Anda di halaman 1dari 25

REBRANDING POSYANDU DAN

PERAN
FUNGSI SEBAGAI LKD

Yuono Joko Susanto, S.IP, MA


Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Grobogan,
Purwodadi , 28 Februari 2023
PEMBAHASAN
01
ARAH KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN POSYANDU

02 KELEMBAGAAN POSYANDU

03 IMPLEMENTASI POKJANAL / POKJA POSYANDU

04 ISU STRATEGIS PENANGANAN STUNTING


Undang-undang No. 23 tahun 2014 tentang
1 Pemerintahan Daerah

2 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa

Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan


3 Undang-Undang No. 6 tentang Desa

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2007 tentang


4 Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan
Pos Pelayanan Terpadu

5
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 18 tahun 2018 tentang LKD
dan LAD

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2018


6 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL TAHUN 2020-2024
(LAMPIRAN L3 PERPRES NO.18 TAHUN 2020

NO PROYEK INDIKATOR TARGET


PRIORITAS
(Prop)
2020 2021 2022 2023 2024

1 Penguatan 1. Persentase kabupaten/kota yang 30% 35% 40% 45% 50%


Promosi menerapkan kebijakan Germas
Germas 25% 35% 50% 60% 70%
2. Persentase kabupaten/kota dengan (129) (178) (257) (308) (360)
minimal 80% posyandu aktif

PROYEK
PRIORITAS K/L

2 Pembinaan 51% 70% 90% 100% 100%


Posyandu 3. Prosentasi Kab/Kota melaksanakan
pembinaan Posyandu Aktif
(262) (360) (463) (514) (514)
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN POSYANDU

PELAPORAN

PENDANAAN Operasionalisasi
Sistem Informasi
PEMBINAAN Posyandu
Alokasi
KELEMBAGAAN Pembinaan Melalui Anngaran
Pokjanal/ Pelaksanaan
Posyandu sebagai Pokja Posyandu Program
Lembaga dan Kegiatan
Kemasyarakatan Posyandu
salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan Mewadahi Pemberdayaan Masyarakat
Memiliki Kader yang militan kesehatan dasar untuk dalam pelayanan sosial Dasar dan
(keterpanggilan) dan terdiri dari mempercepat penurunan angka pelaksanaannya dapat disinergikan
unsur para kader PKK kematian inu dan bayi. dengan pelayanan lainnya sesuai
Desa/Kelurahan potensi daerah
(Permendagri 54 Tahun 2007)
PERUBAHAN POSYANDU DARI UKBM KE LKD POSYANDU

Permendagri 18 Tahun 2018 telah meningkatkan status posyandu menjadi Lembaga Kemasyarakatan
a Desa (LKD) namun tidak di tindaklanjuti dengan juklak juknis, sehingga Pergub/Perbub/Perwakot lebih
menyalin yang ada di dalam Permendagri.

b Dengan Posyandu yang menjadi LKD menjadikan menangani semua urusan kesehatan.

c Dapat dialokasi pembiayaan kegiatann8ya melalui APBDes.


MAKNA PASAL 114
MAKNA PASAL 94 UU NOMOR 6 TAHUN
UU NOMOR 6 TAHUN 2014
2014 Pembinaan dan Fasilitasi Provinsi

PERAN LEMBAGA FUNGSI LEMBAGA KEMASYARAKATAN


KEMASYARAKATAN DESA
DESA MAKNA PASAL 115
1. Membantu fungsi penyelngaraan pemdes
Sebagai wadah partisipasi masyarakat dan 2 Pelaksana Pembangunan
UU NOMOR 6 TAHUN
penyalur aspirasi masyarakat dalam berbagai 3. Pembinaan Kemasyarakatan 2014
aspek, serta sebagai mitra pemerintah desa 4. Pemberdayaan masyarakat Pembinaan dan Fasilitasi Kab/Kota

• Peraturan Bupati
• Peraturan Walikota

MANAJEMEN PEMERINTAHAN DESA TERPADU


DENGAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN DESA, PERDES PERWAKOT
SEJALAN DENGAN MAKNA PASAL 150 Ayat 4 – PP No.
43/2014

APBDesa Dana Kel


Permendagri Nomor 20 tahun Permendagri Nomor 130 tahun 2018
2018 Pengelolaan Keu Desa Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan
FASILITASI KEBIJAKAN PEMERINTAH

PP NO.17 TH UUD NO.6 TH 2014


202018 TENTANG TENTANG
KECAMATAN KEL DESA DESA
BAB XII
BAB III KELURAHAN Pasal 94 Ayat 1 s.d 4
Bagian Ketujuh PP 43 TH 2014
Pemberdayaan, Pendampingan PELAKSANAAN UU
Masyarakat
NO 6/2014
Kelurahan, dan Lembaga
Kemasyarakatan PERMENDAGRI NO. 18 TH 2018 LKD
TENTANG Pasal 150
Pasal 27 Lembaga Kemasyarakatan PENJELASAN PASAL 150
(1) Pembmasy Kelurahan dilaksanakan Desa Dan  Rukun Tetangga (RT)
sesuai dengan ketentuan peraturan Lembaga Adat Desa  Rukun Warga (RW)
perundang-undangan.  PKK
(2) LKK dibentuk oleh masyarakat sesuai  Posyandu
 Karang Taruna
dengan kebutuhan dan  LPM
merupakan mitra lurah dalam
penyelenggaraan
pemerintahan Kelurahan. PP 47 TH 2015 Perubahan atas
(3) LKK diatur dengan Peraturan PP 43 TH 2014 PELAKSANAAN UU NO
6/2014
Menteri
Pasal 153
LKD – OLEH MENDAGRI
PENJELASAN PASAL 150 PP. No. 43/2014
POSYANDU MERUPAKAN SALAH SATU JENIS LEMBAGA
KEMASYARAKATAN DESA. JADI POSYANDU TIDAK LAGI SEBAGAI
PENERIMA PROGRAM TETAPI SEBAGAI KELEMBAGAAN.
ANALISIS PERANAN POSYANDU DALAM PERSPEKTIF REPOSISI

PASAL 150 ayat (2) PP No. 43/2014, TUGASNYA


1. Melakukan pemberdayaan masyarakat desa. KONSEKUENSI SEBAGAI KELEMBAGAAN MASYARAKAT,
2. Ikutserta dlm perencanaan & pelaksanaan pemb. PERLU ADA PENGATURAN PENGORGANISASIANNYA,
3. Meningkatkan pelayanan masyarakat desa. PENGATURAN MANAJEMEN KELEMBANGAANNYA, DSB

PASAL 150, ayat (4) PP No. 43/2014


Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa (termasuk Posyandu)
diatur dengan PERDES. Menegaskan, bahwa posisi Posyandu diperkuat
dengan dasar hukum PERDES

PASAL 150, ayat (1) PP No. 43/2014: LKD (termasuk Posyandu) dibentuk atas
prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat. Maknanya, inisiatif ANALISIS PENGERTIAN POSYANDU DALAM PERSPEKTIF REDEFINISI
pembentukannya menjadi kewenangan PEMDES.

Batasan Pengertian Posyandu saat ini adalah salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yg dikelola dari, oleh, untuk Berperannya Pemerintah Desa dalam pembentukan LKD (termasuk
dan bersama masyarakat, menjadi tidak relevan lagi terkait dengan Posyandu) dan layanan sosial dasar sesuai kebutuhan, membawa
pengaturan dalam Pasal 150, ayat (1) PP No. 43/2014. konsekuensi pada batasan Pengertian perlu disesuaikan. Sehingga
perlu ada Redefinisi terhadap Posyandu.

Permedagri 19 Tahun 2011 tentang Pengintegrasian Layanan Sosial dasar di


Posyandu, mengisyaratkan bahwa ada ruang layanan lainnya dapat dialakukan
di Posyandu
KONSEP PEMBINAAN POSYANDU AKTIF
Bina Kelembagaan Bina Lingkungan
1) Pokjanal yang disahkan 1) Pelaksanaan Lomba Posyandu

Pukesmas, KPM, Ormas, Mitra Usaha, SBH, dr


melalui keputusan Bupati/ bersama TP-PKK
walikota 2) Melakukan SMD, MM`D
2) Melakukan pertemuan dan
perencanaan partisipatif
Pokjanal Posyandu minimal BINA bersama Pemerintah Desa,
BINA
Pokjanal secara berjenjang

Itrensip, apparat teritorial

PENDAMPINGAN
2 kali setahun KELEMBAGAAN dan tokoh masyarakat sebagai
LINGKUNGAN
PEMBINAAN

3) Memiliki sistim pelaporan implementasi peningkatan


kegiatan Posyandu kapasitas

Bina Manusia Bina Usaha


BINA BINA 1) Dukungan Pendanaan APBN
Peningkatan kapasitas bagi 2) Dukungan Pendanaan APBD
Dinas Kesehatan, Dinas MANUSIA USAHA 3) Dukungan Pendanaan APBDes
PMD Provinsi dan khususnya Dana Desa
Kabupaten/Kota 4) Kegiatan pengembangan
petugas Puskesmas,
serta meningkatan
untuk
Pemdes dan Kader pendapatan Keluarga di Posyandu

Prof. Totok Mardikanto, dosen UNS


PERMENDAGRI NO.54 TH. 2007

“Sebagai Wadah Koordinasi dan Konsolidasi yang dibentuk mulai


dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan
Desa
Kelurahan dalam rangka sinergisitas program dan kegiatan yang
akan dilaksanakan serta pembinaan posyandu sebagai layanan
terintegrasi”

POKJANAL POKJA
Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan. Desa /Kelurahan

Kementerian/Lembaga, OPD dan Perangkat Desa/Kelurahan dan Unsur


unsur Terkait lainnya
Terkait lainnya
WADAH KOORDINASI 3 ASPEK
MANAJEMEN
1. Bagaimana program dan kegiatan dari masing-masing
Kementerian, OPD dan para pemangku kepentingan tidak
tumpang tindih atau berjalan sendiri-sendiri dalam
pelaksanaan pembinaan dan pengembangan di posyandu;
2. Bagaimana kelembagaan posyandu menjadi kuat
PROGRAM
dengan dukungan sarana dan prasarana yang
PROGRAM rangka
memadaimemberikan
dalam berbagai layanan dan pelayanan
kepada masyarakat;
3. Bagaimana peningkatan kapasitas Kader sebagai sumber
KELEMBAGAAN
daya pelaksana yang menunjang pelaksanaan langsung
KELEMBAGAA
SDM N
di posyandu, dapat mengatasi permasalahan diri dan
lingkungannya.
KADER
KOORDINASI PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN
POKJANAL POSYANDU
KEMENDAGRI
Ditjen BPD

PERMENDAGRI
NO.54 TH. 2007
BKKBN KEMENKES

POKJANA
L PUSAT

K/L dan KEMEN


Lintas Sektor BAB IV BAB VI
Lainnya
DIKBUD TUGAS DAN FUNGSI KEPENGURUSAN
POKJANAL PROV, POKJANAL PROV,
KAB/KOTA, KAB/KOTA,
PKK KECAMATAN, DESA KECAMATAN, DESA
& KEL & KEL

kegiatan yang dilakukan oleh pokjanal posyandu untuk saling


SEKRETARIAT memberikan informasi dan bersama mengatur atau menyepakati
POKJANAL POSYANDU sesuatu, sehingga di satu sisi proses pelaksanaan tugas dan
 PUSAT DI DITJEN
keberhasilan antar unsur yang terlibat di pokjanal posyandu tidak
BINA PEMERINTAHAN mengganggu proses pelaksanaan tugas dan keberhasilan pihak
DESA yang lainnya.
POKJANAL
TUGA POSYANDU FUNGSI
S  Menyiapkan data dan informasi dalam skala nasional /
daerah tentang keadaan maupun perkembangan berbagai
kegiatan yg berkaitan dengan pengelolaan program
Posyandu

 Menyampaikan berbagai data, informasi dan masalah


kepada instansi/lembaga /OPD terkait untuk penyelesaian
(langkah) tindak lanjut;

 Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupaya kan


adanya sumber-sumber pendanaan untuk mendukung
kegiatan pembinaan Posyandu;

 Menganalisa masalah dan kebutuhan intervensi program


berdasarkan pilihan alternatif pemecahan masalah sesuai
dengan potensi dan kebutuhan program;
 Penyaluran aspirasi masyarakat dalam
pengembangan Posyandu;
 Melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokas i,
pemantauan, dan evaluasi pengelolaan program/ kegiatan  Pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam
Posyandu secara rutin dan terjadwal; pembinaan Posyandu;
 Memfasilitasi penggerakan dan pengembangan
partisipasi, gotong royong, dan swadaya masyarakat dalam  Pengordinasian pelaksanaan program yang
mengembangkan Posyandu; berkaitan dengan pengembangan Posyandu

