Anda di halaman 1dari 3

Osmoregulasi Ikan

Muhammad Aulia Taufiqurrohman


2010303065

Tujuan Praktikum
Menganalisis pengaruh kadar garam
terhadap gerakan operkulum ikan
Menganalisis pengaruh kadar garam
terhadap keadaan ikan
Menjelaskan proses osmoregulasi yang
terjadi di dalam tubuh ikan

Alat dan Bahan


1. Ikan ukuran sedang 4 ekor
2. Plastik bening 4 buah
3. Neraca 1 buah
4. Gelas kimia 1 liter
5. Air
6. Garam dapur
7. Stopwatch

Cara Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Menimbang garam dapur sebanyak 10 gram, 20
gram, dan 30 gram.
3. Mengisi 4 buah katong plastik (A, B, C, dan D)
dengan air bervolume sama, yaitu 1 liter.
4. Melarutkan 10 gram garam pada kantong A, 20
gram garam pada kantong B, dan 30 gram
garam pada kantong C.
5. Memasukkan ikan pada kantong plastik A, B, C,
dan D.
6. Menghitung jumlah gerakan operkulum ikan
selama 1 menit dengan 3 kali pengulangan.
7. Mengamati keadaan ikan pada plastik A, B, C,
dan D.

Hasil Pengamatan
Lanjutan....
Muhammad Aulia Taufiqurrohman
2010303065

Pembahasan
Dari percoban yang telah dilakukan yaitu ikan yang diletakkan pada air garam dengan kadar yang
berbeda-beda maka didaptkan hasil pengamatan seperti pada tabel. Ikan yang digunakan dalam
percobaan adalah ikan nila yang hidup pada air tawar dan termasuk jenis ikan euryhalin. Ikan nila
diletakkan pada air dengan kadar garam yang berbeda selama tiga menit. Ikan yang berada pada
air tanpa garam yang merupakan habitat dari ikan tersebut maka ikan bergerak seperti biasa rata-
rata pergerakan operkulum sebanyak 114 masih banyak pergerakan. Ikan yang berada pada air
dengan kadar garam 10 gram memiliki rata-rata pergerakan operkulum sebanyak 110, pada kadar
garam 20 gram rata-rata ergerakan operkulum 108 kali, dan pada kadar 30 gram rata-rata
pergerakan operkulum sebanyak 93 kali. Pergerakan operulum inimerupakan suatu proses
osmoregulasi, dimana osmoregulasi merupakan proses untuk menjaga keseimbangan antara jumlah
air dan zat terlarut yang ada dalam tubuh (Isnaeni, 2006) Rata-rata pergerakan operkulum ikan
menjadi semakin lambat karena kadar air yang tinggi menyebabkan ikan nila kesulitan untuk
mengontrol proses osmoregulasinya. Pada percobaan yang dilakukan pada kadar air garam 30
gram, ikan mengeluarkan sedikit cairan pekat yang merupakan hasil ekskresi ikan dimana ikan nila
berusaha mengeluarkan garam yang masuk ke dalam tubuh ikan. penurunan Hal ini terjadi karena
tidak adanya keseimbangan konsentrasi larutan tubuh dengan lingkungan, terutama pada saat
ikandipelihara pada lingkungan yang berada diluar batas toleransinya. Semua proses yangterjadi
dalam tubuh hewan selalu menyertakan perubahan energi. Perubahan kadar garam yang
menyebabkan terjadinya proses osmoregulasi akan mengakibatkan pula terjadinya peningkatan
kebutuhan energi.

Kesimpulan
1. Gerakan operkulum ikan menjadi semakin lambat, semakin banyak kadar
garam yang diberikan maka semakin lambat gerakan operkulumnya.

2. Ikan nila yang diletakkan pada air garam menyebabkan ikan bergerak lebih
lambat dan sedikit diam dan ikan menjadi mengeluarkan sedikit cairan pekat
(kental), banyaknya air garam yang masuk ke dalam tubuh ikan
mengakibatkan terganggunya proses osmoregulasi

3. Kadar garam mempengaruhi osmoregulasi ikan nila, Garam-garam diserap


oleh ikan menggunakan energi metaboliknya. Ikan mempertahankan
keseimbangannya dengan tidak banyak minum air, mengeluarkan kotoran
dan
memompa garam melalui sel-sel khusus pada insang. Cairan tubuh ikan air
tawar mempunyai tekanan yang lebih besar dari lingkungan sehingga garam -
garam cenderung keluar dari tubuh berupa cairan pekat
Jawaban Pertanyaan
Muhammad Aulia Taufiqurrohman
2010303065

1. Bagaimana pengaruh konsentrasi garam terhadap gerakan operculum ikan?


Jawab: Pengaruh konsentrasi garam terhadap gerakan operkuluum ikan yaitu semakin tinggi kadar garam
maka semakin lambat pergerakan operkulum ikan, hal ini terjadi karena tingginya konsentrasi lingkungan
sehingga ikan menjadi kesulitan untuk beradptadi dan stres.
2. Bagaimana pengaruh konsentrasi garam terhadap keadaan ikan pada
plastic A, B, C, dan D?
Jawab: Pengaruh konsentrasi garam terhadap keadaan ikan pada plastik A,B,C, dan D adalah pergerakan
ikan menjadi lebih lambat dimana ikan terlihat kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kadar air garam,
selain itu ikan juga kesulitan untuk mendapatkan oksigen pada air garam, ikan selalu berada di permukaan
dasar.
3. Jelaskan proses fisiologi yang terjadi di dalam tubuh ikan untuk menjelaskan
hasil percobaan
Jawab: Salinitas di perairan menimbulkan tekanan-tekanan osmotik yang dapat berbeda dengan tekanan
osmotik di dalam tubuh organisme perairan. Hal tersebut menyebabkan organisme harus melakukan
mekanisme osmoregulasi di dalam
tubuhnya sebagai upaya untuk menyeimbangkan tekanan osmotik di dalam dan di luar tubuh. Proses
osmoregulasi merupakan salah satu proses fisiologi yang terjadi dalam tubuh ikan untuk mengontrol
konsentrasi larutan dalam tubuh agar seimbang dengan lingkungannya. Ketidakmampuan ikan dalam
mengontrol keseimbangan osmotik dalam tubuhnya akan menyebabkan ikan stres dan dapat berakibat
pada kematian ikan. Perubahan kondisi lingkungan juga akan mengakibatkan perubahan alokasi energi
yang ada di dalam badan ikan. Energi yang seharusnya untuk pertumbuhan akan digunakan untuk
melakukan aktivitas metabolisme yang meningkat sebagai akibat dari perubahan kondisi lingkungan .

4. Tuliskan taksonomi ikan yang digunakan pada percobaan.


Jawab: ikan nila memiliki nama ilmiah Oreochromis niloticus dan taksonominya yaitu Kingdom : Animalia;
Filum : Chordata; Subfilum : Vertebrata; Kelas : Osteichytes;
Ordo: Percomorphi; Family: Cichlidae; Genus: Oresochromis; Species: Oreochromis niloticus.
5. Jelaskan apakah ikan tersebut termasuk osmokonformer atau osmoregulator
Jawab: ikan Nila ermasuk jenis osmoregulator karena harus menyesuaikan osmolaritas internalnya karena
cairan tubuh tidak isoosmotik dengan lingkungan luar. Ikan nila akan terus menerus mengambil air saat
berada di lingkungan hiper. osmotik

Anda mungkin juga menyukai