(RPP)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, siswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian zat aditif
2. Membedakan macam-macam zat aditif berdasarkan jenisnya
3. Mengidentifikasimacam-macam zat aditif alami dan buatan beserta fungsinya pada
makanan dan minuman
4. Menjelaskan dampak penggunaan zat aditif yang tidak aman bagi tubuh
D. MATERI PEMBELAJARAN
Makanan dan minuman yang sering dikonsumsi, ternyata dalam proses pembuatannya
ada penambahan zat-zat atau yang disebut zat aditif. Zat aditif pada makanan ialah suatu
zat/bahan yang tidak dapat dimakan secara langsung, tetapi ditambahkan atau
dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu makanan
tersebut. Misalnya, suatu bahan berguna untuk membantu proses pengolahan
memperpanjang masa simpan, memperbaiki penampilan, menambah aroma dan cita rasa,
pengental, serta mengatur keseimbangan gizi.
Berdasarkan asalnya, terdapat zat aditif alami dan zat aditif buatan.
Zat aditif alami dibuat dengan mengambil ekstrak bahan alami.
Zat aditif buatan dibuat dengan cara menyintesis senyawa kimia sehingga membentuk
bahan aditif yang murni. Zat aditif alami warnanya kurang stabil (mudah rusak),
konsentrasinya sulit diatur, dan harganya mahal. Sebaliknya, zat aditif buatan lebih stabil,
konsentrasinya dapat diatur, dan harganya relatif murah. Akan tetapi, penggunaan zat
aditif buatan yang tidak sesuai dosis dapat membahayakan kesehatan. Oleh karena itu,
dosis penggunaan zat aditif buatan dalam industri pengolahan makanan diatur dan diawasi
oleh pemerintahmelalui Departemen Kesehatan agar tidak merugikan konsumen.
1. Bahan Pewarna
a. Pewarn alami
Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya dari
tumbuhan dan hewan. Pewarna alami mempunyai keunggulan, yaitu umumnya
lebih sehat untuk dikonsumsi daripada pewarna buatan. Namun, pewarna alami
memiliki beberapa kelemahan yaitu cenderung memberikan rasa dan aroma khas
yang tidak diinginkan, warnanya mudah rusak karna pemanasan, warnanya pucat
dan macam warnanya terbatas.
Contoh bahan pewarna alami
No Warna yang diinginkan Sumber
1 Biru Buah murbei, anggur
2 Kuning Kunyit
3 Orange Wortel
4 Hijau Daun suji
5 Cokelat Kakao, karamel
6 Merah Buah naga
b. Pewarna buatan
Bahan pewarna buatan dipilih karena memiliki beberapa keunggulan
dibanding pewarna alami yaitu harganya murah, praktis, warnanya lebih terang,
warnanya lebih , dan warnanya tidak rusak karena pemanasan.
Pewarna yang telah melalui pengujian keamanan dan yang diijinkan
pemakaiannya untuk makanan dinamakan permitted colour atau certified colour.
Penggunaan pewarna buatan secara aman sudah begitu luas digunakan masyarakat
sebagai pewarna makanan dalam produk makanan. Namun di masyarakat masih
sering ditemukan penggunaan bahan pewarna buatan yang tidak sesuai dengan
peruntukannya. Contoh penggunaan pewarna sintesis yang tidak sesuai
peruntukannya adalah pewarna tekstil untuk makanan yang dapat membahayakan
kesehatan konsumen. Pewarna tekstil dan pewarna cat tidak boleh digunakan
sebagai pewarna makanan karena pewarna cat dan tekstil biasanya mengandung
logam-logam berat, seperti arsen, timbal, dan raksa yang bersifat racun bagi tubuh
komsumennya.
Contoh pewarna buatan yang diijinkan dan yang tidak diijinkan untuk digunakan
sebagai pewarna makanan yang telah ditetapkan di negara
No Pewarna yang diijinkan Pewarna yang
tidak diijinkan
1 Biru berlian Auramine Fast yellow AB Orange G
2 Coklat HT Orange RN Black 7984 Magenta
3 Eritrosin Metanil Yellow Ponceau Sx Chrysoine
4 Hijau FCF Chocolate Brown Oil Yellow AB Sudan 1
FB
5 Hijau S Alkanot Guinea Green Orange GGN
B
/’6 Indigotin Orchil and Orcein Burn Umber Violer 6B
7 Karmoisin Oil Orange SS Ponceau 6R Citrus Red No.2
2. Pemanis
Pemanis dipakai untuk menambah rasa manis yang lebih kuat pada bahan
makanan. Pemanis alami yang umum dipakai adalah gula pasir, gula kelapa, gula
arem, gula lontar dan bit. Senyawa yang membuat rasa manis pada gula tersebut
adalah sukrosa.
