DEMAM BERDARAH
Oleh:
AIDA AYUNITA
23011326001
TA. 2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
petunjuk-Nya sehingga tersusunlah makalah ini. Dengan segala kerendahan hati saya
menyadari dan mengakui, bahwa isi dalam makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena masih dalam proses pembelajaran.
Tidaklah akan terwujud dalam penyusunan makalah ini tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak yang membantu saya. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 1
BAB IV PENUTUP………………………………………………………….…..11
A. Kesimpulan……………………………………………………………….….. .11
B. Saran…………..………………………………………………………….….. .11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan yang disebarkan virus disebarkan oleh nyamuk Aedes (Stegomyia).
Selama dua dekade terakhir, frekuensi kasus dan epidemi penyakit demam dengue
(dengue fever, DF), demam berdarah (dengue hemorragic fever, DHF), dan sindrom
syok dengue (dengue syok syndrom, DSS) menunjukkan peningkatan yang dramatis
di seluruh dunia. The World Health Report 1996, menyatakan bahwa”kemunculan
kembali penyakit infeksisus merupakan suatu peringatan bahwa kemajuan yang telah
diraih sampai sejauh ini terhadap keamanan dunia dalam hal kesehatan dan
kemakmuran sia-sia belaka”. Laporan tersebut lebih jauh menyebutkan bahwa”
penyakit infeksius tersebut berkisar dari penyakit yang terjadi di daerah tropis (seperti
malaria dan DHF yang sering terjadi di negara berkembang) hingga penyakit yang
ditemukan di seluruh dunia (seperti hepatitis dan penyakit menular seksual [PMS],
termasuk HIV/AIDS) dan penyakit yang disebarkan melalui makanan yang
mempengaruhi sejumlah besar penduduk dunia baik di negara miskin maupun kaya.
Pada Mei 1993, pertemuan kesehatan dunia yang ke-46 mengajukan suatu
resolusi tentang pengendalian dan pencegahan dengue yang menekankan bahwa
pengokohan pencegahan dan pengendalian DF, DHF, DSS baik di tingkat lokal
maupun nasional harus menjadi salah satu prioritas dari Negara Anggota WHO
tempat endemiknya penyakit. Resolusi tersebut juga meminta: (1) strategi yang
dikembangkan untuk mengatasi penyebaran dan peningkatan insiden dengue harus
dapat dilakukan oleh negara terkait, (2) peningkatan penyuluhan kesehatan
masyarakat, (3) mengencarkan promosi kesehatan, (4) memperkuat riset, (5)
memperluas surveilens dengue, (6) pemberian panduadalam hal pengendalian vektor,
dan (7) mobilisasi sumber daya eksternal untuk pencegahan penyakit harus menjadi
prioritas.
Untuk menanggapi resolusi WHA dalam pencegahan dan pengendalian
dengue, strategi global untuk operasionalitas kegiatan pengendalian vektor
dikembangkan berdasarkan komponen utama seperti, tindakan pengendalian nyamuk
yang selektif terpadu dengan partisipasi masyarakat dan kerja sama antarsektor,
persiapan kedaruratan, dll. Salah satu penopang utama dalam strategi global adalah
1
peningkatan surveilans yang aktif dan didasarkan pada pemeriksaaan laboratorium
yang akurat terhadap DF/DHF dan vektornya. Agar berjalan lancar, setiap negara
endemik harus memasukkan penyakit DHF menjadi salah satu jenis penyakit yang
harus dilaporkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja konsep penyakit demam berdarah ?
2. Bagaimana model terjadinya penyakit demam berdarah ?
3. Bagaimana perjalanan penyakit demam bedarah ?
4. Bagaimana tahap-tahap penyakit demam berdarah ?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep penyakit demam berdarah
2. Mengetahu model terjadinya penyakit demam berdarah
3. Mengetahui perjalanan penyakit demam berdarah
4. Mengetahui tahap-tahap penyakit demam berdarah
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
C. Cara Penularan Penyakit Demam Berdarah
Penyakit DBD hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty betina.
a. Nyamuk ini mendapat virus dengue sewaktu menggigit/menghisap darah orang :
Yang sakit DBD atau
Yang tidak sakit DBD tetapi dalam darahnya terdapat virus Dengue (karena
orang ini memiliki kekebalan terhadap virus dengue)
Orang yang mengandung virus dengue tetapi tidak sakit, dapat pergi kemana-
mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk
Aedes Aegypti.
b. Virus dengue yang terhisap akan berkembangbiak dan menyebar ke seluruh tubuh.
nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
c. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus itu akan
dipindahkan bersama air liur nyamuk.
