yang bisa dipahami selama mengikuti perkuliahan
diantaranya :

a. Pemberian skor pada tes uraian umumnya mendasar pada bobot soal
yang diberikan pada setiap butir soal, atas dasar tingkat kesulitan atau
banyak sedikitnya unsure yang harus terdapat dalam jawaban yang
dianggap jawaban paling benar. Sebagai contoh misalkan tes subyektif
memberikan lima butir soal, pembuat soal (tester) telah menetapkan
bahwa kelima butir dari soal tersebut mempunyai derajat kesukaran
yang sama dan unsure yang terdapat pada setiap butir soal telah dibuat
sama banyaknya, maka atas dasar itu tester dapat menetapkan bahwa
setiap jawaban yang dijawab oleh testee benar diberikan skor
maksimum 10 jika hanya benar setengahnya maka diberi 5 dan apa
bila tidak menyangkut sama sekali diberi skor 0 dan seterusnya.
b. Pemberian skor pada tes obyektif umumnya digunakan rumus
correction for guessing atau sering dikenal dengan istilah denda.
Untuk pemberian skor pada tes obyektif ini dibagi menjadi 3 bentuk
yaitu: Untuk tes obyektif ben true-false misalkan, setiap item diberi
skor 1 (satu), apabila seorang testee menjawab dengan benar maka
diberi skor 1 (satu) namun apabila dijawab salah maka skornya 0
(nihil). Adapun cara untuk menghitung skor terakhir dari seluruh item
bentuk ini, dapat digunakan dua macam rumus yaitu:
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

1) Rumus yang memperhitungkan denda yaitu: S = R – W dibagi o-1.


Dimana : S = skor yang dicari R = jumlah jawaban benar, W =
jumlah jawaban salah, O = option, jawaban yang kemungkinan
benar or salah, 1 = bilangan konstan rumus yang tidak
memperhitungkan denda yaitu : S = R
2) Rumus untuk tes obyektif bentuk matching fill in dan completion
perhitungan skor akhir pada umumnya tidak memperhitungkan sanksi
berupa denda sehingga rumus yang digunakan yaitu :
S=R
Adapun untuk tes obyektif bentuk multiple choice items dapat
digunakan salah satu dari dua buah rumus yaitu rumus yang
memperhitungkan denda dan rumus yang tidak
memperhitungkan denda.
Rumus perhitungan skor dengan memperhitungkan denda :
S = R – ( W dibagi o – 1 ).
Sedangkan untuk rumus yang mangabaikan denda yaitu:
S = R Sasaran yang diamati adalah tingkah laku, perbuatan, sikap
dan sebagainya. Untuk dapat menilai hasil tes perbuatan
diperlukan instrumen-instrumen tertentu dan setiap gejala yang
muncul diberikan skor tertentu.

2. Hasil Mereview Jurnal dengan Menga`jukan Pertanyaan dan


Menjawabnya

Setelah membaca jurnal “Tekhnik Pemeriksaan Jawaban, Pemberian


Skor, Konversi Nilai dan Standar Penilaian” ada beberapa pertanyaan yang
menjadi point-point penting yang bisa diambil dalam jurnal tersebut
diantaranya:

a. Apa pengertian Pemberian skor?


b. Apa fungsi dari pemberian skor?

Jawab:
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

a. Pemberian skor merupakan langkah awal dalam kegiatan pengolahan


hasil tes anak didik. Penskoran yaitu sebuah proses yang mengubah
jawaban tes menjadi angka.
b. Skor yang diberikan kepada anak didik berfungsi dalam perolehan hasil
belajar anak didik sebagai respon dari stimulus tes hasil belajar yang
diberikan guru, sehingga skor yang diperoleh oleh anak didik
mencerminkan pencapaian kompetensi dari hasil belajarnya.

3. Pelajaran yang dapat diambil

Setelah mengikuti perkuliahan, saya dapat mengambil pelajaran


diantaranya mengambil manfaat dari beberapa materi yang telah dijelaskan.

4. Hal-hal yang ingin masih dikaji

Beberapa hal yang ingin masih dikaji terkait materi perkuliahan adalah
penjelasan lebih lanjut tentang teknik pemberiann skor tes uraian dan objektif
dari sumber lain.

