Anda di halaman 1dari 6

Kimia Bab III

Unsur-Unsur Golongan utama (part 2)


Kelompok 4
Unsur golongan utama merupakan unsur-unsur yang banyak terdapat di bumi dan di jagat raya
atau dikenal sebagai unsur representatif. Dalam kimia dan fisika atom, golongan utama adalah
golongan unsur yang anggota paling ringannya diwakili oleh helium, litium, berilium, boron,
karbon, nitrogen, oksigen, fluor, dan neon seperti yang diatur dalam tabel periodik unsur kimia.
Golongan utama mencakup unsur-unsur (kecuali hidrogen, yang kadang-kadang tidak
termasuk) pada golongan 1 dan 2 (blok-s), dan golongan 13 sampai 18 (blok-p). Unsur blok-s
terutama dicirikan oleh satu keadaan oksidasi utama, dan unsur blok-p, bila memiliki banyak
keadaan oksidasi, sering kali memiliki keadaan oksidasi umum yang dipisahkan oleh dua satuan.

Beberapa golongan utama adalah sebagai berikut:


1.Logam Alkali tanah (gol IIA)
2.Halogen (gol VIIA)
3.Gas Mulia (gol VIIIA)
3.Gas mulia (golongan VIII A)
I. Sifat fisik dan Sifat Kimia
+ Sifat Fisis
- Kelarutan Argon, kripton, dan xenon dalam air sangat kecil sebagai akibat unsur-unsur
tersebut terjebak di antara molekul air. Sementara itu, unsur Helium dan neon tidak dapat larut
dalam air. Hal itu dikarenakan jari-jari atomnya terlalu kecil sehingga dapat meninggalkan
molekul air.
- Secara umum kerapatan gas mulia dari He sampai Rn semakin besar.
- Titik didih dan titik leleh. Titik didih dan titik leleh gas mulia memiliki nilai di bawah nol. Secara
umum keduanya mengalami kenaikan dari unsur He menuju unsur Rn.
+ Sifat Kimia
- Tidak reaktif, Sifat ini merupakan akibat dari konfigurasi elektron unsur gas mulia yang sudah
memenuhi kaidah oktet dan duplet sehingga termasuk unsur yang stabil atau tidak reaktif.
- Jari-jari atom. Jari-jari atom gas mulia bertambah seiring penambahan nomor atomnya
sehingga dari He sampai Rn jari-jarinya semakin bertambah besar.
- Energi ionisasi. Energi ionisasi unsur golongan gas mulia berturut-turut mulai dari He, Ne, Ar,
Kr, Xe, Rn adalah 2377, 2088, 1527, 1356, 1176, 1042. Berdasarkan data energi ionisasi tersebut
menunjukkan bahwa energi ionisasi gas mulia dari He sampai Rn semakin kecil. Hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin kecil harga energi ionisasi maka semakin reaktif unsur tersebut,
oleh karena itu unsur-unsur seperti Kr dan Xe sudah bisa dibuat senyawanya karena memiliki
energi ionisasi yang kecil. Sementara He, Ne dan Ar memiliki energi ionisasi yang besar sehingga
sulit untuk dibentuk dalam senyawanya.
II. Kelimpahan di Alam
1. Helium (He)
Walaupun cukup jarang ditemukan di Bumi, helium adalah unsur paling berlimpah kedua
setelah hidrogen di alam semesta, mencakupi 23% massa barion alam semesta.Mayoritas
helium yang ada di alam semesta terbentuk dari nukleosintesis Ledakan dahsyat satu sampai
tiga menit setelah Ledakan Dahsyat. Dalam bintang, helium terbentuk dari fusi nuklir hidrogen
melalui reaksi rantai proton-proton dan siklus CNO yang merupakan bagian dari nukelosintesis
bintang.
Dalam atmosfer Bumi, konsentrasi helium berdasarkan volumenya hanya sekitar 5,2 bagian per
juta. Konsentrasi helium bumi cukup rendah dan konstan walaupun helium baru terus
terbentuk. Hal ini dikarenakan kebanyakan helium yang berada di atmosfer Bumi lolos dari gaya
gravitasi bumi dan lepas ke luar angkasa. Di heterosfer Bumi, helium dan gas yang lebih ringan
lainnya merupakan unsur yang paling berlimpah.
2. Neon (Ne)
Meskipun neon adalah unsur paling melimpah keempat di alam semesta, atmosfer bumi hanya
mengandung 0,0018% neon.
3. Argon (Ar)
Argon adalah gas ketiga yang paling umum di atmosfer bumi, dengan kelimpahan 0,934%
(9.340 ppmv), menjadikannya gas dengan kelimpahan dua kali kelimpahan uap air (rata-rata
4.000 ppmv, tetapi bervariasi) dan 23 kali kelimpahan gas atmosfer lainnya, karbon dioksida
(400 ppmv), dan lebih dari 500 kali kelimpahan gas mulia berikutnya, neon (18 ppmv).
Sebagai tambahan, argon adalah gas mulia terbanyak di dalam kerak bumi, dengan kandungan
0,00015% dari kerak.
4. Kripton (Kr)
Krypton tidak terlalu berlimpah di atmosfer planet kita. Untuk setiap atom kripton, ada sekitar
8200 atom argon, 184.000 molekul oksigen dan 685.000 molekul nitrogen. Krypton yang terjadi
