Anda di halaman 1dari 64

Sejarah singkat penemuan

senyawa gas mulia


Penemuan senyawa gas mulia di pelopori oleh kerja Neil Bartlett
pada tahun 1962. Ia meneliti senyawa platina(VI) flourida dan
mendapatkan sebagai agen oksidator dengan yang sangat kuat,
mampu mengoksidasi gas di oksigen menjadi senyawa ionik O2+
PtF6- . Oleh karena energi ionisasi pertama xenon hampir sama
dengan energi ionisasi pertama dioksigen Bartlett percaya bahwa
senyawa kuning xenon analog yang berhasil disintetis mempunyai
formula Xe+ PtF6-. Sejak itu sintesis gas mulia berhasil di
kembangkan khususnya dengan unsur-unsur elektronegatif seperti
flourin dan oksigen.
Gambaran umum gas mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel
periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat
sukar bereaksi). Gas ini mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan
susah bereaksi dengan bahan kimia lain.
Gas mulia juga merupakan golongan kimia yang unsur-unsurnya
memiliki elektron valensi luar penuh. Karena unsur gas mulia
memiliki konfigurasi elektron yang penuh, unsur-unsur tersebut tidak
reaktif dan senyawanya tidak dikenal. Akibatnya gas-gas ini dikenal
dengan gas inert. Namun, setelah penemuan senyawa gas-gas ini,
lebih tepat untuk menyebutnya dengan unsur gas mulia. Unsur-
unsurnya adalah He (Helium), Ne (Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton),
Xe (Xenon), dan Rn (Radon) yang bersifat radioaktif.
Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium
terdapat di luar atmosfer. Helium dapat terbentuk dari
peluruhan zat radioaktif uranium dan thorium. Semua
unsur - unsur gas mulia terdiri dari atom-atom yang
berdiri sendiri.
Unsur gas mulia yang terbanyak di alam semesta adalah
Helium (banyak terdapat di bintang) yang merupakan
bahan bakar dari matahari.Radon amat sedikit
jumlahnya di atmosfer atau udara.Dan sekalipun
ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain,
karena radon bersifat radioaktif.Dan karena jumlahnya
yang sangat sedikit pula radon disebut juga sebagai gas
jarang.
Kecenderungan golongan gas mulia
Unsur-unsur gas mulia (Golongan 18) merupakan golongan yang
paling tidak reaktif di antara unsur-unsur dalam Tabel priodik Unsur -
TPU. Kenyataannya hingga kini Xenon merupakan satu satunya gas
mulia yang mampu membentuk beberapa senyawa. Semua unsur
golongan 18 berupa gas monoatomik pada temperatur kamar, tidak
berwarna,dan tidak berbau, tidak terbakar dan juga tidak mendukung
pembakaran. Titik leleh dan titik didih yang sangat rendah
menyarankan bahwa gaya dispersi yang mengikat atom-atomnya
dalam fase padat dan fase cair sangat rendah.
Tabel.Beberapa sifat dan kelimpahan gas mulia

Unsur Jumlah Titik Titik didih Rapatan Massa Kelimpahan di


Elektron Leleh (0C ) (g/L,SATP) molar alam (%volum)
(0C ) (g / mol)

2 - -269 0,2 4 0,00052


2He
10 -249 -245 1,0 20 0,0015
10Ne
18 -189 -186 1,9 39 0,93
18Ar
36 -157 -152 4,1 84 0,00011
36Kr
54 -112 -109 6,4 131 0,0000087
54Xe
86 -71 -62 10,6 222 kelumit
86Rn
Oleh karena semua unsur-unsur golongan 18
berupa gas monoatomik maka terdapat
kecenderungan yang mulus teratur dalam hal rapatan
(densitas) pada temperatur dan tekanan yang sama.
Helium mempunyai rapatan yang sangat jauh lebih
rendah sedangkan radon jauh lebih tinggi pada
kondisi SATP.
HELIUM
Ditemukan pada tahun 1868 oleh P. Janssen dari spectrogram
matahari yang diambil pada saat gerhana. Helium banyak bersumber dari
alam, tersebar luas di bumi., meskipun umumnya berjumlah kecil. Dapat
diperoleh dari gas alam dan banyak logam radioaktif. Dalam bentuk cair
digunakan sebagai superkonduktor. Symbol kimia untuk helium ini
adalah He.
Helium adalah unsur kedua terbanyak dan teringan di jagad raya
dan salah satu unsur yang diciptakan pada saat nukleosintesis Big Bang.
Dalam Jagad Raya modern hampir seluruh helium baru diciptakan dalam
proses fusi nuklir hidrogen di dalam bintang. Di Bumi, unsur ini
diciptakan oleh peluruhan radioaktIf dari unsur yang lebih berat (partikel
alfa adalah nukleus helium). Setelah penciptaannya, sebagian darinya
terkandung di udara (gas alami) dalam konsentrasi sampai 7% volume.
Helium dimurnikan dari udara oleh proses pemisahan suhu rendah yang
disebut distilasi fraksional
 Sejarah Helium

(Yunani helios= matahari). Janssen menemukan bukti


keberadaan helium pada saat gerhana matahari total tahun 1868
ketika dia mendeteksi sebuah garis baru di spektrum sinar
matahari. Lockyer dan Frankland menyarankan pemberian
nama helium untuk unsur baru tersebut. Pada tahun 1895,
Ramsay menemukan helium di mineral cleveite uranium. Pada
saat yang bersamaan kimiawan Swedia Cleve dan Langlet
menemukan helium di cleveite. Rutherford dan Roys pada
tahun 1907 menunjukkan bahwa partikel-partikel alpha tidak
lain adalah nukleus helium.
Pada 1868, astronom Perancis Pierre Jules César Janssen
mendeteksi pertama kali helium sebagai signatur garis spektral
kuning yang tak diketahui dari cahaya dari gerhana matahari.
Sejak itu kandungan helium besar banyak ditemukan di ladang
gas alam di Amerika Serikat, yang merupakan penyedia gas
terbesar.
SIFAT UNIK HELIUM
Apabila gas helium didinginkan hingga pada titik paling dingin
yang dapat dicapai yaitu dekat dengan titik nol absolut ternyata masih
berupa fase cair dan dan untuk mengubahnya menjadi fase padat
diperlukan tekanan besar kira-kira 2,5 Mpa.
Helium cair mempunyai sifat yang mengagumkan. Apabila
terkondensi pada 4,2 K disebut helium l bersifat seperti umumnya
cairan. Apabila didinginkan di bawah suhu 2,2 K disebut helium ll
bersifat sebagai konduktor termal yang sangat luar biasa baik kira-kira
106 kali lebih baik dari pada sifat konduktor helium l dan jauh lebih
baik dari pada konduktor metalik terbaik yaitu perak pada temperatur
kamar. Sifat yang lebih menakjubkan adalah berkenaan dengan
kekental ( viskositas ) yang turun hingga hampir nol.
 Sifat Kimia & Fisika Helium

• Helium merupakan salah satu gas mulia kelompok O dalam tabel periodik.
Gas ini merupakan unsur paling ringan kedua setelah hidrogen.
• Sumber helium utama dunia adalah serangkaian ladang gas alam di
Amerika Serikat.
• Helium adalah gas tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak
beracun. Gas ini kurang larut dalam air dibandingkan gas lainnya.
• Helium merupakan unsur kurang reaktif dan hampir tidak membentuk
senyawa kimia dengan unsur lain.
• Kepadatan dan viskositas uap helium sangat rendah, sedangkan
konduktivitas termik dan kandungan kalorinya sangat tinggi.
• Helium bisa dicairkan namun harus dilakukan dalam suhu amat rendah dan
tekanan tinggi.
• Helium adalah unsur paling melimpah kedua di alam semesta, setelah
hidrogen. Helium menyumbang 23% dari semua massa dasar alam semesta.
• Helium terbentuk di bumi oleh peluruhan radioaktif alami unsur yang lebih
berat. Sebagian besar helium ini bermigrasi ke permukaan dan memasuki
atmosfer.
• Namun demikian, berat molekul yang rendah memungkinkan helium untuk
terlepas ke ruang angkasa pada tingkat yang sama dengan laju
pembentukannya.
 Isotop-isotop helium
• Adapun isotop helium yang diketahui: helium cair
(He-4) yang muncul dalam dua bentuk: He-4I dan
He-4II dengan titik transisi pada 2.174K. He-4I
(di atas suhu ini) adalah cair, tetapi He-4II (di
bawah suhu tersebut) sangat berbeda dari bahan-
bahan kimia lainnya. Helium mengembang ketika
didinginkan, konduktivitas kalornya sangat tinggi,
dan konduksi panas atau viskositasnya tidak
menuruti peraturan-peraturan biasanya.
 Kegunaan
 Sebagai gas mulia tameng untuk mengelas
 Sebagai gas pelindung dalam menumbuhkan kristal-kristal silikon dan
germanium dan dalam memproduksi titanium dan zirconium
 Sebagai agen pendingin untuk reaktor nuklir
 Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels)
Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai udara
buatanuntuk para penyelam dan para pekerja lainnya yang bekerja di
bawah tekanan udara tinggi. Perbandingan antara He dan O2 yang
berbeda-beda digunakan untuk kedalaman penyelam yang berbeda-
beda.Helium sangat banyak digunakan untuk mengisi balon ketimbang
hidrogen yang lebih berbahaya. Salah satu kegunaan helium yang lain
adalah untuk menekan bahan bakar cair roket. Roket Saturn, seperti
yang digunakan pada misi-misi Apollo, memerlukan sekitar 13 juta kaki
kubik He.Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging
(MRI) tetap bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak
kegunaan mesin ini di bidang kesehatan.
Neon ditemukan oleh ahli kimia inggris Sir Willia
Ramsay dan Travers Moris pada tahun 1898. Neon
berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “neo” yang
berarti baru. Neon adalah elemen kedua yang mereka
temukan dengan memanaskan udara cair dan
menangkap gas yang keluar dari pemanasan udara
tersebut. Neon dilambangkan dengan Ne dan
mempunyai nomor atom 10. Neon adalah unsur yang
sangat langkah dan merupakan gas mulia teringan
kedua setelah helium. Neon memiliki 3 isotop yaitu
neon-20, neon-21 dan neon-22. yang paling umum
adalah neon-20 yaitu sekitar 90% dari neon alami.
Sifat fisika
Klasifikasi : gas
Berat atom : 20,1797
Berat jenis : 0,9002 g / L @ 0 ° C
Titik leleh :-248,59 ° C, -415,46 ° F
Titik didih :-246,08 ° C, -410,94 ° F
Volume Atom : 16.9 cm 3/mol
Massa Atom : 20.1797
Titik Didih : 27.1 K
Struktur Kristal : fc
Massa Jenis : 0.9 g/cm 3
Elektronegativitas : n/a
Konfigurasi Elektron : [He]2s2p6
Formasi Entalpi : 0.34 kJ/mol
Titik Lebur : 24.55 K
Kapasitas Panas : 1.03 Jg -1K -1
Entalpi Penguapan : 1.77 kJ/mol
Sifat kimia

• Neon tidak berbau, tidak berwarna dan bersifat inert.


• Neon menyala oranye kemerahan
• Memiliki kemampuan mendinginkan refrigerator 40
kali lipat dari helium cair dan 3 kali lipat lebih dari
hidrogen cair dan lebih murah dari pada helium bila
diperlukan sebagai bahan pendingin.
• membentuk senyawa eksotis dengan fluor di
laboratorium.
• Neon memiliki intensitas lebih tinggi dan arus yang
luar biasa dalam tabung vakum melepaskan muataaan
listrik
Proses pembuatan neon

Neon diperoleh dengan mencairkan udara


dan melakukan pemisahan dari gas lain
dengan penyulingan bertingkat. Yakni udara
diberi tekanan tinggi dan suhunya
diturunkan sampai semua komponen udara
menjadi cair. Kemudian tekanan dinaikkan
sedikit-sedikit sambil menaikkan suhu,
maka gas akan tersuling pada titik didihnya.
Dengan cara ini kita bisa memisahkan
komponen-komponen gas yang ada di udara.
Termasuk gas neon di dalamnya.
Penggunaan Neon
Warna oranye kemerahan yang dipancarkan oleh
neon secara luas digunakan untuk membuat lampu
iklan dan display lainnya. Kegunaan lain dari neon
meliputi sebagai indikator tegangan tinggi,
penangkal petir, tabung meteran gelombang, dan
tabung televisi. Neon dan helium juga digunakan
untuk membuat suatu jenis laser gas
Dampak Kesehatan
Neon bisa terhirup melalui pernapasan. Neon yang terlepas
dalam ruangan tertutup bisa memicu sesak napas. Kontak kulit
dengan neon cair yang bersuhu amat rendah bisa menyebabkan
radang dingin (frostbite). Neon yang terhirup dalam jumlah besar
akan memicu pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan
kematian.Dalam ruangan yang tertutup, neon yang terlepas bisa
mengurangi konsentrasi oksigen di udara.
Konsentrasi oksigen yang hilang hingga 75% bisa berakibat fatal
(kematian).

Dampak Lingkungan
Neon adalah gas atmosfer langka dan dengan demikian tidak
beracun serta bersifat inert.
Neon tidak menimbulkan ancaman bagi lingkungan karena tidak
membentuk senyawa kimia dengan unsur lain.
1.Sejarah Argon
Argon yang berarti "tidak aktif", diduga keberadaannya di udara oleh
Henry Cavendish pada tahun 1785 tetapi belum diisolasi hingga tahun 1894 oleh
Lord Rayleigh dan Sir William Ramsay di University College London dalam suatu
percobaan menghilangkan seluruh oksigen, karbon dioksida, air, dan nitrogen dari
sampel udara bersih.Mereka telah mengukur bahwa nitrogen yang diproduksi dari
senyawa kimia adalah satu setengah persen lebih ringan dari pada nitrogen dari
atmosfer. Perbedaannya sekilas tak bermakna, tetapi cukup penting untuk menarik
perhatian mereka selama beberapa bulan. Mereka menyimpulkan bahwa ada gas
lain di udara yang bercampur dengan nitrogen.Argon juga ditemui pada tahun
1882 melalui penelitian independen H.F. Newall dan W.N Hartley. Masing-masing
mengamati garis baru dalam spektrum warna udara tetapi tidak mampu
mengidentifikasi unsur penyebab garis tersebut. Argon merupakan anggota
pertama gas mulia yang ditemukan. Simbol argon saat ini adalah "Ar", tetapi
hingga tahun 1957 simbolnya adalah "A".
2.Sumber Argon

Atmosfer bumi mengandung argon sebesar 0,934% dari


volumenya dan 1,288% dari massanya, dan udara adalah bahan
baku utama yang digunakan oleh industri untuk membuat
produk argon murni. Argon diisolasi dari udara melalui
fraksionasi, paling umum dengan cara distilasi fraksi
kryogenik,suatu proses yang juga menghasilkan nitrogen,
oksigen, neon, kripton dan xenon murni. Sementara kerak
Bumi dan air laut secara berturut-turut mengandung 1,2 bpj
dan 0,45 bpj argon
3.Karakteristik Argon
Argon mempunyai kelarutanyang sama dalam air
seperti gas oksigen (O2) dan 2.5 kali lebih larut
dalam air dibandingkan gas nitrogen. Argon
adalah unsur yang kurang berwarna, kurang
berbau, kurang berasa, dan tidak bersifat racun
dalam bentuk gas dan cairan. Argon berada pada
keadaan inert pada keadaan dibawah normal
bentuknya tidak ditegaskan adanya senyawa yang
stabil pada suhu kamar.
Meskipun argon adalah gas mulia, argon sudah ditemukan
mempunyai beberapa bentuk senyawa. Sebagai contoh adalah
pembuatan senyawa argon hidrofluorida (HArF), suatu senyawa
setengah stabil dari argon dengan hydrogen dan fluorin. Senyawa
ini ditemukan dan dibat melalui reset dan penelitian pada
universitas Helsinki tahun 2000. (1) Meskipun pada keadaan
ground statenya netral, namun senyawa HArF keberadaannya
dibatasi. Argon dapat berebtuk klathrat dengan air ketika atom-
atomnya terikat pada kisi-kisi molekul air. (2) argon terisi juga ion-
ion dan keadaan komplek. Seperti ArH+ dan ArF, respek,
diketemukan juga ada. Perhitungan teori sudah menunjukkan
beberapa senyawa argon dapat menjadi stabil namun dengan
sintesis yang tidak gampang dan diketahui.
4.Sifat –sifat Argon
Sifat kimia :
• Nama, simbol, dan nomor atom : argon, Ar, 18
• Nama golongan kimia : gas mulia
• Golongan, periode, blok : VIII A, 3, p
• Penampilan warna : gambar
• Berat atom standar : 39.948 gmol-1
• Konfigurasi electron : [Ne] 3s23p6
• Electron per kulit : 2, 8, 8
Sifat fisik :
Keadaan : gas (pada suhu kamar)
 Kerapatan : 1.784 gr/L
Titik lebur : 83.80 K
Titik didih : 87.30 K
Titik kritis : 150.87 K
Panas peleburan : 1.18 kjmol-1
Panas penguapan : 6.43 kjmol-1
Kapasitas panas : 20.786 jmol-1K-1
5.Isotop Argon
Isotop utama argon yang ditemukan di bumi adalah 40Ar (99,6%), 36Ar
(0,34%), dan 38Ar (0,06%). Terjadi secara alami dari 40K, dengan waktu paruh
1,25×109 tahun, meluruh membentuk 40Ar (11.2%) yang stabil dengan
penangkapan elektronatau emisi positron, dan juga membentuk 40Ca (88.8%)
yang stabil melalui peluruhan beta. Sifat dan perbandingan ini digunakan
untuk menentukan umur batuan dengan metode penanggalan K-Ar
Dalam atmosfer bumi, 39Ar dibentuk oleh
aktivitas sinar kosmik, terutama dengan 40Ar.
Dalam lingkungan subpermukaan, juga
diproduksi melalui penangkapan neutron
oleh 39K atau emisi alfaoleh kalsium 37Ar
dibentuk dari spalasi ((Inggris):
spallation)neutron 40Ca sebagai hasil dari ledakan
nuklir subpermukaan. Ini memiliki waktu
paruh 35 hari
6.Pembuatan Argon
 Diperoleh dari atmosfer / udara bebas secara
destilasi fraksional pada udara cair.
 Mengemisikan positron / menangkap elektron
ke atom K
K + 1e ---> 40Ar
7.Kegunaan argon :
 Sebagai gas pengisi dalam bola lampu cahaya listrik, karena
argon tidak bereaksi dengan filament cahaya lampu pada
temperatur tinggi.
 Sebagai gas inert perisai dalam berbagai bentuk dari
pengelasan, termasuk gas inert logam saat pengelasan dan
gas pemortongan saat pengelasan. Sebagai gas inert logam,
argon biasanya sering dicampur dengan CO2
 Sebagai pemadamapi ketika membahyakan peralatan dapat
didihindari
 Sebagai pilihan gas pada plasma yang digunakan dalam
ICP spectroscopy
 Sebagai perisai yang tidak reaktif pada proses titanium dan
unsure rekatif lainnya
 Sebagai pelindung atmospher bumi dari pertambahan
silicon dan Kristal germanium
Kripton
• Unsur ini ditemukan bersama-sama•
argon, neon, dan xenon, oleh Sir
William Ramsay dan Morris W. Travers,
ahli kimia Inggris dalam tahun
1898,dalam residu yang tersisa setelah
udara cair hampir menguap semua.
• Krypton(yunani:tersembunyi) adalah
unsur yang paling ringan dari gas mulia
yang membentuk senyawa kimia
isolable dalam jumlah makroskopik.
• Kripton diperoleh dalam pencairan
udara, meskipun dalam atmosfer bumi
hanya terdapat sekitar 0,0001 persen.
Cahaya kripton berwarna hijau brilian
dan spektral jingga, kripton merupakan
salah satu produk dai penguraian
uranium.
Atmosfer Mars diketahui mengandung 0.3 ppm krypton.
Kripton padat (solid) adalah zat kristal berwarna putih dengan
struktur kristal kubik yang merupakan sifat umum pada semua
gas mulia.
Di alam, kripton memiliki enam isotop stabil: krypton-84 (57,0
persen), kripton-86 (17,3 persen), kripton-82 (11,6 persen),
kripton-83 (11,5 persen), kripton-80 (2,25 persen), dan
kripton-78 (0,35 persen). Setiap isotop krypton memiliki
nomor massa dari 69 sampai 100
Cahaya kripton (Kr) berwarna hijau brilian dan spektral jingga,
kripton merupakan salah satu produk dari penguraian
uranium. Kripon merupakan gas tak berwarna, tak berbau, dan
tak berasa.
atmosfer bumi hanya terdapat sekitar 0,0001 persen. Cahaya kripton berwarna
hijau brilian dan spektral jingga, kripton merupakan salah satu produk dai
penguraian uranium.Biodata Kripton (Kr)
Nama Kripton

Lambang Kr

Nomor Atom 36

Golongan, Periode VIII A, 4

Penampilan Tidak berwarna, berbau, dan berasa

Massa Atom 83,80 g/mol


Konfigurasi Elektron (Ar) 3d10 4s2 4p4
Jumlah Elektron tiap Kulit 2 8 18 8 Spektrum Kripton
Karakteristik Kripton
• Nomor Atom : 36 • Kovalen : 110 pm
• Perioda : 4 • Van der Waals : 202 pm
• Blok : p • Fase : Gas,
• Penampilan : Tak Berwarna • Massa Jenis : (0 °C; 101,325
• Massa Atom : 83,798(2) g/mol kPa) 3,749 g/L
• Konfigurasi elektron : [Ar] 3d10 • Titik Lebur : 115,79 K
4s2 4p6 • Titik Didih : 119,93 K
• Jumlah elektron di tiap kulit : 2 • Titik Kritis : 209,41 K, 5,50
8 18 8 Mpa
• Struktur Kristal : Kubus • Kapasitas Kalor : (25 °C),
• Elektronegativitas : 3,00 (skala 20,786 J/(mol·K)
Pauling) • Tekanan uap
• Energi Ionisasi (detil) : 1350,8
kJ/mol
• Jari-jari Atom : 88 pm
Reaksi Kripton
Kripton (Kr) dapat direaksikan dengan Flour (F2) dan menghasilkan
Kripton difluorida (KrF2):
Kr(s) + F2 (s) → KrF2 (s)
Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F2 pada
suhu -196 0C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar X.Semua
Senyawa kripton yang dikenal, merupakan garam kompleks yang
diturunkan dari KrF2. Salah satu contoh pembentukan garam adalah:
KrF2 + SbF5 → KrF+ + SbF6-

Senyawa Kripton berikatan dengan atom-atom selain fluor juga telah


ditemukan. Reaksi KrF2 dengan B(OTeF5)3 menghasilkan senyawa
yang tidak stabil, Kr(OTeF5)2, yang berisi ikatan Kripton-oksigen.
Ikatan Kripton-nitrogen ditemukan pada kation [HC≡N–Kr–F]+,
dihasilkan oleh reaksi KrF2 dengan [HC≡NH] + [AsF] dengan suhu
dibawah −50°C. HKrCN dan HKrC≡CH (Kripton hidrida-sianida
dan hydrokryptoacetylene) dilaporkan stabil hingga 40 K.
Manfaat Kripton
• Digunakan sebagai lampu kilat fotografi berkecepatan tinggi.
• Bahan utama untuk pembuatan laser kripton diflourida.
• Digunakan untuk lampu disko.
• Digunakan untuk lampu menara mercusuar.
• Lampu pada landasan pacu pesawat terbang sebagai
penerangan dan penunjuk jalan pada malam hari.
• Pemancar gamma-nya digunakan untuk alat radioterapi yang
dipakai untuk membunuh sel kanker.
• Pengisi bola lampu blitz pada kamera.
• Kripton dapat digabungkan dengan gas lain untuk membuat
sinar hijau kekuningan yang dapat digunakan sebagai kode
dengan melemparkannya ke udara.
• Dicampurkan dengan Argon untuk mengisi lampu induksi
Dampak Kripton
Unsur kripton tunggal tidak menghasilkan dampak bagi
manusia. Namun, sifat radioaktifnya apabila telah bercampur
dengan xenon yang terjerat dalam tabung pencampur senyawa
bahan bakar nuklir yang digunakan untuk Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN)-lah yang berbahaya. Karena Kripton
adalah pemancar gamma yang merupakan limbah radioaktif
yang apabila masuk ke lingkungan sangat berbahaya. Khusus
untuk manusia tergantung dari kekuatan radioktifnya, radiasi
nuklir dapat menyebabkan menghilangnya rambut, membunuh
sel-sel saraf dan pembuluh darah yang menyebabkan kejang
dan kematian mendadak, menghancurkan sebagian atau
seluruh bagian tiroid, berkurangnya jumlah limfosit darah,
menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus yang dapat
menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah, serta dapat
menyebabkan kemandulan.
XENON

Xenon adalah unsur dengan


lambang kimia Xe, nomor atom 54
dan massa atom relatif 131,29
berupa gas mulia , tak berwarna,
tak berbau dan tidak berasa.
SIFAT FISIKA DAN KIMIA

SIFAT KIMIA SIFAT FISIKA

 Fase : gas
 Tak Berwarna  Titik Lebur : 161.4 (-111,7 ͦC, -169.1 ͦ
F)
 Tidak Berbau  Titik didih :165. 03 (-108.12 ͦC, -
162.62 ͦ F)
Tidak Berasa  Kepadatan pada sts (0 ͦC dan
101,325kPa) : 5.894 g/L
 Padakeadaan  Saat cair, padat t.d : 3.057 g/cm3
 Titik tripel : 161.405 K, 81.6 kPa
standar gas  Titik kritis : 298.77 K, 5.841 Mpa
mulia tidakdapat  Kalor peleburan : 2.27 kj/mol
 Kalor penguapan : 12.64 kj/mol
terbakar  Kapasitas kalor molar : 5R/2= 20.786 J
(mol.K)
KLARAT

Senyawa gas mulia yang pada awal-awalnya dikenal adalah dalam


pembentukan senyawa hidrat. Sebagai contoh, apabila xenon dilarutkan dalam
air dibawah tekanan dan larutan didinginkan dibawah 0 ͦ C, terbentuk suatu
kristal dengan komposisi kira-kira Xe6H2O. Sedikit pemanasan kristal ini
segera membebeskan gas. Dengan demikian tidak ada interaksi antara
molekul gas xenon dengan molekul air , melainkan molekul gas terkunci di
dalam bangun stuktur ikatan halogen es. Suatu spesies yang molekul atau
atomnya terjebak didalam jaringan kristalin molekul lain disebut klatrat ,
suatu nama turunan dari bahasa latin chathratus yang artinya tertutup i
belakang jeruji.
XENON FLORIDA

Xenon dengan flourin membentuk tiga macam senyawa flourida, XeF2, XeF4, dan
XeF6, menurut persamaan reaksi :
Xe (g) + F2 (g) → XeF2 (s) (Xe berlebihan)
Xe (g) + 2F2 (g) → XeF4 (s) (Xe : F2 = 1:5 )
Xe (g) + 3F2 (g) → XeF6 (s) (Xe : F2 = 1:20)
Hasil reaksi pada dasarnya bergantung pada rasio mol kedua pereaksi dan kondisi
reaksi yaitu temperatur dan tekanan yang tepat; kondisi tersebut menunjukan bahwa
untuk memperoleh flourida yang lebih tinggi diperlukan porsi dilorin dan tekanan yang
semakin tinggi pula. Tempat reaksi biasanya terbuat dari nikel yang telah dipasifkan
oleh uap diflorin agar terbentuk lapisan tipis NiF2 sebagai pelindung; hal ini juga
dimaksudkan untuk menghilangkan permukaan oksida yang dapat bereaksi dengan
xenon flourida hasil.
ketiga xenon tersebut berupa padatan putih dan stabil terhadap disosiasi

menjadi unsur-unsurnya pada temperatur kamar. Ketiga senyawa ini

isoelektronik dengan ion iodin poliflourida dengan jumlah pasangan elektron

terluar yang sama, dan oleh karena itu tidak di perlukan teori khusus untuk

menjelaskan model ikatannya. Bangun geometri xenon diflourida dan

tetraflourida dengan ramalan teori VSEPR. Xenon heksaflourida, dengan

pasangan elektron ikatan dan satu pasang elektron menyendiri di seputar ion

pusat xenon, mungkin megadopsi turunan dari bipiramida pentagonal seperti

iodin heptaflourida, atau prisma segitiga bertutup, atau oktahedron tertutup.

Studi struktural dalam fase gas menunjukan bahwa XeF6 mengadopsi bangun

oktahedron bertutup.
Xenon diReaksi-reaksi pada xenon flourida
Xenon flourida terhidrolisis oleh air menurut
persamaan reaksi :
2XeF2 (2) + 2H2O (I) → 2Xe (g) + O2 (g) + 4HF (I)

Xeno diflourida merupakan agen flourimasi yang


sangat baik, bereaksi dengan ikatan rangkap
senyawa organik, misalnya etana,
menurut persamaan reaksi :
XeF2 (s) + H2C =CH2 (g) → (H2)(F)C−C(F)(H2)(g)
Xenon diflourida juga bereaksi dengan asam lewis,
misalnya SbF5, membentuk kationik xenon flourida
menurut persamaan :
XeF2 (s) + SbF5 (I) → [XeF]+[SbF6]-(s)
Xenon tetraflourida adalah oksidator kuat, misalnya
mengoksidasi logam platina dan belerang tetraflourida,
menurut persamaan reaksi :
XeF4 (s) + Pt (s) → Xe (g) + PtF4 (s)
XeF4 (s) + 2 SF4 (g) → Xe (g) + 2 SF6 (g)
Xenon heksaflourida terhidrolisis oleh air membentuk
xenon oksida tetraflourida pada awalnya kemudian
terhidrolisis lebih lanjut membentuk xenon trioksida
menurut persamaan reaksi :
XeF6 (g) + H2O → XeOF4⁻ (I) + 2 HF (I)
XeOF4 (I) + 2 H2O (I) → XeO3 (s) + 4 HF (g)

Xenon heksaflourida juga bereaksi dengan silikon


dioksida menurut persamaan reaksi :
2 XeF6 (s) + 3 SiO2 (s) → 2 XeO3 (s) + 3 SiF4 (g)
XENON OKSIDA

Xenon membentuk dua senyawa oksida, xenon trioksida dan


xenon tetraoksida.
Xenon trioksida berupa padatan lembab cair tak berwarna,
mudah meledak dan bersifat oksidator kuat.
Xenon tetraoksida berupa gas yang juga mudah meledak.
Struktur geometri keduanya sesuai dengan ramalan teori
VSEPR yaitu Piramida segitiga bagi xenon trioksida dan
tetrahedron bagi xenon tetraoksida.
Xenon trioksida bereaksi dengan basa encer menghasilkan ion
hidrogen xenat, HXeO4, tetapi ion ini tidak stabil dan mengalami
disproporsionasi menjadi gas xenon dan ion perxenat, XeO64 ,
menurut persamaan reaksi:
XeO3 (s) + OH⁻ (aq) → HXeO4⁻ (aq)
2 HXeO4⁻ (aq) + 2 OH⁻ (aq) → XeO64 (aq) + Xe (g) +O2 (g0 +
2H2O (I)
Garam perxenat dari logam alkali dan alkali tanah dapat dikristalkan
menjadi padatan stabil yang tak berwarna. Sruktur geometri ion
perxenat adalah oktahedron dengan atom pusat Xe dikelilingi oleh
enam atom oksigen.
Perxenat merupakan salah satu oksidator terkuat dengan tingkat oksidasi

formal +8, misalnya dengan cepat mampu mengoksidasi ion Mn(II) menjadi

ion permangat dan dirinya sendiri tereduksi menjadi ion hidrogen xenat

menurut persamaan reaksi :

5 XeO64- (aq) + 2 Mn2+ (aq) + 9 H2O+ → 5 HxeO4- (aq) + 2 MnO4- (aq) +

11 H2O (I)

Xenon teroksida dapat dipreparasi dari reaksi antara barium perxenat

dengan asam sulfat pekat

menurut persamaan reaksi :

Ba2XeO64- (aq) + 2 H2SO4 (pekat) → 2 BaSO4 (s) ) +XeO4 (g) + 2H2O (I)
PEMBUATAN XENON
Xenon diperoleh dari destilasi udara cair. Beberapa tahun
terakhir telah ditemukan bahwa xenon, seperti halnya
unsur gas mulia lainnya, memang membentuk senyawa.
Di antara senyawa xenontersebut adalah natrium
perxenat, xenon hidrat, diflourida. Tetra flourida dan
heka flourida. Xenon trioksida yang sangat eksplosif,
sudah dapat di buat. Lebih dari 80 senyawa xenon yang
terikat secara kimiawi dengan flour dan oksigen.
Beberapa senyawa xenon memiliki warna.
Senyawaxenon dengan logam telah dihasilkan dengan
menggunakan tekanan ratusan kilobar. Xenon dalam
tabung vakum menghasilkan kilau biru yang indah ketika
dieksitasi dalam pelepasan muatan listrik.
KEGUNAAN XENON

Xenon digunakan untuk :


Pembuatan tabung Elektron
P embiusan pasien pada saat pembedahan
karena xenon bersifat anestetika (pemati rasa)
Bahan baku pembuatan senyawa-senyawa
xenon
Garam perxenan (Na4XeO3) sebagai oksidator
paling kuat
membuat lampu-lampu reklame yang
memberi cahaya birua
Pembuatan lampu untuk bakterisida
(pembunuh bakteri)
Mengeluarkan cahaya pada kamera saat
pemotretan (blitz)
BAHAYA XENON
Lingkungan akan tercemar apabila gas/zat xenon bocor
 Kesehatan penduduk sekitar juga terganggu apabila gas/zat xenon
bocor.
Jika gas xeno terhirup maka akan menyebabkan pusing, mual,
muntah, kehilangan kesadaran, dan kematian karena Inhalasi dalam
konsentrasi yang berlebihan
Kematian bisa disebabkan oleh kesalahan dalam pwnilaian,
kebingungan, atau hilangnya kesadaran yang mencegah
penyelamatan.
Pada konsentrasi rendah, ketidaksadaran dan kematian dapat terjadi
dalam hitungan detik tanpa peringatan.
Radon
Nama radon berasal dari radium, Radon ditemukan pada tahun
1900 oleh Friedrich Ernst Dorn, yang mengemukakan sebagai
pancaran radium. Pada tahun 1908 William Ramsay dan Robert
Whytlaw-Gray, yang menamakannya niton (dari bahasa latin nitens
berarrti "yang berkilauan"; simbol Nt), mengisolasinya,
menenentukan kepadatannya dan mereka menemukan bahwa
Radon adalah gas paling berat .
Radon tidak mudah bereaksi secara kimia tetapi
beradioaktif. Radon berfasa gas ,tidak berbau, dan tidak berasa,dan
tidak tampak apabila berada pada tekanan atau suhu ruangan.
Namun bila didinginkan hingga membeku radon akan berwarna
kuning dan bila cair Radon akan berwarna merah jingga. serta 7,5
kali lebih berat daripada udara dan lebih dari 100 kali lebih berat
daripada hidrogen. Rata-rata, terdapat satu molekul radon dalam 1
x 1021 molekul udara.
Radon alami terdiri dari tiga isotop, Yang paling stabil yaitu:
Rn-222 yang merupakan produk sampingan dari peluruhan
radium-236, mempunyai waktu paruh 3,823 hari (330.307,2
detik) dan memancarkan partikel alpha.
Rn-220 adalah produk sampingan dari peluruhan thorium dan
disebut thoron. Waktu paruhnya 55.6 dan juga memancarkan
sinar Alfa.
Radon-219 diturunkan dari actinium.
Sumber Radon
Di lingkungan, terdapat dua isotop gas radon yang paling terkenal,
yaitu 222Rn (gas radon) dan 220Rn (gas thoron). Radon merupakan
anak luruh dari uranium, sedang thoron merupakan anak luruh dari
thorium, 232Th. Karena uranium dan thorium terdapat pada setiap
lapisan kerak bumi, maka gas radon tersebut terdapat juga di setiap
lapisan atmosfir bumi.
Radon dapat ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada tanah dan
batuan yang berumur sangat tua (>600 juta tahun), yang mengandung
granit, shale (batuan karang lunak yang mudah pecah menjadi
serpihan), fosfat dan pitch-blende (suatu variasi dari mineral uraninit),
disamping uranium.
Radon juga dapat ditemukan pada tanah yang tercemar
oleh jenis-jenis buangan industri tertentu, sperti produk
sampingan pertambangan uranium atau fosfat.
Berdasarkan NCRP (National Council onRadiation
Protection and Measurement), lebih dari 80% gas radon
yang dilepaskan ke atmosfir berasal dari lapisan tanah
bagian atas.
Untuk jenis batuan granit yang kaya dengan uranium
diperoleh konsentrasi ratarata 59,26 Bq/kg (1,6 pCi/g),
sedangkan basalt yang relatif sedikit kandungan
uraniumnya memiliki konsentrasi rata-rata 11,11 Bq/kg
(0,3 pCi/g). Selanjutnya, konsentrasi radon rata-rata secara
keseluruhan untuk batuan pada lapisan kerak bumi kira-
kira 37,04 Bq/kg (1 pCi/g) dan pada tanah kira-kira 25,93
Bq/kg (0,7 pCi/g).
Air tanah juga memberikan kontribusi yang cukup berarti terhadap
konsentrasi radon di lingkungan. Air tanah yang menembus batuan
lapisan kerak melalui rongga-rongga batuan dan tanah yang
mengandung radium dapat melarutkan gas radon. Jika air tanah ini
menuju ke permukaan, maka radon yang terdapat pada air tersebut akan
menguap ke atmosfi
Radon juga dapat di temukan di beberapa mata air dan mata air panas.
Konsentrasi gas radon yang sangat tinggi ditemukan pula pada daerah
permukaan sumber air panas. Konsentrasinya ada yang mencapai 1.000
– 10.000 kali konsentrasi gas radon di udara pada umumnya
Radon ditemukan di dalam ruangan atau di dalam rumah.
Kondisi dan bentuk bangunan rumah/tempat tinggal atau
kantor sangat berpengaruh besar terhadap keberadaan dan
konsentrasi radon. Rumah-rumah yang dilengkapi dengan AC
(air conditioner) dan ventilasi udara sangat kurang, yang
mulai banyak dijumpai pada saat ini dapat dikatakan sebagai
rumah dengan sistem sirkulasi udara tertutup. Pertukaran
udara dalam ruangan tertutup dengan udara luar/ lingkungan
relatif kurang sekali. Sirkulasi udara yang tertutup ini, ternyata
memberikan konsentrasi radon yang relatif tinggi
dibandingkan rumah model yang sama dengan sistem sirkulasi
udara terbuka.
Penggunaan bahan-bahan sisa hasil pengolahan bahan
tambang sebagai bahan bangunan untuk perumahan maupun
gedung dapat memperbesar konsentrasi gas radon dalam
ruangan.
Sifat-sifat Radon
Nomor Atom : 86
Perioda : 6
Blok : p
Penampilan : Tak Berwarna
Massa Atom : (222) g/mol
Konfigurasi elektron : [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p6
Jumlah elektron di tiap kulit : 2 8 18 32 18 8
Elektron valensi : 8
Struktur Kristal : Kubus
negativitas : 2,2 (skala Pauling)
Energi Ionisasi : 1037 kJ·mol-1
Jari-jari Atom : 120 pm
Kovalen : 145 pm
Fase : Gas
Massa Jenis : (0 °C, 101,325 kPa) 5,894 g/L
Titik Lebur : 202 K (-71.15 °C, -96 °F)
Titik Didih : 211.3 K (-61.85 °C, -79.1 °F)
Kapasitas Kalor : (25 °C) 20.786 J·mol-1·K-
1
Proses Proses Masuknya
Masuknya Radon ke
Radon ke ruangan
Ruangan
Radon dapat masuk ke dalam ruangan melalui bahan
bangunan yang menjadi bahan dasar sebuah rumah.
Radon bergerak ke atas melalui tanah ke udara di
atasnya. Gas radon menyelinap ke dalam rumah melalui
retakan pada fondasi, pompa banjir dan drainase, air dari
sumur. Biasanya tekanan udara di dalam rumah kita lebih
kecil daripada tekanan tanah sehingga menyebabkan gas
radon akan terdorong ke permukaan.
Pada beberapa situasi, radon dapat dilepaskan dari
perapian batu atau sistem pemanas matahari dimana
panas tersimpan dalam lapisan batu yang besar. Begitu
berada dalam ruangan, radon akan terakumulasi di udara
terutama di dalam bangunan yang ventilasinya kurang
baik.
Efek Radon
Radon bersifat karsinogen. Radon merupakan penyebab penyakit kanker
paru-paru.
Masuknya radon dalam paru-paru

Radon tidak menyebabkan kerusakan pada pernapasan karena radon


bersifat inert dan non polar di alam.
Karena produk peluruhannya yang berupa polonium dapat merusak dan
mengganggu paru-paru. Polonium dapat masuk dan tersangkut di dalam
paru-paru melalui dua tahap,yaitu:
Pertama, radon dapat meluruh pada bangunan dan terbentuk polonium
yang dapat menyerap partikulat-partikulat yang ada di udara. Pada sistem
pernapasan, partikulat-partikulat ini dibawa menuju paru-paru.
Kedua, radon dapat hancur di dalam tubuh, yaitu sebelum dikeluarkan
dari sistem pernapasan. Pada kejadian yang demikian, polonium secara
langsung menemukan tempat dalam paru-paru.
Polonium merusak paru-paru dengan dua cara.
Pertama, polonium mengkoordinasi biomolekul-
biomolekul yang menyusun jaringan paru-paru dan
merubah fungsi dari biomolekul-biomolekul tersebut.
Polonium-214 dan polonium-218 mempunyai
potensial yang sama untuk berikatan dengan jaringan
paru-paru. Bagaimanapun, waktu paruh dari
polonium-214 yaitu hanya 2x10-4 detik dan oleh
karena itu polonium-214 akan meluruh sebelum
menyebabkan kerusakan. Di sisi lain, polonium-218
mempunyai waktu paruh sekitar 3 menit dan ini
merupakan penyebab utama kerusakan pada paru-
paru.
Kedua,polonium akan meluruh dengan sendirinya dengan memancarkan
partikel α. Pada keadaan normal, partikel α yang bermuatan positif dan
relatif besar dengan cepat kehilangan energi tanpa menyebabkan efek
buruk. Bagaimanapun, ketika partikel-partikel ini membebaskan energi
saat terlekat pada paru-paru, ikatan kimia dari struktur biomolekul-
biomolekul menjadi putus. Pada proses ini dihasilkan ion-ion berbahaya
dan radikal-radikal bebas.
Perubahan-perubahan yang disebabkan oleh polonium dan/atau partikel
α dalam paru-paru mempengaruhi replikasi sel dan menyebabkan
pertumbuhan kanker. Pada kenyataannya, radon dipercaya menjadi
penyebab utama kanker paru-paru pada non perokok.
Kegunaan Radon
Dalam pendidikan hidrologi, yang mengkaji interaksi antara
air bawah tanah dan sungai pengikatan radon dalam air
sungai merupakan petunjuk bahwa terdapat sumber air bawah
tanah.
Digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif
Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa,
karena bila lepengn bumi bergerak kadar radon akan berubah
sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari perubahan
kadar radon.
Radon sangat bermanfaat sebagai alat pendeteksi dini
kegiatan vulkanik, sehingga dapat berperan dalam memitigasi
bencana gunung api(skala eksperimen)

Anda mungkin juga menyukai