Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Bima Setya Wicaksono (10222027)
2. Danella Anggi Anggraini (10222034)
3. Dara Puspita (10222035)
4. Dessylia Irma Suryani (10222036)
5. Deviana Eka Damayanti (10222037)
6. Devina Alfiasari (10222038)
7. Devita Argana Anggraeni (10222039)
8. Devita Dwi Natasya (10222040)
9. Dhiadjeng Waluyaning Ati (10222041)
FAKULTAS KESEHATAN
2
Kediri, 07 Maret 2023
Kelompok 2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................................
BAB I................................................................................................................................................
PENDAHULUAN............................................................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................................
BAB II...............................................................................................................................................
ISI..................................................................................................................................................
A. DEFINISI DEMAM BERDARAH......................................................................................
B. PENULARAN DEMAM BERDARAH..............................................................................
C. PENYEBAB TERJANGKIT DEMAM BERDARAH......................................................
D. TANDA DAN GEJALA DEMAM BERDARAH..............................................................
E. PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH...........................................................................
BAB III.............................................................................................................................................
PENUTUP........................................................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan
masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti
(betina). Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang
ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue
sering disebut pula Dengue Haemoragic Fever (DHF).
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak
ditemukan di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis, terutama asia
tenggara, Amerika tengah, Amerika dan Karibia. Indonesia dimasukkan
kategori “A” dalam stratifikasi DBD oleh World Health Organization (WHO)
2001 yang mengindikasikan tingginya angka perawatan rumah sakit dan
kematian akibat DBD, khususnya pada anak. Data Departemen Kesehatan RI
menunjukkan pada tahun 2006 (dibandingkan tahun 2005) terdapat
peningkatan jumlah penduduk, provinsi dan kecamatan yang terjangkit
penyakit ini (Chen, dkk., 2009).
Virus dengue ini ditularkan melaui vektor nyamuk Aesdes aegypti.
Jenis nyamuk ini terdapat hampir diseluruh Indonesia kecuali ketinggian lebih
dari 1000 m diatas permukaan laut. Di Indonesia, virus tersebut sampai
sampai saat ini telah diisolasi menjadi 4 serotipe virus dengue yang termasuk
dalam grup B dari arthropedi borne viruses (Arboviruses), yaitu virus dengue-
1 (DEN 1), virus dengue-2 (DEN-2), virus dengue-3 (DEN 3) dan virus
dengue-4 (DEN 4). DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. DEN-3 merupakan
penyebab terbanyak di Indonesia.
Penyakit DBD ditandai oleh demam mendadak tanpa sebab yang jelas
disertai gejala lain seperti lemah, nafsu makan berkurang, muntah, nyeri pada
anggota badan, punggung, sendi, kepala dan perut. Gejala-gejala tersebut
menyerupai influenza biasa. Pada hari ke-2 dan ke-3 demam muncul bentuk
perdarahan yang beraneka ragam dimulai dari yang paling ringan berupa
perdarahan dibawah kulit (petekia atau ekimosis), perdarahan gusi,epistaksis,
sampai perdarahan yang hebat berupa muntah darah akibat perdarahan
lambung, melena, dan juga hematuria massif (Ngastiyah, 2014).
Dengan latar belakang tersebut diatas, penulis membuat makalah
asuhan keperawatan pada kasus penyakit demam berdarah pada anak.
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
6
BAB II
ISI
A. DEFINISI DEMAM BERDARAH
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh
nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Untuk
demam berdarah ringan, maka ia akan menyebabkan demam tinggi dan
gejala seperti flu. Sementara untuk demam berdarah yang parah, ia bisa
menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba
(syok) dan bahkan kematian.
Jutaan kasus infeksi demam berdarah dengue terjadi di seluruh
dunia setiap tahunnya. Demam berdarah paling sering terjadi di Asia
Tenggara, pulau-pulau Pasifik barat, Amerika Latin dan Afrika. Namun
kini penyakit ini telah menyebar ke daerah baru, termasuk wabah lokal di
Eropa dan bagian selatan Amerika Serikat.
Kini para peneliti sedang mengupayakan untuk membuat vaksin
demam berdarah. Untuk saat ini, di daerah di mana demam berdarah biasa
terjadi, cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghindari
gigitan nyamuk dan mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan
untuk mengurangi populasi nyamuk.