secara alami adalah campuran dari enam isotop dan ditemukan dalam persentase yang
ditunjukkan: 78Kr (0.4%), 80Kr (2.3%), 82Kr (11.6%), 83Kr (11.5%), 84Kr (57.0%) and 86Kr
(17.3%) Isotop yang paling melimpah adalah 84Kr pada 57.0%. Kripton memiliki kelimpahan
sebanyak 1,1 x 10-4 %.
5. Xenon (Xe)
Xenon memiliki kelimpahan sebanyak 8,7 x 10-6 %. Xenon yang terjadi secara alami merupakan
campuran dari sembilan isotop dan mereka ditemukan dalam persentase yang ditunjukkan:
124Xe (0,09%), 126Xe (0,09%), 128Xe (1.9%), 129Xe (26.4%), 130Xe (4.1%), 131Xe (21.2%),
132Xe (26.9%), 134Xe (10.4%) dan 136Xe (8.9%). Kelimpahan Xenon (Xe) Kandungan Xenon di
bumi sangatlah sedikit, di bumi terutama di bagian bumi yang berudara kering kandungan
Xenon hanya 0,000008% Sifat kimia Xenon(Xe) -Tidak berwarna - Tidak berbau -Tidak berasa -
Pada keadaan standar gas mulia tidak dapat terbakar.
6. Radon (Rn)
Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rn dan nomor
atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas mulia dan beradioaktif. Radon terbentuk
dari peluruhan radium. Radon juga gas yang paling berat dan berbahaya bagi kesehatan.
III. Manfaat atau kegunaan
1. Helium (He)
Helium memiliki sejumlah sifat yang membuatnya sangat cocok untuk penggunaan tertentu.
Selain digunakan sebagai gas pengisi balon udara dan gas pendingin pada alat MRI, helium juga
berfungsi sebagai gas pelindung untuk pengelasan dan gas inert untuk manufaktur
pengendalian atmosfer.
Selain itu, helium juga sering dimanfaatkan sebagai "fugitive gas" yang digunakan untuk deteksi
kebocoran mikro pada reaktor nuklir, gas viskositas rendah (dikombinasikan dengan nitrogen
dan oksigen) untuk peralatan penyelaman atau untuk gas pernapasan, gas pendingin batang
uranium pada reaktor nuklir, dan sebagai gas pendingin cetakan di pabrik kaset.
MRI merupakan peralatan medis untuk menilai cedera dan mendiagnosa penyakit. Alat ini
memanfaatkan medan magnet yang dihasilkan oleh magnet superkonduktor. Magnet ini
menghasilkan sejumlah besar panas.
2. Neon (Ne)
- Warna oranye kemerahan yang dipancarkan oleh neon secara luas digunakan untuk membuat
lampu iklan dan display lainnya.
- Neon juga digunakan dalam laser helium-neon, maser, tabung vakum, penangkal petir, dan
indikator tegangan tinggi.
- Bentuk cair dari elemen ini adalah refrigeran kriogenik.
- Neon 40 kali lebih efektif sebagai pendingin daripada helium cair dan tiga kali lebih baik
daripada hidrogen cair.
- Karena kapasitas pendinginannya yang tinggi, neon cair digunakan dalam cryonic untuk
membekukan mayat agar awet untuk dibangkitkan di masa depan.
3. Argon (Ar)
- Penelitian Ilmiah , Argon cair digunakan sebagai target untuk percobaan neutrino dan
mengarahkan pencarian materi gelap.
- Pengawet , Argon digunakan untuk menggantikan udara yang mengandung oksigen dan uap
air dalam bahan kemasan untuk memperpanjang masa simpan isi kemasan (argon mempunyai
kode tambahan pangan Eropa E938).
- Peralatan laboratorium , Argon dapat digunakan sebagai gas inert dalam jalur Schlenk dan
kotak sarung tangan. Penggunaan argon lebih disukai daripada nitrogen yang lebih murah
karena nitrogen dapat bereaksi dengan pereaksi atau peralatan percobaan.
- Penggunaan medis , Cryosurgery (prosedur bedah kryo) seperti kryoblasi menggunakan argon
cair untuk menghancurkan jaringan seperti sel kanker. Dalam pembedahan, ini digunakan
dalam prosedur yang disebut "koagulasi dengan argon" (bahasa Inggris: argon enhanced
coagulation) yang merupakan suatu bentuk bedah elektron gelombang plasma argon.
- Penerangan , Lampu pijar diisi dengan argon, untuk mengawetkan filamen dari oksidasi pada
temperatur tinggi. Hal ini digunakan untuk cara tertentu mengionisasi dan memancarkan
cahaya, seperti dalam lampu plasma dan kalorimetri pada percobaan fisika partikel.
- Penggunaan lainnya , Argon digunakan dalam berbagai macam pengelasan listrik seperti
pengelasan listrik logam gas dan pengelasan listrik wolfram gas, seperti dalam pengolahan
titanium dan unsur reaktif lainnya. Atmosfer argon juga digunakan untuk menumbuhkan kristal
silikon dan germanium.
4. Kripton (Kr)
Kripton digunakan untuk mengisi bola lampu listrik yang menggunakan campuran kripton dan
argon. Kripton juga digunakan dalam lampu proyeksi fotografi, dalam lampu energi tinggi
