Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ASESMEN PEMBELAJARAN IPA

TES SIKAP DAN RUBRIK PENILAIAN

Disusun Oleh

Kelompok 2

Andi Saskia 200111502013


Anisa Harlina 200111501015
Aulia Khaerunnisa 200111501027
Aryananda Joloen Surya 200111501011
Baso Nur Akbar 200111501005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022


1. DEFINISI TES SIKAP
Sikap merupakan tingkah laku atau respon yang diberikan seseorang terhadap suatu
objek yang mereka hadapi. Pada dasarnya sikap seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti lingkungan, agama, pengalaman pribadi, pendidikan dan lain lain. Sikap dapat
dibentuk dari keinganan dari diri sendiri sehingga apabila seseorang memiliki sikap yang
kurang baik maka hal tersebut bisa diperbaiki menjadi sikap yang jauh lebih baik.

Terdapat komponen kompenen penilaian sikap seperti komponen kognitif, komponen


afektif, dan komponen konatif. Komponen kognitif yaitu pengetahuan dan kepercayaan
seseorang terhadap suatu objek. Komponen afektif yaitu suatu sikap yang terbentuk akibat
adanya pengaruh perasaan atau masalah emosional subyektif yang dimiliki seseorang. Dan
terdapat komponen konatif yang merupakan tindakan yang dilakukan yang berkaitan dengan
aspek sikap.

Proses menerima materi saat proses pembelajaran terhadap pembelajaran sangat


berkaitan erat dengan sikap. Sikap positif atau sikap negatif yang diberikan oleh siswa dapat
dianggap sebagai bentuk persetujuan maupun tidak tersetujuan terhadap proses memperlajari
seuatu hal. Sehingga hal inilah yang membuat diperlukannya penilain sikap pada siswa.

Penilaian sikap adalah suatu proses dalam melakukan justifikasi terhadap nilai dari
suatu program. Sehingga dengan adanya penilaian sikap ini dapat diajadikan sebagai suatu
evaluasi untuk program pembelajaran yang dibawakan. Salam bidang pendidikan, penilaian
akan menjadi suaru proses dalam mempertimbangakn suatu hal yang berkaitan dengan murit
baik dari metode belajar maupun program pembelajaran yang akan dibawakan. Apabila siswa
memiliki ketertarikan siswa tersebut terhadap suatu pelajaran maka hal ini akan
mempengaruhi sikap siswa. Siswa yang memberikan sikap positif cenderung akan bersikap
aktif selama pembelajaran yang sedang berlangsung seperti siswa akan atif dalam
mengerjakan soal. Sedangkan bila siswa memberikan sikap negatif dalam proses
pembelajaran akan membaut siswa tersebut acuh tak acuh dalam pembelajaran dan akan
menghambat proses penerimaan materi. Seperti yang kita ketahui bahawa guru mempunyai
peranan yang penting dalam menentukan sikap. Hal inilah yang membuat perlu diadakannya
tes sikap sebagai proses untuk pengambilan keputusan.

Menurut kurnianti (2019) Tedapat dua jenis penilaian sikap yakni penilaian sikap
spiritual dan penilaian sikap sosial. Penilaian sikap spiritual yaitu sikap seseorang dalam hal
beragama yang di lihat daru cara ia berperilaku dan menghargai keberagaman agama yang
ada. Sedangkan penilaian sikap sosial adalah penilaian terhadap kedisiplianan seseorang
dalam menjalankan aktivitas selama berada di lingkungan sekolah.

2. ASPEK – ASPEK PENILAIAN SIKAP


Sikap merupakan suatu hal yang amat sangat penting dalam bidang pendidikan. Tujuan
utama dari penilaian sikap oleh guru ialah untuk mendaptkan feedback (umpan balik) yang
berguna sebagai bahan evaluasi bagi pendidik untuk memperbaiki hal yang perlu diperbaiki
dalam proses pembelajaran. Adapun penilaian sikap dalam proses pembelajaran berkaitan
dengan objek sikap sebagai berikut :

a. Sikap terhadap mata pelajaran.


Seperti yang dikatakan diatas bahwa siswa perlu untuk memiliki ketertarikan terhadap
pelajaran. Apabila terdapat ketertarikan maka akan menimbulkan sikap positif terhadap
pembelajaran. Misalnya siswa akan lebih mudah untuk mengerti terhadap materi yang
diajarkan oleh guru.
b. Sikap terhadap guru mata pelajaran.
Dalam proses pembelajaran, guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
motivasi siswa dalam belajar. Ketika guru memiliki metode pengajaran yang baik dan
dapat menarik minat siswa maka tentu hal ini akan sangat mempengaruhi peningkatan
belajar siswa karena mendapat respon atau sikap positif dari siswa. berbanding terbalik
ketika siswa memberikan respon negatif terhadap guru yang dapat menyebabkan siswa
bersikap acuh tak acuh terhadap pembelajaran dan membuat siswa merasa sulit untuk
menerima materi.
c. Sikap terhadap proses pembelajaran
Yang dimaksud pada proses pembelajaran mencakup : suasana pembelajaran, strategi,
metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan. Ketika ketiga hal tersebut tidak
sesuai dengan kemauan siswa maka hal ini akan sangat mempengaruhi proses
penerimaan materi. Suasana yang mendukung, metodologi serta teknik pembelajaran
yang baik akan mendapat sikap atau respon positif dari siswa sehingga sangat membantu
siswa dalam proses menerima materi.
d. Sikap terhadap materi dari pokok pokok bahasan yang ada.
Materi yang diajarkan tentunya akan menjadi kunci keberhasilan dari proses belajar
mengajar sehingga siswa juga perlu memiliki ketertarikan terhadap materi. Hal ini dapat
dibantu dengan teknik pengajaran yang dilakukan oleh guru.
e. Sikap berhubungan dengan nilai nilai tertentu yang ingin ditanamkan dalam diri siswa
melalui materi tertentu.
Materi materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya soal pengetahuan saja yang
ingin dicapai akan tetapi terdapat hal yang ingin ditanamkan dari materi tersebut.
Misalnya materi pencemaran lingkungan dimana siswa diajarkan untuk tidak membuang
sampah sembarangan dan tentunya menjaga kebersihan lingkungan.
f. Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum.
Kompetensi-kompetensi tersebut relevan juga untuk diimplementasikan dalam proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 1994 yang masih berlaku.

3. CARA-CARA PENGUKURAN SIKAP


Dalam melakukan tes sikap terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai berikut :

a. Obsevasi

Dalam melakukan tes sikap maka dapat dilakukan teknik penilaian observasi dengan
menggunakan lembar observasi. Dengan penggunaan lembar observasi maka akan
mempermudah guru dalam mengambil data yang berkaitan dengan sikap spiritual
maupun sikap sosial dari siswa. pada mata pelajaran IPA, sikap yang perlu tercantum
terdapat pada KI-1 dan KI-2.

b. Pertanyaan langsung

Penilaian dapat dilakukan dengan memberi pertanyaan langsung. Misal meminta


pendapat siswa mengenai kebijakan atau hal yang kurang ia sukai selama proses belajar
mengajar

c. Laporan pribadi

Penggunaan teknik ini dapat dilakukan dengan cara meminta siswa untuk membuat
ulasan tentang pandangan atau tanggapan terhadap sesuatu.

d. Penggunaan skala sikap deferensiasi semantic


Pada penggunaan skala ini mempunyai kelebihan karena teknik ini sederhana dan
mudah untuk diterapkan dalam penilaian sikap

4. DEFINISI RUBRIK PENILAIAN

Perlu kita ketahui sebagai calon seorang guru,bahwa rubric penilaian ini sangat
penting untuk diberikan kepada siswa. Rubrik penilaian ini merupakan sebuah instrumen
panduan penilaian yang digunakan seorang guru untuk menilai dan mengukur kinerja ataupun
kemampuan hasil kerja siswa. Penyusunan rubric penilaian ini harus dibuat dan dirancang
sesuai dengan target atau tujuan pembelajaran. Rubrik penilaian dapat dinyatakan dalam
bentuk skor ataupun angka. Misalnya, 1,2.3 dan seterusnya ataupun penilaian dengan
cukup,baik,atau pun kurang baik dan seterusnya atau istilah lain yang menunjukkan tentang
penilaian kinerja siswa.

