A. Pengertian
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada
makanan selama proses produksi, pengemasan atau
penyimpanan. Penambahan zat aditif dalam makanan
dimaksudkan untuk mempertahankan mutu dan
82 | I P A T E R P A D U
kestabilan makanan agar nilai gizinya tidak hilang dalam
proses pengolahan.
1. Bahan Pewarna
83 | I P A T E R P A D U
menyeragamkan dan menstabilkan warna makanan,
meningkatkan daya tarik visual.
85 | I P A T E R P A D U
Bahan pewarna buatan untuk makanan harus melalui
pemeriksaan yang ketat dan akurat. Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk memberikan jaminan bahwa
pewarna buatan tersebut tidak merugikan kesehatan
konsumen.
86 | I P A T E R P A D U
Di masyarakat masih ditemukan penyalahgunaan
pewarna buatan. Misalnya menggunakan pewarna
tekstil untuk bahan makanan. Padahal pewarna tekstil
digunakan untuk pakaian. Pewarna tekstil yang sering
disalahgunakan untuk pewarna makanan antara lain;
rhodamine B (warna merah) dan metanil yellow
(warna kuning). Bahan-bahan tersebut dapat memicu
kanker pada manusia.
88 | I P A T E R P A D U
(hijau tua)
2. Bahan Pemanis
Bahan pemanis adalah senyawa kimia yang ditambahkan
untuk produk pangan, minuman dan makanan kesehatan.
Pemanis digunakan untuk menambah rasa manis yang
kuat pada makanan.
89 | I P A T E R P A D U
atau gula pasir. Kebanyakan gula jenis ini
digunakan untuk makanan tradisional yakni;
bubur,dodol, kue apem, dan gulali.
Madu. Madu merupakan pemanis alami yang
dihasilkan oleh lebah madu. Selain sebagai
pemanis, madu juga digunakan sebagai obat.
Kulit kayu manis. Kulit kayu manis berfungsi
sebagai pemanis, dan juga sebagai pengawet.
b. Pemanis Buatan
Pemanis buatan adalah senyawa hasil sintesis
laboratorium yang merupakan bahan tambahan
makanan yang menyebabkan rasa manis pada
makanan.
Pemanis buatan itu antara lain:
Aspartam
Aspartam memiliki nama kimia Aspartil
fenilalanin metil ester. Aspartam merupakan
pemanis buatan yang sering digunakan dalam
minuman ringan. Aspartam merupakan pemanis
yang berkalori sedang. Aspartam 200 kali lebih
manis dari gula pasir. Aspartam dapat
90 | I P A T E R P A D U
terhidrolisis atau bereaksi dengan air dan
kehilangan rasa manis. Oleh karena itu, aspartam
lebih cocok digunakan untuk pemanis yang
berkadar air rendah.
Sakarin
Sakarin adalah pemanis buatan yang tidak
berkalori. Sakarin terbuat dari garam natrium.
Asam sakarin berbentuk kristal putih, tidak
berbau dan sangat manis. Tingkat kemanisan
sakarin 200-500 kali dari rasa manis sukrosa
(gula pasir).
Sakarin dan aspartam sering digunakan dalam
insdustri muniman kaleng dan minuman
kemasan.
Sakarin memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan sakarin antara lain:
- Tidak bereaksi dengan bahan makanan
- Makanan yang ditambah dengan sakarn,
tidak mengalami kerusakan
- Harganya murah
Kekurangan dari sakarin antara lain:
91 | I P A T E R P A D U
- Mudah rusak jika dipanaskan sehingga
mengurangi tingkat kemanisannya
- Kerap menimbulkan rasa pahit
- Penggunaan berlebihan akan
menyebabkan gangguan kesehatan pada
manusia yaitu kanker.
Kalium Asesulfam
Kalium Asesulfam merupakan salah satu
pemanis buatan yang tingkat kemanisannya 200
kali dari kemanisan gula pasir. Kalium
Asesulfam memilki kelebihan yakni:
- memiliki sifat stabil walaupun dipanaskan
- tidak mengandung kalori.
Siklamat
Siklamat merupakan salah satu pemanis buatan
yang terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium
siklamat. Siklamat memiliki tingkat kemanisan
kurang lebih 30 kali lebih manis dari gula pasir.
92 | I P A T E R P A D U
Makanan yang mengandung siklamat adalah: es
krim, es puter, selai, saus, es lilin, dan minuman
fermentasi lainnya.
Tabel 4.4. Perbedaan Pemanis Alami dan Buatan
No Pemanis Alami Pemanis Buatan
1 Pada suhu tinggi bisa Cukup stabil bila
terurai dipanaskan
2 Memiliki kalori Memiliki kalori
tinggi rendah
3 Berasa manis normal Jauh lebih manis
dari pada pemanis
alami
4 Lebih aman Sebagian berpotensi
dikonsumsi penyebab
karsinogen
(Penyebab kanker)
93 | I P A T E R P A D U
3. Pengawet
Pengawetan bahan makan dapat dilakukan secara fisik,
biologi dan kimia. Secara fisik, pengawetan bahan
makanan dapat dilakukan dengan:
Pemanasan
Pendinginan
Pembekuan
Pengasapan
Pengalengan
Pengeringan
Penyinaran
Secara biologi, pengawetan dapat dilakukan dengan cara:
Fermentasi (peragian)
Penambahan enzim
Misalnya enzim papain dan enzim
bromelin.
