Anda di halaman 1dari 18

DEMAM BERDARAH (DBD) PENYAKIT BERBAHAYA

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan Bahasa Indonesia


dengan Dosen Pengampu : Dr. Hilmiati, M.Pd.

Oleh :
Reza Purnawan
NIM : P07120420082

SARJANA TERAPAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI


NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
TA 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua, tak lupa juga shalawat serta salam kita haturkan
kepada baginda kita nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Demam Berdarah(DBD) Penyakit Berbahaya”
dengan tepat waktu.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan agar memenuhi tugas dari Ibu
Dr. Hilmiati, M.Pd. selaku pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia, saya
ucapkan terima kasih untuk semua pihak yang mendukung didalam penyusunan
karya tulis ini.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi si


pembaca untuk menambah wawasan baru atau pengetahuan tentang judul karya
ilmiah yang disebutkan diatas.

Kami menyadari karya tulis ini masih banyak kekurangan yang mungkin
tidak disadari dan dengan keterbatasan yang kami miliki. Kritik dan saran dari
pembaca akan diterima dengan tangan terbuka demi perbaikan dan kesempurnaan
karya tulis ini.

Mataram, 14 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I...................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..................................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................2

C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II..................................................................................................................................3

PEMBAHASAN....................................................................................................................3

A. Definisi DBD............................................................................................................3

B. Penyebab DBD........................................................................................................4

C. Gejala DBD.............................................................................................................6

D. Cara Mencegah DBD...............................................................................................7

E. Cara Mengobati DBD............................................................................................10

BAB III...............................................................................................................................12

PENUTUP..........................................................................................................................12

ii
A. Kesimpulan...........................................................................................................12

B. Saran....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demam berdarah dengue merupakan infeksi yang disebabkan oleh


virus dengue. Virus dengue ini ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti.
Demam berdarah dengue dapat membuat penderitanya mengalami nyeri hebat
seakan-akan tulangnya patah. Pada sejumlah pasien, demam berdarah dengue
dapat menjadi penyakit yang sangat mengancam jiwa.
Demam berdarah dengue masih menjadi salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia. Tingkat terjangkitnya penyakit ini merupakan yang
tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Sepanjang tahun 2013,
Kementerian Kesehatan mencatat terdapat 103.649 penderita dengan angka
kematian mencapai 754 orang. Keterlibatan dokter di pelayanan kesehatan
primer sangat dibutuhkan untuk menekan tingkat kejadian maupun mortalitas
DBD.
Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-
tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama
dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak
tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat
negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia
Tenggara.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah
satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita
dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan
meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Di Indonesia Demam
Berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana
sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia
(Angka Kematian (AK) : 41,3 %). Dan sejak saat itu, penyakit ini menyebar
luas ke seluruh Indonesia.

1
Sampai saat ini penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih
mendapatkan perhatian serius dari instansi terkait baik di tingkat nasional
maupun daerah dikarenakan banyaknya kasus akibat penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) yang menyebabkan manusia menjadi menderita sakit
bahkan sampai menimbulkan kematian. Berbagai upaya telah dilakukan
pemerintah guna mengatasi fenomena penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) ini dari upaya pencegahan sampai dengan pengobatan. Upaya
pencegahan dilakukan melalui sosialisasi dalam berbagai media dan
pemberantasan nyamuk dengan berbagai cara. Dalam sekian tahun penerapan
upaya tersebut kasus DBD di Indonesia masih tetap ada.
Kasus DBD yang selalu menjadi masalah kesehatan di Indonesia selalu
diperhatikan dan diupayakan terus menerus oleh berbagai pihak. Semua upaya
bertujuan agar tidak ada lagi kasus DBD di masa depan, menurut Genis (2008:
xvi) hal itu dapat diwujudkan salah satunya dengan terus menerus melakukan
peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku kita tentang penyakit
yang berbahaya ini.

B. Rumusan Masalah

Setelah dilakukan pengkajian, maka rumusan masalah yang dapat


ditentukan adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan DBD?
2. Apa penyebab DBD?
3. Bagaimana gejala penyakit DBD?
4. Bagaimana cara mencegah DBD?
5. Bagaimana cara mengobati DBD?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari DBD.


2. Untuk mengetahui penyebab DBD.
3. Untuk mengetahui gejala penyakit DBD.
4. Untuk mengetahui cara mencegah DBD.
5. Untuk mengetahui cara mengobati DBD.

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi DBD

DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan


oleh salah satu dari empat virus dengue. Demam berdarah merupakan penyakit
yang mudah menular. Sarana penularan demam berdarah sendiri berasal dari
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus.
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua nyamuk
dapat menggigit di pagi hari sampai sore menjelang petang. Penularan terjadi
saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi
virus dengue, ketika nyamuk tersebut mengigit orang lain, maka virus akan
tersebar. Hal tersebut terjadi karena nyamuk berperan sebagai medium
pembawa (carrier) virus dengue tersebut.
Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD)
adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Beberapa
jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue. Demam dengue
juga disebut sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam sendi)
karena dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan
tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam;
sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; serta
nyeri otot dan persendian.
Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari
dua bentuk yang mengancam jiwa. Bentuk pertama adalah demam berdarah,
yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang
mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang
menyebabkan darah membeku). Bentuk kedua adalah sindrom renjat dengue,
yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.
Terdapat empat jenis virus dengue. Apabila seseorang telah terinfeksi
satu jenis virus, biasanya dia menjadi kebal terhadap jenis tersebut seumur

4
hidupnya. Namun, dia hanya akan terlindung dari tiga jenis virus lainnya
dalam waktu singkat. Jika kemudian dia terkena satu dari tiga jenis virus
tersebut, dia mungkin akan mengalami masalah yang serius.
Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus
dengue tersebut. Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue.
Orang-orang dapat melindungi diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan
jumlah gigitan nyamuk. Para ilmuwan juga menganjurkan untuk
memperkecil habitat nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk yang ada.
Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia dapat pulih hanya
dengan meminum cukup cairan, selama penyakitnya tersebut masih ringan
atau tidak parah. Jika seseorang mengalami kasus yang lebih parah, dia
mungkin memerlukan cairan infus (cairan yang dimasukkan melalui vena,
menggunakan jarum dan pipa infus), atau transfusi darah (diberikan darah dari
orang lain).

B. Penyebab DBD

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit akibat gigitan


nyamuk Aedes aegepti dan Aedes albopictus betina yang membawa virus
dengue. Virus penyebab demam berdarah dengue itu sendiri ada 4 jenis
berbeda, yaitu virus DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Namun, perlu
dipahami bahwa tidak semua nyamuk Aedes pasti membawa virus dengue.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, seekor


nyamuk Aedes betina dapat terinfeksi virus dengue apabila nyamuk itu
sebelumnya mengisap darah manusia yang sedang mengalami viremia.
Viremia adalah kondisi akibat adanya kadar virus tinggi dalam tubuh. Viremia
dapat mulai terjadi sejak 2 hari sebelum demam muncul sampai 5 hari setelah
terasa pertama kali. Ini juga lumrah disebut demam akut.

Virus yang masuk ke dalam tubuh nyamuk sehat tadi akan berkembang
biak selama 8-12 hari sesudahnya. Setelah masa inkubasi usai, artinya virus
sudah aktif dan nyamuk dapat mulai bisa menginfeksi manusia lewat
gigitannya. Setelah nyamuk pembawa virus itu menggigit manusia, virusnya

5
akan masuk dan mengalir dalam darah manusia untuk mulai menginfeksi sel-
sel tubuh yang sehat.

Untuk mengatasi hal ini, sistem imun akan menghasilkan antibodi


khusus yang bekerja sama dengan sel darah putih melawan virus. Respons
imun juga mencakup pelepasan sel T sitotoksik (limfosit) untuk mengenali
dan membunuh sel tubuh yang terinfeksi.

Nyamuk yang sekali terkena virus dengue akan selamanya membawa


virus tersebut. Seekor nyamuk DBD dapat terus menginfeksi orang lain
selama ia masih hidup. Ada kemungkinan seluruh anggota keluarga bisa
terinfeksi virus dengue yang sama dalam waktu 2 sampai 3 hari. Aedes
aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa
virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, A.
aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow
fever), chikungunya, dan demam Zika yang disebabkan oleh virus Zika.
Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di
seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, A. aegypti merupakan
pembawa utama (primary vector) dan bersama Aedes albopictus menciptakan
siklus persebaran dengue di desa dan kota. Mengingat keganasan
penyakit demam berdarah, masyarakat harus mampu mengenali dan
mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk membantu mengurangi
persebaran penyakit demam berdarah.

Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh


berwarna hitam kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-
garis putih keperakan. Di bagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua
garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari
spesies ini. Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau
terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua. Ukuran
dan warna nyamuk jenis ini kerap berbeda antar populasi, tergantung dari
kondisi lingkungan dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan.
Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki perbedaan dalam hal ukuran

6
nyamuk jantan yang umumnya lebih kecil dari betina dan terdapatnya rambut-
rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat diamati dengan
mata telanjang.

Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari.


Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk
betina yang mengisap darah. Hal itu dilakukannya untuk memperoleh asupan
protein yang diperlukannya untuk memproduksi telur. Nyamuk jantan tidak
membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun
tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan benda-benda berwarna
hitam atau merah. Demam berdarah kerap menyerang anak-anak karena anak-
anak cenderung duduk di dalam kelas selama pagi hingga siang hari dan kaki
mereka yang tersembunyi di bawah meja menjadi sasaran empuk nyamuk
jenis ini.

Infeksi virus dalam tubuh nyamuk dapat mengakibatkan perubahan


perilaku yang mengarah pada peningkatan kompetensi vektor, yaitu
kemampuan nyamuk menyebarkan virus. Infeksi virus dapat mengakibatkan
nyamuk kurang handal dalam mengisap darah, berulang kali
menusukkan proboscis nya, namun tidak berhasil mengisap darah sehingga
nyamuk berpindah dari satu orang ke orang lain. Akibatnya, risiko penularan
virus menjadi semakin besar.

Di Indonesia, nyamuk aedes aegypti umumnya memiliki habitat di


lingkungan perumahan, di mana terdapat banyak genangan air bersih dalam
bak mandi ataupun tempayan. Oleh karena itu, jenis ini bersifat urban,
bertolak belakang dengan A. albopictus yang cenderung berada di daerah
hutan berpohon rimbun (sylvan areas).

Penularan DBD tidak bisa terjadi antara sesama manusia. Satu-satunya


cara yang memungkinkan penularan virus demam berdarah pada sesama
manusia adalah persalinan. Apabila seorang wanita tengah hamil dan
terinfeksi virus DBD, virus tersebut bisa saja ditularkan ke bayinya.

7
D. Gejala DBD

Berikut beberapa gejala umum dari DBD yang perlu diketahui:

1. Demam Tinggi Mendadak


Demam mungkin sering terjadi pada banyak penyakit. Namun,
pada DBD demam terjadi secara mendadak dan banyak orang yang tidak
tahu perbedaan demam biasa dengan demam yang disebabkan oleh DBD.
Perbedaan yang kontras antara gejala demam berdarah dengan gejala
demam lainnya adalah demam DBD bisa mencapai 40 derajat Celsius.
Demam yang terjadi akibat flu dan infeksi dari virus atau bakteri biasanya
disertai dengan gejala bersin atau batuk, sedangkan gejala demam pada
DBD tidak demikian. Demam pada DBD bisa terjadi selama dua sampai
tujuh hari.
2. Nyeri Otot
Setelah gejala demam terjadi, pengidap DBD akan merasakan nyeri
pada bagian otot dan sendi. Gejala ini biasanya disertai dengan tubuh
menggigil dan berkeringat.
3. Sakit Kepala Parah Disertai Sakit pada Bagian Belakang Mata
Beberapa jam setelah mengalami demam, gejala selanjutnya yang
akan muncul adalah sakit kepala parah. Biasanya, rasa sakit terjadi di
sekitar dahi. Sakit kepala parah juga disertai dengan sakit pada bagian
belakang mata. Ini merupakan gejala umum yang sering terjadi.
4. Mual dan Muntah
Pada beberapa orang, masalah pencernaan juga bisa terjadi,
seperti mual dan muntah. Selain itu, bagian perut atau punggung terasa
tidak nyaman. Gejala ini bisa terjadi selama dua sampai empat hari.
5. Kelelahan
Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi
pada pengidap DBD dapat menurunkan nafsu makan. Hal ini tentu
menyebabkan tubuh menjadi kelelahan, karena kurangnya asupan
makanan dan sistem imun tubuh yang melemah.

8
E. Cara Mencegah DBD

Langkah utama mencegah terjadinya wabah DBD adalah menjaga


kebersihan lingkungan. Selama bertahun-tahun, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia mendorong masyarakat melakukan pencegahan DBD 3M.
Saat ini, langkah pencegahan DBD 3M telah berkembang menjadi pencegahan
DBD 5M. Berikut berbagai langkah pencegahan DBD yang dapat Anda
lakukan untuk melindungi keluarga dari risiko DBD.

1) Menguras Tempat Penampungan Air


Bagi Anda yang menggunakan bak mandi, dianjurkan mengurasnya secara
berkala, minimal sekali dalam seminggu. Dalam situs CNN Indonesia,
Guru Besar Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu
Kesehatan FKUI-RSCM, Sri Rezeki Hadinegoro, menjelaskan tindakan
menguras bak mandi bertujuan memutus siklus hidup nyamuk yang hanya
berumur 2–3 bulan dari telur hingga dewasa dan mati.
Ia menambahkan, telur nyamuk Aedes aegypti menetas dua hari setelah
menyentuh air. Setiap hari, nyamuk bertelur sebanyak tiga kali. Bisa
dibayangkan bila air tidak pernah dikuras, berapa banyak jentik yang
hidup dan menjadi nyamuk.
Setelah menguras bak mandi, pastikan Anda juga membersihkan
dindingnya karena kadang telur nyamuk juga menempel di situ. Setelah
itu, taburi air dengan bubuk larvasida yang berfungsi membunuh telur dan
jentik nyamuk di genangan air sebelum menjadi dewasa.
2) Menutup Rapat Tempat Penampungan Air
Langkah ini merupakan bagian dari pencegahan DBD 3M. Bak mandi
biasanya memang tidak ditutup. Namun, Anda dapat menutup tempat
penampungan air lainnya, terutama yang berukuran kecil seperti ember,
baskom, atau gentong. Tutup rapat agar nyamuk tidak bisa masuk dan
berkembang biak di dalamnya. Jangan lupa juga untuk mengurasnya

9
secara berkala, setidaknya dua kali dalam seminggu, dan menaburi air
dengan bubuk larvasida.
3) Mengubur Barang Bekas
Barang-barang bekas yang menumpuk dan lama tidak digunakan juga bisa
menjadi tempat tinggal nyamuk Aedes aegypti. Karena itu, jangan biarkan
barang-barang bekas menumpuk begitu saja. Anda dapat menguburnya
atau mendaur ulangnya untuk kegunaan lain.
4) Menggunakan Obat Anti-Nyamuk
Bila musim hujan datang dan risiko DBD meningkat, Anda dapat
menggunakan obat anti-nyamuk di rumah. Selain obat nyamuk bakar, kini
juga ada obat nyamuk elektrik yang dapat mengusir nyamuk, serta obat
nyamuk semprot.
Selain obat nyamuk, Anda juga bisa menggunakan losion anti-nyamuk
yang dioleskan di bagian tubuh yang tidak tertutup pakaian. Oleskan
losion ini pada pagi dan sore hari, saat Aedes aegypti sedang aktif mencari
mangsa. Bisa jadi, Anda perlu mengulang pengolesan losion beberapa kali.
Ikuti petunjuk pemakaian losion yang tertera di kemasannya.
5) Mengenakan Pakaian Tertutup saat ke Luar Rumah
Anda juga dapat melakukan pencegahan DBD dengan mengenakan
pakaian yang menutupi seluruh lengan maupun kaki. Langkah ini
merupakan bagian dari pencegahan DBD 5M. Kenakan pakaian tertutup
terutama saat Anda ke luar rumah.
6) Menggunakan Kelambu
Selain memberantas sarang nyamuk di sekitar dan di dalam rumah, Anda
juga bisa melakukan langkah-langkah pencegahan DBD lainnya, seperti
menggunakan kelambu saat tidur. Penggunaan kelambu dapat melindungi
Anda dari gigitan Aedes aegypti saat tidur.
7) Meletakkan Tanaman Pengusir Nyamuk di Dalam Rumah
Ternyata ada beberapa jenis tanaman yang efektif membuat nyamuk tidak
betah berada di dalam rumah Anda. Contoh tanaman pengusir nyamuk
yaitu serai wangi, lemon balm, lavender, catnip, dan geranium.

10
Cukup letakkan tanaman di dalam pot kecil di lokasi yang strategis, seperti
di sudut ruangan, di dekat jendela, atau di dekat pintu masuk. Ruangan
tidak hanya terbebas dari nyamuk, tetapi juga tampak lebih indah dan
segar. Untuk tanaman yang tidak bisa ditanam di pot, seperti serai
dan lemon balm, dapat ditanam di pekarangan rumah.
8) Menghentikan Kebiasaan Menggantung Pakaian
Gantungan pakaian ternyata merupakan salah satu tempat tinggal favorit
nyamuk. Ada baiknya Anda menghindari menggantung terlalu banyak
pakaian di gantungan, terutama yang terletak di belakang pintu yang gelap
dan lembap. Nyamuk senang tinggal di area gelap dan lembap. Pakaian
pun sebaiknya tidak digantung berhari-hari agar nyamuk tidak menjadi
terlalu nyaman hingga bersarang di tumpukan pakaian.

F. Cara Mengobati DBD


Jika gejala yang kamu alami sudah bisa dipastikan karena demam
berdarah, maka saran pengobatan yang biasanya diberikan oleh dokter antara
lain: 
 Banyak beristirahat;
 Minum banyak cairan untuk menghindari adanya dehidrasi (terutama
untuk mengganti cairan tubuh yang terbuang karena gejala demam tinggi
dan muntah-muntah);
 Berikan asupan makanan yang bernutrisi;
 Meminum parasetamol atau acetaminophen untuk meredakan demam dan
nyeri;
 Menghentikan segala aktivitas untuk sementara waktu hingga tubuh benar-
benar sembuh.
Selain itu, terdapat juga saran pengobatan demam berdarah lainnya.
Biasanya dokter melarang kamu mengonsumsi ibuprofen, aspirin, atau
naproxen sodium untuk meredakan gejala demam dan nyeri. Hal ini karena
ketiga obat tersebut mendorong timbulnya pendarahan internal jika
dikonsumsi oleh pengidap demam berdarah dan mempengaruhi kadar
trombosit dalam darah.

11
Bila saran pengobatan yang disebutkan di atas dijalani secara benar,
maka pada umumnya gejala demam berdarah berangsur-angsur pulih dalam
waktu 3-5 hari, lalu sembuh total dalam rentang waktu kurang dari dua
minggu.
Pada umumnya sebagian besar orang akan merasa lelah ketika baru
sembuh dari penyakit demam berdarah. Namun, ada juga orang yang
memerlukan waktu lebih lama, yaitu satu setengah bulan hingga kondisi
badannya benar-benar pulih total.
Sebenarnya pengobatan DBD akan berfokus pada mengatasi hilangnya
cairan yang diakibatkan dari kebocoran plasma dan pendarahan. Obat-obatan
yang disarankan atau diberikan bersifat simtomatik atau mengobati gejala.
Jika demam maka diberikan antipiretik (penurun demam), mual diberikan
antiemetik, dan lain-lain.
Adanya rasa haus dan keadaan kekurangan cairan disebabkan karena
demam tinggi, anoreksia, dan muntah. Beberapa jenis minuman yang
disarankan adalah jus buah, sirup, susu, teh manis, dan larutan oralit. Bila
cairan oral tersebut tidak bisa diberikan maka sebaiknya kamu dirawat untuk
mendapatkan cairan infus hingga kadar trombosit serta kadar hematokrit bisa
normal kembali. 

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Di Indonesia, demam berdarah bukanlah penyakit yang asing, dari tahun


ke tahun penyakit ini selalu menghantui bangsa Indonesia, dengan
bertambahnya informasi yang diberikan pada masyarakat lewat berbagai
media dan bertambahnya kegiatan pemberantasan yang semakin banyak
dan dengan cara yang bervariasi, akan menurunkan jumlah korban demam
berdarah di waktu yang akan datang
2. Demam berdarah atau demam berdarah dengue adalah penyakit febril akut
yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip
dengan malaria. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh
nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya
demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan
ruam. Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit
ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang
diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun
harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-
waktu dapat mengalami syok / kematian.

B. Saran

1. Saran untuk diri sendiri:


a. Agar menjadi lebih baik lagi dalam bekerja, berpikir, dan berproses.
b. Menjadi lebih matang dan dewasa dalam segala hal, terutama dalam
mendesain.
c. Berpikir positif, jauh ke depan, dan memikirkan solusi yang tepat bagi
setiap masalah.
2. Saran untuk tenaga kesehatan:
a. Melakukan penyuluhan tentang bahayanya DBD

13
b. Meningkatkan upaya kerja sama dengan lembaga dan pihak terkait dalam
upaya memerangi demam berdarah

DAFTAR PUSTAKA

Fadli, R. (2020, Januari 13). Halodoc. Diambil kembali dari 5 Gejala DBD yang Tidak Boleh
Diabaikan: https://www.halodoc.com/artikel/5-gejala-dbd-yang-tak-boleh-
diabaikan

PFI Mega Life. (2020, Juni 30). PFI Mega Life. Diambil kembali dari 8 Langkah untuk
Melakukan Pencegahan DBD dengan Mudah:
https://www.pfimegalife.co.id/literasi-keuangan/kesehatan/read/langkah-
mencegah-dbd-pada-anak

Widjajanto, D. (2020, Juli). Wikipedia. Diambil kembali dari Demam Berdarah:


https://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah

14

Anda mungkin juga menyukai