Anda di halaman 1dari 62

Golongan gas mulia dan halogen

Beberapa golongan unsur memiliki nama khusus seperti


golongan VIIIA (gas mulia) dan VIIA (halogen).
Golongan tersebut memiliki nama khusus seperti sifat
priodik, sifat fisik dan sifat kimia. Kekhas sifat ke 2
golongan tersebut dapat membantu kita unsur-unsur
yang lain. Dalam 1 golongan (semakin ke atas) dan
dalam 1 periode (semakin ke kanan).
Berlaku :
- jari jari atom : semakin kecil
- Keelektronegatifan : semakin besar
- Energi ionisasi : semakin besar
- Afinitas : semakin besar
GAS MULIA
• Sifat unsur golongan gas mulia

a. sifat periodik unsur golongan gas mulia


b. Sifat fisik gas mulia
c. Sifat kimia usur golongan gas mulia
SIFAT PERIODIK UNSUR GOLONGAN GA
S MULIA
Gas mulia merupakan unsur yang stabil. Gas mulia
sukar bereaksi dengan unsur lain dan sukar menerima
ataupun melepas elktron.
Dengan elektron valensi yang sudah penuh hal unsur gas
mulia yang sangat sukar menerima elektron. Hal ini dapat
dilihat dari harga afinitas elektronnya yang rendah.
Kesetabilan unsur- unsur golongan gas mulia
menyebabkan unsur- unsur ini sukar membentuk ion,
artinya sukar melepas atau menerima elektron.
Sifat Periodik Unsur Gas Mulia
 
Dengan konfigurasi elektron yang sudah penuh, gas mulia termasuk unsur
yang stabil, artinya sukar bereaksi dengan unsur lain, sukar untuk
menerima elektron maupun untuk melepas elektron. Perhatikanlah data
afinitas elektron, energi ionisasi, dan jari-jari atom unsur gas mulia pada
Tabel di bawah!

Data Fisis He Ne Ar Kr Xe Rn

Nomor atom 2 10 18 36 54 86
Elektron  valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom (Ǻ) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Titik leleh (0C) -272,2 -248,6 -189,4 -157,2 -111,8 -71
Titik didih (0C) -268,9 -246,0 -185,9 -153,4 -108,1 -62
Energi ionisasi 2640 2080 1520 1350 1170 1040
(kj/mol) -48 -120 -96 -96 -77 -
Afinitas electron 0,178 0,900 1,78 1,78 5,89 9,73
(kj/mol)
Kerapatan (g/L)
Sifat periodik unsur gas mulia

Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron

He 2 1s2

Ne 10 [He] 2s2 2p6

Ar 18 [Ne] 3s2 3p6

Kr 36 [Ar] 4s2 3d10 4p6

Xe 54 [Kr] 5s2 4d10 5p6

Rn 86 [Xe] 6s2 5d10 6p6


HELIUM

Keterangan Umum Unsur hidrogen ← helium


2
→-
Nama, Lambang, Nomor atom helium, He, 2
-
Deret kimia gas mulia ↑
He
Golongan, Periode, Blok 18, 1, s

Penampilan Ne
4,002602(2)
Massa atom
g/mol
Konfigurasi elektron 1s2
Jumlah elektron tiap kulit 2
Neon
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ne
dan nomor atom 10. Neon termasuk kelompok gas mulia yang tak berwarna dan
lembam (inert). Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di
tabung hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon
terutama dipergunakan sebagai bahan pembuatan tanda

Keterangan Umum Unsur


Nama, Lambang, Nomor atom neon, Ne, 10
Deret kimia gas mulia
Golongan, Periode, Blok 18, 2, p

takberwarna
Penampilan
                  
Massa atom 20.1797(6) g/mol
Konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6
Jumlah elektron tiap kulit 2, 8
ARGON
Keterangan Umum Unsur

