(RESONANSI BUNYI)
(PERCOBAAN - GB 2)
NIM : 205090701111025
Kelompok :6
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
NIM : 205090701111025
Kelompok :6
Catatan :
PENDAHULUAN
Resonansi merupakan peristiwa yang terjadi antara dua benda. benda yang
biasa digunakan sebagai instrumen dalam penyeliddikan resonansi bunyi adalah garpu
tala. Contoh sederhana dari peristiwa resonansi apabila telah terjadi getaran yang
relatif kecil dengan frekuensi yang sama antara dua garpu tala maka peristiwa ini
dapat dikatakan sebagai resonansi bunyi. Untuk getaran dari garpu tala lain yang ikut
bergetar saat ada garpu tala bergetar biasa disebut dengan teresonansi, (Lambaga,
2019).
Resonansi merupakan peristiwa yang terjadi ketika ada efek dari peningkatan
amplitudo pada f = fo. Peistiwa ini dapat terjadi ketika ada suatu sistem osilasi yang
digerakkan dengan frekuensi aslinya. Frekuensi asli dapat dituliskan dengan
persamaan,
Frekuensi osilasi asli biasa disebut sebagai frekuensi resonansi. Salah satu
contoh resonansi pernah dibuktikan oleh penyanyi tenor hebat yaitu Enrico Caruso
dengan cara menyanyikan nada dengan frekuensi yang tepat dengan suara penuh
hingga dapat memecahkan piala emas. Pada resonansi, osilasi piala yang dihasilkan
mungkin cukup besar dalam amplitudo sehingga kaca melebihi batas klastik dan
pecah, (Giancoli, 2016).
Pada senar gitar yang direntangkan antara dua damp diberikan sebuah
gelombang sinusoidal ke arah kanan pada frekunsi tertentu maka akan menghasilkan
pantulan gelombang ke arah kiri. Dan dari kiri akan memantul lagi ke arah kana
sehingga akan mengalami yang namanya gelombang tumpang tindih. Pada gelombang
ini akan memberi gangguan terhadapa gelombang lain yang bergerak. Akibat adanya
gangguan ini terbentuklah resonansi yang mengsahilkan sebuah pola gelombang
berdiri dengan node dan antinode yang besar. Sedangkan frekuensi resonansi
merupakan sebuah frekuensi yang dihasilkan ketika sebuah string beresonansi. Pada
peristiwa gelombang berdiri dapat ditunjukkan dengan gambar berikut,
didapatkan panjang gelombang ( ) sebesar L. Dari hasil yang didapat tersebut maka
, untuk n = 1,2,3,....
(Resnick, 2014).
BAB II
METODOLOGI
Permukaan air pada tabung resonansi diatur hingga mencapai bibir tabung
(air jangan sampai tumpah).
Pada posisi tersebut panjang kolom udara (antara ujung atas pipa
resonansi dengan tinggi permukaan air) diukur dan dicatat sebagaim L.
Langkah 4-7 diulangi untuk garputala yang lain, baik yang diketahui
frekuensinya maupun yang belum
Suhu kamar dan tekanan udara diukur pada tempat percobaan dilakukan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.2 Perhitungan
3.2.1 Garputala dengan frekuensi 512 Hz
1. n = 0
( )
( )
( )( )
0,4972 m
( )
( )( )( )
( )( )
254,5664 m/s
2. n = 1
( )
( )
( )( )
0,605733333 m
( )
( )( )( )
( )( )
310,135467 m/s
3. n = 2
( )
( )
= ( )( )
= 0,65144 m
( )
( )( )( )
( )( )
333,53728 m/s
0,584791111 m
∑ ̅
5. =√
=√
=√
= 0,079224 m
6. Kr λ = ̅ x 100%
= x 100%
= 2,146553%
7. λ = ( ̅ )
= (0,585 0,079) m
∑
8. ̅
= 299,413049 m/s
∑ ̅
9. √
=√
= 40,56264 m/s
10. Kr v = ̅
x 100%
= x 100%
= 13,5473855 m/s
11. ( ̅ )
= (299,413 ) m/s
V = 299,413049 m/s
1. n = 0
( )
( )
( )( )
0,44388m
( )
=
( )
(( )( ) )
= x 299,413049
( )
= 674,53602 Hz
2. n = 1
( )
( )
( )( )
0,6012933 m
( )
=
( )
(( )( ) )
= x 299,413049
( )
= 497,94839 Hz
3. n = 2
( )
( )
( )( )
0,63544 m
( )
=
( )
(( )( ) )
= x 299,413049
( )
= 471,19012 Hz
∑
4. ̅ =
= 0,5602044 m
∑ ̅
5. =√
=√
=√
= 0,10217647 m
6. Kr λ = ̅ x 100%
= x 100%
= 18,23913946%
7. λ = ( ̅ )
= (0,560 0,102) m
∑
8. ̅ =
= 547,89151 Hz
∑ ̅
9. =√
= √
= 492,956165 Hz
10. Kr f = ̅
x 100%
= x 100%
= 89,9733169%
11. f = ( ̅ )
= (547,892 492,956) Hz
3.3 Pembahasan
Pada percobaan kali ini diperoleh beberapa data antara lain diameter
tabung sebesar 4,76 x 10-2 m, faktor k sebesar 1,43 x 10-2 m, dan frekuensi
garputala 1 sebesar 512. Kemudian, pada percobaan dengan garputala yang
sudah diketahui frekuensinya digunakan panjang kolom udara yang berbeda-
beda panjangnya yaitu sebesar 0,11 m, 0,44 m, dan 0,80 m. Kemudian, pada
percobaan garputala yang belum diketahui frekuensinya digunakan panjang
kolom udara yang berbeda-beda yaitu sebesar 9,667 cm; 43,667 cm; dan 78
cm. Serta, untuk suhu ruang yang didapatkan pada tempat percobaan dilakukan
sebesar 27 .
4.2 Saran
Lambaga, I. A. (2019). Tinjauan Umum Konsep Fisika Dasar. Yogyakarta: CV Budi Utama.
NIM : 205090701111025
Kelas : Fisika B
Absen : 31
Jawaban: resonansi merupakan suatu peristiwa bergeatrnya suatu benda yang disebabkan oleh
benda lain yang bergetar dengan frekuensi yang sama. Resonansi juga merupakan suatu fenomena
dimana sebuah sistem yang bergetar dengan amplitudo yang maksimum akibat adanya impuls gaya
yang berubah-ubah yang bekerja pada impuls tersebut. Kondisi seperti ini dapat terjadi bila frekuensi
gaya yang bekerja tersebut berimpit atau sama dengan frekuensi getar yang tidak diredamkan dari
sistem tersebut.
Adanya sumber bunyi. Sumber bunyi yang dimaksud dalam hal ini adalah sumber bunyi yang
dihasilkan oleh sebuah benda yang apabila digerakkan bisa maka akan menghasilkan getaran
dan suara.
Adanya medium perantara. Medium perantara yang digunanakan dapat berupa benda padat
atau udara.
Adanya penerima atau benda lain. Benda lain yang dimaksud dalam hal ini adalah benda
yang memiliki frekuensi yang sama, karena hanya benda ini yang dapat menghasilkan
getaran dan suara.
Frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi alamiah benda. Frkuensi ini sangat
berpengaruh pada resonansi, karena frekuensi yang akan menentukan benda kedua akan
mengasilkan bergetar dan suara atau tidak.
Adanya kolom udara dengan ketinggian yang sama. Kolom udara yang sama akan
mempengaruhi suatu benda dalam bergetar dan bersuara.
Jawaban: cepat rambat bunyi pada keadaan udara dengan suhu 0 dan tekanan sebesar 1 atm
adalah 331 m/s. Sedangkan pada tabel, rata-rata cepat rambat bunyi sebesar 340 m/s
Literatur :
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej/article/view/13725/7508#:~:text=Pada%20udara%20
di%200%C2%B0,dengan%20laju%20331%20m%2Fs.&text=Persamaan%20(1)%20menunjukan%20ba
hwa%20laju,bergantung%20pada%20waktu%20dan%20jarak. Diakses pada 4 November 2020, pukul
16.36 WIB
4. Apa yang dimaksud dengan simpul (node) dan perut (antinode) gelombang yang terjadi pada
kolom udara?
Jawaban:
Simpul (node) merupakan titik-titik simpangan yang getrannya bernialai nol.
Perut (antinode) merupakan titik simpangan yang berada amplitudo terbesar dan memiliki
nilai.
5. Jelaskan tentang kaitan antara resonansi dengan frekuensi, lamda dan cepat rambat geombang!
Jawaban :
Hubungan resonansi dengan frekuensi, lamda, dan cepat rambat gelombang dapat dilihat dari
peristiwa terjadinya resonansi. Jadi resonansi dapat diartikan sebagai peristiwa bergetarnya suatu
benda yang disebabkan oleh benda yang lain yang dibunyikan. Dari peristiwa ini maka akan
didapatkan f = fo, dari nilai frekuensi tersebut maka kita bisa menghitung lamda jika cepat
rambatnya diketahui dan sebaliknya.
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum GB2 antara lain, pemukul, garpu tala,
jangka sorong, seperangkat alat pemuaian, dan mistar
Langkah-langkah percobaan
1. diameter tabung bagian dalam diukur dengan jangka sorong, lalu dicatat sebagai nilai D
2. Kemudian, wadah yang berisi air dan terhubung dengan selang pada tabung resonansi
diangkat hingga air masuk ke tabung mencapai bibir permukaan tabung (air tidak boleh
tumpah).
3. kemudian, garpu tala yang sudah diketahui frekuensinya diambil dan digetarkan dengan
pemukul didekat mulut tabung resonansi
4. kemudian, air perlahan-lahan diturunkan untuk diketahui titik terjadinya resonansi
5. kemudian, diamati posisi permukaan air saat bunyi terdengan paling keras, lalu dicatat
sebagai nilai L
6. Kemudian langkah-langkah diatas diulangi dari awal hingga akhir, untuk garpu tala yang
belum diketahui nilai frekuensinya.
PRETEST
DHP
Analisa Hasil