Anda di halaman 1dari 12

ZAT ADITIF

Kompetensi Dasar:
3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif,
serta dampaknya terhadap kesehatan
4.6 Membuat karya tulis tentang dampak penyalahgunaan zat aditif dan zat adiktif
bagi kesehatan

Indikator :
3.6.1 Menjelaskan pengertian zat aditif
3.6.2 Menyebutkan macam-macam zat aditif
3.6.3 Menjelaskan pengertian zat aditif alami
3.6.4 Menjelaskan pengertian zat aditif buatan
3.6.6 Menyebutkan contoh pewarna alami dalam makanan dan minuman
3.6.7 Menyebutkan contoh pewarna buatan dalam makanan dan minuman
3.6.8 Menjelaskan tujuan penggunaan pewarna pada makanan dan minuman
3.6.9 Menyebutkan contoh pemanis alami dalam makanan dan minuman
3.6.10Menyebutkan contoh pemanis buatan dalam makanan dan minuman
3.6.11 Menjelaskan tujuan penggunaan pemanis pada makanan dan minuman
3.6.12Menyebutkan contoh pengawet alami dalam makanan dan minuman
3.6.13 Menyebutkan contoh pengawet buatan dalam makanan dan minuman
3.6.14 Menjelaskan tujuan penggunaan pengawet pada makanan dan minuman
3.6.15 Menyebutkan contoh peyedap alami dalam makanan dan minuman
3.6.16 Menyebutkan contoh penyedap buatan dalam makanan dan minuman
3.6.17 Menjelaskan tujuan penggunaan penyedap pada makanan dan minuman
3.6.18 Menjelaskan dampak penggunaan zat aditif terhadap kesehatan
4.3.1 Mengamati
4.3.2 Mengidentifikasi pemanis pada makanan dan minuman
4.3.3 Mengidentifikasi pewarna pada makanan dan minuman
4.3.4 Mengidentifikaspengawet pada makanan dan minuman
4.3.5 Mengidentifikasi penyedap pada makanan dan minuman
4.3.6 Menuliskan hasil identifikasi pada tabel
4.3.7 Mencari informasi tentang dampak positif dan negatif penggunaan zat
adtitif pada makanan dan minuman
4.3.8 Mengumpulkan informasi
4.3.9 Membuat laporan
4.3.10 Membuat karya tulis ilmiah tentang dampak penyalahgunaan zat aditif
pada makanan dan minuman
4.3.11 Mempresentasikan hasil karna ilmiah tentang dampak penyalahgunaan zat
aditif pada makanan dan minuman
PETA KONSEP

ZAT ADITIF

Alami Buatan

Pewarna Pemanis Pengawet Penyedap Pewarna Pemanis Pengawet Penyedap

Kunyit Suji Buah Buah Tebu Nira Madu Asam Garam Bawang Cabai Fast Sunset Briliant Coklat Ponceau Eritrosin Sakarin Aspartam Asesulfam Siklamat Sorbitol Natrium Natrium MSG IMP GMP
Bit Naga kelapa cuka putih merah Green Yellow blue HT 4R Benzoat Nitrit
FCF FCF FCF

Asam Asam
Propionat Sorbat

serosis Diabetes kanker


Dibuat tabel
KELUASAN DAN KEDALAMAN MATERI

3.6.1 Menjelaskan pengertian zat aditif

Zat aditif adalah zat tambahan makanan yang ditambahakan kedalam makanan
atau minuman, baik pada saat memproses, mengolah, mengemas dan menyimpan
untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.

3.6.2 Menyebutkan macam-macam zat aditif

Zat aditif terbagi menjadi zat aditif alami dan zat aditif buatan.

3.6.3 Menjelaskan pengertian zat aditif alami

Zat aditif alami merupakan zat bahan tambahan makanan yang diperoleh dari
alam , tanpa disintesis atau dibuat lebih dahulu. Zat aditif alami lebih aman, tetapi
tidak dapat digunakan dalam jumlah banyak, kurang stabil dalam kepekatannya,
dan kurang tahan lama.

Menjelaskan pengertian zat aditif buatan

Merupakan zat aditif atau bahan tambahan makanan yang diperoleh melalui
sintesis baik dilaboratorium maupun industri, dari bahan-bahan kimia yang
sifatnya hampir sama dengan bahan alami yang sejenis.zat aditif mempunyai
keunggulan dapat diproduksi dalam jumlah besar, lebih stabil, dan lebih tahan
lama.

Menyebutkan contoh pewarna alami dalam makanan dan minuman


Contoh pewarna alami :
No Asal Zat pewarna alami Warna yang dihasilkan

1. Wortel Orange
2. Kunyit kuning
3. Daun suji hijau
4. Buah bit Ungu
5. Daun jati Merah

Menyebutkan contoh pewarna buatan dalam makanan dan minuman


Contoh pewarna buatan
No Nama Warna yang Digunakan dalam
dihasilkan Makanan/minuman
1. Fast green FCF Hijau Es krim dan buah
kalengan
2. Sunset Yellow FCF Kuning Minuman ringan,
permen, dan selai
3. Briliant blue FCF Biru Minuman ringan,
agar-agar dan selai.
4. Coklat HT coklat Agar-agar. Selai dan
minuman ringan.
5. Ponceau 4R Merah Yogurt, jeli dan
minuman ringan
6. Eritrosin Merah Selai, saus, es krim,
buah kalengan

Peredaran zat warna tersebut sudah diberikan izin oleh pemerintah, informasi
mengenai batas maksimal penggunaan harian (BMP) atau Acceptable Daily
intake ( ADI) sangat penting diketahui oleh produsen makanan dan masyarakat.
ADI merupakan batasan yang tidak menimbulkan risiko jika dikonsumsi oleh
manusia dengan perhitungan per kg berat badan. Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 722/MenKes/Per/IX/88 tentang bahan
Tambahan Makanan, batas penggunaan zat aditif dalam makanan diantaranya
terdapat pada tabel berikut:

Nama Zat Aditif Batasan PerMenKes RI Batasan ADI per kg


per kg makanan berat badan
Sakarin 50 mg – 300 mg
Siklamat 500 mg – 3 gram
Asam asetat Secukupnya Tidak ada batasan
Asam sitrat 5 gram – 40 gram Tidak ada batasan
Asam benzoat 600 mg – 1 gram 0 – 5 mg
BHT 100 mg – 1000 mg 0 – 0,3 mg
BHA 100 mg – 1000 mg 0 – 0,125 mg
Beta Karoten 100 mg – 600 mg
Karamel 150 mg – 300 mg Tidak ada batasan
Eritrosin 30 mg – 300 mg 0 – 0.6 mg

Meskipun demikian, ada beberapa zat pewarna makanan yang tidak boleh
digunakan dan sudah dilarang penggunaannya oleh pemerintah yaitu Rhodamin-B
(pewarna merah), methanil yellow (pewarna kuning), dan amaranth (pewarna
merah).

Menjelaskan tujuan penggunaan pewarna pada makanan dan minuman

Tujuan pemberian zat warna makanan adalah agar bahan makanan tampak lebih
menarik dan lebih segar, sehingga menimbulkan selera orang untuk mencicipinya.

Menyebutkan contoh pemanis alami dalam makanan dan minuman

Pemanis alami merupakan bahan pemberi rasa manis yang terdapat dalam
makanan maupun minuman, pemanis ini biasanya diperoleh dari bahan-bahan
nabati maupun hewani. Contohnya: gula s tebu, madu, gula aren, gula kelapa,
serta gula jagung.(dibedakan contoh pemanis alami dan buatan dibuat tabel)

Menyebutkan contoh pemanis buatan dalam makanan dan minuman

Pemanis buatan adalah pemanis pengganti gula pasir atau gula tebu atau gula
sukrosa. Pemanis sintesis biasanya digunakan pada pembuatan sirup, sari buah,
minuman ringan, dan macam-macam kue. Beberapa contoh pemanis buatan yang
sering digunakan, yaitu sakarin, aspartam, asesulfam, siklamat, sorbitol, dan
dulsin.
1. Sakarin (gula biang) mempunyai tingkat kemanisan 400 kali kemanisan
gula asli. Pemanis ini digunakan pada makanan berkalori rendah.
Misalnya, pada permen dengan ambang batas 100 mg/kg, es krim dengan
ambang batas 200 mg/kg, dan makanan ringan dengan ambang batas 300
mg/kg. Sakarin tidak banyak menghasilkan kalori. Jika penggunaannya
berlebihan akan berbahaya dan rasanya menjadi pahit getir.
2. Siklamat Pemanis ini mempunyai tingkat kemanisan 30 kali pemanis
alami dengan kandungan kalori rendah. Biasanya, digunakan pada permen
(1 g/kg), minuman ringan (3 g/kg), dan yogurt (3 g/kg). Metabolisme
siklamat dalam tubuh dapat menghasilkan senyawa siklamin yang bersifat
karsinogenik. Senyawa ini dapat menimbulkan kanker.
3. Sorbitol digunakan untuk pemanis kismis (5 g/kg), selai atau jeli (300
g/kg), dan makanan lain (120 g/kg).
4. Kalium acesulfam adalah pemanis dengan tingkat kemanisan 200 kali
gula asli dan cukup aman untuk dikonsumsi manusia.
5. Pemanis lainnya, seperti aspartam, dihidrokalkon, dan flavonoid
neohesperidin dapat digunakan sebagai pengganti gula asli asal
penggunaannya tidak berlebihan.(kalo ga ketemu contoh)
Jadi, biar bagaimana pun, gula alami lebih baik daripada gula sintetis karena lebih
aman untuk kesehatan. Pemakaian gula asli secara berlebihan juga tidak baik
karena dapat menambah kegemukan (obesitas)

Melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang


bahan makanan tambahan, dulsin kini sudah dilarang penggunaannya karena
pemanis ini dapat menjadi karsinogen (pemicu kanker).

Menjelaskan tujuan penggunaan pemanis pada makanan dan minuman

Pemanis ditambahkan ke dalam bahan pangan mempunyai beberapa tujuan di


antaranya sebagai berikut:
1) Sebagai pangan bagi penderita diabetes melitus karena tidak menimbulkan
kelebihan gula darah.
2) Memenuhi kebutuhan kalori rendah untuk penderita kegemukan. Pemanis
sintetis merupakan salah satu bahan pangan untuk mengurangi masukan
kalori.
3) Sebagai penyalut obat. Pemanis lebih sering digunakan untuk menyalut obat
karena umumnya bersifat higroskopis dan tidak menggumpal.
4) Menghindari kerusakan gigi. Pada pangan seperti permen lebih sering
ditambahkan pemanis sintetis karena bahan permen ini mempunyai rasa
manis yang lebih tinggi dari gula, pemakaian dalam jumlah sedikit saja sudah
menimbulkan rasa manis yang diperlukan sehingga tidak merusak gigi.
5) Pada industri pangan, minuman, termasuk industri rokok, pemanis sintetis
dipergunakan dengan tujuan untukn menekan biaya produksi, karena pemanis
sintetis ini selain mempunyai tingkat rasa manis yang lebih tinggi juga
harganya relatif murah dibandingkan dengan gula yang diproduksi di alam

Menyebutkan contoh pengawet alami dalam makanan dan minuman


1) Garam dapur
Garam dapur digunakan sebagai pengawet makanan karena dapat
menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri dalam makanan. Hal itu
disebabkan karena garam dapur bersifat higroskopis (menyerap kandungan
air dalam makanan), seperti halnya gula pasir.
2) Bawang putih
Bawang putih yang diiris akan menghasilkan allicin, yaitu suatu zat yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Zat ini menyebabkan bawang putih
dapat dipakai sebagai pengawet.
3) Asam cuka
Nama kimia dari asam cuka adalah asam asetat. Dengan sifatnya yang asam,
asam cuka mampu membunuh bakteri dalam makanan. Larutan asam asetat
4% dalam air merupakan asam cuka yang sering digunakan sebagai bahan
pengawet buah/sayuran untuk mencegah pertumbuhan jamur.

Menyebutkan contoh pengawet buatan dalam makanan dan minuman


Beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika
digunakan secara berlebihan. Bahan-bahan pengawet tersebut, antara lain sebagai
berikut.
1) Natrium benzoat dan asam benzoat digunakan sebagai pengawet minuman
ringan, kecap, margarin, saus, manisan, dan buah kalengan.
2) Natrium nitrit digunakan sebagai pengawet untuk mempertahankan warna
daging dan ikan.
3) Asam propionat digunakan sebagai pengawet roti, keju, margarin, dan
mentega.
4) Asam sorbat digunakan dalam bentuk garam natrium atau kalium untuk
menghambat pertumbuhan kapang dan ragi, serta mengawetkan keju, roti,
sari buah, dan acar.
Beberapa zat pengawet yang dilarang penggunaannya tetapi masih sering dipakai
oleh pihak-pihak tak bertanggung jawabadalah formalin (sebagai pengawet
mie), boraks (sebagai pengawet bakso), dan terusi (sebagai pengawet ayam
potong).

Menjelaskan tujuan penggunaan pengawet pada makanan dan minuman

Pengawet digunakan agar makanan tahan lebih lama dan tidak cepat busuk jika
disimpan. Bahan pengawet bersifat menghambat pertumbuhan mikroba atau
mikroorganisme yang dapat merusak dan membusukkan makanan. Selain itu,
penambahan bahan pengawet dimaksudkan untuk mempertahankan makanan
terhadap serangan bakteri, ragi dan jamur. Dengan pengawetan ini, makanan bisa
tahan berhari-hari, bahkan berbulan-bulan sehingga dapat menguntungkan
produsen atau pedagang.

Menyebutkan contoh peyedap alami dalam makanan dan minuman


1) Garam dapur. Garam dapur merupakan penyedap yang paling sering
ditambahkan kedalam makanan. Rasa asin dalam garam dapur berasal dari
natrium klorida (NaCl).
2) Bawang putih. Selain sebagai pengawet, bawang putih juga digunakan
sebagai bahan penyedap. Selain mengandung allicin, bawang putih juga
mengandung sulfur dan iodin yang tinggi.
3) Cabai merah. Cabai merah digunakan sebagai penyedap rasa sekaligus
perangsang selera makan. Selain itu cabai merah juga mengandung vitamin C
dan A. Cabai hijau juga mengandung kedua vitamin tersebut, tetapi dalam
jumlah yang lebih kecil.
4) Merica memberi aroma segar dan rasa pedas yang khas.
5) Terasi merupakan zat cita rasa alami yang dihasilkan dari bubuk ikan dan
udang kecil yang dibumbui sedemikian rupa sehingga memberi rasa sedap
yang khas.
6) Daun salam memberi rasa sedap pada makanan.
7) Jahe memberi aroma harum dan rasa pedas khas jahe.
8) Daun pandan memberi rasa dan aroma sedap dan wangi pada makanan.
9) Kayu manis, selain memberi rasa manis dan mengawetkan juga memberi
aroma harum khas kayu manis.

Menyebutkan contoh penyedap buatan dalam makanan dan minuman

Penyedap buatan yang paling banyak digunakan dalam makanan adalah vetsin
atau monosodium glutamat (MSG) yang sering juga disebut sebagai micin. MSG
tidak berbau dan rasanya merupakan campuran rasa manis dan asin yang gurih.
penyedap buatan selain MSG antara lain nukleotida seperti guanosin monofosfat
(GMP), dan ionin monofosfat (IMP). Keduanya memberi rasa gurih pada
makanan.

Menjelaskan tujuan penggunaan penyedap pada makanan dan minuman

Bahan penyedap mempunyai fungsi dalam bahan pangan sehingga dapat bersifat
memperbaiki, membuat lebih bernilai atau lebih diterima dan lebih menarik. Sifat
utama pada penyedap rasa adalah member ciri khas khusus suatu pangan seperti
flavor jeruk manis, jeruk nipis, lemon dan sebagainya. Selain itu, tujuan
penggunaan penyedap rasa dalam pengolah pangan adalah sebagai berikut:
mengubah aroma hasil olahan dan penambahan aroma tertentu selama
pengolahan, modifikasi, pelengkap atau penjual aroma, menutupi atau
menyembunyikan aroman bahan pangan yang tidak disukai, membentuk aroma
baru atau menetralisir atau bergabung dengan komponen dalam bahan penyedap.

