Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

DI WAJO

Dosen:

Diana Mirza Togubu,S.Si., M.Kes

Disusun Oleh:

RIZKAYUNDA HAS

2110019

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TAMALATEA

YAYASAN PENDIDIKAN TAMALATEA

MAKASSAR

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SAW, Karena Alhamdulillah dengan
limpahan rahmat dan karunia-nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga shalawat
tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada para sahabatnya, keluarga,
serta sampai kepada kita selaku umatnya, Aamiin.

Makalah berjudul “Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD/Dengue Hemmoragic


Fever) ini saya buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan dosen saya. Samoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi apara pembaca.

Akhir kata penyusun mengucapkan mohon maaf apabila ada kesalahan dan penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna maka saran dan kritik sangat kami nantikan
dari para Mahasiswa dan dosen pengajar sehingga akan semakin memperbaiki makalah ini.

Wajo,04 November 2021

(penyusun)

Rizka Ayunda Has

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
……………………………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah1
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan………………………………...………..…………2

BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Demam Berdarah………………………………………………………3
B. Penyebab DBD……………………………………………………………...……..3
C. Cara Penularan Penyakit DBD…………………………………………………….3
D. Gejala Penyakit DBD……………………………………………………….……..4
E. Tahap Penyakit DBD……………………………………………………….……..4
F. Cara Pengobatan Penyakit DBD…………………………………………….….....5
G. Cara atau Upaya Pencegahan Penyakit DBD.……………………………...…..…6

BAB III PENUTUP…………………………………………………..………………...……9

A. Kesimpulan…………………………………………………………….…….....…9
B. Saran………………………………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….……….…10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan demam
mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan manifestasi perdarahan seperti
uji tourniquet (rumple lead) positif, bintik-bintik merah di kulit (petekie), mimisan, gusi
berdarah dan lain sebagainya.
Sampai saat penyakit Arbovirus, khususnya DBD ini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Kerugian sosial yang terjadi
antara lain karena menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan
berkurangnya usia harapan hidup masyarakat.
Dampak ekonomi langsung adalah biaya pengobatan yang cukup mahal, sedangkan
dampak tidak langsung adalah kehilangan waktu kerja dan biaya lain yang dikeluarkan selain
pengobatan seperti transportasi dan akomodasi  selama perawatan di rumah sakit.
Faktor-faktor yang berperan terhadap peningkatan kasus DBD antara lain kepadatan
vektor, kepadatan penduduk yang terus meningkat sejalan dengan pembangunan kawasan
pemukiman, urbanisasi yang tidak terkendali, meningkatnya sarana transportasi (darat, laut
dan udara), perilaku masyarakat yang kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan, serta
perubahan iklim (climate change).
Pengendalian penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) telah diatur dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 581/MENKES/SK/VII/1992 tentang Pemberantasan Penyakit
Demam Berdarah dan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 92 tahun 1994 tentang
perubahan atas lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 581/ MENKES/SK/1992,
dimana menitikberatkan pada upaya pencegahan dengan gerakan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) selain penatalaksanaan penderita DBD dengan memperkuat kapasitas
pelayanan kesehatan dan sumber daya, memperkuat surveilans epidemiologi dan optimalisasi
kewaspadaan dini terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Manajemen pengendalian
vektor secara umum diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
374/MENKES/PER/III/2010 tentang Pengendalian Vektor.

B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan penyakit DBD?
2.Apakah Penyebab terjadinya Penyakit DBD?
3.Bagaimanakah cara Penularan penyakit DBD?
4.Apa Saja Gejala Yang terdapat pada penyakit DBD?
5.Apa Tahap Penyakit DBD?
6.Bagaimana Cara pengobatan penyakit DBD?
7.Bagaimana Cara untuk mencegah penyakit DBD?

1
2

C. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui Pengertian
DBD, Penyebab terjadinya DBD,Dan Lainnya seputar DBD. Sedangkan Manfaatnya yaitu
Untuk menambah pengetahuan tentang Bagaimana menjadi seorang mahasiswa professional
dan Membuat makalah yang baik dan benar, Dan untuk mengetahui tentang materi mengenai
penyakit DBD secara menyeluruh, Serta memberi manfaat bagi para pembaca dari kalangan
luar dan dalam kampus.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian DBD

DBD atau dikenal dengan istilah demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes albopictus dan Aedes aegepty ).
Demam berdarah merupakan salah satu penyakit dengan jumlah kasus yang cenderung
meningkat setiap tahun. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun
2020, terdapat 95.893 kasus demam berdarah di seluruh Indonesia, dengan 661 kasus di
antaranya berakhir dengan kematian. Demam berdarah terbagi menjadi 2 jenis, yakni demam
dengue (Dengue Fever) dan demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic Fever).
Perbedaan antara kedua jenis demam berdarah tersebut adalah adanya kebocoran pembuluh
darah pada demam berdarah dengue, sedangkan pada demam dengue tidak. Demam berdarah
umumnya menyerang anak-anak berusia kurang dari 15 tahun, tetapi juga bisa terjadi pada
orang dewasa.
Terjadinya demam berdarah dapat dipicu beberapa faktor tertentu yang bisa
diidentifikasi lewat orang yang pernah terkena infeksi dari virus dengue. Selain itu, tinggal di
daerah dengan iklim tropis ataupun sub-tropis jadi faktor lain penyebaran infeksi demam
berdarah. Hal tersebut ditambah dengan faktor sistem kekebalan tubuh atau imun yang
rendah. Lemahnya daya tahan tubuh umumnya dialami lansia serta bayi dan anak-anak.
B. Penyebab Penyakit DBD

Penyebab penyakit tersebut dinilai akibat curah hujan tinggi membuat banyak genangan
air di sekitar permukiman warga yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes
aegypti. Nah Demam Berdarah ini juga disebabkan oleh Virus Dengue masuk kealiran darah
manusia melalui gigitan nyamuk tersebut. Biasanya, nyamuk ini menggigit di pagi dan sore
hari.

C. Cara Penularan Penyakit DBD

Penyakit DBD hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty betina. Sebuah
nyamukini mendapat virus dengue sewaktu menggigit/menghisap darah orang:

 Yang sakit DBD atau yang tidak sakit DBD tetapi dalam darahnya terdapat virus
Dengue(karena orang ini memiliki kekebalan terhadap virus dengue)
 Orang yang mengandung virus dengue tetapi tidak sakit, bisa pergi kemana-mana
danmenularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk Aedes aegypti.
 Virus dengue yang terhisap akan berkembangbiak dan menyebar ke seluruh tubuh
nyamuktermasuk kelenjar liurnya.
 Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus itu akan
dipindahkanbersama air liur nyamuk.
 Bila orang yang ditulari itu tidak memiliki kekebalan (umumnya anak-anak), ia akan
segera menderita DBD.
 Nyamuk Aedes Aegypti yang sudah mengandung virus dengue, seumur hidupnya
dapatmenularkan kepada orang lain.

3
4

 Dalam darah manusia, virus dengue akan mati dengan sendirinya dalam waktu lebih
kurang1 minggu.

D. Gejala Penyakit

Masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus


dengue,Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah
sebagai berikut:

1) Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius)


2) Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3) Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva),
Mimisan(Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur
darah(Melena), dan lain-lainnya.
4) Terjadi pembesaran hati (hepatomegali).
5) Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6) Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit
dibawah100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas
20% dari nilainormal (Hemokonsentrasi).
7) Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan
nafsumakan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8) Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9) Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
10) Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

E. Tahap Penyakit DBD

Tahap penyakit demam berdarah meliputi demam biasa, demam berdarah klasik,
demamberdarah dengue atau hemoragik dan sindrom syok dengue, yakni sebagai berikut:

1)Demam berdarah (klasik)

Gejala demam berdarah yang terjadi berbeda-beda tergantung pada usia pasien. Pada
bayidan anak-anak ditandai dengan ruam yang muncul. Pada usia remaja dan dewasa,
penyakitdemam berdarah ditandai dengan sakit kepala parah, demam tinggi dan nyeri
dibelakang mata,nyeri pada tulang dan sendi, muntah dan mual dan ruam pada kulit.

