Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

KELOMPOK 1:
NAMA (NIM)
NAMA (NIM)
NAMA (NIM)

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2020
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM FISIKA DASAR


KELOMPOK II

Laporan tetap ini adalah sebagai bukti Kelompok II Acara 3 Kelas KIMIA 1A
telah menyelesaikan Praktikum Fisika Dasar di Laboratorium Fisika Dasar
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram
Pada tanggal: (Senin, 9 November 2020 ) s.d. (Senin, 23 November 2020)

Mengesahkan,

Sulis Melati Sukma (Asisten Acara I) (……………………)


NIM: G1B018061

Puji Alamiah Insani (Asisten Acara II) (……………………)


NIM: G1B018052

Kholik Hidayatullah (Asisten Acara III) (……………………)


NIM: G1B018029

Mengetahui,
Koordinator Asisten

Maulana Kussuma Negara S., Si.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridha, rahmat, dan nikmat-
Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Fisika Dasar I ini. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan pada junjungan alam, Nabi Muhammad S.A.W.
yang telah membimbing kita semua pada jalan kebenaran.
Laporan Akhir Fisika Dasar I ini disusun sebagai bukti telah mengikuti
praktikum Fisika Dasar I pada Program Studi KIMIA, Universitas Mataram.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah
Fisika Dasar I. Laporan akhir ini berisi kumpulan laporan praktikum sesuai
dengan urutan acara masing-masing yang telah diberi beberapa perbaikan
didalamnya.
Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian laporan akhir ini. Salah satunya yaitu assisten
praktikum yang telah mengarahkan kami saat praktikum berlangsung dan kepada
teman-teman yang telah mendukung kami sepenuhnya.
Sebagai seorang manusia biasa, kami pun tak luput dari kesalahan dalam
menyusun laporan ini. Kami sadar bahwa banyak terdapat kekurangan dalam
laporan akhir ini, baik darisegi penyusunan maupun isi. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan tanggapannya pada laporan akhir yang kami susun ini.
Demikian laporan akhir ini disusun agar dapat diterima dan digunakan
sebagai acuanuntuk laporan-laporan selanjutnya.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. v
DAFTAR TABEL................................................................................................. vi
ACARA I PENGUKURAN................................................................................. 1
A.PELAKSANAAN PRAKTIKUM.................................................. 1
B.ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM............................................ 1
C.LANDASAN TEORI...................................................................... 1
D.PROSEDUR PERCOBAN............................................................. 1
E.HASIL PENGAMATAN................................................................ 1
F.ANALISIS DATA........................................................................... 1
G.PEMBAHASAN............................................................................. 1
H.PENUTUP...................................................................................... 1
ACARA II BANDUL MATEMATIS................................................................... 2
A.PELAKSANAAN PRAKTIKUM.................................................. 2
B.ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM............................................ 2
C.LANDASAN TEORI...................................................................... 2
D.PROSEDUR PERCOBAN............................................................. 3
E.HASIL PENGAMATAN................................................................ 3
F.ANALISIS DATA........................................................................... 3
G.PEMBAHASAN............................................................................. 3
H.PENUTUP...................................................................................... 3
ACARAIII GERAK JATUH BEBAS................................................................... 4
A.PELAKSANAAN PRAKTIKUM.................................................. 4
B.ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM............................................ 4
C.LANDASAN TEORI...................................................................... 4
D.PROSEDUR PERCOBAN............................................................. 4
E.HASIL PENGAMATAN................................................................ 4
F.ANALISIS DATA........................................................................... 4
G.PEMBAHASAN............................................................................. 4

iii
H.PENUTUP...................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jangka sorong.................................................................................... 1
Gambar 2.1 Bandul matematis.............................................................................. 12
Gambar 3.1 Gerak jatuh bebas ............................................................................. 14

v
DAFTAR TABEL

vi
ACARA I
PENGUKURAN

A.PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan praktikum
Kegiatan praktikum pengukuran memiliki tiga tujuan yaitu:
a.Menentukan volume suatu benda.
b. Menentukan massa jenis suatu benda.
c. Mencari nilai ketidakpastian pengukuran.
2. Waktu Praktikum
Senin, 9 November 2020
3. Tempat Praktikum
Lantai III, Laboratorium Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Mataram.

B.PERALATAN DAN BAHAN


Peralatan Praktikum pengukuran memiliki beberapa alat dan bahan antara lain:
1. Alat-Alat Praktikum

a. Jangka Sorong (150 x 0,02) mm (1 buah)

b. Micrometer Sekrup (0-25) mm (1 buah)

c. Neraca Empat Lengan (1 x 0,01) g (1 buah)

d. Mistar (0-50 cm) (1 buah)

2. Bahan-Bahan Praktikum

a. Balok Pejal (5 × 4 × 1) 𝑐𝑚3 (1 buah)

b. Bola Pejal (2 𝑐𝑚2) (1 buah)

c. Silinder Pejal (1 × 2) 𝑐𝑚3 (1 buah)

7
C. LANDASAN TEORI
Salah satu kegiatan yang sangat penting dilakukan dalam menentukan nilai variabel
tertentu adalah pengukuran. Pengukuran merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan
untuk mengukur atau membaningkan nilai besaran dengan satuan ukuran tertentu. Dalam
melakukan pengukuran diperlukan instrumen yang telah terkalibrasi sesuai setandar baku.
Kalibrasi instrumen meliputi sensivitas, yangkauwan, ketepatan atau akurasi, presisi,
urutan kalibrasi, kalibrasi acak dan kesalahan pengukuran. Alat bantu dalam peroses
pengukuran disebut alat ukur. Alat ukur dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam,
misalnya alat ukur panjang ( mistar, jangka sorong dan micrometer sekrup), alat ukur
massa, alat ukur waktu, alat ukur suhu, dsb ( Jading, dkk, 2020: 7-8).
Pengukuran pada dasarnya adalah penentuan besaran, dimensi atau kapasitas
terhadap suatu standar atau satuan ukur. Dalam setiap pengukuran diperlukan alat ukur
yang sesuai. Kita tidak bisa menggunakan alat ukur sembarangan, karena masing masing
mempunyai standar. Pengukuran panjang mengunakan alat ukur panjang, pengukuran
marsa menggunakan alat ukur massa. Adapun beberapa alat ukur panjang seperti mistar,
jangka sorong, mikrometer sekrup dan lain sebagainya. Adapun peng ukuan massa bisa
diukur dengan neraca. Neraca telah dibuat dengan sejumlah ketelitian, tergantung pada
fungsi masing-masing (Abdullah, 2016: 17 - 30).
Ketelitian alat ukur berhubungan dengan jumlah angka penting pada sederetan
angka hasil ukur yang menggunakan alat ukur itu. Ini berarti penyajian angka hasil ukur
tidak sama dengan penyajian angka dari hitungan dengan kalkulator. Berikut ini contoh 3
jenis alat ukur panjang dan per bandingan jumlah angka pentingnya. Mikrometer sekrup
memiliki ketelitian lebih baik dibanding jangka sorong, dan jangka sorong lebih baik
dibanding mistar, Ketelitian mistar adalah 0,05 cm, jangka sorong 0,01 cm dan mikro
meter sekrup 0,001 cm. Angka ketelitian mistar 0,05 cm bermakna bahwa mistar dapat
untuk mengukur dengan saksama pada nilai lebih dari 0,05 cm

8
Gambar 1.1 mikrometer sekrup

Gambar 1.2 jangka sorong

Gambar 1.3 mistar

9
Tentunya dalam pengolahan data empiris maupun data proses terdapat nilai
ketidakpastian pada pengukuran yang biasa disebut dengan ralat. Ketidakpastian hasil
ukur didapatkan dengan dua cara yaitu ketidakpastian 1/2 skala terkecil alat dan ralat
deviasi standar. Ketidakpastian yang diperoleh jika kita merata-rata hasil ukur dalam
teknik statistik disebut deviasi standar. Ketidakpastian untuk metode ini adalah ralat

n 2
(× i− x́ )
σ=
√∑
i=1 N −1

simbol (ada simbol gak tau namanya : ) merupakan standar deviasi, N adalah jumlah
data, xi adalah data ke-1, serta x(rata2) merupakan rata-rata dari data tersebut.
Sedangkan pada data terproses (pengukuran tidak langsung) nilai ketidakpastian dapat
diperoleh melalui metode perambatan ralat (error propagation)(Galih, 2015: 1-2).

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur percobaan yang digunakan pada praktikum ini antara lain:

1. Pengukuran Volume dan Massa Jenis Balok Pejal


a. Panjang (p), lebar (l),dan tinggi benda (t) di ukur menggunakan jangka
sorong dan mistar pada 5 sisi yang berbeda sehingga mendapatkan 5 data hasil
pengukuran.
b. Data tersebut dimasukan pada tabel 1.1dan 1.2.
c. Volume dan massa jenis benda dicari dan nilai yang didapat dimasukan
pada tabel 1.1 dan 1.2.
d. Ralat pengukuran dihitung dan dimasukan pada tabel 1.1 dan 1.2.
2. Pengukuran Volume dan Massa Jenis Silinder Pejal

a. Diameter (D) dan tinggi benda (t) di ukur menggunakan mikrometer


Sekerup pada 5 sisi yang berbeda sehingga mendapatkan 5 data hasil
pengukuran.
b. Data tersebut dimasukan pada tabel 1.3.
c. Volume dan massa jenis benda dicari dan nilai yang didapat dimasukan
pada tabel 1.4.
d. Ralat pengukuran dihitung dan dimasukan pada tabel 1.3.

10
3. Pengukuran Volume dan Massa Jenis Bola Pejal

a. Diameter bola diukur menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup


pada 5 sisi yang berbeda sehingga mendapatkan 5 data hasil pengukuran.
b. Data tersebut dimasukan pada tabel 1.4 dan 1.5.
c. Volume dan massa jenis benda dicari dan nilai yang didapat dimasukan pada
tabel 1.5.
d. Ralat pengukuran dihitung dan dimasukan pada tabel 1.4 dan 1.5.

E. HASIL PENGUKURAN
1. Pengukuran Volume dan Massa Jenis Balok Pejal
Nilai hasil pengukuran untuk mencari nilai volume dan massa jenis balok pejal
dapat dilihat pada tabel 1.1. dan 1.2

Tabel 1.1 Nilai Volume dan Massa Jenis Balok Pejal menggunakan Jangka
sorong
Perulangan Average Ralat
(𝑥̅) (∆X)
1 2 3 4 5
P(mm) 46,22 45,2 45,28 45,26 45,28 45, 46 0,3
8
l(mm) 12,76 12,7 12,74 12,76 12,78 12,76 0,08
6
t ( cm) 18,22 18,2 18,28 18,26 18,24 18,24 0,016
4
m(g) 92,60 92,5 92,55 92, 52 92,52 92,56 0,002
8
V ( mm3 ) 1074 1053 10548, 10555, 10585, 10585, 2 x10-5
5,56 8,58 13 47 09 97
𝜌 (𝑔𝑚𝑚−3) 0,008 0,00 0,0087 0, 0087 0, 0087 0, 0087 63,8
6 87

Tabel 1.2 Nilai Volume dan Massa Jenis Balok Pejal Menggunakan Mistar

11
Perulangan Averag Ralat
e (∆X)
(𝑥̅)
1 2 3 4 5
P(mm) 45 45 45 45 45 45 0
l(mm) 19 19 19 19 19 19 0
t ( cm) 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 0
m(g) 96, 92, 92, 55 92, 54 92, 56 92, 56 0,016
60 58
V ( mm3 ) 1068 106 10687 10687, 10687, 10687, 0
7,5 87,5 ,5 5 5 5
𝜌 0,00 0,00 0,008 0,008 0,008 0,008 0
(𝑔𝑚𝑚−3) 8 8

2. Pengukuran Volume dan Massa Jenis Silinder Pejal


Nilai hasil pengukuran untuk mencari nilai volume dan massa jenis silinder pejal
dapat dilihat pada tabel 1.3.

Tabel 1.3 Nilai Volume dan Massa Jenis Silinder Pejal


perulangan Average Ralat
1 2 3 4 5 (𝑥̅) (∆X)
D (mm) 12,20 12,23 12,21 12,22 12,19 12,21 0,012

t (mm) 19,90 19,20 19,78 19,04 19,10 19,40 0,384

m (g) 22,71 22,52 22,62 22,70 22,64 22,64 0,27

V 2325,10 2254,31 2314,80 2231,74 2262,87 1870,57 45,15


(mm3)

Ρ(gmm- 0,009 0,004 0,009 0,010 0,010 0,0094 0,0074


3
)

3. Pengukuran Volume dan Massa Jenis Bola Pejal


Nilai hasil pengukuran untuk mencari nilai volume dan massa jenis bola pejal
dapat dilihat pada Tabel 1.4 dan 1.5

Tabel 1.4 Nilai Volume dan Massa Jenis Bola Pejal menggunakan
Mikrometer Sekrup
perulangan Average Ralat
1 2 3 4 5 (𝑥̅) (∆X)

12
D (mm) 23,38 23,25 23,15 23, 47 23,24 23,29 0,102

m (g) 61,70 61,73 61,75 61,76 61,75 308,39 0,11

V 6694,28 6582,53 6497,95 6771,16 6574,04 6623,99 86,982


(mm3)

Ρ(gmm- 0,0091 0,0092 0,0095 0,0091 0,0093 0,0092 0,00013


3
)

Tabel 1.5 Nilai Volume dan Massa Jenis Bola Pejal menggunakan Jangka Sor

perulangan Average Ralat


(𝑥̅) (∆X)
F. 1 2 3 4 5
D (mm) 24,28 24,26 23,90 23, 88 24,16 24,09 0,006
ANALISIS
DATA m (g) 61,70 61,73 61,75 61,76 61,75 61,68 0, 004
1. V 7640,55 7479,03 7151,005 7113,06 7386,93 7318,12 43,93
(mm3)

Ρ(gmm- 0,0082 0,0082 0,0086 0,0086 0,0083 0,0083 0,0016


3
)
Menghitung Volume dan Massa Jenis Benda
a.Menghitung Volume dan Massa Jenis Balok Pejal
a.1 Menghitung Volume Balok Pejal Menggunakan Jangka Sorong
𝑉1 = 𝑝1𝑥𝑙1𝑥𝑡1
𝑉1 = ( 46, 22 mm)( 12,76 mm) ( 18,22mm)
𝑉1 = 10.745,56 mm3
Volume untuk perulangan 2-5 termuat pada tabel 1.1, sedangkan perhitungan volume
menggunakan mistar termuat pada tabel 1.2.
a.2 Menghitung Massa Jenis Balok Pejal
𝑚1
𝜌1 =
𝑉1

92,60 g
𝜌1 =
10.745,56 mm3

13
𝜌1 = 0.0086 gmm3

Massa jenis untuk perulangan 2-5 termuat pada tabel 1.1, sedangkan
perhitungan massa jenis menggunakan mistar termuat pada tabel 1.2.

b. Menghitung Volume dan Massa Jenis Silinder Pejal


b.1 Menghitung Volume Silinder Pejal
𝑉1 = 𝐿𝑢𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎𝑠𝑥𝑡1
π 2
𝑉1 = 𝐷 𝑡1
4

3,14
𝑉1 = ( 12,20mm)2 ( 19,20mm)
4

3,14
𝑉1 = (234,24 mm3)
4

𝑉1 = 2.325,10 𝑚𝑚3

Volume untuk perulangan 2-5 termuat pada tabel 1.3.


b.2 Menghitung Massa Jenis Silinder Pejal
m1
𝜌1 =
v1

22,71 g
𝜌1 =
2.325,10 mm3

𝜌1 = 0,009 𝑔𝑚𝑚−3

Massa jenis untuk perulangan 2-5 termuat pada tabel 1.3.

c. Menghitung Volume dan Massa Jenis Bola Pejal


c.1 Menghitung Bola Pejal

π 3
𝑉1 = 𝐷
6

3,14
𝑉1 = ( 23,38 mm)3
4

𝑉1 =6.688,23 mm3

14
Volume untuk perulangan 2-5 termuat pada tabel 1.4, sedangkan perhitungan
volume menggunakan mikrometer sekrup termuat pada tabel 1.5.
c.2 Menghitung Massa Jenis Bola Pejal
m1
𝜌1 =
v1
61,4 g
𝜌1 =
6.688,23 mm3
𝜌1 = 0,009 𝑔𝑚𝑚−3

Massa jenis untuk perulangan 2-5 termuat pada tabel 1.4, sedangkan
perhitungan volume menggunakan mikrometer sekrup termuat pada tabel
1.5.
4. Perhitungan Ralat Pengukuran
a. Menghitung Ralat Pengukuran Langsung (Simpangan Rata-rata)
ƩǀP 1− p͞ǀ
∆𝑝2=
n

∆𝑝2 =

ǀ 46,22−45,6ǀ+ ǀ 45,22−45,46ǀ+ ǀ 45,28−45,46 ǀ+ǀ 45,26−45,46 ǀ+ǀ 45,28−45,46 ǀ


5

1,5
∆𝑝2= 𝑚𝑚
3

∆𝑝2= 0,03 mm

Simpangan Rata-rata panjang, lebar, tinggi pada balok termuat pada tabel 1.2-
1.3, dan simpangan rata-rata benda silinder pada tabel 1.4, bola pejal termuat
pada tabel 1.4- 1.5.
b. Menghitung Ralat Pengukuran Tak Langsung (Perambatan Ralat)
Perambatan Ralat volume
b.1 Untuk Balok Pejal

15
∆𝑉 =√(𝑙𝑡 ∆𝑝)2 + (𝑝𝑡 ∆𝑙)2 + (𝑝𝑙 ∆𝑡)2
∆𝑉 =√(12,76 x 18,24 x 0,03)2+(45,46 x 18,24 x 0,008)2( 45,46 x 12,76 x 0,0016)2
∆𝑉 =√(69,82 )2+ ( 6,63)2 + ( 9,28)2
∆𝑉 =√4.874 + 43,95 + 86,11
∆𝑉 =√5.004,06 mm-3
∆𝑉 =70,73 mm-3
Simpangan Rata-rata volume balok pejal termuat pada tabel 1.1 dan 1.2.

b.2 Untuk Silinder Pejal

2 2
π π
∆𝑉 =
√( 2 )(
Dt ∆ D + D2 ∆t
2 )
2 2
3,14 π
∆𝑉 =
√( 2 ) (
( 12,21 ) (19,40)( 0,012) + ¿¿
2
Dt ∆ D )
∆𝑉 = √ (4,46)2+(44,93)2

∆𝑉 = √ 19,891+ 2.018,70
∆𝑉 =√ 2.038,59
∆𝑉 = 45,15 mm3
Simpangan Rata-rata volume balok pejal termuat pada tabel 1.3.

b.3 Untuk Bola Pejal

π 2
∆𝑉 = D ∆D
2
3,14
∆𝑉 = ( 23,29)2 x ( 0,102)
4
∆𝑉 = 1,57 x 542,42 x 0,02 mm3
∆𝑉 = 86,86 mm3
Simpangan Rata-rata volume balok pejal termuat pada tabel 1.4
b.4 Perambatan Ralat Massa Jenis

1 1
∆ ρ=ρ (
m 2
√∆ m 2+ 2 ∆ v 2 )

∆ ρ=0,0086 √ ¿ ¿
v

∆ ρ=0,0086 √ ¿ ¿

16
∆ ρ=0,0086 √ 4,66+3,56

∆ ρ=0,0086 √ 8,22
∆ ρ=0,0086 x 2,86

∆ ρ=0,024596 gmm−3
Perhitungan nilai massa jenis untuk silinder dan bola termuat pada tabel
Berdasarkan uraian analisis data diatas, maka secara keseluruhan hasil pengukuran
massa jenis pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut :
Tabel 1.5 Nilai Massa Jenis dan Galat Ralat Pengukuran Massa Jenis Benda
Jenis V̅ ± ∆V ρ̅ ± ∆ρ
Benda (m3) (kgm−3)
Balok Pejal 10585,91 ± 63,8 0,0087 ± 2x10-5
Silinder Pejal 1870,57 ± 45,15 0,0094 ± 0,0074
Bola Pejal 7318,12 ± 45,43 0,0083 ± 0,0016
(Js)
Bola 6623,99 ± 86,982 0,0092 ± 0,00013
Pejal(Ms)

G. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan volume dan massa suatu benda serta
mencari nilai ketidakpastian dalam sebuah pengukuran. Metode yang digunakan adalah
pengukuran langsung dengan menggunakan alat-alat lengan. pengukuran seperti : mistar,
jangka sorong, mikrometer sekrup, dan neraca 4 Volume, massa jenis, dan nilai ketidakpastian
setiap benda berbeda-beda contohnya pada pengukuran balok pejal menggunakan jangka
sorong dan mistar. Nilai ketidakpastian pada mistar hampir seluruhnya nol karena mistar jauh
tidak teliti dibandingkan dengan jangka sorong. Hal ini terjadi karena perbedaan ketelitian alat
ukur. Benda yang diukur pertama kali yaitu balok pejal. Pada pengukuran ini didapatkan data
seperti yang tertera pada tabel 1.1 dan 1.3. Pada pengukuran yang diulangi sebanyak 5 kali
tedsebut diperoleh nilai panjang yang berbeda-beda (berubah-ubah) namun selisih
perbedaannya tidak jauh. Nilai lebar, tinggi, massa, volume, dan massa jenis pun sama.
Namun pada tabel 1.2 pengukuran balok pejal menggunakan mistar didapatkan hasil yang
sama pada 5 kali perulangan.
Benda kedua yang diukur yakni silinder pejal pada pengukuran ini diperoleh data
seperti yang tertera pada tabel 1.3 dimana diperoleh hasil pengukuran yang berbeda-beda
dengan selisih yang tidak jauh. Benda ketiga yang diukur yaitu bola pejal menggunakan
jangka sorong dan mikrometer sekrup seperti yang tertera pada tabel 1.4 dan 1.5 dimana
diperoleh nilai diameter, massa, volume, dan massa jenis yang berubah-rubah namun
selisihnya juga tidak terlalu jauh.

17
Ketika sebuah benda telah ditemukan nilai massa dan volumenya maka massa jenis
benda dapat di temukan nilainya. Massa jenis setiap benda pada setiap perulangan pun
berbeda-beda tergantung pada massa dan volumenya. Selain itu pada setiap pengukuran
diperoleh nilai pengukuran nilai ralat pengukuran. Nilai ralat yang didapat pada setiap
pengukuran berbeda-beda tergantung pada hasil pengukuran yang diperoleh dan alat ukur yang
digunakan. Alat ukur panjang tinggi dan diameter sebaiknya menggunakan jangka sorong dan
mikrometer sekrup dari pada mistar karena mistar kurang teliti ketidakpastian dalam
pengukuran dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kesalahan praktikan, keterbatasan
kecepatan setiap alat ukur, dan ketidakmampuan dalam membaca alat ukur.

H. PENUTUP
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan pada percobaan pengukuran ini yaitu:

a. Volume tiap benda berbeda-beda mengikuti tiap bentuknya dengan volume balok berukuran
(46,22 x 12,76 x 16,22) mm³ memiliki volume sebesar 10745,56 mm³ dan balok berukuran (45
x 19 x 12,5) mm³ memiliki volume sebesar 10687,5 mm³. Volume silinder pejal berukuran
(12,20 x 19, 20) mm³ memiliki Volume sebesar 2335,10 mm³. Volume bola pejal berukuran
(12, 20x19,90) mm³ memiliki volume sebesar 6694, 28 mm² dan bola pejal berukuran (24, 28
mm²) memiliki volume sebesar 7460,55 mm.

b. Massa jenis benda bergantung pada massa dan volume benda yang mengakibatkan nilai
massa jenis berbeda-beda yang mana pada balok berukuran 46,22 x 12,76 x 18,22 mm3
memiliki densitas sebesar 0,0086 gmm3 dan balok berukuran 45,9 x 12,5 mm3 memiliki
densitas sebesar 0,008 gmm-3 silinder pejal berukuran 12,20 x 19, 90 mm kubik memiliki
densitas sebesar 0,009 gmm-3 bola pejal berukuran 23,38 mm3 dan 24,28 mm3 memiliki
densitas sebesar 0,091 gmm-3 dan 0,008 29 gmm-3

c. Ketidakpastian dibedakan menjadi dua yaitu ketidakpastian mutlak dan relatif masing-
masing ketidak pastian dapat digunakan dalam pengukuran tunggal dan berulang nilai
ketidakpastian yang didapat pada pengukuran bergantung pada alat dan praktikum.

2. Saran
waktu untuk memulai praktikum lebih tepat waktu agar tidak terburu-buru dalam melakukan
percobaan.

18
ACARA II
BANDUL MATEMATI

A.PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan praktikum
Berikut merupakan tujuan pada praktikum ini:

a. Menentukan nilai percepatan gravitasi menggunakan bandul matematis.


b. Menentukan hubungan antara periode dengan panjang tali berdasarkan grafik.
2. Waktu Praktikum
Senin, 23 November 2020

3. Tempat Praktikum
Lantai III, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Mataram.

B.ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan pada peraktikum sebagai berikut

19
1.Alat-AlatPraktikum
a.BusurDerajat (1
buah)
b.DasarStatif (Steel Base) (1
buah)
c.Mistar (1
buah)
d.Statif 1 meter (1
buah)
e.Stopwatch (1
2.Bahan-BahanPraktikum buah)
a.BebanBandul (1
buah)
b.Tali (1mete
r)
C.LANDASAN TEORI
Bandul sederhana merupakan sebuah benda ideal dengan bagian-bagian yang terdiri
dari sebuah titik massa yang menggantung pada sebuah tali ringan yang tidak dapat
memanjang. Bandul akan berayun dalam bidang vertikal jika ditarik ke samping dan
kemudian dilepaskan, hal ini terjadi karena pengaruh gravitasi. Gerakan berayun ini
merupakan gerak osilasi dan periodik pada sebuah bandul yang panjangnya l dengan massa
m, membentuk sudut (teta) vertikal. Terdapat gaya yang bekerja pada massa m yakni mg
(gaya gravitasi) dan terdapat pula tegangan tali T. Besarnya komponen radial dan tangensial
dari mg ditunjukkan dan terdapat pada gambar (Halliday, 2005: 459-460).

Gambar 2.1 bandul matematis (halliday,2005 : 459).

Gerak harmonik sederhana merupakan kondisi dimana gaya pemulih yang harus berbanding
lurus dengan koordinat x dan arah sebaliknya. Gaya pemulih F memiliki persamaan:

20
F=-mgsin (2.1)

Nilai F merupakan gaya pemulih, nilai m merupakan massa benda dan nilai g merupakan
percepatan gravitasi. Karena gaya pemulih sebanding dengan simpangan sudut sin theta
bukan dengan theta. Karena itu gerak yang terjadi bukanlah gerak harmonik
sederhana.tetapi jika sin theta hampir sama dengan peta bila dinyatakan dalam radian
maka akan menjadi (zemansky, 1960: 228)

F=-mg/L. (2.2)

Pada partikel bermassa m terdapat gaya gravitasi yang berfungsi memberikan gaya
pemulih. Ketika berada pada posisi seimbang, bandul menggantung secara vertikal seperti
garis yang tegak dan lurus.saat ditarik sampai pada beberapa sudut yang vertikal
kemudian dilepaskan bandul akan berayun bolak-balik dalam bidang vertikal tetap pada
posisi seimbang hingga kembali pada posisi awal dari tali (ohanian, 1989: 48).

Gambar 2.2 bandul berayun ( ohanian, 1989: 347).

21
D.PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur percobaan yang digunakan pada praktikum ini antara lain:
Tali diukur sepanjang 90 cm dan salah sau ujungnya di ikatatkan pada statif sedangkan
ujung lain di ikat pada beban
Beban di ayunkan hingga stabil, lalu di ukur waktu yang dibutuhkan untuk 10 kali ayunan.
Hasil Pengukuran dicatat pada Tabel 2.1.
Langkah 1 hingga 3 diulangi sebanyak 5 kali
Langkah 1 hingga 4 diulangi untuk Panjang tali 80, 70, 60, dan 50 cm.

E.HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1 HasilPengukuranwaktu 10 ayunan
Panjangtali (L)
50 cm 60 cm 70 cm 80 cm 90 cm
𝑡1(𝑠) 14,16 s 15,66 s 16,75 s 18,32 s 19,26 s
𝑡2(𝑠) 14,03 s 15,85 s 17,01 s 17,73 s 18,98 s
𝑡3(𝑠) 14,64 s 15,6 s 17,1 s 17,86 s 19,04 s
𝑡4(𝑠) 14,26 s 15,9 s 16,85 s 18,18 s 19,08 s
𝑡5(𝑠) 14,28 s 15,78 s 16,78 s 18,11 s 19,2 s

F.ANALISIS DATA
1.Menentukan nilai percepatan gravitasi dengan metode matematis.

a.Menentukan periode ayunan untuk l =50 cm

t1
Ti=
10

14,1 s
Ti =
10

Ti= 1,41 s

Nilai Periode untuk variasi panjang lainnya dapat dilihat pada Tabel.
2.1

b. Menghitung Nilai Percepatan gravitasi untuk l = 50 cm

4 π2 l
𝑔1 =
T ₗ2

22
4 ( 3,14 )2 (50 cm)
𝑔1 =
( 1,41 )2 s

( 4 × 9,85 ×50 ) cm
𝑔1 =
1,98 s

1970 cm
𝑔1 =
1,98 s

𝑔1 =994,94 cm s−2

𝑔1 = 9,94 ms−2

Nilai percepatan gravitasi untuk variasi panjang lainnya dapat di lihat


pada tabel lampiran

c. MenghitungRambatralat

c.1RalatPanjang

1
∆l 2 = ( NST mistar ¿
2

1
∆l 2 = ( ×0,1 cm ¿
2

∆l 2 = 0,05 cm

c.2 RalatPeriode

∆𝑇=
∑ ¿ Tₗ−T́ |

N

¿
∆𝑇=¿ Tₗ−T́ ∨+¿ T ₂−T́ ∨+¿ T ₃−T́ ∨+ ¿T ₄−T́ ∨+¿ T ₅−T́ ∨ N ¿

∆𝑇= ¿ 1,41−1,42∨+ ¿1,40−1,42∨+¿ 1,46−1,42 ¿¿


∆𝑇= ¿ 0,01 s∨+¿−0,02 s∨+¿ 0,04 s ¿ ¿

23
0,07 s
∆𝑇=
5
∆𝑇= 1,4 ×10−2 s
Nilai ralat priode untuk variasi panjang lainya dapat dilihat pada Tabel 2.2
c.3 Ralat Percepatan Gravitasi untuk l =50 cm


∆𝑔 = ∆ l 2 +
( −2T l ) ( ∆ T ) 2

2
4 ( 3,14 ) −2.50 cm (
∆𝑔 =
2,01 S √ 2
( 0,05 ) + ( 1,42 s )1,4 ×10−2 s )
2

4 (9,85) −100 cm (
∆ g=
2,01 S √
0,0025 cm+
1,42 s (
1,96× 10−4 s )
2
)
10 4 cm
∆𝑔 =
39,4
2,01 S √
0,0025 cm+
1,42 s (
( 1,96 × 10−4 s ))
2

∆𝑔 =19,6 s √ 0,0025cm+¿ ¿

∆𝑔 =19,6 s √ 0,0025cm+0,975

∆𝑔 =19,6 s √ 0,98

∆𝑔 =19,40 cm s−2

∆𝑔 =0,194 m s−2

Nilai rambat ralat ercepatan gravitasi untuk variasi panjang dan perulangan lainnya dapat di
lihat pada tabel 2.2

d.Menghitung nilai akurasi pada pengukuran percepatan gravitasi

24
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 =¿

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 =¿

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 =¿

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 =(1−0,016)×100 %

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 =0,98 ×100 %

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 =98 %
Berdasatkan analisis data di atas dapat dapat disimpulkan nilai 𝑔 beserta akurasi dan nilai
ketidak pastiannya untuk setiap panjang tali dapat di lihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2 NilaiPercepatanGravitasi
Panjangtali 𝑔̅ ∆𝑔 Akurasi
(cm) (𝑚𝑠 )−2
(𝑚𝑠−2) (%)
50 9,76 0,19 98
60 9,59 0,34 97
70 9,72 0,60 99
80 9,60 0,16 98
90 10,02 0,29 97

2. Menghitung nilai percepatan gravitasi dengan metode grafik Hasil


grafik dalam penentuan nilai percepatan gravitasi dapat di lihat pada grafik
perbandingan panjang tali dengan priode kadrat seperti yang di tunjukan pada
gambar 2.1

4.000

3.500 f(x) = 4 x + 0.06


R² = 1

3.000
T2 [S2]

2.500

Data Eksperimen
2.000
Linear (Data
Eksperimen)
1.500
0.42 0.52 0.62 0.72 0.82 0.92 1.02
L [m]

25
Gambar 3.1.Grafik Hubungan Panjang tali dengan periode kuadrat bandul
matematis

Mencari nilai gravitasi dengan metode grafik dilakukan dengan menentukan nilai
kemiringan grafik (M= 4, 0017). Hasil yang di dapatkan tertera pada perhitungan
berikut:
4𝜋2
𝑔=
𝑀
4 ( 3,14 )2 4
𝑔=
4,0017 cm s−2
4 (9,85)
𝑔=
4,0017 cm s−2
39,4
𝑔=
4,0017 cm s−2
𝑔 = 9,86 m s−2
Nilai perceptan gravitasi tersebut akan di bandingan dengan teoritis sehinga
di dapatkan hasil yaitu :

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 =¿

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 =¿

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 =¿

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 =(1−0,061)×100 %

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 =0,99 ×100 %

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 =99 %
Hasil akhir untuk nilai percepatan gravitasi pada metode grafik dapat di lihat pada hasil
berikut dengan nilai ∆𝑔 sebesar 4,0017

𝑔 = (9,86 ± 0,0054) ms-2

26
G.PEMBAHASAN
Praktikum bandul matematis memiliki dua tujuan yaitu, menentukan
percepatan gravitasi dengan metode bandul matematis dan menentukan hubungan periode
serta panjang tali berdasarkan grafik. Seperti yang diketahui bandul matematis adalah
bandul yang terdiri dari seutas tali dengan massa tali diabaikan. Prinsip pada percobaan ini
adalah menyimpangkan bandul pada sudut sekecil mungkin sehingga sudut dari bandul
bisa dianggap lurus, kemudian panjang tali diukur dan dihitung waktu yang dibutuhkan
bandul untuk melakukan n kali ayunan (dalam percobaan ini n= 10). Panjang tali yang
digunakan pada praktikum ini sangat bervariasi antara lain: 0,9 meter 0,8 meter 0,7 meter
0,6 meter dan 0,5 meter. setiap panjang tali dilakukan perulangan sebanyak 5 kali dengan
bandul disimpangkan pada sudut 10°.
Hasil yang didapat berbeda dengan referensi yaitu 9, 8 ms-². hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor seperti kurangnya ketelitian praktikum dan gerakan pada tali yang
disimpangkan.Ketelitian praktikan dalam hal mengukur sudut simpang dan menekan
stopwatch adalah faktor yang sangat mempengaruhi perhitungan gravitasi secara analisis.
Perbandingan percepatan gravitasi teori dengan praktikum, jika ditinjau dari panjang tali
seharusnya menunjukkan hasil yang sama.
menurut persamaan dari gerak periodik suatu benda nilai dari T berbanding lurus
dengan nilai l. Hal ini menunjukkan semakin besar panjang tali yang digunakan maka
semakin besar juga nilai gravitasinya. Semakin pendek tali maka ayunan akan semakin
cepat dan waktu yang dibutuhkan sedikit, begitu pula sebaliknya. Pada praktikum ini
periode terkecil terdapat pada panjang tali 0,5 m dan periode terbesar terdapat pada
panjang tali 0,9 m.
untuk mencari nilai akurasi data pada praktikum ini digunakan dua metode yaitu
metode matematis dan metode grafik pada Excel. Dari hasil yang didapat dengan metode
matematis menunjukkan nilai akurasi sebesar 97 sampai 99% sedangkan dengan metode
excel diperoleh nilai akurasi sebesar 99%. hal ini membuktikan bahwa metode grafik
excel lebih akurat.Untuk nilai ralat periode dan ralat gravitasi pada metode matematis
diperoleh nilai ralat sebesar 1,4 × 10 -² s dan 0,19 ms-². Hal ini menandakan hasil yang
didapat sudah mendekati nilai sebenarnya.

27
H.PENUTUP
1. Kesimpulan
a.Nilai percepatan gravitasi yang terbaik adalah 9,8ms-2.Pada metode matematis nilai
percepatan gravitasi rata-rata untuk panjang tali 0,5 m adalah 9,76 ms-2 sehingga
percepatan gravitasi dituliskan dengan g = (9,76 ± 0,19 ms‐²).Sedangkan nilai percepatan
gravitasi rata-rata secara keseluruhan dengan metode grafik g = (9,86 ± 0,0554 ms‐²)
b. Hubungan panjang tali dan periode adalah berbanding lurus artinya semakin panjang
sebuah tali maka semakin besar juga periode bandul matematis tersebut begitu pula
sebaliknya. Hal ini dapat dilihat dari grafik excel yang naik dari panjang tali 0,5 meter
hingga 0,9 meter secara teratur.

2. Saran
waktu untuk memulai praktikum lebih tepat waktu agar tidak terburu-buru dalam
melakukan percobaan.Selain itu, agar praktikan dapat pulang sebelum magrib karena
kebanyakan orang tua cemas menanti anaknya pulang ke rumah. Untuk ruangan
disarankan lebih sejuk agar praktikan lebih nyaman dalam melakukan praktikum.

28
ACARA III
GERAK JATUH BEBAS

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Berikut merupakan tujuan pada praktikum ini:
Menentukan percepatan gravitasi berdasarkan prinsip gerak jatuh bebas.
Menentukan hubungan antara ketinggian dengan waktu berdasarkan grafik.
2. Waktu Praktikum
Senin, 9 November 2020
3. Tempat Praktukum
Lantai III, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-Alat Praktikum
Beriku talat-alat yang digunakan pada praktikum ini:
a. Elektromagnetik ball relase ( 1 buah )
b. Even Timer ( 2 buah )
c. KabelPenghubung (4 pasang )
d. Meteran ( 1 buah )
e. Photo Gate ( 2 buah )
f. Power Supplay ( 1 buah )
g. Statif ( 1 buah )
2. Bahan-BahanPraktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah

a. Satu buah bola besi (Gotri) ( 1 buah )

29
C. LANDASAN TEORI
Gerak jatuh bebas merupakan gerak jatuh pada benda karena beratnya sendiri
dan dilepas dengan tanpa kecepatan awal (v0 = 0). berat jatuh karena beratnya sendiri,
berarti gaya lain selain gaya berat harus tidak ada atau bila ada nilainya bisa diabaikan
titik pada peristiwa jatuh bebas, gaya gesekan udara dan gaya Archimedes udara harus
bisa diabaikan atau ditiadakan. sehingga benda apapun yang jatuh bebas selalu memiliki
percepatan yang sama yaitu nilai percepatan gravitasi bumi (a=g) yaitu sebesar 9,8 m/s²
( jati 2013: 59). Persamaan gerak jatuh bebas dapat ditulis sebagai berikut (Galih, V.,
Purnomosari, E., 2015: 47)

h= ½gt² (3,1)

Gerak benda benda jatuh sudah dipelajari dengan tingkat presisi yang tinggi sejak
zaman Galileo. Jika efek dari udara dapat diabaikan, semua benda yang jatuh dari tempat
tertentu akan mempunyai percepatan ke bawah yang sama, tidak tergantung ukurannya
atau beratnya. Jika jarak jatuhnya lebih pendek dibandingkan jari-jari bumi percepatannya
konstan. Sesuai ilustrasi pada gambar berikut( Young, H.D., Freedman, R.A., 2002: 46).

Gambar.3.1. Ilustrasipergerakanjatuhbenda

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur percobaan yang digunakan pada praktikum ini antara lain:
1. Peralatan dirangkai seperti gambar 3.2.

30
2. Mengatur posisi photo gate 1 ℎ1 = 10 cm, dan posisi photo gate 2 ℎ2 = 50 cm dari
elektromagnetik ball release.
3. Meletakkan bola besi pada elektromagnetik ball release.
4. Menekan tombol star untuk memulai melepas bola besi.
5. Membaca waktu yang ditampilkan pada event timer.
6. Menekan tombol reset, dan mengatur ulang ketinggian photogate h2
7. Ulangi sebanyak 5 kali dancatat hasil pengukuran pada tabel yang telah disediakan.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 3.1 Hasil Perhitungan ketinggian dan waktu jatuh
Perlakuan h [m] Waktu jatuh (s)
ke-i 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡4 𝑡5
1 0,479 0,291 0,287 0,286 0,284 0,283
2 0,437 0,27 0,269 0,269 0,269 0,269
3 0,42 0,26 0,258 0,259 0,258 0,258
4 0,395 0,249 0,249 0,249 0,246 0,248
5 0,368 0,24 0,242 0,24 0,241 0,238

F. ANALISIS DATA
1.Analisis Nilai Percepatan Gravitasi Benda
a. Mencari waktu rata-rata
∑ tn
ti´ =
n
0,291 s+ 0,287 s+ 0,284 s +0,283 s
ti´ =
5

31
ti´ = 0,286 s
b. Menghitung percepatan gravitasi
´
2hi
𝑔𝑖 = ´ 2
ti
2× 0,497 m
𝑔𝑖 =
( 0,286 s )2
𝑔𝑖 = 11,696 ms-2
Nilai perhitungan g pada perlakuan lainnya dapat dilihat pada tabel 3.1
c. Menghitung Ralat Pengukuran
c.1 Ralat ketinggian

1
∆ℎ2 = ( NST )2
2
1
∆ℎ2 = ( 0,1 cm)2
2
∆ℎ2 = ( 0,05 cm )2
∆ℎ2 = 2,5 × 10-5 m

c.2 Ralat waktu

´
∑ ti−t
∆t𝑖2 =
n−1

32
∆t𝑖2=

( 0,291−0,286 )2 + ( 0,287−0,286 )2 + ( 0,286−0,286 )2 + ( 0,284−0,286 )2+ ( 0,283−0,286 )2


5−1

( 0,005 s )2+ ( 0,001 s )2 + ( 0 s )2 + (−0,002 s )2+ (−0,003 s )2


∆t𝑖2 =
4

0,000039 s
∆t𝑖2 =
4

∆t𝑖2 = 9 ×10-6 s2

c.3 Ralat gravitasi


2 2 4 hi

ti √
∆𝑔𝑖 = ´ 2 ∆ h + ´ 2 ∆ t
ti

2
∆𝑔𝑖 =
2
( 0,286 s ) √
2
2,5× 10−5 m+
4 ( o , 497 s )
( 0,286 s )
2
× 9,6 ×10−6 s2

∆𝑔𝑖 = 0,282 ms-2


Nilai perhitungan ketidakpastian pada perlakuan lainnya dapat dilihat pada
tabel 3.1
c.4 Kesalahan relatif

¿
𝐸𝑟𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑔𝑖 = ¿ gi−grefrensi∨ grefrensi ¿ ×100%

¿
𝐸𝑟𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑔𝑖 = 11,696−9,8∨ 9,8 ¿ ×100%

𝐸𝑟𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑔𝑖 = 19,344 %

Nilai perhitungan eror relatif g pada perlakuan lainnya dapat dilihat pada
tabel 3.2.

1
Tabel 3.2.Nilai Hitung Percepatan Gravitasi Benda
Perhitungan 𝑔𝑖 ∆𝑡𝑖 ∆𝑔𝑖 Error
Ke-i −2
(𝑚𝑠 ) (s) (ms-2) relatif𝑔(%)
1 11,696 0,0000097 0,282 19,344
2 12,060 0,0000002 0,144 23,065
3 12,561 0,0000008 0,173 28,173
4 12,824 0,0000017 0,211 30,857
5 12,757 0,0000022 0,234 30,168

2.Penentuan Hubungan Ketinggian dan WaktuJatuh


a. Perhitungan Ketinggian Secara Teori

1 ´2
ℎ𝑖 = g ti
2

1
ℎ𝑖 = ×9,8 ( 0,286 )2
2

ℎ𝑖 ¿ 0,401 m

Variasi perhitungan ketinggianℎ2 − ℎ5 dapat dilihat pada tabel 3.3


b. Perhitungan Waktu Secara Teori
2 hi
t𝑖 =
√ g

2( 401)
t𝑖 =
√ 9,8
t𝑖 = 0,286 s

Variasi perhitungan ketinggian 𝑡2 − 𝑡5 dapat dilihat pada tabel 3.3


Tabel3.3 :Perbandingannilai h dan t secarateoridanpraktikum
Ke-i ℎ[𝑚] 𝑡[𝑠]
Praktiku Teori Praktikum Teori
m
1 0,497 0,40 0,2862 0,2862
1
2 0,437 0,35 0,2892 0,2892
5

2
3 0,42 0,32 0,2586 0,2586
8
4 0,395 0,30 0,2482 0,2482
2
5 0,386 0,28 0,2402 0,2402
3

Berdasarkan tabel 3.3 didapatkan sebuah grafik perbandingan ketinggian dan


waktu secara praltikum dan teoritik yang ditumjukkan pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Grafik Pengaruh variasi ketinggian terhadap


waktu jatuh

G. PEMBAHASAN
Nilai gravitasi yang didapat pada praktikum ini melebihi nilai
gravitasi secara teori atau 9, 8 ms-2. Hal ini terjadi karena adanya
hambatan udara ketika bola gotri dijatuhkan. Selain itu, nilai praktikum
juga dipengaruhi oleh gesekan pada alat photogate. Berdasarkan
pengamatan ini dapat diketahui bahwa semakin tinggi posisi benda yang
dijatuhkan maka waktu yang diperlukan juga semakin besar. Dari hasil
pengamatan tersebut juga dapat dianalisis nilai percepatan gravitasi di
mana percepatan gravitasi semakin besar jika posisi benda semakin tinggi
titik Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.2 Adapun nilai gravitasi terbaik
yang diperoleh yakni pada percobaan pertama dengan nilai 11,696 ms-²
kuadrat dan nilai kesalahan relatif yang paling kecil yakni 19,344% titik
nilai R² atau koefisien determinasi menunjukkan hubungan antara h

3
dengan t. Secara teoritik nilai R² adalah 1 sedangkan secara eksperimen
(pendekatan polinomial) tidak sama dengan 1 artinya ada variabel lain di
luar hal yang membuatnya tidak sama dengan satu hal tersebut bisa
bersumber dari gesekan dan akurasi peralatan. Jika kita mengetahui nilai t
maka dapat diketahui. y merupakan persamaan memprediksi nilai h
berdasarkan tinggi benda.

H. PENUTUP
1. KESIMPULAN
a. nilai g berdasarkan eksperimen ini adalah (11,696 ±12,757) ms-2
b. Hubungan antara h dan t memenuhi persamaan g = 0,6262 x 2 -0,1045 +0,
1931 dengan nilai koefisien determinasi R2 = 0,9935.
2. SARAN
Sebaiknya, tidak hanya praktikan saja yang harus aktif bertanya
maupun bekerja tapi co ass juga harus lebih aktif dalam memberikan
bimbingan serta lebih fokus pada praktikum yang sedang dilaksanakan.

4
DAFTAR PUSTAKA

Arya, N. (2010). Bandul. Jakarta: Eralngga.


Serway, J., & Kussuma, M. (2010). Fisika dasar. Mataram: Unram press.
Seway, J. (2011). Fisika Dasar. Mataram: Unram Press.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai