Anda di halaman 1dari 62

UNSUR HALOGEN DAN GAS MULIA

HALOGEN
F = ( He ) 2s 2 2p5
9
Cl= ( Ne ) 3s 2 3p5
17
Br= ( Ar ) 4s 2 3d10 4p5
35
I = ( Kr ) 5s 2 4d10 5p5
53
At = ( Xe ) 6s 2 5d10 4f14 6p5
85
Sifat Fisika Unsur Halogen
Dari tampak bahwa titik didih dan titik leleh naik seiring dengan
bertambahnya nomor atom. Hal ini karena fakta menunjukkan bahwa
molekul-molekul yang lebih besar mempunyai gaya tarik-menarik Van
der Waals yang lebih besar daripada yang dimiliki molekul-molekul
yang lebih kecil.
Kecuali gas mulia, halogen mempunyai energi ionisasi dan
elektronegatifitas yang paling tinggi dari golongan unsur manapun. Dari
unsur golongan VII A, fluorlah yang paling erat mengikat elektron-
elektronnya, dan iod yang paling lemah. Kecenderungan ini bisa
dikaitkan dengan ukuran atom halogen
Sifat Kimia Unsur Halogen
Reaksi-reaksi halogen
a. Reaksi Halogen dengan Logam
Reaksi: 2 M + n X ⎯⎯→ 2 MX , dengan: M = logam
2 n

X = F, Cl, Br, I
Tidak seperti unsur logam, semakin ke bawah halogen menjadi
kurang reaktif karena afinitas elektronnya semakin berkurang,
atau dengan kata
lain F > Cl > Br > I
2 2 2 2
b. Reaksi Halogen dengan Hidrogen

Hidrogen halida sangat berharga karena bersifat asam jika dilarutkan dalam
air. Kecuali hidrogen fluorida, semua hidrogen halide yang lain merupakan
asam kuat jika dimasukkan ke dalam larutan
c. Reaksi Halogen dengan Halogen Lain

Halogen mempunyai molekul diatomik, maka tidaklah mengherankan


jika dapat terjadi reaksi antarunsur dalam golongan halogen. Reaksi
antarhalogen ini dapat disamakan dengan proses redoks, di mana unsur
yang lebih reaktif merupakan oksidator, sedangkan unsur yang kurang
reaktif merupakan reduktor (Mc. Murry dan Fay, 2000: 227).
Reaksi:
X2 + Y2 → 2 XY, dengan X, Y = F, Cl, Br, I
- Daya Oksidator ( F Oksidator terkuat dan I oksidator terlemah )

F2(g) + 2e → 2F-(aq) Eo = 2,87 volt


Cl2(g) + 2e → 2Cl-(aq) Eo = 1,36 volt
Br2(l) + 2e → 2Br-(aq) Eo = 1,06 volt
I2(s) + 2e → 2I-(aq) Eo = 0,54 volt

Contoh : F2(g) + 2Cl-(aq) → 2F-(aq) + Cl2(g) Eo = + 1,51 volt ( spontan )


Cl2(g) + 2F-(aq) → 2Cl-(aq) + F2(g) Eo = - 1,51 volt ( tidak spontan )
Pembuatan Halogen
Kegunaan Halogen
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat
dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan
yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di
alam dalam bentuk monoatomik. unsur-unsur
yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium
(He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon
(Xe), Radon (Rn).
He Ne Ar Kr Xe
Warna Gas Mulia
UNSUR-UNSUR GAS MULIA
Nama Unsur Lambang Asal-usul Artinya
Helium He Yunani Matahari
Neon Ne Yunani Malas
Argon Ar Yunani Baru
Kripton Kr Yunani Tersembunyi
Xenon Xe Yunani Asing
Radon Rn - -
KONFIGURASI ELEKTRON

Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron

He 2 1s²
Ne 10 [He] 2s² 2p⁶
Ar 18 [Ne] 3s² 3p⁶
Kr 36 [Ar] 4s² 3d¹⁰ 4p⁶
Xe 54 [Kr] 5s² 4d¹⁰ 5p⁶
Rn 86 [Xe] 6s² 5d¹⁰ 6p⁶
SIFAT PERIODIK UNSUR

1. Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam


air.
2. Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium
elektron valensinya 2, maka gas mulia bersifat kekal dan
diberi valensi nol
3. Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom)
Sifat He Ne Ar Kr Xe Rn
NOMOR ATOM 2 10 18 36 54 86
ELEKTRON VALENSI 2 8 8 8 8 8
JARI-JARI ATOM (Ǻ) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
MASA ATOM (gram/mol) 4,0026 20,1797 39,348 83,8 131,29 222
TITIK LELEH (0C) -272,2 -248,6 -189,4 -157,2 -111,8 -71
TITIK DIDIH (0C) -268,9 -246,0 -185,9 -153,4 -108,1 -62
ENERGI IONISASI 2640 2080 1520 1350 1170 1040
(kJ/mol)
AFINITAS ELEKTRON 21 29 35 39 41 41
(kJ/mol)
DENSITAS (g/L) 0,178 0,900 1,784 3,75 5,89 9,73
KELARUTAN DALAM 8,61 10,5 33,6 59,4 108,1 230
AIR PADA 20 0C
(cmᶟ/kg)

BILANGAN OKSIDASI 0 0 0 0;2 0;2;4;6 0;4


KEELEKTRONEGATIFAN - - - 3,1 2,4 2,1
ENTALPI PELEBURAN * 0,332 1,19 1,64 2,30 2,89
(kJ/mol)
ENTALPI PENGUAPAN 0,0845 1,73 6,45 9,03 12,64 16,4
(kJ/mol)
SIFAT FISIS

Gas mulia memiliki gaya tarik-menarik antar molekul


yang lemah, sehingga memiliki titik leleh dan titik didih
yang rendah. Pada keadaan standar, gas mulia berupa
gas monoatomik.
SIFAT FISIS
Atom gas mulia, makin
bertambah jari-jarinya
dari satu periode ke
periode selanjutnya
bersamaan dengan
bertambahnya jumlah
elektron.
Energi ionisasi gas mulia
lebih besar dibandingkan
dengan golongan lainnya.
Energi ionisasi gas mulia
berkurang sesuai dengan
jari-jari atomnya.
SIFAT KIMIA

sesuai jari-jari atom, kereaktifan gas mulia bertambah besar. hal ini
disebabkan daya tarik inti terhadap elektron semakin berkurang. sehingga
elektron terluar semakin mudah ditarik oleh atom lain. walaupun demikian,
unsur gas mulia hanya dapat berikatan dengan unsur yang sangat
elektronegatif, seperti fluorin dan oksigen.
HELIUM
Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak
beracun, hampir inert, monoatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri
gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih dan
titik leburnya merupakan yang terendah dari unsur-unsur lain dan ia hanya ada
dalam bentuk gas kecuali dalam kondisi “ ekstrem”. Kondisi ekstrem juga
diperlukan untuk menciptakan sedikit senyawa helium, yang semuanya tidak
stabil pada suhu dan tekanan standar. Helium memiliki isotop stabil kedua
yang langka yang disebut helium -3. Sifat dari cairan varitas helium -4 ;
helium I dan helium II ; penting bagi para periset yang mempelajari mekanika
kuantum (khususnya dalam fenomena superfluiditas) dan bagi mereka yang
mencari efek mendekati suhu nol absolut yang dimiliki benda (seperi
superkonduktivitas).
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk
kelompok gas mulia yang tak berwarna dan lembam (inert). Zat
ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di tabung
hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini
membuat neon terutama dipergunakan sebagai bahan pembuatan
tanda.
ARGON
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Ar dan nomor atom 18. Gas mulia ke-3, di periode 8,
argon membentuk 1% dari atmosfer bumi. Argon padat
digunakan untuk mempelajari senyawa yang tidak stabil.
KRIPTON

kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang


memiliki lambang kr dan nomor atom 36. kripton digunakan
dalam lampu yang menghasilkan temperatur warna yang tinggi
dan lebih dibanding lampu dari unsur lain.
XENON
Xenon adalah unsur dengan lambang kimia Xe, nomor atom 54
dan massa atom relatif 131,29; berupa gas mulia, tak berwarna,
tak berbau dan tidak ada rasanya.
Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan. Xenon dipergunakan
untuk mengisi lampu sorot, dan lampu berintensitas tinggi
lainnya, mengisi bilik gelembung yang dipergunakan oleh ahli
fisika untuk mempelajari partikel sub-atom.
RADON
Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk
dalam kelompok gas mulia dan beradioaktif. Radon terbentuk
dari penguraian radium. Radon juga gas yang paling berat dan
berbahaya bagi kesehatan. Rn-222 mempunyai waktu paruh 3,8
hari dan digunakan dalam radioterapi. Radon dapat menyebabkan
kanker paru-paru, dan bertanggung jawab atas 20.000 kematian di
Uni Eropa setiap tahunnya.
PENGOLAHAN GAS MULIA

❖Helium bisa didapat dari hasil disintegrasi 88Rd (Radium). 88 Rn +


2He. Ditemukan juga dari logam Uranium
❖Neon menggunakan proses pemisahan udara (proses destilasi udara
cair). Pada tahap awal, CO2 dan uap air dipisahkan terlebih dahulu.
Kemudian udara diembunkan dengan memberikan tekanan 200 atm
diikuti pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan membentuk
cair dengan kandungan Gas Mulia yang lebih banyak, yaitu 60% Gas
Mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30% O2 dan 10% N2. Sisa udara
yang mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih
kedua gas tersebut sangat rendah. Gas He dan Ne akan terkumpul
dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak terionisasi (tidak
mencair).
❖Argon diproduksi dengan metode destilasi udara cair, sebuah
proses yang memisahkan nitrogen cair yang bertitik didih 77,3
K dari Argon yang bertitik didih 87,3 K dan oksigen yang
bertitik didih 90,2 K.
❖Kripton didapat dari hasil destilasi udara cair. Kripton akan
ditemukan terpisah dari gas-gas lain.
❖Xenon diperoleh dari destilasi udara cair.
❖Radon didapat dari disintegrasi Radium 88Ra 86Rn + 2He
PEMANFAATAN DAN BAHAYA UNSUR GAS
MULIA
➢Helium : merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar.
Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon udara. Helium cair
sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sanagat rendah.
Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen
untuk membuat udara buatan untuk penyelamatan dasar laut. Pada
penyelam bekerja pada tekanan tinggi. Jika digunakan campuran
nitrogen dan oksigen untuk membuat udara buatan, nitrogen yang
terisap mudah terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan
halusiansi pada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini disebut
“pesona bawah laut”. Ketika penyelam kembali ke permukaan,
(tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengan cepat.
Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan rasa
sakit atau kematian.
➢Neon : Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon
digunakan juga sebagai zat pendingin. Indikator tegangan tinggi, penagkal
petir, dan untuk pengisi tabung-tabung televisis.
➢Argon : Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat
terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan
sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan
wolfram (tungsten) yang panas.
➢Kripton : Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu
fluoresen bertekanan rendah. Kripton juga digunakan dalam lampu kilat
untuk fotografi kecepatan tinggi.
➢Xenon : Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida
(pembunuh bakteri). Xenon juga digunakan dalam pembuatan tabung
elektron.
➢Radon : Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker.
Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan
menimbulkan kanker paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai