Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

KALORIMETER

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Disusun Oleh :

Rita Tri Maharani (19108830005)

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN BIOLOGI

JUNI 2021
Tujuan Pratikum

1. Mengetahui prinsip dan penerapan aliran kalor pada sebuah sistem.

2. Mengitung panas jenis zat (Cp) logam pada kalorimeter.

Alat dan Bahan

1. Termometer

2. Neraca Ohauss

3. Pemanas

4. Kalorimeter

5. Stopwatch

6. Logam / Baban

7. Penjepit Beban

8. Air

Dasar Teori

KALORIMETER

Panas atau kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya
perbedaan temperatur. Panas atau kalor tersebut akan bergerak dari temperatur
tinggi ke temperatur yang lebih rendah. Kapisatas kalor atau kapasitas panas (C)
adalah besaran terukur yang menggambarkan banyaknya kalor yang diperlukan
untuk menaikan suhu suatu zat (benda) sebesar jumlah tertentu (misalnya 10℃).
Gambar

Keterangan :

Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan (J)

C = kapasitas kalor J ℃−1 atau J K

∆ T = kenaikan suhu (℃ atau K )

M = masa benda (kg)

C = kalor jenis (J kg -1 ℃-1)

Gambar

Pembahasan :
Sejarah kalorimeter

Pada tahun 1780, A. L. Lavoisier, ahli kimia Perancis, yang dianggap sebagai
salah satu bapak kimia, menggunakan kelinci percobaan untuk mengukur
produksi panas melalui pernapasannya..

Bagaimana? Menggunakan perangkat yang mirip dengan kalorimeter. Panas yang


dihasilkan oleh kelinci percobaan dibuktikan dengan mencairnya salju yang
mengelilingi peralatan.

Peneliti A. L Lavoisier (1743-1794) dan P. S. Laplace (1749-1827) merancang


kalorimeter yang digunakan untuk mengukur panas spesifik suatu benda dengan
metode pencairan es.

Kalorimeter terdiri dari gelas silinder berlapis timah, dipernis, dipegang oleh
tripod dan diakhiri secara internal dengan corong. Di dalam, gelas lain
ditempatkan, mirip dengan yang sebelumnya, dengan tabung yang melewati ruang
luar dan yang dilengkapi dengan kunci. Di dalam gelas kedua ada kotak.

Dalam kisi-kisi ini ditempatkan makhluk atau objek yang spesifik panasnya ingin
ditentukan. Es ditempatkan di dalam bejana konsentris, seperti di keranjang.

Panas yang dihasilkan oleh tubuh diserap oleh es, menyebabkan fusi. Dan produk
air cair dari pencairan es dikumpulkan, membuka kunci kaca bagian dalam.

Dan akhirnya, menimbang air, massa es cair itu diketahui.

Jalanya percobaan
TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui bagaimana cara Praktek Fisika
Dasar.
Menentukan kalor lebur es dalam Kalorimeter.

ALAT – ALAT DAN BAHAN YANG DIPERGUNAKAN


Kalorimeter dan pengaduk
Thermometer
Es yang akan dicari kalor leburnya
Neraca + anak timbangan

TEORI SINGKAT
Bila sebongkah es ditempatkan pada lingkungan yang suhunya diatas 0 0C, maka
es akan mencair. Pada keadaan ini akan berlaku juga azas Black : benda yang
lebih tinggi suhunya akan menyerahkan kalor kepada yang suhunya lebih rendah.
Dan banyaknya kalor yang diterima sama dengan kalor yang diberikan.
Bila sebongkah es yang massanya Ge dimasukan ke dalam calorimeter yang sudah
berisi air setengahnya, maka es akan mencair. Menurut Black :
Gk.ck (tb – ta) + Ga.ca (tb – ta) = Ge.C + Ge.ca (ta – 0)
C=
Dimana :
Gk = Massa kalorimeter kosong + pengaduk
Ck = Panas jenis kalorimeter + pengaduk
tb = Suhu kalorimeter + air mula-mula
Ga = Massa air
Ca = Panas jenis air = 1
Ge = Massa es
ta = Suhu campuran (akhir)
C = Kalor lebur es

KESELAMATAN KERJA
Periksalah alat yang akan dipergunakan dalam praktek, pastikan dapat
dipergunakan dengan baik.
Alat dan bahan jangan sampai jatuh kelantai.
Jangan praktek dahulu sebelum ada instruksi dari dosen dan sebelum membaca
materi praktek.

JALANNYA PERCOBAAN
Menimbang kalorimeter kosong beserta pengaduk.
Mengisi kalorimeter dengan air sampai 2/3 bagian. Menimbang kalorimeter yang
sudah berisi air.
Memasang thermometer, dan mengamati suhu mula-mula.
Masukan es sedikit demi sedikit ke dalam kalorimeter dan aduk perlahan-lahan.
Mengamati suhunya tiap 30 detik dan mencatat pengamatan itu.
Suhu yang terendah adalah suhu akhir campuran.
Menimbang kalorimeter, pengaduk, air, dan air es.

DATA PENGAMATAN
Gk = 55,5 gr ck = 0,24 kal/groc
Gk + Ga = 187 gr Ga = 130,4 gr
Gk + Ga + Ge = 209,81 gr Ge = 10 gr
Tb = 28oC Ta = 21oC
ca = 1 kal/groc

Pada percobaan ini sebagian panas yang timbul akan menjalar ke sekelilingnya,
maka suhu akhir perlu dikoreksi. Menurut Newton perbedaan suhu (besarnya
koreksi) adalah :
dT = -K (Tk-Tr).t

Dimana : dT = Koreksi kenaikan suhu


K = Konstanta perpindahan panas
Tk = Suhu rata-rata
Tr = Suhu rata-rata ruangan
t = Waktu lama perpindahan panas
K dapat dicari dari percobaan akhir, yaitu dengan mencatat penurunan suhu tiap
30 detik selama 5 menit, setelah tercapai suhu maksimum. Kenaikan suhu
sebenarnya adalah kenaikan suhu pada pengamatan bertambah dengan koreksi.

Data Percobaan
Pengamatan setelah suhu maksimum :
T (waktu) Tk(0C) Tr(0C) (Tk-Tr)
0 menit 28,8 28 0,8
0,5 menit 28,2 28 0,2
1,0 menit 27,6 28 -0,4
1,5 menit 26,8 28 -1,2
2,0 menit 26,3 28 -1,7
2,5 menit 25,7 28 -2,3
3,0 menit 25,2 28 -2,8
3,5 menit 24,5 28 -3,5
4,0 menit 24 28 -4
4,5 menit 23,6 28 -4,4
5,0 menit 23 28 -5

Dasar Teori

Istilah kalor sering kita dengar pada kehidupan sehari-hari. Penting bagi kita
sebagai mahasiswa untuk untuk mendefinisikan kalor dengan jelas, dan
menjelaskan fenomena-fenomen yang berhubungan dengan kalor.

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter


umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalor jenis zat dapat
di hitung dengan menggunakan masa air dingin, masa bahan cxontoh, masa
calorimeter, dan mengukur suhu air dan bahan contoh sebelum dan sesudah
percobaan.Ada beberapa jenis kalorimeter yaitu :

        Kalorimeter alumunium.

        Kalorimeter elektrik.

Hubungan antara kalor dengan energi listrik:


Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk kebentuk
yang lain. Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat
berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah
menjadi energi listrik.

Energi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat dipindah dari satu tempat
ke tempat lain disebut kalor.Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau
dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri.
Dengan menggunakan hukum Hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat
ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar, energi ikatan
dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimetri berlangsung secara adiabatik,
yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter.

Kalor yag dibutuhkan untuk menaikan suhu kalorimeter sebesar 10oC pada air
dengan massa 1 gram disebut tetapan kalorimetri.

Dalam proses ini berlaku azas Black, yaitu:

Qlepas = Qterima

Qair panas = Qair dingin+ Qkalorimetri

m1 c (Tp-Tc)= m2 c (Tc-Td)+ C (Tc-Td)

Keterangan:

m1= massa air panas

m2= massa air dingin

c   = kalor jenis air

C  = kapasitas kalorimeter

Tp = suhu air panas

Tc = suhu air campuran


Td = suhu air dingin

Sedang hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi disebut
termodinamika. Termodinamika dapat didefinisikan sebagai cabang kimia yang
menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengan kesetimbangan
dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan.

Hukum pertama termodinamika menghubungkan perubahan energi dalam


suatu proses termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan pada
sistem dan jumlah kalor yang dipindahkan ke sistem (Keenan, 1980).
Hukum kedua termodinamika yaitu membahas tentang reaksi spontan dan
tidak spontan. Proses spontan yaitu reaksi yang berlangsung tanpa
pengaruh luar. Sedangkan reaksi tidak spontan tidak terjadi tanpa
bantuan luar.
Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi dari Kristal
sempurna murni pada suhu nol mutlak ialah nol. Kristal sempurna
murni pada suhu nol mutlak menunjukan keteraturan tertinggi yang
dimungkinkan dalam sistem termodinamika. Jika suhu ditingkatkan
sedikit di atas 0 K, entropi meningkat. Entropi mutlak selalu
mempunyai nilai positif.

Kalor reaksi dapat diperoleh dari hubungan maka zat (m), kalor jenis zat (c) dan
perubahan suhu (ΔT), yang dinyatakan dengan persamaan berikut

Q = m.c.ΔT

Keterangan:

Q= jumlah kalor (Joule)

m= massa zat (gram)

ΔT= perubahan suhu (takhir-tawal)

C= kalor jenis
Kalorimeter adalah jenis zat dalam pengukuran panas dari reaksi kimia
atauperubahan fisik. Kalorimetri termasuk penggunaan kalorimeter. Kata
kalormetri berasal dari bahasa latin yaitu calor, yang berarti panas.

Kalorimetri tidak langsung (indirect calorimetry) menghitung panas pada


makhluk hidup yang memproduksi karbon dioksida dan buangan nitrogen
(ammonia, untuk organisme perairan, urea, untuk organisme darat) atau konsumsi
oksigen. Lavoisier (1780) menyatakan bahwa produksi panas dapat diperkirakan
dari konsumsi oksigen dengan menggunakan regresi acak. Hal ini membenarkan
teori energi dinamik.

Pengeluaran panas oleh makhluk hidup ditempatkan di dalam kalorimeter untuk


dilakukan langsung, di mana makhluk hidup ditempatkan di dalam kalorimeter
untuk dilakukan pengukuran. Jika benda atau sistem diisolasi dari alam, maka
temperatur harus tetap konstan. Jika energi masuk atau keluar, temperatur akan
berubah.

Energi akan berpindah dari satu tempat ke tempat yang disebut dengan panas dan
kalorimetri mengukur perubahan suatu tersebut. Bersamaan dengan kapasitas
dengan kapasitas  panasnya, untuk menghitung perpindahan panas.

Kalor adalah berbentuk energi yang menyebabkan suatu zat memiliki suhu. Jika
zat menerima kalor, maka zat itu akan mengalami suhu hingga tingkat tertentu
sehingga zat tersebut akan mengalami perubahan wujud, seperti perubahan wujud
dari padat menjadi cair.

Sebaliknya jika suatu zat mengalami perubahan wujud dari cair menjadi padat
maka zat tersebut akan melepaskan sejumlah kalor. Dalam Sistem Internasional
(SI) satuan untuk kalor dinyatakan dalam satuan kalori (kal), kilokalori (kkal),
atau joule (J) dan kilojoule (kj).

1 kilokalori= 1000 kalori


1 kilojoule= 1000 joule
1 kalori   = 4,18 joule
1 kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1
gram air sehingga suhunya naik sebesar 1oC atau 1K. jumlah kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1oC atau 1K dari 1 gram zat disebut
kalor jenis Q=m.c. ΔT, satuan untuk kalor jenis adalah joule pergram
perderajat Celcius (Jg-1oC-1) atau joule pergram per Kelvin (Jg-1oK-1)
(Petrucci, 1987).
Pengukuran kalorimetri suatu reaksi dilakukan dengan menggunakan alat
yang disebut kalorimeter. Ada beberapa jenis kalorimeter seperti:
kalorimeter termos, kalorimeter bom, kalorimeter thienman, dan lain-
lain. Kalorimeter yang lebih sederhana dapat dibuat dari sebuah bejana
plastik yang ditutup rapat sehingga bejana ini merupakan sistim yang
terisolasi.

Banyaknya kalor yang dlepaskan oleh suatu benda dengan massa m1 dan kapasitas
kalor jenis zat c1 adalah :

sebanding dengan banyaknya kalor yang diserap oleh air dengan dengan
massa m2 :

ts adalah suhu setimbang setelah terjadinya pencampuran.

Bila kapasitas kalor jenis air c2 diketahui, suhu t1 sama dengan suhu uap, kapasitas
kalor jenis c1 dapat dihitung dengan mengukur besaran t2, ts, dan m2 :

Tabung kalorimeter juga menyerap panas yang dilepaskan oleh zat yang bersuhu
tinggi. Untuk itu, kapasitas kalor kalorimeter :

ck = c2  .  NA

Kalorimeter terdiri dari alat-alat seperti kalorimeter itu sendiri, thermometer,


stopwatch, catu daya, neraca, voltmeter, amperemeter, kabel penghubung dan
pengaduk. Fungsi dari alat-alat itu antara lain :
1. Kalorimeter                : untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat
dalam reaksi
2. Thermometer            : untuk mengukur suhu air dalam kalorimeter
3. Stopwatch                  : untuk menghitung waktu aliran listrik
4. Catu daya                   : untuk sumber tegangan
5. Neraca                        : untuk mengukur massa kalorimeter kosong dan
kalorimeter yang berisi air
6. Voltmeter                  : untuk mengukur tegangan listrik pada rangkaian
7. Amperemeter            : untuk mengukur kuat arus listrik pada rangkaian
8. Kabel penghubung    : untuk menghubungkan catu daya, amperemeter,
voltmeter dan   kalorimeter
9. Pengaduk                   : untuk mengaduk air dalam kalorimeter

Pemanfaatan Kalor Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pemanfaatan kalor dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada termos, seterika,
panci, dan alat-alat dapur lainnya.

Pemanfaatan Kalor Pada Termos

Termos berfungsi untuk menyimpan zat cair yang berada di dalamnya agar tetap
panas dalam jangka waktu tertentu. Termos dibuat untuk mencegah perpindahan
kalor secara konduksi, konveksi, maupun radiasi.

Pemanfaatan Kalor Pada Termos

Dinding termos dibuat sedemikian rupa, untuk menghambat perpindahan kalor


pada termos, yaitu dengan cara:
a. permukaan tabung kaca bagian dalam dibuat mengkilap dengan
lapisan perak yang berfungsi mencegah perpindahan kalor secara
radiasi dan memantulkan radiasi kembali ke dalam termos,
b. dinding kaca sebagai konduktor yang jelek, tidak dapat
memindahkan kalor secara konduksi, dan
c. ruang hampa di antara dua dinding kaca, untuk mencegah kalor
secara konduksi dan agar konveksi dengan udara luar tidak terjadi.

Pemanfaatan Kalor Pada Seterika

Seterika terbuat dari logam yang bersifat konduktor yang dapat memindahkan
kalor secara konduksi ke pakaian yang sedang diseterika. Adapun, pegangan
seterika terbuat dari bahan yang bersifat isolator.

Pemanfaatan Kalor Pada  Panci Masak


Panci masak terbuat dari bahan konduktor yang bagian luarnya mengkilap. Hal ini
untuk mengurangi pancaran kalor. Adapun pegangan panci terbuat dari bahan
yang bersifat isolator untuk menahan panas.

Pemanfaatan Kalor Pada  Lemari Pendingin (Kulkas)

Penurunan suhu dalam kulkas disebabkan oleh penguapan freon yang mengalir
dalam pipa yang melewati kulkas. Apabila freon menguap dalam pipa yang
terletak di dalam ruang pembeku, maka freon akan menyerap kalor dari ruang
pembekuan.

Bagian dan Prinsip Kerja Kulkas

Pompa listrik mengalirkan freon yang sudah dimampatkan melalui pipa. Freon
melepaskan kalor, terjadi pengembunan. Freon berubah wujud dari gas ke cair.
Pada waktu pengembunan, sirip pipa di bagian belakang terasa panas. Freon cair
dialirkan ke dalam ruang pembekuan. Freon menyerap kalor, mengakibatkan
suhunya menjadi turun. Uap freon terus dialirkan dan keluar ruang pembekuan,
kemudian dimampatkan lagi. Dan seterusnya secara berulang-ulang.

Langkah Percobaan :

1. Mengukur masa benda dengan neraca Ohous, kemudian di peroleh masa


benda 27,3 gram.

2. Menyiapkan 200 ml air yang akan digunakan.


3. Kemudian memasukan air 200 ml air kedalam kalorimeter.

4. Menimbang kalorimeter beserta air dengan neraca Ohous, diperoleh


kalorimeter + air adalah 478 gram.

5. Setelah itu mengukur suhu awal air yang pada di kalometer menggunakan
termometer dan di peroleh TO/Tkal = 28℃.

6. Selanjutnya merebus air hingga mendidih, setelah itu merebus


logam/benda kedalam air mendidih selama 5 menit. Kemudian
memindahkan logam/benda dari pemanas kedalam kalorimeter, setelah itu
aduk kalorimeter hingga suhunya menyebar.

7. Terakhir catat suhu akhir pada kalorimeter adalah 30 ℃.

Data Yang Diperoleh :

No M zat (gr) To / Tkal ℃ Trt ℃


1 27,8 28 ℃ 30 ℃
2 30,2 26 ℃ 32 ℃
3 32,4 27 ℃ 20 ℃

Analais :

Anda mungkin juga menyukai