5. MANFAAT DAN FUNGSI RUBRIK PENILAIAN

Ada beberapa manfaat dan fungsi rubric penilaian yang dapat diketahui diantaranya,
yaitu :

 Rubrik penilaian sebagai instrument penilaian kemampuan ataupun kinerja hasil


kerja siswa
 Agar siswa mendapatkan umpan balik yang cepat dan juga akurat
 Dapat memberikan informasi bobot penilaian
 Dapat menghemat waktu dalam penilaian baik itu dalam jangka waktu yang
pendek maupun dalam jangka waktu yang panjang
 Dapat menilai tugas secara objektif dan berkriteria yang jelas
 Siswa dapat mengukur pencapaian pembelajaran
6. LANGKAH-LANGKAH MENGEMBANGKAN RUBRIK PENILAIAN

Berdasarkan beberapa pendapat, dapat dikemukakan bahwa rubrik evaluasi


merupakan pedoman evaluasi yang menggambarkan kriteria yang ingin dinilai oleh guru
atau tingkatan terhadap pekerjaan siswa. Judul penilaian harus mencakup daftar
karakteristik atau aspek pengamatan yang harus direpresentasikan dalam karya siswa dan
panduan untuk menilai setiap karakteristik. Ada dua jenis rubrik, rubrik komprehensif
dan rubrik analitik. Menurut Nitko (2001), rubrik komprehensif menuntut guru untuk
mengevaluasi keseluruhan proses atau produk secara keseluruhan, tanpa mengevaluasi
komponen secara terpisah. Sebaliknya pada rubrik analitis, Moskal (2000) dan Nitko
(2001) menunjukkan bahwa pada rubrik analitis guru mengevaluasi secara terpisah,
terlebih dahulu guru mengevaluasi produk atau kegiatan individu kemudian merangkum
evaluasi individu tersebut. mendapatkan skor total.

Mertler (2001) menambahkan bahwa rubrik komprehensif pada dasarnya


menuntut guru untuk mengevaluasi produk atau kinerja seorang siswa hanya sekali,
menghargai apa yang telah berhasil diselesaikan siswa dalam proses pembelajaran. Pada
bagian analisis, guru harus membuat beberapa poin di awal dan skor keseluruhan di
akhir. Selain itu, Van Tassel-Baska (2014) menyatakan bahwa ekspektasi kinerja siswa
disampaikan, misalnya melalui rubrik penilaian, yang harus mencerminkan tuntutan
kompleksitas dan kecanggihan yang sama tinggi bagi siswa untuk menghasilkan
“keterampilan” terbaik.

Terdapat langkah-langkah pengembangan dalam mengembangkan rubrik


penilaian untuk membuat rubrik penilaian yang valid dan dapat diterapkan dalam
pembelajaran. Sebelum merancang rubrik evaluasi khusus, harus ditentukan apakah
layanan atau produk akan dievaluasi secara holistik atau analitis. Saat menggunakan
rubrik, penting untuk mengidentifikasi dan merumuskan kriteria kinerja spesifik dan
indikator yang dapat diamati di awal pengembangan.

7. MENGEMBANGKAN RUBRIK PENILAIAN

Ada beberapa fase yang perlu diperhatikan selama pengembangan. Menurut Ellyn
B. Smith (1995), pengembangan rubrik terdiri dari 9 langkah;

● Tentukan konsep, keterampilan, atau aktivitas yang akan dinilai.