seperti yang digunakan di bandara dan di strobo-lamp karena memiliki respon yang sangat
cepat pada arus listrik.
5. Xenon (Xe)
Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan. Xenon dipergunakan untuk mengisi lampu sorot,
dan lampu berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik gelembung yang dipergunakan oleh ahli
fisika untuk mempelajari partikel sub-atom. Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu
untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron. Jenis unsur kimia ini
bermanfaat bagi dunia kesehatan karena bisa digunakan dalam terapi kanker karena bersifat
radioaktif.
6. Radon (Rn)
Radon kadang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk kegunaan terapeutik. Radon
tersebut diperoleh dengan pemompaan dari sumber Radium dan disimpan dalam tabung kecil
yang disebut ‘’benih’’ atau ‘’jarum’’. Radon sudah jarang digunakan lagi, namun mengingat
rumah sakit sekarang bisa mendapatkan benih dari ‘’supplier’’ yang menghasilkan benih dengan
tingkat peluruhan yang dikehendaki. biasanya digunakan kobalt dan caesium yang tahan selama
beberapa tahun, sehingga lebih praktis ditinjau dari segi logistik.
Karena peluruhannya yang cukup cepat, radon juga digunakan dalam penyelidikan hidrologi
yang mengkaji interaksi antara air bawah tanah, anak sungai dan sungai. Peningkatan radon
dalam anak sungai atau sungai merupakan petunjuk penting bahwa terdapat sumber air bawah
tanah.
IV. Proses Pembuatan
- Ekstraksi Helium (He) dari gas alam
Gas alam mengandung hidrokarbon dan zat seperti CO2, uap air, He, dan pengotor lainnya.
Untuk mengekstraksi He dari gas alam, digunakan proses pengembunan (liquefaction). Pada
tahap awal, CO2 dan uap air terlebih dahulu dipisahkan (Hal ini karena pada proses
pengembunan, CO2 dan uap air dapat membentuk padatan yang menyebabkan penyumbatan
pipa). Kemudian, gas alam diembunkan pada suhu di bawah suhu pengembunan hidrokarbon
tetapi di atas suhu pengembunan He. Dengan demikian, diperoleh produk berupa campuran
gas yang mengandung 50% He, N2, dan pengotor lainnya. Selanjutnya, He dimurnikan dengan
proses antara lain:
= Proses kriogenik (kriogenik artinya menghasilkan dingin). Campuran gas diberi tekanan, lalu
didinginkan dengan cepat agar N2 mengembun sehingga dapat dipisahkan, sisa campuran
dilewatkan melalui arang teraktivasi yang akan menyerap pengotor sehingga diperoleh He yang
sangat murni.
= Proses adsorpsi. Campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap (adsorbent bed) yang
secara selektif menyerap pengotor. Proses ini menghasilkan He dengan kemurnian 99,997%
atau lebih.
- Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dari udara
Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan udara. Pada tahap awal, CO2 dan uap air
dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian, udara diembunkan dengan pemberian tekanan 200 atm
diikuti pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan membentuk fase cair dengan kandungan
gas yang lebih banyak, yakni 60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30% dan 10% N2. Sisa udara
yang mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua gas tersebut sangat
rendah. Selanjutnya Ar, Kr, dan Xe dalam udara cair dipisahkan menggunakan proses, antara
lain:
= Proses adsorpsi. Pertama, O2 dam N2 dipisahkan terlebih dahulu menggunakan reaksi kimia.
O2 direaksikan dengan Cu panas. Lalu N2 direaksikan dengan Mg. sisa campuran (A, Xe, dan Kr)
kemudian akan diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan perlahan, pada
kisaran suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi atau keluar dari arang. Air diperoleh pada
suhu sekitar -80 , sementara Kr dan Xe pada suhu yang lebih tinggi.
= Proses distilasi fraksional menggunakan kolom distilasi fraksional bertekanan tinggi. Prinsip
pemisahan adalah perbedaan titik didih zat. Karena titik didih N2 paling rendah, maka N2
terlebih dahulu dipisahkan. Selanjutnya, Ar dan O2 dipisahkan. Fraksi berkadar 10% Air ini lalu
dilewatkan melalui kolom distilasi terpisah dimana diperoleh Ar dengan kemurinian 98% (Ar
dengan kemurnian 99,9995% masih dapat diperoleh dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni
Xe dan Kr, dipisahkan pada tahapan distilasi selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai