Resonansi Bunyi
PERCOBAAN-GB 2
NIM : 205090801111018
Fak/Jurusan : MIPA/Fisika
Kelompok :5
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Resonansi Bunyi
NIM : 205090801111018
Fak/Jurusan : MIPA/Fisika
Kelompok :5
Catatan :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah agar dapat dijelaskannya fenomena resonansi
dalam suatu tabung, dapat ditentukannya cepat rambat bunyi di udara, serta dapat
ditentukannya frekuensi dari sebuah garpu tala.
1.2 Dasar Teori
Di alam ada beberapa gelombang, salah satu yang terpenting dalam kehidupan sehari-
hari adalah gelombang longitudinal. Gelombang longitudinal yang yang merambat dalam
sebuah medium, biasanya udara disebut dengan gelombang bunyi. Gelombang bunyi
bergerak ke segala arah dari sumbernya dengan nilai amplitudo yang bergantung pada
jarak dari sumber tersebut.. Selain pengertian diatas, gelombang bunyi juga dapat
diartikan sebagai perubahan tekanan di berbagai titik. Gelombang bunyi bisa mengalami
yang namanya resonansi. Ketika ada dua atau lebih gelombang yang tumpang tindih
maka akan terjadi interferensi. Besarnya amplitudo yang didapatkan tergantung pada
gelombang-gelombang tersebut sefasa atau berlawanan fasa, jika gelombang tersebut
sefasa maka akan terjadi interferensi konstruktif, namun jika gelombang-gelombang
tersebut berlawanan fasa maka akan terjadi interferensi destruktif. Ketika suatu gaya
mengalami perubahan secara periodik lalu diberikan pada suatu sistem dalam mode
normal, maka sistem tersebut akan bergetar dan memiliki frekuensi yang sama dengan
frekuensi gaya tersebut, hal itu dinamakan dengan osilasi paksa. Jika gaya itu sama
dengan ataupun dekat ke salah satu frekuensi mode normal, amplitudo oksilasi paksa
tersebut akan sangat besar, dan fenomena itu dinamakan resonansi (Bueche & Eugene,
2006).
Resonansi merupakan suatu fenomena yang penting dalam kehidupan. Resonansi
penting dalam sebuah kontruksi, meskipun efeknya tidak selalu bisa diramalkan.
Misalnya ketika terdapat sebuah laporan bahwa sebuah jembatan kereta api runtuh karena
adanya luka dalam salah satu roda penyeberangan, maka kereta api akan menyiapkan
osilasi resonan di jembatan. Selain itu resonansi juga berguna dalam alat musik dan
penyetaman radio. Suatu benda terkadang bergetar bukan hanya memiliki satu frekuensi,
namun bisa jadi benda tersebut bergetar karena ada banyak frekuensi resonansi. Dalam
sebuah gitar, untuk menentukan frekuensi resonansinya kita haru memperhatikan panjang
gelombangnya, panjang gelombang tersebut memiliki hubungan dengan panjang senar
gitar. Frekuensi terendah disebut dengan frekuensi fundamental, yang sesuai dengan satu
antinode (Giancolli, 2014).
Resonansi gelombang berdiri dalam seutas tali bisa diatur dengan refleksi gelombang
dari ujung tali. Jika berakhir tetap, maka itu harus menjadi posisi node. Hal itu membatasi
frekuensi gelombang berdiri akan terjadi pada tali tersebut. Setiap kemungkinan adanya
frekuensi adalah frekuensi resonansi, dengan posisi yang sesuai dengan pola gelombang
adalah mode osilasi. Untuk seutas tali dengan panjang L dengan ujung tetap, maka
𝑣 𝑣
frekuensi resonansinya adalah 𝑓 = =n , dengan n = 1, 2 ,3 … osilasi n = 1 disebut
𝜆 2𝐿
Dalam percobaan kali ini digunakan berbagai macam alat dan bahan antara lain
jangka sorong, pemukul, garputala, selang/pipa, air, wadah air, tabung resonansi dan juga
meteran roll atau mistar.
3.2 Perhitungan
λ̅ 0,090 v̅ 46,015
δλ 0,009 δv 4,525
Kr λ 9,83 Kr v 9,83
λ 0,090 ± 0,009 v 46,015 ± 4,525
4(Ln + K)
λn = = (m )
2n + 1
4f(Ln + K)
vn =
2n + 1
v = 340 m/s
2 2
n L (m) 𝜆 (𝑚) |𝜆 − 𝜆̅| 𝑚2 f (m/s) |𝑓 − 𝑓|̅ 𝐻𝑧
1 0,07667 0119 0,0000057 2859,706 2796,926
2 0,01476 0127 0,0000369 2669,598 18829,938
3 0,1933 0,118 0,0000136 2891,156 7112,603
λ̅ 0,121 f̅ 2806,820
δλ 0,004 δf 169,53
Kr λ 3,09 Kr f 6,04
λ 0121 ± 0,004 f 2806,820 ±169,53
4(𝐿𝑛 + 𝐾)
𝜆𝑛 =
2𝑛 + 1
(2𝑛 + 1)
𝑓𝑛 = 𝑣
4(𝐿𝑛 + 𝑘)
(2(1) + 1) 3
𝑓1 = 𝑣= 340 = 2859,706 𝐻𝑧
4(𝐿1 + 𝑘) 4(0,7667 + 1,25. 10−2 )
(2(2) + 1) 5
𝑓2 = 𝑣= 340 = 2669,598 𝐻𝑧
4(𝐿2 + 𝑘) 4(0,1467 + 1,25. 10−2 )
(2(3) + 1) 7
𝑓3 = 𝑣= 340 = 2891,156 𝐻𝑧
4(𝐿3 + 𝑘) 40,1933 + 1,25. 10−2 )
𝛴𝑓 2859,706 + 2669,598 + 2891,156
𝑓̅ = = = 2806,820 𝐻𝑧
𝑛 3
𝛴[ 𝑓 − 𝑓 ̅ ]𝟐
𝛿𝑓 = √
𝑛−1
3.3 Pembahasan
3.4.1 Analisa Prosedur
3.4.1.1 Fungsi alat
Dalam praktikum resonansi bunyi kali ini digunakan beberapa alat antara lain
garputala, tabung resonansi, selang/pipa, wadah air, roll meter/mistar, pemukul, dan
jangka sorong. Garputala frekuensi 512 Hz dan pemukul berfungsi agar dapat
ditentukannya letak kolom udara ketika terjadi penguatan bunyi oleh praktikan. Roll
meter atau mistar digunakan sebagai alat agar dapat ditentukan nilai dari kolom udara/L
dari ujung atas tabung resonansi hingga terdengarnya penguatan bunyi. Wadah air dan
selang digunakan agar dapat ditentukan volume air didalam tabung resonansi, air didalam
tabung sebagai petunjuk dalam pengukuran kolom udara dalam tabung resonansi oleh
mistar/roll meter. Untuk garputala dengan frekuensi yang belum diketahui berfungsi agar
praktikan dapat menentukan frekuensi dari garputala tersebut ketika sudah diketahui
cepat rambat bunyi di udara. Terakhir jangka sorong digunakan sebagai alat untuk
pengukuran diameter tabung resonansi.
B
v = √ ρ , dimana B = Modulus bulk (N/m2
berbrntuk tabung yang salah satu ujungnya terbuka dan ujung satunya lagi tertutup.
Perbandingan frekuensi nada dasar dan nada atas pada pipa organa tertutup adalah f0 : f1 :
2𝑛+1 𝐹
f2 = 1 : 3 :5 , dapat juga dituliskan dengan persamaan fn = 4𝑙
√𝜇, dengan n = 0, 1, 2, 3.
Perut gelombang adalah titik amplitude maksimum dari sebuah gelombang. Simpul
gelombang adalah titik amplitude minimum dari sebuah gelombang.
Resonansi menurut kimia adalah salah satu dari dua struktur Lewis untuk satu
moelkul yang tidak dapat dinyatakan secara tepat jika hanya menggunakan struktur
Lewis. Masing-masing resonan bisa melambangkan struktur Lewis, hanya dnegan satu
ikatan kovalen antar masing-masing pasangan atom. Beberapa struktur Lewis digunakan
secara bersama untuk menjelaskan struktur molekul.. Namun struktur tersebut tidak tetap,
terapat sebuah osilasi antara ikatan rangkap dengan elektron, saling bolak-balik. Hal itu
yang menyebabkan disebut resonansi. Struktur yang sebenarnya bisa jadi adalah
peralihan dari dua struktur resonan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Praktikum dilakukan secara online dengan media zoom meeting, dengan keadaan
tersebut praktikan diharapkan memiliki jaringan internet yang baik agar ketika praktikum
penjelasan yang diberikan bisa diterima secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, D. C. 2014. Physics Principles With Applications. Pearson Education, Inc. Jim
Smith. USA.
Halliday, D., R. Resnick,. J. Walker. 2011. Fundamentals of Physics. Ninth Edition. John
Wiley & Sons, Inc. USA
Bueche, F. J., Eugene, H. 2006. FISIKA UNIVERSITAS Edisi Kesepuluh. Penerbit Erlangga.
LAMPIRAN
(Foto pretest)
(Giancoli, D. C. 2014. Physics Principles With Applications. Pearson Education, Inc. Jim
Smith. USA)
(Halliday, D., R. Resnick,. J. Walker. 2011. Fundamentals of Physics. Ninth Edition.
John Wiley & Sons, Inc. USA)
(Bueche, F. J., Eugene, H. 2006. FISIKA UNIVERSITAS Edisi Kesepuluh. Penerbit Erlangga)
(Data Hasil Percobaan)
(Perhitungan Excel)