Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

“HUKUM HOOKE”
01FIPA

Disusun oleh:
Astellia Nianti Wahyuning D.(5)
Devana Nur Ikfinia Novara (11)
Ferdian Aji Bhaskara (15)
Izza Azizah (19)
Muhammad Dafifani Rosadi (24)
Refanda Salsabila Septia P. (31)
Reyhan’s Atha Khahira (32)

SMA NEGERI 2 JEMBER


Jalan Jawa 16
2022
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika merupakan sains atau ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak dan
perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang berkaitan
seperti energi dan gaya. Sebagai salah satu ilmu sains paling dasar, tujuan utama fisika
adalah memahami bagaimana alam semesta berkerja. Banyak tokoh ilmuwan yang telah
menemukan teori-teori alam dan rumus-rumus yang kemudian menjadi sains fisika. Para
tokoh tersebut telah melakukan banyak eksperimen untuk membuktikan teorinya.
Untuk memahami dan menguasai fisika, tidak cukup hanya dengan mempelajari dan
memahami teori saja. Namun, untuk memahami dan menguasai fisika harus diiringi
dengan melakukan percobaan. Memahami fisika sebaiknya dengan mempraktikkan teori
yang telah didapat. Dengan begitu, anda akan memahami logika fisika, seperti bagaimana
rumus elastisitas didapat, mengapa satuan momen gaya newton/meter dan sebagainya.
Oleh karena itu, kelompok 4 XI MIPA 2 melakukan praktikum untuk membuktikan
adanya hokum Hooke. Praktikum dilaksanakan untuk menguji kemampuan siswa dalam
menggunakan neraca pegas dan membuktikan adanya hukum Hooke yang dapat di
aplikasikan dalam hidup sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana bunyi teori hukum Hooke?
1.2.2 Bagaimana hukum Hooke dapat dibuktikan?
1.2.3 Bagaimana cara kerja neraca pegas?
1.2.4 Apa pengaruh massa benda terhadap perubahan panjang pegas?
1.2.5 Bagaimana cara menentukan konstanta pegas?

1.3 Tujuan
1.3.1 Siswa dapat mengetahui cara menggunakan neraca pegas
1.3.2 Siswa mampu menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas
1.3.3 Siswa dapat menentukan konstanta pegas
BAB 2. METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 Alat Dan Bahan
2.1.1 Statif
Berfungsi sebagai tempat menggantungkan neraca pegas
2.1.2 Mistar
Berfungsi untuk mengukur panjang benda
2.1.3 Neraca pegas
Berfungsi untuk menimbang massa benda serta menunjukkan gaya berat yang
dihasilkan benda
2.1.4 Beban

2.2 Langkah Kerja


2.2.1 Menentukan hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas
2.2.1.1 Rangkailah statif seperti gambar di samping.
2.2.1.2 Gantungkan sebuah neraca pegas pada batang statif.
2.2.1.3 Gantungkan sebuah beban 50 gram di ujung bawah neraca pegas, lalu baca
panjang pegas awal (l0).
2.2.1.4 Ulangi langkah no 3, dengan 2 beban, 3 beban, 4 beban, 5 beban, dan 6 beban
di ujung bawah pegas, lalu baca panjang pegas (l) pada setiap pertambahan beban.
2.2.1.5 Catatlah panjang pegas (l) dan berat bebannya (W) ke dalam tabel pengamatan
1
2.2.2 Menentukan konstanta pegas
2.2.2.1 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan pada percobaan ini.
2.2.2.2 Susunlah rangkaian percobaan di mana neraca pegas digantungkan pada statif
dan ujungnya digantungi beban.
2.2.2.3 Ukurlah panjang pegas sebelum diberi beban .
2.2.2.4 Gantungkan beban 50 g pada ujung neraca pegas, lalu mengukur panjang
pegas setelah diberi beban (la).
2.2.2.5 Hitunglah pertambahan panjang yang diperoleh.
2.2.2.6 Ulangi langkah (4) dengan mengganti beban pada pegas.
2.2.2.7 Catatlah semua data yang diperoleh pada tabel pengamatan 2.

2.3 Skema Kerja


2.3.1 Menentukan hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas
Merangkai statif
Menggantung sebuah neraca pegas pada batang statif

Menggantung sebuah beban 50 gram di ujung bawah neraca pegas, lalu


baca panjang pegas awal

Menggantung beban 100 gram di ujung bawah neraca pegas

Menggantung beban 150 gram di ujung bawah neraca pegas

Menggantung beban 200 gram di ujung bawah neraca pegas

Menggantung beban 250 gram di ujung bawah neraca pegas

Menggantung beban 300 gram di ujung bawah neraca pegas

Mencatat panjang pegas (l) dan berat bebannya (w) ke dalam tabel
pengamatan

2.3.2 Menentukan konstanta pegas

Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan pada percobaan ini

Menyusun rangkaian percobaan di mana neraca pegas digantungkan pada


statif dan ujungnya digantungi beban

Mengukur panjang pegas sebelum diberi beban

Menggantung beban 50 gram pada ujung neraca pegas, lalu mengukur


panjang pegas setelah diberi beban (𝑙𝑎 )
Menghitung pertambahan panjang yang diperoleh

Menggantungkan beban yang berbeda massanya pada pegas

Mencatat semua data yang diperoleh pada tabel pengamatan

2.4 Metode Analisis Data.


2.4.1 Tabel

No. 𝒍𝒐 (m) M (kg) 𝒍𝒂 (m) F (N) ∆𝒍 (𝒎)


1.
2.
3.
4.
5.

No F (N) ∆l= l –l0 (m) F/∆l


1
2
3
4
5

2.4.2 Rumus
F = k. Δx F=-kx
F = gaya yang diberikan (N) F = gaya pemulih
k = tetapan gaya atau konstanta pegas (N/m) x = simpangan
Δx = pertambahan/perubahan panjang (m)
2.4.3 Grafik
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Tabel perubahan panjang pegas
No. 𝒍𝒐 (m) M (kg) 𝒍𝒂 (m) F (N) ∆𝒍 (𝒎)
1 0,155 0,05 0,160 0,5 0,005
2 0,155 0,07 0,164 0,7 0,009
3 0,155 0,09 0,166 0,9 0,011
4 0,155 0,11 0,168 1,1 0,013
5 0,155 0,13 0,170 1,3 0,015

No F (N) ∆l= l –l0 (m) F/∆l


1 0,5 0,005 = 0,160-0,155 100
2 0,7 0,009 = 0,164-0,155 77,78
3 0,9 0,011 = 0,166-0,155 81,82
4 1,1 0,013 = 0,168-0,155 84,64
5 1,3 0,015 = 0,170-0,155 86,67

4.2 Analisa data


4.2.1 Menghitung konstanta
1) K = F/∆l = 0,5/0,005 = 100 N
2) K = F/∆l = 0,7/0,009 = 77,78 N
3) K = F/∆l = 0,9/0,011 = 81,82 N
4) K = F/∆l = 1,1/0,013 = 84,86 N
5) K = F/∆l = 1,3/0,015 = 86,67 N
4.2.2 Menghitung perubahan panjang pegas
1) ∆l = l –l0 = 0,160-0,155 = 0,005 m
2) ∆l = l –l0 = 0,164-0,155 = 0,009 m
3) ∆l = l –l0 = 0,166-0,155 = 0,011 m
4) ∆l = l –l0 = 0,168-0,155 = 0,013 m
5) ∆l = l –l0 = 0,170-0,155 = 0,015 m

4.3 Pembahasan
4.3.1 Jelaskan secara singkat mengenai hukum Hooke!
Jawab: hukum hooke adalah suatu hubungan antara gaya tarik dengan pertambahan
panjang benda, hubungan antara 2 konteks ini yaitu berbanding lurus
4.3.2 Jelaskan variabel-variabel yang terdapat dalam percobaan!
Jawab:
a. Variabel bebas: F (gaya) dan m (massa)
b. Variabel terikat: ∆x (pertambahan panjang pegas)
c. Variabel tetap: ukuran pegas
4.3.3 Bagaimanakah hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang?
Jawab: gaya yang diberikan berbanding lurus dengan pertambahan panjang yang
dihasilkan
4.3.4 Analisislah kesalahan-kesalahan dalam praktikum kalian!
Jawab:
a. Terjadi kesalahpahaman antara pengajar dan siswa terkait instruksi dalam
prosedur praktikum
Solusi: Pengajar dan siswa membaca langkah kerja terlebih dahulu dan membuat
kesepakatan untuk menentukan titik awal
4.3.5 Jelaskan penerapan hukum hooke dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab:
a. Kasur pegas
Saat kita tidur di atas kasur pegas, terdapat gaya berat yang diberikan tubuh pada
kasur tersebut. Akibatnya, gaya berat yang diberikan, maka pegas pada kasur akan
termampatkan. Karena gaya yang dihasilkan dapat kembali seperti bentuk semula,
maka pegas akan meregang kembali.
Cara kerjanya yakni terdapat gesekan antara pegas dan bagian dalam kasur maka
peer akan berhenti bergerak. Akibatnya, gaya dari pegas itulah yang membuat kita
merasa empuk saat tertidur diatasnya.
b. Ketapel
Cara penggunaan ketapel yaitu dengan meletakkan batu yang akan digunakan
untuk membidik pada ujung karet kemudian karet ditarik sehingga karet
bertambah panjang. Dan setelah gaya tarik tersebut dihilangkan, maka batu akan
terlempar dan ketapel akan kembali ke bentuk awal. Penerapan ketapel ini sesuai
dengan konsep hukum Hooke
c. Busur
d. Shock pada kendaraan
BAB 4. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Mengoperasikan neraca pegas dapat dilakukan dengan menggantungkannya pada
statif dan memberi beban di ujungnya
5.1.2 Gaya yang diberikan berbanding lurus dengan pertambahan panjang yang diberikan
dalam artian apabila gayang diberikan lebih besar maka pertambahan panjang yang
akan dihasilkan juga akan lebih besar
5.1.3 Menentukan konstanta pegas dapat dilakukan dengan menggantungkan beban pada
ujung pegas dan mengukur panjang pegas setelah diberi beban

5.2 Saran
5.2.1 Demi kesempuranaan laporan kami, kami selaku penulis mengharapkan kritik yang
membangun dan saran dari pembaca yang bermanfaat bagi kami dan khususnya
pembaca.
LAMPIRAN

Gambar 1 Tabel Hasil Pengukuran

Gambar 2 Grafik Perubahan Panjang Pegas

Anda mungkin juga menyukai