Oleh :
Reza Purnawan
NIM : P07120420082
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua, tak lupa juga shalawat serta salam kita haturkan
kepada baginda kita nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Demam Berdarah(DBD) Penyakit Berbahaya”
dengan tepat waktu.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan agar memenuhi tugas dari Ibu
Dr. Hilmiati, M.Pd. selaku pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia, saya
ucapkan terima kasih untuk semua pihak yang mendukung didalam penyusunan
karya tulis ini.
Kami menyadari karya tulis ini masih banyak kekurangan yang mungkin
tidak disadari dan dengan keterbatasan yang kami miliki. Kritik dan saran dari
pembaca akan diterima dengan tangan terbuka demi perbaikan dan kesempurnaan
karya tulis ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. Definisi DBD............................................................................................................3
B. Penyebab DBD........................................................................................................4
C. Gejala DBD.............................................................................................................6
BAB III...............................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................12
ii
A. Kesimpulan...........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Sampai saat ini penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih
mendapatkan perhatian serius dari instansi terkait baik di tingkat nasional
maupun daerah dikarenakan banyaknya kasus akibat penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) yang menyebabkan manusia menjadi menderita sakit
bahkan sampai menimbulkan kematian. Berbagai upaya telah dilakukan
pemerintah guna mengatasi fenomena penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) ini dari upaya pencegahan sampai dengan pengobatan. Upaya
pencegahan dilakukan melalui sosialisasi dalam berbagai media dan
pemberantasan nyamuk dengan berbagai cara. Dalam sekian tahun penerapan
upaya tersebut kasus DBD di Indonesia masih tetap ada.
Kasus DBD yang selalu menjadi masalah kesehatan di Indonesia selalu
diperhatikan dan diupayakan terus menerus oleh berbagai pihak. Semua upaya
bertujuan agar tidak ada lagi kasus DBD di masa depan, menurut Genis (2008:
xvi) hal itu dapat diwujudkan salah satunya dengan terus menerus melakukan
peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku kita tentang penyakit
yang berbahaya ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi DBD
4
hidupnya. Namun, dia hanya akan terlindung dari tiga jenis virus lainnya
dalam waktu singkat. Jika kemudian dia terkena satu dari tiga jenis virus
tersebut, dia mungkin akan mengalami masalah yang serius.
Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus
dengue tersebut. Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue.
Orang-orang dapat melindungi diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan
jumlah gigitan nyamuk. Para ilmuwan juga menganjurkan untuk
memperkecil habitat nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk yang ada.
Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia dapat pulih hanya
dengan meminum cukup cairan, selama penyakitnya tersebut masih ringan
atau tidak parah. Jika seseorang mengalami kasus yang lebih parah, dia
mungkin memerlukan cairan infus (cairan yang dimasukkan melalui vena,
menggunakan jarum dan pipa infus), atau transfusi darah (diberikan darah dari
orang lain).
B. Penyebab DBD
Virus yang masuk ke dalam tubuh nyamuk sehat tadi akan berkembang
biak selama 8-12 hari sesudahnya. Setelah masa inkubasi usai, artinya virus
sudah aktif dan nyamuk dapat mulai bisa menginfeksi manusia lewat
gigitannya. Setelah nyamuk pembawa virus itu menggigit manusia, virusnya
5
akan masuk dan mengalir dalam darah manusia untuk mulai menginfeksi sel-
sel tubuh yang sehat.
6
nyamuk jantan yang umumnya lebih kecil dari betina dan terdapatnya rambut-
rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat diamati dengan
mata telanjang.
7
D. Gejala DBD
8
E. Cara Mencegah DBD
9
secara berkala, setidaknya dua kali dalam seminggu, dan menaburi air
dengan bubuk larvasida.
3) Mengubur Barang Bekas
Barang-barang bekas yang menumpuk dan lama tidak digunakan juga bisa
menjadi tempat tinggal nyamuk Aedes aegypti. Karena itu, jangan biarkan
barang-barang bekas menumpuk begitu saja. Anda dapat menguburnya
atau mendaur ulangnya untuk kegunaan lain.
4) Menggunakan Obat Anti-Nyamuk
Bila musim hujan datang dan risiko DBD meningkat, Anda dapat
menggunakan obat anti-nyamuk di rumah. Selain obat nyamuk bakar, kini
juga ada obat nyamuk elektrik yang dapat mengusir nyamuk, serta obat
nyamuk semprot.
Selain obat nyamuk, Anda juga bisa menggunakan losion anti-nyamuk
yang dioleskan di bagian tubuh yang tidak tertutup pakaian. Oleskan
losion ini pada pagi dan sore hari, saat Aedes aegypti sedang aktif mencari
mangsa. Bisa jadi, Anda perlu mengulang pengolesan losion beberapa kali.
Ikuti petunjuk pemakaian losion yang tertera di kemasannya.
5) Mengenakan Pakaian Tertutup saat ke Luar Rumah
Anda juga dapat melakukan pencegahan DBD dengan mengenakan
pakaian yang menutupi seluruh lengan maupun kaki. Langkah ini
merupakan bagian dari pencegahan DBD 5M. Kenakan pakaian tertutup
terutama saat Anda ke luar rumah.
6) Menggunakan Kelambu
Selain memberantas sarang nyamuk di sekitar dan di dalam rumah, Anda
juga bisa melakukan langkah-langkah pencegahan DBD lainnya, seperti
menggunakan kelambu saat tidur. Penggunaan kelambu dapat melindungi
Anda dari gigitan Aedes aegypti saat tidur.
7) Meletakkan Tanaman Pengusir Nyamuk di Dalam Rumah
Ternyata ada beberapa jenis tanaman yang efektif membuat nyamuk tidak
betah berada di dalam rumah Anda. Contoh tanaman pengusir nyamuk
yaitu serai wangi, lemon balm, lavender, catnip, dan geranium.
10
Cukup letakkan tanaman di dalam pot kecil di lokasi yang strategis, seperti
di sudut ruangan, di dekat jendela, atau di dekat pintu masuk. Ruangan
tidak hanya terbebas dari nyamuk, tetapi juga tampak lebih indah dan
segar. Untuk tanaman yang tidak bisa ditanam di pot, seperti serai
dan lemon balm, dapat ditanam di pekarangan rumah.
8) Menghentikan Kebiasaan Menggantung Pakaian
Gantungan pakaian ternyata merupakan salah satu tempat tinggal favorit
nyamuk. Ada baiknya Anda menghindari menggantung terlalu banyak
pakaian di gantungan, terutama yang terletak di belakang pintu yang gelap
dan lembap. Nyamuk senang tinggal di area gelap dan lembap. Pakaian
pun sebaiknya tidak digantung berhari-hari agar nyamuk tidak menjadi
terlalu nyaman hingga bersarang di tumpukan pakaian.
11
Bila saran pengobatan yang disebutkan di atas dijalani secara benar,
maka pada umumnya gejala demam berdarah berangsur-angsur pulih dalam
waktu 3-5 hari, lalu sembuh total dalam rentang waktu kurang dari dua
minggu.
Pada umumnya sebagian besar orang akan merasa lelah ketika baru
sembuh dari penyakit demam berdarah. Namun, ada juga orang yang
memerlukan waktu lebih lama, yaitu satu setengah bulan hingga kondisi
badannya benar-benar pulih total.
Sebenarnya pengobatan DBD akan berfokus pada mengatasi hilangnya
cairan yang diakibatkan dari kebocoran plasma dan pendarahan. Obat-obatan
yang disarankan atau diberikan bersifat simtomatik atau mengobati gejala.
Jika demam maka diberikan antipiretik (penurun demam), mual diberikan
antiemetik, dan lain-lain.
Adanya rasa haus dan keadaan kekurangan cairan disebabkan karena
demam tinggi, anoreksia, dan muntah. Beberapa jenis minuman yang
disarankan adalah jus buah, sirup, susu, teh manis, dan larutan oralit. Bila
cairan oral tersebut tidak bisa diberikan maka sebaiknya kamu dirawat untuk
mendapatkan cairan infus hingga kadar trombosit serta kadar hematokrit bisa
normal kembali.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
13
b. Meningkatkan upaya kerja sama dengan lembaga dan pihak terkait dalam
upaya memerangi demam berdarah
DAFTAR PUSTAKA
Fadli, R. (2020, Januari 13). Halodoc. Diambil kembali dari 5 Gejala DBD yang Tidak Boleh
Diabaikan: https://www.halodoc.com/artikel/5-gejala-dbd-yang-tak-boleh-
diabaikan
PFI Mega Life. (2020, Juni 30). PFI Mega Life. Diambil kembali dari 8 Langkah untuk
Melakukan Pencegahan DBD dengan Mudah:
https://www.pfimegalife.co.id/literasi-keuangan/kesehatan/read/langkah-
mencegah-dbd-pada-anak
14