Nama, Lambang, Nomor atom argon, Ar, 18 18 klorin ← argon → -

Deret kimia gas mulia Ne



Golongan, Periode, Blok 18, 3, p Ar

Kr

Penampilan

Massa atom 39,948(1) g/mol

Konfigurasi elektron [Ne] 3s2 3p6

Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 8


KRIPTON

Keterangan Umum Unsur

Nama, Lambang, Nomor atom krypton, Kr, 36

Deret kimia noble gases

Golongan, Periode, Blok 18, 4, p

Penampilan

Massa atom 83.798(2) g/mol

Konfigurasi elektron [Ar] 3d10 4s2 4p6

Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 18, 8


XENON
Xenon adalah unsur dengan lambang kimia Xe, nomor atom 54 dan massa
atom relatif 131,29; berupa gas mulia, tak berwarna, tak berbau dan tidak
ada rasanya.
Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan. Xenon dipergunakan untuk
mengisi lampu sorot, dan lampu berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik
gelembung yang dipergunakan oleh ahli fisika untuk mempelajari partikel
sub-atom.
RADON
Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rn dan
nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas mulia dan beradioaktif. Radon
terbentuk dari penguraian radium. Radon juga gas yang paling berat dan berbahaya bagi
kesehatan. Rn-222 mempunyai waktu paruh 3,8 hari dan digunakan dalam radioterapi.
Radon dapat menyebabkan kanker paru paru, dan bertanggung jawab atas 20.000 kematian
di Uni Eropa setiap tahunnya

Keterangan Umum Unsur

Nama, Lambang,Nomor atom radon, Rn, 86

Deret kimia gas mulia

Golongan, Periode, Blok 18, 6, p

Penampilan tak berwarna

Massa atom (222) g/mol

Konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p6

Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 18, 32, 18, 8


SIFAT FISIK GAS MULIA

Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air.
1.
2. Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron
valensinya 2, maka gas mulia bersifat kekal dan diberi valensi nol.
3. Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom).

  Titik Didih Titik Leleh


Unsur K 0
C K 0
C

Helium 4,2 -268,8 0,8 -272,2


Neon 27,2 -245,8 24,6 -248,4
  Argon 87,3 -185,7 83,9 -189,1
Kripton 120 -153 116 -157
Xenon 165 -108 161 -112
Radon 211 -62 202 -71
Pembuatan dan reaksi gas mulia
Gas mulia dapat di peroleh dari pendingina udara cair secara bertahap (destilasi bertingkat)
Sebab titik didik komponennya bervariasi.

• Argon secara khusus dapat diperoleh dari reaksi udara dengan karbit :
CaC2 + N2 CaCN2 + C (bebas dari N2)
2CaC2 + O2 2CaO + 4C (bebas dari O2)
CaO + CO2 CaCO3 (bebas dari CO2)
Sebagai sisanya adalah Ar dan gas mulia lain.
• He dapat diperolah dengan jalan pemisahan dari gas alam, sebab pada sumber gas alam
tertentu terdapat He dalam jumlah tidak terlalu rendah
• Rn terdapat dalam rongga-rongga batuab uranium berasal dari peluruhan Ra
Ra
226
88 222
86
Rn + 42He
Sifat kimia usur golongan gas mulia

Biloks Senyawa Penampakan 0


C Struktur

+2 XeF2 Kristal tak berwarna 129 Linier

KrF2, 2SbF5 Padatan 50 Linier

RnF2 - - Linier

+4 XeF4 Kristal tak berwarna 117 Segiempat datar

KrF4 - - Segiempat datar

+6 XeF6 Kristal tak berwarna 49,6 Pentagonal


bipiramidal cacat
+8 XeO4 Gas tak berwarna - Tetrahedral

XeO6-4 Padatan tak - Oktahedral


berwarna
Kegunaan Gas Mulia
He Pengisi balon udara, pencampur oksigen pada tabung penyelam
dan sebagai pendingin untuk suhu mendekati 0 K

Pengisi bola lampu, lampu TL, lampu reklame, pendingin pada


Ne reaktor nuklir

Ar
Kr
Sebagai obat biaus pada pembedahan. Senyawa Xe dan oksigen:
Xe XeO3, XeO4 merupakan oksdator yang sangat kuat

Terapi kanker
Rn
HALOGEN
fluor
Halogen artinya pembentuk garam.
Unsur-unsur halogen merupakan
clor
unsur yang bersifat elektropositif dan
mudah bereaksi dengan unsur
elektropositif untuk membentuk
garam. Anda dapat lebih mengenal
brom
sifat-sifat unsur halogen dengan
mempelajari uraian berikut.

iodin
SIFAT UNSUR HALOGEN

• Sifat periodik unsur halogen


• Sifat fisik unsur halogen
• Sifat kimia unsur halogen
a.Sifat periodik unsur halogen

Sifat Elektron Jari-jari Keeletro- Energi Afinitas


unsur Valensi Atom(Å) negatifan Ionisasi (kJ Elektron
mol-1) (kJ mol-1)