d. Bila orang yang ditulari itu tidak memiliki kekebalan (umumnya anak-anak), ia akan
segera menderita DBD.
e. Nyamuk Aedes Aegypti yang sudah mengandung virus dengue, seumur hidupnya
dapat menularkan kepada orang lain.
f. Dalam darah manusia, virus dengue akan mati dengan sendirinya dalam waktu lebih
kurang 1 minggu.
g. Tanda-tanda Penyakit Demam Berdarah Dengue
4
dengan gejala seperti penderita demam berdarah klasik dan empat gejala utama
lainnya yakni demam tinggi, pendarahan hebat dan diikuti pembesaran hati serta
sistem sirkulasi udara yang memiliki kegagalan. Diagnosis lainnya pada DBD
adalah kerusakan pembuluh darah, kerusakan pembuluh limfa,pendarahan di
bawah kulit seperti memarkebiruan, trombositopenia dan jumlah sel darah
merah merah yang meningkat.
3) Sindrom syok dengue
Sindrom syok dengue adalah tingkat yang paling tinggi dari infeksi virus dengue.
Hal ini ditandai dengan pasien akan mengalami seluruh gejla penyakit demam
berdarah klasik dan demam berdarah dengue dan kebocoran cairan yang terjadi
dipembuluh darah, perdarahan dan syok yang menyebabkan tekanan darah rendah
dan berlangsung demam selama 2-7 hari. Awal terjadinya akan ditandai dengan
tubuh dingin, sakit perut dan sulit tidur.
5
persendian.
10) Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
6
(meskipun biasanya minat makan akan menurun drastis).
Sebenarnya, semua usaha di atas bertujuan untuk menambah daya tahan tubuh
terhadap serangan demam berdarah, karena pada dasarnya demam berdarah tidak perlu
obat tertentu (dan memang tidak ada obat untuk itu). Ketahanan tubuh dapat dilihat dari
jumlah leukosit dalam darah. Ketika leukosit mulai meningkat (membaik), maka biasanya
trombosit yang kemudian akan bertambah.
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
Fase presimtomatis : host sudah terinfeksi virus dangue tetapi gejalanya belum
tampak namun apabila dilakukan pemeriksaan diagnostik maka akan didapat
peningkatan leukosit dan penurunan trombosit
Fase klinis : infeksi virus semakin meluas, muncul tanda-dan gejala DBD
Masa inkubasi selama 3 – 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue.
Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah
sebagai berikut :
1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 – 40 derajat Celsius)
2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan
3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva),
mimisan (epitaksis), buang air besar dengan kotoran berupa lendir bercampur
darah (melena), dan lain-lainnya.
4. Terjadi pembesaran hati (hepatomegali).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Pada pemeriksaan laboratorium hari ke 3 – 7 terjadi penurunan trombosit
dibawah 100.000 /mm3 terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari
nilai normal.
7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah,
C. Tahap-tahap Pencegahan
Primer Skunder Tersier
Promosi kesehatan : Program pemeriksaan Upayakan pemberian
Penyuluhan kesehatan berkala seperti cairan yang adekuat
tentang penyakit DBD pemeriksaan Menganjurkan makan
dan cara memelihara lingkungan tempat makanan yang bergizi
lingkungan yang baik tinggal oleh petugas dan usahakan makan
seperti melakukan kesehatan lingkungan. dalam kuantitas yang
tindakan 3M (menguras, Melakukan banyak terutama
9
mengubur, menutup) pemberantasan makanan yang banyak
Upaya untuk pencegahan nyamuk dan sarang- mengandung protein
DBD ditunjukkan pada sarangnya dengan Mengusahakan pasien
pemberantasan nyamuk penyemprotan yang dalam masa
beserta tempat (foogin) pemulihan agar
perkembangbiakannya Pemberian obat terhindar dari gigitan
demam bedarah. nyamuk lagi.
Memberikan jus Melakukan donor darah
jambu.
10
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DHF / DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti yang betina. (Suriadi : 2001)
Penyebab utama adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melalui gigitan
nyamuk Aedes ( Aedes Albopictus dan Aedes Aegepty ). Yang vektor utamanya
adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Adanya vektor tesebut berhubungan
dengan :
B. SARAN
Menjaga sanitasi lingkungan tetap sehat dan rutin melakukan 3M akan
menghindari kita terjangkit virus DBD.
11
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, Andra Saferi, Skep dan Yessie Mariza Putri, Skep.2013.Keperawatan Medikal
Bedah Jilid I.Yogyakarta:Nuha Medika
http://nerssaputra.blogspot.com/2011/01/konsep-dasar-asuhan-keperawatan-pada.html
12