Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Zat Aditif


Zat aditif adalah bahan yang sengaja ditambahkan pada makanan sehingga dapat
mempengaruhi sifat dan karakteristik pada makanan. Zat aditif pada makanan ini memiliki
peran dalam menambah rasa, warna dan umur simpan makanan, tetapi zat aditif juga
mungkin memiliki efek negatif pada tubuh. Tujuan penggunaanya untuk menjaga makanan
agar tetap segar serta meningkatkan warna, aroma, dan teksturnya (Rorong, 2019).
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berdasarkan
fungsinya, zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu pewarna, pemanis,
pengawet, dan penyedap. Pewarna adalah zat yang digunakan untuk memberi dan
memperbaiki warna makanan yang dapat menghasilkan warna tertentu. Pengawet adalah
bahan yang ditambahkan untuk memperpanjang masa simpan produk makanan dengan
mencegah atau menghambat pertumbuhan mikroba. Pemanis ditambahkan untuk memberikan
rasa manis pada makanan. Sedangkan penyedap dipakai untuk meningkatkan rasa dan aroma
pada makanan (Adriyani, 2019).
B. Jenis-jenis Bahan Aditif
1. Pewarna
Menurut Praja (2015) ada beberapa jenis pewarna adalah sebagai berikut:
a. Pewarna alami
 Daun Suji
Daun suji biasa dipakai sebagai pemberi warna hijau pada makanan.
Tanaman ini sering agar sempurna daun suji seringkali campur dengan daun
pandan sehingga selain memberi warna sekaligus juga akan memberi aroma
harum pada makanan kue.
 Kayu Secang
Kayu secang secang adalah tanaman berkayu yang biasa dimanfaatkan
bagian batangnya cara menggunakannya itu batang basah di serut dan
dikeringkan serutan batang kayu secang kering direbus air dan disaring baru
dicampurkan ke dalam adonan atau bahan yang akan diwarnai. Secang
memberikan warna merah.
 Amgka
Angka warna merah angkak sangat potensial sebagai pengganti warna merah
sintesis. Saat ini angkat digunakan di berbagai produk makanan seperti pada
pembuatan anggur keju sayuran pasta ikan kecap ikan minuman beralkohol
aneka kue serta produk olahan daging seperti sosis. Angkat digunakan
dengan cara diseduh air panas air seduhan pertama dibuang karena rasanya
pahit baru pada saat tuhan ketiga disaring
 Bunga Telang
Bunga telang berwarna biru keunguan yang banyak tumbuh di Asia warna
biru keunguannya dapat digunakan sebagai pewarna alami biru pada
makanan cara menggunakannya itu cuci bersih bunga telang remas-remas
atau tumbuk dengan sedikit air matang lalu disaring
 Kunyit
Kunyit tumbuhan yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan jam
ini memiliki kandungan kolkominoid yang kuat hal ini membuat kunyit
mampu memberikan warna kuning dan orange yang cerah.
 Wortel
Wortel menghasilkan warna kuning di mana wortel bermanfaat dalam
menurunkan kadar kolesterol dalam darah serta membantu pertahanan tubuh
dan disebabkan karena kanker
b. Pewarna sintesis/kimia
 Amaranth
Amaranth adalah pewarna merah tua ke ungu yang pernah digunakan sebagai
pewarna pangan dan kosmetik warna. Amaranth ini biasanya datang sebagai
garam natrium amarat memiliki penampilan coklat kemerahan merah gelap
sampai ungu amaran adalah pewarna anonim hal ini dapat diterapkan untuk
serat alami dan sintesis kulit kertas dan fenol formaldehida resin
 Brilliant Blue FCF
Briliant Blue FCF adalah bahan pewarna yang dapat diberi pada makanan
dan substansi lainnya untuk mengubah warna brainly yang belum
memberikan warna biru pada makanan.
 Rhodamin B
Rhodamin B merupakan zat warna sintesis yang umum digunakan sebagai
warna tekstil rhodamin B ini merupakan zat warna tambahan yang dilarang
penggunaannya dalam bentuk produk pangan.
 Indigo Karmin
Indigo Karmin ini sudah pernah makanan di Amerika serikat dan uni Eropa
yang memiliki zat warna ini tuh berwarna biru pada pH 11,4 dan kuning di
PH 13,0 merupakan indikator redoks menguning pada reduksi.
 Tartrazin
Tartrazin adalah pemberi warna kuning lemon sintesis yang umum digunakan
sebagai bahan makanan.
2. Pemanis
a. Pemanis alami
 Kurma
Kurma manis dan rasanya seperti karamel dan bisa menjadi pengganti gula
rafinasi yang sehat. Kurma adalah sumber nutrisi yang sangat baik seperti
vitamin C, vitamin B kompleks, selenium, potasium, tembaga dan
magnesium.
 Gula kelapa
Gula kelapa adalah getah kelapa yang didehidrasi dan direbus.Kandungan
fruktosa gula kelapa yang rendah membuat gula ini memiliki indeks glikemik
yang rendah sehingga sangat baik untuk kesehatan.Gula kelapa juga memiliki
antioksidan dan jumlah karbohidrat yang sama dibandingkan dengan gula
putih biasa.
 Gula Jagung
Gula jagung adalah produk substitusi atau pengganti gula biasa yang biasa
digunakan di minuman bersoda atau minuman dengan perasa buah lainnya.
Secara kimia, gula jagung yang tinggi fruktosa ini berbeda dengan gula biasa.
 Madu
Madu dianggap sebagai salah satu pemanis alami terbaik. Rasa manis ini
diperoleh dari nektar bunga yang diambil oleh lebah madu. Madu lebih manis
25 persen dibandingkan gula pasir.
 Stevia
Tanaman dengan nama ilmiah Stevia Rebaudiana ini memiliki rasa manis,
namun aman untuk dikonsumsi secara berkala karena tidak mengandung
gula.
b. Pemanis buatan
 Sakarin
Sakarin adalah pemanis nol kalori yang 200–700 kali lebih manis dari gula
meja. Lebih dari 30 penelitian manusia sekarang mendukung keamanan
sakarin, dan National Institutes of Health tidak lagi menganggap pemanis ini
berpotensi menyebabkan kanker.
 Aspartame
Aspartem adalah metil ester dipeptida dan namanya aspartil fenilalanin-1-
metil ester. Ini biasanya digunakan sebagai pemanis meja dan juga digunakan
dalam berbagai makanan. Saat dipanaskan akan terurai menjadi asam amino
dan kehilangan rasa manisnya, sehingga tidak bisa digunakan untuk makanan
yang dipanggang
 Gula Alkohol
Jenis pemanis buatan dan pengganti alternatif adalah gula alkohol atau
sorbitol, xylitol, mannitol. Ia banyak ditemukan dalam permen bebas gula,
permen karet, makanan penutup. Gula alkohol bukanlah pemanis non-nutrisi
mereka memiliki 2,6 kalori per gram tetapi tidak menyebabkan kerusakan
gigi seperti gula meja.
3. Pengawet
a. Pengawet Alami
 Bawang putih
Bawang putih menjadi bahan pengawet makanan alami yang bisa
ditemukan di mana saja. Bawang putih memiliki sifat antivirus yang
membantu dalam memerangi bakteri, baik dalam tubuh maupun
makanan
 Garam
Garam efektif sebagai pengawet makanan alami karena mengurangi
aktivitas air dari makanan.Pengawet makanan alami ini sudah sering
ditambahkan ke makanan dan digunakan secara luas dalam pengawetan
ikan, daging, dan sayuran.
 Cuka
Cuka sudah sejak lama digunakan sebagai pengawet untuk keperluan
rumah tangga dan industri makanan. Cuka dapat bermanfaat dalam
mengawetkan makanan, seperti sayuran, daging, ikan, dan buah-buahan
yang dibumbui.
b. Pengawet buatan
 Natrium benzoate
Natrium benz digunakan untuk mengawetkan makanan asam, seperti jus
buah dan acar.
 Natrium bisulfit
Sulfit adalah pengawet makanan yang biasa digunakan yang membantu
mencegah pencoklatan.
 Natrium nitrat dan nitrit
Kedua bahan pengawet ini biasa ditambahkan pada daging olahan.
Banyak buah dan sayuran secara alami memiliki nitrat dan nitrit, yang
aman jika terjadi secara alam.
 EDTA
Ini dikenal dapat membantu mencegah oksidasi. Ketika makanan
teroksidasi, itu dapat menyebabkan perubahan warna dan rasanya, serta
menyebabkan makanan menjadi tengik.
4. Penyedap
a. Monosodium Glutamat (MSG)
Monosodium glutamate atau MSG, adalah aditif makanan umum yang digunakan
untuk mengintensifkan dan meningkatkan rasa hidangan gurih.

Anda mungkin juga menyukai