Fluorin 2s2 2p5 0,64 3,98 1.681,0 -328,0

Klorin 3s2 3p5 0,99 3,16 1.251,1 -349,0

Bromin 4s2 4p5 1,14 2,96 1.139,9 -324,7

Iodin 5s2 5p5 1,33 2,66 1.008,4 -295,2

Astatin 6s2 6p5 1,40 2,20 930 -270


Titik didih dan titik leleh unsur-unsur halogen

Unsur Titik didih (‘C) Titik leleh (‘C)

Fluorin -188,14 -219.62

Klorin -34,6 -100,98

Bromin 58,78 -7,25

Iodin 184,35 113,5

Astatin 337 302


    SIFAT  FISIS DAN KIMIA HALOGEN
Brom Iodium
Fluor (F2) Klor (Cl2)
X2 (Br2) (I2)
 
1. Molekulnya Diatom  
2. Wujud zat (suhu kamar) Gas Gas Cair Padat
Kuning Coklat
3. Warna gas/uap Kuning muda Ungu
hijau merah
4. Pelarutnya (organik) CCl4, CS2  
5. Warna larutan (terhadap Tak
Tak berwarna Coklat Ungu
pelarut 4) berwarna
6. Kelarutan oksidator  
 
7. Kereaktifan terhadap gas (makin besar sesuai dengan arah panah)  
H2

X = Br dan X=I
Tidak
I Br2 +
8. Reaksi pengusiran pada X = Cl, Br, I dapat
Cl2 + 2KX KX ® 
senyawa halogenida F2 + 2KX ®  2KF X2 mengusir
®   2KCl + 2KBr
F, Cl, Br
X2 + X2

9. Reaksi dengan logam


2 M + nX2 ®  2MXn (n = valensi logam tertinggi)  
(M)
10. Dengan basa kuat MOH
X2 + 2MOH ®  MX + MXO + H2O (auto redoks)  
(dingin)
11. Dengan basa kuat
3X2 + 6MOH ®  5MX + MXO3 + 3H2O (auto redoks)  
(panas)

12. Pembentukan asam oksi Membentuk asam oksi kecuali F  


HUBUNGAN ANTARA JARI – JARI ATOM, AFINITAS ELEKTRON, DAN
KEREAKTIFAN HALOGEN

Fluor Klor Brom Iodium


UNSUR 9F 17Cl 35Br 53I

1. Konfigurasi elektron [X] ns2 , np5

2. Massa Atom

3. Jari-jari Atom

4. Energi Ionisasi dan Afinitas


Elektron

5. Keelektronegatifan

6. Potensial Reduksi (Eored > 0)

7. Suhu Lebur (0o) -216.6 -101.0 -72 114.0

8. Suhu Didih (0o) -188.2 -34 58 183


-1
9. Bilangan Oksidasi Senyawa + 1, +3 +1 +1
Halogen +5, +7 +5, +7 +5, +7
SIFAT KIMIA UNSUR GOLONGAN HALOGEN

1. Kelarutan
2. Kereaktifan dan daya pengoksidasi halogen
3. Reaksi pendesakan halogen
4. Sifat asam
5. Reaksi kimia
d(X−X) /
d(X−X) / pm pm
halogen molecule structure model
(gas phase) (solid
phase)
fluorine F2                            143 149

chlorine Cl2                                    199 198


     

bromine Br2                                        228 227


        

iodine I2                                          266 272


        
HX HF HCl HBr HI

Sifat reduktor
Catatan :
Keasaman    makin
besar/kuat
sesuai dengan
Kepolaran arah panah

Kestabilan
terhadap panas
SIFAT FISIKA DAN KIMIA HIDROGEN HALIDA

HBr HI
HCl

1. Bentuk pada suhu


Gas tidak berwarna
biasa

2. Dalam pelarut non


polar Larut, tak menghantarkan arus listrik
(Benzana/Toluensa)

3. Dalam air Larut, menghantarkan arus listrik

4. Dengan H2SO4, pekat


Tidak teroksidasi Teroksidasi menjadi Br2 Teroksidasi menjadi I2
(oksidator)

5. Kestabilan terhadap Terurai menjadi He dan


Tidak terurai Sedikit terurai
pemanasan I2
X2 Fluor (F2) Klor (Cl2) Brom (Br2) Iodium (I2)
 
1. Molekulnya Diatom
2. Wujud zat (suhu kamar) Gas Gas Cair Padat
Kuning Coklat
3. Warna gas/uap Kuning muda Ungu
hijau merah
4. Pelarutnya (organik) CCl4, CS2

Tak
5. Warna larutan (terhadap pelarut 4) Tak berwarna Coklat Ungu
berwarna
6. Kelarutan oksidator
 
7. Kereaktifan terhadap gas H2 (makin besar sesuai dengan arah panah)

X = Br
X = Cl, Br, I dan I X=I Tidak dapat
8. Reaksi pengusiran pada senyawa F2 + 2KX   Cl2 + 2KX Br2 + KX   mengusir F,
halogenida
2KF X2    2KCl 2KBr + X2 Cl, Br
+ X2

9. Reaksi dengan logam (M) 2 M + nX2   2MXn (n = valensi logam tertinggi)

10. Dengan basa kuat MOH (dingin) X2 + 2MOH   MX + MXO + H2O (auto redoks)

11. Dengan basa kuat (panas) 3X2 + 6MOH   5MX + MXO3 + 3H2O (auto redoks)

12. Pembentukan asam oksi Membentuk asam oksi kecuali F

   
Catatan :

I2 larut dalam KI membentuk garam poli iodida


I2 + KI   Kl3
I2 larut terhadap alkohol coklat
Unsur Periode Ketiga
Unsur Periode 3indeks
Natrium Na
Magnesium Logam
Mg
Aluminium Al Metaloid
Silikon Si
Fosfor P
Non logam
Belerang S
Klor Cl
Gas Mulia
Argon Ar
Tabel Perbandingan Unsur
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Natrium (Na)
Sifat Fisis

Nomor atom : 11
Konfigurasi e- : [Ne] 3s1
Massa Atom relatif : 22,98977
Jari-jari atom : 2,23 Å
Titik Didih : 892 C
Titik Lebur : 495 C
Elektronegatifitas : 1
Energi Ionisasi : 495 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 1+
Struktur Atom : Kristal
Logam
Wujud : Padat
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Natrium (Na)
Kegunaan

•Dipakai dalam pebuatan ester


•NACl digunakan oleh hampir semua makhluk
•Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
•Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
•Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
•NAOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
•NAHCO3 dipakai sebagai pengembang kue
•Memurnikan logam K, Rb, Cs
•NACO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Natrium (Na)
Catatan
Merupakan logam lunak, bewarna putih keperakan, reaktif
Bereaksi dengan cepat dengan air membentuk sodium hidroksida dan hidrogen
Dapat bereaksi dengan Alkohol namun lebih lambat dibanding dengan air
Tidak bereaksi terhadap nitrogen
Merupakan komponen terbesar kedua yang larut di air laut
Mudah ditemui pada sumber air alami

Dihasilkan dengan elektrolisis lelehan NaCl


Prosesnya disebut proses Downs,
yaitu dengan menambah 58% CaCl2 dan KF
pada elektrolisis lelehan NaCL.
Tujuan penambahan untuk
menurunkan titik lebur NaCl hingga mencapai 550 C
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Magnesium (Mg)
Sifat Fisis

Nomor atom : 12
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2
Massa Atom relatif : 24,305
Jari-jari atom : 1,72 Å
Titik Didih : 1107 C
Titik Lebur : 651 C
Elektronegatifitas : 1,25
Energi Ionisasi : 738 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 2+
Struktur Atom : Kristal
Logam
Wujud : Padat
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Magnesium (Mg)
Kegunaan

Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen


Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
Pemisah sulfur dari besi dan baja
Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
Untuk membuat lampu kilat
Sebagai katalis reaksi organik
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Catatan
Magnesium (Mg)
Berupa logam bewarna putih keperakan dan sangat ringan
Banyak dipakai di industri karena ringan dan mampu membentuk aloi yang kuat
Termasuk unsur reaktif
Sebagian besar logam dapat dihasilkan dengan bantuan magnesium
Banyak ditemukan di alam dan dalam mineral : dolomite, magnetite, olivine, serpentine
Senyawa yang terbentuk umumnya ikatan ion, namun ada juga berupa ikatan kovalen

Magnesium umumnya dapat diperoleh melalui pengolahan air laut sbg:


-Ca(OH)2 ditambahkan pada air laut agar meganesium mengendap sebagai Mg(OH) 2. Asam klorida
kemudian ditambahkan sehingga diperoleh kristal magnesium klorida
Ca(OH)2 (S) + Mg2+  Mg(OH)2 (S) + Ca 2+
Mg(OH)2 (s) + 2H+ + Cl-  MgCl2.6H2O
-Untuk menghindari terbentuknya MgO pada pemanasan
megnesium klorida, sebelum elektrolisis leburan kristal yang terbentuk
ditambahkan magnesium klorida yang mengalami hidrolisis sebagian
ke dalam campuran leburan natrium dan kalsium klorida
-Magnesium akan diperoleh pada katoda
sedangkan pada anoda akan terbentuk Cl2-
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Alluminium (Al)
Sifat Fisis

Nomor atom : 13
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 1
Massa Atom relatif : 26,98154
Jari-jari atom : 1,82 Å
Titik Didih : 2467 C
Titik Lebur : 660 C
Elektronegatifitas : 1,45
Energi Ionisasi : 577 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 3+
Struktur Atom : Kristal
Logam
Wujud : Padat
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Allumunium (Al)
Kegunaan

Banyak dipakai dalam industri pesawat


Untuk membuat konstruksi bangunan
Dipakai pada berbagai macam aloi
Untuk membuat magnet yang kuat
Tawas sebagai penjernih air
Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
Membuat berbagau alat masak
Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Catatan
Allumunium (Al)
Berupa logam lunak bewarna perak
Merupakan penghantar panas yang sangat baik da dapat menghantar listrik
Sulit terkorosi karena membentuk lapisan oksida di permukaannya
Tidak beracun, non-magnetik dan sulit terbakar
Sumber utamanya adalah biji bauksit

Alumunium dapat diperoleh melalui proses Hall, yaitu:


-biji bauksit dimurnikan dengan menambah NaOH dan HCl sehingga diperoleh Al 2O3
Al2O3 (s) + 2NAOH (aq)  2NaAIO2 (aq) + H2O
2NaAIO (aq) +HCL (aq)  Al(OH)3 + NaCl (aq)
Al(OH)3  Al2O3 (s) + 3H20

-Al2O3 yang diperoleh kemudian disaring


dan dilelehkan baru kemudian dielektrolisis
Anoda : 3O2-  O2(g) + 6e
Katoda : 2Al3 + 6e  2Al

-Sebelum elektrolisis, ditambahkan kriolit (NaAIF 6)


untuk menurunkan titik leleh AL2O3
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Silikon (Si)
Sifat Fisis

Nomor atom : 14
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 2
Massa Atom relatif : 28,0855
Jari-jari atom : 1,46 Å
Titik Didih : 2355 C
Titik Lebur : 1410 C
Elektronegatifitas : 1,74
Energi Ionisasi : 787 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 4+
Struktur Atom : Kristal
Kovalen
raksasa
Wujud : Padat
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Kegunaan
Silikon (Si)
Dipaki dalam pembuatan kaca
Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga
Untuk membuat enamel
Untuk membuat IC
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Silikon (Si)
Catatan
Merupakan unsur elektropositif yang paling banyak dijumpai
Isotop alaminya terdiri atas isotop 28 (92,2%), isotop 29 (4,7%), isotop 30 (3,1%)
Memiliki sifat kimia seperti logam yang lain
Kemampuan semikonduktor akan meningkat jika ditambahkan pengotor suhu
Ditemukan pada banyak senyawa dioksida dan berbagai macam silicate yang ada di alam
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Fosfor (P)
Sifat Fisis

Nomor atom : 15
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 3
Massa Atom relatif : 30,97376
Jari-jari atom : 1,23 Å
Titik Didih : 280 C
Titik Lebur : 44 C
Elektronegatifitas : 2,05
Energi Ionisasi : 1060 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 5+
Struktur Atom : molekul
Poliatom
Wujud : Padat
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Fosfor (P)
Catatan
Berupa logam bewarna putih keperakan dan sangat ringan
Banyak dipakai di industri karena ringan dan mampu membentuk aloi yang kuat
Termasuk unsur reaktif
Sebagian besar logam dapat dihasilkan dengan bantuan magnesium
Banyak ditemukan di alam dan dalam mineral : dolomite, magnetite, olivine, serpentine
Senyawa yang terbentuk umumnya ikatan ion, namun ada juga berupa ikatan kovalen

Magnesium umumnya dapat diperoleh melalui pengolahan air laut sbg:


Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Kegunaan
Fosfor (P)
Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
Pemisah sulfur dari besi dan baja
Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
Untuk membuat lampu kilat
Sebagai katalis reaksi organik
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Sulfur (S)
Sifat Fisis

Nomor atom : 16
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 4
Massa Atom relatif : 32,066
Jari-jari atom : 1,09 Å
Titik Didih : 445 C
Titik Lebur : 119 C
Elektronegatifitas : 2,45
Energi Ionisasi : 1000 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 6+
Struktur Atom : molekul
poliatom
Wujud : Padat
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Kegunaan
Sulfur (S)
Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
Digunakan dalam baterai
Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
Digunakan pada korek dan kembang api
Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Sulfur (S)
Catatan

-Zat murninya tidak berbau dan tidak berasa


-Memiliki struktur yang beragam, tergantung konsisi sekitar
-Secara alami banyak terdapat di gunung berapi
-Komponen murninya tidak beracun namun senyawa yang terbentuk kebanyakan
berbahaya bagi manusia
-Senyawa sulfur yang utama adalah SO2, dan SO3. SO2 berupa gas yang mudah larut
dalam air sehigga menyebabkan hujan asam
-Efek yang ditimbulkan dapat sikurangi dengan cara
melewatkan air yang terkontaminasi pada padatan CaCO3.
SO3 merupakan bahan utama membuat asam sulfat
SO3 diperoleh dari oksidasi SO2 dengan katalis vanadium
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon

Chlor (Cl)
Sifat Fisis

Nomor atom : 17
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 5
Massa Atom relatif : 35,4527
Jari-jari atom : 0,97 Å
Titik Didih : -35 C
Titik Lebur : -101 C
Elektronegatifitas : 2,85
Energi Ionisasi : 1260 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 7+
Struktur Atom : molekul
diatom
Wujud : gas
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Kegunaan
Chlor (Cl)
Dipakai pada proses pemurnian air
Cl2 dipakai pada disinfectan
KCl digunakan sebagai pupuk
ZnCl2 digunakan sebagai solder

NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere


Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
Dipakai pada berbagai macam industri
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Chlor (Cl)
Catatan
Merupakan gas diatomik bewarna kehijauan
Termasuk gas yang beracun
Dalam bentuk padat dan cair merupakan oksidator yang kuat
Mudah bereaksi dengan unsur lain
Merupakan zat yang paling banyak terkandung di air laut
Terdapat juga dalam carnalite dan silvite
Diperoleh dengan cara mengelektrolisis larutan NaCl
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Argon (Ar)
Sifat Fisis

Nomor atom : 18
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 6
Massa Atom relatif : 39,948
Jari-jari atom : 0,88 Å
Titik Didih : -186 C
Titik Lebur : -189 C
Elektronegatifitas : -
Energi Ionisasi : 1520 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : -
Struktur Atom : molekul
monoatom
Wujud : gas
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Kegunaan
Argon (Ar)
Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
Untuk mendeteksi sumber air tanah
Dipakai dalam roda mobil mewah
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon| tabel

Argon (Ar)
Catatan

Merupakan gas yang tidak bewarna dan berasa


Tidak reaktif seperti halnya gas mulia yang lain
Dapat diperoleh dengan cara memaskan udarea dengan CaC 2
Terdapat sekitar 1% argon di atmosfer
Terbentuk di atmosfer sebagai akibat dari proses sinar kosmik
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel

Tabel Perbandingan
Unsur
Sifat
Na Mg Al Si P S Cl Ar
Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18
No massa 23 24 27 28 31 32 35,5 40
Jari-jari ( Å ) 2,23 1,72 1,82 1,46 1,23 1,09 0,97 0,88
Titik Didih 892 1107 2467 2355 280 445 -35 -186
Titik Lebur 98 651 660 1410 44 119 -101 -189
Energi Ionisiasi 495 738 577 787 1060 1000 1260 1520
Elektronegitifitas 1,00 1,25 1,45 1,74 2,05 2,45 2,85 -
Tingkat Oks. Max +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 -
Struktur Kristal
Kristal Kristal Kristal Molekul Molekul Molekul Molekul
kovalen
logam logam logam poliatom poliatom diatom monoatom
raksasa
Wujud padat padat padat padat padat padat gas gas
Thank
You
It’s end

Anda mungkin juga menyukai