Anda di halaman 1dari 13

1.

Gas Mulia
Gas mulia di dalam sistem periodik unsur terdapat pada golongan VIII a atau golongan
0 (nol). Gas mulia terdiri dari helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), dan
xenon (Xe) sedangkan Radium (Rn) adalah radioaktif
a. Terdapatnya di alam
Kelimpahan unsur helium di udara
Unsur Gas Mulia Lambang Kelimpahan (%)
Helium He 0,0005
Neon Ne 0,002
Argon Ar 0.93
Kripton Kr 0,0001
Xenon Xe 0,00001
Radon Rn -
Argon adalah gas mulia yang paling banyak di udara, bahkan merupakan unsur
terbanyak ke-3 setelah nitrogen dan oksigen. Akan tetapi, gas mulia yang
terbanyak di alam adalah helium. Hal ini karena helium merupakan unsur
pembentuk matahari dan bintang lainnya. Radon, amat sedikit jumlahnya di
atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur
lain, karena radon bersifat radioaktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit
pula radon disebut juga sebagai gas jarang.
b. Produk yang mengandung zat tersebut
Kripton dapat membentuk garam difluoronya (KrF
2
) misalnya KrFSbF
6

Xenon dapat membentuk beberapa garam, misalnya NaHXeO
4
, CsXeF
7
, dan
Cs
2
XeF
8


c. Sifat fisis dan sifat kimia
Gas mulia memiliki beberapa sifat baik secara fisis maupun kimia.

Sifat Fisis
Sifat-sifat fisis gas mulia berubah secara periodik seperti terlihat pada tabel
berikut :
Sifat He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor Atom 2 10 18 36 54 86
Elektron valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom () 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Titik leleh -272,2 -248,6 -189,4 -157,2 -111,8 -71
Titik didih -268,9 -246,0 -185,9 -153,4 -108,1 -62
Energi ionisasi 2640 2080 1520 1350 1170 1040
Afinitas elektron 21 29 35 39 41 41
Massa jenis 0,178 0,900 1,78 3,73 5,89 9,73

1) Wujud gas mulia
Unsur gas mulia terdapat sebagai gas tak berwarna yang monoatomik, ini erat
kaitannya dengan struktur elektron oktet dan duplet dari gas mulia. Sedangkan
wujud gas pada suhu kamar disebabkan titik cair dan titik didih gas mulia yang
rendah.

2) Titik cair dan titik didih
Titik cair dan titik didih gas mulia meningkat dengan bertambahnya nomor
atom. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antar atom gas
mulia sesuai bertambahnya massa atom relatif (Ar).

3) Kelarutan
Kelarutan gas mulia dalam air bertambah besar dari Helium (He) hingga
Radon (Rn). Pada suhu 0 C dalam 100 ml air terlarut 1 ml He, 6 ml Ar, dan 50
ml Rn.

Sifat Kimia
Selama bertahun-tahun unsur gas mulia disebut sebagai gas inert. Sejak
penemuan XePtF6 oleh Neil Bartlett anggapan gas inert gugur. Energi ionisasi
Kripton, Xenon dan Radon hampir sama dengan energi ionisasi. Oksigen dan
masih lebih rendah dari fluor. Oleh karena itu dimungkinkan tiga unsur tersebut
dapat membentuk senyawa dan telah dibuktikan oleh Bartlett.
Radon dapat bereaksi spontan dengan fluor pada suhu kamar. Sementara
Xenon memerlukan pemanasan atau permulaan reaksi secara fotokimia. Xenon
dapat bereaksi dengan Fluor pada suhu 400 C dan tekanan 6 atmosfer.Kripton
bereaksi dengan Fluor hanya bila keduanya dikenakan penyinaranatau
pelepasan muatan listrik.Namun belum semua gas mulia dapat di buat
senyawanya.Helium, neon, dan argon sampai sekarang belum dapat dibuat
senyawanya.
Kereaktifan gas mulia berbanding lurus dengan pertambahan jari-jari
atom.Makin ke bawah gas mulia makin reaktif. Makin besar jari-jari atom daya
tarik inti terhadap elektron di kulit terluar berkurang sehingga elektron itu makin
mudah di tarik oleh atom lain.

d. Kegunaan dan dampak negatif serta senyawanya dalam kehidupan sehari-hari
1) Kegunaan
Helium (He)
a) Dalam jumlah besar helium digunakan dalam sistem tekanan bahan
bakar untuk roket
b) Digunakan dalam atmosfer pemindah panas untuk reaktor nuklir
c) Pengisi balon meteorologi atau kapal balon yang berkrmudi karena
tidak mudah terbakar
d) Sebagai gas untuk terowongan angin supersonik
e) Digunakan dalam riset suhu sangat rendah
f) Campuran 80% helium dan 20% oksigen dipakai untuk udara
pernafasan penyelam dan orang yang bekerja di bawah tekanan tinggi.

Neon (Ne)
a) Untuk membuat indikator tekanan tinggi, penangkal petir, laser gas, dan
gas pengisi pada tabung televisi
b) Neon cair merupakan zat pendingin (refrigeran) untuk temperatur
rendah yang ekonomis.
c) Untuk lampu iklan karena neon memberikan warna merah.

Argon (Ar)
a) Dapat digunakan dalam las titanium dan stainless steel
b) Digunakan dalam las dan sebagai pengisi bola lampu pijar

Kripton (Kr)
a) Campuran kripton dan argon untuk pengisi lampu fluoresensi
bertekanan rendah
b) Digunakan dalam lampu kilat foto pada fotografi berkecepatan tinggi

Xenon (Xe)
a) Digunakan dalam pembuatan tabung elektron, lampu bakterisida, dan lampu
stroboskopik (alat yang dapat mengeluarkan sinar sangat cepat dalam waktu
sangat singkat)
b) Isotop xenon yang berfungsi secara sintesis,
133
Xe digunakan sebagai radio
isotop

2) Dampak negative
Unsur gas mulia, misalnya radon. Radon merupakan sumber radiasi alam yang
menimbulkan efek negatif karena sifat gas radon sebagai salah satu penyebab
munculnya kanker paru-paru.

3) Senyawa-senyawa gas mulia
Senyawa gas mulia yang terbentuk secara alamiah belum pernah dijumpai.
Neil Bartlet seorang dosen Universitas British Columbia merupakan orang
yang berhasil mensintesis Xenon dan Hexafluoro platinat pada tahun 1962.
Reaksinya : PtF6 + Xe XePtF6
Dengan adamya sintesis ini, hilanglah anggapan yang menyatakan bahwa gas
mulia dengan konfigurasi elektron stabil tidak dapat bersenyawa dengan
unsur- unsur lain. Gas mulia yang dapat bersenyawa dengan unsur lain
terbatas pada unsur-unsur kripton, xenon, dan radon yang memiliki harga
energi ionisasi yang rendah. Selain itu gas mulia juga dapat bersenyawa
dengan unsur-unsur yang sangat elektronegatif, seperti fluorin dan oksigen.
e. Pembuatan unsur dan senyawa baik di laboratorium maupun secara industri
a) Gas Helium
Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas
helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, sehingga pemisahan gas
helium dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam
akan mencair dan gas helium akan terpisah dari gas alam.

b) Gas Argon, Neon, Kripton, dan Xenon
Udara mengandung gas mulia Ar, Ne, Kr, dan Xe walaupun dalam jumlah yang
kecil. Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam industri
pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair.
Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan
sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur
dengan banyak gas oksigen dan sedkit gas nitrogen karena titik didih gas argon
tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen. Untuk menghilangkan gas
oksigen dilakukan proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen,
kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk
menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas
argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyai titik didih
rendah akan terkumpul dalam kondensor sebagai gas yang tidak terkonsentrasi
(tidak mencair).
Gas kripton dan xenon mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen
sehingga akan terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar kolom destilasi
utama. Dengan pengaturan suhu sesuai titik didih, maka masing-masing gas
akan terpisah.

c) Radon
Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali Rn yang hanya terdapat
sebagai isotop radioaktif berumur pendek, yang diperoleh dari perolehan radio
aktif atom radium. Unsur Rn yang merupakan unsur radioaktif Radium dengan
memancarkan sinar alfa (helium).



1. Halogen
a. Terdapatnya di alam
Fluorine
Fluor Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan
baru padatahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya.Merupakan unsur paling
elektronegatif dan paling reaktif.Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom
(F2), berbau pedas, berwarna kuning muda dan bersifat sangat korosif. Serbuk
logam, glass, keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala
terang.Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat
menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF
2
, kriolit Na
3
AlF
6
, dan
fluorapatitCa(PO
4
)
3
F. dengan penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar
maka akan diperoleh HF dan garam Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan asam
florida di elektrolisis untuk menghasilkan gas F
2
.
CaF
2
+ H
2
SO
4
--> CaSO
4
+ 2HF

Klorin
Klor Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada
tahun1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2,
senyawadan mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning
kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat
mengganggu pernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya
dapat membakar kulit.
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl
2
, dan CaCl
2
.Senyawa klorida
ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat
penguapan air laut di masa lalu.Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30
gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure klorin adalah melalui elektrolisis
larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl
2
pada anode dan gas H
2
, dan
NaOH pada katode.

Bromin
Brom Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair
berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap pada temperature kamar,
uapnya berwarna merah, berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi
pada mata dan kerongkongan.Bromin mudah larut dalam air dan CS2
membentuk larutan berwarna merah, bersifa tkurang aktif dibandingkan dengan
klor tetapi lebih reaktif dari iodium.
Terdapat dalam senyawa logam bromide.Senyawa ini juga ditemukan di air
laut, endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan
kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas.

Iodine
Iodium ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811.Merupakan unsur
nonlogam.Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan.Dapat menguap pada
temperature biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak
(perih).Di alam ditemukandalam air laut (air asin) garam chili, dll. Unsur halogen
ini larut baik dalam CHCl3,CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air.
Dikenal ada 23 isotop dan hanyasatu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di
alam. Kristal iodin dapat melukai kulit,sedangkan uapnya dapat melukai mata
dan selaput lendir.
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO
3
, yang ditemukan dalam
jumlah kecil pada deposit NaNO
3
di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di
Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh iodine
dari natrium iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi natrium bisulfit
NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut :
2IO
3
-
+ 5HSO
3
-
--> I
2
+ 3HSO
4
-
+ 2SO
4
2-
+ H
2
O

Astatine
Astatin Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil
pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh
DR. Corson,K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin,
dan isotop At(210)mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih
logam disbandingiodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk
senyawa antar halogen (AtI,AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At
dapat membentuk molekul diatomseperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang
berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3At6. Jumlah astatine di kerak bumi sangat
sedikit kurang dari 30 gram.

b. Produk yang mengandung zat halogen
Contoh produk yang mengandung halogen sbb :
Fluorin terdapat dalam senyawa freon misaknya CCl
2
F
2
dan plastik tahan panas
yang disebut teflon yaitu bentuk polimer dari C
2
F
4

Klorin terdapat dalam garam dapur (NaCl), pupuk KCl, pestisida (misalnya
DDT, aldrin dan dieldrin), PVC (polivinil klorida), dan pelaut, misalnya karbon
tetraklorida (CCl
4
). PVC merupakan bentuk polimer dari vinil klorida.
Bromin terdapat dalam senyawa etilena dibromida (C
2
H
4
Br
2
), yaitu komponen
bensin yang berfungsi sebagai zat antiketuk
Iodin terdapat dalam senyawa iodoform (CHI
3
), yaitu senyawa yang berwarna
kuning dan berkhasiat sebagai obat antiseptik luka.

c. Sifat Fisis dan Sifat Kimia
Sifat Fisis
Sifat-sifat
Unsur
Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin
Nomor atom 9 17 35 53 85
Massa atom relative 18,99 35,5 79,90 126,90 (210)
Titik leleh (C) -219,62 -100,98 -7,25 113,5 302
Titik didih (C) -188,14 -34,6 58,78 184,35 337
Rapatan pada 25C
(Gram/liter)
1,108 1,367 3,119 4,930 -
Warna Kuning
Kunung-
Hijau
Merah tua Ungu-hitam -
Energi ionisasi
(kJ/mol)
1681,0 1251,0 1139,9 1008,4 930
Afinitas elektron
(kJ/mol)
328,0 349,0 324,7 295,2 270
Keelektronegatifan 3,98 3,16 2,96 2,66 2,20
Jari-jari ion 1,33 1,81 1,96 2,20 2,27
jari-jari atiom 0,64 0,99 1,14 1,33 1,40
Potensial reduksi
standart(Volt)
2,87 1,36 1,07 0,54 -0.2


Penjelasan :
i. Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin,demikian juga
dengan jari-jari ion negatifnya.
Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak sehingga dalam sistem periodik
semakin ke bawah maka jari-jari atom tambah besar.
ii. Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar,karena ikatan
antar molekulnya juga makin besar.
Kenaikan titik didih dan titik lebur halogen sebanding dengan naiknya nomor atom.
Hal ini berhubungan dengan banyaknya energy yang harus dipakai untuk mengatasi
gaya tarik-menarik antara molekul-molekul zat, contohnya gaya van der
waals yang menarik molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Gaya ini makin
tinggi untuk molekul-molekul kompleks yang memiliki banyak elektron.
iii. Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas,bromin berwujud cair
dan mudah menguap,dan iodin berwujud padat dan mudah menyublim.
iv. Warna gas fluorin adalah kuning muda,gas klorin berwarna kuning hijau.Cairan
bromin berwarna merah coklat,dan zat padat iodin berwarna hitam,sedangkan uap
iodin berwarna ungu.
v. Kelarutan fluorin,klorin,dan bromin dalam air besar atau mudah sekali
larut,sedangkan kelarutan iodin dalam air sangat kecil(sukar larut)

Sifat kimia
Sifat kimia dapat ditinjau dari kereaktifan unsur halogen tersebut,beberapa sifat
unsur-unsur halogen adalah :
i. Halogen mudah membentuk ion negatif karena atom halogen mempunyai
elektron valensi pada kulit terluarnya.Oleh karena itu,halogen disebut
unsur yang sangat elektronegatif.
ii. Kereaktifan halogen sangat besar.Hal ini disebabkan jari-jari atom
halogen sangat kecil sehingga mudah menarik elektron.
iii. Halogen merupakan oksidator(pengoksidasi kuat).Unsur-unsur halogen
mudah mengikat elektron karena itu halogen mudah tereduksi.Dari fluorin
sampai iodin sifat oksidatornya makin berkurang.

d. Kegunaan dan dampak negative serta senyawanya dalam kehidupan
sehari-hari dan industri
1. Kegunaan
a. Fluorin
Memproduksi fluoro hidrokarbon
Ditambahkan pada pasta gigi untuk mencegah kerusakan gigi
Tetafluoroetena dapat berpolimerisasi membentuk
politetrafluoroetana (teflon) yang merupakan bahan anti lengket.

b. Klorin
Bahan pemutih dalam rumah tangga
Disinfektan (pembunuh bakteri) dalam kolam renang, air minum, dan
dalam air limbah kotoran
Bahan untuk membuat zat pewarna, antiseptik, peptisida, herbisida,
plastik, pelarut, dan asam klorida.



c. Bromin
Etilena dibromida C2H4Br2 digunakan sebagai zat aditif pada bensin
bertimbal. Zat ini menyebabkan timbal berbentuk senyawa volatil
yang lolos bersama gas-gas buang ke udara dan menimbulkan
pencemaran
AgBr digunakan untuk melapisi film dan kertas potret karena peka
terhadap cahaya

d. Iodin (Yodium)
Untuk obat luka luar (antiseptik) dikenal dengan nama yodium tinctur
Dalam tubuh manusia iodin berguna dalam pembentukan hormon
toroksin. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan gondok

Selain tersebut di atas, manfaat halogen yang lain adalah :

CCl2F2 : Gas freon digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es
ACNaF : Natrium fluorida digunakan sebagai obat penguat pada kayu.
CaOCl2 : Digunakan sebagai serbuk pengelantang dan desinfektan
NaClO : Kaporit sebagai serbuk pengelantang
KClO3 : Digunakan dalam industri korek api
KCl : Digunakan untuk pupuk.
NaBr : Digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang.

2. Dampak negative
Unsur halogen, misalnya fluorin. Adanya komponen fluorin dalam air minum
melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.

3. Senyawanya
Gas Freon (Freon-12) ialah senyawa fluorin dan klorin dengan rumus
CCl2F2 (dikloro difluoro metana) atau Chloro Fluoro Carbon.
Senyawa halogen dengan logam seperti NaCl (Natrium Klorida)
Senyawa halogen yang berikatan dengan alkana membentuk alkil halida
seperti CFC, HCFC, HFC, dll.
Senyawa halogen yang bereaksi dengan alkena membentuk senyawa
halogenalkena seperti Kloroetana dan Tetrafluoroetana.



e. Pembuatan unsur dan senyawa baik di laboratorium maupun secara industri
Halogen dibuat dari senyawa-senyawa yang ada di alam.Caranya ialah dengan
mengoksidasi ion-ion halida. Prosesnya sangat beragam jadi yang diungkapkan di
sini merupakan contoh dari berbagai proses yang dapat terjadi.
Fluorin
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses
elektrolisis garam kalium hydrogen flourida (KHF
2
) dilarutkan dalam HF cair,
ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai 100
o
C. Elektrolisis
dilaksanakan dalam wajah baja dengan katode baja dan anode karbon.
Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F
2
yang terbentuk
oksidasinya.

Klorin
Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl.

Bromin
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2. Secara
komersial, pembuatan gas Br2 sebagai berikut:
Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak
menara.
Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah
terjadi reaksi redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga
terbentuk lapisan yang terpisah. Bromin cair berada di dasar tangki,
sedangkan air di atasnya.
Selanjutnya bromin dimurnikan melalui distilasi.

Iodin
Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida denganoksidator
gas Cl2. Iodin juga dapat diproduksi dari natrium iodat (suatu pengotor
dalam garam (Chili, NaNO3) melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3.
Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan.


3. Alkali
a. Keberadaan di alam
Unsur alkali terdiri atas litium (LI), natrium (Na), Kalium (K), rubidium (Rb), sesium
(Cs), dan fransium (Fr). Kelimpahan unsur litium, natrium, kalium, rubidium dan
sesium dalam kerak bumi adalah sekitar 0,0018%, 2,8%, 2,6%, 0,0078%, dan
0,0003%. Adapun fransium sangat sedikit di alam karena sifatnya radioaktif
Semua unsur golongan alkali merupakan logam yang sangat reaktif sehingga
tidak di temukan secara bebas di alam, tetapi ditemukan sebagai senyawanya.
Logam alkali di alam terdapat sebagai mineral silikat, klorida, nitrat, atau karbonat.
Mineral silikat merupakan mineral yang melimpah di alam. Akan tetapi karena
pengolahannya sulit, mineral silikat tidak mempunyai nilai jual.
Litium ditemukan sebagai mineral lepidolit dan spodumene. Natrium sebagai
mineral garam batu di duga berasal dari laut yang telah mengering, air laut,
sendawa chili, dan trona. Kalium sebagai silvit dan karnalit. Rubidium sebagai
lepidolit. Serta sesium sebagai polusit.

b. Produk yang mengandung zat tersebut
Litium terdapat dalam senyawa Li2CO3, yaitu bahan camouran pada
pengolahan aluminium.
Natrium terdapat dalam banyak senyawa, antara lain NaCl, NaOh, NaNO2,
NaNO3, Na2CO3, Na2SO3, dan Na2SO4.
Kalium terdapat dalam senyawa KCl, KOH, KNO3, KO2, dan K2CO3.
Sesium terdapat dalam sel fotolistrik
Rubidium terdapat dalam filamen fotolistrik yang mengubah energi cahaya
menjadi energi listrik

c. Sifat Fisis dan Sifat Kimia
1) Sifat Fisis

Sifat Li Na K Rb Cs
Titik leleh (
0
C) 181 98 64 39 29
Titik didih (
0
C) 1336 881 766 694 679
Rapatan ( g/cm
3
) 0,54 0,97 0,87 1,53 1,88
Distribusi elektron 2.1 2.8.1 2.8.8.1 2.8.18.8.1 2.8.18.18.8.1
Energi pengionan (eV) 5,4 5,1 4,3 4,2 3,9
Jari-jari atom () 1,34 1,54 1,96 2,16 2,35
Jari-jari ion () 0,60 0,95 1,33 1,48 1,69
Keelektronegativan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7
Potensial reduksi standar
(volt)
3,05 2,71 2,92 2,49 3,02
Struktur kristal bcc bcc bcc bcc bcc c

1) Wujud Alkali
Alkali merupakan unsur logam yang lunak dan dapat diiris. Dari data
kekerasan (skala Mohs) terlihat dari atas ke bawah semakin berkurang. Hal
ini berarti makin ke bawah semakin lunak.

2) Titik didih dan Titik Cair
Logam-logam alkali memiliki titik didih dan titik cair yang rendah dan cukup
lunak. Hal ini disebabkan karena atom-atom logam alkali mempunyai satu
elektron valensi sehingga gaya yang mengikat partikelpartikel terjejal relatif
lemah.




3) Energi Ionisasi (Energi Pengion)
Energi ionisasi logam-logam alkali relatif rendah dibanding energi ionisasi
logam-logam lain. Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali lebih mudah
melepaskan elektron daripada logam lainnya. Energi ionisasi logam alkali
dari atas ke bawah makin rendah, sehingga dari litium sampai sesium
semakin reaktif.

4) Potensial Reduksi Standar
Harga potensial reduksi standar kecuali litium dari atas ke bawah semakin
negatif. Hal ini menunjukkan semakin mudahnya melepas elektron (sifat
reduktor semakin kuat dari Na sampai Cs). Penyimpangan harga potensial
reduksi (E) pada litium disebabkan karena energi hidrasi Li jauh lebih
besar daripada alkali yang lain sehingga potensial reduksi Li paling negatif.

2) Sifat Kimia
Unsur-unsur alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif.
Kereaktifan logam alkali dari atas ke bawah semakin bertambah, hal ini
disebabkan energi ionisasinya dari atas ke bawah semakin rendah sehingga
semakin mudah melepaskan elektron. Kereaktifan logam alkali dapat
dibuktikan dengan kemampuan bereaksinya dengan berbagai unsur lain dan
senyawa.

i. Unsur Alkali dapat Bereaksi dengan Air
Reaksi unsur alkali dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen.
Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
2M(s) + 2H2O(l) 2MOH(aq) + H2(g) Reaksi natrium dengan air sangat
hebat, sehingga bila mereaksikan logam natrium dengan air logam
natrium harus dipotong sekecil mungkin agar tidak terjadi ledakan dan
jangan sekali-kali memegang logam natrium karena dapat bereaksi
dengan air/keringat pada tangan Anda.

ii. Reaksi dengan Oksigen.
Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksidanya. Bila
oksigen yang direaksikan berlebihan, natrium dapat membentuk
peroksida, kalium, rubidium dan sesium membentuk superoksida.
4M(s) + O2(g) 2M2O(s) (M = Li, Na, K, Rb, Cs) (terbatas) (oksida)
2Na(s) + O2 Na2O2(s) (berlebihan) (natrium peroksida) M(s) + O2
MO2 (M = K, Rb, Cs) (berlebihan) (superoksida).
Untuk menghindari reaksi dengan uap air dan gas oksigen di udara, maka
logam alkali disimpan dalam minyak tanah.





iii. Reaksi dengan Unsur Nonlogam Lainnya (Halogen, Nitrogen, Belerang
dan Fosfor)
2M(s) + X2(g) 2MX(s) (X = F, Cl, Br, I)
6M(s) + N2(g) 2M3N(s)
2M(s) + S(s) M2S(s)
3M(s) + P(s) 2M3P(s)

d. Kegunaan dan dampak penggunaan alkali
1. Kegunaan
- Litium Hidroksida
Digunakan dalam penerbangan pesawat apollo II ke bulan untuk
menghilangkan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh nafas astronaut
- Natrium Klorida
Garam umum. Digunakan dalam pembuatan natrium, ntrium karbonat,
natrium hidroksida, natrium hipoklorit, dan natrium klorat.
- Kalium Bromida
Sedatif (obat penenang) dan digunakan dalam produksi perak bromida
(AgBr) untuk film fotografi
- Natrium Karbonat
Soda pencuci dan pelunak air sadah
- Na2CO3 Anhidrous
Industri gelas, kertas, serta dalam pembuatan sabun dan detergen.
2. Dampak negative (belum ketemu)
e. Cara pembuatan usur an senyawa alkali
1. Isolasi
Na diperoleh dari elektrolisis leburan garam kloridanya yang dilakukan
dengan menggunakan down cell.
Elektrolisis lelehan NaCl dilakukan didalam sel silinder dengan
menambahkan CaCl2 untuk menurunkan titik lelelh dari NaCl dari
801
0
C menjadi580
0
C.Akan tetapi dari elektrolisis tidak dieroleh Ca. Hal
ini disebabkan karena Ca lebih sulit direduksi dibanding Na karena
potensial eduksi Ca lebih rendah dibanding Na.
Suhu optimum beroprasinya down cell adalah 772
0
C, sementara titik
leleh KCL 850
0
C dan pada suhu tersebut K akan berwujud gas
sehingga K tidak mungkin dipisahkan atau diisolasi dengan
menggunakan down cell. Oleh karena itu logam K, Rb, Cs diisolasi
dengan mereaksikan garam kloridanya dengan Na.
Na(g) + MCl (I) M (g) + NaCl (I)

2. Dengan cara elektrolisis leburan atau lelehan
Contoh NaCl
NaCl (l) Na
+
(l) + Cl
-
(l)
Katoda : Na
+
(l) + e
-
Na (s)
Anoda : Cl
-
(l) Cl
2
(g) + e
-

Na
+
+ Cl
-
Na (s) + Cl
2
(g)

Anda mungkin juga menyukai