2)Demam berdarah dengue

Demam berdarah dengue atau sering disingkat menjadi DBD biasanya ditinjukkan
dengangejala seperti penderita demam berdarah klasik dan empat gejala utama lainnya yakni
demamtinggi, pendarahan hebat dan diikuti pembesaran hati serta sistem sirkulasi udara
yang memiliki kegagalan. Diagnosis lainnya pada DBD adalah kerusakan pembuluh darah,
kerusakan pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit seperti memar kebiruan,
trombositopenia dan jumlah sel darah merah merah yang meningkat.

4
5

3)Sindrom syok dengue

Sindrom syok dengue adalah tingkat yang paling tinggi dari infeksi virus dengue. Hal
iniditandai dengan pasien akan mengalami seluruh gejla penyakit demam berdarah klasik
dan demam berdarah dengue dan kebocoran cairan yang terjadi dipembuluh darah,
perdarahandan syok yang menyebabkan tekanan darah rendah dan berlangsung demam
selama 2-7 hari.Awal terjadinya akan ditandai dengan tubuh dingin, sakit perut dan sulit
tidur.

F. Upaya Pengobatan

*Pengobatan DBD pada Orang Dewasa

Tidak ada obat khusus untuk mengobati demam berdarah. Biasanya, pengobatan demam
berdarah adalah dengan cara menangani gejala yang ada. Maka dari itu, sangat penting
memperhatikan gejala yang berlangsung dan menghindari penyebab DBD.

Untuk bentuk DBD yang lebih ringan, perawatan meliputi:

- Pencegahan dehidrasi: Demam dan muntah yang tinggi dapat mendehidrasi tubuh. Untuk
menghindari dehidrasi, dokter akan menyarankan minum banyak air putih bersih. Garam
rehidrasi juga dapat membantu mengganti cairan dan mineral yang hilang.

- Obat penghilang rasa sakit: Penghilang rasa sakit seperti Tylenol atau parasetamol dapat
membantu menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit dari gejala yang ada.

- Obat antiinflamasi non steroid (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen, tidak disarankan,
karena dapat meningkatkan risiko perdarahan internal.

Untuk demam berdarah parah, perawatan biasanya meliputi:

- suplementasi cairan intravena (IV), atau tetesan, jika tidak dapat minum cairan melalui
mulut.

- transfusi darah, untuk pasien dengan dehidrasi parah.

Rawat inap akan memungkinkan individu untuk dipantau dengan benar, jika gejala
memburuk.

*Pengobatan DBD pada Anak


 Memberikan kompres pada dahi, ketiak, dada, selangkangan anak.
 Memastikan anak mendapat istirahat yang cukup.
 Memberikan banyak cairan pada anak untuk mencegah dehidrasi, baik dalam
bentuk makanan atau minuman.

5
6

G. Upaya Pencegahan DBD


Guna mencegah penularan DBD yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, terdapat
beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegahnya, di antaranya adalah:
 
*Memakai obat nyamuk
Pencegahan gigitan nyamuk dapat dihindari dengan menggunakan obat nyamuk oles
ataupun semprot. Gunakan obat nyamuk dengan bahan yang aman untuk melindungi tubuh
dari gigitan nyamuk penyebab demam berdarah dengue. Bahan alami seperti essential
oil dengan beragam aroma juga dapat mencegah gigitan nyamuk aedes aegypti. Salah satu
produk anti nyamuk yang dapat Anda coba adalah CALADINE MOSQUITO REPELLENT
100 Ml – Anti Nyamuk (Rp 30.100).
 