Selain pemanis alami, ada juga beberapa pemanis buatan yang dapat menjadi
alternatif untuk menambah rasa pada makanan. Pemanis buatan ini antara lain
aspartam, sakarin, asesulfam kalium, dan siklamat.
a. Aspartam
Aspartam adalah jenis gula rendah kalori, tingkat kemanisannya 160-200 kali dari
gula pasir. Keunggulan lain aspartam antara lain rasa manisnya mirip gula, tanpa
rasa pahit, dan tidak merusak gigi.
b. Sakarin
Sakarin adalah pemanis buatan yang tidak berkalori. Sakarin dibuat dari garam
natrium. Asam sakarin berbentuk bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat
manis. Sakarin mempunyai tingkat kemanisan 200-500 kali dari rasa manis
sukrosa (gula pasir).
Sakarin memiliki keunggulan yaitu tidak bereaksi dengan bahan makanan,
sehingga makanan yang ditambah dengan sakarin tidak mengalami kerusakan dan
harganya murah. Kelemahan sakarin adalah mudah rusak bila dipanaskan
sehingga mengurangi tingkat kemanisannya. Selain itu, sakarin kerap kali
menimbulkan rasa pahit. Penggunaan sakarin yang berlebihan dapat
membahayakan kesehatan tubuh manusia, misalnya menimbulkan kanker.
c. Kalium asesulfam
Kalium asesulfam memiliki tingkat kemanisan sekitar 200 kali dari kemanisan
gula pasir. Kelebihan kalium asesulfam adalah mempunyai sifat stabil pada
pemanasan dan tidak mengandung kalori.
d. Siklamat
Siklamat merupakan garam natrium dari asam siklamat . siklamat memiliki
tingkat kemanisan sekitar 30 kali dari rasa manis gula pasir. Siklamat
memberikan rasa manis tanpa menimbulkan rasa pahit, sehingga pemanis ini
banyak dipakai oleh masyarakat. Pemanis ini tidak dimetabolisme oleh tubuh
manusia sehingga siklamat yang ditambahkan pada makanan tidak memberikan
suplai energi bagi tubuh manusia.
3. Pengawet
Pengawetan bahan makanan diperlukan untuk menjaga kualitas bahan
makanan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan pengawetan makanan adalah untuk
mempertahankan kondisi lingkungan pada bahan makanan, untuk mencegah
perkembangan mikroorganisme atau mencegah terjadinya reaksi kimia tertentu yang
tidak diinginkan dalam makanan.
Daya tahan bahan makanan dapat diperpanjang melalui pengawetan bahan
pangan. Pengawetan bahan makanan dapat dilakukan secara fisik, kimia, dan biologi.
Pengawetan bahan makanan secara fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu
pemanasan, pendinginan, pembekuan, pengasapan, pengalengan, pengeringan, dan
penyinaran. Pengawetan secara biologis dapat dilakukan dengan fermentasi atau
peragian, dan penambahan enzim, misalnya enzim papain dan enzim bromelin.
Pengawetan secara kimia dapat dilakukan dengan penambahan bahan pengawet yang
diijinkan.
Contoh pengawet yang diijinkan oleh Badan POM Indonesia adalah sebagai berikut.
No Nama bahan No Nama bahan No Nama bahan
pengawet pengawet pengawet
1 Asam benzoat 10 Metil p-hidroksi 19 Kalium nitrit
benzoat
2 Kalsium benzoat 11 Kalium benzoat 20 Natrium propionat
3 Asam propinat 12 Natrium bisulfit 21 Kalium propionat
4 Kalsium propionat 13 Kalium bisulfit 22 Natrium sulfit
5 Asam sorbat 14 Natrium 23 Kalium sorbat
metabisulfit
6 Kalsium sorbat 15 Kalium 24 Nisin
metabisulfit
7 Belerang dioksida 16 Natrium nitrat 25 Kalium sulfit
8 Natrium benzoat 17 Kalium nitrat 26 Propil p-hidroksi
benzoat
9 Etil p-hidroksi 18 Natrium nitrit
benzoat
4. Penyedap makanan
Penyedap makanan adalah bahan tambahan makanan yang tidak menambah nilai gizi.
Berikut diuraikan bebrapa contoh penyedap makanan
a. Penyedap rasa
Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang digunakan untuk
meningkatkan cita rasa makanan . penyedap rasa ada yang diperoleh dari bahan
alami maupun sintesis.
Penyedap rasa alami dapat berupa bawang putih, gula, garam dapur, udang, teri,
atau ebi, dan kaldu ayam atau sapi. Penyedap rasa sintetis yang sering digunakan
adalah Monosodium glutaman (MSG). MSG dibuat dari fermentasi tetes tebu oleh
bakteri. Bakteri membentuk bahan yang dinamakan asam glutamat. Asam glutamat
ini kemudian akan diolah sehingga menjadi Monosodium glutamat (MSG) yang
sering digunakan untuk penguat rasa protein.
b. Pemberi aroma
Pemberi aroma adalah zat yang memberikan aroma tertentu pada makanan.
