Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN MATERI KIMIA TENTANG GAS MULIA

KELAS XII MIPA 3

Nama Kelompok:

1. Adeliana Restu Septa (1)

2. Ahmad Daerobi (2)

3. Aura Jasmine Maghvirly (4)

4. Dea Amanda Nurfadilah (7)

5. Dicky Ahmad Bagja (8)

6. M. Syachibul Islam (21)

7. Nadya Refiananda Salma (23)

SMAN 4 KOTA CIREBON

2023

Alamat : JL. PERJUANGAN NO. 01 Karyamulya, Kesambi, Kota Cirebon,

Jawa Barat 45135, Indonesia

Telp.(0231) 483162 Email: sman4cirebon@ymail.com


Notes

Materi yang kami dapat disini merupakan materi yang kami ringkas dari berbagai
artikel dan sumber yang membahas tentang gas mulia dalam mata pelajaran kimia
dikelas 12. Semoga dengan adanya materi ini dapat bermanfaat untuk para
pembaca yang ingin lebih tau tentang materi gas mulia.

GAS MULIA

Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18). Disebut mulia karena unsur-
unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Tidak ditemukan satupun senyawa
alami dari gas mulia. Senyawa yang ada merupakan senyawa hasil sintesis.
Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasinya yang
terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk helium). Kestabilan gas mulia
ditunjukan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, sedangkan afinitas
elektronya sangat rendah. Dulu bahkan para ahli meyakini bahwa unsur-unsur gas
mulia benar-benar inert.

 Sifat-Sifat Gas Mulia


1. Sifat Atomik
Pada sifat atomik, molekul-molekul gas mulia terdiri atas satu atom
(monoatom). Unsur-unsur gas mulia memiliki jari-jari atom yang
semakin besar apabila dilihat dari atas ke bawah (helium ke radon).
Tapi, energi ionisasinya semakin kecil seiring dengan
bertambahnya jari-jari atom, sehingga semakin mudah melepaskan
elektron. Unsur-unsur golongan ini memiliki elektron valensi 2 dan
8 yang menandakan semua elektron pada kulitnya sudah stabil dan
berpasangan.
2. Sifat Fisik
Berdasarkan sifat fisisnya, gas mulia memiliki titik leleh dan titik
didih yang sangat rendah. Titik didih dan titik leleh unsur-unsur
gas mulia lebih kecil dari suhu kamar (25°C), sehingga seluruh
unsur gas mulia berwujud gas. Titik leleh dan titik didih unsur-
unsur gas mulia dari atas ke bawah (helium ke radon) akan
semakin bertambah seiring dengan bertambahnya massa atom dan
jari-jari atom. Kerapatan (densitas) unsur-unsur gas mulia juga
akan semakin bertambah dari atas ke bawah.

Data sifat fisis unsur gas mulia.

Sifat He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor atom 2 10 18 36 54 86
Elektron valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom (A) 0,32 0,69 0,97 1,10 1,30 -
Titik leleh (C) -272,2 -248,6 -189,4 -157,2 -111,8 -71
Titik didih (C) -268,9 -246,0 -185,9 -153,4 -108,1 -62
Energi ionisasi -2.372 2.081 1.521 1.351 1.170 1.037
(kJ mol-1)
Afinitas elektron 21 29 35 39 41 41
(kJ mol-1)
Massa jenis (g L- 0,18 0,90 1,78 3,75 5,90 9,73
1)

3. Sifat Kimia
Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil
karena semua elektron pada kulit terluarnya sudah
berpasangan/penuh. Hal ini menyebabkan gas mulia cenderung
sulit bereaksi dengan unsur lainnya. Namun, saat ini sudah ada
beberapa unsur gas mulia yang dapat bereaksi dengan unsur lain
yang sangat elektronegatif, yaitu xenon dan kripton. Selain itu,
konfigurasi elektron yang stabil ini juga menyebabkan gas mulia
biasa digunakan sebagai penyingkatan konfigurasi elektron bagi
unsur lain.
 Kelimpahan Gas Mulia
Secara umum, semua unsur anggota golongan gas mulia
merupakan gas yang terdapat di udara, kecuali radon. Unsur yang
paling melimpah keberadaannya di udara dari golongan gas mulia
ini adalah unsur Argon. Kelimpahan unsur Argon di udara
sebanyak 0,93%.Adapun kelimpahan unsur gas mulia lainnnya
memiliki kelimpahan yang beragam, yaitu Helium memiliki
kelimpahan sebanyak 5,2 x 10-4 %, Neon memiliki kelimpahan
sebanyak 1,8 x 10-3 %, Kripton memiliki kelimpahan sebanyak 1,1
x 10-4 % dan Xenon memiliki kelimpahan sebanyak 8,7 x 10-6 %.
Sementara itu unsur Radon merupakan unsur radioaktif yang
memiliki waktu paruh yang pendek sehingga kelimpahan di alam
sangat sedikit. Gas radon jika disimpan selama kurang lebih 38
hari maka akan berubah menjadi unsur lainnya. Oleh karena itu
unsur radon ini sangat sedikit ditemukan di alam karena akan cepat
berubah menjadi unsur lain pada waktu paruh yang singkat.
 Manfaat dan Kegunaan Gas Mulia
Gas mulia sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dan banyak memberi manfaat bagi kehidupan manusia. Adapun
penjelasan mengenai kegunaan unsur-unsur gas mulia adalah
sebagai berikut:
1. Helium merupakan gas yang banyak digunakan untuk pengisi
balon udara. Massa jenis yang ringan dan unsur yang stabil
menjadikan gas helium banyak dimanfaatkan untuk mengisi balon
udara. Gas helium juga banyak digunakan sebagai gas campuran
pada tabung gas untuk penyelam, pada tabung tersebut helium
dicampurkan dengan oksigen. Kelarutan yang kecil dalam darah
dan ksetabilanny menjadikan helium ini cocok digunakan sebagai
campuran pada tabung gas untuk menyelam.
2. Neon merupakan gas yang banyak dimanfaatkan sebagai gas
pengisi lampu dan memberikan warna merah terang. Lampu-lampu
dibandara banyak yang menggunakan neon karena cahaya yang
dihasilkan bisa menembus kabut.
3. Argon banyak digunakan sebagai pengisi bola lampu pijar listrik,
hal ini dikarenakan argon memiliki sifat yang tidak bereaksi
dengan unsur wolfram yang panas. Selain itu, argon juga
digunakan sebagai gas inert yang dapat melindungi dari bunga api
listrik dalam proses pengelasan.
4. Kripton dan xenon secara umum banyak digunakan sebagai gas
pengisi lampu yang berwarna warni. Kripton juga digunakan dalam
lampu kilat pada blitz pada kamera dengan kecepatan tinggi. Gas
kripton juga sering digunakan sebagai pengisi lampu menara pada
mercusuar.
5. Xenon juga banyak digunakan sebagai pengisi lampu yang
berwarni warni sama seperti kripton. Selain itu digunakan juga
sebagai obat bius pada pembedahan dan isotopnya dapat digunakan
sebagai reaktor nuklir.
6. Radon merupakan unsur gas mulia yang bersifat radioaktif. Oleh
karena itu unsur ini banyak digunakan dalam bidang kedoketeran
untuk radioterapi. Selain itu radon yang terdapat di dalam tanah
diteliti untuk digunakan juga sebagai alat pendeteksi gempa. Pada
kegunaan lain, radon digunakan untuk penelitian dan pengamatan
interaksi antara air tanah dengan air sungai.

 Kegunaan dalam Kehidupan Sehari-hari


Kegunaan Helium (He)
a) Sebagai gas pengisi kapal udara dan balon udara untuk mempelajari cuaca, karena
sifatnya yang sukar bereaksi, tidak mudah terbakar dan ringan.
b) Helium cair dipakai sebagai cairan pendingin untuk menghasilkan suhu yang
rendah karena memiliki titik uang yang sangat rendah
c) Udara yang dipakai oleh penyelam adalah campuran 80 % He dan 20 % oksigen.
Helium digunakan untuk menggantikan nitrogen karena jika penyelam berada
pada tekanan yang tinggi (dibawah laut) maka kemungkinan besar nitrogen larut
dalam darah. Dalam jumlah sediki t saja nitrogen larut dalam darah, maka akan
terjadi halusinasi yang disebut narkos nitrogen. Akibat halusinasi ini penyelam
mengalami seperti terkena narkoba sehingga membahayakan penyelam. Selain itu,
ketika nitrogen banyak larut dalam darah dan penyelam kembali ke keadaan
normal maka timbul gelembung gas nitrogen dalam darah yang menimbulkan rasa
nyeri yang hebat karena nitrogen melewati pembuluh-pembuluh darah bahkan
dapat mengakibatkan kematian. Inilah yang disebut benos.
d) Campuran Helium dan Oksigen juga dipakai oleh para pekerja dalam terowongan
dan tambang bawah tanah yang bertekanan tinggi.
e) Di rumah sakit, campuran Helium dan Oksigen dipakai sebagai pernapasan pada
penderita asma.

2. Kegunaan Neon (Ne)


a) Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon
b) Neon digunakan juga sebagai zat pendingin, indicator tegangan tinggi, penangkal
petir dan untuk pengisi tabung-tabung televise.
c) Neon cair digunakan sebagai pendingin pada reactor nuklir.

3. Kegunaan Argon (Ar)


a) Sebagai pengisi lampu pijar karena tidak bereaksi dengan kawat wolfram yang
panas
b) Untuk lampu reklame dengan cahaya berwarna merah muda
c) Sebagai atmosfer pada pengelasan benda-benda yang terbuat dari stainless steal,
titanium, magnesium dan aluminium. Misalkan pengelasan titanium pada
pembuatan pesawat terbang atau roket

4. Kegunaan Kripton (Kr)


a) Gas krypton bersama dengan argon digunakan untuk mengisi lampu tioresensi
(lampu neon) bertekanan rendah. Krypton inilah yang membuat lampu menyala
menjadi putih.
b) Untuk lampu kilat fotografi berkecepatan tinggi
c) Krypton juga digunanakan dalam lampu mercusuar, laser untuk perawatan retina.

5. Kegunaan Xenon (Xe)


a) Untuk pembuatan tabung electron
b) Untuk pembiusan pasien pada saat pembedahan karena xenon bersifat anestetika
(pemati rasa)
c) Sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa xenon
d) Garam Perxenan (Na4XeO3) sebagai oksidator paling kuat
e) Untuk membuat lampu-lampu reklame yang member cahaya biru.
f) Pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri)
g) Untuk mengeluarkan cahaya pada kamera saat pemotretan (blitz)

6. Kegunaan Radon (Rn)


a) Gas radon bersifat radioaktif sehingga banyak digunakan dalam terapi radiasi bagi
penderita kanker dengan memanfaatkan sinar yang dihsilkan. Namun demikian,
jika radon terhisap dalam jumlah cukup banyak akan menimbulkan kanker paru-
paru
b) Karena peluruhan yang cukup cepat, radon digunakan dalam penyelidikan
hidrologi yang mengkaji interaksi antara air bawah tanah, anak sungai dan sungai
c) Radon juga dapat berperan sebagai peringatan gempa karena bila lempengan bumi
bergerak kadar radon akan berubah sehingga bias diketahui bila adanya gempa
dari perubahan kadar radon.
 Proses Pembuatan Gas Mulia

Gas mulia di alam berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak
reaktif. Oleh karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan
secara fisis. Perkecualian adalah radon yang diperoleh dari peluruhan unsur
radioaktif.

1. Ekstraksi Helium (He) dari gas alam

Gas alam mengandung hidrokarbon dan zat seperti CO2, uap air, He, dan
pengotor lainnya. Untuk mengekstraksi He dari gas alam, digunakan proses
pengembunan (liquefaction). Pada tahap awal, CO2 dan uap air terlebih dahulu
dipisahkan (Hal ini karena pada proses pengembunan, CO2 dan uap air dapat
membentuk padatan yang menyebabkan penyumbatan pipa). Kemudian, gas alam
diembunkan pada suhu di bawah suhu pengembunan hidrokarbon tetapi di atas
suhu pengembunan He. Dengan demikian, diperoleh produk berupa campuran gas
yang mengandung 50% He, N2, dan pengotor lainnya. Selanjutnya, He
dimurnikan dengan proses antara lain:

Proses kriogenik (kriogenik artinya mengahasilkan dingin). Campuran gas


diberi tekanan, lalu didinginkan dengan cepat agar N2 mengembun sehingga dapat
dipisahkan, sisa campuran dilewatkan melalui arang teraktivasi yang akan
menyerap pengotor sehingga diperoleh He yang sangat murni.

Proses adsorpsi. Campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap


(adsorbent bed) yang secara selektif menyerap pengotor. Proses ini menghasilkan
He dengan kemurnian 99,997% atau lebih.

2. Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dari udara

Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan udara. Pada tahap


awal, CO2 dan uap air dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian, udara
diembunkan dengan pemberian tekanan 200 atm diikuti pendinginan cepat.
Sebagian besar udara akan membentuk fase cair dengan kandungan gas yang
lebih banyak, yakni 60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30% dan 10%
N2. Sisa udara yangn mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik
didih kedua gas tersebut sangat rendah. Selanjutnya, Ar, Kr, dan Xe dalam
udara cair dipisahkan menggunakan proses, antara lain:

Proses adsorpsi. Pertama, O2 dan N2 dipisahkan terlebih dahulu


menggunakan reaksi kimia. O2 direaksikan dengan Cu panas. Lalu N2
direaksikan dengan Mg. Sisa campuran (A, Xe, dan Kr) kemudian akan
diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan perlahan, pada
kisaran suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi atau keluar dari arang. Air
diperoleh pada suhu sekitar -80, sementara Kr dan Xe pada suhu yang lebih
tinggi.

Proses distilasi fraksional menggunakan kolom distilasi fraksional


bertekanan tinggi. Prinsip pemisahan adalah perbedaan titik didih zat. Karena
titik didih N2 paling rendah, maka N2 terlebih dahulu dipisahkan.
Selanjutnya, Ar dan O2 dipisahkan. Fraksi berkadar 10% Air ini lalu
dilewatkan melalui kolom distilasi terpisah dimana diperoleh Ar dengan
kemurnian 98% (Ar dengan kemurnian 99,9995% masih dapat diperoleh
dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni Xe dan Kr, dipisahkan pada
tahapan distilasi selanjutnya.

3. Ekstraksi Rn dari peluruhan unsur radioaktif

Radon didapat dari peluruhan panjang unsur radioaktif U-238 dan


peluruhan langsung Ra-226. Rn memiliki sifat radioaktif dan memiliki waktu
paro yang pendek yaitu 3,8 hari sehingga cepat meluruh menjadi unsur lain. .
Radon belum dibuat secara komersial.

Anda mungkin juga menyukai