Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Demam Berdarah Dengue (DBD).

DOSEN PENGAMPU :
Amelia Dini Anggraini SKM.,MM

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK

NAMA : AZWAR RIFKY SINAGA


PUTRI RAHMADANI
SINTA JULI ASRAMA
UMI KALSUM
TINGKAT : II

AKADEMI KEPERAWATAN
GITA MATURA ABADI KISARAN
T.A 2023-2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat
menyelesaikan Makalah ini.Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah dengan judul Demam Berdarah Dengue (DBD). Selain itu tujuan dari penyusunan
Makalah ini juga untuk menambah wawasan dalam menuntut ilmu.
Kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah
selanjutnya menjadi lebih baik.Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan
semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Kisaran, 05 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A. Proses Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue..................................... 3
B. Penyebab Demam Berdarah............................................................................. 4
C. Data Kejadian DBD..................................................................................................... 4
D. Angka Kematian............................................................................................... 5
E. Patofiologi......................................................................................................... 6
F. Konsep Dasar Keperawatan.............................................................................. 7

BAB III PENUTUP................................................................................................ 11


A. Kesimpulan....................................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit akibat infeksi virus
dengue yang masih menjadi problem kesehatan masyarakat. Penyakit ini ditemukan nyaris
diseluruh belahan dunia terutama dinegara- negara tropik dan subtropik baik sebagai penyakit
endemik maupun epidemik. Hasil studi epidemiologi menunjukan bahwa DBD terutama
menyerang kelompok umur balita sampai dengan umur sekitar 15 tahun serta tidak ditemukan
perbedaan signifikan dalam hal kerentanan terhadap serangan dengue antar gender. Outbreak
(KLB, kejadian luar biasa) dengue biasanya terjadi didaerah endemik dan berkaitan dengan
datangnya musim penghujan. Hal tersebut sejalan dengan peningkatan aktivitas vektor
dengue yang justru terjadi pada musim penghujan. Penularan penyakit DBD antar manusia
terutama berlangsung melalui vektor nyamuk aedes aegypti (Djoni,2006).
Beberapa tahun terakhir, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) seringkali muncul di
musim pancaroba, khususnya bulan Januari di awal tahun seperti sekarang ini. Karena itu,
masyarakat perlu mengetahui penyebab penyakit DBD, mengenali tanda dan gejalanya,
sehingga mampu mencegah dan menanggulangi dengan baik. Pada tahun 2014, sampai
pertengahan bulan Desember tercatat penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia sebanyak
71.668 orang, dan 641 diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut lebih rendah
dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tahun 2013 dengan jumlah penderita sebanyak
112.511 orang dan jumlah kasus meninggal sebanyak 871 penderita (Depkes,2015).
Penyebab Demam Berdarah DBD terjadi akibat salah satu dari empat jenis virus dengue.
Kamu tidak bisa terkena penyakit ini karena berada di sekitar orang yang terinfeksi sebab
penyakit ini menular melalui gigitan nyamuk. Dua nyamuk yang bisa menularkan virus ini
adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue ini umumnya ada di
dalam maupun di sekitar pemukiman. Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi
virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk. Kemudian, ketika nyamuk yang
terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang itu dan menyebabkan
infeksi hingga gejala DBD muncul. Setelah seseorang sembuh dari penyakit ini, ia akan
memiliki kekebalan jangka panjang terhadap jenis virus yang menginfeksinya, tetapi tidak
terhadap tiga jenis virus demam berdarah lainnya. Ini berarti kamu bisa dapat terinfeksi lagi
di masa depan oleh salah satu dari tiga jenis virus lainnya. Risiko kamu terkena penyakit ini

1
dengan tingkat yang parah akan meningkat jika kamu terkena demam berdarah untuk kedua,
ketiga atau keempat kalinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Penyebab DBD
2. Bagaimana Proses Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue
3. Berapa banyak angka kematian penyebab dbd di indonesia ?
4. Bagaimana Konsep Dasar Keperawatan DBD ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue


 Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan
Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan
penyakit DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan
wabah yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya.
 Dengue virus ditularkan (atau disebarkan) sebagian besar oleh nyamuk Aedes,
khususnya tipe nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya hidup di antara garis
lintang 35° Utara dan 35° Selatan, di bawah ketinggian 1000 m. Nyamuk-nyamuk
tersebut lebih sering menggigit pada siang hari. Satu gigitan dapat menginfeksi
manusia.
 Terkadang, nyamuk juga tertular dengue dari manusia. Jika nyamuk betina yang
menggigit orang yang terinfeksi, nyamuk tersebut dapat tertular virus. Mulanya virus
hidup di sel yang menuju saluran pencernaan nyamuk. Sekira 8 hingga 10 hari
berikutnya, virus menyebar ke kelenjar saliva nyamuk, yang memproduksi saliva
(atau “ludah”). Ini berarti bahwa saliva yang diproduksi oleh nyamuk tersebut
terinfeksi virus dengue. Oleh karena itu ketika nyamuk menggigit manusia, saliva
yang terinfeksi tersebut masuk ke dalam tubuh manusia dan menginfeksi orang
tersebut. Virus sepertinya tidak menimbulkan masalah pada nyamuk yang terinfeksi,
yang akan terus terinfeksi sepanjang hidupnya. Nyamuk Aedes aegypti adalah
nyamuk yang paling banyak menyebarkan dengue. Ini karena nyamuk tersebut
menyukai hidup berdekatan dengan manusia dan makan dari manusia alih-alih dari
binatang. Nyamuk ini juga suka bertelur di wadah-wadah air yang dibuat oleh
manusia.
 Dengue juga dapat disebarkan melalui produk darah yang telah terinfeksi dan melalui
donasi organ. Jika seseorang dengan dengue mendonasikan darah atau organ tubuh,
yang kemudian diberikan kepada orang lain, orang tersebut dapat terkena dengue dari
darah atau organ yang didonasikan tersebut. Di beberapa negara, seperti Singapura,
dengue biasa terjadi. Di negara-negara ini, antara 1,6 dan 6 transfusi darah dari setiap
10.000 menularkan dengue.Virus dengue juga dapat ditularkan dari ibu ke anaknya
selama kehamilan atau ketika anak tersebut dilahirkan. Dengue biasanya tidak
ditularkan dengan cara-cara lai
3
Penyebab dan perantara penularan.
 Penyakit ini disebabkan oleh suatu virus yang menyebabkan gangguan pada
pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan
perdarahan-perdarahan.
 Vektor yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti.
B. Penyebab Demam Berdarah
DBD terjadi akibat salah satu dari empat jenis virus dengue. Kamu tidak bisa terkena
penyakit ini karena berada di sekitar orang yang terinfeksi sebab penyakit ini menular melalui
gigitan nyamuk. Dua nyamuk yang bisa menularkan virus ini adalah Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. Dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue ini umumnya
ada di dalam maupun di sekitar pemukiman. Ketika nyamuk menggigit seseorang yang
terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk. Kemudian, ketika nyamuk
yang terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang itu dan
menyebabkan infeksi hingga gejala DBD muncul. Setelah seseorang sembuh dari penyakit
ini, ia akan memiliki kekebalan jangka panjang terhadap jenis virus yang menginfeksinya,
tetapi tidak terhadap tiga jenis virus demam berdarah lainnya. Ini berarti kamu bisa dapat
terinfeksi lagi di masa depan oleh salah satu dari tiga jenis virus lainnya. Risiko kamu terkena
penyakit ini dengan tingkat yang parah akan meningkat jika kamu terkena demam berdarah
untuk kedua, ketiga atau keempat kalinya.

C. Data Kejadian DBD


Saat ini Kasus DBD tersebar di 472 kabupaten/kota di 34 Provinsi. Kematian Akibat
DBD terjadi di 219 kabupaten/kota. Kasus DBD sampai dengan Minggu Ke-49 sebanyak
95.893, sementara jumlah kematian akibat DBD sampai dengan Minggu Ke 49 sebanyak 661.
Info terkini DBD tanggal 30 November 2020 ada 51 penambahan kasus DBD dan 1
penambahan kematian akibat DBD. sebanyak 73,35% atau 377 kabupaten/kota sudah
mencapai Incident Rate (IR) kurang dari 49/100.000 penduduk. Proporsi DBD Per Golongan
Umur antara lain < 1 tahun sebanyak 3,13 %, 1 – 4 tahun: 14,88 %, 5 – 14 tahun 33,97 %, 15
– 44 tahun 37,45 %, > 44 tahun 11,57 %. Adapun proporsi Kematian DBD Per Golongan
Umur antara lain < 1 tahun, 10,32 %, 1 – 4 tahun 28,57 %, 5 – 14 tahun 34,13 %, 15 – 44
tahun : 15,87 %. > 44 tahun 11,11 %. Saat ini terdapat 5 Kabupaten/Kota dengan kasus DBD
tertinggi, yakni Buleleng 3.313 orang, Badung 2.547 orang, Kota Bandung 2.363, Sikka
1.786, Gianyar 1.717.

4
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik,
Kementerian Kesehatan Didi Budijanto mengimbau masyarakat untuk menerapkan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. M pertama adalah Menguras, merupakan
kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak
mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya.
D. Angka Kematian
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan
ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak
berumur <15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa (Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah 2013). Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan
famili Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama
Aedes aegypti atau Aedes albopictus. (Kementrian Keeharan Republik Indonesia 2015)
Demam berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit demam akut
terutama menyerang pada anak-anak, dan saat ini cenderung polanya berubah ke orang
dewasa. Gejala yang ditimbulkan dengan manifestasi perdarahan dan bertendensi
menimbulkan shock yang dapat menimbulkan kematian. Penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama dan endemis
di sebagian kabupaten/kota di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya
semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Di
Indonesia, demam berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968,
dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang di antaranya meninggal dunia (Angka
Kematian (AK) : 41,3 %). Dan sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh
Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dari genus Flavivirus, famili
Flaviviridae. DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang erinfeksi virus
Dengue (Kementrian Kesehatan RI, 2010).
Situasi DBD di Indonesia saat ini berdasarkan data Dirjen P2PL Kemenkes RI tahun
2013, tiga provinsi dengan insidence rate (IR) DBD tertinggi adalah Bali (168,48 per 100.000
penduduk), DKI Jakarta (96,18 per 100.000 penduduk) dan Kalimantan Timur (92,73 per
100.000 penduduk). IR terendah adalah Maluku (2,20 per 100.000 penduduk), Papua (8,47
per 100.000 penduduk) dan NTT (9,34 per 100.000 penduduk), sedangkan provinsi
Kalimantan Selatan termasuk dalam peringkat 19 dengan IR DBD (27,49 per 100.000
penduduk) (Kementrian Kesehatan RI, 2014).

5
Penelitian-penelitian tentang demam berdarah telah banyak dilakukan, baik yang
berhubungan dengan faktor etiologik, diagnostik dan prognostik dari penyakit tersebut.
Beberapa faktor etiologik yang ditemukan berhubungan dengan penyakit demam berdarah
adalah faktor host (umur, jenis kelamin, mobilitas).
E. Patofiologi
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti (Zulkoni, 2011). Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit
infeksi oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti (Priesley, dkk.
2018). DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran
darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes aegypti atau Aedes Albopictus
(Hadriyati, dkk. 2016). Jadi kesimpulannya, DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh
infeksi virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
DBD disebabkan oleh virus dengue yang merupakan virus RNA untai tunggal, genus
Flavivirus yang terdiri dari 4 serotipe yaitu Dengue-1, Dengue- 2, Dengue-3 dan Dengue-4.
Struktur antigen keempat serotipe ini sangat mirip satu dengan yang lain, namun antibodi
terhadap masing-masing serotipe tidak dapat memberikan perlindungan silang atau hanya
sebagian kecil yang dapat memberikan perlindungan silang. Virus ini tergolong Arthropod-
borne Aedes antara lain Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus menurut (Zulkoni, 2011).
Kesimpulannya, penyebab dari DBD yaitu virus dengue yang terdiri dari empat
serotipe dengue. Menurut (Irianto, 2013), derajat keparahan penyakit DBD dibagi menjadi 4
derajat meliputi Derajat 1 yaitu demam, uji torniket (+) dan kematian; Derajat II yaitu demam
dengan perdarahan spontan, pada umumnya dikulit dan atau perdarahan ditempat lain; Derajat
III yaitu ditemukan kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan nadi cepat dan lembut, tekanan
nadi I (<20 mmHg) atau hipotensi dengan kulit dingin, lembab dan gelisah; Derajat IV yaitu
renjatan berat dengan nadi tidak teraba dan tensi yang tidak terukur. Kesimpulannya, DBD
mempunyai klasifikasi yang dibagi menjadi empat derajat. Siklus hidup nyamuk Aedes
Aegypti mempunyai empat fase. Pertama telur, sangat sensitif dan tidak dapat hidup pada
suhu rendah 100C, Tetapi dapat hidup pada kekeringan. Telur dapat bertahan hidup >1 tahun
pada suhu 210C. Telur sering menetas secara bersamaan menjadi jentik pada suhu optimum
250-270C didalam air menurut (Putri, 2009).
Kedua jentik/larva, dipengaruhi oleh suhu air, kepadatan populasi dan tersediannya
makanan. Jentik akan menjadi pupa/kepompong dalam waktu 4-8 hari, dapat bertahan lama
dibawah permukaan air ditempat perindukannya, serta dapat bertahan pada tanah yang lembab
6
selama 13 hari. Ketiga pupa/kepompong, Larva/jentik menjadi kepompong memerlukan
waktu sekita 1,5-2,5 hari. Beberapa pupa/kepompong dapat hidup pada temperatur 4,50C
selama 24 jam. Keempat nyamuk dewasa, Siklus hidup pupa/kepompong berubah menjadi
dewasa berlangsung selama 1-5 hari dan dapat hidup <50 hari. Perkawinan dilakukan
24-28 jam setelah nyamuk menjadi dewasa. Nyamuk betina dapat memproduksi telur
50-500 butir pada pertama kali. Suhu yang baik untuk nyamuk dewasa adalah 260C. Variasi
lamanya umur nyamuk dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban, makanan dan aktivitas
reproduksi.
F. Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengkajian

1) Identitas pasien
Nama, umur (pada DHF tersering menyerang anak dengan usia kurang dari
15tahun ) jenis kelamin, alamat, pendidikan, nama orang tua, pendidikan
orangtua, pekerjaan orang tua.
2) Keluhan utama
Alasan / keluhan yang menonjol pada pasien DHF untuk datang
ke rumah sakit adalah panas tinggi anak lemah.
3) Riwayat penyakit sekarang
Didapatkan adanya keluhan panas mendadak disertai menggigil , saat
demamkesadran kompos mentis. Panas menurun terjadi antara hari ke 3 dan
ke 7,sementara anak semakin lemah. Kadang–kadang disertai keluhan batuk
pilek,nyeri telan, mual, muntah anoreksia, diare / konstipasi, sakit kepala,
nyeri ototdan persendian, nyeri ulu hati dan pergerakan bola mata terasa
pegal, sertaadanya manifestasi perdarahan pada kulit, gusi ( grade III , IV )
menelan atauhematemesis.
4) Riwayat penyakit yang pernah di derita
Penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada dengue
Haemorrhagic fever,anak bisa mengalami serangan ulang
dengue haemorrhagic fever dengan tipe virusyang lain.
5) Riwayat imunisasi
Bila anak mempunyai kekebalan yang baik , kemungkinan
timbul komplikasidapat dihindarkan.

7
6) Riwayat gizi
Status gizi yang menderita DHF dapat bervariasi.Semua anak dengan
statusgizi baik , maupun buruk dapat berisiko apabila terdapat faktor
predisposisinya.Pada anak yang menderita DHF sering mengalami
keluhanmual , muntah , dan nafsu makan menurun.Apabila kondisi ini
berlanjut dan tidak disertai dengan oemenuhan nutrisi yang adekuat anak
dapat mengalami penurunan berat badan , sehingga status gizinya menjadi
kurang.
7) Kondisi lingkungan
Sering terjadi pada daerah yang padat penduduknya , lingkungan yang
kurangkebersihannya (air yang menggenang) dan gantungan baju di
kamar.
8) Pola kebiasaana
a) Nutrisi dan metabolisme , yaitu frekuensi , jenis , pantangan
, nafsu makan berkurang / menurun.
b) Eliminasi alvi (buang air besar ) kadang – kadang anak
mengalami diare /konstipasi.DHF pada grade III – IV bisa
terjadi melena
c) Eliminasi urine ( buang air kecil ) perlu dikaji apakah sering
kencing ,sedikit / banyak , sakit / tidak.Pada DHF grade IV
sering terjadi hematuri.
d) Tidur dan istirahat. Anak sering mengalami kurang tidur Karen
sakit /nyeri otot dan persendian,sehingga kuantitas dan
kualitas tidur , sertaistirahat kurang.
e) Kebersihan.Upaya keluarga untuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungancenderung kurang terutama tempat sarangnya
nyamuk aedes aegypti.
f) Tanggapan bila ada keluarga yang sakit dan upaya
untuk menjagakesehatan.
9) Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi , palpasi , auskultsai dan perkusi
dariujung rambut sampai ujung kaki.Berdasarkan tingkatan (grade)
DHF ,keadaan fisik anak sebagai berikut.

8
a) Grade I : kesadaran kompos mentis ; keadaan
umum lemah ; tanda – tandavital nadi lemah.
b) Grade II : kesadaran kompos mentis ; keadaan umum lemah
; adanya perdarahan spontan petekia ; perdarahan gusi dan
telinga ; nadi lemah ,kecil , tidak teratur.
c) Grade III : kesadaran apatis ; somnolen ; keadaan umum lemah
, nadilemah , kecil , tidak teratur ; tensi menurun.
d) Grade IV : kesadaran koma ; nadi tidak teraba ; tensi tidak
terukur ; pernapasan tidak teratur ; ekstrimitas dingin ;
berkeringat ; dan kulitnamapk biru.
10) Sistem integumenta
a) Kulit adanya petekia, turgor kulit menurun , keringat
dingin , lembab.
b) Kuku cyanosis / tidak.
c) Kepala dan leher.Kepala terasa nyeri , muka tampak kemerahan
pada muka karena demam(flushy), mata anemis , hidup kadang
mengalami perdarahan / epistksis(grade II , III , IV ).pada mulut
didapatkan mukosa mulut kering , perdarahan gusi , kotor , dan
nyeri telan.Tenggorokan mengalamihyperemia faring , terjadi
perdarahan teling (grade II , III , IV ).
d) Dada.Bentuk simestris , kadang – kadang sesak , pada foto
thoraks terdapatadanya cairan yang tertimbun pada paru sebelah
kanan (efusi pleura),Rales + , ronchi + biasanya pada grade III ,
IV .
e) Pada abdomen terdapat nyeri tekan , pembesaran hati
(hepatomegali), danasites.
f) Ekstremitas , yaitu akral dingin , nyeri otot dan
sendi serta tulang.

9
11) Pemeriksaan laboratorium
Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan dijumpai sebagai beriku.
a) Hb dan PCV meningkat (≥ 20 %)
b) Trambositopenia (≥ 100.000 / ml )
c) Leukopenia (mungkin normal atau lekositosis ).
d) Ig.D. dengue positif.
e) Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan
hipoproteinemia ,hipokloremia, hiponatermia.
f) Urium dan pH darah mungkin meningkat.
g) Asidosis metabolic ; pCO2 < 35 – 40 mmHg , HCO3 rendah
h) SGOT / SGPT mungkin meningkat

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan olehempat
serotype virus dengue ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demamyang tinggi,
manifestasi perdarahan hepatomegaly, dan tanda- tanda kegagalan sirkulasisampai timbulnya
tenjatan (sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat
menyebabkan kematian. Penyebab dhf yaitu virus dengue. Gejalautama dhf yaitu demam
tinggi 2-7 hari, dan muncul bintik merah pada badan. Penyakitdhf terdapat 4 derajat yang
masing-masing memiliki ciri khas.

3.2 Saran
Agar dapat mendukung, memajukan, dan menghargai perkembangan desain grafis di
Indonesia, khususnya di Kota tomohon ikut serta memaksimalkan kegiatan berantas
demam berdarah Pada penelitian yang akan datang agar kualitas dan bobotnya dapat lebih
baik, baik secara studi maupun desain.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bieber, Bizzle. "Makalah DHF pada anak." academia.edu. 16 Feb. 2017.


www.academia.edu/44099162/Makalah_DHF_pada_anak. Accessed 22
Mar. 2022.
Maranatha, Universitas Kristen. "BAB IV KESIMPULAN DAN
SARAN." repository.maranatha.edu. 1 Mar. 2017.
repository.maranatha.edu/998/6/0664224_Conclusion.pdf. Accessed 22
Mar. 2022.

12

Anda mungkin juga menyukai