Pengawetan secara kimia dapat dilakukan dengan cara:
Zat pengawet untuk makanan kaleng yaitu; natrium
bensoat, natruim nitrat (sendawa) dan asam sitrat
Zat pengawet untuk buah-buahan yaitu gula
94 | I P A T E R P A D U
Natrium benzoat digunakan di dalam makanan dan
minuman yang berasa asam
Kalium nitrat/ KNO3 (sendawa) digunakan untuk
mengawetkan daging. Sendawa digunakan untuk
menghindari daging dari spora Clostridium
botilinum. Sendawa juga menstabilkan warna
daging.
Natrium dan kalsium propionat digunakan untuk
mencegah kapang pada roti dan kue kering.
Asam sorbat digunakan untuk mencegah kapang
dalam keju.
Etilen oksida dan etil format merupakan bahan
fumigasi yang digunakan untuk menghilangkan
hama dari bumbu, kacang-kacangan dan buah-
buahan kering.
Pengawet makanan dan minuman memang perlu
untuk kebutuhan manusia. Tetapi penggunaanya
harus dibatasi karena pemakaian pengawet yang
berlebihan akan mengurangi daya tahan tubuh
terhadap berbagai serangan penyakit.
95 | I P A T E R P A D U
4. Penyedap Makanan
Penyedap makanan adalah bahan tambahan makanan
yang tidak menambah nilai gizi. Penyedap makanan
digunakan untuk penguat rasa protein, penurun rasa amis
pada ikan, dan penguat aroma buah-buahan.
96 | I P A T E R P A D U
- Pandan
- Daun salam
Penyedap rasa buatan yakni:
Vetsin atau MSG (mononatrium glutamat)
dipasaran senyawa tersebut dikenal dengan merek
dagang misalnya; ajinomoto, miwon, sasa, royco,
maggi. MSG merupakan garam natrium dari
asam glutamat yang secara alami terdapat dalam
protein hewani maupun nabati. Asam glutamat
terkandung dalam 20 % Daging, susu, ikan dan
kacang-kacangan.
b. Pemberi Aroma
Pemberi aroma dalah zat yang dapat memberikan
aroma tertentu pada makanan atau minuman.
Pemberi aroma ini bermaksud untuk membangkitkan
selera makan.
Zat pemberi aroma yang berasal dari bahan segar
yaitu:
Minyak atsiri
Vanili.
97 | I P A T E R P A D U
Sedangkan zat pemberi aroma yang berasal dari
sintetik antara lain:
Amil asetat (memiliki cita rasa seperti
pisang ambon)
Amil kaproat (aroma apel)
Etil butirat (aroma nanas)
Vanilin (aroma vanila)
Metil antranilat (aroma buah anggur)
5. Zat Pemutih
Selain zat pewarna makanan, kita kenal juga zat pemutih
makanan. Zat pemutih makanan misalnya oksidaklor,
hidrogen, peroksida, benzoil pereksida.
6. Anti Oksidan
98 | I P A T E R P A D U
Minyak dan lemak akan menjadi tengik jika disimpan
dalam waktu yang lama. Minyak yang tengik ini terjadi
karena oksidasi dari udara. Untuk mencegah ketengikan
minyak, digunakan anti-oksidan. Contoh anti-oksidan
antara lain:
Butil hidroksi anisol (BHA)
Butil hidroksi toluena (BHT)
99 | I P A T E R P A D U
Berikut ini akibat penggunaan zat aditif yang salah bagi
kehidupan manusia:
1. Penggunaan Mono Natrium Glutamat berlebihan
dapat menimbulkan penyakit bagi manusia dan
hewan.
2. Garam siklamat yang berlebihan akan menyebabkan
kanker pada manusia.
3. Ada banyak orang yang menggunakan pewarna
tekstil pada makanan. Oleh karena itu banyak orang
yang terkena penyakit karena bahan pewarna tekstil
menggangu kesehatan manusia.
4. Mengkonsumsi bahan makanan yang banyak
mengandung pengawet akan menurunkan daya
tahan tubuh manusia terhadap penyakit.
1. Pemerintah
Pemerintah harus membuat regulasi dan peraturan yang
jelas dan ketat tentang penggunaan zat aditif pada
makanan. Pemerintah harus mengawasi dan memeriksa
100 | I P A T E R P A D U
setiap makanan atau minuman yang memiliki zat aditif
buatan atau sintesis. Depertemen kesehatan dan badan
pengawasan obat dan makan, secara berkala melakukan
pemeriksaan terhadap setiap produk makanan dan
minuman, sehingga sedari dini dapat mencegah perderan
makanan dan minuman yang tidak layak bagi kesehatan
manusia.
2. Pengusaha
3. Mental Masyarakat
Masyarakat dihimbau untuk lebih bertanggung jawab
jika ingin menggunakan zat-zat aditif pada makanan atau
101 | I P A T E R P A D U
minuman. Masyarakat tidak menggunakan pewarna
tekstil untuk pewarna makanan, yang dapat
menyebabkan penyakit.
102 | I P A T E R P A D U