● Identifikasi dan tentukan seperangkat konsep yang akan dinilai dalam kalimat atau
definisi yang menggambarkan aspek kognitif dan kinerja.
● Identifikasi konsep atau keterampilan yang paling penting untuk tugas yang sedang
dinilai. Tentukan skala untuk menilai.
● Jelaskan kinerja dari yang diharapkan hingga kinerja yang tidak terduga. Setelah
menggambarkan konsep atau kemampuan kinerja, masing-masing skala dapat diberi
nomor atau keterangan skala tersebut.
● Melaksanakan tes perbandingan kinerja atau hasil kerja dengan rubrik yang
dikembangkan.
Format Buku Catatan Harian

BUKU HARIAN SISWA

SMPN 1 MAKASSAR

Mata Pelajaran :

Nama Guru :

Tahun Ajaran 2020/2021

No. Hari/Tanggal Nama Siswa Kejadian Positif Atau Negatif


SKALA SIKAP TERHADAP
PEMBELAJARAN IPA
Nama siswa :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Petunjuk Pengisian Angket
1. Angket sikap ini digunakan untuk mengetahui motivasi siswa dalam pembelajaran IPA
2. Dalam pengisian angket ini tidak terdapat jawaban yang salah maupun yang benar.
3. Jawablah seluruh pertanyaan dengan jujur.
4. Beri tanda ceklis (✓) pada jawaban yang anda pilih.
5. Bacalah pertanyaan dengan cermat.
6. Keterangan pilihan sikap sebagai berikut
SS= Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS= Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

Pilihan Sikap
No. Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya menyukai belajar IPA
Media yang digunakan guru membuat saya senang belajar
2
IPA
3 Saya selalu mengulang materi yang diberikan oleh guru
4 Saya suka mengerjakan latihan soal
5 Saya merasa bingung dalam menyelesaikan soal
6 Saya senang bila jam belajar bertambah
7 Guru menjelaskan materi dengan baik
8 Bila guru menjelaskan saya memperhatikan penjelasannya
9 Saya mengabaikan guru ketika menjelaskan
10 Saya senang mempelajari materi yang diajarkan guru
11 Saya tertarik dengan materi yang diajarkan
12 Saya belajar IPA untuk mendapat nilai yang bagus
Saya selalu membuat rangkuman berdasarkan materi yang
13
diajarkan guru
Saya mengerjakan tugas dengan sendiri tanpa bertanya
14
kepada teman ataupun guru
Saya akan bertanya ketika tidak mengerti materi yang
15
diajarkan
PENSKORAN

Adapun penskoran untuk skala sikap dapat dilakukan dengan memberikan penilaian
sebagai berikut :

a. Pada pernyataan positif : SS = 5; S = 4; N = 3; TS = 2; dan juga STS = 1.


Pada pernyataan positif yaitu butir pernyataan pada no.1,3,5,6,7,8,10,dan juga 14.
b. Pada pernyataan negative : SS = 1; S = 2; N = 3; TS = 4; dan juga STS = 5.
Pada pernyataan negative yaitu butir pernyataan pada no.2,4,9,11,12,13,dan juga 15.

Maka, skor maksimum yang siswa capai dalam skala sikap adalah 75, yakni 15 butir
pernyataan x 5 skor maksimum setiap butir pernyataan. Sedangkan skor minimum yang
harus siswa capai yaitu 15, yaitu 15 butir pernyataan x 1 skor minimum setiap skor
pernyataan.
DAFTAR PUSTAKA

Astalini.,Dan Kurniawan, D, D.(2019). Pengembangan Instrumen Sikap Siswa Sekolah


Menengah Pertama Terhadap Mata Pelajaran Ipa. Jurnal Pendidikan Sains. Vol
07 (1).

Yudha,R,P. 2020. Asesmen Unjuk Kerja Geometri. Yogyakarta: PENERBIT DEEPUBLISH.

Zakaria, Ramli. (2006). Pedoman Penilaian Sikap dalam (Classroom based assessment).
Jakarta : Pusat Penilaian Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai