FISIKA INDUSTRI
Disusun Oleh :
Nama
Nim
: 14/17031/TP
Jurusan
Golongan
:B
Acara III
: Gelombang Berdiri
Co. Ass
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2015
I.
II.
III.
ACARA
TANGGAL
: Gelombang Berdiri
: 09 Maret 2015
TUJUAN
DASAR TEORI
Gelombang berdiri atau gelombang stasioner terjadi karena
interferensi gelombang datang dan gelombang pantul. Jika kita mengikat
kedua ujung tali yang panjang dan menggerakkan satu bagian tali naik turun
dengan gerak harmonik sederhana beramplitudo kecil, kita akan
menemukan bahwa pada frekuensi-frekuensi tertentu akan dihasilkan polapola gelombang berdiri. Frekuensi-frekuensi yang menghasilkan pola-pola
ini disebut frekuensi resonansi sistem tali. Gelombang berdiri mempunyai
amplitudo yang berbeda pada tiap titik di sepanjang dawai amplitudo
maksimum disebut dengan perut sedangkan amplitudo nol atau tidak ada
simpangan disebut dengan simpul. Panjang gelombang pada gelombang
berdiri pada dawai dapat diamati dan dihitung dari panjang dawai, jumlah
simpul, dan jumlah perut yang terjadi pada dawai itu (Nisai, 2013).
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi, yang dapat di
kelompokkan berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.
Berdasarkan arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi gelombang
longitudinal dan gelombang tranversal. Sedangkan medium perambatannya
gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik. Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat dibedakan
menjadi 5 yaitu dapat dibiaskan, dapat dipantulkan, dapat dilenturkan, dapat
dipadukan dan dapat dikutubkan. Sedangkan karakteristik gelombang dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan. Gelombang stasioner adalah
gelombang hasil superposisi dua gelombang berjalan yang amplitudo sama,
frekuensi sama dan arah berlawanan. Gelombang stasioner dapat dibentuk
dari pemantulan suatu gelombang. Contohnya pada gelombang tali.
V.
A. Alat
1. Gelas tabung
2. Osilator
3. Pengukur panjang
4. Power supply
5. Loudspeaker
B. Bahan
1. Gabus
VI.
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: Secukupnya
CARA KERJA
A. Teoritis
1. Mengisikan serbuk gabus kedalam tabung gelas yang kering.
2. Menyusun alat peraga.
3. Menghidupkan sumber bunyi dan geser-geserlah tutup tabung
sehingga nampak susunan periodik dari serbuk dalam tabung.
B. Skematis
1. Disiapkan seperangkat alat
yang akan digunakan untuk
praktikum,
gelas
seperti
yang
tabung
sudah
berisi
serbuk gabus.
2. Dihidupkan sumber bunyi
dan geser-geser tutup tabung
sehingga nampak susunan
periodik dari serbuk gabus.
l , serta buatlah
grafik vs l/f .
Tentukan
S (m)
(m)
1
2
0,455
0,33
2,73
2,93
F (Hz)
V (m/s)
1/f
6
9
16,38
26,37
0,17
0,11
3
4
0,285
0,205
3,42
2,829
12
13,8
41,04
39,04
0,08
0,07
B. Perhitungan
V maksV min
2
maks min
2
1. V
2.
3 . 1/ f
0,04
0,05
= 11,33 m/s
2,8292,73
= 0,4 m
2
1 /f maks1/ f min
2
4 . V =
1/f
5. V =
39,0416,38
2
0,170,07
= 0,05 s
2
= 0,8 m/s
V V
V =
V =
S (m)
(m)
1
2
3
4
0,24
0,27
0,0385
0,40
3,312
3,24
3,465
2,4
F (Hz)
V (m/s)
1/f
13,8
12
9
6
45,70
38,80
31,18
14,4
0,07
0,08
0,11
0,17
B. Perhitungan
1. V
V maksV min
2
2. =
3. 1/ f
4. V =
maks min
=
2
3,1322,4
2
1 /f maks1/ f min
2
1/f
45,7014,4
= 15,65 m/s
2
= 0,456 m
0,170,07
2
0,456
0,05 = 9,12 m/s
5.V = V V
V = V
V = V
= 0,05 s
2,73
2,93
3,42
2,829
11,90
|X n X |
|X n X |
0,24
0,04
-0,45
- 0,141
0,25
0,04
0,45
0,141
0,05
0,0016
0,20
0,19
- 0,871
0,871
0,44
Xn- X
Xn
B. Perhitungan
1. Harga rata-rata ( X )
X
Xn
11,909
4
= 2,97
= 0,21
3. Deviasi standar ( s )
s
| X n X |
n1
0,44
3
= 0,06 = 0,77
. 100% = 0,25 %
7. Ketelitian
100% A = 100%
0,07 % = 99,93%
1
2
3
4
16,38
26,37
41,04
39,04
122,83
|X n X |
|X n X |
-14,7
-4,7
10,34
8,34
14,7
4,7
10,34
8,34
216,09
22,09
106,91
69,55
38.08
38.08
414,64
Xn- X
No.
B. Perhitungan
1. Harga rata-rata ( X )
X
Xn
n
122,83
4
= 30,70
= 9,52
3. Deviasi standar ( s )
s=
|X n X |
n1
414,64
=
3
57308,77 = 239,39
. 100% = 7,79 %
. 100% = 0,31%
Xn- X
|X n X |
|X n X |
No.
Xn
1
2
3
4
3,312
3,24
3,465
2,4
0,028
0,136
0,361
-0,704
0,028
0,136
0,361
0,704
0,0007
0,099
0,130
0,495
12,417
-0,179
0,229
0,724
B. Perhitungan
1. Harga rata-rata ( X )
X
Xn
12,417
= 3,104
4
|X n X |
n
1,229
4
= 0,30
3. Deviasi standar ( s )
s =
|| X n X ||
n1
1,2292
3
0,503 = 0,709
. 100% = 0,66 %
. 100 = 0,09 %
6. Hasil pengukuran(x+ a)
X + a = 3,104 + 0,30 = 3,404
0,09 % = 99,91 %
1
2
3
4
45,70
38,88
31,18
14,4
130,16
|X n X |
|X n X |
13,16
6,34
-1,36
-18,14
13,16
6,34
1,36
18,14
0,014
0,0081
0,0033
0,0226
39
544,26
Xn- X
No.
B. Perhitungan
1. Harga rata-rata ( X )
X
Xn
130,16
4
39
4
= 32,54
= 9,75
3. Deviasi standar ( s )
s =
|| X n X ||
n1
39
3
507 = 22,51
. 100% = 0,69%
. 100% = 0,29%
6. Hasil pengukuran(x+ a)
X + a = 32,54 + 9,75 = 42,29
X + a = 32,54 9,75 = 22,79
7. Ketelitian
100% - A = 100% 0,29% = 99,71%
hubungan dan f
0.8
0.7
0.6
hubungan dan f
0.5
0.4
0.3
0.20.17
0.11
0.1
6
12
13.8
hubungan v dan f
1.2
0.96
1.04
0.81
0.8
0.6
0.6
hubungan v dan f
0.4
0.2
0
6
12
13.8
hubungan dan f
0.140.13
0.12
0.1
0.1
0.09
0.08
0.08
0.06
0.04
0.02
0
6
12
13.8
hubungan dan f
hubungan v dan f
1.2
1.02
1.05
0.87
0.78
0.8
hubungan v dan f
0.6
0.4
0.2
0
6
8.
12
13.8
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dibahas tentang gelombang berdiri.
Gelombang berdiri juga disebut gelombang stasioner. Gelombang
stasioner adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang berjalan yang
amplitudo sama, frekuensi sama dan arah berlawanan. Gelombang stasioner
terbentuk akibat gerak medium yang berlawanan arah dengan gelombang
atau akibat pertemuan dua gelombang yang arahnya berlawanan. Contoh
gelombang stasioner adalah gelombang yang terjadi pada gabus yang berada
di dalam tabung gelas saat diberi frekuensi suara dari speaker.
Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini ialah tabung gelas
yang didalamnya telah diberi serbuk gabus, sumber bunyi (loudspeaker),
osilator, pengukur panjang dan power suplay. Setelah semua alat tersedia,
diawali dengan mengecek frekuensi loudspeaker. Frekuensi yang digunakan
ialah 6 Hz, 9 Hz, 12 Hz dan 13,8 Hz. Dilanjutkan dengan pemasangan
osilator di sisi pantul gabus. Osilator disini berfungsi untuk menghambat
frekuensi keluar dan memberi gaya tarik agar terbentuk gelombang yang
diharapkan.
Praktikum kali ini dilakukan dengan dua kali, yakni dari pendek ke
panjang dan panjang ke pendek. Setelah itu dihitung frekuensi sumber
bunyi, panjang gelombang, periode atau 1/f, juga cepat rambat gelombang.
Dan dibuat dua jenis tabel percobaan yaitu tabel percobaan dari gelombang
pendek ke gelombang panjang dan tabel percobaan dari gelombang panjang
ke gelombang pendek yang meliputi frekuensi, ralat panjang gelombang,
dan cepat rambat gelombang.
Dari hasil praktikum didapatkan hasil pengamatan pada frekuensi
pendek ke panjang dengan nilai
sebesar 0,4 m, nilai
1/ f
nilai (V+ V) sebesar 12,13 m/s dan (V- V) sebesar -10,53 m/s.
relatif (S) sebesar 0,25%, nilai deviasi rata-rata relatif (A) 0.07%, nilai hasil
pengamatan (x+a) sebesar 3,18, nilai hasil pengamatan (x-a) sebesar 2,78
dan nilai ketelitian sebesar 99,93%.
Pada ralat cepat rambat gelombang pendek ke panjang memiliki
9,52, nilai deviasi standar ( s ) sebesar 239,39, nilai deviasi fraksional (S)
sebesar 7,79%, nilai deviasi rata-rata relatif (A) sebesar 0,31%, nilai hasil
pengamatan (x+a) sebesar 40,22 nilai hasil pengamatan (x-a) sebesar 21,18,
dan nilai ketelitian sebesar 92,69%.
Pada ralat panjang gelombang frekuensi panjang ke pendek
sebesar 0,30, nilai deviasi standar ( s sebesar 0,709 nilai deviasi standar
relatif (S) sebesar 0,66%, nilai deviasi rata-rata relatif (A) 0,09%, nilai hasil
pengamatan (x+a) sebesar 3,404, nilai hasil pengamatan (x-a) sebesar 2,804
dan nilai ketelitian sebesar 99,91%.
Pada ralat cepat rambat gelombang panjang ke pendek memiliki
9,75, nilai deviasi standar ( s ) sebesar 22,51, nilai deviasi standar relatif
(S) sebesar 0,69%, nilai deviasi rata-rata relatif (A) sebesar 0,29%, nilai
hasil pengamatan (x+a) sebesar 42,29, nilai hasil pengamatan (x-a) sebesar
22,79 dan nilai ketelitian sebesar 99,71%.
IX. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dan pengamatan tentang gelombang berdiri, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Bunyi adalah gelombang longitudinal yang simpangan gelombangnya
terdiri atas regangan dan rapatan.
2. Gelombang berdiri / gelombang stasioner adalah gelombang hasil
superposisi dua gelombang berjalan yang amplitudo sama, frekuensi
sama dan arah berlawanan
3. Gelombang berdiri terbentuk akibat gerak medium yang berlawanan arah
dengan gelombang atau akibat pertemuan dua gelombang yang arahnya
berlawanan.
4. Bunyi yang dapat didengar oleh manusia yaitu bunyi yang memiliki
frekuensi antara 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz (audiosonik).
5. Frekuensi mempengaruhi tinggi rendahnya suatu nada dan intensitas
mempengaruhi keras atau lemahnya bunyi.
6. Frekuensi berbanding lurus dengan cepat rambat bunyi di udara dan
berbanding terbalik dengan panjang gelombang.
7. Dari hasil praktikum didapatkan hasil pengamatan pada frekuensi pendek
ke panjang dengan nilai
0,4 m, nilai
1/ f
sebesar
nilai rata-rata ( X
0,21, nilai deviasi standar ( s sebesar 0,77 nilai deviasi standar relatif
(S) sebesar 0,25%, nilai deviasi rata-rata relatif (A) 0.07%, nilai hasil
pengamatan (x+a) sebesar 3,18, nilai hasil pengamatan (x-a) sebesar 2,78
dan nilai ketelitian sebesar 99,93%.
Pada ralat cepat rambat gelombang pendek ke panjang memiliki nilai
harga rata-rata ( X
nilai rata-rata ( X
relatif (S) sebesar 0,66%, nilai deviasi rata-rata relatif (A) 0,09%, nilai
hasil pengamatan (x+a) sebesar 3,404, nilai hasil pengamatan (x-a)
sebesar 2,804 dan nilai ketelitian sebesar 99,91%.
Pada ralat cepat rambat gelombang panjang ke pendek memiliki nilai
harga rata-rata ( X
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2015. Buku Panduan Praktikum Fisika Industri. Yogyakarta : Institut
Pertanian Stiper Yogyakarta.
Haryanti. 2012. Gelombang stasioner pada tali. http://antyharyanti.
blogspot.com/2012/03/gelombang-stasioner-padatali.html/haryanti.
Diakses pada tanggal 23 Oktober 2014 pukul 10.00WIB.
Nisai, Khoirun dkk. 2013. Gelombang berdiri terikat pada dua ujung. .http://
annisaelrosyid.blogspot.com/2013/03/gelombang-berdiri-terikat-pada-duaujung.html. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2014 pukul 22.32 WIB.
Wiquna, Prayoga. 2012. Teori gelombang berdiri (standing wave).
http://www.chayoy.com/2012/07/teori-gelombang-berdiri-standingwave.html/. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2014 pukul 21.45 WIB.
Praktikan