KALORIMETER
Disusun Oleh :
PENDIDIKAN BIOLOGI
JUNI 2021
Tujuan Pratikum
1. Termometer
2. Neraca Ohauss
3. Pemanas
4. Kalorimeter
5. Stopwatch
6. Logam / Baban
7. Penjepit Beban
8. Air
Dasar Teori
KALORIMETER
Panas atau kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya
perbedaan temperatur. Panas atau kalor tersebut akan bergerak dari temperatur
tinggi ke temperatur yang lebih rendah. Kapisatas kalor atau kapasitas panas (C)
adalah besaran terukur yang menggambarkan banyaknya kalor yang diperlukan
untuk menaikan suhu suatu zat (benda) sebesar jumlah tertentu (misalnya 10℃).
Gambar
Keterangan :
Gambar
Pembahasan :
Sejarah kalorimeter
Pada tahun 1780, A. L. Lavoisier, ahli kimia Perancis, yang dianggap sebagai
salah satu bapak kimia, menggunakan kelinci percobaan untuk mengukur
produksi panas melalui pernapasannya..
Kalorimeter terdiri dari gelas silinder berlapis timah, dipernis, dipegang oleh
tripod dan diakhiri secara internal dengan corong. Di dalam, gelas lain
ditempatkan, mirip dengan yang sebelumnya, dengan tabung yang melewati ruang
luar dan yang dilengkapi dengan kunci. Di dalam gelas kedua ada kotak.
Dalam kisi-kisi ini ditempatkan makhluk atau objek yang spesifik panasnya ingin
ditentukan. Es ditempatkan di dalam bejana konsentris, seperti di keranjang.
Panas yang dihasilkan oleh tubuh diserap oleh es, menyebabkan fusi. Dan produk
air cair dari pencairan es dikumpulkan, membuka kunci kaca bagian dalam.
Jalanya percobaan
TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui bagaimana cara Praktek Fisika
Dasar.
Menentukan kalor lebur es dalam Kalorimeter.
TEORI SINGKAT
Bila sebongkah es ditempatkan pada lingkungan yang suhunya diatas 0 0C, maka
es akan mencair. Pada keadaan ini akan berlaku juga azas Black : benda yang
lebih tinggi suhunya akan menyerahkan kalor kepada yang suhunya lebih rendah.
Dan banyaknya kalor yang diterima sama dengan kalor yang diberikan.
Bila sebongkah es yang massanya Ge dimasukan ke dalam calorimeter yang sudah
berisi air setengahnya, maka es akan mencair. Menurut Black :
Gk.ck (tb – ta) + Ga.ca (tb – ta) = Ge.C + Ge.ca (ta – 0)
C=
Dimana :
Gk = Massa kalorimeter kosong + pengaduk
Ck = Panas jenis kalorimeter + pengaduk
tb = Suhu kalorimeter + air mula-mula
Ga = Massa air
Ca = Panas jenis air = 1
Ge = Massa es
ta = Suhu campuran (akhir)
C = Kalor lebur es
KESELAMATAN KERJA
Periksalah alat yang akan dipergunakan dalam praktek, pastikan dapat
dipergunakan dengan baik.
Alat dan bahan jangan sampai jatuh kelantai.
Jangan praktek dahulu sebelum ada instruksi dari dosen dan sebelum membaca
materi praktek.
JALANNYA PERCOBAAN
Menimbang kalorimeter kosong beserta pengaduk.
Mengisi kalorimeter dengan air sampai 2/3 bagian. Menimbang kalorimeter yang
sudah berisi air.
Memasang thermometer, dan mengamati suhu mula-mula.
Masukan es sedikit demi sedikit ke dalam kalorimeter dan aduk perlahan-lahan.
Mengamati suhunya tiap 30 detik dan mencatat pengamatan itu.
Suhu yang terendah adalah suhu akhir campuran.
Menimbang kalorimeter, pengaduk, air, dan air es.
DATA PENGAMATAN
Gk = 55,5 gr ck = 0,24 kal/groc
Gk + Ga = 187 gr Ga = 130,4 gr
Gk + Ga + Ge = 209,81 gr Ge = 10 gr
Tb = 28oC Ta = 21oC
ca = 1 kal/groc
Pada percobaan ini sebagian panas yang timbul akan menjalar ke sekelilingnya,
maka suhu akhir perlu dikoreksi. Menurut Newton perbedaan suhu (besarnya
koreksi) adalah :
dT = -K (Tk-Tr).t
Data Percobaan
Pengamatan setelah suhu maksimum :
T (waktu) Tk(0C) Tr(0C) (Tk-Tr)
0 menit 28,8 28 0,8
0,5 menit 28,2 28 0,2
1,0 menit 27,6 28 -0,4
1,5 menit 26,8 28 -1,2
2,0 menit 26,3 28 -1,7
2,5 menit 25,7 28 -2,3
3,0 menit 25,2 28 -2,8
3,5 menit 24,5 28 -3,5
4,0 menit 24 28 -4
4,5 menit 23,6 28 -4,4
5,0 menit 23 28 -5
Dasar Teori
Istilah kalor sering kita dengar pada kehidupan sehari-hari. Penting bagi kita
sebagai mahasiswa untuk untuk mendefinisikan kalor dengan jelas, dan
menjelaskan fenomena-fenomen yang berhubungan dengan kalor.
