LAPORAN PRAKTIKUM
Mnsab [abcejpu8
Dr. I Nyoman Suardana, M.Si.
Ni Luh Putu Ananda Saraswati, S.Si.,M.Si.
Misusub Nlag 8
Desak Putu Eka Candrawati Arsini (1913031009)
berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada ada energi yang lepas atau masuk dari
luar ke dalam kalorimeter. Zat yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam, dengan
mengukur suhu sebelum dan sesudah reaksi dapat ditentukan kapasitas panas dan
kalor reaksi (Petrucci, 2007).
Untuk menentukan jumlah panas yang diserap oleh kalorimeter beserta
termometernya dan pengaduknya, sebelum digunakan maka terlebih dahulu perlu
diketahui konstanta atau tetapan kalorimeter yang digunakan dalam percobaan.
Tetapan kalorimeter adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu
kalorimeter sebesar 1°C pada air dengan massa 1 gram. Pengukuran besaran kalor
dengan metode mencampur menggunakan prinsip bahwa bila terjadi pertukaran
kalor antara dua benda yang suhu awalnya berbeda, besarnya kalor yang hilang oleh
benda Penuntun Praktikum Kimia Fisika 14 yang lebih dingin dan akhirnya tercaoai
suatu suhu keseimbangan diantara keduanya. Hal ini benar bila tidak ada kalor yang
diperoleh atau hilang oleh sistem ke sekelilingnya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menentukan tetapan kalorimeter
adalah dengan mencampurkan volume tertentu air dingin (massa m1 dan T1 )
dengan
volume tertentu air panas (massa m2 dan T2 ) di dalam kalorimeter yang akan
ditetapkan tetapannya. Jika kalorimeter tidak menyerap panas dari pencampuran
antara air panas dengan air dingin ini, maka kalor yang diberikan oleh air panas
harus sama dengan kalor yang diserap oleh air dingin. Namun, karena kalorimeter
ikut menyerap panas, maka kalor yang diserap oleh kalorimeter merupakan selisih
kalor yang diberikan oleh air panas dikurangi dengan kalor yang diserap oleh air
dingin. Harga tetapan kalorimeter diperoleh dengan membagi jumlah kalor yang
diserap oleh kalorimeter dengan perubahan temperatur pada kalorimeter.
Dengan demikian,
- Batang pengaduk
- Gelas kimia 100 mL
- Pipet tetes
i. Iahan
- Air panas
- Air dingin
V. Cara Kerja
1. Sebanyak 50 mL air dimasukkan ke dalam kalorimeter sambal diaduk.
2. Suhu air dalam kalorimater dicatat setiap 30 detik hingga menit keempat. Tepat
pada setengah menit keempat ditambahkan 50 mL air panas 60 °C — 70 °C ke
dalam kalorimeter.
3. Suhu air dalam kalorimeter dicatat tiap 30 detik dan kalorimeter diaduk.
Pencatatan suhu dihentikan pada menit ke-8 atau sampai diperoleh 3 titik pada
suhu yang konstan.
4. Kurva hubungan antar waktu dengan suhu dibuat untuk memperoleh suhu
percampuran melalui ekstrapolasi
VD. Data
Tabel Penentuan Tetapan Kalorimeter Berdasarkan Data Sekunder
VDD. Pemiahasan
Dari data sekunder pada percobaan ini, didapatkan grafik hubungan antara suhu
dan waktu dalam penentuan tetapan kalorimeter berikut:
Suhu
50
45
f{x) = 0.08 x +
40
27.64
35
R² = 0.7
30
la
t
d
]sd25
x 20
E
15
10
5
0
Berdasarkan grafik di atas, pada detik ke-0 hingga detik ke-90 suhu air dingin
konstan di suhu 29oC. Hal itu menandakan tidak adanya reaksi eksoterm maupun
reaksi endoterm pada kalorimeter. Selanjutnya pada detik ke-90, ditambahkan air
panas sebanyak 50 mL dan akibatnya terjadi peningkatan suhu didetik ke-120 dan
terus konstan hingga detik ke-210 dengan suhu 44 oC. Namun, didetik 240 terjadi
penurunan suhu menjadi 42oC. Hal itu menandakan adanya reaksi endoterm atau
penyerapan energi dari reaksi tersebut.
Dalam percobaan ini, sejumlah air yang telah diketahui massanya, dipanaskan
terlebih dahulu. Kemudian air yang suhunya lebih tinggi ini dimasukkkan ke dalam
kalorimeter yang berisi air, massa air dingin sudah ditimbang terlebih dahulu. Dalam
hal ini air dingin dan kalorimeter adalah dua benda yang bersuhu sama yang akan
menerima panas dari air panas.
Perhitungan:
Tcampuran = 44oC
2100 H
¾ 15n O
= 140 J/oC
Pada data sekunder yang diberikan, terlihat bahwa setelah penambahan air panas
suhu yang semulai tetap kemudian naik yang mana disebabkan oleh kalorimeter
telah menyerap panas dari penacampuran air tersebut dan dalam selang waktu
tertentu suhu keduanya akan sama. Hal ini sesuai dengan pernyataan bila sebuah
benda dengan suhu tertentu disinggungkan benda lain yang suhunya lebih rendah
maka dalam selang waktu tertentu suhu kedua benda tersebut akan menjadi sama
(setimbang). Hal ini terjadi karena benda yang bersuhu lebih tinggi memberikan
panasnya ke benda yang bersuhu lebih rendah. Terlihat juga bahwa dari data-data
tersebut sesuai dengan sifat kalorimeter yaitu menjaga suhu dan tidak ada pengaruh
dari lingkungan karena dalam prosesnya kalorimeter berlangsung secara adiabatik,
yaitu tidak ada ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter.
Dari hasil pengolahan data sekunder, didapatkan bahwa energi panas yang
diserap oleh air dingin sebesar 3150 J. Sedangkan energi panas yang dilepaskan
oleh air panas didapatkan sebesar 5250 J yang mana ini tidak sesuai dengan
pernyataan dari hukum kekekalan energi dimana jumlah panas yang diberikan sama
dengan jumlah panas yang diterima oleh benda yang bersuhu lebih rendah (asas
Black). Hal ini dikarenakan pada dasarnya kalorimeter didesain agar pertukaran
kalor hanya terjadi di dalam bejana dan menghindari pertukaran kalor ke
lingkungan sekitarnya. Namun, dalam penggunaannya, kalorimeter juga menyerap
panas sehingga tidak semua panas dapat terukur atau terserap oleh air dingin.
Dalam menentukan kapasitas panas dari kalorimeter (jumlah panas yang diserap
oleh air dingin sebesar 3150 J. Sedangkan energi panas yang dilepaskan oleh air
panas didapatkan sebesar 5250 J yang mana ini tidak sesuai dengan pernyataan dari
hukum kekekalan energi (asas Black). Hal ini dikarenakan dalam penggunaannya,
kalorimeter juga menyerap panas sehingga tidak semua panas dapat terukur atau
terserap oleh air dingin.
Dalam menentukan kapasitas panas dari kalorimeter (jumlah panas yang diserap
oleh kalorimeter beserta termometernya dan pengaduknya), terlebih dahulu perlu
diketahui tetapan kalorimeternya. Berdasarkan pengolahan data, didapatkan bahwa
jumlah energi panas yang diserap kalorimeter atau dibutuhkan untuk menaikkan
suhu 1oC adalah sebesar 140 J/oC.
DW. Daftar Pustaka