  Pengembangan kemitraan dalam pembinaan


Mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan
kebutuhan; Posyandu

 Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan  Peningkatan kualitas pelayanan Posyandu kepada


kepada Menteri Dalam Negeri, Gub, Bup/Walkot, masyarakat
Camat
Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 411.3/6124/PMD – 25 Oktober 2011
KECAMATAN

Pembina : Camat
Ketua : Sekcam
Wakil : Katua TP PKK Kecamatan, Desa, Kel
Ketua : Kepala Seksi PMD
Sekretari
Wakil Kepala UPTD
s
Sekretaris : Kesehatan
PROVINSI, KAB/KOTA Bendahara : Bendahara pd kantor
Anggota camat
Pembina : Gubernur/ Bupati/Walikota Bidang-bidang : Kepala SKPD Terkait, Akademisi,
Ketua : Sekda/ Asisten Bidang Kesara para ahli, BUMN, BUMD, Swasta dan
Wakil Ketua I : Kepala BAPPEDA Provinsi - Toma
Komunikasi
Wakil Ketua II : Ketua TP PKK Provinsi : - Kelembagaan
SIP
Sekretaris : Kepala Badan yg - Gizi
dll dan KB
membidangi Pemberdayaan
Masayarakat dan Pemerintahan
Wakil Sekretaris : Desa
Bendahara Kepala Dinas yg membidangi
Kesehatan
Anggota :: Bendahara pd badan yg DESA/KEL
membidangi
Bidang-bidang Pemberdayaan
: Masyarakat Ketua : Kades/Lurah
- Kepala SKPD Terkait, Akademisi, para ahli,
Gizi dan Wakil Ketua : Katua TP PKK Desa/ Kel
- BUMN,
KB BUMD, Swasta dan Toma
Komunikasi Sekretaris : Kepala Seksi PMD /kesra
-- Kelembagaan
SIP Wakil Sekretaris : Kepala UPTD Kesehatan
- dll Bendahara : Bendahara pd kantor
Anggota desa/kel
Unit-Unit : Swasta dan Toma
Pengelola : - Pelayanan
Informasi posyandu
- kelembagaan
OPTIMALISASI DATA DAN
INFORMASI 1. PENGUATAN SEKRETARIAT
POKJANAL
POSYANDU 2. PEMUTAKHIRAN APLIKASI SIP
SISTEM INFORMASI POSYANDU
POKJANAL POSYANDU SISTEM INFORMASI POSYANDU ADALAH PIRANTI MANAJEMEN YANG
PUSAT MEMUNGKINKAN KADER PADA TK OPS DPT MENGETAHUI KEKURANGAN DAN
KEBERHASILAN, PADA TINGKAT PENGAMBIL KEBIJAKAN DAPAT DILAKUKAN
SECARA BERJENJANG SESUAI DENGAN PERMASALAHAN DAN HASI L
ANALISIS.

POKJANAL POSYANDU PROV

POKJANAL
POSYANDU
KAB/KOTA

POKJANAL
INTERVENSI
POSYANDU
KEBIJAKAN TK POSYANDU
NASIONAL KECAMATAN POKJA POSYANDU
INTERVENSI KEBIJAKAN DESA/KEL
TK PROVINSI

INTERVENSI
KEBIJAKAN TK
KAB/KOTA INTERVENSI
DATA DAN
KEBIJAKAN TK KEG
KECAMATAN POSYANDU
Tahap Perencanaan Tahap Pengorganisasian
Tahap perencanaan adalah tahap awal dari suatu Dalam tahap ini, pokjanal posyandu
merencanakan teknis pelaksanaan

- -
program dalam manajemen pokjanal
posyandu. Dalam tahap ini, pokjanal kegiatan yang akan dilakukan,
posyandu tersebut merumuskan segala pembiayaan, sumber daya yang
sesuatu tentang program yang akan dibutuhkan, penjadwalan, dan lain-lain.
dilakukannya

Tahap Pengendalian
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan
- - Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini semua rencana program dan