Penambahan zat pemberi aroma dapat menyebabkan makanan memiliki daya tarik
untuk dinikmati. Zat pemberi aroma ada yang bersifat alami dan sintesis. Zat
pemberi aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami,
misalnya dari ekstrak buah strawberry, anggur, minyak atsiri atau vanili disebut
pemberi aroma alami. Sedangkan pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetis
misalnya amil kaproat (aroma apel), amil asetat (aroma pisang ambon), etil butirat
(aroma nanas), vanilin (aroma vanili) dan metil antranilat (aroma buah anggur)
Namun demikian, sesedikit apapun, yang namanya zat kimia tetap saja memberi
dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Dampak negatif dari zat aditif tersebut
diantaranya adalah:
Penggunaan sakarin sebagai pemanis buatan secara berlebihan, dapat merangsang
tumbuhnya sel-sel tumor kandung kemih.
Penggunaan garam siklamat dapat membuat proses metabolisme tubuh
menghasilkan senyawa sikloheksamina, dimana senyawa ini dapat menjadi
penyebab penyakit kanker, dan mengganggu sistem pencernaan.
Formalin dan boraks yang sebenarnya merupakan bahan pengawet non-pangan
namun masih sering dipakai untuk mengawetkan makanan, menimbulkan dampak
yang kompleks bagi kesehatan, diantaranya: gangguan sistem syaraf, pendarahan
di lambung, komplikasi pada otak, gagal ginjal, dan berbagai jenis penyakit
lainnya yang menyerang organ otak, hati, ginjal, serta kulit (Bahaya
Formalin & Bahaya Boraks).
Monosodium Glutamat (MSG) atau vetsin dapat menyebabkan “Chinese
Restaurant Syndrome”, yaitu rasa sakit pada bagian kepala, seperti kepala
berdenyut serta pusing. Selain itu juga dapat merusak jaringan syaraf, trauma,
stress, hipertensi, depresi, alergi kulit dan mempercepat penuaan.
Zat sulfit serta turunannya merupakan pemicu serangan asma.
Hampir semua jenis zat aditif pewarna dapat memicu terjadinya reaksi
anapilaksis, yakni reaksi terhadap alergi yang akut dengan disertai shock secara
tiba-tiba.
Zat nitrat dengan berbagai macam variasinya merupakan pemicu terjadinya reaksi
gatal-gatal dan munculnya bilur-bilur pada kulit.
Natamysin untuk mengawetkan makanan dapat menyebabkan mual dan muntah,
diare, dan menurunnya nafsu makan.
Kalium Asetat pada zat pengawet dapat menjadi penyebab rusaknya fungsi ginjal.
Kalsium Benzoat pada zat pengawet dapat memicu serangan asma.
Kalsium dan Natrium propionate yang digunakan secara berlebihan, dapat
menjadi peyebab penyakit migren, sulit tidur dan kelelahan.
Rhodamin B pada zat pewarna dapat menyebabkan kanker, keracunan paru-paru,
dan penyakit pada hidung, tenggorokan, serta usus.
Sunset Yellow pada zat pewarna dapat merusak kromosom.
Quinoline Yellow pada pewarna makanan, mengakibatkan hyperplasian,
hypertrophy, dan carcinomas kelenjar tiroid.
Carmoisine pada zat pewarna, menjadi penyebab kanker hati serta menimbulkan
alergi.
Natrium metasulfat untuk pengawet makanan, dapat menyebabkan alergi kulit.
Ponceau 4R untuk pewarna makanan bisa menimbulkan anemia serta kepekatan
hemoglobin.
Nitrit dan Nitrat pada pengawet makanan, dapat menimbulkan keracunan, sulit
bernapas, mengurangi kemampuan sel darah dalam membawa oksigen ke organ-
organ tubuh, anemia, radang ginjal, sakit kepala, dan muntah-muntah.
Siklamat pada zat pemanis, menjadi penyebab penyakit kanker (karsinogenik).
Sakarin pada zat pemanis dapat menimbulkan infeksi serta kanker kandung kemih
Aspartan sebagai pemanis buatan, adalah penyebab gangguan saraf dan tumor
otak.
Sulfur Dioksida pada zat pengawet, dapat mennyebabkan luka lambung, serangan
asma, kanker, alergi, serta mutasi genetic.
CFC dan Tetrazine pada zat pewarna bisa merusak organ ginjal, hati serta
meningkatkan risiko hiperaktif pada anak-anak.
F. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Model : Group Investigation (GI)
Metode : Diskusi, tanya jawab, dan presentasi
Organizing Siswa
Guru membimbing siswa menganalisis data
Mengkomuni dalam mencari dan dari setiap
kasikan mengumpulkan informasi informasi yang
dari buku, hand out maupun sudah didapatkan
internet untuk memecahkan
masalah di LDS.
Presenting
Guru meminta perwakilan Perwakilan setiap
kelompok untuk kelompok maju
mempresentasikan hasil untuk
investigasi kelompoknya. mempresentasika
Guru memberikan n hasil diskusi
kesempatan kepada Siswa dari
kelompok lain untuk kelompok lain
menanggapi dan mengajukan mendengarkan
pertanyaan. presentasi dan
menanggapi
Evaluating
Guru dan siswa bersama- Siswa ikut
sama mengevaluasi hasil bersama-sama
presentasi setiap kelompok guru
dengan menggunakan games mengevaluasi
benar salah berasalan.
Guru memberikan penguatan
berdasarkan hasil diskusi dan
presentasi.
Guru memberikan reward
kepada kelompok yang
terbaik.
Guru memberitahukan
pentingnya mempelajari
materi zat aditif alami
maupun buatan serta
dampaknya bagi kesehatan
baik untuk diri sendiri dan
lingkungan sekitar dengan
menjaga makanan yang
begizi dilingkungan sekolah
atau dilingkungan tempat
tinggalnya.
Penutup Guru bersama-sama dengan Siswa 10 menit
siswa merangkum materi menyebutkan
pembelajaran. kembali hasil
pembelajaran
Guru memberikan tes yang telah
formatif. dilakukan.
Siswa
Guru menginformasikan mengerjakan tes
tugas dan materi yang akan formatif secara
dibahas untuk pertemuan individu.
selanjutnya. Siswa mencatat
Guru mengakhiri kegiatan tugas yang
belajar dengan memberi diberikan oleh
salam penutup. guru.
Siswa menjawab
salam dari guru.
H. Penilaian
Metode dan Bentuk Instrumen
Metode Bentuk Instrumen
a. Penilaian sikap Lembar pengamatan sikap dan rubrik
b. Keterampilan komunikasi Lembar pengamatan keterampilan
komunikasi dan rubrik
c. Penilaian Tertulis/Pengetahuan Lembar Penilaian Tertulis/Pengetahuan
d. Tes unjuk kerja Lembar diskusi siswa (LDS)
e. Tes Formatif Pilihan ganda
a. Penilaian sikap
Aspek yang dinilai
No Nama Rasa ingin Tanggung Jumlah
Keaktifan Kerja sama Nilai
tahu jawab skor
1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
4
5
10
11
12
13
14
15
16
Keterangan :
1 = sangat kurang Nilai Akhir = Skor perolehan x 100 %
2 = kurang Skors maks
3 = baik Skor maksimal : 4 x 3 = 12
4 = sangat baik
Kriteria Nilai : 90-100 = A Kurang dari 50 = D
70-80 = B
50-60 = C
Rubik Penilaian Komunikasi
No Aspek yang dinilai Rubrik
1. Antusias 3. Menunjukan rasa antusias yang sangat besar
dalam proses diskusi
2. Menunjukkan rasa antusias yang tidak terlalu
besar dalam proses diskusi
1. Tidak menunjukan rasa antusias dalam proses
diskusi
2. Penguasaan materi 3. Memahami dan menguasai materi yang akan
yang dipresentasikan disampaikan
2. Menguasai hanya beberapa materi, tidak semua
materi yang dikuasai
1. Sama sekali tidak menguasai materi yang akan
dipresentasikan
3. Kemampuan 3. Menyampaikan materi dengan jelas, sehingga
menyampaikan/ tersampaikan dengan baik
mempresentasikan 2. Kurang lancar dalam menyampaikan materi
materi sehingga hanya beberapa yang tersampaikan
dengan baik
1. Terlalu gugup, materi yang disampaikan tidak
sesuai dan materi tidak tersampaikan dengan
baik
4. Kemampuan 3. Menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat,
menjawab pertanyaan sehingga tersampaikan dengan baik
2. kurang lancar menjawab pertanyaan dan hanya
menguasai beberapa materi, sehingga hanya
beberapa yang tersampaikan dengan baik dan
jelas
1. Tidak mampu menjawab pertanyaan , tidak
menguasai materi, materi yang disampaikan
tidak sesuai.
c. Penilaian Tertulis/Pengetahuan
Kisi – Kisi Tes Formatif/Kuis (Individu)
Ranah Kunci
No Indikator Soal Skor
Kognitif Jawaban
1. 3.6.1 Menjelaskan pengertian zat aditif 3 C1 D 1
Skor x 100
Nilai Akhir =
10
Penilaian kognitif
Pokok materi Aspek yang diukur Jumlah
Ingatan Pemahaman Aplikasi Analisis
(20%) (40%) (20%) (20%)
Fungsi penambahan zat aditif 1 1 1 3
(40%) -
Tugas Mandiri
Tugas Mandiri
No Indikator Tidak
Terstruktur
Terstruktur
1. 4.6.1 Membuat karya tulis ilmiah Membuat laporan
mengenai dampak penggunaan zat mengenai _____
aditif yang terkandung pada penggunaan zat
makanan dan minuman aditif yang terdapat
dilingkungan sekolah yang ada pada makanan dan
dikantin, bagi kesehatan. minuman yang
berbahaya bagi
kesehatan
HANDOUT
Makanan dan minuman yang sering dikonsumsi , ternyata dalam proses
pembuatannya ada penambahan zat-zat atau yang disebut zat aditif. Zat aditif pada
makanan ialah suatu zat/bahan yang tidak dapat dimakan secara langsung, tetapi
ditambahkan atau dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk meningkatkan
mutu makanan tersebut. Misalnya, suatu bahan berguna untuk membantu proses
pengolahan memperpanjang masa simpan, memperbaiki penampilan, menambah aroma
dan cita rasa, pengental, serta mengatur keseimbangan gizi.
Berdasarkan asalnya, terdapat zat aditif alami dan zat aditif buatan.
Zat aditif alami dibuat dengan mengambil ekstrak bahan alami.
Zat aditif buatan dibuat dengan cara menyintesis senyawa kimia sehingga membentuk
bahan aditif yang murni. Zat aditif alami warnanya kurang stabil (mudah rusak),
konsentrasinya sulit diatur, dan harganya mahal. Sebaliknya, zat aditif buatan lebih stabil,
konsentrasinya dapat diatur, dan harganya relatif murah. Akan tetapi, penggunaan zat
aditif buatan yang tidak sesuai dosis dapat membahayakan kesehatan. Oleh karena itu,
dosis penggunaan zat aditif buatan dalam industri pengolahan makanan diatur dan diawasi
oleh pemerintahmelalui Departemen Kesehatan agar tidak merugikan konsumen.
1. Bahan Pewarna
c. Pewarna alami
Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya dari
tumbuhan dan hewan. Pewarna alami mempunyai keunggulan, yaitu umumnya
lebih sehat untuk dikonsumsi daripada pewarna buatan. Namun, pewarna alami
memiliki beberapa kelemahan yaitu cenderung memberikan rasa dan aroma khas
yang tidak diinginkan, warnanya mudah rusak karna pemanasan, warnanya pucat
dan macam warnanya terbatas.
Contoh bahan pewarna alami
No Warna yang diinginkan Sumber
1 Biru Buah murbei, anggur
2 Kuning Kunyit
3 Orange Wortel
4 Hijau Daun suji
5 Cokelat Kakao, karamel
6 Merah Buah naga
d. Pewarna buatan
Bahan pewarna buatan dipilih karena memiliki beberapa keunggulan
dibanding pewarna alami yaitu harganya murah, praktis, warnanya lebih terang,
warnanya lebih , dan warnanya tidak rusak karena pemanasan.
Pewarna yang telah melalui pengujian keamanan dan yang diijinkan
pemakaiannya untuk makanan dinamakan permitted colour atau certified colour.
Penggunaan pewarna buatan secara aman sudah begitu luas digunakan masyarakat
sebagai pewarna makanan dalam produk makanan. Namun di masyarakat masih
sering ditemukan penggunaan bahan pewarna buatan yang tidak sesuai dengan
peruntukannya. Contoh penggunaan pewarna sintesis yang tidak sesuai
peruntukannya adalah pewarna tekstil untuk makanan yang dapat membahayakan
kesehatan konsumen. Pewarna tekstil dan pewarna cat tidak boleh digunakan
sebagai pewarna makanan karena pewarna cat dan tekstil biasanya mengandung
logam-logam berat, seperti arsen, timbal, dan raksa yang bersifat racun bagi tubuh
komsumennya.
Contoh pewarna buatan yang diijinkan dan yang tidak diijinkan untuk digunakan
sebagai pewarna makanan yang telah ditetapkan di negara
2. Pemanis
Pemanis dipakai untuk menambah rasa manis yang lebih kuat pada bahan
makanan. Pemanis alami yang umum dipakai adalah gula pasir, gula kelapa, gula
arem, gula lontar dan bit. Senyawa yang membuat rasa manis pada gula tersebut
adalah sukrosa.
Selain pemanis alami, ada juga beberapa pemanis buatan yang dapat menjadi
alternatif untuk menambah rasa pada makanan. Pemanis buatan ini antara lain
aspartam, sakarin, asesulfam kalium, dan siklamat.
e. Aspartam
Aspartam adalah jenis gula rendah kalori, tingkat kemanisannya 160-200 kali dari
gula pasir. Keunggulan lain aspartam antara lain rasa manisnya mirip gula, tanpa
rasa pahit, dan tidak merusak gigi.
f. Sakarin
Sakarin adalah pemanis buatan yang tidak berkalori. Sakarin dibuat dari garam
natrium. Asam sakarin berbentuk bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat
manis. Sakarin mempunyai tingkat kemanisan 200-500 kali dari rasa manis
sukrosa (gula pasir).
Sakarin memiliki keunggulan yaitu tidak bereaksi dengan bahan makanan,
sehingga makanan yang ditambah dengan sakarin tidak mengalami kerusakan dan
harganya murah. Kelemahan sakarin adalah mudah rusak bila dipanaskan
sehingga mengurangi tingkat kemanisannya. Selain itu, sakarin kerap kali
menimbulkan rasa pahit. Penggunaan sakarin yang berlebihan dapat
membahayakan kesehatan tubuh manusia, misalnya menimbulkan kanker.
g. Kalium asesulfam
Kalium asesulfam memiliki tingkat kemanisan sekitar 200 kali dari kemanisan
gula pasir. Kelebihan kalium asesulfam adalah mempunyai sifat stabil pada
pemanasan dan tidak mengandung kalori.
h. Siklamat
Siklamat merupakan garam natrium dari asam siklamat . siklamat memiliki
tingkat kemanisan sekitar 30 kali dari rasa manis gula pasir. Siklamat
memberikan rasa manis tanpa menimbulkan rasa pahit, sehingga pemanis ini
banyak dipakai oleh masyarakat. Pemanis ini tidak dimetabolisme oleh tubuh
manusia sehingga siklamat yang ditambahkan pada makanan tidak memberikan
suplai energi bagi tubuh manusia.
3. Pengawet
Pengawetan bahan makanan diperlukan untuk menjaga kualitas bahan
makanan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan pengawetan makanan adalah untuk
mempertahankan kondisi lingkungan pada bahan makanan, untuk mencegah
perkembangan mikroorganisme atau mencegah terjadinya reaksi kimia tertentu yang
tidak diinginkan dalam makanan.
Daya tahan bahan makanan dapat diperpanjang melalui pengawetan bahan
pangan. Pengawetan bahan makanan dapat dilakukan secara fisik, kimia, dan biologi.
Pengawetan bahan makanan secara fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu
pemanasan, pendinginan, pembekuan, pengasapan, pengalengan, pengeringan, dan
penyinaran. Pengawetan secara biologis dapat dilakukan dengan fermentasi atau
peragian, dan penambahan enzim, misalnya enzim papain dan enzim bromelin.
Pengawetan secara kimia dapat dilakukan dengan penambahan bahan pengawet yang
diijinkan.
Contoh pengawet yang diijinkan oleh Badan POM Indonesia adalah sebagai berikut.
No Nama bahan No Nama bahan No Nama bahan
pengawet pengawet pengawet
1 Asam benzoat 10 Metil p-hidroksi 19 Kalium nitrit
benzoat
2 Kalsium benzoat 11 Kalium benzoat 20 Natrium propionat
3 Asam propinat 12 Natrium bisulfit 21 Kalium propionat
4 Kalsium propionat 13 Kalium bisulfit 22 Natrium sulfit
5 Asam sorbat 14 Natrium 23 Kalium sorbat
metabisulfit
6 Kalsium sorbat 15 Kalium 24 Nisin
metabisulfit
7 Belerang dioksida 16 Natrium nitrat 25 Kalium sulfit
8 Natrium benzoat 17 Kalium nitrat 26 Propil p-hidroksi
benzoat
9 Etil p-hidroksi 18 Natrium nitrit
benzoat
4. Penyedap makanan
Penyedap makanan adalah bahan tambahan makanan yang tidak menambah nilai gizi.
Berikut diuraikan bebrapa contoh penyedap makanan
c. Penyedap rasa
Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang digunakan untuk
meningkatkan cita rasa makanan . penyedap rasa ada yang diperoleh dari bahan
alami maupun sintesis.
Penyedap rasa alami dapat berupa bawang putih, gula, garam dapur, udang, teri,
atau ebi, dan kaldu ayam atau sapi. Penyedap rasa sintetis yang sering digunakan
adalah Monosodium glutaman (MSG). MSG dibuat dari fermentasi tetes tebu oleh
bakteri. Bakteri membentuk bahan yang dinamakan asam glutamat. Asam glutamat
ini kemudian akan diolah sehingga menjadi Monosodium glutamat (MSG) yang
sering digunakan untuk penguat rasa protein.
d. Pemberi aroma
Pemberi aroma adalah zat yang memberikan aroma tertentu pada makanan.
Penambahan zat pemberi aroma dapat menyebabkan makanan memiliki daya tarik
untuk dinikmati. Zat pemberi aroma ada yang bersifat alami dan sintesis. Zat
pemberi aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami,
misalnya dari ekstrak buah strawberry, anggur, minyak atsiri atau vanili disebut
pemberi aroma alami. Sedangkan pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetis
misalnya amil kaproat (aroma apel), amil asetat (aroma pisang ambon), etil butirat
(aroma nanas), vanilin (aroma vanili) dan metil antranilat (aroma buah anggur)
Namun demikian, sesedikit apapun, yang namanya zat kimia tetap saja memberi
dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Dampak negatif dari zat aditif tersebut
diantaranya adalah:
1. Larutan cuka dalam pembuatan acar biasanya dipakai sebagai ... (C1)
a. Penyedap
b. pewarna
c. Pengawet
d. Penambah cita rasa
2. Mengapa makanan yang diuji nyala api bisa dikatakan positif mengandung boraks?
(C4)
a. Karena apabila sampel diberikan uap amonia akan berubah menjadi hijau
gelap
b. Karena apabila sampel diberikan H2SO4 akan berubah menjadi warna merah
gelap
c. Karena apabila sampel diberikan uap amonia akan berubah menjadi merah gelap
d. Karena apabila sampel diberikan H2SO4 akan berubah menjadi warna hijau gelap
3. Bahan tambahan makanan yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan
dan tidak menambah nilai gizi disebut ... (C1)
a. Pemanis makanan
b. Pengawet makanan
c. Pewarna makanan
d. Penyedap makanan
4. Ikan adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan protein tinggi . akan
tetapi, ikan mudah sekali busuk jika tidak segera diolah,
Berikut ini cara pengawetan ikan yang tepat adalah ... (C2)
a. Pendinginan, pengasapan, penambahan enzim
b. Pengalengan, pengeringan, penambahan enzim
c. Pengeringan, pembekuan, penambahan gula
d. Pendinginan, pengalengan, penambahan garam
5. Salah satu upaya kewaspadaan dalam memilih makanan adalah, kecuali.. (C3)
a. Pilih makanan yang berwarna-warni
b. Pilih makanan yang segar
c. Pilih makanan yang teksturnya bagus
d. Cek komposisi dari bahan makanan yang dibeli
6. Makanan dapat rusak karena perubahan kimia atau karna adanya mikroorganisme.
Untuk itu banyak zat berbahaya yang sering digunakan untuk pengawet makanan ,
diantaranya formalin. Pada dasarnya formalin merupakan... (C2)
a. Insektisida
b. Zat aditif
c. Antiseptik
d. Antialergi
7. Diantara beberapa zat aditif pada makanan :
Asam sitrat
Oktil asetat
Natrium benzoat
Natrium siklamat
Monosodium glutamat
Yang berfungsi sebagai pengawet, pemanis, dan penyedap berturut-turut adalah...
(C2)
a. 1, 4, 3
b. 2, 3, 4
c. 2, 4, 5
d. 3, 4, 5
8. Ibu ingin membuat kue, bahan-bahan yang dibutuhkan yaitu telur, terigu, margarine,
baking powder. Dalam proses pembuatan ibu membutuhkan perasa manis supaya
memberikan rasa manis akan tetapi gula di dapur sudah habis. Ibu dapat
menggantikan gula dengan bahan alami yaitu... (C3)
a. Tebu
b. Daun pandan
c. Wotel
d. Kunyit
9. Pada hasil uji analisis tahu putih dengan menggunakan larutan Fehling A dan fehling
B dihasilkan filtrat berwarna putih bening dan endapan berwarna putih dan larutannya
berubah warna menjadi biru kehitaman dan terdapat endapan merah. Tujuan dari
pengujian ini adalah ... (C4)
a. Menguji kandungan formaldehid yang terdapat pada tahu putih
b. Menguji kandungan gula yang terdapat pada tahu putih
c. Menguji kandungan protein yang terdapat pada tahu putih
d. Menguji kandungan lemak yang terdapat pada tahu putih
10. Mengapa zat pemanis siklamat bila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka waktu
yang lama dapat menyebabkan kanker ? (C4)
a. Karena hasil metabolisme yang dihasilkan adalah senyawa sikloheksamina
yang sifatnya karsinogen
b. Karena hasil metabolisme yang dihasilkan adalah senyawa formaldehid yang
sifatnya karsinogen
c. Karena hasil metabolisme yang dihasilkan adalah senyawa aldehida yang sifatnya
karsinogen
d. Karena hasil metabolisme yang dihasilkan adalah senyawa karbon tetraklorida
yang sifatnya karsinogen
LEMBAR DISKUSI SISWA
ZAT ADITIF
KELOMPOK :…/ KELAS: VII …
NAMA ANGGOTA:
1.
2.
3.
4.
A. TUJUAN DISKUSI
Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu :
5. Mengelompokkan macam-macam zat aditif alami dan buatan beserta fungsinya pada
makanan dan minuman
6. Menjelaskan dampak penggunaan zat aditif secara berlebihan bagi tubuh
B. PETUNJUK BELAJAR :
1. Sebelum mengerjakan lembar diskusi, bacalah dan pahami handout yang telah
diberikan.
2. Tuliskan identitas kelompok
3. Amati gambar bahan makanan yang ada dengan cermat.
4. Lengkapi tabel dengan benar.
5. Isilah pertanyaan sesuai dengan instruksi.
6. Sumber jawaban boleh menggunakan internet
10
LEMBAR DISKUSI SISWA
ZAT ADITIF
KELOMPOK :…/ KELAS: VII …
NAMA ANGGOTA:
1.
2.
3.
4.
A. TUJUAN DISKUSI
Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu :
7. Mengelompokkan macam-macam zat aditif alami dan buatan beserta fungsinya pada
makanan dan minuman
8. Menjelaskan dampak penggunaan zat aditif secara berlebihan bagi tubuh
B. PETUNJUK BELAJAR :
7. Sebelum mengerjakan lembar diskusi, bacalah dan pahami handout yang telah
diberikan.
8. Tuliskan identitas kelompok
9. Amati gambar bahan makanan yang ada dengan cermat.
10. Lengkapi tabel dengan benar.
11. Isilah pertanyaan sesuai dengan instruksi.
12. Sumber jawaban boleh menggunakan internet
10
LEMBAR DISKUSI SISWA
ZAT ADITIF
KELOMPOK :…/ KELAS: VII …
NAMA ANGGOTA:
1.
2.
3.
4.
A. TUJUAN DISKUSI
Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu :
9. Mengelompokkan macam-macam zat aditif alami dan buatan beserta fungsinya pada
makanan dan minuman
10. Menjelaskan dampak penggunaan zat aditif secara berlebihan bagi tubuh
B. PETUNJUK BELAJAR :
13. Sebelum mengerjakan lembar diskusi, bacalah dan pahami handout yang telah
diberikan.
14. Tuliskan identitas kelompok
15. Amati gambar bahan makanan yang ada dengan cermat.
16. Lengkapi tabel dengan benar.
17. Isilah pertanyaan sesuai dengan instruksi.
18. Sumber jawaban boleh menggunakan internet
10
LEMBAR DISKUSI SISWA
ZAT ADITIF
KELOMPOK :…/ KELAS: VII …
NAMA ANGGOTA:
1.
2.
3.
4.
A. TUJUAN DISKUSI
Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu :
11. Mengelompokkan macam-macam zat aditif alami dan buatan beserta fungsinya pada
makanan dan minuman
12. Menjelaskan dampak penggunaan zat aditif secara berlebihan bagi tubuh
B. PETUNJUK BELAJAR :
19. Sebelum mengerjakan lembar diskusi, bacalah dan pahami handout yang telah
diberikan.
20. Tuliskan identitas kelompok
21. Amati gambar bahan makanan yang ada dengan cermat.
22. Lengkapi tabel dengan benar.
23. Isilah pertanyaan sesuai dengan instruksi.
24. Sumber jawaban boleh menggunakan internet
10
LEMBAR DISKUSI SISWA
ZAT ADITIF
KELOMPOK :…/ KELAS: VII …
NAMA ANGGOTA:
1.
2.
3.
4.
A. TUJUAN DISKUSI
Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu :
13. Mengelompokkan macam-macam zat aditif alami dan buatan beserta fungsinya pada
makanan dan minuman
14. Menjelaskan dampak penggunaan zat aditif secara berlebihan bagi tubuh
B. PETUNJUK BELAJAR :
25. Sebelum mengerjakan lembar diskusi, bacalah dan pahami handout yang telah
diberikan.
26. Tuliskan identitas kelompok
27. Amati gambar bahan makanan yang ada dengan cermat.
28. Lengkapi tabel dengan benar.
29. Isilah pertanyaan sesuai dengan instruksi.
30. Sumber jawaban boleh menggunakan internet
A. TUJUAN DISKUSI
Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu :
15. Mengelompokkan macam-macam zat aditif alami dan buatan beserta fungsinya pada
makanan dan minuman
16. Menjelaskan dampak penggunaan zat aditif secara berlebihan bagi tubuh
B. PETUNJUK BELAJAR :
31. Sebelum mengerjakan lembar diskusi, bacalah dan pahami handout yang telah
diberikan.
32. Tuliskan identitas kelompok
33. Amati gambar bahan makanan yang ada dengan cermat.
34. Lengkapi tabel dengan benar.
35. Isilah pertanyaan sesuai dengan instruksi.
36. Sumber jawaban boleh menggunakan internet
A. TUJUAN DISKUSI
Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu :
17. Mengelompokkan macam-macam zat aditif alami dan buatan beserta fungsinya pada
makanan dan minuman
18. Menjelaskan dampak penggunaan zat aditif secara berlebihan bagi tubuh
B. PETUNJUK BELAJAR :
37. Sebelum mengerjakan lembar diskusi, bacalah dan pahami handout yang telah
diberikan.
38. Tuliskan identitas kelompok
39. Amati gambar bahan makanan yang ada dengan cermat.
40. Lengkapi tabel dengan benar.
41. Isilah pertanyaan sesuai dengan instruksi.
42. Sumber jawaban boleh menggunakan internet
A. TUJUAN DISKUSI
Setelah melakukan kegiatan diskusi, siswa mampu :
19. Mengelompokkan macam-macam zat aditif alami dan buatan beserta fungsinya pada
makanan dan minuman
20. Menjelaskan dampak penggunaan zat aditif secara berlebihan bagi tubuh
B. PETUNJUK BELAJAR :
43. Sebelum mengerjakan lembar diskusi, bacalah dan pahami handout yang telah
diberikan.
44. Tuliskan identitas kelompok
45. Amati gambar bahan makanan yang ada dengan cermat.
46. Lengkapi tabel dengan benar.
47. Isilah pertanyaan sesuai dengan instruksi.
48. Sumber jawaban boleh menggunakan internet