*Menghidupkan kipas angin atau AC
Riset menunjukkan bahwa udara kencang yang dihasilkan dari kipas angin maupun AC
diyakini dapat mengusir nyamuk yang terbang di area sekitar tubuh. Penggunaan AC atau
kipas angin juga mengaburkan aroma dari tubuh yang sebelumnya mudah dikenali oleh
nyamuk yang mau menggigit daerah tubuh. Kedua cara pencegahan tersebut diyakini dapat
membantu dalam menghindari penularan DBD secara efektif. 
 
*Lakukan Aksi Pencegahan 3M Plus
Dengan iklim negara Indonesia yang tropis, penyebaran DBD pun tergolong begitu
tinggi. Kemenkes setidaknya menghimbau masyarakat untuk melakukan tindakan
pencegahan dengan lewat 3M Plus. Aksi 3M ini merupakan singkatan dari aktivitas:
 Menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, toren air, dan kendi. Kegiatan
ini perlu dilakukan secara rutin untuk memutus siklus hidup nyamuk. Dengan rajin
membersihkan tempat penampungan air, telur nyamuk yang mungkin menempel di
dinding tempat penampungan air tersebut dapat disingkirkan.
 Menutup rapat tempat penampungan air. Dengan cara ini, tempat penampungan air
yang punya potensi jadi sarang nyamuk dapat dihindarkan. 
 Memanfaatkan kembali limbah barang-barang bekas yang tidak terpakai. Selain
meminimalisir adanya barang bekas yang bisa jadi sarang perkembangbiakan
nyamuk, kita juga bisa memperoleh manfaat ekonomi dari barang tersebut.
Selain itu, ada lagi langkah “Plus” yang dapat melengkapi strategi 3M di atas. Di antara
bentuk pencegahan 3M adalah:
 Memelihara ikan pemakan jentik di tempat penampungan air
 Menggunakan kawat kasa di jendela dan ventilasi udara
 Gotong royong dalam membersihkan lingkungan
 Taruh pakaian sehabis pakai di tempat tertutup
 Menaburkan larvasida ke dalam tempat penampungan air
 Memperbaiki talang air yang macet

6
7

 Merawat tanaman pengusir nyamuk seperti lavender dan geranium


Lakukan juga 3 M

 Menguras; menguras tempat penampungan air secara rutin,


 Menutup; menutup tempat-tempat penampungan air,
 Mengubur; kuburlah barang-barang yang tidak terpakai yang dapat memungkinkan
terjadinya genangan air.

*Upaya yang dilakukan oleh kabupaten wajo

Berangkat dari masih banyaknya kasus DBD yang terjadi, Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Wajo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menghadirkan inovasi berupa aplikasi
bernama Go Cantik. 
Go Cantik adalah akronim dari Gerakan Wajo Mencari Jentik. Pemkab Wajo baru saja
meluncurkan aplikasi itu di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Go Cantik Kamis (12/8/2021).
Kepala Dinkes Wajo, Armin, menjelaskan apa itu Go Cantik. Go berarti mengajak,
Cantik artinya Cari Jentik nyamuk. Gerakan ini bertujuan menjadikan Wajo sebagai
kabupaten bebas jentik sehingga memiliki manfaat untuk masyarakat sehat, produktif, dan
sejahtera. 
 
Adapun output-nya meningkatnya peran serta keluarga dan masyarakat dalam
pencegahan demam berdarah dengue (DBD). Sementara outcome-nya meningkatnya angka
bebas jentik diatas 95 persen, serta terbentuknya rumah tangga, perkantoran, sekolah, dan
lingkungan bebas jentik.
"Tahapan rencana strategis telah kami laksanakan mulai dari pembentukan tim kerja,
penyusunan modul Go Cantik, regulasi berupa Peraturan Bupati Go Cantik Nomor 126
Tahun 2021 sampai tahap launching dan dan sosialisasi hari ini," beber Armin. Melalui Go
Cantik, lanjutnya, pemerintah bisa bekerja sama para stakeholder termasuk pengusaha ikan
hias/ikan cupang untuk mengurangi jentik di rumah atau perkantoran. Mendukung program
Go Cantik yang mengutamakan penggerakan masyarakat, Dinkes bekerja sama dengan Dinas
Informasi, Komunikasi, dan Statistik Wajo untuk memaksimalkan pelaporan berbasis android
yang bisa langsung diakses melalui telepon seluler. Sementara, Bupati Wajo, Amran
Mahmud, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Kepala Dinkes Wajo atas terobosan
dan inovasinya dalam rangka mencegah penyebaran penyakit DBD."Terimakasih Direktur
P2PTVZ Kemenkes RI, Kadis Kesehatan Provinsi, Puslatbang KMP LAN RI Makassar, yang
telah memberikan bimbingan, atas inovasi Kadis Kesehatan Kabupaten Wajo dalam
menanggulangi penyakit DBD," kata Amran Mahmud.
Amran Mahmud menyebut penyakit DBD bukan hanya tanggung jawab bidang
kesehatan, melainkan seluruh elemen, baik pemerintah maupun masyarakat."Berdasarkan
data jumlah kejadian DBD dalam tiga tahun mengalami fluktuasi, tahun 2018 sebesar 60
kasus, 2019 sebesar 297 kasus, 2020 sebesar 124 kasus, tahun 2021 sampai bulan Juli 115
kasus," sebut Amran Mahmud. "Penyebarannya hampir di semua kecamatan, sementara
angka kematian akibat DBD hampir setiap ada. Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi,
penyebab umumnya adalah penderita terlambat dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan."
Masalah yang terjadi saat ini, lanjut Amran Mahmud, adalah masih belum optimalnya peran
serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Kehadiran Go Cantik pun diharapkan

7
8

bisa membawa perubahan positif. Gerakan ini sejalan dengan program nasional yaitu gerakan
1 rumah 1 juru pemantau jentik (jumantik) dan tema ASEAN Dengue Day (ADD) tahun ini
adalah Bersama Lawan Dengue. Peluncuran dan sosialisasi Go Cantik dihadiri Wakil Bupati,
Ketua DPRD Wajo, kepala perangkat daerah, Ketua TP.PKK Kab. Wajo, camat, lurah, LSM,
dan insan pers. (*)

8
9

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Di Indonesia, demam berdarah bukanlah penyakit yang asing, dari tahun ke tahun
penyakit ini selalu menghantui bangsa Indonesia, dengan bertambahnya informasi yang
diberikan pada masyarakat lewat berbagai media dan bertambahnya kegiatan pemberantasan
yang semakin banyak dan dengan cara yang bervariasi, akan menurunkan jumlah korban
demam berdarah di waktu yang akan datang.

demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes.

Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi


vektor nyamuk demam berdarah. Dengan mengubur barang bekas yang dapat menampung
air, menguras tempat penampungan air dan menimbun barang-barang bekas atau sampah.
Atau kita bisa juga berburu jentik.

B. Saran

Saya menyadari masih banyak terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu
saya mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing untuk kesempurnaan makalah
ini, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasi.

10
11

DAFTAR PUSTAKA

http://www.jumantik.org/news/item/53-latar-belakang-juknis-1-rumah-1-
jumantik#:~:text=YouTube,GO%20TO%20TOP

https://www.alodokter.com/demam-berdarah#:~:text=Cari%20di%20Alodokter,Cipta
%20%C2%A9%202021%20Alodokter

https://sulsel.inews.id/amp/berita/dbd-mulai-mewabah-di-wajo-warga-minta-pemerintah-
fogging-perumahan-dan-sekolah#:~:text=Dokter%20memeriksa%20kondisi,%E2%86%91

https://jovee.id/cara-penularan-dbd-yang-wajib-diperhatikan/#:~:text=Cari%20vitamin%2C
%20suplemen,All%20rights%20reserved.

http://wajokab.go.id/berita/detail/go-cantik-upaya-dinkes-wajo-basmi-jentik-nyamuk-
dbd#:~:text=Berangkat%20dari%20masih,dan%20insan%20pers.%20(*)

Anda mungkin juga menyukai