Energi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat dipindah dari satu tempat
ke tempat lain disebut kalor.Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau
dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri.
Dengan menggunakan hukum Hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat
ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar, energi ikatan
dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimetri berlangsung secara adiabatik,
yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter.
Kalor yag dibutuhkan untuk menaikan suhu kalorimeter sebesar 10oC pada air
dengan massa 1 gram disebut tetapan kalorimetri.
Qlepas = Qterima
Keterangan:
C = kapasitas kalorimeter
Sedang hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi disebut
termodinamika. Termodinamika dapat didefinisikan sebagai cabang kimia yang
menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengan kesetimbangan
dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan.
Kalor reaksi dapat diperoleh dari hubungan maka zat (m), kalor jenis zat (c) dan
perubahan suhu (ΔT), yang dinyatakan dengan persamaan berikut
Q = m.c.ΔT
Keterangan:
C= kalor jenis
Kalorimeter adalah jenis zat dalam pengukuran panas dari reaksi kimia
atauperubahan fisik. Kalorimetri termasuk penggunaan kalorimeter. Kata
kalormetri berasal dari bahasa latin yaitu calor, yang berarti panas.
Energi akan berpindah dari satu tempat ke tempat yang disebut dengan panas dan
kalorimetri mengukur perubahan suatu tersebut. Bersamaan dengan kapasitas
dengan kapasitas panasnya, untuk menghitung perpindahan panas.
Kalor adalah berbentuk energi yang menyebabkan suatu zat memiliki suhu. Jika
zat menerima kalor, maka zat itu akan mengalami suhu hingga tingkat tertentu
sehingga zat tersebut akan mengalami perubahan wujud, seperti perubahan wujud
dari padat menjadi cair.
Sebaliknya jika suatu zat mengalami perubahan wujud dari cair menjadi padat
maka zat tersebut akan melepaskan sejumlah kalor. Dalam Sistem Internasional
(SI) satuan untuk kalor dinyatakan dalam satuan kalori (kal), kilokalori (kkal),
atau joule (J) dan kilojoule (kj).
Banyaknya kalor yang dlepaskan oleh suatu benda dengan massa m1 dan kapasitas
kalor jenis zat c1 adalah :
sebanding dengan banyaknya kalor yang diserap oleh air dengan dengan
massa m2 :
Bila kapasitas kalor jenis air c2 diketahui, suhu t1 sama dengan suhu uap, kapasitas
kalor jenis c1 dapat dihitung dengan mengukur besaran t2, ts, dan m2 :
Tabung kalorimeter juga menyerap panas yang dilepaskan oleh zat yang bersuhu
tinggi. Untuk itu, kapasitas kalor kalorimeter :
ck = c2 . NA
Pemanfaatan kalor dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada termos, seterika,
panci, dan alat-alat dapur lainnya.
Termos berfungsi untuk menyimpan zat cair yang berada di dalamnya agar tetap
panas dalam jangka waktu tertentu. Termos dibuat untuk mencegah perpindahan
kalor secara konduksi, konveksi, maupun radiasi.
Seterika terbuat dari logam yang bersifat konduktor yang dapat memindahkan
kalor secara konduksi ke pakaian yang sedang diseterika. Adapun, pegangan
seterika terbuat dari bahan yang bersifat isolator.
Penurunan suhu dalam kulkas disebabkan oleh penguapan freon yang mengalir
dalam pipa yang melewati kulkas. Apabila freon menguap dalam pipa yang
terletak di dalam ruang pembeku, maka freon akan menyerap kalor dari ruang
pembekuan.
Pompa listrik mengalirkan freon yang sudah dimampatkan melalui pipa. Freon
melepaskan kalor, terjadi pengembunan. Freon berubah wujud dari gas ke cair.
Pada waktu pengembunan, sirip pipa di bagian belakang terasa panas. Freon cair
dialirkan ke dalam ruang pembekuan. Freon menyerap kalor, mengakibatkan
suhunya menjadi turun. Uap freon terus dialirkan dan keluar ruang pembekuan,
kemudian dimampatkan lagi. Dan seterusnya secara berulang-ulang.
Langkah Percobaan :
5. Setelah itu mengukur suhu awal air yang pada di kalometer menggunakan
termometer dan di peroleh TO/Tkal = 28℃.
Analais :