-
adalah melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang sudah direncanakan dapat
pelaksanaan program, apakah program yang dilaksanakan. Semua kegiatan yang terkait
berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. dengan pelaksanaan program dicatat,
Hasil pelaksanaan program dilaporkan untuk disimpan, dan diorganisasikan untuk keperluan
keperluan evaluasi dan pengambilan evaluasi dalam rangka tindak lanjut berikutnya.
keputusan berikutnya
PELAPORAN
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI POSYANDU BERBASIS
WEBSITE

Operasionalisasi SIP Posyandu Berbasis Website diharapkan mampu untuk dapat memberikan kemudahan
layanan dalam Pengumpulan Data Posyandu secara Update yg dapat digunakan sebagai bahan Perumusan
Kebijakan maupun penyusunan Program dan Kegiatan serta Kordinasi pada Pokjanal tingkat Pusat s.d Pokja
Desa/Kelurahan
IMPLEMENTASI AKSI ISU STRATEGIS NASIONAL

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai
kebutuhan gizi.
Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun
DASAR HUKUM PELAKSANAAN
PERPRES NOMOR 72 TAHUN 2021 TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

4 ARAHAN POKOK PRESIDEN


akses pelayanan kesehatan bagi ibu aspek promotif, edukasi, sosialisasi
hamil maupun balita di Puskesmas bagi ibu-ibu hamil juga pada keluarga
fokus untuk menurunkan stunting di 10
dan Posyandu ini harus dipastikan harus terus digencarkan sehingga disambungkan dengan program
provinsi yang memiliki tetap berlangsung dan tidak berhenti meningkatkan pemahaman untuk perlindungan sosial. ”Terutama PKH,
prevalensi stunting tertinggi, di antaranya NTT di tengah pandemi ini. ”Yaitu pencegahan stunting. melibatkan kemudian pembagian BPNT, dan
(Nusa Tenggara Timur), Sulbar (Sulawesi Barat), pemberian makanan tambahan bagi PKK, tokoh-tokoh agama, tokoh juga pembangunan infrastruktur
NTB (Nusa Tenggara Barat), Gorontalo, Aceh,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, ibu hamil dan juga pemberian masyarakat RT dan RW serta dasar yang menjangkau keluarga-
Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan suplemen, Vitamin A bagi ibu yang relawan, dan kita harapkan ini keluarga yang tidak mampu,”
Sulawesi Tengah. menyusui dan makanan pendamping menjadi gerakan bersama di
ASI,” imbuh Presiden. masyarakat,”

PENANGANAN BERSAMA/KONVERGENSI
Konvergensi merupakan pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama untuk mencegah stunting kepada sasaran prioritas.
STRATEGI PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING
(Arahan Gubernur Jawa Tengah)
BKKBN:
Pemahaman Kesehatan Reproduksi dan Stunting bagi Calon Pengantin
Calon Pengantin

Didampingi: Pengasuhan pada kelompok


- PKK anak 0-6 bulan dan
- Penyuluh KB kelompok anak 7-24 bulan
Ibu Hamil - Bidan
- Mahasiswa (one Pengasuhan 1000 HPK
student one client)

Alkon dan Jasa Medis:


- IUD
- Implant
KB Pasca Persalinan - MOW/MOP
STRATEGI Percepatan
pencapaian
Posyandu
Aktif
PERLU DILAKUKAN SOSIALISASI TERKAIT DENGAN POSYANDU SEBAGAI LKD KHUSUSNYA
1 KEPADA PEMERINTAH DESA DAN KELURAHAN DAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN,
AGAR TIDAK TERJADI PENAFSIRAN YANG BERBEDAATAU BIAS DALAM PENGELOLAANNYA

DIPERLUKAN SATU KEBIJAKAN/PENGATURAN YANG UTUH DAN TIDAK TERPISAH


2 TERKAIT DENGAN PENYELENGGARAAN POSYANDU, UNTUK SEGERA
DITINDAKLANJUTI DAN DISELESAIKAN

MEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI POSYANDU YANG SEDERHANA BAIK MANUAL


3 MAUPUN DIGITAL (APLIKASI) YANG DAPAT MUDAH DIPAHAMI DAN DIAKSES SECARA
TERTUTUP DAN TERBUKA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai