Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

UNSUR-UNSUR TABEL PERIODIK


GAS MULIA

OLEH :

MUHAMMAD SHADIQ AHMAD

PUTRI ASLIYA MILADIYAH

SANIY ZIYAN FASYA BASIR

XII IPA 1

SMA NEGERI 5 PAREPARE

2017 /2018
A. Pengertian Gas Mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memilikikestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam
bentukmonoatomik. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium
(He),Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn).

B. Kelimpahan Unsur Gas Mulia


Unsur gas mulia sangat sedikit kandungannya di bumi. Tapi di alam semesta
kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang lain karena Helium meupakan bahan
bakar dari matahari. Adapun daftar tabel kelimpahan unsur gas mulia sebagai berikut.

Unsur Kelimpahan (ppm)

He 5,24

Ne 18,21

Ar 9340

Kr 1,14

Xe 0,087
Tabel 1. Kelimpahan gas mulia dalam udara kering

Unsur Kelimpahan (ppm)


-3
He 3 x 10
-5
Ne 7 x 10
-2
Ar 4 x 10
Kr -

Xe -
Tabel 2. Kelimpahan gas mulia dalam kerak bumi

Tabel 3. Persentase(%) gas mulia dalam volume udara

C. Pengolahan Unsur Gas Mulia


Pengolahan unsur gas mulia dapat dilakukan melalu 3 cara yaitu :

1. Ekstraksi Helium (He) dari gas alam


Untuk mengekstraksi He dari gas alam, digunakan proses
pengembunan (liquefaction) yaitu :
1. Pada tahap awal, CO2 dan uap air terlebih dahulu dipisahkan (Hal ini
karena pada proses pengembunan, CO2 dan uap air dapat membentuk
padatan yang menyebabkan penyumbatan pipa).
2. Kemudian, gas alam diembunkan pada suhu di bawah suhu pengembunan
hidrokarbon tetapi di atas suhu pengembunan He. Sehingga diperoleh
campuran gas yang mengandung 50% He, N2, dan pengotor lainnya.
3. Selanjutnya, He dimurnikan dengan proses antara lain:
Proses kriogenik (kriogenik artinya menghasilkan dingin). Campuran
gas diberi tekanan, lalu didinginkan dengan cepat agar N2 mengembun
sehingga dapat dipisahkan, sisa campuran dilewatkan melalui arang
teraktivasi yang akan menyerap pengotor sehingga diperoleh He yang
sangat murni.
Proses adsorpsi. Campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap
(adsorbent bed) yang secara selektif menyerap pengotor. Proses ini
menghasilkan He dengan kemurnian 99,997% atau lebih.

2. Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dari udara


Pada tahap awal, CO2 dan uap air dipisahkan terlebih dahulu.
Kemudian, udara diembunkan dengan pemberian tekanan 200 atm diikuti
pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan membentuk fase cair dengan
kandungan gas yang lebih banyak, yakni 60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan
sisanya 30% dan 10% N2. Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak
mengembun karena titik didih kedua gas tersebut sangat rendah.
Selanjutnya Ar, Kr, dan Xe dalam udara cair dipisahkan menggunakan
proses, antara lain :
Proses adsorpsi yaitu proses dimana O2 dam N2 dipisahkan terlebih dahulu
menggunakan reaksi kimia. Kemudian, O2 direaksikan dengan Cu panas.
Lalu N2 direaksikan dengan Mg. Sisa campuran (A, Xe, dan Kr) kemudian
akan diadsorpsi oleh arang yang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan
secara perlahan pada kisaran suhu tertentu, setiap gas akan terdesorpsi atau
keluar dari arang. Sehingga diperoleh air pada suhu sekitar -80 , sementara
Kr dan Xe pada suhu yang lebih tinggi.
Proses distilasi fraksional yaitu proses yang menggunakan kolom distilasi
fraksional bertekanan tinggi. Prinsip pemisahannya adalah perbedaan titik
didih zat. Karena titik didih N2 yang paling rendah, maka N2 terlebih
dahulu dipisahkan. Selanjutnya, Ar dan O2 dipisahkan dengan fraksi
berkadar 10% air. Lalu dilewatkan melalui kolom distilasi terpisah dimana
diperoleh Ar dengan kemurinian 98% (Ar dengan kemurnian 99,9995%
masih dapat diperoleh dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni Xe dan
Kr, dipisahkan pada tahapan distilasi selanjutnya.

3. Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dari udara


Unsur Radon (Rn) dapat dihasilkan dari dari peluruhan panjang unsur
radioaktif Uranium atau U-238 dan peluruhan langsung Ra-226. Radon (Rn)
memiliki sifat radioaktif dan memiliki waktu paruh yang pendek yaitu 3,8 hari
sehingga cepat meluruh menjadi unsur lain. Radon (Rn) belum dibuat secara
komersial.

D. Sifat-sifat Unsur Gas Mulia


Secara umum, unsur gas mulia memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1. Sifat / Unsur Helium Neon Argon Kripton Xenon Radon


Nomor atom 2 10 18 32 54 86
Elektron valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom() 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Massa atom
4,0026 20,1797 39,348 83,8 131,29 222
(gram/mol)
Massa jenis (kg/m3) 0.1785 0,9 1,784 3,75 5,9 9,73
Titik didih (0C) -268,8 -245,8 -185,7 -153 -108 -62
Titikleleh (0C) -272,2 -248,4 189,1 -157 -112 -71
Bilangan oksidasi 0 0 0 0;2 0;2;4;6 0;4
Keelekronegatifan - - - 3,1 2,4 2,1
Entalpi peleburan
* 0,332 1,19 1,64 2,30 2,89
(kJ/mol)
Entalpi penguapan
0,0845 1,73 6,45 9,03 12,64 16,4
(kJ/mol)
Afinitas elektron
21 29 35 39 41 41
(kJ/mol)
Energi ionisasi
2640 2080 1520 1350 1170 1040
(kJ/mol)
Tabel.4 Sifat-sifat Unsur Gas Mulia
Adapun sifat-sifat lain dari unsur gas mulia dapat dibedakan menjadi sifat
kimia dan sifat fisis yaitu:
a) Sifat Kimia
1. Molekulnya terdiri dari satu atom atau monoatomic.
2. Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium(He) elektron
valensinya 2.
3. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah semakin besar karena bertambahnya kulit yang
terisi elektron.
4. Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atom sehingga kereaktifan
akan bertambah dari He ke Rn. Hal ini disebabkan pertambahan adanya jari-jari atom yang
menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit terluar berkurang, sehingga semakin
mudah ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena
memiliki konfigurasi electron yang sudah stabil. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat
bereaksi karena unsur (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat bereaksi dengan unsur yang sangat
elektronegatif seperti flourin dan oksigen.

b) Sifat Fisis
1. Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak memiliki rasa, dan sedikit larut dalam air
2. Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari pada suhu
kamar (250C atau 298 K) sehinga seluruh unsur gas mulia berwujud gas. Titik
didih unsur-unsur Gas Mulia berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.
Adapun titik lebur unsur-unsur Gas Mulia mengikuti sifat titik didih. Atau
dapat dikatakan bahwa titik leleh serta titik didih gas mulia bertambah seiring
bertambahnya nomor atom.
3. Energi ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil, karena gaya tarik inti atom
terhadap elektron terluar semakin lemah
4. Nomor atom, massa atom,massa jenis, entalpi peleburan dan entalpi
penguapan selalu bertambah dari He ke Rn.
5. Unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati nol.

E. Bentuk Reaksi Gas Mulia

Nama senyawa
Gas Mulia Reaksi Cara peraksian
yang terbentuk
Ar(Argon) Ar(s) + HF HArF Argonhidroflourida Senyawa ini dihasilkan oleh
fotolisis dan matriks Ar padat
dan stabil pada suhu rendah
Kr(Kripton) Kr(s) + F2 (s) Kripton flourida Reaksi ini dihasilkan dengan
KrF2 (s) cara mendinginkan Kr dan
F2pada suhu -196 0C lalu diberi
loncatan muatan listrik atau
sinar X
Xe(Xenon) Xenon flourida XeF2 dan XeF4 dapat
Xe(g) + F2(g) XeF2(s)
diperoleh dari pemanasan Xe
Xe(g) + 2F2(g) XeF4(s) dan F2pada tekanan6 atm, jika
umlah peraksi F2 lebih besar
Xe(g) + 3F2(g) XeF6(s) maka akan diperoleh XeF6

Xenon oksida XeO4 dibuat dari reaksi


XeF6(s) + 3H2O(l) disproporsionasi(reaksi dimana
XeO3(s) + unsur pereaksi yang sama
6HF(aq)6XeF4(s) + sebagian teroksidasi dan
12H2O(l) sebagian lagi tereduksi) yang
2XeO3(s) + 4Xe(g) + kompleks dari larutan
3O(2)(g) + 24HF(aq) XeO3 yang bersifat alkain
Rn(Radon) Rn(g) + F2(g) RnF Radon flourida Bereaksi secara spontan.
Tabel 5. Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia

Tingkat Senyawaan Bentuk Titik Struktur Tanda-tanda


Oksidasi Didih
(C)
II XeF2 Kristal tak 129 Linear Terhidrolisis menjadi
berwarna Xe + O2; sangat larut
dalam HF
Kristal tak
IV XeF4 117 Segi-4
berwarna Stabil
VI XeF6 Kristal tak 49,6 Oktahedral Stabil
berwarna terdistorsi
Padatan Archim.
Cs2XeF8 Stabil pada 400
kuning Antiprisma
XeOF4
XeO3 Cairan tak Piramid
berwarna -46 segi-4 Stabil
Piramidal Mudah meledak,
Kristal tak
berwarna higroskopik; stabil
dalam larutan
VIII XeO4 Gas tak Tetrahedral Mudah meledak
berwarna
Garam tak
XeO6 4- Oktahedral Anion- anion
berwarna HXeO63-, H2XeO62-,
H3XeO6- ada juga
Tabel 6. Senyawa bentukan gas mulia

F. Kegunaan dan Dampak Unsur Gas Mulia


1. Helium (He)
Kegunaanya yaitu :
Helium digunakan pada balon udara untuk meteorologi,transporta kayu dari
hutan,dan rekreasi.
Helium digunakan untuk pengganti N2 sebagai campuran gas Heliox (He-O2)
dalam tabung oksigen pada penyelam.
Helium juga digunakan untuk menjaga agar hydrogen-oksigen sebagai bahan
bakar roket tetap berwujud cair.
Helium cair digunakan untuk pendingin koil logam pada alat scanner.

Dampak Helium (He)


campuran nitrogen dan oksigen dapat digunakan untuk membuat udara buatan.
Namun, nitrogen yang terisap mudah terlarut dalam darah dan dapat
menimbulkan halusinasi pada penyelam.
Ketika penyelam kembali ke permukaan, (tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar
dari darah dengan cepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat
menimbulkan rasa sakit atau kematian.

2. Neon (Ne)
Kegunaan yaitu :
Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu di landasan pesawat terbang.
Karena Ne menghasilkan cahaya terang dengan intensitas tinggi apabila dialiri
arus listrik.
Warna karakteristik neon adalah Merah. Namun, penggunaan tabung dengan
bubuk fluoresensi dapat menghasilkan warna-warna lainnya.Warna oranye
kemerahan yang dipancarkan oleh neon secara luas digunakan untuk membuat
lampu iklan dan display lainnya.
Meski neon membutuhkan ruang yang luas pada penggunaannya, Neon berfungsi
sebagai indikator tegangan tinggi, penangkap kilat, tabung wave meter dan tabung
televisi.

Dampaknya yaitu :
Neon bisa terhirup melalui pernapasan. Neon yang terlepas dalam ruangan
tertutup bisa memicu sesak napas.
Kontak kulit dengan neon cair yang bersuhu amat rendah bisa menyebabkan
radang dingin (frostbite).
Neon yang terhirup dalam jumlah besar akan memicu pusing, mual, muntah,
kehilangan kesadaran, dan kematian.
Dalam ruangan yang tertutup, neon yang terlepas bisa mengurangi konsentrasi
oksigen di udara.
Konsentrasi oksigen yang hilang hingga 75% bisa berakibat fatal (kematian).

3. Argon (Ar)
Kegunaannya yaitu :
Argon digunakan sebagai atmosfer inert pada pengelasan, produksi logam
diindustri, dan eksperimen di laboraturiumPengisi tabung pemadam kebakaran.
Argon dan Kripton digunakan pada laser untuk menghasilkan berbagai cahaya
dengan gelombang biru-hijau. Laser dapat digunakan untuk pertunjukan hiburan
dan keperluan medis, seperti operasi mata dan pengerasan tambalan gigi.
Argon digunakan pada pengisian bola lampu menggantikan O2, karena Argon
tidak bereaksi dengan filamen walaupun pada temperatur tinggi.

Dampak Argon (Ar)


Walaupun argon tidak beracun, argon tidak memenuhi kebutuhan tubuh akan
oksigen sehingga dapat menyebabkan sesak nafas. Argon 25% lebih padat daripada
udara dan dianggap sangat berbahaya di daerah
tertutup. Argon juga sulit dideteksi karena tidak berwarna, tidak berbau, dan tawar.
Dalam ruang tertutup, diketahui dapat mengakibatkan kematian akibat sesak napas.

4. Kripton (Kr)
Kegunaan Kripton (Kr)
Gas krypton bersama dengan argon digunakan untuk mengisi lampu tioresensi
(lampu neon) bertekanan rendah. Krypton inilah yang membuat lampu menyala
menjadi putih.
Kripton-85 adalah isotop Kr yang digunakan industri untuk mengontrol ketebalan
kertas dan juga digunakan dalam lampu fotografi berkecepatan tinggi.
Kripton pada lampu mercusuar dan pada fluoresensi

Dampak Kripton (Kr)


Unsur kripton tunggal tidak menghasilkan dampak bagi manusia. Namun, sifat
radioaktifnya apabila telah bercampur dengan xenon yang terjerat dalam tabung
pencampur senyawa bahan bakar nuklir yang digunakan untuk Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN)-lah yang berbahaya. Karena Kripton adalah pemancar gamma
yang merupakan limbah radioaktif yang apabila masuk ke lingkungan sangat
berbahaya. Khusus untuk manusia tergantung dari kekuatan radioktifnya, radiasi
nuklir dapat menyebabkan menghilangnya rambut, membunuh sel-sel saraf dan
pembuluh darah yang menyebabkan kejang dan kematian mendadak, menghancurkan
sebagian atau seluruh bagian tiroid, berkurangnya jumlah limfosit darah,
menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus yang dapat menyebabkan mual,
muntah dan diare berdarah, serta dapat menyebabkan kemandulan.

5. Xenon (Xe)
Kegunaan Xenon (Xe)
Garam Perxenan (Na4XeO3) sebagai oksidator paling kuat
Untuk membuat lampu-lampu reklame yang member cahaya biru.
Pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri)
Xenon merupakan gas mulia yang bersifat anestesi atau membius pada tekanan
atmosfer.
Digunakan dalam reactor nuklir
Digunakan dalam lampu blits dan tabung vakum yang dapat menghasilkan cahaya
putih yang terang.

Dampak Xenon (Xe)


Senyawa dari unsur ini sangat beracun karena sifat oksidatornya yang kuat
sehingga dapat mematikan.

6. Radon (Rn)
Kegunaan Radon (Rn)
Radon digunakan sebagai cat pada angka jam. Disekitar tahun 1950, Rn
digunakan untuk cat angka jam agar bercahaya. Akan tetapi, karena bersifat
radioaktif, maka Rn tidak digunakan lagi.
Radon digunakan untuk terapi kanker. Rn yang bersifat radioaktif dimasukkan ke
dalam tabung kecil tertutup dan diletakkan didekat dengan jaringan tubuh yang
terkena kanker.
Radon untuk sistem peringatan gempa. Rn berasal dari peluruhan U dan Ra di
bebatuan. Sewaktu lempeng bergerak, kadar Rn akan bertambah karena terjadi
pelepasan Rn dari bebatuan. Kadar Rn dijadikan indikator adanya gempa bumi.

Dampak Radon (Rn)


Radon menghasilkan hasil peluruhan berbentuk padat, dan akibatnya, cenderung
membentuk debu halus yang mudah memasuki jalur udara dan melekat permanen
dalam jaringan paru-paru, menghasilkan paparan lokal yang parah.
Radon menyebabkan kematian akibat kanker paru-paru karena jumlah radon yang
terhisap banyak.

Anda mungkin juga menyukai