Anda di halaman 1dari 2

KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa antara logam


besi, almunium dan tembaga yang mempunyai pertambahan panjang
yang lebih besar adalah almunium, itu dikarnakan almunium memiliki
titik lebur yang rendah dibanding dengan logam besi dan tembag.
Bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor
dan logam dapat memuai karena adanya peubahan suhu yang tinggi.

Pertambahan panjang suatuzat secara fisis akan berbanding lurus


dengan perubahan suhu dan tergantung pada jenis zat.

Koofisien muai panjang setiap ulangan yang dilakukan dengan suhu


yang berbeda hasilnya akan berbeda pula.

DAFTAR PUSTAKA

Nasri,M.Z.2011.Penuntun Praktikum Fisika Dasar.Fakultas


Pertanian Universitas Jambi.

Aliyah,Indah.2012.blogspot.com/2012/11.laporan-praktikum-
fisika-ayunan-sederhana.

wordpress.com/2010/03/06/contoh-laporan-fisika-mengenai-
bandul/

com.2008.hukum-hooke-dan-elastisitas.

blogspot.com/2010/12/gerak-harmoni-sederhana.html.

EMBAHASAN
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh
perubahan suhu atau karenamenerima kalor. Pemuaian zat padat adalah proses
pertambahan panjang, lebar, dan volume benda padat karena menerima kalor.
Praktikum tentang pemuaian zar padat ini bertujuan untuk mengetahui bahwa
pemuaian zat padat akan terjadi jika suhu dinaikkan dan untuk menentukan besar
pemuaian zat padat pada logam yang jenis bahannya berbeda namun memiliki ukuran
yang sama jika suhunya dinaikkan. Pada praktikum ini jenis logam yang digunakan
adalah logam tembaga dan logam besi.
Pada percobaan yang pertama, yaitu menggunakan logam tembaga yang
panjang awalnya 600 mm dengan suhu awal 30,5oC kemudian setelah dialiri uap
panas panjangnya bertambah menjadi 600,7 mm dan suhunya menjadi 35,6oC.
sehingga didapatkan besar koefisien muai panjang tembaga sebesar 2,68 x 10 -4 /oC-1.
Sedangkan pada percobaan kedua yang menggunakan logam besi dengan panjang
awal 600 mm dan suhu mula-mula 30,3 oC kemudian setelah dialiri uap panas
panjangnya menjadi 600,5 mm dan suhunya meningkat menjadi 37,9 oC. Sehingga
diperoleh nilai koefisien muai panjang pada besi sebesar 2,632 x 10-4 /oC-1.
Berdasarkan praktikum ini dapat dikatakan bahwa pertambahan panjang tembaga
lebih besar dari pada besi, dengan pertambahan panjang tembaga sebesar 0,7 mm dan
pertambahan panjang besi sebesar 0,5 mm. Hal ini disebabkan karena logam tembaga
memiliki titik lebur yang lebih rendah dibandingkan dengan logam besi. Pada
percobaan ini didapatkan % error untuk logam tembaga sebesar 86% dan 73% untuk
% error pada logam besi. Nilai tetapan koefisien muai panjang untuk logam tembaga
adalah 1,7 x 10-5 /oC-1dan 1,2 x 10-5 /oC-1 untuk logam besi. Nilai tetapan ini berbeda
dengan nilai koefisien muai panjang berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan.
Hal ini disebabkan karena kesalahan dan kekurang telitian saat mengamati perubahan
panjang dan perubahan suhu pada saat praktikum.

4.2 Pembahasan

Suatu benda akan berubah ukurannya jika suhunya juga berubah. Dan hal ini terbukti dalam
percobaan yang telah dilakukan, dimana logam besi dan kuningan mengalami perubahan panjang
jika terjadi kenaikan suhu. Dan dari percobaan inilah kita dapat menentukan koefisien muai panjang
dari logam besi dan kuningan tersebut.
Pada percobaan ini logam besi dan kuningan mengalami pertambahan panjang yang berbeda karena
pemanasan, yaitu pada kuningan petambahan panjang lebih besar dari pada besi. hal ini diduga
kerena kunigan memiliki densitas yang lebih kecil dari pada besidan merupakan penghantar panas
yagn baik dibandingkan besi.
Perbedaan perubahan panjang dan suhu pada msing-masing logam menyebabkan hasil yang
diperoleh untuk koefisien muai panjang juga berbeda-beda.. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya koefisien muai panjang yaitu temperatur / suhu, kemampuan masing-masing logam untuk
memuai, dan tingkat kepekaan jenis benda dalam menghantarkan panas.
Dari percobaan yang dilakukan ddapatkan nilai sebesar 1,1643.10-5 pada besi dalam 5 kali
percobaan sedangkan pada kuningan seesar 1.9054. 10-5 dalam 5 kali percobaan. Nilai
( koefisien muai panjang ) dari hasil perhitungan lebih kecil dari pada nilai menurut dasar teori.
Kesalahan relative rata-rata pada besi yaitu sebesar 68,1652 % sedangkan kesalahan relative pada
kunigan sebesar 60,4376 %. Kesalahan relative didapat dengan cara y persamaan dikurang y data
dan dikalikan 100 %.

Lafferti, Peter. 1993. Penuntun Ilmu Pengetahuan Pembakaran dan Peleburan. adi Prasetya.
Semarang.
Sears & Zemansky. 1969. Fisika Untuk Universitas. Binacipta. Bandung.
Tepller. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta.
Tim Penyusun. 2003. Fisika I. FMIPA. ITS. Surabaya.
Tim Penyusun. 2007. Penuntun Praktikum Fisika Dasar. Universitas Lambung Mangkurat.
Banjarbaru.

Anda mungkin juga menyukai