Menjelaskan dampak penggunaan zat aditif terhadap kesehatan

Dampak negatif dari zat aditif tersebut diantaranya adalah:


1) Penggunaan sakarin sebagai pemanis buatan secara berlebihan, dapat
merangsang tumbuhnya sel-sel tumor kandung kemih.
2) Penggunaan garam siklamat dapat membuat proses metabolisme tubuh
menghasilkan senyawa sikloheksamina, dimana senyawa ini dapat menjadi
penyebab penyakit kanker, dan mengganggu sistem pencernaan.
3) Formalin dan boraks yang sebenarnya merupakan bahan pengawet non-
pangan namun masih sering dipakai untuk mengawetkan makanan,
menimbulkan dampak yang kompleks bagi kesehatan, diantaranya: gangguan
sistem syaraf, pendarahan di lambung, komplikasi pada otak, gagal ginjal,
dan berbagai jenis penyakit lainnya yang menyerang organ otak, hati, ginjal,
serta kulit.
4) Monosodium Glutamat (MSG) atau vetsin dapat menyebabkan “Chinese
Restaurant Syndrome”, yaitu rasa sakit pada bagian kepala, seperti kepala
berdenyut serta pusing. Selain itu juga dapat merusak jaringan syaraf, trauma,
stress, hipertensi, depresi, alergi kulit dan mempercepat penuaan.
5) Zat sulfit serta turunannya merupakan pemicu serangan asthma.
6) Hampir semua jenis zat aditif pewarna dapat memicu terjadinya reaksi
anapilaksis, yakni reaksi terhadap alergi yang akut dengan disertai shock
secara tiba-tiba.
7) Zat nitrat dengan berbagai macam variasinya merupakan pemicu
terjadinya reaksi gatal-gatal dan munculnya bilur-bilur pada kulit.
8) Kalium Asetat pada zat pengawet dapat menjadi penyebab rusaknya fungsi
ginjal.
9) Kalsium Benzoat pada zat pengawet dapat memicu serangan asthma.
10) Kalsium dan Natrium propionate yang digunakan secara berlebihan, dapat
menjadi peyebab penyakit migren, sulit tidur dan kelelahan.
11) Rhodamin B pada zat pewarna dapat menyebabkan kanker, keracunan
paru-paru, dan penyakit pada hidung, tenggorokan, serta usus.
12) Sunset Yellow pada zat pewarna dapat merusak kromosom.
13) Quinoline Yellow pada pewarna makanan, mengakibatkan hyperplasian,
hypertrophy, dan carcinomas kelenjar tiroid.
14) Carmoisine pada zat pewarna, menjadi penyebab kanker hati serta
menimbulkan alergi.
15) Natrium metasulfat untuk pengawet makanan, dapat menyebabkan alergi
kulit.
16) Ponceau 4R untuk pewarna makanan bisa menimbulkan anemia serta
kepekatan hemoglobin.
17) Nitrit dan Nitrat pada pengawet makanan, dapat menimbulkan keracunan,
sulit bernapas, mengurangi kemampuan sel darah dalam membawa oksigen
ke organ-organ tubuh, anemia, radang ginjal, sakit kepala, dan muntah-
muntah.
18) Siklamat pada zat pemanis, menjadi penyebab penyakit kanker
(karsinogenik).
19) Sakarin pada zat pemanis dapat menimbulkan infeksi serta kanker
kandung kemih.
20) Aspartan sebagai pemanis buatan, adalah penyebab gangguan saraf dan
tumor otak.
21) Sulfur Dioksida pada zat pengawet, dapat mennyebabkan luka lambung,
serangan asma, kanker, alergi, serta mutasi genetic.
22) CFC dan Tetrazine pada zat pewarna bisa merusak organ ginjal, hati serta
meningkatkan risiko hiperaktif pada anak-anak.
Dibuat tabel

Anda mungkin juga menyukai