Pertemuan : 10

Hari/Tanggal : Kamis, 10 Juni 2021


Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Topik : Teknik Pemberian Skor Tes Uraian dan Objektif

Penyaji Topik : Dr. H. Safilu, M.Si

A. Kegiatan yang Dilakukan

Pada pertemuan 10 kegiatan yang dilakukan adalah penyampaian


materi dalam bentuk ceramah daring tentang teknik pemberian skor tes
uraian dan objektif.

B. Refleksi Diri

1. Catatan Refleksi / Materi yang telah didapatkan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan 10 ini,


ada beberapa materi yang bisa dipahami selama mengikuti perkuliahan
diantaranya :

a. Skor adalah angka mentah yang belum diproses, sedangkan nilai


adalah angka menta yang sudah diproses atau nilai adalah angka atau
huruf yang melambangkan apa yang dilambangkan. Nilai digunakan
untuk mengukur capaian siswa yang telah dipelajari.
b. Ada 2 cara pengubahan skor mentah menjadi nilai yaitu :
 Pengubahan dan pengolahan skor mentah menggunakan p-enilaian
patokan (untuk memburu kualitas)
 Dilakukan dengan mengacu pada norma atau kelompok yaitu
dengan penilaian norma/penilaian acuan kelompok (untuk
memburu nilai)
c. Setiap penilaian ada unsur subjektif
d. Ada berbagai skala skor ke nilai diantaranya:
 Skala 5 : nilai standar berskala 5 (nilai huruf : A, B, C, D, dan E)
 Skala 9 : nilai berskala 9 (nilai : 1-9)
 Skala 11 : nilai rentangan 1-10 (biasa dipakai oleh pendidikan
formal SD, SMP, SMA, atau SMK
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

e. Penilaian Acuan Patokan (PAP) Pendekatan ini lebih


menitikberatkan pada apa yang dapat dilakukan oleh peserta
didik. Suatu tingkat pengalaman belajar yang diharapkan tercapai
sesudah selesai kegiatan belajar atau sejumlah kompetensi dasar
yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum kegiatan belajar
berlangsung. Misalnya, kriteria yang digunakan 75% atau 80%.
Bagi peserta didik yang kemampuannya di bawah kriteria yang
telah ditetapkan dinyatakan tidak berhasil dan harus mendapatkan
remedial. Untuk menentukan batas lulus (passing grade) dengan
pendekatan ini, setiap skor peserta didik dibandingkan dengan
skor ideal yang mungkin dicapai oleh peserta didik. Misalnya,
dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta
didik yang memperoleh skor 85 sama dengan memperoleh nilai
8,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Rumus : T – skor = 50 + X – X 10.
Keterangan : 50 dan 10 = bilangan tetap X = skor mentah yang
diperoleh setiap peserta didik ‾Χ = rata-rata s = simpangan baku
Contoh : Peserta didik A memperoleh skor mentah 35. Rata-rata =
60 dan simpangan baku = 20. Dengan demikian, nilai yang
diperoleh peserta didik A dalam skala nilai 0 -100 adalah : 37,5
f. Penilaian Acuan Norma (PAN) Dalam penilaian acuan norma,
makna angka (skor) seorang peserta didik ditemukan dengan cara
membandingkan hasil belajarnya dengan hasil belajar peserta
didik lainnya dalam satu kelompok/kelas. Peserta didik
dikelompokkan berdasarkan jenjang hasil belajar, sehingga dapat
diketahui kedudukan relatif sedorang peserta didik dibandingkan
dengan teman sekelasnya. Tujuan penilaian acuan norma adalah
untuk membedakan peserta didik atas kelompok-kelompok tingkat
kemampuan, mulai dari yang terendah sampai dengan tertinggi.
Secara ideal, pendistribusian tingkat kemampuan dalam satu
kelompok menggambarkan suatu kurva normal. Pada umumnya,
penilaian acuan norma dipergunakan untuk seleksi. Soal tes dalam
pendekatan ini dikembangkan dari bagian bahan yang dianggap
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

