Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 2

PERCOBAAN 2

PENENTUAN KALOR PELARUT

Nama : Septiar Agung Wicaksana

NIM : 1830221007

Tanggal percobaan : 7 juni 2019

Dosen pengampu : Dikdik Mulyadi M.Pkim

Asprak : Vega Oktaviana, S.Si

PROGRAM STUDI S1 KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

termokimia adalah ilmu tentang perubahan kalor (panas) suatu zat yang
melibatkan proses kimia dan fisika. Termokimia yang merupakan bagian dari
Termodinamika membahas tentang perubahan energi yang menyertai suatu reaksi
kimia yang dimanifestasikan sebagai kalor reaksi. Partikel-partikel penyusun zat
selalu bergerak konstan, sehingga zat memiliki energi kinetik. Energi kinetik rata-
rata suatu objek berbanding lurus dengan temperature absolutnya.

Ketika melarutkan suatu zat yang disertai dengan perubahan suhu dan perubahan
panas, besarnya perubahan panas ini dapat terjadi karena pelarutan yang melepas
panas akan menaikan suhu air dan calorimeter tersebut. Eksoterm sebaliknya
untuk pelarutan yang yang menerima panas akan menurunkan suhu air dan
kalorimeter dan bersifat endoterm.

Pelarut yang di gunakan dalam hal ini adalah air. Karena air mempunyai sifat
khusus yang mampu melarutkan sebagai jenis zat salah satu penyebab mengapa
air dapat melarutkan zat ionik. Karena kemampuanya menstabilkan ion dalam
larutan hingga ion itu dapat terpisah satu dan yang lain.

1.2 Tujuan
1. Mengerti efek panas akibat pelarut zat
2. Menentukan kalor pelarut molar (Hpelarut)
3. Mengerti penggunaan azaz black
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar teori

termokimia adalah ilmu tentang perubahan kalor (panas) suatu zat yang
melibatkan proses kimia dan fisika. Termokimia yang merupakan bagian dari
Termodinamika membahas tentang perubahan energi yang menyertai suatu reaksi
kimia yang dimanifestasikan sebagai kalor reaksi. Partikel-partikel penyusun zat
selalu bergerak konstan, sehingga zat memiliki energi kinetik. Energi kinetik rata-
rata suatu objek berbanding lurus dengan temperature absolutnya (0K).

Kajian tentang kalor dihasilkan atau dibutuhkan oleh kimia adalah termodinamika
yang merupakan cabang dari termokimia karena tabung reaksi dan isinya
membentuk sistem. Kita dapat mengukur (secara langsung) dengan cara
mengukur kerja atau kenaikan temperatur energi yang dihasilkan oleh rekasi
dengan kalor dan dikenal sebagai q bergantung pada kondisinya. Apakah dengan
perubahan energi dalam atau perubahan entalpi. Sebaliknya, jika kita tau ∆H suatu
reaksi dapat meramalkan jumlah energi yang dihasilkan.

Tetapan kalorimeter adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu sebesar
1° C yang biasanya dilakukan dengan mencampur air dingin dengan air panas
sehingga terjadi perpindahan panas sesuai azaz black.

Qlepas = Qterima

Qair panas = Qair dingin + Qkalorimeter

M1c(Tp-Tc) = m2c(Tc-Td) + C(Tc-Td)

Kalor pelarutan molar adalah kalor yang diserap atau dilepas oleh mol xat ketika
dilarutkan dengan jumlah pelarut.

∆H = Q/n

Qpelarutan = Qair dingin + Qkalorimeter

M1c∆T = C.∆T

2.2 Tinjauan bahan


 NaOH
 Nantrium hidroksida Mr : 39,99 gr/mol
 Densitas 2,1 g/cm3
 Titik lebur 318o C
 Titik didih 1390o C
 Berwarna putih
 Mudah terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida
 Mudah larut dalam air dan etanol
 H2O
 Massa molar : 18,0153 g/mol
 Densitas : 0.998 g/cm3 (cairan (20o)), 0.92 g/cm3 (padatan)
 Titik beku 0oC
 Titik didih 100oC
BAB III

METODOLOGI

Alat

Kalorimeter

Gelas ukur

Gelas arloji

Timbangan

Spatula

Termometer

Stopwatch

Bahan

H2O

NaOH

Skema kerja

Penentuan ketetapan kalorimeter

Siapkan air sebanyak 50 ml di gelas ukur

Catat suhu air setelah dimasukan ke dalam kalorimeter

Mengaduk dan mencatat suhu air setiap 30 detik sampai menit ke 4

Tambahkan air panas (35-45o C) sebanyak 50ml pada menit ke 4

Mencatat suhu air setiap 30 detik sampai menit ke 8

Membuat grafik hubungan antara waktu dengan suhu untuk memperoleh suhu
yang maksimal yang tepat
Kalor pelarutan molar

Pasang alat seperti untuk penentuan tetapan kalorimeter

Timbang beberapa butir NaOH (catat beratnya)

Ambil 100ml air dengan gelas ukur. Masukan kedalam kalorimeter, catat suhu air,
sesudah air dimasukan ke dalam kalorimeter: aduk dan catat suhu air setiap 30
detik hingga menit ke 4

Tepat pada menit ke 4, masukan NaOH yang telah di timbang aduk sampai larut

Sambil terus di aduk, catat suhunya sertiap 30 detik, sampai menit ke 8

Buat grafik hubungan antara waktu dengan suhu untuk memperoleh suhu
maksimum yang tepat (Tc).
BAB IV

Hasil dan Pembahasan

Hasil pembahasan

Penetuan ketetapan kalorimeter (air dingin + air panas)

waktu Suhu (oC)


30 detik pertama 26,3
30 detik kedua 26,3
30 detik ketiga 26,3
30 detik keempat 26,4
30 detik kelima 26,4
30 detik keenam 26,4
30 detik ketujuh 26,4
30 detik kedelapan 26,4
Suhu campuran
30 detik pertama 36,0
30 detik kedua 35,2
30 detik ketiga 34,5
30 detik keempat 33,5
30 detik kelima 33,0
30 detik keenam 32,9
30 detik ketujuh 32,8
30 detik kedelapan 32,5
Kalor penetapan molar (∆H pelarutan) NaOH

waktu Suhu (oC)


30 detik pertama 26,6
30 detik kedua 26,8
30 detik ketiga 26,9
30 detik keempat 26,4
30 detik kelima 26,4
30 detik keenam 26,3
30 detik ketujuh 26,3
30 detik kedelapan 26,2
Suhu campuran
30 detik pertama 31,1
30 detik kedua 30,5
30 detik ketiga 30,4
30 detik keempat 30,3
30 detik kelima 30,3
30 detik keenam 30,1
30 detik ketujuh 30,0
30 detik kedelapan 29,8

Pembahasan

Termodinamika adalah bidang ilmu yang meliputi hubungan antara panas dan
jenis energi lainnya. Perubahan energi dapat terjadi dalam suatu sistem maupun
lingkungan. Sistem sistem dapat berupa gas, uap, air dalam kontek cairan. Secara
umum sistem ada 3, yaitu: sistem terbuka, tertutup dan terisolasi dan pada
percobaan ini yang menjadi sistem adalah air dan NaOH. Selain itu pada
percobaan kali ini ada juga yang bertindak sebagai lingkungan yakni kalorimeter.

Jika suatu sistem reaksi diberikan sejumlah energi dalam bentuk kalor q, maka
sistem akakn melakukan kerja yang maksimum. Jumlah kalor dari hasil reaksi
kimia dapat di ukur dengan alat yang dinamakan kalorimeter. Jumlah kalor yang
di serap untuk menaikan suhu 1 derajat di sebut tetapan kalorimeter, satuanya JK-
1
.

Jika kalor yang di pindahkan dari sistem ke lingkungan, maka reaksi tersebut di
sebut reaksi eksoterm. Dan jika kalor berpindah dari likungan ke sistem, maka
reaksi tersebut bersifat endoterm. Reaksi eskoterm akan membebaskan energi
sehingga entalpi sistem berkurang dan penambahan entalpinya bernilai negatif.
Reaksi endoterm menyerap sejumlah energi sehingga energi sistem bertambah.
Dan pada percobaan kali ini terjadi reaksi endotern yang mana reaksi tersebut
menyerap panas. Air dingin yang di campur dengan air panas akan menghasilkan
air hangat , sementara pada percobaan kedua terjadi reaksi eksoterm. Ketika
NaOH di masukan ke dalam air menyebabkan panas . panas yang di hasilkan dari
zat yang bereaksi merupakan sistem kemudian di lepaskan kelingkungan.

Pada percobaan di gunakan kalorimeter yang fungsinya untuk mengukur jumlah


kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Prinsip kerjanya
adalah menyerap dan menghasilkan kalor dengan adanya gesekan antara
pengaduk dan dinding kalorimeter yang bertumbukan dengan molekul air.

Kalor pelarutan adalah panas yang di lepaskan atau di serap ketika suatu senyawa
dilarutkan dalam pelarut berlebih sampai pada keadaan dimana penambahan
pelarut selanjutnya tidak ada panas yang diserap atau dilepaskan lagi.

Pada percobaan ini digunakan jenis kalorimeter sederhana. Adapun persamaan


reaksi antara air dengan kristal NaOH.

NaOH + H2O → Na+(aq) + OH-(aq) pada pereaksi ini hanya terjadi pelarutan saja
dari NaOH yang awalnya padatan. Air dinginb+ air panas → mencapai
kesetimbangan (air hangat)

Grafik 1 :

40

35

30

25

20 H2O
H2O Setelah Pemanasan
15

10

0
30' 60' 90' 120' 150' 180' 210' 240'
Grafik 2 :

32

31

30

29

28 H2O
NaOH
27

26

25

24
30' 60' 90' 120'
BAB V

Kesimpulan

Berdasarkan percobaan Tersebut dapat disimpulkan bahwa dalamsetiap reaksi


kimia selalu disertai dengan perubahan energi, hal ini dibuktikan dari data-data
yang diperoleh. Prinsip kerja dari termokimia yaitu penentuan tetapan dengan
mengamati perubahan temperatur pada selang waktu tertentu dengan
menggunakan kalorimeter.

Kuis

1. Apa yang dimaksud dengan kalor pelarutan?


panas yang dilepaskan atau diserap ketika satu mol senyawa dilarutkan
dalam pelaryut berlebih yaitu sampai suatu keadan dimana pada
penambahan pelarut selanjutnya tidak ada panas yang diserap atau
dilepaskan lagi,karena air biasanya digunakan sebagai pelarut,maka
reaksinya dapat ditulis :
X¬(s) + Y(aq) 
2. Apa yang dimaksud dengan eksoterm dan endoterm?
Reaksi endoterm adalah reaksi yang memerlukan energi atau menyerap
energi dari lingkungan ketika reaksi terjadi. Umumnya reaksi ini
menghasilkan suhu dingin. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang
mengeluarkan energi atau menghasilkan energi ketika reaksi terjadi.
Umumnya reaksi ini menghasilkan suhu panas.
3. Apa yang dimaksud dengan asas black?
Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan
oleh Joseph Black. Asas ini menjabarkan: Jika dua buah benda yang
berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yg panas memberi kalor pada
benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama.

Anda mungkin juga menyukai