0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan10 halaman
Presentasi ini menjelaskan pengaruh perubahan temperatur pada proses sedimentasi dalam pengolahan air. Percobaan menunjukkan bahwa peningkatan temperatur mempercepat reaksi kimia koagulasi namun mengganggu proses sedimentasi dengan menyebabkan pergerakan partikel air. Kesimpulannya, temperatur optimal diperlukan untuk mendapatkan efisiensi maksimal dalam pengolahan air.
Presentasi ini menjelaskan pengaruh perubahan temperatur pada proses sedimentasi dalam pengolahan air. Percobaan menunjukkan bahwa peningkatan temperatur mempercepat reaksi kimia koagulasi namun mengganggu proses sedimentasi dengan menyebabkan pergerakan partikel air. Kesimpulannya, temperatur optimal diperlukan untuk mendapatkan efisiensi maksimal dalam pengolahan air.
Presentasi ini menjelaskan pengaruh perubahan temperatur pada proses sedimentasi dalam pengolahan air. Percobaan menunjukkan bahwa peningkatan temperatur mempercepat reaksi kimia koagulasi namun mengganggu proses sedimentasi dengan menyebabkan pergerakan partikel air. Kesimpulannya, temperatur optimal diperlukan untuk mendapatkan efisiensi maksimal dalam pengolahan air.
SEDIMENTASI DALAM PENGOLAHAN AIR 062121046 Riana Fazrin Nur Fauziah 062121049 Asti Durrotul Mashunnah 062121060 Mangku Prawoto 062121064 Larisha Kirana Maharani 062121065 Retno Wulandari 062121066 Yusyifa Zahra Tunnisya PENDAHULUAN
Temperatur menyebabkan Pergerakan partikel air saat
perubahan fisik air terkena panas
Perubahan kondisi lingkungan dapat
mempengaruhi kondisi system dalam proses pengolahan air. Salah satunya adalah perubahan temperatur air. TUJUAN Untuk mengetahui pengaruh perubahan temperatur pada proses sedimentasi dalam pengolahan air
METODE PERCOBAAN Persiapan Sampel dan pemanasan sampel
JAR TEST
Pengaturan suhu sampel Pembubuhan Koagulan Sedimentasi Pembacaan Kekeruhan
Langkah Kerja : 1. Sampel air sungai dalam piala gelas 1 L dipanaskan sampai mencapai suhu yang diuji, dan suhu dipertahankan dengan mengatur temperatur pada Hot Plate. 2. Sampel diaduk menggunakan magnetik stirrer pada RPM cepat ( skala 8 pada alat ), sambal dibubuhkan koagulan sebanyak 20 ppm. 3. Dibiarkan selama 1 menit. 4. Pengadukan diperlambat dengan menurunkan RPM ( skala 4 pada alat ) dan dibiarkan selama 5 menit. 5. Magnetik stirrer dimatikan dan sampel dibiarkan mengendap selama 5 menit. 6. Setelah 5 menit diambil sampel dengan menggunakan Syringe lalu diukur kekeruhannya menggunakan Turbidimeter. 7. Dilakukan pengulangan Langkah 1-6 pada sampel lain dengan suhu yang berbeda. Langkah Kerja : 1. Sampel air sungai dalam piala gelas 1 L dipanaskan sampai mencapai suhu yang diuji, dan suhu dipertahankan dengan mengatur temperatur pada Hot Plate. 2. Sampel diaduk menggunakan magnetik stirrer selama 1 menit dengan RPM cepat ( skala 8 ). 3. Magnetik stirrer dimatikan dan sampel dibiarkan mengendap selama 3 menit. 4. Diambil sampel dengan menggunakan syringe lalu diukur kekeruhannya dengan menggunakan Turbidimeter. 5. Diulangi langkah 1- 4 dengan suhu yang berbeda. HASIL PERCOBAAN DENGAN KOAGULAN KEKERUHAN AWAL ( NTU ) SUHU (°C) KEKERUHAN AKHIR ( NTU ) 56,3 26 12,5 56,3 30 11,4 56,3 38 8,26 56,3 42 7,21 56,3 50 5,66 56,3 69 5,24
TANPA KOAGULAN KEKERUHAN AWAL ( NTU ) SUHU (°C) KEKERUHAN AKHIR ( NTU )
56,3 25 39,2
56,3 32 42,6
56,3 43 43,4 Kurva Suhu Terhadap Kekeruhan
Pengaruh temperature pada reaksi Pengaruh temperature pada proses
kimia koagulasi dan sedimentasi sedimentasi tanpa koagulan PEMBAHASAN KESIMPULAN
Percobaan pertama menunjukan hasil kekeruhan Secara kimia kenaikan temperatur
akhir yang lebih kecil pada setiap kenaikan temperatur. membuat reaksi lebih cepat, namun untuk Ini disebabkan karena pengaruh temperatur pada reaksi proses pengendapan kenaikan temperatur kimia koagulan dengan koloid dalam air baku memberikan gangguan pada proses berlangsung lebih cepat dan membuat proses pengendapan di mana menyebabkan partikel pembentukan Flok lebih cepat dan besar sehingga dapat mengendap dengan baik dibandingkan dengan temperatur air bergerak dan mengganggu partikel yang yang lebih rendah. Kenaikan temperatur mempercepat akan mengendap secara gravitasi. reaksi kimia. Hasil ini sesuai dengan kinetika reaksi Diharapkan kedepannya dapat dilakukan Percobaan kedua menunjukan hasil kekeruhan akhir penelitian yang lebih mendalam, guna yang lebih besar pada setiap kenaikan temperatur. Ini mendapatkan efisiensi dalam proses menunjukan bahwa partikel air yang mengalami kenaikan pengolahan air. temperatur akan cenderung bergerak ke atas untuk melepaskan kalor yang didapatkanya. Dimana hal ini akan melawan efek gravitasi yang dibutuhkan saat proses sedimentasi. DAFTAR PUSTAKA
Abdullah , 2004, IPA Fisika dan MTs, Jilid 1, Erlangga.
Rahmatsyah, Juliani Rita, Nusyirwan, Hasim Lubis Rajo, 2021, Fisika Lingkungan, Media Sain,. Bandung. Suprihatin, Suparno Ono, 2013, Teknologi Pengolahan Air untuk Mahasiswa dan Praktisi Industri, IPB Press, Bogor. SEKIAN TERIMA KASIH