oleh guru urgen sebagai sampel dari bahan yang telah


disampaikan. Anda be rwenang untuk menentukan bagian mana
yang lebih urgen. Untuk itu, Anda harus dapat membatasi jumlah
soal yang diperlukan, karena tidak semua materi yang
disampaikan kepada peserta didik dapat dimunculkan soal-soalnya
secara lengkap. Soal-soal harus dibuat dengan tingkat kesukaran
yang bervariasi, mulai dari yang mudah sampai dengan sukar,
sehingga memberikan kemungkinan jawaban peserta didik
bervariasi, soal dapat menyebar, dan dapat membandingkan
peserta didik yang satu dengan lainnya.
Adapun langkah-langkah pengolahannya adalah :
1) Mencari skor mentah setiap peserta didik.
2) Menghitung rata-rata ( ‾Χ ) aktual dengan rumus : ‾Χ
aktual = Md + Σn d f i Keterangan : Md = mean duga f
= frekuensi d = deviasi fd = frekuensi kali deviasi n =
jumlah sampel i = interval
3) Menghitung simpangan baku ( s ) aktual dengan
rumus : s = ( ) ( ) () 1n nd f d f n i 2 2 − Σ − Σ
4) Menyusun pedoman konversi.

Contoh :

Diketahui : 52 orang peserta didik setelah mengikuti Ujian Akhir


Semester mata pelajaran Bahasa Arab memperoleh skor sebagai
berikut : 30, 20, 35, 24, 17, 30, 36, 27, 37, 50, 36, 35, 50, 43,
31,25, 44, 36, 30, 40,27, 36, 37, 32, 21, 22, 42, 39, 47, 28, 50, 27,
43, 17, 42, 34, 38, 37, 31, 32, 22, 31, 38, 46, 50, 38, 50, 21, 29,
33, 34, 29

Pertanyaan : tentukan nilai peserta didik dengan pendekatan PAN!


Langkah-langkah penyelesaian :

Pertama, menyusun skor terkecil sampai dengan skor terbesar


pada data : 30, 20, 35, 24, 17, 30, 36, 27, 37, 50, 36, 35, 50, 43,
31,25, 44, 36, 30, 40,27, 36, 37, 32, 21, 22, 42, 39, 47, 28, 50, 27,
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

43, 17, 42, 34, 38, 37, 31, 32, 22, 31, 38, 46, 50, 38, 50, 21, 29,
33, 34, 29

Selanjutnya data ini ditabulasikan dalam daftar distribusi


frekuensi, yaitu mengelompokkan data sesuai dengan kelas
interval. Untuk membuat kelas interval dapat digunakan rumus
Sturges. Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai
berikut :

a. Mencari rentang (range), yaitu skor terbesar dikurangi skor


terkecil. Skor terbesar = 50 Skor terkecil = 17 Rentang = 33

b. Mencari banyak kelas interval :

Banyak kelas = 1 + (3,3) log. n = 1 + (3,3) log 52 = 1 + (3,3)


(1,7160) = 1 + 5,6628 = 6,6628 = 7 ( di bulatkan )

c. Mencari interval kelas : i = Kelas Banyak Rentang = 6,6628 3 3


= 4, 9529 = 5 (dibulatkan)

2. Hasil Me-review Jurnal dengan Menga`jukan Pertanyaan dan


Menjawabnya

Setelah membaca jurnal “Tekhnik Pemeriksaan Jawaban, Pemberian


Skor, Konversi Nilai dan Standar Penilaian” ada beberapa pertanyaan yang
menjadi point-point penting yang bisa diambil dalam jurnal tersebut
diantaranya:

a. Bagaimana pemberian skor pada tes objektif dan tes uraian? Tuliskan
contohnya!

Jawab:

a. Teknik pemberian skor hasil tes disesuaikan dengan bentuk soal-soal tes
yang digunakan dalam menilai hasil belajar, apakah tes objektif atau tes
uraian. Soal-soal jenis objektif biasanya diberi skor 1 (satu) untuk setiap
jawaban benar dan setiap jawaban yang salah diberi skor 0 (nol).
Jumlah skor diperoleh dengan menjumlahkan skor yang diperoleh dari
semua item soal objektif. Untuk pemberian skor soal-soal uraian
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

biasanya dengan cara memberi bobot (weighting) setiap item menurut


tingkat kerumitannya atau sedikit banyaknya unsur yang harus dipenuhi
dari setiap item soal, misalnya: ada 5 soal uraian yang diberikan kepada
anak didik, untuk soal nomor 1 diberi skor maksimum 4, untuk soal
nomor 2 diberi skor maksimum 6, untuk soal nomor 3 diberi skor
maksimum 10 dan seterusnya. Untuk soal-soal essay dengan jawaban
terbatas, pemberian skor dengan point method yang menggunakan
pedoman jawaban sebagai petunjuk. Tulis terlebih dahulu pedoman
jawabannya, dan tentukan nilai skor setiap item soal atau bagian soal.
Untuk bentuk soal essay dengan jawaban terbuka, berilah nilai dengan
rating method dengan menggunakan kriteria tertentu sebagai penilaian.
Biasanya guru menilai jawaban dengan menimbang-nimbang
kualitasnya dalam hubungannya dengan kriteria yang ditetapkan
sebelumnya, jadi bukan menskor poin demi poin dengan kunci jawaban.

3. Pelajaran yang dapat diambil

Setelah mengikuti perkuliahan, saya dapat mengambil pelajaran


diantaranya mengambil manfaat dari beberapa materi yang telah dijelaskan.

4. Hal-hal yang ingin masih dikaji

Beberapa hal yang ingin masih dikaji terkait materi perkuliahan adalah
penjelasan lebih lanjut tentang teknik pemberiann skor tes uraian dan
objektif dari sumber lain.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Pertemuan : 11

Hari/Tanggal : Kamis, 17 Juni 2021

Topik : Teknik Penganalisaan Tes Hasil Belajar atau Butir Soal Tes
Hasil Belajar

Penyaji Topik : Dr. H. Safilu, M.Si

A. Kegiatan yang Dilakukan

Pada pertemuan 11 kegiatan yang dilakukan adalah penyampaian


materi dalam bentuk ceramah daring tentang teknik penganalisaan tes hasil
belajar atau butir soal tes hasil belajar.

B. Refleksi Diri

1. Catatan Refleksi / Materi yang telah didapatkan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan 11 ini,


ada beberapa materi yang bisa dipahami selama mengikuti perkuliahan
diantaranya :

a. Analisis butir soal adalah suatu usaha untuk mengetahui mana butir
soal yang baik, layak, dan dapat digunakan maupun butir soal yang
kurang baik dan harus direvisi agar dapat menjadi soal yang benar-
benar berkualitas baik. Bahan-bahan penunjang analisis butir soal
secara kualitatif adalah kisi-kisi pembuatan soal, kurikulum acuan
yang digunakan, buku sumber, kamus bahasa Indonesia, dan
pedoman analisis kualitas butir soal objektif maupun subjektif.
b. Tingkat kesukaran sebuah item tes dinyatakan dengan besaran
indeks yang biasa disebut dengan indeks kesukaran item (0,00-
1,00). Tingkat kesukaran disimbolkan dengan huruf p, yang
merupakan rasio antara jumlah peserta tes dengan banyaknya
peserta tes yang berhasil menjawab item tersebut dengan benar
Oleh karena itu tingkat kesukaran item tes sesungguhnya
merupakan proporsi jawaban benar yang didapat dari hasil bagi
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

jawaban benar dengan seluruh item dan dikalikan 100%. kriteria


yang digunakan sebagai tolak ukur tingkat kesukaran suatu soal
adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal
tersebut sebaliknya, semakin besar indeks yang diperoleh, semakin
mudah soal tersebut. Butir soal yang baik memiliki indeks
kesukaran antara 30%-70%. Butir soal yang memiliki tingkat
kesukaran di bawah 30% dikatakan sukar. Butir soal yang memiliki
tingkat kesukaran 30%-70% dikatakan sedang, sedangkan tingkat
kesukaran di atas 70% dikatakan terlalu mudah.
Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal
digunakan persamaan: P= J/B dengan: P adalah indeks kesukaran,
B adalah banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar, dan J
adalah jumlah seluruh siswa peserta tes.
Rumus lain yang digunakan untuk menentukan tingkat
kesukaran soal uraian sama dengan soal pilihan ganda yaitu: Tk =
(SA+SB)/(IA+IB) x 100 %
Keterangan: Tk : Indeks tingkat kesukaran butir soal SA :
jumlah skor kelompok atas SB : jumlah skor kelompok bawah IA :
jumlah skor ideal kelompok atas IB : jumlah skor ideal kelompok
bawah.
c. Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan
persamaan:
DP = (BA/JB-BB/JB)
Dengan DP merupakan Indeks daya pembeda, BA adalah
banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar, BB adalah banyaknya peserta tes kelompok bawah yang
menjawab soal dengan benar, JA merupakan banyaknya peserta tes
kelompok atas, dan JB adalah banyaknya peserta tes kelompok
bawah.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

2. Hasil Mereview` Jurnal dengan Menga`jukan Pertanyaan dan


Menjawabnya

Setelah membaca jurnal “Menyusun Dan Menganalisis Tes Hasil


Belajar”ada beberapa pertanyaan yang menjadi point-point penting yang
bisa diambil dalam jurnal tersebut diantaranya:

a. Jelaskan langkah-langkah menganalisis tes hasil belajar!

Jawab :

a. Langkah-langkah menganalisis tes adalah sebagai berikut


o Menghitung Validitas Butir (r butir). Setiap item soal dianalisis
validitas butirnya dengan cara sebagai berikut: a. Tabel skor
diurutkan dari total skor tertinggi ke terendah, b. Setiap butir
soal dihitung nilai validitasnya dengan menggunakan
rumuskorelasi product moment pearson: Harga/nilai koefisien
korelasi (r) dikonfirmasikan dengan tabel kritik product moment
pada taraf singnifikansi 5% ( = 0,05) dan dk n-1
o Menghitung Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal adalah
peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat
kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk
indeks dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 -
1,00.
o Menghitung Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah
kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara warga
belajar/siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan
warga belajar/siswa yang tidak/kurang/belum menguasai materi
yang ditanyakan. Rumus : DP = (BA/JB-BB/JB)
Dengan DP merupakan Indeks daya pembeda, BA adalah
banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar, BB adalah banyaknya peserta tes kelompok
bawah yang menjawab soal dengan benar, JA merupakan
banyaknya peserta tes kelompok atas, dan JB adalah banyaknya
peserta tes kelompok bawah
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

o Analisis Distraktor (Pengecoh) Analisis distraktor diperlukan


hanya untuk pembuat soal. Selain menghitung indeks kesukaran
dan daya beda dalam analisis butir juga perlu diketahui apakah
distraktor atau pengecoh yang disediakan tepat atau tidak benar.
Apakah semua pilihan yang disediakan dipilih semua karena
dianggap betul, jawaban terkumpul pada pilihan tertentu atau
pilihan yang sama sekali tidak ada pemilihnya.

3. Pelajaran yang dapat diambil

Setelah mengikuti perkuliahan, saya dapat mengambil pelajaran


diantaranya mengambil manfaat dari beberapa materi yang telah dijelaskan.

4. Hal-hal yang ingin masih dikaji

Beberapa hal yang ingin masih dikaji terkait materi perkuliahan adalah
penjelasan lebih lanjut tentang teknik penganalisaan tes hasil belajar atau
butir soal tes hasil belajar dari sumber lain.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Pertemuan : 12

Hari/Tanggal : Kamis, 24 Juni 2021

Topik : Teknik Penentuan Nilai Akhir

Penyaji Topik : Dr. H. Safilu, M.Si

A. Kegiatan yang Dilakukan

Pada pertemuan 12 kegiatan yang dilakukan adalah penyampaian


materi dalam bentuk ceramah daring tentang teknik pententuan nilai akhir.

B. Refleksi Diri

1. Catatan Refleksi / Materi yang telah didapatkan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan 12 ini,


ada beberapa materi yang bisa dipahami selama mengikuti perkuliahan
diantaranya :

a. Pengertian Nilai Akhir Nilai akhir sering dikenal juga dengan


istilah nilai final. Adalah nilai baik berupa angka ataupun huruf
yang melambangkan tingkat keberhasilah peserta didik setelah
mereka mengikuti program pendidikan pada jenjang pendidikan
dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b. Fungsi Nilai Akhir Penentuan nilai akhir setidak-tidaknya
memiliki empat macam fungsi, yaitu : fungsi administratif, fungsi
informatif, fungsi bimbingan dan fungsi instruksional.
1) Fungsi Administratif. Secara administrative pemberian nilai
akhir oleh seorang pendidik terhadap peserta didiknya itu
memiliki fungsi sebagai berikut.
 Menentukan, apakah seorang peserta didik dapat
dinaikkan ke tingkatan yang lebih tinggi, dapat
dinyatakan lulus, dapat dinyatakan tamat belajar, ataukah
tidak.
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

 Memindahkan atau menempatkan peserta didik pada


kelompok atau bidang yang sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya.
 Menentukan, apakah seorang peserta didik layak atau
dipandang telah memenuhi persyaratan-persyara`tan
tertentu untuk diberikan beasiswa, pembebasan SPP,
ata`ukah tidak.
 Menentukan, apakah kepada peserta didik dapat
diberikan rekomendasi ataukah tidak, guna menempuh
program pendidikan tertentu, atau program`` pendidikan
lanjutan.
 Memberikan gambaran tentang prestasi belajar para
peserta didik, kepada para calon pemakai tenaga kerja.
2) Fungsi Informatif. Pemberian nilai akhir oleh pendidikan
kepada para peserta didiknya juga memiliki fungsi informatif.
Hal ini mengandung pengertian bahwa pemberian nilai akhir
itu berfungsi memberikan informasi kepada pihak-pihak
terkait, seperti: para orang tua atau wali murid, wali kelas,
penasehat akademik dan lain-lain, tentang prestasi belajar
murid, siswa atau mahasiswa yang berada dalam asuhannya
atau menjadi tanggung jawabnya
3) Fungsi Bimbingan. Dengan memperhatikan nilai-nilai akhir
yang dicapai oleh peserta didik, maka guru yang diserahi tugas
menangani kegiatan bimbingan dan penyuluhanakan dapat
bekerja dengan lebih terarah dalam rangka memberikan
bimbingan dan bantuan psikologis kepada para peserta didik
yang memang menghajatkannya, seperti: peserta didik yang
nilai-nilainya selalu rendah untuk matapelajaranmatapelajaran
tertentu, siswa yang selalu mengganggu jalannya proses belajar
mengajar, dan sebagainya.
4) Fungsi Instruksional. Tidak ada tujuan yang lebih penting
dalam proses pembelajaran kecuali mengusahakan agar
perkembangan dan kegiatan belajar para peserta didik dapat
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

mencapai tingkat yang optimal. Dalam hubungan ini secara


instruksional pemberian nilai akhir berfungsi memberikan
umpan balik (feed back) yang mencerminkan seberapa jauh
peserta didik telah dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan
dalam program pengajaran, atau dalam sistem instruksional.
Jika pemberian nilai akhir itu dapat dilaksanakan dengan tepat
dan obyektif, maka akan dapat diketahui pula keberhasilan atau
ketidakberhassilah peserta didik pada setiap bagian dari tujuan
pengajaran tersebut
c. Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Penentuan Nilai
Akhir
1) Faktor pencapaian atau prestasi (achievement) Faktor pencapaian
atau prestasi dipergunakan sebagai salah satu bahan
pertimbangan dalam penentuan nilai akhir, sebab prestasi atau
pencapaian peserta didik yang dilambangkan dengan nilai-nilai
hasil belajar pada dasarnya mencerminkan sejauh mana tingkat
keberhasilan yang telah dicapai oleh peserta didik dalam
pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan bagi
masingmasing mata pelajaran atau bidang studi.
2) Faktor usaha (effort) Disamping nilai-nilai hasil belajar yang
dicapai oleh para peserta didik, faktor usaha yang telah mereka
lakukan juga perlu mendapatkan pertimbangan dalam rangka
penentuan nilai akhir.
3) Faktor Aspek Pribadi dan Sosial (Personnal and Social
Charateristics) Dimaksud dengan kebiasaan kerja di sini adalah
hal-hal yang ada hubungannya dengan kebiasaan melakukan
tugas. Misalnya: tepat waktu atau tidaknya dalam menyerahkan
pekerjaan rumah (PR), rapi tidaknya hasil pekerjaan rumah
tersebut, ketelitiannya dalam menghitung dan sebagainya. Daapt
juga dimasukkan di sini: kebersihan badan, kerapian berpakaian
dan sebagainya.
d. Penilaian yang diberikan oleh pendidik dalam bentuk tes-tes
formatif sebenarnya dimaksudkan untuk memperbaiki proses
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

belajar-mengajar dan untuk mengetahui sampai di mana tingkat


pencapaian peserta didik terhadap tujuan instruksional yang telah
dirumuskan dalam setiap satuan pelajaran. Adapun tes sumatif
bertujuan untuk menilai prestasi peserta didik terhadap penguasaan
bahan pelajaran yang telah diberikan kepada mereka selama jangka
waktu tertentu. Akan tetapi oleh karena tes sumatif itu pada
umumnya tidak sering dilakukan, maka untuk dapat menjaga
kesinambungan penilaian dan hasil penilaian yang dipandang lebih
mantap bagi setiap peserta didik, maka penentuan nilai akhir pada
umumnya dilaksanakan dengan jalan menggabungkan nilainilai
hasil tes formatif dengan nilai hasil tes sumatif

2. Hasil Mereview Jurnal dengan Menga`jukan Pertanyaan dan


Menjawabnya

Setelah membaca jurnal “Teknik Penilaian Hasil Belajar Siswa”ada


beberapa pertanyaan yang menjadi point-point penting yang bisa diambil
dalam jurnal tersebut diantaranya:

a. Apa makna dari kalimat “Nilai pada dasarnya juga melambangkan


penghargaan yang diberikan oleh tester kepada testee atas jawaban
betul yang diberikan testee dalam tes hasil belajar”?

Jawab :

a. Makna dari kalimat tersebut adalah makin banyak jumlah butir soal
dapat dijawab dengan betul, maka penghargaan yang diberikan oleh
tester kepada testee akan semakin tinggi, dan sebaliknya, jika jumlah
butir item yang dapat dijawab dengan betul itu hanya sedikit, maka
penghargaan yang diberikan kepada testee juga kecil atau rendah.

3. Pelajaran yang dapat diambil

Setelah mengikuti perkuliahan, saya dapat mengambil pelajaran


diantaranya mengambil manfaat dari beberapa materi yang telah dijelaskan.

4. Hal-hal yang ingin masih dikaji


Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Beberapa hal yang ingin masih dikaji terkait materi perkuliahan adalah
penjelasan lebih lanjut tentang pententuan nilai akhir dari sumber lain.

Pertemuan : 13
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

Hari/Tanggal : Kamis, 1 Juli 2021

Topik : Teknik Penentuan Nilai Akhir

Penyaji Topik : Dr. H. Safilu, M.Si

A. Kegiatan yang Dilakukan

Pada pertemuan 13 kegiatan yang dilakukan adalah penyampaian


materi dalam bentuk ceramah daring tentang teknik pententuan nilai akhir.

B. Refleksi Diri

1. Catatan Refleksi / Materi yang telah didapatkan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan 13 ini,


ada beberapa materi yang bisa dipahami selama mengikuti perkuliahan
diantaranya :

a. Beberapa contoh cara penentuan nilai akhir, dalam pelaksanaannya,


dicarilah nilai rata-rata hitung dari nilai-nilai hasil tes formatif dan
nilai-nilai hasil tes sumatif, nilai-nilai mana sebelum dicari rata-rata
hitungnya terlebih dahulu diubah atau dikonversikan ke dalam nilai
standar berskala sepuluh.
 Nilai akhir diperoleh dengan jalan memperhitungkan nilai
hasil tes formatif, yaitu nilai rata-rata hasil ulangan harian,
dengan nilai hasil tes sumatif, yaitu nilai hasil ulangan
umum atau UAS, dengan menggunakan rumus sebagai
berikut: NA = ((F1+F2+F3+....Fn)/n) + 25 dibagi 3
Di mana: NA = Nilai akhir F1 = Nilai hasil tes formatif ke-1
F2 = Nilai hasil tes formatif ke-2 F3 = Nilai hasil tes
formatif ke-3 F4 = Nilai hasil tes formatif ke-n n =
Banyaknya kali tes formatif dilaksanakan 2 dan 3 =
Bilangan konstan (2= bobot tes formatif, 3= bobot tes secara
keseluruhan)
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

 Cara kedua ini dipergunakan untuk keperluan pengisian


nilai dalam ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar (STTB).
Di sini nilai akhir diperoleh dari: nilai ratarata hasil ulangan
harian (H), diberi bobot 1, ditambah dengan nilai hasil
Evaluasi Tahap Akhir (EBTA), diberi bobot 2. Rumusnya
sebagai berikut : NA = { ∑H + 2E } / { nH + 2 }NA = { ∑H
+ 2E } / { nH + 2 }. ∑H adalah jumlah nilai ulangan harian
E adalah nilai EBTA nH adalah frekuensi ulangan harian
 Nilai Akhir diperoleh dari nilai tugas , nilai ulangan harian
dan nilai ulangan umum dengan bobot 2 , 3 , dan 5 .
Rumusnya sebagai berikut : NA = { 2T + 3H + 5U }/10 T
adalah Nilai Tugas H adalah Nilai Ulangan Harian U adalah
Nilai Ulangan Umum.
b. Ranking adalah suatu tingkat atau kedudukan yang diraih oleh
siswa dalam suatu pencapaian hasil belajar dikelasnya. Dengan
disampaikan informasi tersebut maka pihak-pihak yang
bersangkutan akan dapat mengetahui, apakah peserta didik itu
berada pada urutan atas, sehinga dapat disebut sebagai siswa yang
pandai, ataukah berada pada urutan bawah, sehingga peserta didik
tersebut dapat dikatakan kurang pintar. Denga kata lain, pihak-
pihak yang bersangkutan akan dapat mengetahui standing position
masing-masing peserta didik dari waktu-kewaktu, apakah
posisinya stabil, semakin meningkat, atau sebaliknya.
c. Jenis-jenis rangking : Rangking Sederhana (Simple Rank),
Rangking Persenan (Percentil Rank) dan Penyusunan Rangking
Berdasarkan Mean dan Devisiasi Standar
d. Rangking Sederhana ( Simple Rank ) adalah urutan yang
menunujukkan posisi atau kedudukan seseorang peserta didik
ditengah-tengah kelompoknya yang dinyatakan dengan nomor
atau angkaangka biasa.
e. Ranking presentase adalah angka yang menunjukkan urutan
kedudukan seseorang peserta didik di tengah-tengah
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

kelompoknya. Prosedur penentuan percentile rank adalah sebagai


berikut :
1) Menentukan Simple Ranlk
2) Mencari atau menghitung banyaknya peserta didik dalam
kelompok yang ada, yaitu N-SR
3) Menghitung percentile ramk dengan rumus : PR = ((N-R)/N) x
100
f. Berbeda dengan simple rank dan percentile rank, maka atau
dilakukan dengan menggunakan ukuran-ukuran statistik. Ada 5
(Lima) jenis ranking yang disusun menggunakan ukuran mean dan
deviasi standar, yaitu : Penyusunan urutan kedudukan atas tiga
ranking, Penyusunan Urutan Kedudukan atas Lima Ranking,
Penyusunan Urutan Kedudukan atas Sebelas Ranking, Penyususnan
Urutan Kedudukan Berdasarkan z Score, dan Penyususnan Urutan
Kedudukan Berdasarkan T Scor.

2. Hasil Mereview Jurnal dengan Menga`jukan Pertanyaan dan


Menjawabnya

Setelah membaca jurnal “Menganalisis Pelaksanaan Evaluasi


Formatif Siswa Di Mi Nurul Huda Kota Tangerang”ada beberapa
pertanyaan yang menjadi point-point penting yang bisa diambil dalam jurnal
tersebut diantaranya:

a. Apa fungsi evaluasi formatif?


b. Pihak mana saja yang dilibatkan dalam evaluasi formatif?

Jawab :

a. Fungsi evaluasi formatif adalah untuk meningkatkan. Hal ini berfokus


pada mengungkapkan kekurangan suatu objek selama proses
perkembangan dengan tujuan menghasilkan saran dalam proses
peningkatannya evaluasi siswa. Informasi yang dihimpun bervariasi
seperti karakteristik perserta didik,saran dan prasaran instruksional,
desain instruksional, pelaksanaan intruksional, manajemen
Jurnal Belajar Evaluasi Pembelajaran Biologi

instruksional, kompentensi awal dan kompentensi akhir perserta didik


dan hal-hal lainyang terkait dengan kegiatan instruksional
b. Evaluasi formatif sangat melibatkan berbagai kelompok individu seperti
perserta didik, pengajar/pendidik, pakar, pengelola satuan pendidikan
dan masyarakat pengguna lulusan.

3. Pelajaran yang dapat diambil

Setelah mengikuti perkuliahan, saya dapat mengambil pelajaran


diantaranya mengambil manfaat dari beberapa materi yang telah dijelaskan.

4. Hal-hal yang ingin masih dikaji

Beberapa hal yang ingin masih dikaji terkait materi perkuliahan adalah
penjelasan lebih lanjut tentang pententuan nilai akhir dari sumber lain.

Anda mungkin juga menyukai