7
segera di obati. Jadi kesimpulannya bahwa demam berdarah dapat
menyerang semua kalangan tidak memandang umur.
8
Demam berdarah yang parah terjadi ketika pembuluh darah menjadi
rusak dan bocor. Kondisi ini akan menyebabkan jumlah sel pembentuk
gumpalan (trombosit) dalam aliran darah turun. Hal ini dapat
menyebabkan syok, perdarahan internal, kegagalan organ dan bahkan
kematian.
Tanda-tanda peringatan demam berdarah yang parah dan merupakan
keadaan darurat dapat berkembang dengan cepat. Tanda-tanda peringatan
biasanya dimulai satu atau dua hari pertama setelah demam hilang,
termasuk:
1. Kelelahan, sakit perut parah, dan muntah terus-menerus.
2. Perdarahan dari gusi atau hidung.
3. Darah dalam urin, tinja, atau muntahan.
4. Pendarahan di bawah kulit, yang terlihat seperti memar.
5. Pernapasan yang sulit atau cepat.
6. Iritabilitas atau kegelisahan.
9
Faktor Risiko Demam Berdarah
Kamu memiliki risiko lebih besar terkena penyakit ini atau gejala yang
lebih parah jika:
a. Tinggal atau bepergian di daerah tropis. Sebab berada di daerah tropis
dan subtropis meningkatkan risiko terkena virus penyebab penyakit
ini. Terutama daerah berisiko tinggi termasuk Asia Tenggara, pulau-
pulau Pasifik barat, Amerika Latin dan Afrika.
b. Pernah mengidap demam berdarah di masa lalu. Infeksi sebelumnya
dengan virus demam berdarah bisa meningkatkan risiko gejala parah
jika kamu terkena demam berdarah lagi.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit Dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus
(arthopodborn virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes (Aedes
albopictus dan Aedes aegypti) (Ngastiyah, 2014). DBD adalah penyakit virus
yang tersebar luas di seluruh dunia terutama di daerah tropis. Penderitanya
terutama adalah anak-anak berusia di bawah 15tahun, tetapi sekarang banyak
juga orang dewasa terserang penyakit virus ini. Sumber penularan utama
adalah manusia, sedangkan penularannya adalah nyamuk Aedes (Soedarto,
2009).
Di Indonesia, virus tersebut sampai sampai saat ini telah diisolasi
menjadi 4 serotipe virus dengue yang termasuk dalam grup B dari arthropedi
borne viruses (Arboviruses), yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Gejala klinis untuk diagnosis DBD, sebagai berikut :
1) Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari tanpa
sebab jelas
2) Manifestasi perdarahan, paling tidak terdapat uji torniket positif
dan adanya salah satu bentuk perdarahan yang lain misalnya
petekia, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, melena atau
hematemesis
3) Pembesaran hati ( sudah dapat diraba sejak permulaan sakit)
4) Syok yang ditandai nadi lemah, cepat, disertai tekanan nadi yang
menurun (menjadi 20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun
(tekanan sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang) disertai
kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung,
jari dan kaki, pasien menjadi gelisah, timbul sianosis disekitar
mulut.
11
Tekanan darah menurun
Kulit basah dan terasa dingin
Napas tidak beraturan
Mulut kering
Denyut nadi lemah
Jumlah urin menurun
B. Saran
Saran yang diberikan penulis di dalam makalah ini, yaitu kita harus
bisa mencegah penyakit Demam berdarah dengan berbagai cara misalnya,
pemberantasan sarang nyamuk & menggunakan metode 3M Plus ( Menguras,
Menutup & Mendaur ulang barang bekas ). Hal tersebut dilakukan agar
nyamuk Aedes Aegypti tidak dapat bersarang dan juga betelur yang membuat
penyakit demam berdarah. Selain itu sebagai perawat kita harus memberikan
asuhan keperawatan pada klien dengan memberikann pelayanan yang baik.
Daftar Pustaka
file:///C:/Users/acer/Downloads/
Hikmatul_Fauziah_KTI_DIII_Keperawatan_2017.pdf
https://www.academia.edu/30725212/
PPT_DHF_Dengue_Hemorrhagic_fever_demam_berdarah
12