Anda di halaman 1dari 11

ZAT ADITIF

 Zat Aditif adalah bahan yang ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat
atau bentuk pangan baik yang bergizi maupun tidak.
 Zat Aditif makanan diberikan untuk meningkatkan kualitas, menambah rasa, dan
memantapkan kesegaran produk makanan.

1. Tujuan penambahan zat aditif


Tujuan dari penambahan zat aditif ini adalah :
a) Antioksidan
Fungsi : mencegah oksidasi pada makanan atau pencegah tengik atau bau tak sedap
pada makanan. Antioksidan sintetis, antara lain :

Nama Kegunaan
Asam askorbat Daging, ikan, buah dan sayur kalengan
BHA (butilhidroksianol) Lemak dan minyak
BHT (butilhidroksitoulen) Margarin dan mentega
Propil galat Lemak, minyak, makanan, margarin, susu dan
mentega
Tokoferol (vitamin E) Makanan bayi, sereal, kaldu, lemak dan minyak
kelapa
b) Penambah aroma
Zat ini ditambahkan dalam makanan agar aroma makanan tetap segar dan sesuai
dengan aroma aslinya. Umumnya zat – zat aroma yang digunakan adalah golongan
ester.

Nama IUPAC Nama Trivial Aroma dan rasa


Etil etanoat Etil asetat Arbei
Etil butanoat Etil butirat Nanas
Propil etanoat Propil asetat Pir
Oktil etanoat Oktil asetat Jeruk
Butyl metanoat Butyl format Rasberi
Etil metanoat Etil format Rum
Amil butanoat Amil butirat Pisang
Amil pentanoat Amil valerat Apel

c) Pemanis
Pemanis adalah zat atau bahan yang bias menimbulkan rasa manis pada makanan.
Akan tetapi, pemanis juga memiliki fungsi yang lain, di antaranya :
1) Memberi tekstur pada hasil
2) Mencegah makanan menjadi kering
3) Menurunkan titi beku es krim
4) Menguatkan rasa softdrink

Pemanis dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1) Pemanis Alami
Pemanis alami dapat dihasilkan dari tumbuh – tumbuhan, misalnya tebu, kayu
manis, pohon aren, buah bit dan lainnya, yaitu berupa : sukrosa, glukosa,
fruktosa, maltose dan laktosa. Selain itu, madu juga bisa digunakan sebagai
pemanis sekaligus juga obat.

2) Pemanis Sintesis
Pemanis sinteis digunakan untuk penambah rasa manis pengganti gula dalam
permen, es krim, minuman, saus, agar – agar, dan lain – lain. Contoh pemanis
sintesis adalah :

Nama Pemanis Terdapat pada bahan makanan / minuman


Aspartam Minuman seperti soda, jus, atau produk susu seperti
yogurt
Siklamat Es krim, es puter, selai, saus, es lilin dan berbagai
minuman fermentasi
Sakarin Minuman, permen rendah kalori, selai, jeli, dan kue
Sorbitol Kismis, selai dan roti serta makanan lain.
Sukralosa Sukralosa juga merupakan pemanis buatan yang
bebas kalori, terdapat pada minuman, es krim,
permen karet dan produk roti
Neotam Neotam merupakan turunan dari aspartam. Pemanis
ini cukup aman dikonsumsi bagi anak – anak,
wanita hamil, dan penderita diabetes mellitus.
Xylitol Xylitol dapat dijumpai pada permen atau tablet
hisap. Biasanya akan terasa dingin jika lumer atau
cair dalam mulut
Stevia Pemanis yang mempunyai sifat nol indeks
glikemik. Sehingga stevia merupakan pemanis yang
aman untuk diabetes.

3) Perbedaan pemanis alami dan pemanis buatan


d) Bahan Pewarna
Pewarna makanan merupakan benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap
makanan yang diwarnainya. Bahan pewarna umumnya berwujud cair dan bubuk
yang larut di air. Penggunaan pewarna memiliki tujuan yaitu :
1. Mendapatkan warna yang sama atau seragam pada makanan yang warna asalnya
tidak sama
2. Mengembalikan warna asli makanan yang mungkin hilang pada proses
pengolahan makanan.
3. Memberikan penampilan warna yang menarik, sehingga menambah selera makan.

Pewarna dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1) Pewarna alami
Pewarna alami adalah pewarna yang berasal dari bahan alam.
Contoh :

Warna Asal Tumbuhan Kegunaan


Hijau Daun suji, pandan Pewarna kue lapis, klepon, cenil
dll
Kuning (Kurkumin) Kunyit Pewarna tahu, nasi kuning, kuah
soto
Merah ( Kapxantin) Cabai merah, Rendang dan sayur ikan
stroberi
Ungu (Antosiasin) Buah bit, ubi Aneka kue
ungu
Cokelat kehitaman Gula pasir yang Aneka kue
(Caramel) disangrai
Kuning ( Betakaroten) Wortel) Keju, kapri kalengan, mie, dll
2) Pewarna Buatan (Sintetis)
Pewarna sintetis dibuat dengan menyintesis bahan – bahan kimia. Berikut adalah
daftar bahan pewarna sintetis :

Nama Pewarna Warna yang Nama Pewarna Warna yang


dihasilkan dihasilkan
Carmiosine Merah Violet Ungu
Amaranth Merah Cokelat HT Coklet
Sunsetyellow FCF Oranye Allura Red Merah
Tartrazine Kuning Quinoline yellow Kuning
Fast green FCF Hijau Hijau FCF Hijau
Brialiant blue FCF Biru Eritrosin Merah
Indigocarmine Biru
Selain pewarna yang disebutkan dalam table tersebut, terdapat warna lain yang
sebenarnya berfungsi untuk mewarnai teksil tetapi disalahgunakan untuk
mewarnai makanan. Misalnya : Rhodamin B (berwana merah) dan Methanil
yellow (berwarna kuning). Jika dikonsumsi, kedua pewarna ini dapat memicu
munculnya kanker.

e) Bahan Pengawet
Pengawet adalah zat atau bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk
menghambat proses tumbuhnya jamur atau bakteri.
1) Pengawet Alami
Pembekuan, pengeringan, pengasinan (ditambahi garam), pengasapan,
pengalengan dan penambahan gula. Contohnya dalam pembuatan asinan, ikan
asin, daging asap dan telur asin.
2) Pengawet Sintetis
Pengawet sintetis adalah bahan pengawet yang di produksi oleh manusia untuk
tujuan pengawetan. Pengawet sintetis dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Bahan pengawet yang diizinkan namun kurang aman dalam makanan.

Nama Pengawet Makanan / Fungsi


Minuman yang
diawetkan
Asam asetat / asam Acar atau asinan Menghambat pertumbuhan
cuka jamur
Asam benzoate dan Minuman, jus buah, Untuk mempertahankan
Natrium Benzoate saus, sambal dan makanan dari serangan
kecap mikroba.
Asam propionate Roti dan keju Menghambat pertumbuhan
dan Natrium jamur dan ragi
propionate
Kalium nitrit Daging dan ikan Menghambat pertumbuhan
bakteri
Kalium benzoat Minuman ringan, Menghambat pertumbuhan
minuman anggur, bakteri penghasil racun
saus sari buah, sirup (toksin), bakteri – bakteri
dan ikan asin spora dan bakteri bukan
pembusuk
Asam sorbat Keju, salad buah Menghambat pertumbuhan
kapang dan bakteri.
2. Bahan pengawet yang tidak aman dalam makanan / minuman.
1. Natamysin 4. Formalin
2. Kalium Asetat 5. Butil Hidroksi Anisol (BHA)
3. Boraks

f) Bahan Penyedap
Penyedap rasa digunakan untuk mempertegas rasa atau meningkatkan cita rasa,
mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang. Penyedap rasa di bedakan
menjadi dua yaitu :
1) Penyedap rasa alami
Pada umumnya berasal dari tumbuhan atau hewan yang diproses melalui proses
pembentukan fisik, kimia maupun dengan bantuan mikroba.
a) Rempah – rempah, seperti : pala, ketumbar, merica, cengkih, lengkuas,
kencur, kunyit, sereh, jintan, kapulaga, bawang putih/ Bombay dan jahe
b) Daun – daunan, seperti : daun salam, daun jeruk, seledri, kemangi, pandan,
serai dan daun bawang.
c) Kaldu yan dihasilkan dari daging hewan, sapi, atau ayam
2) Penyedap rasa sintetis
Zat penyedap yang sering beredar di pasaran adalah vetsin atau lebih di kenal
dengan MSG (Monosodium Glutamat). MSG adalah garam dari asam glutamate.
Penambah cita rasa gurih yang dibuat melalui proses fermentasi tetes tebu oleh
bakteri.
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

 Zat adiktif adalah zat – zat kimia yang dapat mengakibatkan kecanduan atau ketagihan
pada pemakainya.
 Berdasarkan penamannya, zat adiktif dibedakan menjadi tiga yaitu :
1) Narkotika
Misalnya : Ganja, opium, morfin, heroin, kokain
2) Psikotropika
Misalnya : Ekstasi, sabu – sabu, LSD, valium, barbital, rohipnol
3) Zat adiktif lainnya
Misalnya : Alkohol, nikotin, kafein
 Ketiga jenis zat adiktif diatas mempunyai pengaruh yang berbeda , sehingga digolongkan
sebagai berikut :
a. Stimulan
Merupakan golongan obat yang dapat membuat orang lebih aktif, lebih kuat bekerja,
menghilangkan kantuk, menggugah semangat. Efek stimulan adalah merangsang
kerja system saraf. Contoh : Amfetamin (Ekstasi), nikotin, dan kokain
b. Depresan
Merupakan kelompok obat – obatan yang memperlambat system kerja saraf. Dia
memberika efek penenang. Depresan memberi pengaruh seperti :
- Menurunkan kesadaran - Contoh : Heroin, morfin, alcohol, metadon,
- Merasa kantuk barbiturate (pil tidur), pil koplo
- Mengurangi stress dan kecemasan.
c. Halusinogen
Jenis obat yang menimbulkan halusinasi pada pemakainya. Orang yang terkena
halusinasi akan merasa ringan seolah – olah melayang dan diikuti oleh perasaan yang
peuh kenikamatan. Contoh : LSD ( Licercik Acid Dhietilamide), ganja.

A. NARKOTIKA
Menurut undang – undang no. 35 tahun 2009, narkotika adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penuruan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
1) Ganja
Ganja merupakan hasil pengeringan bagian daun, bunga, biji dan ranting muda
tanaman Mariyuana (Cannabis sativa).
o Ciri – ciri orang kecanduan ganja :
- Denyut jantung menjadi lebih cepat
- Suhu tubuh menurun
- Mata kemerahan
- Pikiran melayang – layang
- Mengalami gangguan tidur
- Terkadang mejadi lebih agresif dan
tidak sabaran
- Depresi
- Suka berbicara sendiri

2) Opium
Opium atau candu berasal dari getah
tanaman Papaver somniferous. Opium
(candu) digunakan untuk menghasilkan
morfin, heroin dan kodein.
o Efek pemakaian Opium :
- Menimbulkan semangat yang
berlebihan
- Menimbulkan halusinasi
- Nafsu makan menurun
- Merasa pusing dan kehilangan
keseimbangan.
- Gangguan system saraf dan pembuluh darah
- Tidak merasakan sakit.

a. Morfin
Morfin merupakan hasil olahan dari opium. Morfin dijumpai dengan bentuk
Kristal putih, sedikit kecoklatan, dan tidak berbau. Morfin biasanya dikonsumsi
untuk menghilangkan rasa sakit atau menghilangkan rasa nyeri pada penderita
kanker.
 Ciri – ciri kecanduan morfin :
- Mual, muntah dan
mengalami konstipasi
- Mengalami kebingungan
- Tubuh lemah dan Berkeringat
- Mulut menjadi kering
- Gelisah dan frustasi
- Gangguan pernapasan
- Koma dan berakhir kematian

b. Heroin
Heroin merupakan turunan dari morfin. Heroin juga dikenal dengan sebutan
putau. Heroin diproduksi dalam bentuk serbuk atau puyer yang menyerupai
tepung terigu. Heroin dipakai dengan cara disuntikkan atau dihisap.
 Ciri – ciri kecanduan heroin :
- Tekanan darah menurun
- Hilang nafsu makan
- Jantung menjadi berdebar – debar
- Otot – otot menjadi lemas
- Menjadi sering tidur atau pemalas
- Hilang rasa percaya diri
- Terjadi penyimpangan perilaku,
sering berbohong, mencuri, menipu
dan melakukan tindakan criminal
lainnya.

c. Kodein
Kodein juga termasuk hasil olahan morfin. Kodein dipasarkan dalam bentuk
serbuk maupun tablet. Fungsi sebenarnya terkait bidang kedokteran adalah
sebagai analgesic (penahan rasa sakit) dan antitusif (antibatuk).

3) Kokain
Kokain diolah dari tanaman koka (Erythroxylon coca). Tanaman ini banyak tumbuh
di lereng pegunungan Amerika latin, kolombia dan peru. Kokain memiliki efek
anastesi (pembius) dan memengaruhi system saraf pusat.
 Ciri pengonsumsi kokain :
- Perasaan gembira berlebih
(Euforia)
- Detak jantung meningkat
- Tidak bias makan
- Sering mengeluarkan dahak
dan lender
- Halusinasi dan suka berbicara
sendiri
- Paranoid dan tidak bias tidur
- Berat badan menyusut
- Merusak otot jantung dan menyebabkan kematian

B. PSIKOTROPIKA
Psikotrokipa menurut UU N0.5/1997 adalah zat atau obat, yang dapat mempengaruhi
aktivitas mental dan perilaku yang biasa digunakan untuk mengatasi berbagai
gangguan kejiwaan. Zat adiktif ini berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan
perilaku.

1) Amfetamin
Amfetamin adalah kelompok obat psikoaktif sintetis yang disebut system saraf
pusat (SSP) stimulan. Amfetamin merupakan satu jenis narkoba yang dibuat
secara sintesis, yang dapat berupa bubuk putih, kuning maupun cokelat atau
bubuk Kristal kecil.
 Efek penyalahgunaan amfetamin.
- Meningkatkan denyut jantung
- Meningkatkan tekanan darah dan suhu tubuh
- Menurunkan nafsu makan
- Menjadi hiperaktif dan merasa sangat gembira
- Gelisah, timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari
- Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
2) Ekstasi
Ekstasi termasuk psikotropika golongan I. Ekstasi memberikan efek stimulant,
yaitu memicu kerja system saraf. Ekstasi diproduksi secara illegal dalam bentuk
tablet atau kapsul.
 Dampak negative konsumsi ekstasi
- Menglami dehidrasi
- Hiperaktif dan tidak merasa takut.
- Detak jantung meningkat
- Menggigil secara berlebihan
- Mual, muntah – muntah, dan kehilangan nafsu makan.

3) LSD (Lysergic Acid Diethylamide)


LSD merupakan psikotropika dengan efek halusinasi. Psikotropika jenis ini
bekerja dengan menidurkan otot – otot yang mengalami kontraksi. Pemakaian
yang melebihi dosis menyebabkan :
- Peningkatan tekanan darah dan denyut jantung
- Ukuran pupil membesar
- Timbul halusinasi pada penglihatan.
- Panic dan rasa takut berlebihan
4) Sabu – sabu
Sabu –sabu dengan nama kimia metamfetamin berbentuk Kristal biasanya
berwarna putih dan dikonsumsi dengan cara dibakar kemudian dihisap
menggunakan alat yang disebut bong (sejenis pipa yang di dalamnya berisi air).
Ada juga sebagaian yang memakai dengan menyuntik. Sabu tergolong amfetamin
yang berpengaruh memacu kerja otak.
 Dampak negative konsumsi sabu – sabu :
- Mata membengkak da nada garis hitam
- Badan terasa panas terbakar, sehingga minum terus – menerus
- Kuat tidak makan dan tidak tidur sampai berhari – hari
- Menjadi sering bicara, tapi suaranya jelas
- Sering berhalusinasi

5) Barbital
Barbital tergolong obat penenang yang dapat digunakan untuk membantu segera
tisur, mengalau kecemasan, ketegangan dan frustasi. Secara medis barbital
digunakan sebagai obat tidur, obat epilepsy (ayan) dan obat penenang pada
keadaan stress. Pemakaian barbital yang berlebihan, apalagi jika dicampur dengan
alcohol dapat mengakibatkan koma, bahkan kematian.

C. Zat Adiktif Lainnya

1) Minuman Keras
Minuman keras mengandung alcohol yang disebut etanol. Alkhol diperoleh dari
proses peragian madu, gula, sari buah atau umbi – umbian. Terdapat tiga
golongan minuman berakhol yaitu :
a) Golongan A
Minuman keras dengan kadar etanol antara 1% - 5%. Contoh : Bir
b) Golongan B
Minuaman keras dengan kadar etanol antara 5% - 20%. Contoh : Whisky
c) Golongan C
Minuman keras dengan kadar etanol antara 20% - 50%. Contoh : Arak,
Brandy

Pengaruh peningkatan kadar alcohol dalam darah akan menyebabkan orang


euphoria (mabuk), tetapi setelah mengalami penurunan, orang tersebut menjadi
depresi. Dampak penggunaan alcohol :

- Hipertensi - Gangguan Haid (bagi perempuan)


- Penyakit liver - Gangguan kehamilan
- Sirosis hati - Osteoporosis

2) Nikotin
Nikotin adalah zat yang terkandung dalam daun tembakau. Daun tembakau
dikonsumsi dalam bentuk rokok dengan cara mengeringkannya, dibakar lalu
dihisap. Nikotin masuk ke dalam tubuh melalui system pernapasan pada saat
rokok diisap.
Nikotin merupakan zat adiktif bersifat
stimulant, yaitu bekerja dengan mempercepat
kerja system saraf. Di dalam rokok terdapat
beberapa zat yang cukup berbahaya bagi
kesehatan.

Kandungan Pengaruh bagi


rokok kesehatan
Nikotin Menyebabkan efek
kecanduan, merusak
jaringan otak, dan
menyebabkan darah
mudah menggumpal di
pembuluh darah
TAR Menyebabkan
perkembangan sel – sel
kanker, terutama kanker
paru - paru
Karbon Karbon monoksida
monoksida berikatan kuat dengan
hemoglobin, sehingga
mengurangi pasokan
oksigen ke dalam
jaringan
Zat iritan Menyebabkan batuk dan
iritasi pada saluran
pernapasan

3) Kafein
Kafein berfungsi untuk menghilangkan rasa ngantuk, rasa letih, dan rasa lapar.
Dalam bahan alami, kafein terdapat dalam the atau kopi dalam kadar yang rendah.
Teh dan kopi mengalami kecanduan jika dikonsumsi berlebihan, selain
menyebabkan kecanduan juga menyebabkan gagal ginjal dan jantung bekerja
melampaui batas karena selalu dipicu.

Anda mungkin juga menyukai